Update !
Ahh. Nikmat ! (B)
Mita.
Mita : 'gi bangun gii' (sambil menepuk nepuk pipiku)
Egi : 'hemmm, apa ta? (Tanyaku padanya)
Mita : 'kita kesiangan tau gi, liat sekarang jam 13.10' ucapnya sambil menunjukan jari ke arah jam di dingding rumahku.
Egi : 'ah, biarin lah ta, kita ke sekolah juga paling di strap dulu baru boleh masuk' ucapku padanya.
Mita : 'iya juga sih gi' jawabnya sambil sedikit melamun.
Egi : 'udah kamu kontak Nian aja, bilang kamu gakan masuk hari ini, tolong bilangin ke absensi, aku juga mau gitu ko' segera ku ambil hp ku. Terlihat ada notif dari Feby dan Aldi yang sama menanyakan ku. Lalu ku jawab dengan jujur bahwa hari ini aku malas ke sekolah. Mereka menjawab dengan kalimat yang berbeda tetapi satu makna yaitu 'mabal'.
Mita terlihat sedang memegang hp, mungkin ia juga sedang mengabari Nian. Ia turunkan hp itu lalu di genggam dan menatapku dengan wajah yang menunjukan ekspresi 'reuwas'.
Mita : 'Gi?'
Egi : 'Hem' jawabku sambil menatapnya.
Mita : 'Nian tau kalo kita lagi berduaan' jawabnya dengan nada yang pelan sambil menyodorkan layar hp nya ke wajahku. Sejenak ku baca obrolan mereka.
Nian : 'ta masih dimana nih ?'
Nian : 'cieeee, yang lagi mencug hihihi'
Mita : 'ehh, tau aja maneh wkwk, tolong ijinin ya say' balas Mita.
Nian : 'tau dong beb, siap sayyy'
Mita : 'siip deh, makasih ya cantik'
Nian : 'sama sama beb, eh udah ronde berapa nih beb? wkwk'
Mita : 'uhh, banyak beb hahaha'
Aku terkejut melihat obrolan mereka. Mereka ko bisa ya terbuka seperti itu. Jujur meski aku dekat dengan Aldy atau teman tonkronganku yang lainnya, aku segan memberitakan soal sex kepada kawanku. Dalam pandangan ku sex,ngentot,ngewe,dan koitus dapat membentuk stigma pada diriku bila diketahui banyak orang.
Mita : 'hehh gi, malah ngalamun' ucapnya menyadarkan ku.
Egi : 'hah, eh aku bingung loh ta'. Jawabku padanya.
Mita : 'bingung kenapa?' Sambil meletakan hp nya di bawah kasur.
Egi : 'ko kamu terbuka banget sih sama Nian?'
Mita : 'dia sobatku dari sd gi, emang kami selalu terbuka, dia orangnya gak ember gi, terus dia juga sering cerita tentang Aldy'
Egi : 'semuanya ia ceritain?'
Mita : 'iya gi, semuanya ia ceritain, sampe soal dia di pake Aldy' sambil tertawa kecil.
Egi : 'Iya sih Si monyet juga pernah cerita soal itu mah'
Mita : 'bagus deh kalo tau mah' jawabnya sambil menidurkan diri di sampingku.
Harus ku akui si Monyet memang beruntung. Ia bisa merawani Nian dengan kontolnya. Pertama kali ia menceritakan kejadian itu sewaktu libur kenaikan kelas. Betapa bahagianya ia ketika bercerita padaku. Huh, aku iri!
'Cup' kecupan Mita menyadarkan ku dari lamunanku yang tadi. Aku menatap wajahnya dan membalas kecupa itu di bibirnya. Aku lalu berdiri dan keluar kamar mengambil air minum di kulkas lalu membawanya lagi ke kamar. Dari pintu kupandangi Mita yang belum memakai pakaiannya secara lengkap. Ia hanya terbungkus tanktop dan cd nya saja. Aku dekati Mita dan duduk di lantai. Aku menuangkan air minum ke dalam gelas dan menyodorkan air tesebut kepada Mita. Terlintas ideku untuk mewujudkan observasiku kepada Mita. Ia kan sudah berpengalaman, jadi bisa ku obervasi secara menyeluruh tubuhnya demi kepuasan diriku.
