Macam light novel, ya?oiya, judul cerpan sekarang ini kenapa jadi lugas banget ya?
... haha
contoh judul "semoknya tetanggaku yg berhasil ku-ekse waktu suaminya tidur di kamar"
isi cerita ?
tetangga semok berhasil diekse, waktu suaminya tidur di kamar.
Macam light novel, ya?
makanya dari tadi ane minta linknya...malah nyolot nyuruh ke laut....Makanya saran saya baca dulu hu, bandingkan dengan cerita genre pesantren lain, tentunya pakai standar kualitas cerita panas, jangan pakai standar kualitas novel tereliye ya ga nyambung, bandingkan dengan jalak aja kurang nyambung orang jalak fokusnya memang bukan ngeseknya...*****nya dicarilah sy juga mau klo suhu dapet ntar...apalagi suhu senior kenalannya pasti banyak
Maaf nih suhu, cerita karya suhu killertomato itu memang lebih berkualitas dari banyak sisi ketimbang cerita-cerita dari suhu yang lain, apalagi dari penulis yg masih newbie.
Masalahnya, cerita yang berkualitas semisal karya suhu killertomato di forum ini ada berapa, sih?
Kenyataannya forum ini masih bisa ramai juga karena adanya karya suhu suhu yg lain yg mungkin walaupun kualitasnya di bawah cerita yang suhu anggap "masterpiece", mereka tetap setia konsisten update buat pengunjung rutin forum ini. Yah, mungkin ini sulit dimengerti sama suhu yg udah lama ga buka forum ini.
Nah, kalau newbie newbie pada di-DOR semua, kapan mereka jadi suhu yg bisa menghasilkan masterpiece?
kalo ampe empunya Manda turun gunung, berarti dunia persilatan lagi ga baik-baik aja nihKalo ga semua orang tau, berarti belum bisa dibilang masterpiece sih smh smh
berarti ga boleh ada aturan gitu?Kalau mindset-nya begini sih ga heran forum ini semakin lama semakin sepi.
Dinilai ga ikut aturan? DOR!
Bikin sepet mata? DOR!
a sesuai selera moderator? DOR!!!
Lah ente kenapa pake seri 2? Prime id kenawhy?kalo ampe empunya Manda turun gunung, berarti dunia persilatan lagi ga baik-baik aja nih
Cuy sori nih kalo w nimbrung. Coba ente pikirin baik2 dulu. Tugas moderator itu berat, moderator ibarat guru di kelas, dan ente2 ini murid2 bandel rebel enthusiast.Kalau mindset-nya begini sih ga heran forum ini semakin lama semakin sepi.
Dinilai ga ikut aturan? DOR!
Bikin sepet mata? DOR!
a sesuai selera moderator? DOR!!!
jadi korban petrus wkwkwkLah ente kenapa pake seri 2? Prime id kenawhy?
Kan konteksnya lagi bahas pesantren. Menurut saya–ini menurut saya–ustadzah yang mengajar/mengurus/berada di area di pesantren bisa dianggap sebagai simbol agama. Kenapa? Karena meski artinya guru perempuan dalam bahasa Indonesia, tapi posisi ustadzah sebagai pengajar di sekolah berbasis Pendidikan Agama Islam yang terfokus pada pengajaran agama Islam ga bisa dipisahkan dengan konteks agamanya.
Tapi kalau status ustadzah ini mau direduksi jadi sekedar guru perempuan untuk jadi pembenaran supaya bisa dilecehin, dieksploitasi, dan dijadiin objek blasphemy, ya mau gimana lagi? Kan setiap orang berhak atas isi pikirannya.
Lah jaman sekarang aja baju koko aja yang asalnya dari China, sarung dan peci bisa diliat sebagai simbol agama, kok. Kan kalo ada laki-laki pake outfit kayak gitu lagi jalan, orang yang liat menganggapnya laki-laki tersebut beragama Islam, dan akan/habis melakukan kegiatan agama. Apalagi yang statusnya ustadzah. Smh smh.
But let's agree to disagree. Pendapat saya belum tentu benar, dan bisa jadi juga pendapat anda harusnya ga sesederhana itu.
Mungkin garis batasnya jadi kabur karena hal yang awalnya jelas, jadi digeser sedikit demi sedikit. Lalu terjadi pembiaran karena luput, ga tau, atau semacamnya (selain ada juga yang menormalisasi hal tersebut). Di forum ini, saya perhatikan kalau dulu (circa 2016-2018, mungkin?) orang sudah cukup puas dengan karakter cewek berhijab yang melakukan seks bebas. Hijab, sebagai simbol agama, cukup untuk jadi objek fetish blasphemy tanpa harus takut sama aturan SARA karena masih main aman di tepi jurang. Tapi lama-lama tepiannya digeser, bahkan jurangnya juga diupayakan digeser. Dari yang sekedar hijab, berkembang ke unsur-unsur agama lainnya. Terbitlah tema akhwat alim gone wild sampai yang sekarang tema pesantren.I agree to disagree. It's a freedom-of-speech era, though.
Tapi, menurut ane, ini menurut ane aja loh ya, kayanya perlu ditarik garis yang jelas untuk masalah SARA ini.
Menurut ane selama ini SARA selalu berada di area "abu-abu". IRL, kita juga sering ketemu kasus yang "dianggap" SARA e.g. kalo masih pada inget case grill pork with date sauce by cok*-musl*m.
AFAIK, yang masak juga si Cok*, yang ngicipin juga si Cok*. Tapi, banyak banget yang beropini itu menistakan. Mungkin, kalau ada garis batas yang jelas masalah SARA ga perlu diperpanjang.
At least, kita punya garis batas yang jelas meskipun ga semua orang akan setuju sama garis batas tersebut.
Mungkin garis batasnya jadi kabur karena hal yang awalnya jelas, jadi digeser sedikit demi sedikit. Lalu terjadi pembiaran karena luput, ga tau, atau semacamnya (selain ada juga yang menormalisasi hal tersebut). Di forum ini, saya perhatikan kalau dulu (circa 2016-2018, mungkin?) orang sudah cukup puas dengan karakter cewek berhijab yang melakukan seks bebas. Hijab, sebagai simbol agama, cukup untuk jadi objek fetish blasphemy tanpa harus takut sama aturan SARA karena masih main aman di tepi jurang. Tapi lama-lama tepiannya digeser, bahkan jurangnya juga diupayakan digeser. Dari yang sekedar hijab, berkembang ke unsur-unsur agama lainnya. Terbitlah tema akhwat alim gone wild sampai yang sekarang tema pesantren.
@willdick sendiri selaku moderator, nampaknya sudah berulang kali menjelaskan tentang batasan-batasan SARA di forum ini. Berulang kali pula, timbul tema-tema baru yang "bikin dulu, kalo kena dor baru protes--kan ga tau rulesnya!". Jadi memberi saran, melayangkan protes hingga yang sifatnya menuntut pengawas/pengelola/penindak aturan, dalam hal ini selaku admin dan moderator, untuk memberi batasan SARA yang jelas-menurut saya-adalah sebuah kemunduran. Karena jadi balik lagi ke poin yang seharusnya semua orang sudah move on dari sana. Tapi memang, sih, moderator juga punya tanggung jawab untuk terus mengedukasi member yang tidak tahu, pura-pura tidak tahu, tidak tahu tapi akhirnya tahu tapi yaudahlah mau gimana lagi, dan yang tidak mau tahu soal aturan; dan capek adalah resiko moderator.
Tapi mungkin akan lebih bijak kalau semua pihak sama-sama belajar akan hal ini. Lagi-lagi, menurut saya, moderator sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Tinggal membernya yang mau mengulik aturan yang sudah ditetapkan atau engga.
Saya paham dengan poin yang anda sampaikan, tapi otak saya terlalu lelah untuk membalas—bahkan saya ga tau di kepala saya ini otak atau koral dari brain coral fields yang pernah Patrick Star salah ambil. Mungkin nanti pagi saya balas betul-betul, atau... yaudah let's agree to disagree, tapi saya memahami dan menghormati pendapat dan sudut pandang anda.Maksud dari garis batas yang saya sebut tadi sebenernya lebih ke arah detail penjabaran/contoh.
Di sini https://www.semprot.com/threads/rules-cerita-panas-wajib-baca-sebelum-posting.927464/ poin 11 hanya menyatakan simbol, ritual, ciri khas dan lain-lain yang melekat / menjadi identitas dari suatu SARA tapi tidak diperjelas apa-apa saja yang termasuk di dalamnya, kan?
Saya ambil contoh pembahasan terakhir kita mengenai usatadzah. Suhu @nympherotica beranggapan bahwa ustadzah merupakan simbol sementara saya beranggapan bukan merupakan simbol. Dengan tidak adanya batasan yang jelas apa saja yang termasuk, berakhir dengan asumsi masing-masing seperti yang sudah atau akan terjadi (lagi). Merepotkan memang, tapi saya pikir dengan adanya hal tersebut cukup untuk membuat yang bodohnya tulung-tulung kaya saya terbantu.
At the end, suka tidak suka, pergeseran/ngetes bates/main pinggir jurang akan selalu terjadi karena memang greedy merupakan 7 deadly sins.
PS: Thread Affair(s) kapan diupdate? Udah mau chapter XVII loh ini, hu
coba buktikan aturan mana yg mewajibkan forum membayar penulis karna ceritanya dianggap "menaikan traffic"!!!Bukannya dibayar karena udah menaikkan traffic lewat cerita yang bagus, akun para suhu malah kena DOR sana DOR sini sama "Si yang paling punya kuasa".
Ga ada penghargaan sama sekali.
Lama-lama isi forum tinggal sampah semua kalau gini caranya.
coba dibuktikan cerita mana saja yg saya "DOR" hanya karna bikin mata saya sepet dan tidak sesuai selera saya!!!Kalau mindset-nya begini sih ga heran forum ini semakin lama semakin sepi.
Dinilai ga ikut aturan? DOR!
Bikin sepet mata? DOR!
a sesuai selera moderator? DOR!!!
terakhir coba dibuktikan bertahun-tahun saya membiarkan cerita2 yg melanggar aturan dan baru sekarang saya tindak!!!Ga ada yg bilang ga boleh ada aturan.
Sama kayak kasus peraturan tema underage beberapa tahun lalu, pembantaian akun & cerita underage itu seakan moderator baru bangun tidur dan kepikiran untuk bersih-bersih forum dari konten yang sudah bertahun-tahun seliweran. Sekarang, giliran tema yang dianggap SARA yg dibabat, padahal bertahun-tahun sebelumnya jadi salah satu kontributor terbesar di forum ini.
Kalau pengen cari cerita yang berat & serius kayak detektif detektifan, ya ga bakal dicari di forum ini.
Masuknya ke flaming, dan udah ada aturannya. Yuk bisa yuk luangin waktu buat baca rulesnya yuk~oh jadi selain sara/underage nuduh tampa bukti jg bs di banned ya?
Situasi akhir2 ini emang lagi ga kondusip kayanyajadi korban petrus wkwkwk
member dari tahun 2018 tp gk pernah baca aturan ya ginioh jadi selain sara/underage nuduh tampa bukti jg bs di banned ya?