Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Matahari Satu Jengkal

Bimabet
MATAHARI
SATU JENGKAL





BAB 03
TARIAN DEWI KE BINTANG


Tak ada yang aneh dalam 8 bulan setelah kami pulang dari berlibur ke Bali kecuali betapa proyek kami “Zona Wanita” bulan depan sudah bisa soft opening…

Beberapa bangunan yang sudah jadi mulai dibanjiri para tenant untuk mempersiapkan tempat mereka masing2..

Renata sibuk luar biasa, sebab dialah yang mengkoordinasikan seluruh tenant agar tetap pada koridor yang sudah disepakati…
Kulihat dia betul2 bekerja keras agar pada saat soft opening semuanya beres tanpa masalah sedikitpun…

Kadang dia bahkan sampai berlarian di proyek mengatur ini itu…
Renata yang selalu tampil chick dan terkesan elegant tampak bak bintang di sekumpulan debu2 berterbangan….

Coba sebentar saja anda ke proyek apa saja deh…
Kemudian diantara para kuli tukang dan manusia lapangan ada gadis super duper cantiknya pake banget banget banget berjalan mondar mandir bak di catwalk….
Itulah gambaran Renata di lokasi proyek….

Yang melongo ? Banyak….
Yang kagum ? Banyak….
Yang berani menggoda ? Ha ha ha ….
Mana ada boss…?
Mau dikepret apa….?

Lokasi kami benar2 aman dari maling rampok dan sebagainya jenis bajingan…
Soalnya isinya sudah bajingan semua…
Bossnya juga bajingan soalnya….
Ha ha ha ha…

Renataku terkenal sebagai Istri Boss paling galak…
Pernah ada cerita tukang salah pasang schafolding (perancah) langsung kontan disuruh push up 25x….
Ya mau lah dia…
Lha gimana ga mau…
Renatanya pake outfit luar biasa sexy…
Sambil push up dia bisa belanja mata…
Ha ha ha …
Model kaya Renata mana ada di pinggiran boss…

Besoknya dia salah lagi coba….
Dihukum lagi….
Salah lagi…
Dihukum lagi….

Sampai2 kalau Renata lewat…
Dia langsung push up sebelum disuruh…
Ha ha ha….

Renatanya tahu…?
Tahu kalau ada yang ngintip celana dalamnya ?
Tahulah….
Pas kutanya jawabnya apa coba….

“Soalnya sekarang ini yang matanya Buas kaya mas Buas dulu kaga ada lagi….
Aku suka kebuasan matanya…
Soalnya mengingatkanku akan mas Buas ku dulu….”

Glodakkkk….
Coba tho…
Aku digituin langsung boss….
Panas dingin pengen menjadi manusia buas yang merobek2 bajunya memeras susunya menggigit putinnya…
Merojok2 mekinya…

Tapi entahlah….
Ada kulihat kesedihan di mata Renata….
Kesedihan yang aku tak tahu untukku atau untuk siapa…

8 bulan ini memang kami semua sibuk berat…
24 jam waktu kami habis terkuras…
Sekedar ngobrol kosong jarang kami lakukan, sekedar sentuhan2 ringan belum ada slot waktunya apalagi yang lebih dari itu…

Cuma entah dewa lagi berpihak padaku…
Aku bisa sempet mengajak Renata sekedar jalan2 ke Mall…
Ha ha ha judulnya jalan2…
Isinya ya kerjalah….
Ada client kami mengajak ketemuan di daerah BSM sana utk survey….

Ada beberapa venue atau stand yang akan coba ditiru oleh mereka untuk diadopsi di lokasi kami, client ini kebetulan sangat tertarik dengan hasil disain interior Renata…
So…
Renatalah yg dimintai menata interior mereka…

Renata memang top deh…
60% client menyerahkan penataan disainnya pada kami ya gara2 Renata lah…
Ada 2 keuntungan sebenarnya bagi kami

Pertama jelas soal duit lah, kalau ada pekerjaan itu artinya duit…

Kedua, ini soal keserasian, kalau bangunannya dan disain interiornya serasi mantap banget boss…. Terus secara waktu jelas kami bisa atur2 lah demi dead line soft opening kami.

