Sesampainya dikamar tamu yang lumayan mewah. Tante Nuri lalu menutup pintu kamar itu tanpa menguncinya terlebih dahulu. Ia menarik tanganku, lalu menyuruhku duduk diatas tepian ranjang besar yang ada dikamar itu.
Tante Nuri melepas lingerie nya dihadapanku. Lalu menyodorkan payudaranya yang masih lumayan kencang kearah mulutku.
Aku pun menyambutnya dengan langsung melumat kedua payudara tante Nuri secara bergantian, kedua tanganku meremas2 pantat tante Nuri yang masih terasa kencang.
Setelah tante Nuri merasa puas, perlahan tante Nuri melepaskan kancing baju seragam sekolahku. Lalu melepas kemeja dan kaos dalamku hingga aku kini telanjang bulat dihadapannya.
Ia menyuruhku untuk naik ketengah pembaringan itu. perlahan ia mengarahkan mulutnya ke kontol besarku. sambil kakinya melangkahi tubuhku, hingga memek gundulnya terpampang jelas di wajahku.
Perlahan kurasakan kelembutan yang basah menyapu2 sekujur batang kontol besarku. aku pun membalas dengan menjilat2 memek gundul tante Nuri.
Cukup lama kami saling memanjakan kemaluan masing2, hingga akhirnya tante Nuri bangkit, lalu tidur terlentang disampingku. Aku pun langsung paham keinginannya. Sebelum kuarahkan kontol besarku ke memek gundul tante Nuri, aku sempat memberikan jilatan ringan pada memek basahnya. Kemudian aku menghisap putting susunya sambil mengarahkan ujung kepala kontol ku ke lobang memek tante Nuri.
Blesssā¦ā¦..
āakkkkhhhhā¦..ā triak Tante Nuri saat kontol besarku kembali membelah memek gundulnya.
Perlahan aku mulai memompa kontol besarku didalam memek basahnya, sambil aku menghisap kedua putting payudaranya bergantian.
āsssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦ā¦ sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. aaaakkkkkhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā kembali tubuh tante Nuri bergetar dengan hebat saat orgasme dahsyat melanda dirinya kembali.
Aku terus mempercepat ayunan kontol besarku tanpa henti, ku gunakan kemampuan stamina mutlak yang aku miliki sehingga nafasku tetap teratur walau aku telah banyak mengeluarkan tenaga.
āsssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦ā¦ sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. aaaakkkkkhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā dalam waktu singkat kembali tubuh tante Nuri bergetar hebat.
Aku berniat membuat tante Nuri ampun2 menerima sodokan kontol besarku. dengan kemampuan pengendalian Hasrat aku dapat mengontrol kapan akan memuntahkan peju hangatku pada memek sempitnya.
āsssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.nak Ajiā¦. akhhā¦ā¦. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.terus sayangā¦.. akhhā¦ā¦ā¦ sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.terusā¦.. aaaakkkkkhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā sudah 54 kali tante Nuri mendapatkan orgasme hebatnya.
Aku terus memacu kontol besarku dalam memek tante Nuri yang sudah banjir hingga membasahi selimut putih ranjang tamu itu.
tokā¦..tokā¦.tokā¦..
ānyahā¦. Ada tante Mira di ruang tamu bersama anak gadisnyaā¦ā¦..ā ucap bibi dari luar kamar tamu itu.
āssssttttthhhhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦. suruh tunggu akhhhhā¦ā¦ā¦.. ssssthhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦.. sebentarā¦ā¦ā¦ā¦..aaakkkkhhhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā tubuh tante Nuri kembali bergetar untuk ke 55 kalinya.
āmaaf Nyonya Mira, kata Nyonya Nuri disuruh tunggu sebentarā¦ā¦. Nyonya mau minum apaā¦..?ā ucap bibi kepada Nyonya Mira.
āapa saja biā¦ā¦ ā ucap Nyonya Mira.
Ketika bibi menghilang kebalik pintu belakang, tante Mira langsung bangun dari duduknya.
ākamu tunggu sebentar disini ya Donaā¦.. mami mau ketemu tante Nuri duluā¦..ā ucap Tante Mira kepada anak gadisnya.
āiya mamā¦.. saya ke kamar Shinta aja kalau gitu mamā¦ā¦ā ucap Dona yang sudah biasa main kerumah Tante Nuri. Shinta adalah kakak kelas disekolahannya, dan mereka berdua memiliki kegemaran yang sama, suka shopping dan dugem. Kakak Dona yang bernama Arjuna adalah pacar Shinta tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka.
Mereka akhirnya berjalan bersamaan, Dona naik kelantai atas tempat kamar Shinta, sedangkan Tante Mira berjalan kearah kamar tamu yang sempat dilihat olehnya bibi rumah ini mengetuk kamar tamu itu.
Sebenaranya Dona dapat mendengar jelas desahan2 nikmat tante Nuri dari dalam kamar tamu itu. namun ia tidak memperdulikannya, karena selama ini maminya sering memberikan uang lebih sebagai uang tutup mulu. Dona terus berjalan menuju kamar Shinta.
Berbeda dengan tante Mira. Saat mendengar desahan tante Nuri saat dipanggil bibi, membuat dirinya penasaran, sebab setahu dia Roy anak muda yang jadi bahan arisan mereka saat ini lagi giliran tante Luccy yang mendapatkan layanannya.
Roy merupakan pemuda keturunan yang tampan dengan tubuh yang bagus, ukuran kontolnya pun besar hingga 18cm dengan diameter 4cm, Roy pun sanggup membuatnya keluar 5 kali hingga Roy pun akhirnya tumbang. Dalam semalam kontol Roy dapat menumpahkan hingga 4 kali pejunya. Jadi buat ibu2 arisan mereka Roy adalah anak muda paling memuaskan yang pernah mereka temukan selama ini.
Sebulan ibu2 yang berjumlah 10 orang akan membayar uang arisan masing2 sebesar 10 juta rupiah, hingga akhirnya terkumpul uang sebesar 100 juta. Uang 100 juta itu akan dipotong untuk konsumsi sebesar 2 juta, 18 juta untuk uang kas, sisanya di berikan buat Roy yang akan menemani salah satu dari mereka yang memenangkan arisan selama 4 malam dalam satu bulan. Namun kadang kala ada ibu2 yang diam2 memboking Roy tanpa sepengetahuan teman2nya.
Tante Mira perlahan mendekati pintu kamar tamu itu. dengan jelas ia mendengar desahan2 nikmat tante Nuri teman arisannya yang merupakan tetangga dikomplek elite itu.
ābener ini pasti Roy lagi bersama tante Nuriā bathin tante Mira.
Tante Mira langsung membuka pintu kamar tamu itu, tanpa sempat melihat kearah ranjang tante Mira langsung menutup kembali kamar tamu itu karena khawatir suara tante Nuri terdengar oleh anak gadisnya.
Tante Mira sedikit terkejut saat membalik badannya. Terlihat pemuda tampan dengan tubuh atletis namun tidak terlalu kekar sedang berada diantara kaki Tante Nuri.
āeh Jeng Miraā¦ā¦..ā ucap tante Nuri dengan tubuh masih bergetar karena baru saja mendapatkan orgasme hebat yang ke 61 kalinya.
Aku yang sempat berhenti bergoyang mulai kembali menggoyangkan pinggulnya secara perlahan sambil menatap wajah tante Mira yang lumayan cantik juga. Tubuhnya lebih berisi dibandingkan tente Nuri.
āeh siapa itu Jengā¦ā¦ ā ucap tante Mira sambil melangkah pelan mendekati ranjang.
āsssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.kenalkan ini Ajiā¦ akhhā¦ā¦. Teman sekelas Shintaā¦. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.ā ucap tente Nuri sambil menikmati sodokan pelan kontol besarku.
āhai Ajiā¦.. kenalkan nama saya Tante Miraā¦..ā ucap tante Mira sambil duduk di tepi ranjang dekat kepala tante Nuri.
āhai tanteā¦.. salam kenalā¦.ā Ucapku sambil menyambut uluran tangan tante Mira.
āsudah berapakali keluar Jengā¦.. kok kayaknya lemas banget gituā¦.ā Ucap tante Mira santai sambil menggerakan tatapannya kearah memek gundul tante Nuri.
āakkkhhā¦ā¦ gak salah itu Jeng kontol Aji sebesar ituā¦..?ā ucap tante Mira terkejut saat melihat kontolku yang sedang memompa memek basah tante Nuri.
āsssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦***k tau Jengā¦.. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦ā¦ sudah berapa kaliā¦ā¦. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.saya keluarrrrā¦ā¦ aaaakkkkkhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā kembali tubuh tante Nuri bergetar dengan hebat. Tangan kirinya langsung memegang tangan tante Mira yang ada disampingnya. Tante Mira menyambut dengan dua genggaman tangannya.
āserius Jeng sampai tidak kehitungā¦.?ā Ucap tante Mira terkejut atas jawaban tante Nuri.
āsssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦seriusā¦... sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦. akhhā¦ā¦ā¦saya sudahā¦.. sssttthhhhhhā¦ā¦ā¦.lemas banget ā¦ā¦.ssstttthhhhhhā¦ā¦ā¦.ā ucap tante Nuri sambil mendesah nikmat karena kontolku tidak berhenti menghujam dengan tempo pelan.
āboleh saya ikut cobain gak Jeng ā¦ jadi penasaran sayaā¦.ā ucap tante Mira dengan nada bergetar.
āsudah dulu ya tanā¦.. Aji capeā¦. Lagi pula sudah mau malam, nanti Aji dicariin Ibu Ajiā ucap ku sambil melepas kontol besarku dari memek tante Nuri yang sudah sangat banjir.
Tante Mira makin terkejut saat melihat kontol besarku terlepas dari cengkraman memek tante Nuri, sehingga dia dapat melihat dengan jelas panjang dan besar kontolku yang masih menjulang dengan kokoh.
ākok gitu sih dik Aji sama tanteā¦..ā ucap tante Mira.
āmaaf tanteā¦. Sudah dari jam 4 tadi sekarang sudah jam 6 soreā¦.ā Ucap Aji.
Tante Nuri bangkit lalu duduk disamping tante Mira yang masih duduk ditepian ranjang, sambil membisikan sesuatu.
ākalau gitu saya kasih nominal yang sama dengan yang tante Nuri kasihā¦. Bagaimana dik Ajiā¦?ā
āwaduh gimana ya tanā¦ā¦ ā ucapku sambil pura2 ragu.
āsini hape kamu Jiā¦. biar tante transfer dulu uang yang sudah tante janjikanā ucap Tante Nuri.
Aku pun langsung mengambil handphone yang ada dalam saku celanaku yang tergeletak di atas kasur bawah.
Setelah menerima hapeku tante Nuri langsung melakukan transfer ke dalam rekeningku. Setelah itu ia mengembalikan hapeku kembali.
āwow 100 jutaā¦..ā bathin aku senang.
ākamu kasih berapa Jengā¦..ā tanya tante Mira.
ācuman 100 doangā¦. setimpal dengan kepuasannyaā¦ā ucap tante Nuri sambil kembali merebahkan tubuh lemasnya.
āsini tante kasih juga nominal yang samaā¦..ā ucap tante Mira.
āoke lah kalau tante bersikerasā¦ā ucapku sambil menyerahkan hapeku kepadanya.
Setelah melakukan transfer tante Mira mengembalikan hapeku.
āwow 150 jutaā¦..ā bathin ku terkejut.
āgimanaā¦ā¦ cukupkanā¦?ā ucap tante Mira sambil tersenyum manis.
āwaduh tante bikin tenaga Aji langsung pulih seketikaā¦..ā ucapku.
ākita main disini tanā¦?ā tanyaku sambil melihat tubuh telanjang tante Nuri yang sudah tertidur pulas karena kelelahan.
ākita pindah ke kamar tamu yang lainnya aja dik Aji. disini ada 5 kamar tamu yang ada dilantai bawahā ucap tante Mira sambil menggandeng tanganku.
Aku sempat menyambar baju seragamku sebelum mengikuti tarikan tangan tante Mira.
Bersambungā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