Mita meletakan gelas kosong di lantai. Lalu ku serbu mita dengan ciuman menuju bibirnya sampai ia terjungkal dalam posisi terlentang diatas kasurku. Ciuman ku mendapat respons yang bagus darinya 'emmmh,emmmh' desahannya mulai terdengar. Aku mulai memainkan toketnya dari luar kemudian ke dalam dan meraba pentil toketnya. 'Emmmmhh,sayaaaang,ahhhhhh' desahnya ketika birku lepas dari bibirnya menuju lehernya. Kuciumi terus lehernya. Ahhhhhh, egiiii, ahhhhh' desahnya sambil meliuk ke kanan dan kiri. Tangan Mita kini aktif meremas kepalaku. Mita hanya mendesah dan menikmati seranganku ini. Kali ini aku ingin Mita klimaks terlebih dahulu. Kuturunkan lah tanganku yang kanan untuk memainkan klitoris Mita. 'Duh, jibrug gening' ucapku dalam hati. Ku gerakan tanganku secara cepat. 'Ahhhhhhh, sayannnng, emmmmhhhh' desah Mita saat menyambut gerakan tanganku di klitorisnya dengan cepat. Vaginanya begitu basah dan secara tiba-tiba Mita mendesah 'arrrrghhhhhhhh, egiiiiiiiiiiiiii,emmmmmhhhh' desahnya setengah teriak dan diikuti tubuhnya yang bergetar dan vagina nya yang mengeluarkan cairan bening. Aku melepaskan jariku dari vaginanya. Ku lepaskan celana boxerku dan cd untuk meloloskan kontolku. Ku dudukan Mita yang sedang melayang akibat klimaks pertamanya. Lalu ku sodorkan kontolku ke bibirnya yang mungil. 'Slurp,slurrp,slurr' Mita mulai menyepong kontolku dengan gerakan yang perlahan. Ia terlihat sangat telaten dalam menggerakan lidahnya saat menyepong kontolku. Sesekali ia menjilati batang kontolku dan buah zakarku sambil menatap wajahku.
'Arrrrgggg, taaaaa' desahku saat menikmati perlakuan Mita. Ku cabut kontolku dari mulut Mita lalu mencium bibirnya sambil mengangkat tanktop yang dipakainya dan melemparnya ke belakang. Tangan Mita aktif mengocok-ngocok kontolku dengan wajah penuh nafsu. Toket Mita yang sekarang terbuka kucaplok kiri kanan secara bergantian. 'Uhhhhh, sayaaaaaaang,ahhhhhhhhh' desah Mita.
Kudorong tubuh kebelakang hingga posisinya terlentang dan ku tarik cd nya hingga terlepas. Mita kali ini bugil 100% dan tetap menggemaskan. Kontolku yang sudah ereksi sempurna langsung ku sodokan ke vaginanya. 'Blesssss' dengan sekali sodokan kontolku amblas seluruhnya. 'Ouuuhhhhh, egiiii' lenguhan Mita sembari mendongakan kepalanya ke atas. Aku yang melihat Mita dalam kondisi ini merasa gemas kepadanya, langsung ku sodok memek Mita ini dengan gerakan cepat.
'Plak,plak,plak,plak' suara beradunya kontolku dan selangkangan Mita. Ku tarik lengan Mita agar posisinya menjepit kedua toketnya yang bergerak naik turun seirama. 'Ahhhhhh, sayaaaang, enakkkkkkk, uhhhhhhh, yanggggg, ahhhhh' desahan Mita semakin menjadi. Kali ini aku belajar, saat Mita mulai intens mengeluarkan desahan itu tandanya ia akan segera klimaks. Muncul ide bahwa kali ini aku tidak akan memberikan ia kenikmatan klimaks. Kupercepat sodokan di vaginanya.
'ahhhhhhh,egiiiii,egiiii,ahhhhhhhh,egiiiiiii' desahnya dengan wajah yang menggerut siap untuk klimaks. Secara tiba-tiba ku tekan kontolku dalam dalam dan mencabutnya sekaligus. 'Ahhh' desah kecil Mita sambil menatapku.
Mita : ' beb kok di cabut sih?' Ayo dong lagiiii' rayunya dengan nada yang begitu sendu.
Egii : 'apanya yang di cabut ayy?' Godaku pada Mita.
Mita :'itunya bebb' jawab mita sambil menunjuk ke arah kontolku yang mengacung tegak.
Egii : 'bilang dulu dong beb' godaku sambil mendekat dan mengecup bibirnya.
Mita : ' masukin lagi bebbb kontolnya cepeeet' ucapnya sambil memengang kontolku dan mengarahkan kontolku ke vaginanya. Kutahan kontolku di depan vaginananya. Mita mulai menggoyangkan pinggulnya namun kutahan.
Mita : 'ayooo atuh bebbb, masukin kontolnya, kontolin lagi aku atuh beb ayoooo' ucapnya dengan nada yang manja. Nada yang diucapkan Mita membuatku makin terangsang. Tanpa aba aba, kusodokan kontolku ke vaginanya dan ku tekan dalam dalam. 'Ahhhhhhhrrrg, bebbbbb' Mita kembali mendesah. Ku diamkan kontolku dalam posisi menekan dalam dalam vaginanya.
Egi : 'gimana ta rasanya? Bisiku di telinga Mita.
Mita : 'ohhhhh, enak giiii, gerakin' ucapnya dengan manja.
Egi : 'oke sayaang, siap ya' sambil ku tarik kontolku sampai hanya kepala kontolku yang masih di dalam vaginanya. Lalu ku tekan sekali jadi kontolku ke dalam vaginanya. Ku ulangi gerakan tersebut berkali kali dengan tempi yang pelan namun sarat akan tekanan untuk vaginanya. 'Uhhhhhhhh, uhhhhh, egiii, uhhh, ahhh' desahan Mita sangat seirama dengan sodokan kontolku. 'Egggii, ahhhhh, penuh banget giii, ahhhhhh'. Aku menatapi wajahnya yang mendesah saat kontolku menyodok memeknya.
Mita : 'uhhhhh, egiiiii, kontolnya, ahhhhh'
Egi : 'kenapa kontolnya ta?' Tanyaku sambil tetap menyodokan kontolku sedalam dalamnya.
Mita : 'kontolmu enak bebbb, enakk, ahhhhrrrgh' desahnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
Kali ini aku tidak mau kalah. Kupercepat gerakan kontolku 'plak,plak,plak,plak' suara peraduan dua selangkangan kembali terdengar. 'Ahhhhh, ahhhhh, ahhh, egi, egiii, ahhhhh, aku bucat giii, arhhhhg, aku bucaaaaat' desahan Mita saat klimaksnya. Kutekan dalam dalam kontolku di vaginanya. Terasa kontolku di guyur cairan hangat di dalam vaginanya. Kucabut kontolku lalu ku sodorkan ke bibir Mita. Mita yang baru klimaks hanya menyepong kepala kontolku sambil sesekali menggerakan lidahnya di lubang kencingku. Ku pegang kepala Mita dan mulai menekan kepalanya agar Mita menyepong kontolku lebih dalam. Akhirnya kontolku masuk setengah di Mulutnya.
'Arrrrhhhh, sepongin terus bebb' desahku sambil menggerakan kepalanya ke depan dan belakang. Ohhh, nikmatnya gumamku dalam hati. Ku cabut kontolku dan menyuruh Mita menungging di atas kasur. 'Sleb' kugerakan kontolku dengan cepat. 'Ahhhhhh, ahhhhh, ahhhhh, egiiii, ohhhh' desah Mita. Ku tarik tubuhnya agar aku dapat mengrepe toketnya dan membungkam bibirnya yang mengeluarkan desahan nikmat itu. 'Emmmmhhhh, hrrrrggggh, emmmmh, emmmhh,arggghhh' desah Mita. Tangganku kini meremas remas toketnya dengan gemas. Kulepaskan ciumanku dan fokus pada sodokan kontolku. 'Arrrrrgghhhhh,egiiii, awhhhhhhhhhh'. Mita mencapai klimaks ketiganya, tubuhnya melenting ke belakang, dan badannya sedikit bergetar lalu ambruk. Aku yang nanggung langsung menancapkan kembali kontolku di memeknya. Dengan gerakan yang cepat ku sodok memeknya yang masih basah dan sangat licin ini.
'Auhhhhhh, egiiiii, egiiii plisss, jangan cepet cepet giii,arggggghhhh, ahhhh, ahhhhh'. Tetapi aku tidak menghiraukan desahan Mita itu, ku sodok terus memeknya dengan tempo cepat. 'Ahhhhhhh, ahhhhhh, egiiiii, aku bucat lagi gi ahhhhhhh' badan Mita bergetar dan vaginanya kembali menguyur kontolku. Sodokanku terus berjalan dengan tempo yang cepat Mita merespon gerakanku dengan desahannya yang menimbulkan sensasi luar biasa 'ahhhhhhh, sayaaannng, ampunnnnn, arrrrghh, aku nanti bucat lagiiiii, ahhhhhhhhhh' desahnya sambil mengacak ngacak rambutnya sendiri. 'Ohhh, beb tahan dikit lagii bebb' desahku saat merasakan geli di kontolku ini. 'Ahhhhhhhh, arrrrrgh, egiii, uhhhhhhhh, egiiiiiiiii' Mita sudah kembali klimaks yang ke sekian kalinya. Aku yang hampir klimaks mempercepat gerakan kontolku di vaginannya. 'Ohhhhh, ta keluar ta, keluar ta'. Lalu ku cabut kontol ku dari memeknya dan menyodorkan kontolku ke mulutnya. Mita membuka mulutnya dan mulai menyepong kepalakontolku. Tangan lemah Mita mulai menggenggam kontolku dan mengocoknya secara cepat. 'Ahhhhh, ahhhhhh bebbbb, ahhhhh' desahku dan 'crot,crot,crot' tiga tembakan lemah spermaku mendarat di mulutnya. Mita masih menyedot kontolku, mungkin untuk membersihkan sisa sperma yang ada di saluran kontolku. Setelah itu ia melepaskan kontolku dan menelan sperma yang keluar dari kontolku.
'Huhhh, nikmatttt' ucapku dalam hati.
Kupandangi Mita, ia masih dalam posisi terlentang. Pandangannya masih sayu lemas. Lalu aku tersenyum padanya.
Mita : 'giii ?' Ucapnya sambil mendudukan dirinya.
Egi : 'hem?' Sambil berdiri dan memunguti cd, boxerku yang berserakan dimana mana. Lalu Mita bangkit dan memelukku dari belakang. 'Cup' ciumannya mendarat di leherku dengan lembut. Aku menoleh ke belakang dan membalas dengan satu kecupan di bibirnya.
Egi : ' belum cape ta?'
Mita : 'hemmmm, ngga' ucapnya menggoda.
Egi : 'gitu ya'
Kudorong tubuhnya lalu ku tindih. Kuciumi leher dan toket nya secara bergantian sebagai serangan awal. 'Ahhhhhhh, Giii, emmmh' desah Mita saat seranganku di mulai. 'Gii, stop gii, ampun emmh' ucap Mita. Aku yang memang sudah lelah langsung menghentikan serangan ku dan mengecup bibirnya lembut lalu ku beranjak dari tubuh bugilnya. Kuambil sebatang rokok bungkus rokok ku dan menyalakannya. Mita mulai memunguti pakaiannya dan memakainya. Ia hanya memakai tangktop, cd dan rok pramukanya saja.
Mita : 'gii, lapar' ucap Mita dengan nada yang manja.
Egi : 'sama ta, yu makan' sambil menyodorkan tanganku padanya.
Kami melangkah keluar kamar menuju meja makan dan mulai menyantap makanan yang tadi ibuku siapkan. Di sela waktu makan kami sempat mengobrol santai sambil becanda. Kutatap wajahnya 'Duh Mita emang menggoda' umpatku dalam hati. 'Apakah aku mulai jatuh cinta lagi ?' Segera kusadarkan diriku dari lamunan dan segera menghabiskan makananku.
Selesai makan kami kembali ke kamar. Aku mulai membaringkan tubuhku diatas kasurku. Sedangkan Mita mengambil handuk lalu keluar kamar menuju kamar mandi. Untuk mengusir bete karena Mita sedang mandi, aku mulai beranjak menuju sudut kamarku dan menyalakan komputer. Lalu kuputar beberapa lagu dari youtube. Kunyalakan rokok ku dan mulai melamun. 'Cinta,cinta,cinta,cinta' gumamku sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutku.
Haduh bakalan rumit kalo aku pacaran dengan Mita. 'Ah sabodo teuing' lalu aku kembali menatap layar komputerku dan membuka situs facebook.
Tiba tiba Mita masuk. Ia masih memakai pakaiannya yang tadi namun ia terlihat segar. Ia melangkahkan kakinya mendekatiku dan duduk dipangkuanku sambil menatapku. 'Cup' frenchkissnya mendarat di bibirku. Lengannya mulai melingkar di leherku. Ia menatapku dan mengatakan 'aku sayang kamu gi'. Bagai tersambar petir, aku kaget mendengar apa yang ia katakan. Lalu ia kembali menciumku. Tangannya mulai meremas kepalaku. 'Ahhhh' desahnya ketika ciuman kami berakhir.
Mita beranjak dari pangkuanku dan mulai menatap sekeliling kamarku.
Mita : 'gi bukunya banyak juga ya' tanyanya padaku.
Egi : 'hehe, keren gak ta?' Tanyaku nyeleneh pada Mita.
Mita : 'gak! Jadi keliatan kaya perpus, bukan kamar' celotehnya sambil tertawa.
Egi : 'hemmm'
Lalu kami mengobrol lagi. Mita banyak bertanya tentang buku-bukuku yang berjejer rapih di rak dekat pintu. Sambil menjawab pertanyaan, pertanyaan Mita aku menatapnya, dari wajah hingga toketnya ku amati. Sekejap dalam hati ku katakan 'aku sange, ingin ngewe titik'. Namun apa daya kontolku terasa ngilu setelah 3 kali memuntahkan spermaku.
Lama kita mengobrol terdengar suara adzan magrib. Aku meninggalkan Mita sebentar untuk menutup gorden dan menyalakan lampu luar rumah. Setelah itu aku kembali ke kamarku.
Mita terlihat sedang bersiap untuk pulang, ia merapihkan pakaiannya dan berkaca. Aku hanya menatapnya sambil menikmati indah tubuhnya yang terbungkus seragam pramuka. Selesai persiapan Mita minta diantarkan pulang. Ku keluarkan motorku di garasi dan mulai mengantarkannya pulang menuju rumahnya.
Diperjalanan kami hanya bercanda dengan bahan canddaan yang kami lihat selama di perjalanan. 15 menit perjalanan kami sampai di depan gangnya. Mitapun turun, memberikan helm dan melambaikan tangan juga memberikan senyum yang manis. Setelah Mita masuk ke dalam gangnya. Akupun bergegas pulang menuju rumah.