Sambil jalan di mall Renata menggamit lenganku dan merebahkan kepalanya di bahuku….
Aku memeluk bahunya kadang tanganku mengusap kepalanya…

Eh…
Ada setitik air mata disana….
Tak ada tangisan…
Ataupun isakan….
Tapi tanpa isakan dan tangisan…
Tetesan air mata Renata benar2 nyata wujud kesedihannya yang mendalam…



Aku tahu, diantara wanitaku, yang paling terpukul dengan kondisi hubungan kami adalah dia…
Aku tahu, Renata begitu sibuk sampai dengan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja ya demi melupakan kesedihannya…
Aku merasa ada ketulusan disana…
Aku merasa ada cinta luar biasa disana….
Aku juga….
Merasa kehilangan kehangatan cintanya…
Namun…
Biarlah itu semua diuji dan teruji oleh waktu…

4 tahun adalah ujian kami semua….
Kami barusaja menjalani tahun pertama kami belum juga usai…

Kukecup dahinya menenangkannya…
Pecahlah tangisnya tanpa suara…
Dalam pelukanku…
Badannya bergerak2 tanda tubuhnya menahan siksa derita asmara…

Ohhh…. asmara…
Siksa deritanya sampai bisa meluluhlantakkan jagad raya semesta…
Renataku yang tegar dan ceria pun sampai dibuatnya begini…

Aku menenangkannya dengan elusan di punggungnya…
Kecupan di rambutnya…
Apapun kami masih di tempat umum, di sebuah outlet di mall terbesar di Bandung…

Perlahan Renata bisa menenangkan dirinya dan sekilas kemudian senyum merekah di bibirnya…
Matanya kembali bersinar bak mentari pagi yang gilang gemilang…
Itulah Renataku…
Sang dewi pujaan hati setiap lelaki …
Aku tahu cukuplah sebuah pelukan untuk menenangkannya…
Itulah Renataku…
Pelukan jauh lebih berharga dibanding kata2 belaka…
Sungguh aku juga merasa tenang dengan begitu…


***

Semua acara survey dan pembahasan dengan client dapat dengan cepat kami selesaikan…
Hampir semua pembicaraan dapat dengan lugas diselesaikan oleh Renata….

Tarian tangannya kala membuat sketsa dan ketajamannya dalam mengetahui semua detail2 perencanaan seolah semua bangunan masuk di kepalanya…

Client kami sangat sangat sangat puas dengan hasil kerja kami dan dengan itu mereka bisa lega untuk menyerahkan segala sesuatunyanpada kami dengan harga fantastis…

Renata memang luar biasa…
Sketsanya sungguh seolah hidup dan nyata…
Belumlah jadi semuanya tapi tarian tangannya sudah benar2 mamaksa orang untuk terpukau…
Tarian tangannya benar2 tarian seorang dewi…

Client kami seolah terhipnotis dengan tarian itu…
Bahkan sebelum selesai tariannya berlangsung…
Secarik kertas berisi angka2 dalam 9 digit disodorkan pada kami…
Itulah bedanya Renataku…
Saat pertama saja sudah bisa membuat mereka mengajukan angka2 dalam digit yang woww punya…

Tapi…
Renataku hanya diam dan mengajukan tangannya dengan angka 2

Client melihat itu dan tersenyum…
Mengulurkan tangannya untuk berjabat…
Deal…
2x harga yang wow tadi…

Gimana aku ga terheran2 dibuatnya…
Tarian tangannya bisa membuat orang merogoh kocek dalam2 untuk kami…

Selanjutnya acara makan siang yang tak perlu disampaikan disini kecuali satu hal…

“Miss Renata, bisakah anda nanti malam makan malam denganku ?”

Suatu ajakan spontan dari Mr Andrew yang merupakan president director perusahaan dunia yang akan membuka outletnya di lokasi kami…

“Mmmm let's see…. Nanti malam ya…. Mmmm saya kosong nanti malam, jam 7, tapi jam 9 malam saya ada pertemuan dengan para subkontraktor”

“Woww…. Jam 9 anda masih rapat…? Luar biasa, ok saya tak akan mengambil banyak waktu anda.. Sebuah makan malam yang lantas akan saya hadirkan di private room restauran di hotel saya, anda perlu dijemput kah?””



“Terima kasih, saya akan datang kesana Mr Andrew”

“Ok deal kalau begitu, maaf Mr Budi, bisakah perjanjian kita tandatangani di sini sekarang?”

Bla bla bla…
Semua beres tuntas…

Tapi ajakan pribadi Mr Andrew ke Renata, dan persetujuan Renata benar2 membuatkan mulas…
Mulas semulas2nya…
Andrew benar2 seorang gentelman sejati soalnya, gagah muda dan kaya raya…
Dibandingkan dengan pangeran seperti Andrew, aku hanyalah seekor katak buduk semata….

But….
Tapi….
Itulah konsekwensi logis keputusanku sendiri…
Hati ini serasa tercabik2 dengan sikap Renata yang menerima ajakan dating seorang gentelman di depanku…
Seolah gadisku dicuri, dirampas, dipinang di depanku…
Tapi Renata sudah bukan gadisku lagi…
Itulah kenyataannya…

Kenyataan yang membuat hati ini merasa terbakar, tapi lebih dari itu hati ini juga merasakan kehilangan yang besar…
Dan entahlah…
Ada sesuatu dalam diri ini yang seolah memintaku mengihlashkan semuanya terjadi, toh itu adalah kemauanku sendiri…
Konsekuensi logis dari keputusanku yang ternyata menyakitkan hati…

Otakku mulai merasakan kehidupannya kembali…
Otakku mulai bisa menghitung angka2 lagi…
Otakku mulai bisa mencerna lagi dengan baik, bahwa disetiap keputusan selalu saja ada urusan untung rugi, baik buruk dan sebagainya…
Aku mulai bisa merelakannya…
Aku mulai memandang jauh…
Bahwa apapun yang terjadi adalah keputusanku semata…

Ini soalan ajakan makan malam semata…
Bagaimana soal ajakan menikah ?
Mau tak mau aku hatus siap…

Kini aku sadari bahwa tangisan Renata adalah tangisan soal pengambilan keputusan meninggalkanku untuk benar2 merelakanku…
Pelukanku benar2 membuatnya sadar aku juga sudah siap merelakannya…

So …
Itulah kami selanjutnya…
Pekerjaan harus dalam koridor professionalisme…
Urusan pribadi adalah urusan masing2…
Itulah yang dimaui Ibu…
Dan aku mengamininya dengan sepenuh hati…
Perintah Ibu adalah perintah sang Ratu yang tak bisa ditawar lagi…
Itulah kami semua sekarang ini…
Dan itu aku mulai justru dengan sepenuh hati memulainya dengan Renata….
Sang Dewi pujaan hati setiap lelaki….


***

Perjalanan pulang kami diwarnai dengan senyum dan canda tawa seorang sahabat dengan sahabatnya yang lainnya….

Kala aku memujinya…
Kala aku menyatakan kekagumanku akan kehebatannya dalam pekerjaannya …
Kala aku menyatakan tarian tangannya sungguh luar biasa…
Itu adalah murni keluar dari hati seorang sahabat….

Renata merasakannya…
Reanata sudah bisa menjalaninya dengan baik sekarang…

Soal dating nya dengan Mr Andrew tak kami bahas sama sekali…
Kami seolah sudah saling memahami itulah urusan pribadi masing2 dan itu haknya…

So….
Aku merasa lepas dari satu beban…
Renata kulihat juga lepas dari satu beban…
Biarlah semua mengalir apa adanya…
Yang pasti…
Sejak saat ini aku dan Renata sudah seolah resmi saling merelakan utk mendapatkan jodohnya masing2….

Renataku benar2 out off the box…
Luar biasa caranya merelakanku dan luar biasa caranya melepaskan diri dari belenggu…

But….

“Mass…..”
“Mmm ada apa ?”
“Mas tadi ga papa khan ?”
“Maksudnya ?”
“Aku capek mas…..”
“Ya….?”
“Ga papa deh ga jadi….”

Aku tersenyum padanya….
Mengelus lengan tangannya….
Memberikan ketenangan padanya….

“Mmm mas jujur awalnya kaget dan belum bisa menerima Renata mengiyakan ajakan dating seorang pangeran….
Yang apa2nya jauh lebih hebat dari mas…

Namun setelah dirasa2 itu hanya ego mas semata, dan mas merasa itu bukan ranah mas lagi sekarang.
Mas akhirnya bisa kok merelakan itu semua…

Itu juga maunya mas sih…
Harusnya mas ga boleh egois kan ?

Renata mau nanya itu khan ?”

“Mmmm….. Mas ga benci Renata khan ?”
“Ga lah, mas justru sangat sayang Renata, justru itulah mas tadi merasa makin sayang sebagai sahabat…
Mas sangat kagum dengan Renata yang mengajak mas merasakan apa yang Renata rasakan…
So tetaplah menjadi Renataku…
Sahabatku yang paling mas kagumi…
Gimana…?”

“Mmm...makasih ya mas….”
“Sama2 sayang…. Eh masih boleh khan manggil sayang… ha ha ha. Kebiasaan sih Nat so sorry ya…”
“Hi hi hi ga papa lah, asal jangan didepan orang lain, bisa jatuh nanti nilaiku hi hi hi”


***

Dan begitulah Renataku….
Lepas bebas kami…
Sebagai sahabat dan tak ada tekanan bathin sama sekali disini….

Kami sadar kegilaan selama ini memang tak sehat dan cenderung membahayakan eksistensi masing2 pribadi kami…

Biarlah semua berjalan tanpa kegilaan dan aku bersyukur telah melewatinya dengan baik dengan Renata…

Entah dengan yang lainnya…

Tapi aku sekali lagi kagum dan bangga telah menjadi sahabat baik Renata…
Wanita yang bagai dewi pujaan…


***

Ha ha ha….
Pasti ada yang baper deh….
Nggoblok2in si budi khan…?

Kwkwkwkw

Memang sudah dari sononya kok kehilangan itu sakit lah dan bikin baper…
Makanya jangan baca tread ini…
Yang nulis gila soalnya

Ha ha ha….
Ingat !!!
Selepas ini buat demo agar tread ini dihapus ya…
Soalnya berbahaayayyyyyaaaaa

Salam Edan E

 
Mantab. sang permaysuri pastilah gadis pilihan yg menjaga harkat martabat dan perasaan sang raja walau belum di pilih. Kalo selir selir mah walaupun lebih cantik mereka hanya figuran selangkangan hahahaha itulah maksud sang ratu siapa yg pantas buat sang raja .iki kalo kisah sing waras kalo sing edan pasti menang banyak permaysuri kudu okeh ra ono selir hahahahaha
 
Padahal wes dielengke lhoo..pemirsah iki senenge critone polane ketemu wedokan siji, lanjut loro, lanjut telu, sak okeh okehe..njur eksekusine barengaan..naah kuwi dikejar pemirsah, giliran saiki diajak edan sampe gerung gerung wedokane dipreteli siji siji...owalaah bud bud..uripmu kok tuwambah mobat mabit gondal gandul ra jelas ngene...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd