Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Meeting Mom Online

zen5u

Dewa Semprot
Daftar
28 Nov 2019
Post
9.030
Like diterima
67.762
Bimabet
Aku terbangun dengan keadaan kontolku yang keras setelah bermimpi; mimpi berhubungan seks dengan ibuku sendiri. Semua anak laki-laki pasti akan terkejut jika mereka bermimpi ibu mereka menjilati kontol anaknya seperti di film porno dan setelah itu memohon kepada anaknya untuk entot memek ibu, tetapi bagiku? Itu adalah hari seperti hari lainnya.

aku telah terobsesi dengan ibuku sendiri selama lebih dari setahun dan bagaimana awalnya aku tidak begitu yakin, tetapi yang aku tahu adalah dalam pikiranku dia berubah dari wanita paling cantik yang aku kenal, menjadi ibu yang paling seksi, paling wanita sensual yang bisa kubayangkan.

Aku melihat jam alarm dan itu menunjukkan jam 6 pagi. Ibu akan bangun sekarang dan segera menuju ke kamar mandi. Seperti yang selalu dilakukannya, bayangan dirinya di kamar mandi, perlahan menyabuni tubuhnya yang indah menyebabkan kontolku mengeras.

Aku membayangkan jari-jari ibuku bermain dengan putingnya yang berbusa sebelum dia mengusap-ngusap memeknya sendiri dan memasukan jari tengah sendiri kedalam memeknya. Sabun yang mengalir di perut dan pahanya akan terlihat seperti air mani, ya itu sperma anaknya.

Pikiranku berpacu dengan fantasi, aku berjalan ke kamar mandinya, membuka semua pakaian ku dan mandi di belakangnya. aku akan menariknya dan memeluknya dari belakang; dengan tangan kananku meremas payudaranya, dan jari tengah kiri ku mengusap-ngusap belahan memeknya. Rambut basah panjang Ibu menyentuh di dadaku dan dia akan menggoyahkan pantatnya yang basah ke dalam kontolku yang keras.

Sambil menyandarkan kepalanya di bahuku, dia akan mengerang menyebutkan namaku dan menyuruhku untuk membungkukkan badannya dan sehingga aku bisa mengentot memeknya yang sudah basah. Tangan kananku menggenggam kontolku dan perlahan menekan kedalam lubang memeknya.

aku adalah satu-satunya pria yang bisa dia percayai dan merawatnya dengan baik tidak hanya tubuhnya yang luar biasa, tetapi juga perasaannya. Itu sebabnya aku mengalami kesulitan berkencan dengan wanita lain. Obsesi aku dengan ibuku telah sampai pada titik dimana satu-satunya wanita yang aku inginkan adalah dia ibuku sendiri.

Bahkan saat aku mengocok kontolku sendiri, perlahan menikmati betapa kerasnya kontolku untuk ibuku, aku sadar aku harus melupakannya setidaknya cukup untuk berfantasi saja, karena itu pasti tidak akan pernah menjadi kenyataan. aku tahu ibu sangat mencintaiku, tetapi hanya sebagai anaknya.

Sia-sia, di malam hari ibuku berbaring sendirian di tempat tidurnya dan aku di kamar memikirkannya. aku berusaha membuang ibuku dari pikiranku; masih terlalu dini untuk frustrasi. Perasaan aku sampai pada titik terakhir dengan siksaan. Astaga, besok adalah Hari Valentine dan di sini aku tidak hanya punya pacar, tapi juga memikirkan bagaimana caranya aku berhubungan seks dengan ibuku. apakah aku sudah menjadi pecundang?

Dengan mengingat hal itu, aku memikirkan ibuku dan tidak dengan cara sesat, tetapi sebagai anak yang peduli. Ibu juga akan sendirian untuk Hari Valentine. Baginya itu lebih buruk daripada bagiku.

aku berumur 20 tahun dan hari itu tidak terlalu berarti bagiku, belum lagi itu adalah kesalahan aku sendiri sehingga aku tidak punya siapa-siapa untuk menghabiskannya. Obsesi ku telah membawa aku ke titik dimana tidak memperhatikan gadis mana pun di sekolah, bahkan gadis yang menggodaku.

Tapi bagi ibu itu berbeda; dia memergoki ayahku berselingkuh tepat sebelum Valentine yang lalu, ketika ayahku secara tidak sengaja mengirimi ibuku pesan yang bermaksud untuk pacarnya. Meskipun perceraiannya berakhir tujuh bulan yang lalu, ibu belum pernah berkencan. Akhir-akhir ini dia tampak lebih tertekan dari biasanya.
 
Ketika aku bertanya ada apa, ibuku akan selalu mengangkat bahunya dan mengatakan ada sesuatu di pikirannya. Ketika aku lanjut bertanya apa itu, dia akan mengatakan 'tidak ada apa-apa'. Sadar bahwa kesendiriannya memicu fantasi tabu - seolah-olah aku ingin ada untuknya - aku mencoba meyakinkannya, mengatakan kepadanya bahwa dia terlalu muda, manis dan cantik untuk sendirian.

Akhirnya, dan mungkin membuat aku tutup mulut, ibu berkata bahwa dia bergabung dengan situs kencan online dan konon berbicara dengan beberapa pria melalui situs itu. aku hanya setengah percaya padanya, tapi sekali lagi dia menghabiskan banyak waktu di kamarnya, online di malam hari jadi mungkin dia mengobrol. Aku tersenyum membayangkan jika dia sedang berbicara dengan seseorang, semoga pria itu cukup baik untuk mengajaknya pergi kencan.

Sekarang aku merasa sedikit lebih baik mendengar keadaannya, aku memutuskan sudah waktunya untuk mengatasi masalah pembengkakan di kontolku dan hal terbaik berikutnya untuk ibu! Tanganku bergerak di sepanjang kontolku saat pikiranku beralih ke Debra, ibu onlineku dan seorang wanita yang kuharap suatu saat bisa bertemu karena dia seharusnya orang lokal.

Aku mengerang pelan saat kontolku menjadi licin dan memikirkan "percakapan" terakhirku dengan Debra. Dia telah membayangkan bagaimana dia ingin memasukan kontolku ke dalam mulutnya sehingga dia akan muntah dan ngiler lalu menjilati setiap tetesnya. Lebih baik lagi, Debra menyukai deskripsi tentang apa yang ingin aku lakukan pada ibuku yang seksi.

aku bertemu Debra melalui iklan di situs porno yang di kategorikan untuk fantasi ibu tiri. Video inses ibu dan anak yang sesungguhnya jarang aku temukan, jadi hanya itu yang bisa aku temukan, tapi tidak masalah, dialognya tetap "Oh, masukan kontolmu kedalam memek ibu" dan itu membuatku horny.

Setelah satu video berakhir, ada iklan untuk situs bernama play for keep, sebuah situs slash hook up role play yang melayani setiap fetish. aku mengklik situs tersebut dan sangat senang melihat mereka memiliki bagian untuk permainan peran incest. Ayah / anak perempuan, saudara laki-laki / perempuan dan Aku sangat senang, karena aku melihat ibu / anak laki-laki adalah nomor satu yang paling menarik dari bagian itu.

aku segera membayar untuk menjadi member selama setahun dan membuat profil bahwa aku sedang mencari seorang ibu,

aku kurang beruntung di beberapa minggu pertama, hanya percakapan lumpuh dengan wanita yang tidak memiliki imajinasi dan yang aku yakin adalah seorang pria, atau wanita yang menginginkan anak laki-laki kecil yang nyata seperti mendandaniku dan menyusuiku!

Kemudian Debra mengirimi aku pesan, dia juga tinggal di sekitar kota ku dan dia ingin berbicara dengan anak laki-laki yang bersemangat. setelah tiga minggu terakhir kami bertukar pesan sex melalui situs itu dan menggunakan pesan instan untuk bermain peran.

Sejauh ini, satu-satunya foto yang pernah aku lihat tentangnya adalah avatar situsnya; bidikan payudaranya yang besar dengan bra renda ungu dan beberapa rambut hitam panjang di atasnya. Ibuku memiliki rambut hitam panjang dan bagian atasnya cukup lebar, jadi aku menyukai penampilannya seperti ibuku sendiri.

Avatar milikku adalah salah satu dari foto leher ke bawah, bertelanjang dada, dengan celana jeans terlepas memamerkan beberapa rambut kemaluan, dan dia mengoceh tentang betapa bagusnya kontolku dan dia ingin menjilati dadaku yang terbuka itu. Dia kemudian menjelaskan bagaimana dia akan merawatnya dengan mengisap kontolku dan mengambil setiap tetes air mani ke dalam mulutnya seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang ibu yang baik!
 
Aku menghentikan pikiranku dari berpacu memusatkan perhatian kedalam kontolku, mengelusnya dan berharap itu adalah tangan ibuku membawanya ke dalam mulutnya yang terbuka, lidah merah muda menunggu air mani ku. Aku mengerang mengocok kontolku lebih cepat, dan siap-siap untuk meletus.... di seluruh perutku lagi seperti yang telah aku lakukan selama beberapa bulan terakhir.

aku melompat mendengar nada dering dari laptopku dan berhenti membelai kontolku. aku baru saja mendapat pesan! Debra mengirimiku pesan di pagi hari itu, aku bangun dari tempat tidur berjalan telanjang, kontolku keras tegang ke depan. aku melihat layar dan tersenyum. layar laptop ku menampilkan notifikasi 'Halo mamasboy96 ada pesan dari hot4myson'

"Apakah anak mudaku yang seksi sudah bangun?"


Situs ini diatur dengan kebijaksanaan sebagai prioritas dan pengguna lain tidak pernah melihat pesan orang lain kecuali mereka ingin memberikannya, tetapi semua pesan dapat diteruskan melalui situs dan aku dengan bersemangat mengklik tautan dan memilih opsi IM sehingga kami dapat mengobrol dan membalas;

"Aku bermimpi tentang ibuku yang seksi lalu bangun dan membayangkan berhubungan seks denganmu di kamar mandi."

"Ohhh, kamu anak laki-laki yang cabul! Tapi tidak apa-apa, karena ibumu yang murahan berbaring di tempat tidur telanjang, bermain dengan memeknya dan membayangkan kontol besar anaknya."

"Apakah kamu membayangkan aku sedang mengentot memekmu atau kamu sedang mengisap kontolku?" Aku mengetik, lalu duduk kembali, mengusal batng kontolku yang keras sambil menunggu balasannya.

"Keduanya. Aku berpikir tentang kamu mengangkangi wajahku dan mengentot mulut ibumu, lalu meluncur ke bawah dan memasukan kontolmu itu ke dalam memekku. Apakah kontolmu sekarang keras untuk ibu, sayang?"

"kontolku selalu keras untuk ibuku." di dunia nyata dan online, aku menambahkan pada diriku sendiri, "Aku sedang mengocok kontolku sekarang dan berharap itu mulutmu, bukan tanganku"

"Oh ya, kontol keras anakku masuk kedalam mulutku yang lembut. Aku akan berbaring di atasmu tubuhmu dengan posisi 69 dan kamu bisa menjilati memek ibumu sementara dia menyedot kontolmu!"

"saat aku menjilati memek ibuku, Aku akan secara bersamaan memasukkan satu jari tanganku kedalam memeknya."

"ibu akan terus menjilati kontolmu dan membuatmu merintih, membuatmu memohon untuk muncrat di mulut ibumu!"

"Tolong bu! Oh, tolong buatkan aku muncrat!"

"Apa kamu pantas melakukannya? Apakah kamu sudah menjadi anak yang baik?"

"Aku akan! Aku akan melakukan apa pun yang diminta ibuku! Tolong ibu? Tolong biarkan anakmu mengeluarkan spermanya di mulutmu!"

"aku tidak tahu ... apa aturannya?"

Aku tersenyum dan mengetik, "Ibu selalu didahulukan."
 
"Itu benar, tapi kupikir aku akan memberimu hadiah pagi ini dan membiarkanmu ejakulasi duluan. Aku menjilat menyepong kontolmu lebih cepat ke dalam mulutku. ketika bibirku mencapai ujung batangnya, lidahku menjilati kepala kontolmu di dalamnya."

"Oh, ibu rasanya enak sekali!" aku menjawab.

"Aku mengocoknya dengan tanganku, betapa kerasnya. kontolmu penuh mengeluarkan air mani, air mani yang akan segera masuk ke mulut ibunya. Aku menganggukkan kepalaku, menikmati setiap incinya. kontol keras panjang anakku mengerang karena spermanys menetes ke dalam tenggorokanku."

Aku mengocok kontolku saat aku membaca kata-katanya, pikiranku dipenuhi dengan bayangan ibuku sendiri yang sedang berbaring di atas tubuhku, memeknya tepat di depan wajahku dan sementara mulutnya sedang mengisap kontolku.

"Sayang,"

"Ya tapi pertama, biarkan ibu menunjukkan sesuatu padamu terlebih dahulu."

"Bagaimana dengan mengisap kontolku terlebih dahulu?"

"Aww, anak laki-lakiku tidak sabar? Apakah dia harus keluar cepat-cepat?"

"Aku harus keluar untuk ibuku! Dia suka saat aku keluar untuknya, terutama di mulutnya."

"Benarkah, tapi kurasa ibumu lebih suka sperma anaknya muncrat di dalam memeknya. tidak ada rasa yang paling enak selain anak laki-laki mengentot ibunya sendiri kemudian mengisi memeknya penuh dengan air maninya. Bagaimana apa kamu ingin aku terus mengisap kontolmu? Aku akan melakukannya, tetapi kamu tidak akan mendapatkan hadiahmu."

"Apa itu?"

"lucu, kamu harus menahan agar tidak keluar."

"Oke, setelah itu aku boleh mendapatkan hadiahku?" aku bertanya kemana arah percakapan ini."

Mataku melotot ketika sebuah file muncul di kotak pesan. Dia mengirimiku foto!

"Buka itu dan katakan padaku apa pendapatmu. Kupikir anakku yang tercinta telah menjadi anak yang baik sehingga dia harus mengintip ibunya."

Jari-jari ku gemetar karena bahagia saat aku menyimpan file 'Debra' ke folder pribadiku, lalu mengecilkan aplikasi chat sehingga yang ditampilkan hanyalah kotak teks kecil. aku mengklik membuka dokumen dan berbisik, "Oh, sialan."

Foto itu adalah foto selfie yang diambil di depan cermin dan memperlihatkan pantat Debra dengan celana pendek ketat berwarna ungu pantatnya yang bulat terbuka. Aku mengulurkan tangan dan menyentuh foto itu, jariku menelusuri lekuk manis pantatnya sambil membayangkan menarik celana pendeknya, melebarkannya dan lalu menjilati memeknya.

dia cukup membungkuk di foto itu, potongan tipis celana ungu di antara kedua kakinya. Aku bisa melihat sedikit tonjolan memeknya dan membayangkannya. Aku menjilat bibirku memikirkan menjadi seorang anak laki-laki yang cukup beruntung untuk mendapatkan kesempatan menjilat memek ibunya yang cantik dan mencicipi cairan terlarang.

"Apakah kamu di sana, sayang? Apakah kamu suka pantat ibu?"

"Benar-benar sempurna!" aku mengetik dengan penuh semangat, "Ibuku punya pantat terbaik yang pernah kulihat!"

"Ya, sayang? Kamu menyukainya? Meskipun tidak sekurus gadis kecil yang pernah kamu lihat?"

"Luar biasa; aku ingin melebarkannya dan menjilatnya dan menghisapnya."

"Kamu ingin lidahmu berada di pantat ibumu, bukan? Kamu ingin meletakkan jarimu di sana dan mungkin bahkan kontolmu yang keras? Sayang, apakah kamu ingin mengentot ibumu dari belakang?"

"Aku ingin mengentot memek ibuku di mana pun dia mengizinkannya!"

"Katakan padaku! Lihat foto itu dan jelaskan bagaimana caranya kamu mengentotku!"

"pertama aku akan menghisap klitorismu lebih cepat dan lebih keras, sedangkan kamu...." Aku berhenti mengetik ketika pesan berikutnya muncul.

"Buat ibumu keluar sekarang juga. foto itu baru saja aku ambil dan aku memakai celana pendek itu sekarang, katakan padaku bagaimana kamu akan mengentot memekku."

Aku tertawa dan menatap pantat manisnya di layar lalu mengetik.

"Aku akan berada di belakangmu dan mendorongmu ke tempat tidur lalu menciumi tubuhmu!"

"Oh, sayang, kamu sangat pandai dalam hal ini!" dia menjawab, "Hmmm jadikan tubuh ibumu horny sayang!"

"Aku menyuruhmu membuka kakimu lebih lebar untukku."

"Kamu ingin melihat memek ibu dengan jelas sayang?"

"Aku ingin melihatnya dengan jelas memek ibuku sendiri yang melahirkan ku!" aku mengetik dengan berani.

"Ya! Persetan dengan ibumu, buat aku menuruti semua perintahmu!"

"bu lebarkan kakimu! aku akan mendorong kontolku kedalam memekmu yang basah dan aku akan mengentot memekmu sekeras yang aku bisa.. lalu tanganku meremas-remas payudara mu yang indah."

"Oh sayang! Terus.., aku akan keluar untukmu... ah.. ah.. itu yang kamu mau sayang! bagaimana rasanya memek ibumu sendiri?"

"Ah.. ibu.. memekmu sangat enak!!.. aku ingin terus mengentot mu.. dengan keras dan lebih cepat!!"

"Oh, sayang.. dorong kontolmu lebih dalam! Tolong jangan berhenti, memek ibu ingim kontol besarmu itu! Kumohon Oh!"

Hanya dengan membayangkannya membuat kontolku sangat horny, tapi aku tidak bisa mengetik dengan satu tangan dan harus menunggu.

"ah ibu memekmu sangat enak.. aku membungkukkan tubuhku mencium payudara kananmu sedikit mengigit nya"

"Astaga! Aduh sakit! Oh, sayang tolong!"

"kamu mengerang keenakan.. aku terus memompanya dengan keras dan cepat!"

"kontolmu besar sekali! sedikit sakit.. Oh, tapi rasanya enak juga! Caramu mengentot ibumu seperti pelacurmu! Kamu menguasai ibumu!"

"Aku terus mengentot memekmu, lebih keras dan lebih cepat, kamu menjerit dan memohon padaku untuk berhenti. Kamu mencoba bergerak dengan kakimu melipat ke tubuhku, tapi aku menurunkan tubuhku ke bawah menahanmu saat kontolku terus memompa memekmu."

"Ya Tuhan... ahhh.. entot memek ibumu seperti itu! Seorang ibu yang baik akan membiarkan anaknya merasakan hubungan seks dengannya! Seorang ibu yang buruk akan mengatakan tidak boleh, tapi aku ibumu yang baik!"

"Ibu pelacurku! Hanya pelacur yang akan membiarkan anaknya berhubungan seks dengannya"

"Ya Tuhan, Tommy! Aku akan benar-benar keluar! katakan padaku kamu akan keluar juga!"

"Aku mengentot memekmu sangat keras sehingga tempat tidur bergerak, dan aku meremas kedua payudaramu.. ahh.. aku menyemprotkan air maniku jauh kedalam memekmu."

"Ya, ya! ah.. keluarkan semua air manimu didalam memek ibumu sayang!"

"Setelah semburan pertama masuk, aku akan mencabut dan menyemprotkannya ke wajahmu, pipimu, dagumu. lalu menetes ke bawah payudaramu dan kemudian aku memasukkan kontolku ke dalam mulutmu membuatmu merasakan rasanya juga."

Tidak ada jawaban selama semenit dan aku mengocok kontolku, menatap foto itu sambil memikirkan apa yang baru saja kuketik. aku tidak tahu dari mana semua itu berasal, tidak seperti aku pernah baca dari cerita sek atau menulis apa pun, tetapi sepertinya mengalir begitu saja.
 
Terakhir diubah:
"Oh Tommy, sayang, aku keluar, tolong lihat fotoku!"

"Ya, Bu!"

Aku duduk kembali dan meraih botol lotion lalu menetesakannya sedikit ke kontolku. aku membayangkan kontolku berada di dalam memek ibuku sendiri.

Aku mengocoknya terus, aku mengerang dan semburan besar meletus dari kontolku mendarat di perutku. air maniku mengalir di atas kepala kontolku turun ke pahaku.

Sungguh sia-sia, itu akan jauh lebih baik jika muncrat di seluruh tubuh ibuku sendiri, tetapi sangat bagus juga dengan Debra, bung, aku harus bertemu dengan wanita ini!

Aku mengambil beberapa tisu dan mengelap tanganku sambil mengetik,

"spermaku keluar banyak untukmu, Bu."

"Aku berharap aku ada di sana untuk menjilat setiap tetesnya!"

"aku juga berharap seperti itu!"

"kamu tahu yang akan aku sukai ketika spermamu menyembur di seluruh payudara ku.. menetes ke bawah putingku."

"Sial, Bu, kamu seperti babi!" aku menambahkan smiley agar dia tahu aku sedang bercanda.

"Bukan babi sayang, hanya seorang Ibu yang ingin berhubungan seks dengan anaknya sendiri!"

"Apakah kamu punya anak laki-laki?" tanyaku, ingin tahu apakah ada seseorang di balik fantasinya atau dia hanya menikmati ketegaran.

"Ya, dia berusia 20 tahun dan dia sangat tampan! dan manis!"

"Itu bagus."

"Ya, dia tidak akan hanya mengentot memekku dengan baik dan keras seperti yang aku butuhkan, tapi dia akan memelukku dan memberitahuku bahwa dia mencintaiku."

"Dia seharusnya begitu, dengan ibu yang luar biasa sepertimu."

"Aku suka itu; aku ingin sekali mendengar dia mengatakan itu. Tommy, bolehkah aku mengajukan pertanyaan?"

"Tentu." Aku tersenyum, menikmati mengobrol dengannya, biasanya itu adalah sesi pembicaraan kotor yang cepat,

"Apakah kamu melakukan ini karena kamu menginginkan ibumu atau hanya untuk bersenang-senang?"

"hehe, itu sebabnya aku bertanya padamu. Ya, aku memikirkan ibuku sepanjang waktu."

"Apakah dia tahu?"

"Tidak! Apakah anakmu juga tidak tahu?"

"Tentu saja tidak, itulah yang membuat situs ini begitu hebat, sedekat mungkin, kan?"

"Yah, kita selalu bisa bertemu dan aku bisa memanggilmu ibu" aku meringis saat menekan tombol kirim, berharap aku tidak akan membuatnya takut.

"Aku sudah memikirkannya. Tapi ini hal yang sangat tabu. Bagaimana jika kamu kenal dengan anakku atau aku mengenal ibumu?"

"Kalau begitu kita bisa saling bermasalah.. hehe."

"Aku pikir begitu. Aku bahkan tidak akan mengirim foto"
 
PART 2

"anakmu mengira ibunya baik-baik saja."

"Apa nama aslimu, Tommy?"

"bukan, aku bahkan tidak tahu dari mana aku menemukan nama itu." aku mengatakan kepadanya, "Dan nama mamasboy itu sangat bodoh, aku terkejut ada orang yang mau mengirimi ku pesan"

"aku menyukai foto Avatarmu! Sangat seksi! Apakah kamu memiliki rambut hitam atau terang?"

"Ya; warna yang sama seperti milikmu dan ibuku; dia juga punya payudara besar!"

"haha! Apa warna matamu, sayang?"

"Hijau, seperti ayahku, ibu selalu bilang dia brengsek."

"aku memiliki mata cokelat yang besar. Yah, aku harus pergi dan bersiap-siap untuk bekerja. Tapi ini akan menjadi hari yang paling menyenangkan karena aku telah berhubungan seks dengan anakku!"

"
Apakah kita bisa melanjutkannya nanti?"

"Ooh, kamu ingin lebih dari ini?"

"
Aku tidak bisa cukup untuk ibuku yang seksi."

"Mungkin, sebenarnya kupikir kita bisa melakukan sesuatu yang sangat istimewa malam nanti!"

"
Apa?"

"kamu punya webcam?"

"
Ya" Ya Tuhan! Jantungku berdebar kencang.

"Yah, besok adalah Hari Valentine, kupikir kita bisa saling memberi hadiah nakal lebih awal. Aku sedang memikirkan kita mengadakan pertunjukan kecil untuk nanti. Aku akan mengelus memekku, kamu akan bermain dengan kontolmu dan kita bisa melihat satu sama lain mengeluarkan sperma? Apakah kamu suka itu?"

"
Tentu saja!"

"Tidak ada wajah dan tidak ada pembicaraan, oke?"

"
Jam berapa?"

"Nanti malam, mungkin pukul 10, dengan begitu aku bisa langsung tidur setelah keluar sambil melihatmu menembak sperma yang bagus untukku. jam 10 oke?"

"
Baik, aku pulang kerja jam sembilan."

"Tapi kamu harus menjawab pertanyaan terlebih dahulu; dan aku harus menyukai jawabannya, jika tidak, tidak hadir."

"
Oke." Aku mengetik dengan gugup, berharap bisa melakukannya dengan benar.

"Katakan padaku Tommy, jika kamu punya kesempatan bersama ibumu, ibu kandungmu sendiri, apakah kamu akan berhubungan seks dengannya, atau hanya akan mencintainya saja?"
 
Terakhir diubah:
Aku ragu-ragu sebelum menjawabnya. Yang mana yang aku inginkan? Aku mencintai ibuku, sebenarnya aku sudah menerima keputusan bahwa aku mungkin mencintainya dengan cara yang tidak dilihat kebanyakan anak laki-laki. aku ingin menunjukkan cinta sebenarnya dan membuat ibuku juga mencintaiku.

Tapi keputusan untuk berhubungan seks dengannya seperti yang Debra dan aku bicarakan, sangat menarik!

"bagaimana? aku menunggu jawabannya?"

Aku menarik napas dalam-dalam dan secara mental menyilangkan jari, mengetik.

"Dua-duanya, aku ingin bisa berhubungan seks dengan ibuku dan mencintainya tidak hanya sebagai ibu dan anak."

aku menunggu beberapa menit dan ketika dia tidak segera menjawab aku mengetik,

"Bu, kamu masih di sana?"

"Aku, aku hanya memikirkan jawabanmu."

"Apakah itu bagus?"

"Sayang, itu jawaban yang tepat, kamu harus online jam 10, aku ingin melihat apa yang anakku berikan untukku di Hari Valentine."

"ya besok Valentine." aku mengetik kemudian ingin menampar diri sendiri berpikir aku hanya memberinya alasan untuk menunda ini sehari.

"Benar, tapi ibumu mungkin agak sibuk besok malam."

"Oh, ibuku punya kencan?" Aku merasakan kecemburuan yang aneh bahwa dia mungkin bersenang-senang, aku semakin menyedihkan.

"Mungkin, aku harus melihat bagaimana keadaannya, tapi aku janji."

Aku menghela nafas, kebanyakan orang memiliki seseorang, tidak semua orang terpaku pada ibunya. Dengan seringai masam, aku sadar, aku bahkan tidak bisa memiliki ibu fantasiku, tapi itu tidak berarti kita tidak bisa bersenang-senang dan dia telah memberiku sesuatu untuk dinantikan juga.

"Aku tidak sabar untuk melihat memek ibuku nanti."

"Kamu akan melihatnya, sayang, kamu pasti! Itu akan menjadi hadiah Valentine ibu untuk anak laki-lakinya yang baik! Sekarang kamu memiliki hari yang baik dan memikirkan banyak pikiran kotor tentang ibumu, aku dan ibumu yang sebenarnya. Oh, percayalah, sayang, tidak satu menit pun berlalu, memekku akan sangat basah untukmu nanti. Melihat aku akan melakukan pertunjukan untukmu, aku akan mewarnai kuku ku hari ini, warna apa yang kamu suka?"

"
Bagaimana dengan ungu?"

"baik!!"

"
Sampai jumpa ibu."

"Sampai jumpa sayang, ibu mencintaimu."

Mencintaiku? Itu agak aneh, tapi meskipun aku tahu itu tidak benar dan dia bukan ibu kandungku, melihat kata-kata itu membuatku tersenyum.

***

kontolku masih agak keras membayangkan melihat memek Debra malam ini dan dia melihatku mengocok kontolku. aku pernah mengobrol dengan Sarah, pacar terakhir ku, ketika dia pergi selama beberapa hari dan itu menyenangkan, tetapi ini akan jauh lebih baik.

Yang lebih menarik adalah jika dia pergi sejauh ini, mungkin akan ada pertemuan berikutnya. Dia baru saja mengisyaratkan mungkin ada seseorang di foto itu, tapi itu adalah 'kemungkinan' dan jika malam ini berjalan dengan baik dia mungkin memutuskan secara langsung bisa lebih seksi. aku tersenyum ketika aku membiarkan pikiran ku berjalan dengan skenario yang tidak masuk akal, tetapi aku menginginkannya.

Aku melompat ke ketukan di pintu, "Sean, kamu sudah bangun, kamu ada kelas jam 8 hari ini."

"Aku bangun!" panggilku, dengan putus asa melihat sekeliling untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa dijangkau kalau-kalau ibuku menjulurkan kepalanya seperti biasanya.

Seolah diberi aba-aba, aku mendengar pintu terbuka dan ibu terdengar lebih keras dari sebelumnya.

"ibu akan mengirim beberapa e-mail jadi ibu akan mandi sekarang, oke?"

"Tentu." aku mencoba terdengar tenang; kursi menghadap jauh darinya dan yang bisa dia lihat hanyalah bagian belakang kepala dan pundakku.

"Sepertinya kamu bermain-main online juga; lebih baik kamu bergerak sekarang, kamu harus menyiapkan barang-barangmu dan mandi lalu sarapan."

"Aku hampir selesai." kataku, sambil menatap kontolku yang mengalir, tolong jangan masuk ke sini.

"Apa yang kamu lakukan sepagi ini?"

"Hanya mengobrol dengan seseorang secara online."

"Oh baiklah." Dia tertawa, "ibu harus benar-benar memperhatikan mu, mungkin suatu hari kamu akan menonton film porno."

"oh tidak..."

"Tentu saja!" dia tertawa lagi, tapi untungnya dia tidak terdengar lebih dekat, "ibu tahu."

Kali ini dia memberiku cekikikan nakal yang menyebabkan kontolku berkedut, "Dan ibu tahu itu akan sangat buruk jika kamu berjalan di atasku jadi ibu perlu mengingatnya, ibu yakin kamu tidak ingin melihat itu. . Sampai jumpa di bawah, sayang."

"O...oke." Aku menelan ludah dan berusaha terdengar normal. "Hei, ibu"

"Apa?"

"TMI, oke?"

"Oh, benar, Ibu lupa. Tapi ibu mengerti; kamu tidak ingin memikirkan ibumu seperti itu. cepat mandi!"

Dia menutup pintu dan aku merosot ke kursi dengan lega. Aku bertanya-tanya apa yang akan dipikirkan ibu jika dia tahu satu-satunya alasan aku tidak ingin mendengar dia berbicara tentang seks adalah karena aku ingin dia berhubungan seks denganku?

Aku bangkit dan menyelipkan celana pendek saat berjalan ke pintuku, aku membukanya dan menjulurkan kepala kontolku keluar, mendengar air mengalir di kamar mandi beberapa meter di lorong. Aku menatap pintu berharap aku bisa melakukan apa yang akan kukatakan pada Debra, masuk saja dan naik di belakangnya dan menyabuni tubuhnya yang panas dan..."

"Ya, Bu, kamu seksi, pantatmu." Gumamku dan menutup pintu.

***

Aku berjalan ke bawah dan mengikuti aroma kopi di dapur melihat ibu menyiapkan secangkir menungguku di atas meja serta bagel panggang dengan krim keju. Ibu berada di wastafel membersihkan beberapa piring dan aku tidak langsung mengatakan apa-apa, sebaliknya aku berdiri di sana dan menikmati pemandangan.

Dulu ibuku tidak pernah berpakaian untuk memamerkan dirinya. aku tidak akan mengatakan dia lusuh, tetapi terdiri dari rok longgar selutut, blus berkancing profesional.

Di rumah cukup banyak jeans dan t-shirt atau terkadang celana pendek, tapi tidak pernah ada yang ketat. Bahkan salah satu keluhan ayahku tentang ibu adalah dia seorang wanita cantik yang berpakaian seperti wanita tua.

Yah, ayah seharusnya bertahan karena selama beberapa bulan terakhir, ibu telah berinvestasi di lemari pakaian baru, yang membuat anaknya terangsang.

Rok selutut telah digantikan oleh sundress lucu yang cukup pendek untuk memamerkan kaki ibuku, bentuknya bagus termasuk bagian belakang paha bawahnya yang membuat aku liar.

Gaun-gaun itu sama sekali tidak murahan, tapi berpotongan rendah cukup untuk memamerkan payudaranya yang mengesankan. aku pernah mendengar ibu memberi tahu seorang teman bahwa seorang pria yang bekerja dengannya bertanya kepadanya, "Rebecca, di mana kamu menyembunyikannya?"

Di masa lalu ibu selalu memakai rambutnya dijepit, tapi sekarang, kecuali panas, rambutnya diikat ke bawah dan aku senang melihatnya seperti itu. Saat ini ibu mengenakan rok hitam meski tidak pantas, aku memperlihatkan kaki yang bagus.

Ibu mengenakan sepasang sandal merah bertumit seksi. Ibu juga tidak pernah memakai sepatu. Roknya tidak dicat, tapi cukup ketat untuk memamerkan lekuk pinggul ibu dan pantatnya yang bulat.

aku tidak akan pernah mengatakan ibuku gemuk, tetapi dia tidak kurus. Dia memiliki lekuk tubuh, tetapi semua di tempat yang tepat, pinggul, pantat, dan paha tebal yang bagus yang sering aku lihat di celana pendek dan jubah pendek yang dia kenakan pada malam hari ini. jika aku harus menggambarkan tubuh ibuku, kata, bagus, lembut. Tentu, bukankah semua orang menganggap ibu mereka seperti itu?

Duduk, dan meminum kopiku, aku membayangkan kartu ciri khas untuk anak laki-laki seperti ku. "Bu, aku suka cara gaunmu memeluk payudaramu yang indah dan menyanjung pantatmu yang manis!" Aku memutar mataku, tapi menyeringai, aku harus memberitahu Debra yang satu itu, tapi setelah aku melihatnya mengelus memeknya. kontolku mengeras saat memikirkan malam ini aku menyadari itu akan menjadi satu hari yang panjang.

"Pagi sayang," kata Ibu sambil berbalik dan menuju meja, "Tidur nyenyak?"

"Ya." Aku memberitahunya saat aku berusaha untuk tidak menatapnya.

Ibu mengenakan blus merah yang hanya dikancingkan setengah. Di bawahnya ada kemeja merah yang berpotongan rendah dan memamerkan payudaranya yang indah. Dia berkulit putih dan hanya dengan melihat bagian atas itu membuat kontolku keras. Oh, hari yang sangat panjang. Aku bertanya-tanya apakah masalah dengan Debra ini bisa membuatku melupakan ibu atau itu akan menjadi umur panjang, apalagi sehari.

Sia-sia mengabaikan payudara ibu karena ketika dia membungkuk untuk memeluk tubuhku dan memberi pandangan penuh ke bawah blusnya. aku melihat ibuku mengenakan bra renda hitam yang memungkinkan aku untuk melihat kulit putih halus di bawahnya.

"Hmm, baumu harum" dia mendengkur di telingaku, "Kamu mencoba membuat wanita cantik di sekolah terkesan?"

"Aku tidak tahu." Aku menjawab saat aku membalas pelukannya, menikmati berada dekat dengannya. "Bayangkan saja tidak ada salahnya untuk berbau harum."

Itu adalah hal lain yang aku perhatikan, ibu menjadi lebih sayang padaku; pelukan erat, banyak kecupan di pipi, bahkan duduk dekat denganku di sofa sambil menonton TV dan terkadang memelukku. aku menikmati setiap perhatian ekstra, tetapi aku yakin tidak dengan cara yang membuatnya nyaman.
 
aku pikir ibuku kesepian dan mungkin dia hanya mendapatkan sedikit kasih sayang dan perhatian ekstra di mana dia bisa mendapatkannya dengan cara yang aman. Terlepas dari itu, aku tidak mengeluh kecuali untuk itu adalah godaan lain, melihat aku mencium aroma parfumnya dan bisa merasakan payudaranya menekan di punggung ku.

"Yah, baumu sebagus penampilanmu, Sean." Wajahnya ditekan ke wajahku dan nafasnya yang panas di telingaku membuatku menggigil, terutama saat dia menyebut namaku. Sial, aku ingin sekali mendengarnya mengatakannya dengan cara yang berbeda. "Dan kamu, anakku terlihat cukup baik!"

"Jadi kamu berbau sangat harum untuk mengesankan seseorang yang istimewa, mungkin seseorang yang ingin kamu ajak kencan besok malam?" Dia masih memelukku dan nafasnya terasa hangat di pipiku.

"Tidak, sudah kubilang aku tidak berkencan dengan siapa pun." Sebelum dia bisa menjawab, aku membalikkannya, "Bagaimana denganmu, Bu? Bagaimana dengan pria yang kamu sebutkan pernah mengobrol denganmu dari situs kencan."

"ibu belum siap." Dia berkata dengan nada. "Sudah ibu bilang, saat ibu siap, ibu akan berkencan."

"Maaf." Aku menjawab. Dia masih memelukku, kepalanya bersandar di pundakku, bukannya aku keberatan dia dekat, tapi itu aneh. "Aku benci melihatmu sendirian, terutama di Hari Valentine."

"Berlebihan, seharusnya tidak ada satu hari khusus bagi orang untuk menunjukkan bahwa mereka saling mencintai."

Dia melepaskanku dari pelukannya dan mencium pipiku, "Maaf, ibu tahu kamu tidak..."

"ibu bisa bersamaku kapan saja." aku bercanda dengannya, tetapi pada diriku sendiri berharap dia akan melakukannya.

"Sepertinya," desahnya dramatis dan mengibaskan rambut panjangnya untuk efek. "ibu mendengar kata-kata itu dari seorang pemuda yang tampan dan itu adalah anakku."

"Wah!" Aku tertawa, "ibu seperti tante girang di kota, Bu?"

"Sayang, ibu sudah bermain di kota solo begitu lama sehingga ibu tidak menutup kemungkinan apa pun." Dia menjentikkan jarinya, "ibu tahu."

"Tapi apakah kamu ingin pria yang lebih muda?" aku bertanya.

"Mengapa kamu bertanya?" dia mengedipkan mata, "Kenal seseorang? Punya teman yang menyukai ibumu?"

"Um...." Aku mulai terbata-bata, "Tidak, aku... aku hanya ingin tahu apakah ibu pernah berpikir tentang laki-laki seusiaku."

"Itu akan tergantung pada pria itu." Dia mengangkat bahu, "ibu terlalu tua untuk mengajari, dan dia harus lebih dari tampan dia harus manis, jika ibu ingin orang seperti ayahmu masih ada di sini."

"Manis."

"Ya, imut dan manis, seperti kamu." Dia mengacak-acak rambutku dengan main-main. "ibu pikir kamu yang terbaik, kamu terlihat seperti ayahmu, tapi kamu juga peduli dengan perasaan wanita, kamu anak yang baik, Sean, suatu hari nanti kamu akan membuat seorang wanita bahagia."

"aku harap begitu."

"Jadi..." dia tersenyum nakal. "Kamu suka puma dan ada apa, Milfs?"

"Um ... ya, menurutku wanita yang lebih tua cukup seksi."

"Hati-hati beberapa dari mereka benar-benar bisa menjadi agresif."

"Jika aku"

"Oh, jangan. Kamu masih 20 tahun, bukan 10. Kamu seorang pria muda sekarang, Sean dan kita bisa berbicara sebagai orang dewasa. Jika menurutmu wanita seusia ibu seksi, ibu menemukan pelengkap semacam itu meskipun bukan ibu yang kamu pikirkan seperti itu."

"
Aku ingin bertemu wanita seperti ibu." dia sebenarnya, jika aku bisa.

"Aww itu manis." Dia melirik jam tangannya, "Sial! ibu harus pergi, kapan kamu pulang?"

"
Aku ada mata pelajaran pagi ini, lalu membantu Greg dengan mobilnya yang rusak dan kemudian aku punya pekerjaan paruh waktu dari jam 2 siang sampai jam 8 malam, kupikir aku akan pulang jam 9 malam, bagaimana dengan mu bu?"

"Nah setelah beres di kantor, ibu harus menjalankan beberapa tugas. ibu akan pulang sebelum Kamu, tapi mungkin langsung tidur."

"
Itu masih awal."

"

"ibu akan mengambil sandwich di tempat kerja."

"
Oke." Dia mulai berbalik lalu tertawa dan mengambil serbet yang dilap di pipiku.

"kamu tdak bisa pergi ke sekolah dengan lipstik ibu di pipimu, betapa konyolnya itu?"
 
aku bisa memikirkan di mana itu akan terlihat lebih baik,

"Sayang, apa menurutmu ibu menarik?" dia bertanya; mata cokelatnya melebar.

"Cantik." aku mengatakan kepadanya, "Dan .... aku pikir kata seksi bisa digunakan, bukan oleh aku tentunya." Aku berbohong, "Tapi aku tahu apa yang dilihat teman-temanku, mereka akan memanggilmu seorang ibu."

"ibu menerimanya." Ibu mengangguk dan mengambil dompetnya dari meja menuju pintu belakang yang mengarah ke jalan masuk.

"Mau aku bawa teman ke rumah?" Aku menggoda, "Memperbaiki ibu tante girangku dengan seorang pria muda?" Aku menjentikkan jariku, "Dia bisa jadi Valentine-mu!"

Melihat dari balik bahunya, jawaban ibu membuatku tidak bisa berkata-kata, "Begini saja sayang, kamu cari pria yang persis seperti kamu, bawa orang itu di Hari Valentine, atau hari apa pun."

***

Untuk keseratus kalinya aku melihat jam di laptopku dan melihat jam 9.55 pagi. Mengatakan hari ini sangat lama. aku duduk selama 3 jam kelas, hampir tidak memperhatikan kuliah sementara pikiran ku bolak-balik antara ibuku di kehidupan nyata dan online. aku berpikir tentang sesi masturbasi bersamanya malam ini dan aku akan melihat memeknya kemudian mengeluarkan sperma untuknya.

kemudian aku akan beralih ke komentar ibuku tentang pria muda dan berharap dia dapat menemukan pria yang seperti aku. aku memikirkan dia datang ke kamarku dan melepas jubahnya. Dia akan telanjang dan menghampiri ke tempat tidurku memelukku, lalu membiarkanku merasakan kenikmatan tabu yang berada di memeknya.

Aku menghabiskan setengah hari dengan mengamuk keras. Petinju yang basah karena kontolku menetes dan ada kalanya aku menggeliat di tempat dudukku. Lebih baik di rumah Greg; tetapi pikiranku mengembara sampai-sampai aku memukul diriku sendiri dengan palu dan membenturkan kepalaku ke tudung sebanyak tiga kali.

Setidaknya pekerjaan sedang sibuk dan aku bisa terus bergerak dan tidak berpikir. Aku tiba di rumah jam 9.10 malam dan ibu meninggalkan catatan di atas meja, mengatakan dia akan tidur lebih awal dan ada sisa makanan di lemari es. aku memanaskan kotak dan melahapnya begitu cepat sehingga aku hampir tidak merasakan makanannya.

Ketika aku naik ke atas, aku melihat cahaya redup dari bawah pintu ibu dan mengira dia sedang membaca dengan lampu meja kecilnya menyala. Aku berpikir untuk mengetuk dan melongokkan kepalaku untuk mengucapkan selamat malam, tetapi saat itu pukul 9.30 malam dan aku tidak ingin terjebak dalam percakapan Ibuku. Selain itu, terakhir kali aku masuk ke kamarnya, dia sedang tengkurap membaca buku seperti wanita muda dan mengenakan celana pendek ketat dan tank top minim.

Sepanjang waktu aku berbicara dengannya dia menendang kakinya bolak-balik dan mata ku memantul bolak-balik antara pantatnya yang bagus dengan celana pendek ketat dan payudaranya yang siap keluar dari baju saat dia berbaring di atasnya.

Inilah mengapa malam ini baik untukku, tidak hanya melihat Debra, tetapi memperluas fantasiku dengannya, dan memusatkan perhatian padanya. Jika dia bersedia melakukan ini, aku yakin kami akan bertemu lebih cepat daripada nanti dan aku dapat memiliki ibu kecil ku sendiri untuk diajak bermain.

aku mandi dan mengunci pintu lalu duduk telanjang di meja dengan iseng menjelajahi laptop ku. aku menghindari situs porno, kontolku sudah setengah keras dan aku ingin bertahan untuknya. Sekarang sudah hampir waktunya; aku mengaktifkan kamera web dan menurunkan layar sehingga wajah ku tidak terlihat di kamera.

Aku melihat ke layar dan mengambil gambar dada, perut dan kontolku yang sekarang keras berdiri di antara kedua kakiku. aku mengelusnya beberapa kali, tanganku mengocok ke atas dan ke bawah. Pelumas tidak akan menjadi masalah, aku menetes lagi.
 
PART 3

Aku cepat-cepat mencabut laptop dan pergi ke tempat tidurku, meletakkannya di antara lututku dan kali ini sedikit miring sehingga dia akan melihat tubuhku dan juga kontolku, tapi tetap tidak dengan wajahku. Pemandangannya sempurna dan tepat ketika aku memperbaiki bantal di belakangku, aku menerima pesan yang aku tunggu sepanjang hari.

"Halo mamasboy94 ada pesan dari hot4myson."

"Apakah anakku yang nakal siap untuk acaranya?"

aku mengklik balas dan mengetik, "aku sudah siap sepanjang hari! kontolku sudah sangat keras untukmu, Bu!"

"Dan memekku sangat basah hari ini sehingga aku harus melepas celana dalamku saat makan siang dan menghabiskan sisa hari itu dengan bekerja tanpa mengenakan apa-apa. Pikirkan ibumu hari ini melakukan itu? Anak laki-laki ku penuh dengan jawaban yang bagus! Siap untuk pertunjukan? Cukup klik opsi cam dan aku akan memberi tahu mu jika aku bsa melihatmu."

Aku merasakan keraguan sesaat. aku telah bersama tiga wanita dalam masa seksual ku yang singkat dan tidak ada dari mereka yang memiliki keluhan tentang kontolku, bahkan ada yang mengatakan aku memiliki kontol yang sangat bagus, tapi tetap saja, Debra adalah seorang wanita yang aku yakin memiliki lebih banyak pengalaman daripadaku. dan bagaimana jika....

Jangan bodoh. kontolku belum sepenuhnya tegak dan sambil memikirkan memek Debra, itu sulit dalam waktu singkat. Aku mengambil napas dalam-dalam dan mengklik kamera. Layarku menjadi hitam, tetapi 1 menit kemudian Debra mengetik,

"Oh, lihat kontol tampan anak ku! Kamu sangat keras untuk ibumu!"

"Selalu."

"Oh aku berharap, aku ada di sana! Aku akan berlutut dan kontolmu itu akan berada di mulutku begitu cepat!"

aku melakukan apa yang dia minta dan meremasnya, menyebabkan pre cum keluar dari ujungnya.

"Lihat air mani lengket yang manis itu! Gunakan itu; basahi semua batang kontolmu untukku! Berpura-puralah itu ludah ibu!"

Aku tidak bisa menahan erangan yang keluar dariku saat aku mengelus kontolku yang sekarang licin.

"Aku mendengarnya! Kedengarannya bagus sekali! Kamu juga akan mendengarku, tapi jangan bicara, oke?"

"Oke, bolehkah aku melihatnya bu?"

"Kamu ingin melihat memek ibu?"

"Ya!"

"Oke, tapi ibu sedikit gugup. Aku belum pernah melakukan ini untuk siapa pun sebelumnya, tapi anakku yang tampan pantas mendapat hadiah, bukan? Sayang, kontol besar yang bagus itu keras dan menetes untukku, ibu akan memberimu apa saja..., bahkan mungkin ini!"

Tidak ada apa-apa kemudian layar menjadi hidup dan rahangku ternganga saat melihat payudaranya yang telanjang di layar. Mereka sangat besar, dan putingnya berwarna merah muda pucat dan sekeras yang dirasakan kontolku. Terlepas dari ukurannya, mereka berdiri dengan sangat baik dan aku menjilat bibirku, sambil mengetik.

"oh... ibu... kamu punya payudara yang indah!"

Jawabannya adalah memperlihatkan tangannya untuk meraba payudaranya sendiri dan memamerkannya padaku. Seperti yang dijanjikan, kuku nya di hiasi warna ungu tua dengan ujung hitam yang terlihat sangat bagus di kulit putihnya.

kontolku di tanganku saat dia membelai putingnya dengan ibu jarinya. Aku bisa melihat helai rambut hitam panjang di sisi payudaranya yang menakjubkan dan berharap bisa melihat wajahnya.

Tangannya turun dari payudaranya dan dia mengetik,

"Tidak buruk untuk seseorang yang cukup tua untuk menjadi ibumu?"

"Sempurna! Kuharap aku bisa menghisapnya, lalu bermain dengannya!"

"Aku juga sayang! Sekarang inilah yang akan kita lakukan. Aku akan melepaskan celana dalamku untukmu dan aku akan memainkan memekku dengan tanganku sendiri sampai memekku terlihat basah."

"Terima kasih Ibu!"

"Sementara aku melakukannya, aku ingin kamu bermain dengan kontolmu yang keras itu. Aku tidak ingin kamu mengocoknya dengan keras karena kamu tidak boleh keluar sampai aku melakukannya, jadi berpura-pura aku menggodanya. Ketika aku selesai keluar kamu mengocoknya dengan baik dan cepat, bagaimana?"

"
Kedengarannya sangat bagus bagiku!"

"Oke, tidak perlu lagi mengetik sampai selesai, kita hanya duduk dan bermain."

Layar bergerak dan aku melihat sekilas perut dan pinggulnya saat dia menurunkannya. Dia pasti sedang berdiri saat memperlihatkan payudaranya, karena aku sekarang melihat seprai hitam dan beberapa bantal.

Kaki telanjang panjang Debra mulai terlihat, berayun melewati layar. Dia kemudian duduk dengan kaki terentang di kedua sisi pangkuannya dan aku dihadapkan pada pemandangan indah dari pahanya yang putih lembut dan tali renda ungu di antara kedua kakinya.

Jari-jarinya mulai terlihat dan dia mengusap memeknya. Aku mendengar erangan lembut lalu seperti yang dia minta perlahan aku mengelus kontolku, jari-jariku hampir tidak menyentuh batangku saat aku menggerakkannya ke atas dan ke bawah.

Debra menekankan jari-jarinya lebih keras ke dalam memeknya dan lebih cepat. Memasukkan jarinya ke dalamnya, dia menariknya ke samping,

Kakinya terayun ke atas dan menyatu, membuatku melihat bagian belakang pahanya membingkai strip kain ungu. Pantatnya terangkat dari tempat tidur dan detak jantungku meningkat saat dia memakai celana dalam di pinggulnya.

Dia mengeluarkan tangannya dari dalam memeknya dan aku perhatikan dengan mata ku yang terkunci ke memeknya.

memek Debra montok dengan bibir merah muda tebal begitu basah hingga aku bisa melihatnya berkilauan. Aku menjilat bibirku, membayangkan lidahku meluncur di antara memeknya yang lembut itu.

Kaki Debra diturunkan ke belakang di sekitar pangkuan dan jari-jarinya muncul kembali, kali ini meluncur melalui memeknya yang basah. Aku mendengarnya mengerang lebih keras dari sebelumnya dan memaksa tanganku untuk mempertahankan gerakannya yang lambat. Debra membuka memeknya, memberiku pandangan sekilas tentang lubang basahnya yang gelap.

Memegang memeknya menjadi terbuka, tangannya yang lain mulai bermain dan aku menghela nafas panjang saat jari-jarinya menghilang masuk ke dalam memeknya.

"Ohhh" dia mendengkur, jari-jarinya bolak-balik masuk keluar. "Hmmm"

Jari-jarinya bergerak lebih cepat dan mengeluarkannya, dia menggoyangkannya di depan kamera. Jari-jarinya tidak hanya mengkilat, tetapi ada jejak tipis cairan lengket dari jari-jarinya ke memeknya. aku mendengar suara isapan yang jelas.

"Sial, dia seksi." aku berbisik.

kontolku terasa sakit dan menjadi sulit, tanganku tidak berakselerasi sambil melihat jari-jarinya yang ramping memompa memeknya sendiri. Debra menggunakan jari-jarinya yang lain untuk menggosok klitorisnya dan mengeluarkan erangan panjang yang membuatku berkeringat.

Aku terus membelai kontolku saat dia bermain dengan memeknya di kedua tangannya. aku perhatikan pinggulnya bergerak ke jari-jarinya yang menusuk dan rintihannya semakin keras dan seksi. Kakiku gemetar dengan keinginan tubuh ku untuk melepaskan diri dengan tanganku tetapi sebaliknya aku menunjukkan dengan cepat mengocoknya.

Debra melepaskan jarinya dari dalam dan tangannya meninggalkan kamera. Ketika kembali sesaat kemudian dia memegang sebuah vibrator ungu panjang.

"Sialan." kataku, lebih keras dari yang kumaksud.

Debra terkikik dari sisi lain kamera dan bahkan suara kecil itu sangat seksi. Sekarang tanganku yang gemetar dan aku meremas kontolku lebih keras saat dia menjalankan ujung vibrator melalui memeknya yang basah kuyup.

Dia menyalakannya dan dengungan mengirimkan sensasi. Debra melakukannya perlahan dan ketika dia mencapai klitorisnya, pinggulnya tersentak dan dia berteriak. Dia menahannya di sana merintih saat pinggulnya bergerak naik turun.

Dia melepaskan dari klitorisnya, menggeser kembali lalu perlahan, sedikit demi sedikit, memasukkannya ke dalam memeknya. Jari-jarinya kembali ke klitorisnya, menggosok dalam lingkaran saat dia memompa mainan itu masuk dan keluar dari lubangnya yang basah.

"Oh, oh....ohhh" dia mengerang saat dia bermain dengan mainan itu lebih cepat dan jari-jarinya yang ungu mengabur di klitorisnya.

aku melihat pinggulnya mendorong ke atas untuk mendorong mainan itu lebih dalam. Debra mengerang dan melepaskan jeritan kecil tajam yang menyebabkan tanganku bergerak lebih cepat. Aku bisa mendengar Debra terengah-engah di antara suara-suara kecilnya yang panas dan vibrator itu masuk begitu keras ke dalam memeknya sehingga aku bisa mendengar suara isapan basah saat dia melepaskannya.

"Oh...oh...." Pantat Debra terangkat dari tempat tidur dan aku tersentak mendengar ratapan panjang dan keras yang dikeluarkannya.

Dia membenamkan vibrator sepenuhnya ke dalam memeknya dan menggerakkan pinggulnya dengan liar saat jari-jarinya membelai klitorisnya. Dia memekik lagi dan mencondongkan tubuh ke depan, aku menurunkan volume di pangkuan atas. Debra sekarang memekik setiap kali pinggulnya terangkat dan aku bisa melihat mainan itu bergerak masuk dan keluar beberapa inci dari memeknya.

Memikirkan kontol ku berada di tempat mainan itu membuatku merintih saat aku mati-matian berjuang untuk tidak masturbasi lebih cepat. Di layar pantat Debra duduk kembali ke tempat tidur dan jari-jarinya berhenti bergerak. Aku bisa mendengar napasnya yang berat saat dia mencoba mengatur napasnya. Dia cekikikan dan aku melihat pahanya menegang. Mainan itu menyemprotkan dari memeknya, mengambil jejak spermanya yang lengket dengannya.

Tangannya muncul di depan layar dan mulai mengetik.

"Sialan aku datang dengan baik dan keras untuk anakku! Apakah kamu suka itu, sayang? Jangan jawab! Mulailah mengocok kontolmu yang besar itu untukku. Sudah waktunya kamu keluar untuk ibu!"

aku dengan senang hati memompa kontolku lebih keras dan lebih cepat. erangan keluar dariku saat kontolku yang sakit berkedut di tanganku.

"Itu dia, sayang! Usap kontolmu itu untukku! Hmmm itu sebabnya aku datang begitu keras! Aku terus menatap kontol besar itu!"

Jantungku berdegup kencang di dadaku dan kakiku gemetar saat aku membaca kata-katanya dan memompa kontolku yang mendambakan, sialan aku akam keluar..

"Bukan hanya kemaluan itu, tapi dada dan perut rata keras yang bagus itu! anakku adalah pria muda yang seksi!"

Aku hampir meledak dan aku mengerang cukup keras untuk merasa seperti orang idiot, tapi sepertinya dia menyukainya.

"Ya, erangan untuk ibumu, sayang! komtolmu....tidak, itu bukan komtolmu, itu milikku! Itu untikku dan memekku untukmu!"

Aku melepaskan erangan panjang saat merasakan bolaku mengencang dan spermaku menumpuk..

"Kamu suka itu? Kamu suka mengetahui bahwa kamu memiliki memek ibumu? Kamu suka! Itu semua milikmu, sayang! Aku milikmu, ibu milikmu!"

Aku berteriak saat komtolku meledak mengirimkan aliran air mani yang sangat besar ke udara sebelum mendarat dan berhamburan ke seluruh dadaku. Semburan kedua meninggalkan garis putih panjang di perutku dan saat aku terus membelai, aku kagum dengan jumlah cum yang keluar dari penisku yang lega.

Aku meluruskan kontolku sehingga beberapa semburan kecil terakhir akan menetes ke batangku dan ke bola dan pahaku. Ketika tidak ada lagi aku melepaskannya dan merosot kembali ke kursi ku.

"Oh, sialan." aku mengerang.

Aku mendengar cekikikan itu lagi.

"Lihat semua sperma itu! Sayang jika ibumu yang nakal ada di sana, dia akan menjilati setiap tetesnya! Menyeruput dan menjilati dan menghisapnya sambil menonton!"

aku mencondongkan tubuh ke depan dan mengetik, "Itu yang ibu lakukan, bersihkan!"

Yang membuat aku senang, aku mendengarnya tertawa terbahak-bahak! Aku tersenyum mendengar suaranya, itu adalah tawa penuh, dan mirip dengan yang menular yang dimiliki ibu kandungku.

"Itu bagus! Wow, kamu bahkan bisa membuatku tertawa; kamu adalah pemuda yang sempurna bukan?"

"aku tidak tahu tentang itu."

"Aku sedang melihat tubuhmu sayang, kamu adalah sesuatu! Lihatlah komtolmu yang menetes dan semua sperma itu! Sungguh sia-sia, beban itu seharusnya ada di mulutku atau bahkan lebih baik di dalam memekku! apa yang tidak akan kuberikan untuk anakku.. aku akan membiarkan spermanya masuk ke dalam memekku! Tabu kecil yang menjijikkan, tapi rasanya oh begitu enak!"

"Ya. Lebih baik daripada masturbasi." aku mengatakan kepadanya, lalu mengambil beberapa tisu dan mulai mengelap air mani dari dada dan perut ku."

"Dan kontol itu akan jauh lebih baik daripada mainan ini. Jadi, sayang, jika kamu bisa ejakulasi di mana saja, di manakah yang kamu inginkan?"

"Wajahmu."

"di wajah ibumu? anak kotor! Aku akan membiarkanmu! Dan kamu bisa melihatnya menetes ke dagu, payudara ku."
 
"Aku akan melakukan apa saja untuk ibuku!"

"Anak yang baik! Sial, panas sekali, Tommy! Umurku 44 tahun dan aku tidak pernah melakukan hal seperti ini!"

"Tidak pernah?"

"Menghabiskan banyak waktu dalam pernikahan yang membosankan. Sudah lama, aku yakin kamu telah berhubungan seks dengan orang yang berbeda."

"Tapi kamu cantik sekali! pria akan mengantri untukmu."

"Kamu sangat manis. Tapi kamu belum pernah melihat wajahku, bagaimana kamu tahu aku cantik?"

"Dengan tubuhmu seperti itu, wajahmu pasti cantik!"

"Itu lucu!"

"anak laki-laki selalu memikirkan ibu mereka' s adalah wanita yang paling cantik. seperti ibuku yang sesungguhnya"

"Sayang, kamu sangat manis! anakku juga sangat menarik penuh kasih dan suportif karena itulah aku tidak berkencan."

"Mengapa?"

"Karena aku mulai memikirkannya dengan cara yang tidak seharusnya, hal-hal yang kita bicarakan adalah apa yang ingin aku lakukan dengannya, bagaimana perasaanmu tentang ibumu. Itu salah, tapi aku ingin bersamanya! Aku ingin menjadi ibunya sekaligus kekasihnya! Aku ingin menjadi pelacurnya dan ingin menjadi segalanya baginya!"

"anakmu beruntung tidak mengetahuinya."

"Dia akan beruntung jika dia mau aku menjadi seperti yang aku inginkan untuknya. Sama seperti ibumu! kamu ingin ibumu menjadi apa yang seperti kamu inginkan!"

aku selesai membersihkan diri dan menatap layar.

"Aku suka memekmu, Bu."

"Ya, kamu suka belahan memekku yang basah?"

"Aku ingin sekali menciumnya!"

"Aku akan membiarkanmu melakukannya. Kelihatannya konyol, tetapi pikiran untuk berbagi ciuman nyata dengan anakku sangat tabu. kamu pasti ingin mencium memek ibumu, bukan?"

"Oh, sangat. Jadi, apakah itu mengganggumu, kamu menginginkan anakmu?" aku bertanya berharap untuk mengarahkannya ke pertemuan.

"Kadang-kadang. Aku merasa akan mengambil keuntungan darinya jika aku mendekatinya. Aku mencoba mengabaikannya. Tapi aku terus bermimpi basah membayangkan berhubungan seks dengannya. Aku mulai menonton film porno tentang ibu ngentot anaknya meskipun aku tahu itu bukan anak dan ibu sesungguhnya. Itu membuatku gila! Sangat salah, tapi Tuhan, aku menginginkannya!"

"Aku juga, itu sebabnya kupikir situs ini bagus, aku bisa bertemu ibu yang seksi dan bermain seperti ini."

"benar dan menyenangkan. Memuaskan, tapi tetap menggoda, bukan?"

"Ya"

"Terutama karena ini online, tidak seperti kita mendapatkan apa pun kecuali mempermainkan diri kita sendiri dengan kata-kata di layar. Bahkan malam ini, panas, tapi bukan yang asli."

"Aku tahu." aku secara mental menyilangkan jariku ketika aku mengetik, "aku suka ketika kita melakukan ini, tetapi ini membuat aku jadi lebih menginginkan ibu kandungku sendiri!"

"Ya! Sayang, aku senang membicarakan hal ini! Faktanya aku masih menatap tubuhmu dan kontolmu yang menetes, aku tahu kamu sedang menatap memekku, tapi aku senang kita berbicaranya. Kita punya fetish bersama, tapi masalah bersama juga. Senang mengetahui bahwa aku bukanlah satu-satunya orang mesum di sini."

"Kalau enak lakukan, hehe"

"Menurutku ekspresi itu tidak termasuk incest, tapi aku setuju! Hei kalau seorang ibu menginginkan berhubungan seks dengan anaknya dan dia juga menginginkannya, apa salahnya, maksudku aku tahu apa diinginkannya."

"Tidak apa-apa. Jadi, Debra bolehkah aku menanyakan sesuatu?"

"Apapun, Tommy!"

"Ini menyenangkan, tapi seperti yang kita katakan, kita memiliki fantasi yang sama dan menginginkan lebih."

"Benar."

"Aku pikir bagaimana jika kita bertemu langsung?"

"Kamu ingin bertemu denganku?"

"Ya, Kita bisa bertemu dan bermain sebagai ibu dan anak...."

"Sialan."

"Ya, tentu mungkin jika kita benar-benar melakukannya, bermain peran sambil melakukan hubungan seks. bagaimana menurutmu?"

Tidak ada jawaban aku segera melihat jari-jarinya mengetuk tempat tidur seolah dia sedang berpikir. Oh, kuharap aku tidak mengacaukan ini.

"Jadi, apa yang kamu katakan adalah kamu ingin bertemu ibumu secara langsung dan mengentotnya?"

"Ya. Bolehkah aku bertanya? Aku tidak ingin membuatmu marah!"

"Manis sekali! Itulah yang sangat aku sukai darimu! Bukan hanya menarik, tapi manis! Tidak, aku tidak gila; bagaimanapun juga aku tersanjung kamu cukup muda untuk menjadi anakku hehe!"

"Bagaimana menurutmu?"

"biarkan aku memperjelas nya. Kamu ingin ibumu mendatangimu dan berhubungan seks denganmu."

"Atau aku yang menemuimu."

"Terserah, tapi intinya kamu ingin ibumu berhubungan seks denganmu. Kamu ingin memberitahunya betapa kamu ingin mengentot memeknya dan melakukan hal-hal nakal dengannya."

"ya sangat banyak!"

"Apakah kamu ingin mengatakan padanya bahwa kamu juga mencintainya? Atau apakah itu hanya hal-hal yang tidak menyenangkan?"

"Aku akan memberi tahu ibuku betapa aku mencintainya dan ingin mengentotnya, memeluknya erat-erat."

Ketika aku pertama kali mulai mengetik, aku pikir aku hanya bermain-main. Jika permainannya termasuk aku mengatakan: Bu, aku sangat mencintaimu dan bersikap manis, aku bisa melakukan itu. Tetapi ketika aku memikirkannya, terpikir oleh bahwa aku bersungguh-sungguh. Aku memang ingin mencintai ibuku seperti yang dikatakan Debra tentang anaknya. Untuk menjadi kekasihnya, bukan sekedar teman sex yang tabu.

"Aku ingin itu lebih dari sekadar mengentot ibuku." aku melanjutkan,"Aku juga ingin menjadi yang terbaik untukmu!"

"Kamu anakku, penuh dengan jawaban yang bagus, jawaban yang sempurna."

"hanya itu yang ingin aku lakukan.. hehe"

"Hmm, itu langkah besar, Tommy. Bertemu dan mengentot ibumu adalah masalah besar lho. Bagaimana jika dia sangat menyukainya sehingga dia menginginkan yang lebih?"

"kapan saja ibuku menginginkanku. dia dapat memiliki tubuh dan hatiku."

"Ini hanya permainan, tapi itulah perasaan mu yang sebenarnya tentang ibumu?"

"ya itu maksudku."

"Aku sangat ingin mendengar anakku mengatakan bahwa dia mencintaiku dan menginginkanku."

"Aku akan mengatakannya padamu, tapi kamu juga harus mengatakannya padaku."

"Itu tidak akan jadi masalah, percayalah. Tapi kupikir kita aku harus sedikit cabul dulu!"

"Apa pun yang ibu inginkan! anakmu ingin memberikan apa pun yang ibunya butuhkan!"

"Kamu membuat keputusan sulit dengan sangat mudah, Tommy."

"Oh, maafkan aku..."

"Dengan cara yang baik. Sayang, aku ingin sekali bertemu anakku besok dan menikmati semua hal yang kuimpikan."

"serius?" Jantungku berdegup kencang, "Besok?"

"Ya! Kita akan merayakan hari Valentine bersama! Hmm ibu memiliki sesuatu yang jauh lebih manis daripada sekotak coklat untuk anaknya!"

"Kapan, di mana" Bahkan mengetik aku pasti terlihat seperti anak kecil yang bersemangat "Apakah kamu ingin aku memesan kamar di suatu tempat? Kamu ingin aku membawakanmu sesuatu?"

Aku mendengar cekikikan menggemaskan itu lagi.

"Sangat bersemangat! Aku menyukainya. Aku harus bekerja dan kemudian tidak yakin tentang beberapa hal. Jam berapa kamu pulang besok?"

"Aku hanya harus bekerja, tapi lebih awal dari hari ini aku akan pulang jam 6 sore."

"Jadi kapanpun setelah itu baik-baik saja?"

"Kapan saja tidak apa-apa! Aku akan berteriak sakit!"

"Tidak, tidak, seorang ibu yang baik tidak akan membiarkan anaknya kehilangan uang. Selain itu malam harinya akan jauh lebih baik, anggap saja kita bisa menghabiskan malam bersama!"

"Tentu, aku akan memberi tahu ibuku bahwa aku menginap di rumah teman."

"Oke baiklah, kamu pulang dan santai saja dan aku akan mengirimimu pesan untuk bertemu denganku, hanya belum yakin kapan, tapi aku berjanji kita akan bertemu besok malam sehingga kamu bisa memberi tahu ibu betapa kamu menginginkannya dan kita bisa merayakan Valentine yang paling seksi. Hari yang pernah ada! Mungkin aku' akan memakai pakaian merah untuk acara ini! Apakah kamu suka warna merah?"

"Aku suka warna apa pun yang kamu suka, tapi." aku memikirkan warna favorit ibuku, "aku suka ungu."
 
PART 4

"Ungu!"

"Debra?"

"Ya?"

"Memikirkan kita akan bertemu, bolehkah aku melihat wajahmu? Kamu bisa melihat wajahku."

"Tidak, mari kita tunggu sampai besok. Aku ingin menatap matamu saat kamu juga melihat ibumu untuk pertama kalinya sebagai kekasih."

"baik."

"Yah, meskipun aku masih ingin berbicara denganmu dan kontolmu itu, aku harus pergi, sayang!"

"Oke, Bu, aku nantikan besok malam."

"Aku sangat menyayangimu, lebih dari yang kamu tahu!"

"Dan aku yakin kamu secantik yang aku katakan."

"apa yang kamu katakan, aku pikir kamu tidak akan kecewa dan aku pun tidak akan kecewa.

"Bagaimana kamu tahu...." Aku mulai mengetik,

"Ibu tahu segalanya, sayang. Mereka tahu semua rahasia anak mereka. Kamu akan segera mengetahuinya. Sampai jumpa besok, Sayang!"

"Sampai jumpa!"

"Oh, satu hal lagi? Jangan khawatir tentang kondom, karena ibumu ingin melakukannya tanpa kondom!"

"Ya Tuhan!" aku berbisik.

Layar menjadi kosong, membuatku menatap bayanganku. Pernyataan terakhir yang dia buat kondom itu aneh, tapi apa pun itu. Faktanya adalah.... aku akan segera bertemu ibu online ku! Bukan hanya bertemu dengannya, tapi kami akan berhubungan seks dan dia akan berbisik di telingaku tentang betapa senangnya!

kontolku keras lagi, aku menggenggamnya dan mengocoknya. aku tahu aku perlu keluar lagi untuk bisa tertidur. Aku membayakan pertunjukan yang dilakukan Debra saat aku mengocok kontolku. Bahkan ketika aku memutar ulang adegan panas itu,

Astaga, aku akan berhubungan seks dengan seorang milf yang seksi! Itu akan menjadi malam yang sangat bahagia seumur hidupku dan mungkin lebih dari satu malam! Aku begitu bersemangat sampai komtolku mengeras di tanganku dan aku mengerang saat aku muncrat memikirkan satu-satunya hal yang bisa membuat ini lebih panas adalah jika aku benar-benar bertemu ibuku yang sesungguhnya, bukan ibu orang lain.

***

Jika aku berpikir kemarin adalah hari yang panjang, hari ini konyol. Tidurku penuh dengan mimpi basah Debra yang tidak heran mirip ibuku. Ketika mimpi-mimpi itu akan memudar, mereka digantikan oleh mimpi tentang ibuku yang sebenarnya dan setiap kali aku bangun kontolku keras.

Karena aku tidak ada kelas pagi, ibu tidak membangunkan ku dan meninggalkan pesan yang mengingatkan bahwa ada makanan di dalam lemari es. aku makan dengan cepat dan meninggalkan rumah, aku harus pergi bekerja sehingga aku tidak akan duduk melamun dan masturbasi.

Di tempat kerja aku mengacaukan begitu banyak kopi, bos aku bertanya apakah aku baik-baik saja. aku mengatakan kepadanya bahwa aku memiliki banyak hal dalam pikiran aku dan dia menyuruhku ke belakang untuk mencuci mug dan piring.

itu membuat aku sibuk dan waktu berjalan lebih cepat. aku sampai di rumah jam 6 sore dan terkejut melihat ibu meninggalkan aku catatan yang mengatakan dia lelah dan akan berbaring sebentar dan meninggalkan makanan di oven. aku makan seperti biasa, hampir tidak mencicipi rasanya, pikiran ku berpacu dengan pikiran kapan dan di mana aku akan bertemu ibu online ku.

aku mandi dan sekarang berbaring di tempat tidur dengan telanjang hanya selimut yang menutupi. aku menyukai perasaan telanjang di tempat tidur, terutama ketika aku terangsang dan faktanya aku bahkan tidak yakin apa yang harus aku pakai, jadi aku bertanya apakah ada pakaian tertentu yang dia suka.

Itu membuat aku bertanya-tanya apa yang akan dia kenakan; rok pendek yang bagus dan sepatu hak tinggi? Gaun malam yang lucu? Atau jika di rumahnya mungkin pakaian dalam yang seksi. Nah, dia punya anak laki-laki seusiaku. aku tidak dapat membayangkan jika aku menemukan ibuku sendiri dengan seorang pria yang berusia 20 tahun di tempat tidurnya.

"Kamu pasti cemburu." gumamku.

Aku mengangkat kepalaku saat laptopku berbunyi. aku membawanya ke tempat tidur sambil berbaring menunggu. Aku dengan bersemangat berguling ke samping untuk melihat, lalu mengerutkan kening saat menyadari itu hanya notifikasi email biasa.

aku mendengar ibu keluar dari kamarnya dan melewati pintu kamarku. di sekitar rumah ini cukup sepi sehingga aku mendengar pancuran air mengalir dan berpikir itu aneh, ibu biasanya langsung mandi begitu sampai di rumah.

Aku berbaring di sana dengan mata terpejam dan membiarkan pikiranku melayang ke ibuku di kamar mandi. Sosoknya yang tinggi melengkung tertutup sabun dan rambut hitam panjangnya menempel di kulit punggungnya yang lembut. aku bertanya-tanya apakah Debra mengizinkan aku mandi dengannya?

Tapi tidak sepanas ibuku yang sebenarnya. Aku berpikir untuk berlutut di kamar mandi. Ibu akan menempatkan satu kaki basah di pundakku dan aku akan bersandar dan melihat memeknya yang indah.

aku kemudian beralih ke Debra, aku memaksa diriku untuk menghentikan kedua fantasi itu. kontolku keras dan membuat diri ku gila. Aku menarik napas dalam-dalam beberapa kali, berkata pada diriku sendiri untuk rileks dan beristirahat, semuanya akan berjalan dengan baik, ini akan menjadi malam yang luar biasa!

Mataku langsung terbuka ketika aku ingat aku belum memberi tahu ibu bahwa aku akan keluar. Yah, aku bisa memberitahunya begitu Debra menelepon karena selalu ada kemungkinan dia gugup dan mundur. Aku memejamkan mata sekali lagi, kali ini berhasil membiarkan pikiranku mengembara.

Aku tersentak bangun dan terkejut melihat kamarku gelap. Jam berapa ini? Aku menoleh untuk melihat itu jam 8 malam. Aku tertidur selama hampir satu jam. Aku langsung menggoyang-goyangkan mouse berharap ada pesan dari Debra.

aku kecewa tidak melihat apa pun darinya, tetapi juga lega. Jika dia mengirimi ku sesuatu dan aku tidak membalasnya, itu akan menjadi lebih buruk karena dia mungkin mengira aku kedinginan.

Sejujurnya aku mulai gugup, tapi itu karena aku takut dia tidak hanya berubah pikiran, tapi memutuskan lebih baik tidak bermain denganku lagi. Aku terlonjak saat ponselku berbunyi memberitahuku ada pesan. Aku meraihnya dan melihat itu ibuku yang sebenarnya.

"Hei, Sean, kamu sudah bangun?"

"Ya kenapa?"

"ibu mengintip ketika ibu keluar dari kamar mandi, tetapi ibu lihat kamu sedang tidur jadi ibu pikir ibu akan membiarkanmu tidur sebentar. ibu mengambil laptopmu."

"Aku bangun sekarang."

"Bagus. Bisakah kamu masuk ke sini? ibu ingin bicara denganmu."

Aku melihat laptop. sialan! Bagaimana jika saat itulah Debra mengirimiku pesan? aku tahu aku seharusnya...

“Bisakah ibu tunggu sebentar? aku sedang menunggu pesan dari seseorang."

"Kamu bisa menghubungi kembali nanti, sayang."

"Ini penting bu."

"apa ibumu sendiri tidak penting bagimu?"

"Tentu saja!" Oh, astaga, dia mungkin berada dalam salah satu suasana hati di mana dia agak kesepian dan mencari teman.

Biasanya aku menyukai suasana hati itu karena kami akan duduk di sofa dan berbicara kemudian menonton film konyol dan dia akan meringkuk di samping ku, bahkan di tempat tidurnya dengan beberapa popcorn dan kami tertidur bersebelahan. Itu adalah malam yang sulit karena itu adalah godaan yang luar biasa berada di tempat tidurnya di sebelahnya membuatku gila.

"Kalau begitu ayo bicaralah ibumu. Mungkin jika ibu memberitahumu ibu punya sesuatu untukmu, kamu akan melupakan pesanmu?"

Sebuah ide memukulku.

"Oh, pakai saja celana pendekmu sayang, aku ibumu."

"Oke, sebentar kalau begitu."

"Terima kasih, sayang!"

aku segera masuk ke situs dan mengirim pesan kepada Debra, "Maaf, ada sesuatu yang harus aku lakukan dengan sangat cepat, aku akan kembali setengah jam, janji!"
 
aku berharap ibu akan cepat, jika tidak aku mungkin harus mengatakan aku tidak enak badan atau mengarang kalimat bodoh lainnya. Aku senang berada bersama ibu, terutama saat berada di kamar tidurnya, tapi malam ini bukan saat nya!

Aku bangkit dari tempat tidur dan mengambil celana pendek. aku pergi, aku akan merasa mual karena menjadi komando berjalan di depannya.

Aku melihat sekilas diriku di cermin dan dengan seringai konyol, tertekuk, mengingat bagaimana Debra mengoceh di dada dan perutku. Mudah-mudahan dia akan melakukan lebih dari itu pada tubuhku malam ini. Aku memutar mataku pada bayanganku sambil memikirkan bagaimana ibuku selalu mengatakan bahwa pria yang terjebak pada dirinya sendiri pasti karena tidak ada orang lain yang seperti itu.

"Kamu mendapatkan lebih banyak dari seorang wanita muda dengan bersikap manis, bukan sombong" dia akan berkata dan dia benar, Debra tampak bersemangat dengan kenyataannya aku baik padanya seperti dia yang selalu berbicara kotor. Aku melirik sekali lagi ke laptop lalu meninggalkan kamarku dan berjalan menyusuri lorong menuju kamar ibuku. Aku mengetuk pintu dengan pelan dan dia memanggil,

"Ayo masuk, sayang!"

aku masuk dan terkejut melihat ruangan itu diterangi oleh beberapa lilin dan lampu night stand-nya. Ketika aku menutup pintu di belakang ku, aku menyadari aroma manis stroberi yang berhembus dari lilin. Ibu sedang duduk di tepi tempat tidurnya dan begitu mataku tertuju padanya, semua hal lain terlupakan.

Ibu mengenakan celana pendek renda ungu dan atasan ungu sutra. Celana pendek - aku ingat mantan ku, menyebutnya sebagai celana pendek anak laki-laki - sesuai dengan kata pendek. Mereka hampir tidak menutupi paha atasnya.

Warna ungu tua terlihat sangat bagus di kulitnya yang lembut dan tubuhnya tidak dapat menahannya, aku membiarkan mataku memperhatikannya dari kaki-kakinya yang telanjang. Kuku ibu dicat dengan warna ungu yang sama dengan pakaiannya.

Mengetahui diriku menatapnya dan berharap dia tidak melakukannya, aku mengangkat mataku.

"Hei, sayang, kenapa kamu tidak duduk di sini?"

"baik."

Aku mendekati tempat tidur perlahan, masih terkejut dengan pakaiannya. ngomong-ngomong, kali ini aku membuat kesalahan dengan melihat atasannya. Kemeja tanpa lengan yang minim diikat di belakang lehernya sehingga bahunya terbuka.

Bukan hanya bahunya, tapi juga bagian payudara nya. Kemeja itu tergantung cukup rendah untuk memperlihatkan belahan payudara nya yang cukup bagus dan aku tersadar dia tidak mengenakan bra. ketika aku melihat putingnya menembus pakaian yang dikenakannya.

Butuh usaha keras untuk mengalihkan pandangan dari pemandangan luar biasa itu dan bergerak lebih rendah. Bagian atas tidak turun lebih jauh dari payudara ibu dan perutnya yang terlihat.

Ketika aku duduk di sebelahnya, aku sadar ini aneh putingnya mengekeras. Ruangan itu cukup hangat, aku menatap wajahnya.

Ketika aku benar-benar melihatnya, aku melihat matanya berada di dada ku. Aku melihatnya menunduk dan bersumpah dia sedang menatap selangkanganku. aku melihat ke bawah dan terkejut melihat kontolku setengah keras dan tonjolannya terlihat jelas. aku merasa seperti orang yang sangat bodoh.

Bukannya ibu akan curiga aku seperti itu, tapi itu sangat tidak sopan. Lengan ibu berada di sisinya, tangannya di atas tempat tidur, tetapi ketika dia menatapku, dia dengan cepat menutup payudaranya dengan tangannya dan aku merasakan gelombang rasa malu karena mengira dia memergokiku menatap payudaranya.

Tapi ketika dia menatapku, dia memberiku senyum lebar.

"Hei sayang."

"Um, hai ibu, ada apa?" selain aku, sial, betapa bodohnya aku.

"Entahlah, ibu rasa ibu berbohong pada diri ibu sendiri bahwa di Hari Valentine ibu tidak akan merasa kesepian dan berpikir ibu bisa bersenang-senang denahn anak ibu. tapi ternyata ibu tidak bisa melakukannya."

dia membungkuk dan mencium pipiku, "ibu merindukanmu untuk..." Sambil tertawa kecil, ibu mengusap pipiku. "Lipstik lagi."

Dia memakai lipstik, warna merah tua yang seksi. Sekarang setelah aku fokus pada wajahnya, aku perhatikan dia memakai eye shadow dan telah menambahkan beberapa warna ke pipinya. Kenapa dia merias wajah setelah mandi hanya untuk berkeliaran di rumah?

Rambutnya yang panjang dan sepertinya dia telah memasukkan beberapa ikal ke dalamnya. Sekali lagi aku melirik ansambelnya, melihat celana pendek kecil yang seksi dan atasan terbuka. Kemudian aku tersadar; pakaian dalam lilin, make up...

"Hei, bu. Apakah ada seseorang yang datang malam ini? Apakah itu yang ingin kamu bicarakan?"

"Datang?" dia tampak bingung, "Mengapa kamu menanyakan itu?"

"Nah, lilinnya semua sudah rapi dan.... itu'

"Oh!" dia mengangkat bahu menyebabkan payudaranya memantul di bajunya. "Kamu benar; biasanya ibu tidak memakai apa pun di tempat tidur." Dia berhenti sejenak karena ucapan itu membuatku lengah. "Tapi ya, itu jauh lebih baik daripada kaus dan celana pendek longgar yang Ibu biasa kenakan di rumah setiap malam."

"Oke, kurasa." jawabku, pulih dari visual ibu berguling-guling telanjang di tempat tidur tempat kami duduk.

"Terkadang seorang wanita hanya ingin merasa seksi dan malam ini?" Ibu meregangkan kakinya yang panjang dan menggoyang-goyangkan jari kakinya dengan bercanda, "wanita ini ingin merasa seksi!"

Dia menoleh ke arahku dan tersenyum lebar, "Kamu tahu apa yang membuat ibu merasa seksi?"

"Lilin dan stroberi?" Kataku sambil menunjuk ke sekeliling ruangan.

"Aku?" tanyaku heran, "Aku membuatmu merasa seksi?"

"Ya. Kamu selalu memberitahu ibu betapa cantiknya dan kemarin saat sarapan kamu memberitahu betapa seksinya ibu. Itu membuat ibu merasa seksi."

"Tapi aku anakmu." aku mengingatkan dia, meskipun anak laki-laki ini telah berpikir panjang tentang betapa seksi ibunya.

"Tapi kamu juga pria muda tampan yang menganggap wanita yang lebih tua ini seksi dan ibu suka itu." Senyumnya memudar dan matanya yang gelap menatap ke arahku, "ibu suka mengetahui anak ibu berpikir ibunya seksi."

"benar." kataku pelan, berusaha untuk tidak terdengar bingung.
 
"ibu pikir anak ibu sendiri cukup seksi..."

"Aku ... aku tidak berpikir aku ...."

"Ya, kamu." Dia mendengkur, "Hmm, lihat saja dirimu! Berolahraga dan bermain di tim bisbol telah membuatmu tubuhmu bagus."

Balasanku terinterupsi ibuku membuka lengannya dan mengusapkan kukunya dengan ringan di dadaku yang telanjang.

"Kamu bilang kamu tahu pria seusiamu akan menginginkan ibu? Yah, sayang, tidak ada wanita seusia ibu di luar sana yang tidak menginginkanmu. Lihat perut keras yang bagus ini!"

Sesuatu yang lain semakin keras dan mengetahui itu sudah terlihat, aku meletakkan tangan di pangkuan ku untuk menutupi selangkangan ku. Aku melihat ke bawah seperti yang aku lakukan dan membeku.

Kuku ibu berwarna ungu tua dengan ujung hitam.

Ibu terus berbicara dengan lembut saat tangannya mengembara di perutku. Semenit yang lalu sentuhannya akan membuat aku bersemangat, tetapi saat ini aku hampir tidak merasakannya. Aku hanya terus memandangi kukunya. Warna yang sama dengan milik Debra.

Debra memiliki warna rambut yang sama dengan ibuku, kulitnya yang putih. Dia telah mengatakan kepada ku bahwa dia memiliki mata cokelat besar. Payudaranya terlihat sebesar ibu ku, bahkan pantatnya yang bulat dan...

Membayangkan foto pantatnya membuat ak6melihat ke seberang ruangan ke cermin tinggi di sudut kamarnya, lalu turun ke celana pendeknya. Itu adalah celana pendek ungu yang sama yang dikenakan Debra di foto itu.

aku telah bermain peran online dengan ibu ku sendiri! Gelombang kepanikan melanda diriku; inilah mengapa dia berpakaian seperti ini! Dia telah mengetahui aku ada di situs itu dan sekarang dia mengacaukannya!

Dia menjebak ku untuk menunjukkan kepadanya bahwa a5 menginginkannya dan kemudian dia akan mengkonfrontasi ku tentang hal itu. Dia akan mengunyahku dan memberitahuku bahwa aku sakit dan mungkin mengirimku ke psikiater. Aku...

"Sean?"

"Hah?'

"Apakah kamu baik-baik saja?"

"Umm, ya kurasa aku ..."

"Kamu memerah." Ibu meletakkan tangannya di pipiku, "Kamu seksi, sayang."

"Tidak, aku ... "

Ibu membungkuk dan meletakkan bibirnya di dahiku. "Yah, kamu sepertinya kedinginan di sana."

"Oh .... maaf."

"Tidak apa-apa" dia menyeringai, "ibu sebenarnya tidak ingin pergi ke kamar mandi, ibu hanya ingin melihat apa yang akan kamu lakukan."

"Terima kasih." Aku memutar mataku

, "Jadi, Sean, apa yang kamu lakukan saat ibu mengirimimu pesan?"

"Hanya berbaring."

"Ya, kamu beristirahat untuk kencan besar malam ini? Mungkin seharusnya wanita itu mengirimimu pesan?"

"Mungkin." aku mengatakan kepadanya, "Dan uh, dia mungkin mengirimi aku sesuatu, jadi apakah ibu membutuhkan sesuatu..."

"tidak."

"Bagaimana ibu..."

"kamu tahu apa yang ibu lakukan sebelum ibu mengirimi mu pesan?"

"Apa?"

"Apa yang telah ibu lakukan setiap malam selama dua bulan terakhir."

"Apa itu? A... apa yang baru saja ibu katakan?" Tenggorokanku begitu kencang sehingga kata-kata nyaris tidak keluar.
 
"ibu bilang ibu sedang bermain dengan memek ibu sendiri dan memikirkan anak ibu. Agak lucu karena ibu melakukannya sambil membayangkan bermain dengannya di depannya tadi malam."

"Bu," aku tidak tahu apa yang akan keluar, tapi dia melanjutkan...

"Senang akhirnya bertemu denganmu...." Dia mengedipkan mata, "Tommy, atau haruskah ibu memanggilmu Valentine-ku?" dia menghela nafas, "Atau kamu lebih suka Mamasboy94?"

"Ya Tuhan, ibu!" aku berkata, "aku.... aku sangat menyesal! aku... tidak tahu itu ibu!"

"Tapi kamu menginginkannya, bukan?" Dia bertanya.

aku sangat terhina sehingga aku mencoba untuk berdiri;

"Jangan marah, sayang, mari kita bicarakan ini."

"A...aku tidak tahu harus berkata apa"

"Benarkah?" Ibu mengangkat lututnya dan berbalik ke samping di tempat tidur untuk menghadapku, dia meluruskan kakinya di sampingku dan bahkan di bawah paksa aku melihat kakinya dan paha atasnya yang putih lembut. "Aneh karena Tommy selalu tahu harus berkata apa."

Dia masih memegang tanganku dan meremasnya.

"Tommy adalah anak yang cabul bukan? Dan tidak malu memberitahu ibunya apa yang diinginkannya."

"Bu, tolong, aku..."

"Tidak, anak onlineku yang seksi tahu persis apa yang dia inginkan dari ibunya yang jahat dan dia anak yang baik, dia selalu mendapatkannya, bukan?"
 
Bimabet
PART 5

Aku menatapnya tanpa daya saat dia melanjutkan dengan lembut.

"Tommy mendapatkan semua yang bisa diberikan oleh ibunya, Debra. Tahu kenapa? Karena dia tidak hanya cabul, tapi dia juga sangat manis dan berbicara tentang mencintai ibunya." Dia menghela napas, "Jadi, kenapa harus malu sekarang, sayang? Apakah kamu kecewa karena aku benar-benar adalah ibu kandungmu sendiri?"

"Ya, maksudku tidak! Maksudku...Aku....Seperti yang kubilang aku tidak tahu itu ibu!"

"Dan seperti yang ibu katakan itu tidak masalah karena Debra bertanya kepada mu kemarin pagi apakah kamu menginginkan ibu kandung mu sesungguhnya dan kamu menjawab ya, dengan sangat rinci! Jadi kamu bisa mengatakan kamu tidak tahu bahwa ibu yang berbicara dengan mu dari kamar sebelah. , tetapi kamu tidak dapat membohongi dirimu sendiri bahwa kamu benar-benar menginginkan ibu dalam segala hal. Sekarang, bukan?

"Bu," kataku pelan, "Maafkan aku! Aku... aku tidak tahu kenapa aku"

Aku dibungkam oleh ibu yang meletakkan jarinya di bibirku

"Ssst," dia tersenyum, "Tenang, sayang, apakah ibu terlihat gila?"

"Aku, um...."

"Ya atau tidak sayang, apakah ibumu terlihat cantik untukmu malam ini? aku ingin menjadi seksi untuk anakku."

Ibu melepaskan tanganku dan mengangkat lengannya di atas kepalanya memberikan sedikit goyang menyebabkan payudaranya terpental, "Kamu suka?"

"ibu terlihat ... sangat seksi." aku mengatakannya dengan lembut.

"Terima kasih! Kamu juga! dan ibu suka penampilan itu! Hmm kamu terlihat sangat luar biasa tadi malam!"

"
Bu, kamu ... kamu tidak perlu mencoba untuk bermain bersamaku lagi, kamu sudah mengetahuinya dan ..."

"Sayang, ibu menangkapmu dua minggu yang lalu."

"
Apa?" seruku

Ibu meraih ke pangkuanku dan memegang tanganku dan meremasnya untuk meyakinkan.

"Sayang, dengarkan saja ibu, oke? Kita sudah membuang banyak waktu untuk mengelak dari perasaan kita dan membohongi apa yang sebenarnya kita inginkan."

"Kita...?" Mataku melebar.

"Sayang, kamu sangat bingung sehingga kamu kehilangan sesuatu. Jika kamu Tommy, aku Debra. ibu bergabung dengan situs itu dua minggu sebelum kamu."

"
Aku ... wow!" Aku terdengar seperti orang bodoh sekarang, tapi ibu tertawa.

"Oke, itu lebih baik daripada ibu minta maaf. Sean ibu... ibu tidak tahu bagaimana awalnya, tapi yang ibu tahu adalah beberapa bulan yang lalu ibu mulai melihatmu dengan cara yang berbeda, seperti seorang pemuda. nak. Kamu manis, kamu peduli pada ibu, dan kamu mencintai ibu."

"Aku tidak yakin dari mana asalnya, tapi aku bermimpi cabul tentangmu. ibu terbangun dengan marah pada diri ibu sendiri, tetapi pada saat yang sama memek ibu sangat basah dan terangsang, Mimpi-mimpi itu terjadi setiap malam. kamu adalah kekasih Ibu yang manis. ibu harus menyerah dan mulai bermain dengan memek ibu sendiri, membayangkan anak ibu sendiri berada di antara kedua kaki ibu."

"ibu mulai mencoba membuat mu melihat ibu, mengenakan pakaian yang lebih seksi, semakin dekat dengan mu, terkadang ibu pikir kamu sedang melihat, tetapi ibu tidak yakin dan jika ibu mencoba sesuatu dan kamu tidak menyukainya. ibu takut akan membuatmu kesal dan kamu akan pindah!"

"
Aku tidak akan pernah meninggalkanmu ibu." aku berjanji.

"Suatu hari kamu akan. Kamu akan bertemu dengan wanita cantik yang akan mengambilmu dari ibu." Dia menghela nafas, "Kecuali ibu bisa menjadi wanita cantik itu, memberimu segalanya, cinta seorang ibu dan cinta seorang wanita. Jadi ketika kamu tidak berkencan, ibu berusaha lebih keras, tapi ... sekali lagi ibu tidak bisa mengatakan apa-apa. ."

"Jadi ibu membaca cerita incest online dan menonton video make-trust konyol itu dan kemudian ibu menemukan situs itu. ibu mendaftar dan hampir berhenti karena beberapa minggu pertama yang ibu temui hanyalah orang-orang seusia ibu berpura-pura lebih muda untuk sekadar berhubungan atau anak-anak yang tidak bisa menyatukan dua kalimat."

"ibu tahu mereka tidak seperti ibu dan kemudian suatu malam ibu melihat foto kecil yang seksi dan mengirim mamasboy94 pesan dan sayang; kamu mengatakan semua yang ingin ibu dengar! Sangat panas! Bukan hanya seseorang yang mengatakannya kepada ibu , tetapi ibu harus memberi tahu anak ibu apa yang ingin ibu lakukan! ibu memikirkan Tommy setiap hari, bangun dan tiduri kamu! ibu sangat ingin bertemu dengan mu!"

"
B...bagaimana ibu tahu itu aku?"

"Beberapa hal. Pertama, foto situs Kamu. ibu menyimpannya dan menggunakan foto ibu untuk meledakkannya karena, yah, ibu ingin sesuatu yang lebih baik untuk dilihat."

"
Tapi wajahku tidak terlihat di foto itu."

"Sayang, tidak ada yang tidak tahu tubuh anak mereka." Ibu menelusuri bekas luka di perutku tepat di atas celana pendekku. "Kamu mendapatkan ini saat kamu berlari dengan gelas jatuh di atasnya ketika kamu berumur 10 tahun." Jarinya meluncur di perutku mengirimkan sebuah bukit melalui. Dia berhenti di tanda lahir tepat di pinggul kiriku, "Dan ini."

"Tapi ibu bilang, tidak, tidak mungkin. Kemudian ibu mulai bertanya jam berapa Kamu datang dan apa yang kamu lakukan di hari itu dan semuanya cocok, jadi dua minggu lalu ibu tahu pasti dan berpikir untuk berhenti. Tapi lalu ibu tersadar; kamu bercerita tentang betapa kamu menginginkan ibumu. Beberapa orang ada di sana karena itu hanya fantasi yang menyenangkan karena mereka benar-benar menginginkannya, jadi ibu memastikan ibu bertanya dan ibu sangat senang saat kamu mengatakan kamu menginginkannya!"

"
aku bersedia." Aku berkata dan membungkuk mencium pipinya, "Bu, kamu sangat cantik."

Yang mengejutkan ku, ibu tersipu dan menundukkan kepalanya menatap ku melalui bulu matanya yang panjang dengan mata cokelatnya yang besar, "Itu sangat manis! Dan sayang, setiap kali kamu mengatakan hal seperti itu kepada Debra, ibu ingin mematikan komputer dan lari ke kamarmu membawamu.."

"membawaku?"

"ibu sangat ingin, tapi ibu masih bertanya-tanya apakah kamu benar-benar mau. Lalu kemarin pagi kita membicarakan banyak hal dan kamu bilang ingin mencintaiku sama seperti menyetubuhi ku dan sayang, jawaban itu sangat sempurna!"

Dia mengambil tanganku dan meletakkannya di pahanya. "ibu hampir masuk ke kamarmu saat itu juga. Tapi ibu ingin melakukan pertunjukan kecil kita dulu, lihat apakah ibu bisa melakukannya. ibu pikir jika ibu bisa memberanikan diri untuk menunjukkan memek ibu seperti itu maka itu akan menjadi lebih mudah untuk bersamamu malam ini."

Dia memberi aku senyum malu-malu yang membuatnya tersenyum kembali, "Dan melihat hari ini adalah Hari Valentine, ibu pikir itu akan menjadi istimewa." Dia tertawa, "Wow, ibu sudah lama berada di situs itu!"

"Aku sangat ingin, Bu, tapi seperti yang baru saja Ibu katakan bahwa situs itu tidak seharusnya menjadi benar-benar nyata dan..." Aku kembali dibungkam oleh jarinya.

"Sayang, ibu memberitahumu semua itu agar kamu merasa baik-baik saja tentang ini, jadi kamu akan tahu ibumu menginginkanmu seburuk yang kamu inginkan."

Ibu memegang wajahku dengan tangannya dan aku bisa merasakan jari-jarinya gemetar. Matanya lebar dan dia memberiku senyum gugup. Melihat tanda-tanda kegugupannya membuat aku rileks dan aku dengan ringan membelai pahanya yang lembut merasakan jari-jari ku sendiri gemetar ketika tangan aku bersentuhan dengan ujung celana pendeknya.

"Sayang, ingatkah saat kamu masih muda dan kamu selalu memberi ibu sesuatu untuk Hari Valentine?" "

"Ya, cokelat, dan beberapa keju buatan sendiri." Aku mengangguk.

"Dan ibu menyukainya, tapi tahu apa yang paling ibu sukai?" tanyanya. , senyumnya melebar, "Ciuman yang selalu kamu berikan pada ibu, dan itu ada di bibir karena kamu masih muda dan itu tidak masalah dan kamu akan mengatakan" selamat hari Valentine, Bu! Aku sayang kamu!"

"Aku ingat." Aku memutar mataku, "

"Nah malam ini anak kecil itu adalah pemuda yang sangat tampan dan ini Hari Valentine." Tatapan gugup kembali dan sambil menarik napas dalam-dalam, dia berbisik, "Sean, apakah kamu ingin mencium ibumu?"

"Aku ingin sekali mencium ibuku yang cantik." Jawabku, suaraku nyaris tak terdengar.

Ibu menarikku ke arahnya dan menutup matanya, membuka bibir merahnya dan tetap di sana, menunggu ciuman Valentine yang tidak begitu manis dari anaknya yang cukup tua untuk mengetahui lebih baik daripada menciumnya seperti itu, tetapi pada titik ini tidak lagi peduli. tentang apa yang seharusnya aku lakukan. Lagipula, bukankah seorang anak laki-laki seharusnya membuat ibunya bahagia?

Aku memejamkan mata dan menempelkan bibirku dengan lembut ke bibirnya, mengerang pelan saat fantasi berbulan-bulan menjadi kenyataan. Ibu merintih pelan di tenggorokannya saat bibirnya bergerak di bibirku. Dia menggerakkan mulutnya bolak-balik, menggodaku dengan bibirnya yang lembut. Tangannya meninggalkan wajahku dan meluncur ke lenganku.

Ibu menciumku lebih keras; tangannya bergerak naik turun di lenganku. Aku membalas ciumannya dengan penuh semangat, bibirku sekarang mendorong lebih kuat ke bibirnya. Ibu melingkarkan lengannya di leherku, menarikku lebih dekat dan menyelipkan lenganku di pinggangnya, aku menariknya erat-erat ke arahku.

Ibu mengerang jauh di tenggorokannya saat payudaranya bersentuhan dengan dadaku. Aku bisa merasakan putingnya yang keras menusukku melalui bagian atas dan menggeser tanganku di bawahnya. Aku mengusap punggungnya saat kami berciuman, tanganku menjelajahi punggungnya yang lembut dan halus saat dia mengusap rambutku dengan jari-jarinya.

Lidah ibu melesat keluar, menjentikkan main-main di bibirku sebelum meluncur ke mulutku. aku dengan penuh semangat menerimanya dan membelainya. Ibu terengah-engah dan aku sadar dia menggiling selangkangannya di pahaku.

Celana pendek rendanya basah kuyup dan aku bisa merasakan panas basah memeknya menembusnya. Ciuman ibu menjadi lebih kuat, mulutnya sekarang melahap bibirku. Dia meluncur dari sisi ke sisi, menggerakkan putingnya di dadaku dan melepaskan tanganku dari bawah atasannya dan mengambil kesempatan; Aku meraih ujungnya dan menariknya ke samping.

Ibu melepaskan bibirnya dari bibirku dan bersandar ke belakang, mengangkat tangannya agar aku bisa melepas atasannya.

"Kamu siap melihat payudara ibu secara langsung, sayang?" dia bertanya, terengah-engah, "Karena aku sangat ingin menunjukkannya padamu!" aku ragu-ragu dan dia mengerang, "Tolong buka atasan ibu, buka baju ibumu!"

Kata-katanya membuatku menggigil dan aku segera menarik atasannya ke atas kepalanya dan melemparkannya ke lantai untuk melihat payudara telanjang ibuku.

"Ya Tuhan," bisikku.

Payudara ibu terlihat bagus di kamera tadi malam, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penampilannya yang tidak sampai dua kaki di depanku. Mereka lebih besar dari yang aku bayangkan dan puting merah muda yang sempurna itu keras dan mengarah penuh nafsu, Ibu terengah-engah dan aku melihat bola putih susu naik dan turun. Ibu menangkup dan mengangkatnya, menunjukkannya padaku seperti yang dia lakukan tadi malam.

"Kamu suka payudara ibumu, sayang?" Dia bernapas sambil membelai putingnya.

Selain napasnya yang berat, wajah ibu memerah dan aku perhatikan dia mulai berkeringat. Mata cokelatnya yang besar cerah dan penuh gairah saat dia menunjukkan payudaranya kepada anaknya.

"Mereka sangat luar biasa!"

"Lalu mengapa kamu tidak bermain dengan mereka?" dia bertanya sambil menggerakkan ibu jarinya dan mengangkatnya ke arahku lagi.

Kenapa aku? Aku meletakkan tanganku dan meremasnya. aku kagum betapa lembutnya, putingnya menyembul ke telapak tangan ku. Aku menggerakkan tanganku bolak-balik dan ibu mengerang. Aku terengah-engah seperti Ibu. dan dipenuhi dengan perasaan seperti mimpi, apakah aku benar-benar mempermainkan payudara ibuku sendiri?

"Puting Ibu, sayang, mainkan puting ibumu!" Dia mengerang.

Aku merabanya dengan jari-jariku dan menyebabkan ibu mengerang mencengkeram bagian belakang kepalaku, menarikku ke dalam ciuman yang kuat. Kali ini lidahnya masuk ke mulutku bibirnya membekap bibirku dia merintih saat aku mencubit putingnya dan dengan lembut menarik dagingnya yang keras.

Tangan ibu bergerak ke dadaku saat aku dan ibuku berciuman. aku menggeser tangan jadi aku sekarang mengangkat payudaranya sambil menggunakan ibu jari ku di putingnya dan aku kagum betapa lembutnya. Ibu mengayunkan kakinya yang lain dari lantai dan mengangkat kaki di sebelahku melingkarkannya di pinggangku.

Pahanya yang lembut di pinggangku terasa luar biasa, tapi tidak seenak perasaan selangkangannya di pinggangku. Dia mengayunkan pinggulnya, menggesekkan kontol ku yang keras. Bibir ibu meluncur dari bibirku dan melonggarkan punggungnya, dia mengejutkanku, menarik kepalaku dengan kasar ke payudara kirinya.

"Hisap!" dia mengerang, "Hisap payudara ibumu!"

aku tidak perlu diberitahu dua kali. Aku memutar-mutar lidahku dengan cepat mengisapnya ke dalam mulutku.

"Oh, sayang! Rasanya enak sekali! ibu tidak percaya ibu membiarkan anak ibu mengisap payudaranya!" dia mengerang ketika aku beralih untuk menghisap puting yang lain, "Dan ibu akan membiarkan anak ibu menjilati memeknya, apa pun yang kamu inginkan, sayang! Ibu adalah milikmu!"

Aku mengerang mendengar kata-katanya sama seperti sensasi wajahku berada di payudara besarnya. Tangan ibu turun dan aku tersentak saat dia membuka kancing celana pendekku.

"Dan kontol ini adalah milik ibu, bukan?"

"Oh ya." Aku mengerang ketika dia menarik ritsletingku ke bawah.

"Ohh, kamu tidak memakai celana dalam!" jari-jarinya meluncur ke celana pendekku.

Satu-satunya jawabanku adalah rengekan yang terdengar menyedihkan saat ibu melingkarkan jarinya di sekitar batang kontol ku.

"kontolmu sangat keras sayang!"

"kontolku selalu keras untukmu bu selama berbulan-bulan." dia perlahan memompa kontol ku ke atas lalu ke bawah dengan tangannya.

ibu hanya bisa membelai setengah batang kontol ku. Aku menggoyahkan pinggulku saat aku mengisap putingnya, berusaha menurunkan tangannya sejauh yang aku bisa. Ibu meremas kontol ku dengan keras dan aku mengerang keenakan.

"Berdirilah!" Kata ibuku, bergerak mundur dariku.

aku kecewa karena putingnya terlepas dari mulut ku, tetapi aku merasakan sesuatu yang lebih baik dan dengan cepat aku berdiri. Ibu sekarang kembali duduk di sisi tempat tidur dan dengan tarikan tiba-tiba, menarik celana pendekku dan membiarkannya lepas. kontolku yang terperangkap keluar bebas dan ibu segera meraihnya dan meremasnya lagi.

"Lihat kontolmu ini! lebih baik saat keluar bebas," dia berkata, "anak ku yang nakal memiliki kontol yang indah."

"untukmu ibu." Aku mengerang saat aku berdiri telanjang di depan ibuku yang terlihat duduk di sana dengan celana pendek yang ketat.

"Kalau begitu, ibu rasa ibu akan menerimanya." Ibu menjawab tanpa ragu mengambil kontol ku ke dalam mulutnya.

"Oh fuck!" Aku mengerang saat setengah batang kontolku masuk kedalam mulut ibuku.

Dia membungkus bibir merahnya erat-erat ke batangku dan menggelengkan kepalanya perlahan. Aku mengerang merasakan lidahnya yang lembut membelai batang kerasku serta mimpi yang menjadi kenyataan melihat kontol ku terkubur di mulut ibuku, "Hmm"

Ibu mengerang di sekitar kontol ku dan membuka mulutnya memasukan ke dalam tenggorokannya.

"Aduh, ibu!" Aku terkesiap, meraih bahunya saat dia menggelengkan kepalanya bolak-balik,

"Hmm-mm" dia menyelipkan kontol ku di antara bibirnya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd