Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mbak Yem

Terakhir ya... Ternyata bikin cerita sekuel itu mikirnya ribet. Enakan sekali hantam aja 😭😭😭😭😭
Cerita mbak yem

Aku senang adit memperlakukan aku dengan pengertiannya. Lubang pantatku masih nyeri karena yang terjadi tadi adalah yang pertama kali buatku. Waktu adit akan masukin kontolnya ke dalam lubang pantatku tadi, dia terlihat agak ragu karena aku memang ngerasa sakit namun aku langsung mendorong tubuhku ke belakang agar kontolnya masuk utuh sebab aku tau kalo dia ingin. Aku menyukainya. Lembut dan pengertian. Aku senang bermanja padanya. Selama perjalanan ini, aku bersandar di bahunya sambil ngelus kontolnya yang gak mau tidur. " Dasar anak muda" batinku. Adit menghentikan mobilnya.
" Kita makan disini ya mbak" ujarnya. Aku melihat keramaian di depan sana. Banyak orang dan tenda2. Tiba2 aku merasa risih.
" Masa mbak harus keluar seperti ini" kataku menunjukkan bagian tetekku yang gak pakai bh di balik daster sehingga tetekku yang agak kendur bergayut manja dengan pentilnya yang nonjol menantang.
" Bagus kok mbak" jawabnya sambil meraih kedua tetekku dan meremas lembut. Adit tersenyum dan aku masang muka cemberut namun membiarkannya memilin pentil tetekku. Geli dan mulai mengeras lagi. Kemudian dia bergerak ke jok belakang.
" Pakai ini ya" ujarnya nyerahin jaket jins. Aku senang karena dia emang pengertian. Ku pakai jaketnya tapi gak ku kancing karena jaket itu udah nutupin bagian tetekku. Kami turun dan menuju keramaian tersebut. Sepanjang jalan, aku mendekap lengan kirinya di dadaku. Aku merasa nyaman dan aman. Adit membawaku menuju sebuah tenda dengan tulisan bang raja.
" Bang pesan nasi biryani 1 dan.., mbak makan apa"
" Sama aja deh"
" Bikin 2 aja bang" . Abang india yang mirip temennya shah rukh khan itu nyengir dengan tetap nuang2in cairan putih kemerahan pada dua cangkir besar. Adit membawaku duduk di meja di bawah pohon.
" Woi bro" sebuah suara membuat adit berpaling.
" Wah pada ngumpul nih" sahutnya ke sebuah meja yang berisi 3 orang. 2 pria dan 1 wanita yang sebayanya. Adit pun beranjak kesana meninggalkan aku duduk sendirian. Gak lama dia balik.
" Mbak mau kalo gabung kesana" tanyanya padaku. Aku ragu tapi adit terlihat berharap. Aku pun berdiri dan mengikutinya ke tempat teman2nya. Mereka adalah oding, tino dan stefani. Mereka juga baru mulai makan jadi saat pesanan kami tiba, kamu makan bareng. Mereka orangnya asik dan gak terlalu peduli pada usiaku. Mereka menganggap sebaya.
" Siap ini kita ke panorama yuk" ajak stefani."
" Terserahlah" jawab oding yang matanya curi2 pandang ke tetekku dan tadi adit juga udah bilang jaga mata bro namun si oding mesem aja. Aku gak mempermasalahkan karena memang mereka pada usia yang penasaran.
" Lu harus ikut dit. Aku gak mau cuma di temenin badut2 gini" ujar stefani.
" Kok badut sih. Tadi bilangnya babang tino sayang" sambar tino. Stefani langsung nyikut. Stefani ini terlihat seperti lelaki. Gaya berpakaiannya, tubuhnya yang cukup besar terutama rambutnya yang pendek. Kalo aja teteknya yang menggembung, mungkin aku mengira dia laki2.
" Iya deh. Kita jalan" adit melihat padaku yang ku balas senyum.
" Asikkkk" serentak oding dan tino. Selesai makan, kami pun beranjak.
" Kalian bawa mobil"
" Iya. Mobil ku" jawab oding
" Ke tempatku dulu deh. Biar bareng naik satu mobil aja. Mobil lu ribet sih"
" Ok" sahut mereka serentak. Ternyata emang oding bawa mobil jadul. Mereka mengikuti mobil kami dan saat sampai di tempat adit, mereka markir mobil dan pindah mobil. Ketiganya duduk di belakang.
 
Yaaaaaaa salah tekan
Lanjut aja ya

Ketiganya saling bercanda dan bahkan aku beberapa kali mendengar oding dan tino nyerempet2. Aku yakin adit juga denger tapi dia gak peduli. Mungkin sudah biasa. Ternyata panorama ini cukup jauh. Tempatnya asik karena bisa ngeliat pemandangan kota yang dipenuhi lampu. Kami berlima duduk di sebuah bale dari tepas bambu yang lantainya juda tepas bambu yang disediakan oleh pedagang jagung bakar. Remang karena hanya lampu minyak dari botol bekas aja penerangannya. Stefani duduk diapit oding dan tino, aku duduk diapit tino dan adit. Kami makan jagung bakar sambil menikmati pemandangan. Aku melihat oding berbisik ke stefani.
" Masa.." stefani menyahut setengah berbisik.
" Liat aja kalo gak percaya" jawab oding. Stefani langsung berposisi merangkak melewati tubuh oding dan merapatkan wajahnya ke dinding tepas ngintip ke ruang sebelah. Aku melihat oding meremas tetek stefani yang membuat stefani melihat ke arah oding dan menepis tangan oding dari teteknya dan kembali ngintip ke sebelah. Jujur aku kaget sekaligus terangsang.
"Ada apa" tanya tino mendekati mereka sehingga aku melihat tino seperti tengah menyetubuhi stefani yang sedang nungging itu. Aku melihat adit yang mesem2 aja. Oding terlihat nunjukin tangan yang jempolnya terjepit diantara telunjuk dan jari tengah. Tino bergegas nyari lubang ke arah ruang sebelah. Sehingga bagian kemaluannya nempel di pantat stefani yang langsung berbalik.
" Jangan dorong2" bisiknya tanpa berusaha menghindar dan kembali ngintip. Oding kembali ngeremas tetek stefani dan kali ini stefani membiarkan. Adit memelukku dengan bersandar pada dinding.
" Mbak jangan marah ya. Emang gitu kelakuan mereka" bisiknya. Aku gak marah hanya heran dan sebenarnya suasana ini sangat merangsangku. Tangan oding terlihat menyusup dalam kaus stefani dan tino terlihat menggerakkan pantatnya atas bawah di pantat stefani. Aku membiarkan saat jemari adit membuka kancing dasterku dan memasukkan tangannya meremas tetekku. Kontolnya terasa mengeras di punggungku. Aku melihat ke arah adit dan kami pun berciuman. Nafsuku menggelegak. Aku melepas ciuman dan melihat ke arah mereka, tampak stefani berciuman dengan oding dan tino memegangi pinggang stefani dan menggesekkan kontolnya ke pantat stefani. Terlihat tino membungkuk dan meraih ke tetek stefani dengan kedua tangannya kemudian perlahan duduk menarik stefani sehingga mereka kini duduk dengan stefani berada di depan tino yang tepat di depan ku. Terlihat tino mengangkat kaus stefani sekaligus bhnya dan oding segera mendekatkan wajahnya ke tetek stefani yang besar dan terdengar lenguhan stefani. Tino melihat kearahku dan tersenyum melihatku bersandar pada adit tang tangannya berada dalam dasterku. Baik adit dan aku membiarkan tino meraih tetekku. Meremas dengan gemas. Stefani pun melihat ke arah kami.
" Kita pulang aja yuk" ajak adit. Mereka pun setuju.
Saat perjalan pulang, mereka tetap bercumbu. Baik tino dan oding nyusu tetek stefani. Aku merasa penasaran sehingga dari jok depan aku memandangi mereka. Saat tangan stefani masuk kedalam celana keduanya, memekku terasa gatal.
" Bukalah celana kalian" perintah stefani. Tino dan oding pun bergegas membukanya sehingga kontol keduanya yang mengeras terlihat mengacung tegak perkasa. Aku melihat adit yang senyum2 aja sambil nyetir. Aku pun gemas sehingga aku membungkuk mendekatkan wajahku ke selangkangannya, menarik turun celana hawaiinya dan langsung mengulum kontolnya.
" Akhhh..pelan2 aja mbak" lenguhnya. Terdengar desah nikmat dari jok belakang dan aku juga merasa sebuah tangan meremasi tetekku dan saat aku melihat, tino kembali ngeremas tetekku. Memilin pentilnya. Aku menghisap2 kontol adit dengan lembut. Tangan tino melepas tetekku dan meraih paha kananku dan menariknya sehingga kaki kananku naik ke jok kemudian aku merasa tangannya mengangkat rok dasterku.
" Wih.. gak pake daleman rupanya" ujar tino dan langsung ngelus2 belahan memekku. Aku mengerang. Hisapanku terhenti. Aku berpaling ke tino tanpa melepas genggamanku di kontol adit. Selama perjalanan itu kami saling merangsang dan sukurnya perjalan pulang terasa cepat.


Nanti nyambung lagi gan.
Udah malem
 
Terakhir ya... Ternyata bikin cerita sekuel itu mikirnya ribet. Enakan sekali hantam aja 😭😭😭😭😭
Cerita mbak yem

Aku senang adit memperlakukan aku dengan pengertiannya. Lubang pantatku masih nyeri karena yang terjadi tadi adalah yang pertama kali buatku. Waktu adit akan masukin kontolnya ke dalam lubang pantatku tadi, dia terlihat agak ragu karena aku memang ngerasa sakit namun aku langsung mendorong tubuhku ke belakang agar kontolnya masuk utuh sebab aku tau kalo dia ingin. Aku menyukainya. Lembut dan pengertian. Aku senang bermanja padanya. Selama perjalanan ini, aku bersandar di bahunya sambil ngelus kontolnya yang gak mau tidur. " Dasar anak muda" batinku. Adit menghentikan mobilnya.
" Kita makan disini ya mbak" ujarnya. Aku melihat keramaian di depan sana. Banyak orang dan tenda2. Tiba2 aku merasa risih.
" Masa mbak harus keluar seperti ini" kataku menunjukkan bagian tetekku yang gak pakai bh di balik daster sehingga tetekku yang agak kendur bergayut manja dengan pentilnya yang nonjol menantang.
" Bagus kok mbak" jawabnya sambil meraih kedua tetekku dan meremas lembut. Adit tersenyum dan aku masang muka cemberut namun membiarkannya memilin pentil tetekku. Geli dan mulai mengeras lagi. Kemudian dia bergerak ke jok belakang.
" Pakai ini ya" ujarnya nyerahin jaket jins. Aku senang karena dia emang pengertian. Ku pakai jaketnya tapi gak ku kancing karena jaket itu udah nutupin bagian tetekku. Kami turun dan menuju keramaian tersebut. Sepanjang jalan, aku mendekap lengan kirinya di dadaku. Aku merasa nyaman dan aman. Adit membawaku menuju sebuah tenda dengan tulisan bang raja.
" Bang pesan nasi biryani 1 dan.., mbak makan apa"
" Sama aja deh"
" Bikin 2 aja bang" . Abang india yang mirip temennya shah rukh khan itu nyengir dengan tetap nuang2in cairan putih kemerahan pada dua cangkir besar. Adit membawaku duduk di meja di bawah pohon.
" Woi bro" sebuah suara membuat adit berpaling.
" Wah pada ngumpul nih" sahutnya ke sebuah meja yang berisi 3 orang. 2 pria dan 1 wanita yang sebayanya. Adit pun beranjak kesana meninggalkan aku duduk sendirian. Gak lama dia balik.
" Mbak mau kalo gabung kesana" tanyanya padaku. Aku ragu tapi adit terlihat berharap. Aku pun berdiri dan mengikutinya ke tempat teman2nya. Mereka adalah oding, tino dan stefani. Mereka juga baru mulai makan jadi saat pesanan kami tiba, kamu makan bareng. Mereka orangnya asik dan gak terlalu peduli pada usiaku. Mereka menganggap sebaya.
" Siap ini kita ke panorama yuk" ajak stefani."
" Terserahlah" jawab oding yang matanya curi2 pandang ke tetekku dan tadi adit juga udah bilang jaga mata bro namun si oding mesem aja. Aku gak mempermasalahkan karena memang mereka pada usia yang penasaran.
" Lu harus ikut dit. Aku gak mau cuma di temenin badut2 gini" ujar stefani.
" Kok badut sih. Tadi bilangnya babang tino sayang" sambar tino. Stefani langsung nyikut. Stefani ini terlihat seperti lelaki. Gaya berpakaiannya, tubuhnya yang cukup besar terutama rambutnya yang pendek. Kalo aja teteknya yang menggembung, mungkin aku mengira dia laki2.
" Iya deh. Kita jalan" adit melihat padaku yang ku balas senyum.
" Asikkkk" serentak oding dan tino. Selesai makan, kami pun beranjak.
" Kalian bawa mobil"
" Iya. Mobil ku" jawab oding
" Ke tempatku dulu deh. Biar bareng naik satu mobil aja. Mobil lu ribet sih"
" Ok" sahut mereka serentak. Ternyata emang oding bawa mobil jadul. Mereka mengikuti mobil kami dan saat sampai di tempat adit, mereka markir mobil dan pindah mobil. Ketiganya duduk di belakang.

Yaaaaaaa salah tekan
Lanjut aja ya

Ketiganya saling bercanda dan bahkan aku beberapa kali mendengar oding dan tino nyerempet2. Aku yakin adit juga denger tapi dia gak peduli. Mungkin sudah biasa. Ternyata panorama ini cukup jauh. Tempatnya asik karena bisa ngeliat pemandangan kota yang dipenuhi lampu. Kami berlima duduk di sebuah bale dari tepas bambu yang lantainya juda tepas bambu yang disediakan oleh pedagang jagung bakar. Remang karena hanya lampu minyak dari botol bekas aja penerangannya. Stefani duduk diapit oding dan tino, aku duduk diapit tino dan adit. Kami makan jagung bakar sambil menikmati pemandangan. Aku melihat oding berbisik ke stefani.
" Masa.." stefani menyahut setengah berbisik.
" Liat aja kalo gak percaya" jawab oding. Stefani langsung berposisi merangkak melewati tubuh oding dan merapatkan wajahnya ke dinding tepas ngintip ke ruang sebelah. Aku melihat oding meremas tetek stefani yang membuat stefani melihat ke arah oding dan menepis tangan oding dari teteknya dan kembali ngintip ke sebelah. Jujur aku kaget sekaligus terangsang.
"Ada apa" tanya tino mendekati mereka sehingga aku melihat tino seperti tengah menyetubuhi stefani yang sedang nungging itu. Aku melihat adit yang mesem2 aja. Oding terlihat nunjukin tangan yang jempolnya terjepit diantara telunjuk dan jari tengah. Tino bergegas nyari lubang ke arah ruang sebelah. Sehingga bagian kemaluannya nempel di pantat stefani yang langsung berbalik.
" Jangan dorong2" bisiknya tanpa berusaha menghindar dan kembali ngintip. Oding kembali ngeremas tetek stefani dan kali ini stefani membiarkan. Adit memelukku dengan bersandar pada dinding.
" Mbak jangan marah ya. Emang gitu kelakuan mereka" bisiknya. Aku gak marah hanya heran dan sebenarnya suasana ini sangat merangsangku. Tangan oding terlihat menyusup dalam kaus stefani dan tino terlihat menggerakkan pantatnya atas bawah di pantat stefani. Aku membiarkan saat jemari adit membuka kancing dasterku dan memasukkan tangannya meremas tetekku. Kontolnya terasa mengeras di punggungku. Aku melihat ke arah adit dan kami pun berciuman. Nafsuku menggelegak. Aku melepas ciuman dan melihat ke arah mereka, tampak stefani berciuman dengan oding dan tino memegangi pinggang stefani dan menggesekkan kontolnya ke pantat stefani. Terlihat tino membungkuk dan meraih ke tetek stefani dengan kedua tangannya kemudian perlahan duduk menarik stefani sehingga mereka kini duduk dengan stefani berada di depan tino yang tepat di depan ku. Terlihat tino mengangkat kaus stefani sekaligus bhnya dan oding segera mendekatkan wajahnya ke tetek stefani yang besar dan terdengar lenguhan stefani. Tino melihat kearahku dan tersenyum melihatku bersandar pada adit tang tangannya berada dalam dasterku. Baik adit dan aku membiarkan tino meraih tetekku. Meremas dengan gemas. Stefani pun melihat ke arah kami.
" Kita pulang aja yuk" ajak adit. Mereka pun setuju.
Saat perjalan pulang, mereka tetap bercumbu. Baik tino dan oding nyusu tetek stefani. Aku merasa penasaran sehingga dari jok depan aku memandangi mereka. Saat tangan stefani masuk kedalam celana keduanya, memekku terasa gatal.
" Bukalah celana kalian" perintah stefani. Tino dan oding pun bergegas membukanya sehingga kontol keduanya yang mengeras terlihat mengacung tegak perkasa. Aku melihat adit yang senyum2 aja sambil nyetir. Aku pun gemas sehingga aku membungkuk mendekatkan wajahku ke selangkangannya, menarik turun celana hawaiinya dan langsung mengulum kontolnya.
" Akhhh..pelan2 aja mbak" lenguhnya. Terdengar desah nikmat dari jok belakang dan aku juga merasa sebuah tangan meremasi tetekku dan saat aku melihat, tino kembali ngeremas tetekku. Memilin pentilnya. Aku menghisap2 kontol adit dengan lembut. Tangan tino melepas tetekku dan meraih paha kananku dan menariknya sehingga kaki kananku naik ke jok kemudian aku merasa tangannya mengangkat rok dasterku.
" Wih.. gak pake daleman rupanya" ujar tino dan langsung ngelus2 belahan memekku. Aku mengerang. Hisapanku terhenti. Aku berpaling ke tino tanpa melepas genggamanku di kontol adit. Selama perjalanan itu kami saling merangsang dan sukurnya perjalan pulang terasa cepat.


Nanti nyambung lagi gan.
Udah malem

Ikan Hiu Makan Tomat,
Thank You Sobat...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd