Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

nvidia_eyes

Adik Semprot
Daftar
3 May 2014
Post
145
Like diterima
1.353
Bimabet
Aku Cipto, 58 tahun, ingin menceritakan kisahku ketika menjadi kuli pembangunan irigasi di sebuah desa terpencil di luar provinsi asalku.

Sebenarnya sudah beberapa minggu ini aku memperhatikan seorang anak yang tinggal di sebelah asramaku. Namanya Dea. Anak gadis berparas cantik dengan tubuh yang sudah sangat dewasa menampakkan sisi kewanitaan nya yang menggoda, dengan wajah cantik innocent, buah dada yang Mungkin C itu serta Pinggul yang cukup seksi pula. Tubuh yang sangat matang untuk seorang anak remaja yang ku taksir baru lima belas tahun itu.

Dea tinggal dengan ibunya karena ayahnya sudah lama pergi meninggalkan mereka ketika bekerja di sebuah proyek di luar pulau dan tidak pernah kembali lagi. Biasalah, kalau sudah ketemu istri muda disana pasti sudah ogah pulang. Sedangkan Ibunya Dea adalah seorang penjaga warung di depan komplek rumah kami. Sisa peninggalan ayahnya hanyalah rumah yang sekarang mereka tempati itu.

Pagi itu, sepulang kerja. Aku melihat Dea terduduk di warungnya dengan wajah sembab. Ku putuskan untuk menghampirinya saja.

"Dea, kenapa?" dea hanya menggeleng, mencoba menahan air matanya.

"Ada apa? Koq kamu nangis? Coba cerita sama Mbah Cipto." tanyaku akhirnya dea pun bercerita bahwa ia di pulangkan dari sekolahnya tidak punya sepatu dan datang cuma pakai sandal jepit saja, sementara ibunya belum mempunyai uang untuk beli sepatu baru.

"udah Dea gak usah nangis.. Dea mau sekolah lagi?" tanyaku. Dea pun hanya mengangguk .

"ya sudah, nanti mbah bantu, tapi Dea harus janji ga boleh bilang sama mama kalo mbah yang bantu Dea bayar sepatu?" tanyaku

"iya mbah, terima kasih ya mbah.." kata dea dengan wajah yang berbinar2.

"ok sekarang dea ikut ke asrama mbah... Kita ambil dulu uang nya." kata ku.

Dea pun menurut saja dan mengikutiku dari belakang.

Di dalam asrama aku ajak dia masuk ke kamarku, dalam 1 kamar biasanya diisi 6 orang tapi hari itu tidak ada siapa-siapa di mess kecuali kami berdua karena orang-orang lagi berkunjung ke kota terdekat. Disana ku siapkan sejumlah uang yg dibutuhkan Dea, tiba tiba muncul lah niat ngeres dalam pikiranku. Dea ini anak abg yang cantik, tubuhnya langsing tapi dadanya cukup besar untuk anak remaja seusianya.

"oh iya ya... sudah lama aku tidak mencicipi daun muda, apalagi yang secantik dia! Rejeki nomplok nih!! Mumpung tidak ada siapa-siapa sekarang!" pikir bejatku

"Dea, ini mbah kasih uang buat beli sepatu, plus mbah kasih uang jajan buat Dea tapi mbah mau minta tolong sama dea boleh gak?" tanya ku sembari meraba pinggang ramping nya.

"uuh, mi, minta tolong apa yah mbah?" sambil menepis tangan ku dengan lembut .

Tanpa basa-basi langsung ku peluk saja tubuhnya yang mungil dari belakang, Dea terkejut dan mulai meronta.

"Ja, Jangaan mbah …!" sambil mencoba melepaskan tanganku dari tubuhnya

"Diem dong Dea bentar aja…" tangan ku melepas dasi dan mulai membuka kancing seragamnya, kemudian masuk dan meremas susunya yang bulat , walau masih berlapis BH birunyanya tapi aku sudah bisa merasakan kenyalnya dua gunung kembar itu.

MEC6W3U_o.jpg

" mbah, jangan mbah…!!" masih mencoba melepaskan remasan tanganku di payudaranya.

"Diem dong Dea, mbah cuma mau nenen aja sebentar… Kamu butuh duit kan?" bujukku.

Dea termenung sebentar sambil berusaha menutup lagi seragamnya.

"janji ya mbah cuma nenen aja sebentar." sambil melirik ke arahku dibelakang nya.

"Iya Dea sayang sebentar aja kok. mbah janji" dengan senyum keberhasilan ku balikkan tubuh nya menghadapku.

Maka ku buka kemeja seragamnya dan ku angkat BHnya sehingga payudaranya yang putih bulat itu menyembul dengan bebas, segera ku remas remas payudara bulat itu dan ku isap sambil jilat Puting kemerahan nya yang mulai menegang.

Dea hanya bisa pasrah dengan rasa ketakutan dan mengeluarkan rintihan pelan. Perlahan tangan ku mulai merambah ke arah pahanya, lalu perlahan naik dan masuk ke dalam celana dalam nya.

"lho… mbah … jangan mbah..." pinta nya dengan raut panik, tapi aku tak lagi memperdulikannya.

Kudorong tubuhnya ke dipan tempat tidurku, ku tahan kaki nya agar tetap terbuka, jari jari ku mulai bermain di klentit vagina nya dari celah CDnya, membuat nafas Dea mulai tersengal-senggal, perlahan nafsu birahi sudah mulai merasukinya. Ku lihat dia mulai menikmati permainan jari dan sedotan bibirku di puting payudaranya.

" mbah...aduh...hmmm… jangan... mbah " sambil mendorong kepala ku agar menjauh dari bagian sensitifnya itu.

Segera dengan sigap ku tarik rok abu-abu serta celana dalamnya sekalian, dan terpampang lah vagina yang masih merekah tanpa bulu di hadapanku.

" mbah Dea mau diapain…? Jangan mbah …!" sambil berusaha menutup vagina nya dengan kedua tangan.

"tenang Dea, mbah cuma pingin ciumin memek kamu yang belum ada bulunya ini" seruku.

"jangan mbah, malu..." Bisik dea dengan lembut, Membuat ku makin bernafsu saja.

"Gak apa apa, ga usah malu.. bentar aja ya anak cantik.. bentar aja…" ucapku sambil menjauhkan tangannya dari vagina merah mudanya, tanpa menunggu lagi ku benamkan kepalaku diantara pahanya yang putih mulus, aroma memek nya begitu wangi dan bersih.

Aku dengan bringas menjilati kelentit dan lubang memek nya, ku mainkan lidahku keluar masuk memek nya yang masih rapat itu. Memang benar-benar masih perawan anak ini!

"ahh.. udah mbaaaah.. geli..." Mata Dea memejam menahan rasa yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

"Sebentar saja Dea, kamu diem dan nikmati aja..." senyumku penuh kemenagan.

Dea tak kuasa menahan dekapan tangan ku, menahan selangkangan nya tetap di buka lebar lebar.

"duhh.. gelii.. mbaah..ohh... geli.. " terbata bata menahan rakus nya lidah ku menari di vaginanya.

Aku merasa dea sudah bisa menikmati ini, semakin lama ia mulai menjepit jepitkan pahanya dan mengangkat pantatnya bukan untuk meronta tapi untuk menikmatinya.

"mbaah aku mau pipis nih...ahhh.." ujarnya lirih.

"pipis aja.***k apa apa kok " aku masih rakus menjilati memeknya yang wangi itu.

Aku tahu maksudnya "mau pipis" itu, Dea sedang mengalami pra orgasme pertamanya, ku percepat jilatan ku di memeknya, tubuh Dea mulai meregang, pantat nya turun naik, nafasnya semakin memburu, dan tak lama kemudian memeknya mengeluarkan cairan yang banyak sekali...

Srett..! "ahhhhhhh...tuh kan mbah aku jadi pipis di mukanya mbah "

"gak apa-apa dea, enak kan pipis nya?" godaku.

Dea hanya mengangguk lemas setelah orgasme pertamanya. Tanpa di sadari Dea, aku membuka celanaku. Kontol hitam besar perkasaku sudah berdiri tegak siap bertempur menjelajahi liang sempit kenikmatan milik ABG perawan itu. Jangan salah, Tua-tua ubanan begini aku masih perkasa buat bercinta.

Kudekati Dea yang masih tertidur pasrah di dipan dan ku peluk dia, ku gesek gesekan kepala kontol ku di memeknya yang sudah basah itu, Ku pukul pukul Kontolku di lembah kewanitaan dea yang semakin menjulang. Dea yang sadar dengan apa yang akan ku perbuat padanya mulai panik.

"mbaah.. jangan di masukin titit nya, jangan ya mbaaah… Dea masih perawan.. nanti sakit." dengan nada khawatir dan ingin menangis.

"Gak sakit koq Dea…" tanganku mengusap usap kepala nya dengan tatapan meyakinkan.

"sakit mbah… jangaaan…" serunya panik sambil berusaha mendorong tubuhku.

Tanpa menghiraukan rengekannya, Ku tempelkan kepala kontol ku di depan bibir memeknya, sangat sulit untuk mencari lubang vagina nya yang masih perawan , membuat berkali kali kontolku terpleset ke bawah dan keatas.

" mbah jangan…" mulai meronta ronta lembut dalam dekapanku.

Terlambat, kepala penis ku sudah mulai menemukan jalan masuk di memek perawan sempitnya, walau agak sulit karena perlawanan Dea namun lambat laun penis ku bisa masuk semakin dalam, memek Dea yang sudah sangat basah membuatnya cukup licin sehingga aku yakin sodokanku tidak akan terlalu membuatnya kesakitan. Aku terus tarik dorong kontolku, menembus semakin dalam.

"aduuhhh.. sakitt mbaaah... ampuuun…" rintihnya sambil menggigit bibirnya.

"tahan dikit Dea, dikit lagi, nanti jadi enak koq.." Ku cium bibirnya sekilas sambil terus mendorong kontolku ke dalam liang kawinnya itu.

Ku peluk dea dan mulai ku genjot penis ku pelan pelan keluar masuk sampaiakhirnya,

“Ough… sakit mbah… perih…” rintih Dea sambil menitikkan air mata.

Kurasakan penisku telah merobek selaput darahnya, ada sebercak darahnya membasahi penisku. Aku sudah berhasil merenggut keperawanan anak ini!

Ku diamkan penisku didalam sambil menunggu dea yang menyesuaikan diri dengan penisku, ku ciumi leher dan telinganya untuk kembali menaikkan gairah sex nya.

setelah 5 menit, ku rasa memek Dea sudah cukup bisa menerima genjotan ku, maka ku hujamkan penis ku perlahan.

"uhhh,.. memek perawanmu memang nikmaatt… Dea…" bisikku ke telinganya.

“uuuh… uuuh… uuuh… uuuh…” erang Dea pelan.

"gimana dea? masih sakit?" tanya ku.

Dea hanya bisa menggeleng kecil dan tetap menutup mata tidak berani menatap mataku yang sekarang sedang naik turun, menggagahi tubuh semoknya. Melihat itu, aku mulai menaikkan kecepatan laju kontolku.

"ahhh.. jangan cepet cepet mbah..." tangannya mencakar punggungku.

"tenang Dea.." bisikku ke telinganya sambil terus mengecupi dan mengolah bibir manisnya.

Sambil memompa penisku, aku remas-remas juga susunya yang besar itu, Dea mulai bisa mengimbangi permainan ku, pantat nya mulai naik turun seirama dengan kontol ku yang menghujam liar ke dalam liang vaginanya .

"suka juga kan,,,"pikir ku!

"aduh..ahh..ahh.. mbah koq jadi enak gini ya... geli tapi enak banget.." kepalanya mulai mendongak keenakan.

"iya Dea, nikmatin aja..." sambil ku isap puting nya yang sudah tegak .

"iya mbah, ahh....enak… mbah!" desahnya semakin menjadi, cengkramannya tadi sekarang sudah berubah jadi jambakan di rambutku .

Dea seakan berubah drastis, dia tampak menikmati sekali pompaan kontolku sekarang. Memeknya semakin meremas kontolku dengan kencang.

" mbaah.. ahh..ahh.. enak nih ! terus mbaaah cepetin..ahh.. " sambil menekan bokongku agar semakin masuk ke memek nya.

Akhirnya sekarang Dea malah minta nambah kecepatan, ku pacu laju kontolku semakin cepat. Kulihat tubuh Dea terus menggelinjang, tangan nya sudah berganti meremas pinggiran ujung karpet alas dipanku dan matanya mulai merem melek menahan nikmat. Terus ku pandangi wajah manis dan gelagatnya yang tampak semakin kewalahan melayani seranganku. Nafsuku pun semakin terbakar.

Desahan kenikmatan kami berdua menggema memenuhi asrama. Aku tidak peduli lagi kalau orang-orang diluar sana bisa mendengar suara pergumulan kami.

“agh… agh… agh… agh… agh… mbaaaah …. Enak banget…. Terus…”

“oooh… Dea sayang…. Oooh….”

“agh… agh… agh… agh… agh…”

“ooh… ooh… ooh… ooh…”

“agh… agh… agh… agh… agh…”

“ooh… ooh… ooh… ooh…”

Sampai akhirnya,

"ahh.. mbah enakk... aku mau pipis lagiiii..." racau Dea.

" mbah juga, Dea..." jawabku dengan nafasku yang sudah memburu menahan nikmat nya memek perawan Dea.

Kami berdua melaju semakin kencang, Dea semakin menggelinjang tak karuan, sedangkan aku sudah tak bisa menahan semburan pejuku yang bisa jebol kapan saja.

“agh… agh… agh… agh… agh…”

“ooh… ooh… ooh… ooh…”

“agh… agh… agh… agh… agh…”

“ooh… ooh… ooh… ooh…”

"aahh..... keluuaaarrr… Dea pipiiiiiis mbaaaaaaah … " sambil memeluk leherku semakin erat.

"Mbaah jugaaa Dea.... oOOOoohh..." Aku sudah tidak tahan lagi. Ku remas dadanya dan ku hentak keras kontolku sedalam-dalamnya.

Crott..Crott..Crooooott.. pejuku mengisi penuh memek sempit Dea. Remasannya memerah habis pejuku.

Kami berdua merasakan puncak orgasme di saat bersamaan, kontol ku biarkan terbenam dalam-dalam, terus mengisi rahim Dea dengan peju kentalku sampai penuh. Tidak ku pedulikan lagi kalau gadis manis enam belas tahun itu bisa saja hamil karena ulah jahilku ini. Sampai akhirnya kami tergeletak di dipan, lemas terengah‐engah.

Setelah beberapa menit, Dea duduk selonjoran disampingku sambil ku peluk. BH dan seragamnya acak acakan dan memeknya masih meneteskan pejuku yang terlalu banyak.

Sambil ku perhatikan payudara bulat nya yang naik turun seirama dengan nafas kelelahannya, Kontolku mulai bangkit Kembali, masih ingin merasakan kenikmatan memek rapetnya itu.

"mbah pengen coba gaya lain" bisikku ke telinganya sambil memainkan puting merah muda nya.

Dea hanya terdiam melihatku , sambil ku bimbing dia untuk berdiri lalu menungging di dipan tua ku, benar benar pemandangan yang sangat menyulut nafsu. Pantat nya sangat sexy dari belakang dengan hiasan memek rapet di tengah tengah nya yang masih meneteskan sisa pejuku.

Tanpa menunggu lama ku mulai ronde kedua dengan memasukan langsung kontolku keras itu.

"aahhh. pelan pelan mbah " desah Dea menerima sodokan doggiestyle ku.

"benar benar rapet memek mu ini Dea" racau ku sambil meningkatkan tekanan sodokanku.

Ku remas remas payudaranya dari belakang , kutarik tubuhnya agar tegak menyentuh tubuhku di belakang nya, nafsu Dea juga bangkit kembali , sambil mendongak ke atas dia mulai mendesah desah kencang.

"mbah... Dea udah gak kuat lagi mbah..." desahnya sambil menekan nekan perutku dengan kedua tangannya !

Mendengar gadis ABG merengek manja begitu malah membuat darahku semakin berdesir. Segera ku hujamkan kontolku ke memeknya dengan tempo maximal!

Plakk..plakk..plakk.. suara pantat Dea beradu dengan pahaku memenuhi ruang tidurku.

Tidak lama ku genjot tubuhnya, tubuh Dea mulai menegang menandakan dia sudah di puncak orgasmenya. Dia pun tumbang di dipan dengan posisi masih menungging. Terus ku pompa memeknya dengan kontolku.

"ah.." matanya merem melek menikmati setiap momen keluar masuk nya penisku.

Ku gagahi dia dengan posisi doggie style sampai akhirnya. Crooooot... aku memuntahkan semburan peju keduaku ke rahimnya lagi, sisanya ku semprot semprot di memek luar dan pantatnya, akupun roboh kelelahan di sebelahnya.

"terimakasih ya Dea sayang" senyum ku melirik ke arahnya yang masih lemas di dipan. Dea hanya menjawab dengan anggukan kecil saja.

Sehabis itu ku bantu Dea membersihkan diri di toilet sambil tetap bercumbu kecil dan meremas-remas gemas dadanya, ditemani sama anak ini pengennya nafsu terus rupanya.

"Mbah, gimana kalau Dea hamil?" dia bertanya sambil mulai menangis ketika kukeringkan tubuhnya dengan handuk.

"Tenang Dea, mbah ini pengalamannya banyak, pasti selalu sedia obat anti hamil"

"jadi kalau aku minum itu, aku gak akan hamil ya mbah? " raut wajah lega dan senyum manis tampak menghiasi wajah cantiknya .

"nggak kok...tapi Dea janji jangan cerita ini ke mama ya?" ku cubit pantat semok di balik handuknya

"Baik mbaah.." dia mengangguk lega.

Sebenarnya selama aku tugas disini, aku tidak bisa memanggil PSK jadi aku tidak pernah membeli persediaan obat KB. Tapi daripada membuat Dea panik dan nanti malah lapor ke ibunya, lebih baik aku bohongi saja Dea kalau obat metformin buat diabetesku adalah obat anti hamil.

Saat pulang ku bekali Dea dengan uang yang ku janjikan dan obat metformin.

"Obatnya cepat diminum ya, manis..." kataku sambil bibirnya ke kecup lagi, tanda perpisahan.

Dea hanya mengangguk lemas dan kembali ke warungnya dengan berjalan agak sempoyongan.

MEC6WMY_o.JPG

Mulai saat itu, Beberapa minggu ke depan setiap kali butuh "jatah", aku tinggal memanggil Dea, seringnya dia ragu tapi lama kelamaan dengan iming-iming uang dan sedikit remasan lembut di dadanya, dia akhirnya luluh juga. Ku nikmati tubuhnya berkali kali dan mengisi rahimnya dengan pejuku sepuasnya, benar benar jackpot mbah mbah tua ini menemukan daun muda desa yang cantik jelita begini, heheheh.

Entah itu di kamar mandiku, di dapurku, kadang di warungnya saat lagi tidak ada pelanggan, terus ku gentot memeknya semau ku dan sepuas hatiku, Dea kulihat juga menikmati permainan ku itu.

Sebulan bergelut dengan nafsu, kesehatan Dea terlihat mulai kurang baik. Dia sering kelelahan, mual-mual, dan sering tidak masuk sekolah. Aku panik, tentu saja aku tahu kalau Dea ini sedang menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Kalau ketahuan aku pasti akan dijebloskan ke penjara. Beruntungnya proyek irigasiku sudah selesai saat itu dan akupun secepatnya kabur pulang ke kampungku.

Kini sudah empat tahun berlalu. Aku sudah pindah tinggal di kota bersama anakku yg karirnya sudah menanjak. Hari-hariku ku habiskan untuk mengurus cucu-cucuku saja. Terkadang melihat mereka, aku jadi teringat akan Dea, kira-kira seperti apa dia sekarang? Apa dia melahirkan anak itu? Laki-laki atau perempuan? Apa anak kita tumbuh sehat?

Oh Dea, gadis manis anak tetanggaku. Semoga saja kamu bisa membesarkan anak haramku dengan baik.

END.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd