Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mainan mama..

Selingkuh yang legal
Seru nih
Ijin diriin tenda hu
 
nyimak :baca: bareng suhu diatas 👆

jangkar dulu

ijin
:baca:@Mamahaus12 jangan ilang-ilangan loh hu

Bangun pondasi dulu

:ngeteh:nyenderrr

Pasang bel dulu hu

:motor4:


Ijin patok hu

:semangat:

Mantap nih....

:khappy:jiwa binal-nya kental

Ikut nyimak bersama para suhu di atas....
 
Lanjutan 3

Tidak tahu apa yang dipikiranku saat ini antara senang atau ......

Suamiku merestui hubunganku dengan mang ramin.

Memang mang ramin aku akui mang ramin selalu memberikan kepuasan bathin. Dan aku makin kesini makin sayang kepada mang ramin.

Aku juga selalu mengajak mang ramin di pagi hari itu juga diam diam supaya tidak ketahuan orang.

Hubunganku dengan mang ramin makin hari makin lengket.

Suatu hari aku disuruh ke rumahnya mang ramin, dan ternyata sang istri sedang keluar kota bersama anaknya , aku langsung berdandan sexy kesukaan mang ramin.

Dengan lenggak lenggok pinggulku aku berjalan. Sampailah di rumah mang ramin. Dan hap...tubuhku langsung di peluk oleh mang ramin, sambil menggendong tubuhku dan di bawanya ke ranjang milik mang ramin

"Aauuu mangg lepaskan...hehe..." aku

Brukkk...tubuhku dihempaskan ke ranjang kasur.

"Hehe...udah gak sabar yaa sayang" aku

"Iyaa nih aku udah pegel bgt nungguin kamu" mang ramin

Mang ramin membuka seluruh pakaiannya, serta aku pun turut serta membuka pakaianku.

Mang ramin mulai mencumbuku dan menggeluarkan kata kata cinta padaku

"Ahhh sayang makin hari aku makin cinta" mang ramin.

"Aku juga sayang.." aku

Cumbuan pun semakin hangat, tangan mang ramin pun menggerayangi tubuh putihku, sampai dengan vaginaku.

"Wahh kamu udah basah" mang ramin

"Hehe...mang ramin bisa aja" aku

Tangan mang ramin mulai menusuk nusukan jarinya ke dalam vaginaku

Desahanku mulai aku merasakan kenikmatan, benar benar mang ramin selalu memberikan aku ke puasan.

"Ahh...mang..." aku

Apa lagi payudaraku yang selalu dihisap oleh mang ramin dengan keras, begitu gemasnya mang ramin menyusu kepadaku.

"Mangg sudah jangan kenceng kenceng...ahhh...." aku.

Lama sekali aku bercumbu dengan mang ramin dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Tubuh mang ramin pun mengarah vaginaku.

"Ayoo manggg sudah gak kuat nih..." aku

"Gakkk kuatt apa sih sayang" mang ramin.

"Ituuunyaaa...yang panjang...ahh..mang.." suaraku yang manja

"Hehe....yaa sayang" mang ramin

Mang ramin pun mengarah penisnya yg panjang dan besar.

Blezss..... masuklah penis mang ramin ke dalam vaginaku.

"Ehhh....." aku

"Kenapa sayang?" Tanya mang ramin

"Gakk kok sayang.." aku

Pinggul mang ramin pun mulai bermain.

"Aahhh....ahh....manggg hsss..." desah aku

Genjotannya semakin cepat sekali sampai masuk ke dalam pintu rahimku.

"Ahhh sudahhhh hssss hsss...ahhh mangggg.....akuuu mauu sampeee nihhsss" aku

Tubuhku bergetar hebat cairan vaginaku keluar dan mengalir dari dalam lubangnya.

Tubuh ku terkulai lemas akibat permainan mang ramin. Tanpa melepas penisnya mang ramin membangunkanku dan menggendongku, astaga permainan mang ramin aku pun terkaget karna ulah permainan mang ramin.

Sambil di gendong mang ramin vaginaku di hajar lagi, tangan mang ramin pun menopang bokong ku sambil menaik turunnya tubuhku.

Variasi permainan mang ramin benar benar membuatku jatuh cinta, coba saja suamiku seperti aku pasti tidak akan selingkuh.

"Hss...ahhh...." desah ku sambil tanganku merangkul leher mang ramin, tak luput mang ramin menciumi bibirku.

"Aahhh ohhh..hsss...manggg.....ahhh....." lehar mang ranim ku gigit pelan sampai membekas.


"Akuu mauu keluaarrr manggg ramiinn...hsssssss.....ahhh...." ini adalah orgasmeku yg selanjutnya

Tubuhku bergetar diatas gendongan mang ramin.

Hebat sekali mang ramin tidak menunjukan ke kalahannnya, keringatpun bercucuran membasahi tubuh kami berdua.

Sambil dengan keadaan menggendongku, mang ramin membawaku ke sebuah kursi ruang tamunya, dalam keadaan duduk mang ramin pun menggenjot vaginaku.

"Oohhhh kuaaattt sekaliii kamuu manggg....ahhh hsss..." aku

"Hehe...yaa dongggg ini buat kamh seorangg" mang ramin

"Trussss mangggg....ohhhh trusss hsss....kontolmuu enakk..." aku

Kurasa penis mang ramin pun berkedut kedut , genjotan mang ramin pun semakin cepat.

"Hoohh....hohhh....." erang mang ramin

"Ohhhh....akuuu keluarrr sayang" mang ramin

Crrootttt croootttt crooottt croottt

Cairan cinta mang ramin pun keluar banyak sekali benih benihnya yg menyirami rahimku, saat itu cairanku juga keluar dan menyatu dengan cairannya.

Kami pun mengatur nafas kembali dan aku tetap dipelukan mang ramin dengan menyatunya tubuh kami.

*************************************

Sudah hampir tiga bulan aku menjalin hubungan dengan mang ramin. Sedangkan suamiku mengetahui itu semua. Mang ramin pun suka menginap dirumahku kadang suamiku tidur bersama anakku, tak ada satupun tetangga yang tahu tentang hubunganku.

Aku layaknya suami istri antara aku dan mang ramin, aku juga bertemu dengan istri mang ramin aku pun biasa aja seperti tidak terjadi apa apa.

Pernah suatu ketika aku sedang berduaan dengan mang ramin dirumahnya lagi itu ada istrinya mang ramin, aku tak sengaja bermesraan dengan mang ramin. Istrinya pun langsung melihat kami berdua sedang bermesraan. Gak tau kenapa istri mang ramin bersikap biasa kepada ku, kadang aku suka bercanda ketawa ketawa dengan mang ramin di depan istrinya.

Dan yang aku suka dengan mang ramin adalah dia sangat dekat dengan anak anak, anaku dan anaknya terkadang mang ramin suka mengantarkan anakku dan anaknya pergi sekolah bareng dan suka bermain bersama.

Suatu pagi aku menjalankan aktivitas selayaknya ibu rumah tangga, tidak tahu kenapa tubuhku terasa lemas sekali serta badanku kurang sehat, kepalaku pusing diserta mual mual.
Mungkin ini hanya masuk angin, ku minumkan obat masuk angin dan sudah mendingan.

Tapi setiap sore dan pagi hari timbul lagi mual mual tersebut, untung suamiku pulang langsunglah aku meminta tolong kepada suamiku.

"Pak...ibu kurang sehat, dari tadi pusing dan mual mual" aku

"Ibu masuk angin mungkin, istirahat aja ibu" suamiku

Aku pun dituntun oleh suamiku ke kamar dan aku pun tertidur.

Pagi pun tiba aku pun mulai beraktifitas kembali memasak dan berbelanja kebutuhan untuk makan siang.

Disela sela berbelanja bersama ibu ibu rumah, tubuhku pusing dan mual lagi.

"Ehh...ibu marni kenapa??" Ibu ibu

"Masuk angin kali ibu" aku

"Udah berapa hari??" Ibu ibu

"Udah 2 hari, tiap pagi dan sore pusing dan mual" aku

"Wahhh jangan jangan ibu marni, lagi ngidam nih" ibu ibu

"Ahhh masa iyaa, aku hanya kecapean?"

"Kecapean ngapain??, kecapean ituu ituuu sama suaminya..." ibu ibu

"Ahhh ibu bisa aja" aku

Apa benar yang di katakan ibu ibu, aku hamil.... tapi apa benar?? Klo aku hamil ini anak.....

Kuputuskan untk berjalan ke bidan desa untuk mengecek apa yang terjadi kepadaku ini.

"Ibu marni..." namaku dipanggil.

"Iyaa" aku memasuki ruang ibu bidan

"Ada apa yaa ibu??" Bidan

"Ini bu...aku mau periksa aja, apa mungkin aku..." aku

"Yaa baik...silahkan ibu tiduran" bidan

"Yaa bu" aku

Aku pun merebahkan badanku, dan ibu bidan memerikasakan tubuhku.

"Gimana bu ?" Aku

"Ibu...hamil, usianya sudah 2,5 bulan, selamat yaa bu" bidan

"Apa bu, hamil..." aku

Ternyata aku pun hamil..., jadi ini benar anak mang ramin, karna sudab hampir 3 bulan aku berhubungan dengan mang ramin.

Aku pun pulang membawa surat dokter, setibanya di jalan suara klakson pun berbunyi ternyata mang ramin

"Marni...habis dari mana?" Mang ramin

"Habis dari depan" aku

"Ayooo bareng" mang ramin

Aku pun naik motor mang ramin, sekaligus aku ingin memberitahukan bahwa aku hamil.

"Mang ke taman dulu sebentar ya??!!"aku

"Lohh mau ngapain??" Mang ramin

"Sebentar aja" aku

Setibanya di taman aku pun duduk disebuah bangku panjang

"Ada apa marni??" Mang ramin

"Ini mang..." aku

"Ini apa??" Mang ramin

Aku langsung memberikan hasil periksa kehamilanku pada mang ramin.

"Apa ini??" Mang ramin membuat hasil kehamilanku

Betapa terkejutnya mang ramin membaca surat yang aku berikan.

"Jadiii......kamuuu hamill??!!" Mang ramin

Aku pun menganggukan kepalaku

"Iyaa aku hamil...,dan ini anakmu mang" aku

Mang ramin pun memelukku.

"Usia kandunganku 2,5bulan, tapi gimana nanti suamiku" aku

"Tenang saja aku yang akan bertanggung jawab" mang ramin.

Setelah mang ramin mengetahui hasil kehamilanku, malam harinya mang ramin pun ke rumahku dan disitu suamiku sudah pulang dari kerjaannya.

"Eh...ramin.., ada apa??" Suamiku

"Aanuu mas.." mang ramin pun terbata bata.

"Anuu apaa...??" Suamiku

Aku pun langsung keluar membawa surat kehamilannya.

"Pak...ini baca.." aku memberikan suratnya kepada suamiku.

"Apa ini buk" suamiku

"Surat..." aku

Suamiku membaca suratnya.

"Kamu hamil 2,5 bulan??!!" Suamiku

"Iiiyyyaa...mass..., istri mas hamil" mang ramin langsung memotong pembicaraan

"Iyaaa pak...aku hamil 2,5 bulan. Dan itu semua anak ramin" aku

Suamiku terdiam.

"Saya gak mau tanggung jawab yaa, pokoknya ramin harus yg bertanggung jawab" suamiku

"Maaf kan ibu,pak ....,jangan ceraikan ibu" aku

"Bapak tidak akan ceraikan ibu" suamiku

Aku pun menangis dengan penuh kesedihan

"Kamu ini kan lagi hamil, berarti kamu harus menikah" suamiku.

" apa mas...,menikah?? Bagaimana dengan istriku dan anak anakku" mang ramin

"Yaaa kamu atur saja..., atau gak kamu menikah sirih" suamiku

"Apa nanti kata orang orang sekitar tentang kehamilanku" aku

"Kamu kan bisa berbohong" suamiku.

Hari berganti hari perutku pun sudah mulai membesar. Aku tidak bisa menyembunyikan kehamilanku kepada orang orang sekitar, yang orang tahu aku hamil oleh suamiku sendiri.

Tepat 4 bulan kandunganku, aku di nikahkan secara sirih sekaligus diam diam, agar tidak ketahuan orang aku pun nikah di daerah yang jauh dari kampungku.

Ijab kabul pun terucap dari mulut mang ramin. Dan lancar ijab kabulnya

Suamiku menyaksikan ijab kabul kita berdua, perasaan ku tak karuan saat sah jadi istri mang ramin walaupun hanya sebatas sirih.

Hari demi hari aku lewati dengan 2 suami, sekarang anakku memanggil mang ramin papa , karna rumah mang ramin tak terlalu jauh dan aku pun sering bertemu dengannya.

Istrinya tak tau tantang masalah ini. Rasanya sedih sedih sekali dan hancur ketika istrinya tau.

Sudah 2 hari mang ramin saat itu tidak ke rumahku. Entah kenapa dengan mang ramin. Dengan perut yang sudah membuncit aku pun menengok ke rumah mang ramin.

Dari depan pagar pun aku terdengar suara ribut dari dalam rumahnya.

Aku pun masuk ke dalam rumahnya, sempat aku dengar menyebut namaku. Apa mungkin istrinya tau??

Aku pun memberanikan diriku masuk ke dalam.

"Marni...ada apa kamu masuk ke rumah" istri mang ramin sambil memandangi tubuhku.

Mang ramin pun kaget dengan kedatanganku.

"Aku tak sengaja mendengar kalian ribut ribut di dalam rumah" aku

"Yaa marni.., marni aku mau tanya dengan mu??" Istri mang ramin

"Tanyaaa...apa??" Aku

"Apa benar kamu punya hubungan dengan suamiku?" Istri mamg ramin

"Hmmm....iyaaaa" aku sambil mengelus perutku yang buncit

"Apa ini anak mang ramin" istri mang ramin

"Iiiiyaaa....ini anak mang ramin, kami sudah berhubungan lama sampai menghasil kan anak, maafkan aku..., mang ramin sendiri lah yg menggodaku" aku

Istri mang ramin pun mengeluarkan air matanya, karna begitu kaget mendengarnya.

Suasana pun hening seketika.
Istri mang ramin akhirnya sudah legowo dengan keadaan tersebut, dan menerimaku.

Dia bilang padaku "gak...aku yang salah marni, aku tuh gak pernah melayani suami dengan baik, jadi mang ramin berpindah kepada mu, lantas suamimu gimana?" Istri mang ramin

"Suamiku tetap menerimaku, dan tidak menceraikanku bahkan......" aku

"Bahkan apa marni??" Istri mang ramin

"Akuuuu....akuuu....telah menikah sirih dengan mang ramin, tanpa sepengetahuan mu" aku

"Sudah lah marni, nasi sudah menjadi bubur, dan kau telah mengandung buah hati dari mang ramin aku tidak mau membenanimu yang sedang mengandung" istri mang ramin

Istri mang ramin pun memelukku dengan hangat.

********************************

Hari demi hari, bulan demi bulan ku lalui, suamiku yang sah pun menerimaku, kadang suamiku juga minta jatah kepada ku untuk berhubungan suami istri, tapi lain sekali yang dilakukan oleh suamiku yang kedua yaitu mang ramin. Mang ramin selalu memberiku kepuasa dana sex, walaupun aku sedang hamil besar mang ramin serta suamiku selalu memberikan perhatian yang lebih untukku.

9 bulan pun datang , pagi hari mendadak perutku mules mules, dan aku merasakan air ketuban ku pun merembes dari bawah, aku panggil siapa aja yang berada dirumah, ternyata mang ramin berada dirumah..

"Aaduhhh ayah.....mulessss ini perutku yahh.." aku sekarang memanggilnya ayah

"Ayooo bu kita ke bidan" ramin

Kami pun menuju bidan menggunakan motor.

Dengan hati hati mang ramin pun mengendarai motor, aku pun menahan mules.

Sesampainya dibidan, aku pun segara menuju kamar persalinan.

"Mang ramin??" Bu bidan

"Ehh...iya.." mang ramin

"Istrimu lahiran??" Bu bidan pun langsung masuk ke kamar persalinan.

Bu bidan pun segera membantu persalinanku, tepat pada pukul 11.00 anakku lahir terdengar suara tangisan bayi. Dan ternyata bayinya pun perempuan. Terlihat jelas wajah mang ramin yang begitu senang.

Dia mencium kening ku, sambil berucap, "terima kasih sayang" aku pun masih lemas.

Bayinya pun ku beri nama "sukma rahayu" wajah pun mirip aku dan matanya mirip mang ramin.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd