Turun angkot, Akhirnya bagus sampai dimarket tempat saleh bekerja. Besar, luas, kaca sedikit berdebu, didepannya banyak yang jualan, soto, sate padang, martabak, fried chicken, nasi goreng. Disebelahnya ada hotel dan konter hp.
Bagus berjalan melewati pintu masuk satu-satunya yang terletak disamping kanan. Rak-rak yang tersusun rapi dengan berbagai macam hal. Terlihat 2 gadis berbaju kerah putih, celana panjang hitam yang terlihat acuh kepada pelanggan sambil mengobrol.
Bagus mendekati mereka, dilihatnya lebih dekat, gadis yang satu berbadan kecil, rambut pendek. Yang satu lagi badannya montok rambut pendek juga.
"Permisi mbak.. kantornya dimana ya ??"tanya bagus.
"Dibelakang bang, ada perlu apa ?"jawab gadis kecil.
"Mau melamar kerja mbak"jawab bagus.
"Oh.. abang temannya bang saleh ya ?"tanya lagi gadis kecil.
"Iya mbak, permisi dulu. Mau kekantor"jawab bagus sambil pergi kebelakang.
"Temui langsung ko edi bang"balas gadis kecil itu.
"Iya mbak"jawab bagus.
Bagus berjalan kebelakang, ada gadis berseragam pixy berjaga dietalase yang isinya kosmetik. Cantik, langsing, sempurna.
Berjalan lebih jauh kebelakang, ada gadis duduk meja berserta komputer yang sibuk main hp.
"Permisi Mbak.. kantor dimana ?"tanya bagus.
"Dibelakang saya dek, kenapa ??"balas gadis itu bertanya.
"Mau temui ko edi, mau melamar kerja"jawab bagus.
"Oh.. ko ada yang mau melamar kerja"teriak gadis itu.
"Suruh masuk diana"jawab ko edi.
"Masuk dek"kata gadis itu.
"Iya mbak, permisi dulu"jawab bagus.
Gadis itu tersenyum, lalu memainkan hp nya lagi.
Bagus masuk dan langsung duduk, sambil meletakan berkas lamarannya dimeja.
"Nama kamu siapa ? Tinggal dimana ? Ada kendaraan ? Udah nikah belum ?"tanya ko edi beruntun.
"Nama saya bagus ko, tinggal dixxxxx, kendaraan gak ada. Rencana mau kredit motor ko dan belum menikah ko"jawab bagus.
"Oh.. sebenarnya musti ada kendaraan, tapi gak apa-apa kalau niatmu mau kredit motor. Jam kerja kita ada 2 shif, pagi dari jam 07.00-15.00 wib kalau malam dari jam 14.00-22.00 wib gaji kamu sekian dan besok mulai kerja. Tapi kamu training dulu 2 minggu, jam kerja training dari jam 07.00-18.00 wib. Kalau mau besok kamu mulai kerja"jelas ko edi.
"Oke ko, saya mau. Saya permisi langsung pulang dulu ko"jawab bagus.
"Iya"jawab ko edi.
Bagus keluar dilihatnya gadis yang duduk didepan pintu kantor ko edi, masih memainkan hp. Dilewatinya dan menuju pintu keluar tempat kasir berada. Gadis dikasir sibuk dengan pembayaran pembeli.
"Terima kasih"kata gadis itu kepada pelanggang.
Gadis itu berjilbab, kurus, berjerawat, mukanya keliatan judes walaupun terseyum.
Bagus melirik kiri kanan, tapi tak melihat keberadaan saleh. Bagus pun langsung pulang.
Sesampainya dirumah bagus golek-golek dan tak terasa tertidur.
"Bang.. bang.."terdengar teriakan seorang gadis hingga membuat bagus terbangun.
"Yoo"jawab bagus perlahan tegak dan berjalan menuju kebelakang.
Bagus membuka pintu, bagus melihat sari berdiri memakai celana pendek dan kaos longgar warna merah jambu.
"Mana budhe bang ??"tanya sari.
"Belum sar, kenapa cari ibuku ??"tanya bagus.
"Pengen ngobrol aja sama budhe bang, gak ada kerjaan dirumah"jawab sari.
Sari emang dari dulu suka main kerumah bagus.
"Masih lama ibuku ku pulang, nanti aja kesini atau ngobrol-ngobrol sama abang hehe"canda bagus.
"Haha males"jawab sari berlari masuk kedalam rumah bagus.
Bagus tersenyum, bagus teringat pembicaraan mereka dulu, dibawah pohon mangga halaman rumah bagus.
"Haha abang nih ada-ada aja, mana ada gadis dikasih coklat nolak. Aku aja mau kalau ada yang kasih"kata sari sambil tertawa.
"Lah serius, padahal abang udah beli coklat mahal sar, alasannya dia alergi coklat. Apes bener lah abang"keluh bagus.
"Eh emangnya sari gak pernah dikasih coklat apa ??"tanya bagus.
"Gak punya pacar bang, jadi gak ada yang kasih coklat"jawab sari sedikit cemberut.
"Haha.. kasian.. kasian.."kata bagus tertawa.
"Ih.. abang nih"sambil cubit perut bagus.
"Awww.. kurang kenceng sar haha"kata bagus sambil sedikit menjauh.
"Abang nih, sini deket kalau mau yang kenceng"tantang sari.
Mendekatlah bagus, hingga bahu mereka bersentuhan.
"Ampun sari cantik, jangan cubit lagi ya"kata bagus sambil memelas.
"Hmm.. tapi ada syaratnya kalau gak mau dicubit"kata sari serius.
"Apa syaratnya wahai nona manis ??"kata bagus sambil tersenyum.
"Abang musti belikan aku coklat kali 2"jawab sari.
"Banyak amat, nanti kamu tambah gemuk loh sar"jawab bagus serius.
"Wekk.. biarin. Pokoknya coklatnya kali 2, titik atau aku cubit nih"kata sari sambil jari siap mencubit.
"Yayaya, yang waras ngalah dah hehe"jawab bagus cengir.
"Janji ya, awas bohong. Bohong tak sumpahin jadi coklat, amin"kata sari.
"Alamak.. berat bener tu sumpah. Tenang sar, aku lelaki yang tak pernah bohong sekali"kata bagus sambil meneput dada.
"Sekali !!! Maksudnya abang sering bohong seterusnya"jawab sari teriak.
"Eh .. keceplosan hehe. Tapi untuk kamu, abang serius janjinya sar"kata bagus.
"Awas bohong huh"kata sari.
Hari itu cuaca begitu sejuk walau pun siang hari, langit biru dengan awan yang berjalan perlahan. Suara daun-daun bergesekan kadang terdengar ketika angin menyapu lembut.
Rasanya begitu tenang dunia ini, suara anak-anak kecil perlahan menghilang. Sari terkejut kala jemari bagus tiba-tiba menggenggam jemarinya.
"Bang"kata sari menoleh.
"Nyaman sar"jawab bagus.
Mereka terdiam lagi dengan tangan mereka yang masih saling megenggam.
"Sar.. sari... Sari....."teriak suara ibu sari dari rumahnya.
Mereka tersadar dan melepas genggaman mereka.
"Ba..ng.. aku masuk dulu"kata sari sedikit tersipu dan langsung berlari.
Bersambung..