Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maafkan aku mamah 2

Status
Please reply by conversation.
Ketika kalian sedang menunggu di halte, tapi Bus yg kalian tunggu gak dateng2. Dan ternyata Bus nya mengalami kecelakaan hebat...
 
Bimabet
Update….

Dilain Tempat…..
Pagi itu tepat di sebuah Hotel dan waktu menunjukkan pikul 10:00, duduk seorang pria paruh baya dengan tatapan kosong seolah pikirannya sedang melayang kesebuah tempat.
“ apa yang harus aku katakana padanya… apa…??”, ucapan pria paruh baya itu terasa sangat berat.
“ mengapa semua ini harus terjadi…, 3 bulan lamanya aku meninggalkannya…, aku rindu…aku rindu…, tapi kenapa ini harus terjadi padaku.. kenapa…”, tambahnya.
Pria paruh baya ini adalah Bpk. Adi Purwanto suami dari mamah Irma, serta ayah dari Rio Putra Purwanto dan Retno Putri Purwanto. Saat ini ia tengah meratapi nasibnya krn dokter memvonis kalau ia tak lagi mampu untuk memberikan nafkah batin untuk istri tercintanya karena penyakit medis yang sejak lama sudah ia alami dan kini semakin bertambah parah. Kini batang kontolnya tak lagi mampu ereksi dengan sempurna dan juga mengalami ejekulasi dini. Ia terlihat begitu depresi dengan kondisi seperti ini. Bagaimana satu bulan yang lalu masih teringat dalam pikirannya itu, istrinya menginginkan seorang anak lagi karena merasa kesepian dengan aktivitasnya dan anak – anaknya yang sudah semakin dewasa.
Kini harapan itu pupus sudah, ia bingung harus bagaimana menghadapinya, sedangkan saat ini ia tau betul kalau istrinya sedang mengalami puber dengan gairah yang sedang meluap – luap, ia tau krn sering melakukan Video Call Sex dengannya. Beberapa hari menjelang kepulangannya kembali ke Jakarta malah membuat hatinya menjadi gusar. “ semoga mamah dapat mengerti kondisi papah…, dan masih menerima kondisi papah ini…”, kata hatinya penuh harap.

***
Kembali pada dimana saat itu Nampak dua pasang manusia masih sedang dalam keadaan berhimpit satu sama lain dalam tidur yang sangat lelap dan kelamin yang masih menyatu dengan ketatnya. Tanpa mereka sadari satu sosok manusia memasuki kediaman mereka, ia adalah mbak surti seorang asisten rumah tangga yang memang sehari – hari bekerja dirumah mereka dan tanpa mereka sadari kini mbak surti sudah memasuki kediaman mereka.
Dengan sedikit rasa curiga mbak surti mencoba memasuki rumah mamah Irma dengan cara mengendap – endap, cara itu ia lakukan karena setelah beberapa kali ia mengucap salam tak ada yang membalasnya, sedangkan kondisi pintu ruang depan juga tidak terkunci.
” Pada kemana ini… kenapa pintu tidak dikunci… biasanya nyonya bilang kalau mau kemana – kemana…”, pikirnya dengan terus melangkah masuk kedalam. Perlahan ia terus melangkah dan sesekali matanya coba mengintai keseluruh ruangan seolah sedang mencari seseorang.
“ nyonyah…. Nyonyah..”, sesekali suara panggilan keluar dari mulutnya.
Sesaat lagi ia akan tiba didepan pintu kamar nyoyah majikannya itu.
“ akhh… apa ituuhh…”, matanya terbelalak tajam menatap kedalam kamar nyonyah majikannya itu, dimana dengan jelas sekali ia melihat nyonyah majikannya yang sedang terbaring dengan kondisi mengangkang lebar dan diatasnya ia lihat putranya mas Rio sedang menhimpitnya.
Namun satu hal yang membuatnya sangat terkejut adalah dimana ia lihat batang kontol mas Rio yang saat itu ia lihat sangat besar tengah melesak menembus lubang kemaluan mamahnya.
“ apa yang mereka lakukan…Aakkhh…”, pekiknya terkejut dengan apa yang ia lihat lalu coba memalingkan tubuhnya untuk berlalu dari muka pintu kamar itu.
Tak lama sebelum mabak Surti bergeser dari pintu kamar mamah Irma, tiba – tiba Rio terbangun karena ia mendengar seperti pekikkan seseorang dan matanya kemudian ia arahkan ke pintu kamar mamahnya.
“ bukankan itu mbak Surti..??”, pikirnya dalam hati ketika ia lihat sosok perempuan yang tampak ia kenal sekilas Nampak tengah berlalu dari depan pintu kamar mamah Irma.
Namun ia tak dapat melakukan apa – apa karena saat itu ia sadar bahwa batang kontolnya masih terikat ketat dengan lubang memek mamahnya itu, dan ia juga merasakan dimana kepala kontolnya masih terjepit didalam mulut rahim mamahnya itu, takut kalau batang kontol itu ia main tarik saja akan menyakiti mamahnya.
“ Kamu sudah bangun nak…”, ucap mamah Irma yang tiba - tibat bangun dari tidurnya.
“ iyya mahh… sudah siang..”, jawab Rio tanpa member tahukan apa yang baru saja ia lihat.
“ sudah jam berapa sayang…?”, Tanya mamah Irma lanjut.
“ sepertinya sudah jam 10 mahh…”, jawab Rio.
“ jam sepuluh sayang…, waduhh… si mbak Surti sebentar lagi datang sayang…”, kejut mamah Irma.
“ trus bagaimana mah… Rio cabut y kontol Rio…”,
“ iyahh sayang… coba cabut pelan – pelan dulu sayang… masalahnya kayaknya kepala kontol kamu masih terjepit di lubang rahim mamah..”, ucap mamah Irma menanggapi saran putranya itu.
“ Rio coba cabut pelan – pelan ya mahh…”, perlahan Rio mulai mencoba untuk menarik pinggulnya dari selangkangan mamah Irma, dengan sangat hati – hati ia mencoba mencabut batang kontolnya itu dari lubang memek mamah Irma.
“ Akkhhh… tahan sayang… akhhh.. adduhhh…”, pekik mamah Irma seraya pahanya mengapit pinggul Rio agar diam tak bergerak. Benar saja mulut rahimnya masih dengan ketat menjepit bagian leher kepala kontol putranya itu, sehingga saat putranya mencoba untuk menariknya, seluruh dinding rahimnya solah turut ingin keluar dari lubang memeknya.
“ kenapa mahh…, sakitkahh…??”, Tanya rio cukup panik melihat mamahnya itu.
“ sakkitt sayang…. Rasanya kemaluan mamah rasanya mau keluar sayang… nyerii..”, jawab mamah Irma.
“ terus bagaimana mahh…”, Tanya Rio panic.
“ tahan saja dulu sayang… berikan mamah rangsangan dan keluarkan pejuh kamu lagi agar batang kontol kamu tidak terlalu tegang nantinya..”, saran mamah.
“ okeh mahh…”, sahut Rio paham maksud dari mamahnya itu.
Selanjutnya Rio langsung saja memeluk erat tubuh mamahnya itu dan disertai dengan kecupan – kecupan yang lembutt ia berikan pada bibir mamah Irma dan kian semakin bertambah panas. Tak luput kedua bongkahan payudara mamah Irma turut menjadi mainan kedua tangan Rio, dengan lembut Ia remas – remas kedua bongkahan payudara mamahnya itu hingga membuat mamah Irma semakin bergairah dan lubang kemaluannya semakin menjadi becek.
“ goyang sayang… goyangin pinggul kamu… jangan ditarik…”, perintah mamah seraya kedua tangannya menahan pinggul Rio agar tidak terangkat keatas.
“ oukkhhhh… iyya mahhh… Ngilu mahh.. tapi ennak…”, desah Rio saat ia rasakan bagaimana kepala kontolnya itu seperti tersedot – sedot oleh liang rahim mamahnya itu.
Terasa oleh mereka beberapa saat kemudian, dimana lubang Rahim mamah Irma smakin mengendurkan jepitannya. “ oukkhhh…. Sayang.. sekarang coba kamu tarik…”, perintah mamahnya kemudian.
“ Iyya mahh…”, jawab Rio seraya mulai perlahan menarik pinggulnya keatas, dan “Ploop”.. mungkin seperti itu suara yang terdengar didalam sana manakala kepala kontol rio terlepas dari ketatnya jepitan mulut rahim mamahnya itu.
“ akkhhh… Rioo…”, desah mamah Irma seraya menarik pinggulnya jauh dari pinggul putranya itu dan bergetar cukup keras… “ Ouukkk… ngiluuu sayang…”, desahnya lebih lanjut.
“ jangan dicabut sayang…”, mamah Irma mencegah Putranya saat ia rasakan putranya itu akan menarik keluar batang kontolnya dari lubang vaginanya.
“ kenapa mahh…”, Tanya Rioo.
“ kamu khan belum keluar sayang… dan lagi mulut rahim mamah masih terbuka sayang. Nanti pejuhmu yang ada didalam sana malah keluar lagi…”, jawab mamah.
“ masukkan lagi sayang… keluarkan dulu pejuh kamu…, ayoohh cepat..”, perintah mamah lebih lanjut.
“ Owhhh.. ok mahh….”, jawab Rio dan mulai menekan kembali batang kontolnya untuk masuk lebih dalam lagi ke lubang vagina mamahnya.
“ akkhhh… cukup sayang.. jangan ditekan lagi… sudah di depan rahim mamah… sayang, sekarang kocok dulu sayang…”,
“ Oke mamah… siap yahh…”, ucap Rio seraya melempar senyum kepada mamahnya.
Kemudian Rio mulai menaik turunkan pinggulnya hingga batang kontolnya terlihat begitu kokoh sedang keluar masuk mengocok lubang memek mamahnya itu dengan gerakanyang terkadang memutar kekiri dan kanan hingga membuat mamah Irma merasa seperti lubang memeknya diaduk – aduk. “ akkkhhh… iyaa sayang terrus sayang…”, desah mamah Irma.
Sepuluh menit sudah mereka berusaha meraih puncak kenikmatan untuk yang kesekian kalinya itu hingga akhirnya di menit ke lima belas mereka sudah tak mampu lagi membendung gairah mereka masing – masing.
“ Ouukkkhhh… Rio mau kellluar mahhh…”, desah Rio.
“ iyya sayang… akkhhh.. ayooo…, barreng mamahh… sayyang… akkhhh…”,
AKKKHHHH…. OUKKKHHH… ADDDUHH… KRLLUARRR…
Akhirnya hamper ber-barengan mereka terpekik nikmat merasakan luapan kenikmatan yang akhirnya tersajikan untuk mereka nikmati.
Kembali batang kontol Rio melesak jauh menembus lubang memek mamahnya hingga kepala kontolnya menembus mulut rahim mamahnya didalam sana.
Croott… Croottt… Crooottt…., terasa oleh mmah Irma batang kontol putranya kembali mengisi ruang dalam rahimnya itu dengan pejuh kental dan hangatnya itu.
“Akhhh sayang… oukkhh.. angett… sayang… oukkhh…”, desah mamah Irma saat ia rasakan pancutan – pancutan hangat dan kental pejuh anaknya itu dalam rahimnya dan semakin ia rasakan bertambah penuh disana bercampur dengan sempurna oleh cairan orgasme yang turut ia keluarkan.
“ seperti biasa sayang.. cabut dulu sampai lepas dari mulut rahim mamah sayang…”, perintah mamah pada Rio.
“ Iyya.. mahh…”, jawab Rio mengerti.
Perlahan Rio mulai mengangkat pinggulnya keatas hingga perlahan kepala kontolnya yang semula menembus mulut rahim mamahnya terlepas “ Ploop”, terasa olehnya saat dimana kepala kontolnya telah keluar dari lubang rahim mamahnya. Dan kemudian kepala kontolnya ia tekan kembali persis didepan mulut rahim mamahnya itu guna menahan laju pejuhnya yang hendak keluar dari rahim mamahnya itu.
“ Oukkhhh… iyya sayang… tahan duluu…”. Desah mamah Irma menikmati prose situ.
“ iyya dong mahh… nanti keluar lagi pejuh Rio dari rahim mamah…”, ucap Rio sedikit meledek mamahnya.
“ Hmmm… kamu yahh…, mamah pasti simpan baik – baik sperma kamu didalam rahim mamah sayang… kamu tenang yaahh…”, ucap mamah dengan senyum manis dan lembut belaian di pipiku.
“ terima kasih mahh….”, ucapku seraya memeluknya lembut.
“ iya sayang… pegang janji mamah ya…, kapanpun kamu mau… silahkan kosongkan kantung sperma kamu dan kamu buang di rahim mamah y sayang..”, ucapan mamah semakin membuatku bertambah sayang dengannya.
“ sudah sayang.. coba kamu tekan kontolmu… masuk tidak ke rahim mamah..”, sesaat setelah 8 menit kemudian mamah meminta agar putranya itu mencoba menusukkan batang kontolnya untuk mengetes apakah mulut rahimnya sudah tertutup kembali.
“ Oukkkhhh… akkhhh…”, desah mereka bersamaan, saat mereka rasakan dimana batang kontol itu tak mampu masuk menembur mulut rahim dan malah menimbulkan rasa ngilu yang amat sangat.
“ udah… tarik sayang..”, perintah mamah lebih lanjut.
Akkhhhh… desah Rio saat ia tarik keluar batang kontolnya keluar dari jepitan lubang memek mamahnya Itu.
Ouukkhhh… sayang…, pekik mamah Irma merasakan ngilunya saat dinding vaginanya bergesekan dengan kulit batang kontol putranya saat bergerak keluar dari lubang memeknya itu.

Sesaat Rio sudah berdiri disamping pembaringan mamahnya dan matanya tajam melihat ke arah selangkangan mamahnya yang Nampak terbuka lebar, seperti menanti sesuatu yang akan terjadi.
Tak lama kemudian mamah Irma turut bangkit dari pembaringannya dan tangannya berusaha menutup lubang kemaluannya seraya berdiri perlahan disamping putranya itu.
Perlahan telapak tangan yang semula menutup lubang vaginanya ia singkirkan dan, “ waahhh… pejuh kamu tidak keluar lagi sayang… semuanya tertampung dalam rahim mamah..”, ucap mamah Irma saat tak satupun ia rasakan pejuh dari putranya itu yang keluar dari dalam memeknya.
“ kamu senang sayang…”, Tanya mamah Irma pda putranya.
“ tentu mahh… aku senang sekali, pejuhku tak sia – sia keluar dari sarangnya, dan kini menempati ruang yang memang semestinya… terima kasih mamah..”, ucap Rio.
“ iya sayang… mamah akan simpan sayang…, rasanya perut mamah kembung sekali, pejuh kamu pasti banyak sekali sayang…”, ucap mamah dan tersenyum.

Sesaat kemudian mereka menydahi percakapan mereka dan mamah Irma segera menurunkan kembali baju dasternya yang semula tersingkap ke atas dan Rio pun mulai mengenakan kembali pakainnya. Kemudian mamah Irma melangkah masuk ke dalam kamar mandi, “ mamah mau bersih – bersih dulu sayang..”, ucap mamah Irma.
“ iyya mahh.. Rio juga mau ke kamar dulu..”, jawab Rio kemudian melangkah keluar dari kamar mamahnya dan menuju ke arah kamarnya sendiri.
Nampak sebelum mereka menyudahi pertempuran birahi itu dan akhirnya mereka memutuskan untuk membersihkan diri, masih dari balik pintu sepasang mata tajam memperhatikan mereka dengan pikiran yang tak mampu ia terima dalam pikirannya.
“ kenapa bisa begituu… Nyonyahh… dan Den Rio.. akhh…”, pikir sosok yang memperhatikan mereka itu dengan rasa tanda Tanya besar.
Kemudian sosok itu cepat – cepat beranjak pergi dari muka pintu kamar mamah Irma menuju pintu keluar rumah dengan rencana yang sudah ia pikirkan, sebelum keberadaannya tertangkap basah oleh kedua orang yang dilanda kenikmatan zinah itu.

“ assalamualaikumm….. nyonyaaa….”, terdengar suara orang mengucap salam dari arah teras rumah.
“ assalamualaikum…”, sekali lagi ucapan salam itu terdengar.
“ masuk.. mbakk…waalaikumsalam…”, terdengar suara mamah Irma menjawab dari dalam kamarnya, dan kemudian sepertinya ,
Mamah Irma melangkah keluar dari kamarnya untuk menyambut sosok yang mengucap salam itu.
“ baru datang mbak…?”, Tanya mamah Irma kepada sosok yang baru saja memasuki kediamannya itu, yang ternyata adalah asisten rumah tangganya yang biasa bekerja dirumahnya itu.
“ eehh.. ehh.. iyya nyonya…, nyonya tidak ke Toko hari ini…?”, jawabnya disertai pertanyaannya lebih lanjut.
“ oohh.. tidak mbak… lagi males aja…”, jawab mamah Irma pada asistennya itu.
“ saya kebelakang dulu nyonyahh…”, lanjut mbak surti, yang kemudian langsung melangkahkan kakinya mengarah ke dapur.
“ owhh iya mbak… silahkan..”, jawab mamah Irma mempersilahkan mbak Surti ke-a rah dapur rumahnya itu dan kemudian ia berlalu kembali masuk kedalam kamarnya.

Sejurus kemudian mbak Surti melangkahkan kakinya ke arah dapur rumah itu, namun saat ia akan melewati tangga ke arah kamar Rio, ia tiba – tiba terkejut dan Nampak wajahnya menjadi pucat pasi, bagaimana tidak!. karena saat itu ia melihat sosok sorang pria berdiri tegak pada anak tangga ter-atas dan menatap tajam ke arahnya. Bahkan mbak Surti merasakan langkah kakinya tak mampu ia gerakkan sama sekali seolah menjadi kaku.
Mata mbak Sutri bahkan tak mampu ia kedipkan dan tetap menatap tajam sosok yang tengah memperhatikan dirinya dengan sorotan mata yang tajam. Dan perlahan sosok pria tersebut yang bukan lain adalah Rio, melangkah menuruni anak tangga menghampiri mbak Surti yang masih Nampak diam dengan wajahnya yang pucat pasi.
“ baru datang mbak…”, Tanya Rio dengan datar ketika dirinya sudah berada didepan mbak Surti dengan jarak yang cukup dekat.
“ ehh,, iy,, iya… den…”, jawab mbak Surti dengan gugupnya.
“ bukannya mbak tadi sudah masuk kedalam rumah sebelumnya…”, kejar Rio dengan pertanyaannya mencoba menyelidik apakah dugaannya itu benar.
“ emm.. ehhh… annu… den…”, ucap mbak Surti tak mampu menjawab.
“ saya tau mbak Surti telah melihat apa yang telah terjadi….., jadi jangan bilang kalau mbak tidak tau apa – apa…”, lanjut Rio.
Namun mbak Surti tak mampu berkata apa – apa dan hanya diam tertunduk takut.
“ saya harap mbak bisa menyimpan rahasia ini….”, perintah Rio padanya.
“ eehh… iyya Denn… mbak akan diam den…”, jawab mbak Surti.
“ bukan hanya terhadap keluarga ini, namun saya harap mbak menyembunyikannya juga dari orang – orang diluar sana..”,
“ iyya den…iyya…. Mbak akan diam den…”, lagi – lagi hanya itu yang mampu mbak Surti katakan.
“ bagusss… sekarang lanjutkan pekerjaan mbak..”, lanjut perintah Rio seraya dirinya berpaling dari mbak Surti dan sejurus kemudian sudah meninggalkan mbak Surti sendirian dengan masih diam terpaku dengan pikirannya yang masih tak menentu itu.

Bersambung lagi....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd