Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mama pujaan hatiku

Bagian 8

Siang hari itu Andi seperti biasanya berkutat dengan pekerjaannya. Sudah setahun ia pergi meninggalkan rumah di jawa dan sekarang ia tinggal di Bekasi. Disana Andi membuka usaha percetakan dan juga menekuni bisnis online. Usahanya cukup berkembang hingga dapatlah dikatakan ia telah dapat hidup mapan. Namun begitu andi merasakan kesepian. Ia masih saja terus teringat akan Nunung, mamanya yang juga pujaan hatinya. Andi sungguh berharap bisa mendapatkan Nunung kembali. Dan siang itu andi sama sekali tak menyangka akan menerima kabar bagus ketika bude Lastri mengirimkan pesan WA kepadanya. Bude lastri menyampaikan salam mesra nunung untuk andi dan juga memberikan nomor handphone Nunung. Betapa senangnya hati Andi menerima kabar yang sangat menggembirakan tersebut. Setelah selesai berkirim pesan dengan bude lastri, maka tanpa perlu menunggu lama andi pun kemudian langsung menelepon Nunung.
Tut..tut..tut.. klek.. "Halo Assalamualaikum." Terdengar suara Nunung di seberang sana.
"Wa'alaikumsalam nung, ini aku Andi."
"Oalah andi to hehe.. gimana kabarnya? Wah sudah jadi orang sukses ya disana."
"Alhamdulillah kabar baik nung. Ya begitulah Alhamdulillah dimudahkan jalannya oleh Allah dalam mencari rizki nung. Kamu juga gimana kabarnya nung? Sehat?"
"Alhamdulillah aku sehat ndi cuma ya banyak pikiran disini."
"Pasti karena Joko ya nung."
"Iya ndi, mas joko sekarang lagi dililit hutang yang sangat banyak. Mungkin kami harus kehilangan rumah ini."
"Sudahlah nung mending kamu tinggalkan saja joko dan tinggal disini denganku."
"Kamu apa benar-benar serius ndi? Dulu kan aku sempat menyakiti hatimu dengan menolakmu dan lebih memilih joko."
"Udahlah nung lupakan saja yang udah lewat. Bagaimanapun aku tetap sayang kamu nung. Kamu juga sayang kan sama aku?"
"Iya ndi jujur aku juga masih sayang kamu. Tolong segera boyong aku ya ndi, aku udah nggak tahan lagi hidup dengan mas Joko."
"Iya sayang, kamu nggak usah khawatir aku pasti akan segera memboyong kamu jadi istriku."
"Iya ndi aku siap lahir batin jadi istrimu. Dua minggu lagi kita ketemu di desa Wonojati dan kalau kamu mau kita bisa langsung nikah disana."
"Wah mantap nung. Memang lebih cepat lebih baik hehe. Udah nggak sabar aku pengin menikmati susumu yang segar dan kue apemmu yang legit itu sayang."
"Hehe..iya sayang.. sabar..besok nikmatilah sepuasnya tubuh indahku yang selalu kamu idam-idamkan ini."

Begitulah, akhirnya Andi dan Nunung kembali saling dekat dan mengobarkan lagi bara asmara yang sempat meredup. Acara di Wonojati akan jadi titik balik dalam kisah perjalanan cinta terlarang keduanya. Andi dan Nunung seperti sudah tak sabar lagi ingin segera bertemu disana. Meskipun begitu Nunung merasa ia harus segera menyelesaikan urusan rumah tangganya dengan joko agar ia bisa bebas menentukan masa depannya bersama Andi.
"Mas Joko aku minta cerai." Kata Nunung pada Joko di suatu hari.
Joko merasa terkejut. "Apa? Cerai? Apa salahku nung sehingga kamu mau minta cerai?"
"Aku udah nggak tahan hidup menderita bersamamu mas. Ceraikan aku mas, nanti rumah ini akan kuberikan padamu sehingga kamu bisa melunasi hutang-hutang kamu yang menumpuk itu."
"Pasti kamu ingin kembali lagi kepada Andi. Iya kan nung? Dasar anak keparat tidak hentinya ia berusaha merebut kamu dariku."
"Andi lebih berhak mendapatkan diriku daripada kamu mas. Aku sebelumnya sudah memberikan kesempatan untukmu mas tapi kamu kembali gagal menjadi suami yang baik."
Joko menghela napas. "Hm ya sudah nung aku akan mengabulkan permintaanmu. Memang sepertinya rumah tangga kita tidak bisa lagi dipertahankan. Tapi izinkanlah aku menggaulimu untuk yang terakhir kalinya Nung."
"Maaf mas aku sudah nggak sudi. Tolong jangan kau jamah lagi tubuhku."
"Sialan kau Nung! Dasar lonte!" Joko seperti hendak akan menampar Nunung.
"Sudah jangan suka main tangan mas. Andi sudah menyewa 2 preman yang diam-diam selalu standby di depan rumah kita untuk menjagaku. Apa perlu aku panggil mereka sekarang mas?"
Mendengar perkataan Nunung, Joko langsung ciut nyalinya dan hanya bisa bergumam. "Hm.. sungguh beruntung kamu Andi akhirnya kamu bisa mendapatkan ibumu."

2 minggu sebelum acara ruwat desa di Wonojati, Nunung mulai rajin melakukan perawatan wajah dan tubuh, karena tentu ia ingin tampil secantik mungkin saat bertemu kembali dengan Andi, dan biar bikin Andi jadi makin ngiler melihatnya. Jamu sari rapet resep andalan khas wanita jawa diminumnya tiap pagi hari agar supaya tempiknya makin legit, pulen, dan menggigit. Selain itu agar vaginanya senantiasa harum dan kesat, Nunung membasuhnya dengan air rebusan daun sirih. Tak lupa juga krim payudara merek dari Tiongkok dioleskannya pada susu kebanggaan miliknya tiap kali habis mandi pagi dan sebelum tidur malam, agar susunya makin kencang, kenyal, dan putih mulus.
Nunung tiba di desa tempat kelahirannya tersebut lebih awal agar bisa ikut mempersiapkan acara ruwat desa bersama para kerabat di desa. Bude Lastri menyambut kepulangan Nunung dengan sumringah. Di rumah peninggalan orang tua mereka itu ia hanya tinggal berdua dengan suaminya yakni Pakde Baskoro, yang merupakan kakak kandung Nunung. Mereka punya 2 anak yakni Farida dan Rudi. Farida ikut suaminya tinggal di Samarinda sementara Rudi yang masih bujang merantau ke Jakarta. Pakde Baskoro sudah tiga tahun ini terserang penyakit stroke sehingga tidak bisa beraktivitas lagi dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan duduk menonton TV atau berbaring di tempat tidur.
Suatu pagi Nunung pergi ke warung untuk belanja kebutuhan dapur. Ketika melewati rumah Slamet yang kini terbengkalai tak terurus hati Nunung sedikit bergetar. Namun segera saja ia meludah di depan rumah Slamet sembari sedikit mengumpat. Jelas saja Nunung masih merasa tak rela pernah digauli pria tua miskin itu. Banyak warga desa yang bertanya-tanya mengenai Slamet yang tiba-tiba menghilang tak tahu rimbanya. Namun begitu toh warga merasa tak perlu melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib mengingat Slamet bukanlah siapa-siapa dan warga juga tak ingin repot berurusan dengan polisi. Namun jika pembaca masih ingat, Slamet mempunyai seorang sahabat bernama Sutejo yang pernah membantunya ketika melancarakan sihir mahabbah cinta kepada Nunung. Sutejo kini menetap di Wonojati dan ia masih merasa penasaran atas hilangnya Slamet. Ia memiliki dugaan kuat bahwa wanita yang digilai Slamet ada di balik ini semua. Sutejo kemudian secara kebetulan bertemu dengan Nunung saat sedang berbelanja di warung sementara Sutejo hendak membeli rokok. Mata Tejo langsung berbinar melihat susu Nunung yang montok berisi. Nunung yang merasa risih dengan tatapan nakal pria tua itu segera membayar belanjaannya dan lekas berlalu dari situ.
"Terimakasih ya Bu Nung," ucap si pemilik warung yang bernama Bu Harti.
"Siapa wanita itu, Bu?" Tanya Sutejo.
"Oh itu Bu Nunung pak, anaknya Almarhum Pak Wardiman."
Langsung saja Tejo teringat dengan wanita yang pernah digilai oleh Slamet sahabatnya. "Hm, jadi itu Nunung wanita demenannya Slamet. Joss tenan bodinya, montok dan bahenol meski sudah berumur. Pantas saja si Slamet tergila-gila padanya. Aku saja juga langsung jadi ngaceng lihat dia," gumam Tejo dalam hati.

Sementara itu Andi mengabarkan pada Nunung kalau ia akan tiba di Wonojati esok hari. Karena mobilnya sedang dikerjakan di bengkel maka Andi mudik ke desa dengan naik pesawat. Nunung kemudian berinisiatif untuk menjemput Andi di bandara di kota S. Kebetulan salah satu kerabat mereka, Mas Amir mempunyai mobil colt T jadi Bude Lastri meminta bantuannya untuk mengantarkan mereka. Selain Nunung dan Bude Lastri ikut juga istri dari mas Amir yakni mbak Rina. Perjalanan dari Wonojati ke kota S memakan waktu 1 jam. Sesampai di bandara, Nunung dan Bude Lastri segera menunggu di ruang kedatangan. Sampai kemudian mereka melihat Andi yang baru turun dari pesawat. Senyum Andi langsung berkembang saat melihat Nunung yang begitu dirindukannya. Saat Andi berjalan ke arah mereka, Nunung pun dengan genit menggoyang-goyangkan susunya untuk menggoda Andi. Andi pun lekas memeluk dan mencium pipi Nunung dengan mesra.
"Apa kabar Sayang? Kamu makin cantik aja deh," ucap Andi. "Aku benar-benar kangen sama kamu."
"Alhamdulillah aku sehat selalu, ndi," jawab Nunung. "Aku juga kangen banget sama kamu."
Andi kemudian tak lupa menyalami Bude Lastri. "Ingat sebaiknya kalian berdua hati-hati mengumbar kemesraan," kata Bude Lastri. "Habis ini kita naik mobil si Amir. Jangan sampai dia dan istrinya tahu tentang hubungan terlarang kalian."
"Iya mbak, tenang aja," ujar Nunung melirik Andi yang terlihat seperti sudah tak sabar ingin mencumbu dirinya.
"Satu jam perjalanan kita petting di mobil asyik kali ya Nung hihi," bisik Andi pada Nunung.
"Nggak bisa ndi, rawan ketahuan mereka," jawab Nunung.
Bude Lastri hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku ibu anak yang lagi kasmaran itu. "Udah, nanti kalian kenthu aja sepuasnya di rumah nggak akan ada yang ganggu," ujarnya.

Dalam perjalanan pulang di mobil Nunung menyandarkan kepalanya di bahu Andi. Kepalanya agak sedikit pusing karena mungkin semalam tidak cukup tidur. Andi memperhatikan ibu kandungnya Nunung yang terlihat kecapaian. Dia kemudian terus menarik tubuh Nunung ke arahnya. Nunung kemudian terus mengikut lemah, melentukkan tubuhnya menghimpit tubuh Andi anak lelaki kekasihnya.
"Kalau ngantuk kamu tidur aja Nung," kata Andi. Nunung tersenyum dan kemudiannya terus merapatkan tubuhnya kepada Andi. Tangan Andi kemudian terus menarik tubuh Nunung dan memeluknya dengan erat. Dilihatnya mbak Rina yang duduk di depan di samping sopir sedang asyik main handphone. Maka pelan-pelan Andi coba menyentuh bagian tepi kedua-dua tetek Nunung yang begitu diidamkannya itu. Batangnya mulai kebas dan mengeras di dalam celana jeans yang dipakainya. Dilihatnya Nunung hanya memejamkan mata dalam pelukannya. Dengan penuh hati-hati Andi mulai memegang susu Nunung yang menggiurkan itu. Perlakuan Andi langsung dirasakan Nunung. Dia merasakan tangan nakal Andi menyentuh-nyentuh sepasang teteknya dan kemudian dengan lembut memegang kedua dua teteknya. Perasaan bergelora di dalam hatinya muncul kembali. Rasa kegatalan mulai menjalar di celah kemaluannya. Nunung pun semakin merapatkan tubuhnya kepada Andi. Nunung menggeliat perlahan-lahan ketika merasakan kedua-dua teteknya mula diremas lembut. Dengan penuh perasaan Andi meremas-remas kedua-dua tetek Nunung ibu kandungnya yang berada di dalam bra putih dan berada di bawah blouse lembut berwarna hijau pucat itu. Andi melihat mbak Rina mulai tertidur di kursi depan maka ia pun kemudian terus memasukkan tangannya ke bawah blouse Nunung. Blouse yang longgar itu memudahkan tangan Andi menelusup masuk. Dada Andi terasa sesak ketika merasakan tangannya memegang seketul daging pejal yang masih terbungkus bra itu. Batang kontolnya terasa amat keras bagaikan besi sehingga terasa sakit ketika bergejolak di balik jeans ketat yang dipakainya. Andi pun kemudian terus meremas-remas kedua-dua tetek ibunya itu. Nunung pun merasakan nikmat yang dengan cepat meresap ke seluruh tubuhnya terutama perubahan rasa di kemaluannya yang membuatnya terus terlena. Nunung hanya bisa menggigit bibirnya seraya tangan kirinya meremas tangan Bude Lastri yang duduk disebelahnya. Bude Lastri melirik ke arah Nunung dan merasa geli. Tidak puas hanya sekedar meremas, Andi dengan perlahan menyelinapkan tangannya ke bawah bra Nunung. Tubuh Andi menggeletar ketika tangannya kini menyentuh kedua-dua tetek Nunung tanpa penghalang. Batang kontolnya menjadi terlalu keras sehingga dia merasa akan terpancut air mani nikmat di dalam celana jeansnya. Puting kedua-dua tetek Nunung terasa keras di telapak tangan Andi. Ia sungguh merasakan kenikmatan meremasi kedua-dua tetek ibu kandungnya yang montok berisi itu. Nunung ingin mengeluh, mengerang, menggeliat kenikmatan tetapi sekuat tenaga ia mencoba menahan dirinya dan menahan pernafasannya. Andi terus meremas-remas dan menguli-uli kedua-dua tetek Nunung. Kemudian dia menggentel-gentel puting kedua-dua tetek ibu kandungnya yang dirasakannya mengeras ketika digentel. Andi melirik Nunung yang tampak kelejotan menahan nikmat, dan mereka berdua saling melempar senyum sebelum Andi mendaratkan ciuman mesra di pipi Nunung. Tiba-tiba HP Nunung berdering menandakan ada pesan masuk. Nunung pun lantas membuka handphone nya dan ternyata ada pesan WhatsApp dari Bude Lastri.
"Asyiknyaa lagi memerah susuu..😁" bunyi chat Bude Lastri.
Nunung terkekeh lalu menunjukkan chat tersebut kepada Andi dan ia pun tertawa kecil. Nunung pun kemudian membalas chat Bude sambil Andi terus asyik meremasi susunya. "Udah banjir di bawah mbak 🤭" tulis Nunung.
Mbak Rina kemudian tampak terbangun hingga Andi pun cepat-cepat menarik tangannya dari dalam blouse Nunung. Rina menoleh ke belakang dan memperhatikan Nunung dan Andi. "Wah kalian ini ibu dan anak tampak mesra sekali ya," ujarnya.
"Ya namanya juga kangen lama tak berjumpa rin," jawab Nunung.
"Cie..cie.. kangen apa kangen nih," goda Rina seolah seperti tahu kedekatan antara Nunung dan Andi.
"Hush.. kamu ini ngomong apa sih rin," ujar Nunung sedikit tersipu.
"Habisnya mbak Nunung juga masih semlohai gitu, ya siapa tahu si Andi jadi tertarik."
"Tertarik ngajak kawin hihi," celetuk Bude Lastri hingga mereka semua tertawa.
"Hm, mana mungkin lah seorang ibu dikawinin anaknya sendiri," kata Nunung.
"Kemarin ada temenku cerita." Mas Amir mulai berbicara. "Dia waktu itu ziarah di gunung Kemukus. Tahu sendiri kan ritual seks disana, dan katanya udah biasa itu kalo ada pasangan pelaku ritual yang merupakan ibu dan anak."
"Tuh mbak Nung bisa dicoba tuh sama Andi," timpal Rina.
"Boleh deh nanti. Kamu mau nggak ndi?" Nunung melirik manja pada Andi.
Andi tertawa kecil. "Ya bisa dikondisikan mah. Perlu pake kondom nggak nih?" Sontak semuanya langsung ger ger an.

Sesampainya di Wonojati, Andi menemui Pakde Baskoro terlebih dahulu untuk sekedar menanyakan kabar dan ngobrol melepas kangen. Sementara Nunung membuatkan teh untuk mereka dan kemudian turut menemani mereka mengobrol. Pakde Baskoro sudah tidak lagi lancar berbicara akibat penyakit stroke yang dideritanya. Makanya Andi pun merasa tak sungkan ketika kemudian ia menarik Nunung untuk duduk di pangkuannya sambil sesekali menciuminya dan menyentil nyentil puting teteknya. Pakde Baskoro pun cuek saja dengan tindakan mereka itu. Andi dan Nunung kemudian pamit masuk ke kamar ketika Bude Lastri hendak menyuapi Pakde Baskoro. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Begitu masuk ke dalam kamar dengan gemas Andi langsung memeluki tubuh Nunung dan melumat bibirnya. Nunung pun tak tinggal diam, bibir dan lidahnya ikut aktif melumat dan mereka saling memainkan lidah di rongga mulut.
"Ohh Nunung sayang.. Nunung cantik aku benar-benar rindu padamu sayang," bisik Andi mesra.
"Mmhhh iya Ndi, aku juga sudah rindu belaianmu," balas Nunung tak kalah mesranya.
Andi lalu melucuti pakaian ibunya dan melepas BH nya, hingga sepasang tetek kenyal itu menggelantung bebas dengan indahnya dan siap untuk dinikmati. Maka segera saja disosornya buah dada ranum milik ibunya yang begitu menggemaskan itu dengan lahapnya sambil menjilati dan mengulum puting susunya yang berwarna coklat tua, khas puting susu wanita jawa. Nunung hanya bisa merem melek menerima cumbuan Andi yang serasa membuat tulang belulang nya meleleh. Puas menikmati sepasang tetek ibunya hingga terlihat berkilat terkena liur nya, Andi lalu mengangkat kedua tangan Nunung ke atas hingga tersajilah ketiak ibunya yang cukup berbulu. Mulut dan lidahnya langsung menyapu ketiak Nunung dengan rakusnya. Meski agak berkeringat tapi tetap saja terasa harum dan membangkitkan gairah. Namanya juga Raden Ayu Nunung Nursita, puteri ayu yang punya darah ningrat jangan samakan dengan wanita jawa jelata. Andi yang sudah terbakar nafsu kemudian menyingkap rok panjang ibunya dan melepas CD nya, wow memek Nunung memang sangat indah, tak cuma tembem, tebal, tapi juga lebar dan membusung dengan di tumbuhi jembut yang tidak terlalu lebat. Andi langsung menciumi memek ibunya dan menjilatinya dengan rakus "ssllrrppp sllrrppp ssruuppp" bunyi bibirnya yang menyapu habis memek ibunya.
"Ahhhh terussss ndiii.. terusss jilatt akhhh jangan berhentii ahhhh," teriak Nunung sambil mendorong kepala Andi lebih dalam ke memeknya.
Andi tahu Nunung pasti suka di perlakukan begini karena sudah lama tidak mendapatkan sentuhan lelaki. Selama 5 menit Andi menjilat memek Nunung yang lezat dan akhirnya Nunung pun klimaks, "Ahhhh ahhh andiiiii oohhhhh," Tubuhnya pun mengejang hebat diiringi dengan teriakan desahan.
"Ndi cepet masukin kontol kamu ke memekku, aku dah gak tahan," perintah Nunung sambil ia membuka lubang memeknya lebar lebar. Andi pun menurutinya dan segera melepas celananya hingga keluarlah kontolnya yang sudah tegak mengeras siap mengaduk aduk rahim ibunya.
Dan blleeessseeekkk.. kontol Andi masuk menerobos ke dalam memek Nunung yang sudah basah kuyup akibat ia jilati tadi. Karena sudah lumayan longgar dan banyaknya pelicin yang membasah di lubang memeknya, batang kontol Andi tidak mengalami hambatan berarti saat memasukinya. Bagian dalam lubang Memek Nunung terasa hangat dan sangat becek. Setelah batang zakar Andi benar-benar membenam di kehangatan liang senggama ibunya, ia merebahkan tubuhnya untuk menindih tubuh montok Nunung. Bibir ibu kandungnya yang merekah perlahan dikecupnya dan akhirnya dilumatnya. Oh sungguh terasa manis bibir Nunung seperti bibir seorang bidadari kahyangan. Saat itulah sambil terus mengulum dan melumati bibir ibunya, Andi mulai mengayunkan pinggulnya dan menjadikan batang kontolnya keluar masuk di lubang memek Nunung yang sangat nikmat. Nunung juga mulai mengimbanginya. Tak kalah hot, lidah Andi yang menyapu rongga bagian dalam mulutnya sesekali dihisap-hisapnya. Bahkan ia mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sungguh Andi harus mengakui bahwa ibunya itu benar-benar seorang wanita yang merupakan dambaan setiap lelaki. Betapa beruntungnya Andi bisa menikmati tubuh ibunya yang sintal. Dan kini ia benar-benar merasakan kelebihan yang dimiliki ibunya tersebut. Bukan cuma tubuhnya saja yang menggairahkan, tetapi kerja otot bagian dalam memeknya juga lebih terasa. Berdenyut dan seperti memerah batang kontol Andi. Kini giliran Andi yang dibuatnya mengerang. Nampaknya memang Nunung telah benar-benar matang dalam hal urusan ranjang. Sebagai balasannya Andi pun dengan gemas meremas-remas tetek ibunya yang montok itu, lalu kembali disosornya sepasang payudara Nunung dengan rakus. Pentil-pentil teteknya yang berwarna coklat kehitaman dipelintir-pelintirnya dan selanjutnya dikulumnya.
“Sshhh… ssshh …aahh …. aahh terus Ndi.. aahh enak banget. Kontolmu enak bangat Ndi.. ayoo genjot teruss.. kawinin aku sampai kamu puas, sayang.." Nunung melenguh.
“Tempik kamu juga enak, Nung.. Empotannya mantep banget." Andi pun menggenjot memek Nunung dengan tempo yang cepat.. "Plokkk plokkkkk ploookkkkk" suara antara kontolnya dan memek ibunya terdengar begitu keras.
Nunung tersenyum. Wajahnya kian memerah. Kembali Andi melumat bibir ibunya sambil tak lepas tangannya menggerayangi buah dadanya. Saat itu dirasakannya tangan Nunung mencengkeram pantatnya dan mulai menekan-nekannya. Dan ia merasakan tempo goyangan pinggul ibunya makin cepat. Rupanya Nunung mulai mendekat ke puncak gairahnya.
"Ohh Nunung sayang, tempikmu sungguh wenak tenan ahhhhh, aku pengen ngentot ama kamu tiap harii Nung.. ohh ahhh.."
"Iya ndi, tubuhku memang milik kamu sekarang, hanya kamu yang berhak menikmati tubuhku yang istimewa ini Ndi.. terserah mau kamu apainn oogghhh aghhh ohhhh.. kontol kamu panjang banget Ndi ampe mentok di rahimku sshhh ahh ahh.."
Selama persetubuhan, ibu dan anak itu acapkali mengucapkan kata-kata kotor karena saking nikmatnya dan mereka sama-sama terbawa oleh nafsu birahi yang membara.
"Ohh Nunung istriku sayang, aku sungguh ingin punya anak darimu.. maukah kau mengandung benihku sayang??"
"Aahh.. iya Ndi hamili aku, aku sudah siap lahir batin jadi istrimu.. ohhh.. kontolmu gede banget Ndi ampe linu tempikku.. ahhhh.. agghhh.. ahhh.." Akhirnya Nunung pun mencapai klimaks dan tubuhnya mengejang seperti orang kesetrum.
"Oohhhh Andiiii akuu akkhh akk aku keluarrr ochhh.."
Andi pun segera mengganti posisi dengan woman on top, ibunya ada di atas dan ia menyuruh Nunung untuk menggenjot kontolnya. Goyangan pinggul Nunung yang hebat membuat kontol Andi makin keras dan ingin mencapai klimaks. Selama kurang lebih 6 jam anak dan ibu itu melakukan persetubuhan yang begitu menggairahkan, hingga Andi sudah memuntahkan pejunya di dalam rahim Nunung sebanyak 4 kali.
"Sshh ampun Ndiii stopp donkk.. aku dah gak kuattt ahhh.." pinta Nunung sambil matanya terpejam menahan ngilu di memeknya, tapi karena Andi masih nafsu ia tidak menghiraukan permintaan ibunya sampai akhirnya Nunung tertidur karena lelah dan Andi masih terus saja menggenjot tempiknya seperti orang ketagihan. Hingga sampai jam 8 malam, kamar itu telah dipenuhi aroma sperma dan lendir vagina serta bau keringat dua tubuh sepasang manusia beda usia tersebut. Akhirnya setelah kelelahan mereka berdua tidur berpelukan dengan kelamin tetap menyatu sampai kemudian terpisah dengan sendirinya, telentang bugil dengan dengkuran halus, Nunung seolah pingsan tak peduli lagi dengan keadaan dirinya, dengan kedua paha mengangkang dan vagina membengkak merekah kemerahan dengan lelehan cairan sperma tak henti-hentinya mengalir keluar, payudaranya naik turun seiring tarikan nafasnya, sementara Andi pun mendengkur halus dengan wajah penuh kepuasan dan penis yang kembali ke ukuran normal.
 
Bimabet
mantap.... gan lanjutkan .... Nunung (mamahnya Andi hamil terus terusan sampai punya anak 7) Andi usahanya sukses, mereka hidup bahagia tanpa ada yang mengganggu lagi ,.....:Peace:
:Peace::Peace::Peace::Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd