Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Memperdaya Istri Orang (No Sara)

Episode 15 . Kebahagiaan dan Keterkejutan Sita


Azan Shubuh berkumandang, di sebuah pom bensin di daerah Citatah, terlihat pria yang kepalanya masih diikat perban bersama seseorang yang mengenakan jaket Ojol. Ya, dialah Danu, seorang suami dari tokoh utama cerita ini.
Dia telah menerima sebuah keajaiban dari sang maha kuasa, dia sembuh lebih cepat dari perkiraan, biasanya kesadaran pasien untuk pulih dari koma terjadi secara bertahap, beberapa dari mereka yang pulih dapat sembuh total sementara beberapa dari mereka ada yang mengalami penurunan fungsi otak pada bagian tubuh tertentu. Namun dilihat dari cara berdiri dan gerak-geriknya, sepertinya Danu benar-benar sudah sembuh total dari sakitnya.
Kemacetan yang lumayan parah di daerah tersebut karena masih ada bekas tumpahan minyak dari truk sawit yang terjungkir beberapa waktu lalu, membuat banyak pengendara motor yang terpeleset, sehingga di tempat itu dijaga oleh petugas kepolisian agar para pengendara melewati daerah itu secara perlahan agar tidak menimbulkan kecelakaan susulan, namun hal itu membuat lalulintas menjadi tersendat. Itulah yang membuat Danu bersama Ojol yang ditumpanginya baru bisa sampai setengah jalan menuju rumahnya, padahal jika lalulintas lancar, biasanya hanya butuh waktu satu jam lebih sedikit. Namun sekarang, waktu segitu hanya mampu mengantarkannya sampai setengah jalan.


Mereka memutuskan untuk berhenti sejenak untuk beristirahat dan sembahyang Subuh.


POV Danu
Alhamdulillah sudah Azan Shubuh, Sita juga pasti sedang hendak melaksanakan kewajibannya saat ini seperti biasanya. Aku kini merasa rindu padanya, rindu dibangunkan ketika Shubuh begini, lalu beribadah bersama dengan istri tercintaku. Aku akan segera pulang sayang, dan sepertinya aku akan membatalkan saja niatku untuk bekerja di restauran milik Ruben. Lagi pula ini sudah hari Selasa dan aku belum mengabari Ruben kalau aku jadi bekerja di restaurannya. Bisa saja Ruben sudah mendapatkan orang untuk bekerja disana mengisi posisi yang tadinya mau aku isi, karena aku terlambat mengabarinya kalau aku jadi kesana. Namun aku malah baru sadar malam tadi. Selain tidak memungkinkan untukku mengabari Ruben, aku juga tidak tau dimana Tas ku yang berisi kartu nama Ruben. Bahkan dompetku dan HP ku saja entah kemana.
Mungkin sudah dipakai oleh orang yang membawaku ke Rumah Sakit dan dijualnya untuk membiayai pengobatanku selama beberapa hari ke belakang. (Begitulah pikir seorang Danu saat ini).


***Namun pada kenyataannya, HP miliknya telah digunakan oleh sang penyelamatnya yakni Indra. Bahkan Indra memanfaatkan HP Danu untuk melakukan SSI kepada istrinya dengan mengaku sebagai Danu di belakang Chat WhatsApp.
Kenyataan selanjutnya, dugaan Danu yang berfikir kalau Sita sedang bersiap-siap untuk melakukan ibadah sembahyang Shubuh seperti kebiasaannya dulu, ternyata salah. Sita justru dengan malasnya masih tertidur pulas dengan tanpa sehelai benangpun di tubuhnya, dan tergolek mengangkang di atas kasur yang basah kuyup oleh cairan cintanya. Tangan kirinya juga tidak terlepas dari lubang memeknya, ya , Sita tidur sambil memasukkan jarinya ke dalam lubang memeknya. Itu semua karena dengan polosnya Sita malah kembali meminum ramuan perangsang itu lagi saat terbangun dinihari tadi karena merasa haus.


Kembali ke tempat Danu berada;
POV Danu
Alhamdulillah, terimakasih Tuhan atas kesembuhan dan kesehatan yang telah kau berikan kepada hambamu ini.
Aku sudah tidak sabar untuk kembali pulang kepada istriku. Selepas selesai sembahyang Shubuh, aku kembali mengajak sang driver Ojol itu untuk melanjutkan perjalanannya. Dia pun mengiyakan ajakkan ku itu.
Setengah jam kemudian kami sudah melewati gerbang Marhamah, yang berarti kami sudah memasuki wilayah kabupaten Cianjur setelah menyebrangi jembatan Citarum penghubung Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Sepertinya butuh waktu kurang dari satu jam lagi juga aku akan sudah sampai di rumahku.
>>>>>>>>>>>>>>>>>(Satu jam berlalu, Danu dengan Ojolnya sudah sampai ke kampungnya)


**Motornya sudah memasuki gang kecil menuju rumahnya, matahari pun sudah mulai menampakkan sinarnya. Danu sampai di depan rumahnya, dia pun mulai mengetuk pintu rumahnya. Sementara sang Ojol masih menunggu dengan setia, karena dia belum menerima bayaran atas jasa ojeknya.
Danu terus menerus mengetuk pintunya. "Tok tok tok ...." "Assalamualaikum.. " "tok tok tok..."
Hingga beberapa kali mengetuk pintu, Sita belum membukakan pintu rumah untuk suaminya itu.


POV Sita
"HoooOooaaaaaammmmmhhh...." (Sita menguap, terbangun dari tidurnya)..
Siapa itu mengetuk pintu pagi-pagi buta sekali. Mengganggu tidurku saja. (Namun karena ketukan itu terus berbunyi Sita pun memutuskan untuk bangun dari posisi tidurnya dan berniat membukakan pintu).
Adduh siapa sih, ini kan masih pagi, aku masih ngantuk sekali. Lemes banget ini badan gara-gara terlalu banyak orgasme semalam.
"Eh, orgasme, semalam?..."
"Astaghfirullah.." aku belum mengenakan pakaian, hampir saja aku membukakan pintu tanpa menyadari keadaanku yang sedang bugil.
Aku pun sedikit berteriak kepada orang yang mengetuk pintu di luar, "SEBennTaAaarRR...!!"
Lalu aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena badanku masih terasa lengket dan bau keringat serta cairan cintaku bekas pergulatanku semalam bersama Samuel. Aku mandi terburu-buru, hanya sebatas menyabuni badan dan mukaku yang disekitar bibirnya terdapat sisa-sisa bekas sperma yang sudah mengering. Tidak lupa pula aku menggosok gigi agar aroma sperma hilang dari mulutku. Bahaya juga kalau orang diluar mencium aroma sperma dari mulutku, mau beralasan apa aku nanti padanya.

[URL=https://www.imagebam.com/view/MESZNXI][/URL]

Selesai mandi aku lalu berpakaian layaknya wanita Solehah, lengkap dengan jilbab simpel.
Lalu aku membuka pintu rumahku
Dan betapa terkejutnya aku, yang datang ternyata Mas Danu. Aku terkejut karena senang bertemu kembali dengan suamiku. Pasti dia mengabariku lewat HP ku, namun HP ku tertinggal di Mall kemarin. Karena aku ingat terakhir kali aku bicara padanya aku membutuhkannya, aku membutuhkan kontolnya untuk memuaskan nafsuku saat itu. Walau pada akhirnya aku mencari kontol lain untuk memuaskanku, dan sudah kutemukan pada diri Samuel yang semalam suntuk menggenjotku.

S : Sita
D : Danu
S : "ya tuhan, mas Danuuuu... Aku kangen tau..!"
D : "Sama sayang, aku juga sangat merindukanmu. Maaf beberapa hari ini aku tidak mengabarimu."
S : "Baru sebentar lah mas, baru sehari juga, gak papa kali."
(Dalam sepengetahuan Sita, Danu terakhir mengabarinya kemarin, ya ketika Danu palsu bilang kepada Sita untuk mencari kontol lain untuk memuaskan syahwatnya).
*Sementara yang dimaksud Danu adalah tidak mengabari istrinya selama dia tidak sadarkan diri di Rumah Sakit.


POV Sita
S : "ayo masuk Mas, kamu pasti kecapean ya dari Jakarta ke sini." Sapaku sambil memeluk dan merangkul suamiku, lalu menuntunnya ke dalam rumah..
D : "tunggu dulu sayang, aku belum membayar ongkos Ojolnya..apa kamu di rumah megang uang?"
S : "ada mas, uang yang kemarin kamu transfer masih ada kok. Aku cuma beli perlengkapan kebutuhan dapur. Berapa Mas ongkosnya?"
D : "Kang, berapa ongkosnya?" (Tanya Mas Danu ke driver Ojolnya.
Ojol : "karna Mas nya menjanjikan ongkos double, jadinya ya Rp682.000 Mas, ongkosnya. Tapi genapin aja deh jadi 500 ribu. Itung-itung saya bantu Mas."
S : "oh iya Mas, tunggu dulu sebentar ya, aku mengambil uangnya dulu."
Ketika memasuki kamar, betapa kagetnya aku. Aku lupa belum membersihkan dan merapikan tempat tidur bekas pergumulanku dengan Samuel semalam. Untung saja mas Danu belum kuajak masuk tadi.


***Sita pun bergegas membersihkan dan merapikan kamarnya.
"Sayang, kok lama amat ngambil uangnya, kasihan drivernya nungguin..." Teriak Danu dari luar. Sementara Sita masih belum selesai mengganti seprai dan merapikan tempat tidurnya.
Di luar, Danu merasa ada yang janggal, Danu tadi mendengar Sita mengatakan baru sehari dia tidak mengabarinya, dia berfikir apa dia sempat sadar dalam kondisi lupa ingatan sebelumnya, sebelum bangunnya yang sekarang ini? Atau bagaimana.
Danu juga kepikiran, transfer uang yang dibicarakannya. Bahkan Sita mengira Danu pulang dari Jakarta. Danu semakin mencoba mengingat momen itu, namun tidak dia ingat sama sekali.
Akhirnya Sita keluar juga, lalu membayar driver Ojol itu. Danu pun sangat berterimakasih kepada sang driver Ojol itu karena sudah membantunya hingga diantar sampai rumah


Ketika sudah membayarkan ongkos tersebut, Sita tiba-tiba kembali kaget, karena dia baru sadar, kepala suaminya masih dibalut perban.
Dia pun segera mengajak suaminya ke dalam rumah, dan menanyai kabar suaminya, kenapa Danu bisa sampai terluka di kepala begitu. Terlihat juga di belakang kepala Danu ada sedikit darah menembus putihnya perban yang membalut.


***********Setelah panjang lebar Danu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya kepada Sita istrinya, Sita kembali kaget dan terkejut tidak percaya dengan apa yang diceritakan suaminya.

POV Sita
Hari ini masih pagi, namun aku sudah berkali-kali terkejut dengan apa yang terjadi. Cerita mas Danu yang mengatakan kalau dia tidak sadarkan diri di Rumah Sakit sejak ditabrak mobil pada hari keberangkatannya menuju Jakarta. Bahkan dia ternyata dirawat bukan di Jakarta namun masih di kota Bandung. Ini semua diluar nalarku,, lalu apa yang terjadi selama beberapa hari ke belakang? Apa aku bermimpi??? Tidak, ini bukan mimpi, ini nyata. Bekas pergumulanku dengan pria bernama Samuel jelas baru saja aku bersihkan. Itu tandanya semua kejadian memang benar-benar terjadi dan kualami, bukan sekedar mimpi belaka.
Ya Tuhan, apa yang terjadi. Apa suamiku yang sedang iseng bercanda mengerjaiku dengan karangan ceritanya bahwa dia koma di Rumah Sakit dari hari Jum'at???. Tidak mungkin aku meminta klarifikasinya saat ini..aku takut kalau benar yang dikatakan mas Danu, dia dirawat di Rumah Sakit beberapa hari.
Namun begitu, berarti, Lalu siapa orang yang chatting denganku dengan mengaku sebagai suamiku.
Tidak hanya sekedar mengaku mengatasnamakan sebagai suamiku, namun orang itu telah membuatku menjadi seperti ini, membuatku binal-sebinalnya dan menjadi budak dari Sex. Bahkan aku sudah berkali-kali mengirimkan foto seksi dan bugilku padanya. Ya Tuhan.....

Hatiku menangis, menyesali kejadian yang sudah menimpaku. Mas Danu memelukku mencoba menenangkanku, dia bilang tidak usah menangisi dirinya karena toh dia sekarang sudah pulang dengan selamat.
Padahal aku sekarang sedang menangisi kejadian yang menimpa diriku. Bagaimana kalau suamiku mengetahui jikalau aku sudah berzina berkali-kali dengan lelaki lain di belakangnya. Aku sudah bukan Sita si istri alim dan Solehah sebagaimana dia tahu.

D : "oh ya sayang, boleh mas pinjam HP mu? Mas mau menelpon ke HP Mas, siapa tau HP Mas ditemukan seseorang saat Mas tertabrak dulu."
S : "A..A..anu mas, HP ku hilang saat kemarin bepergian. Se..sepertinya terjatuh di jalan."
Bohongku kepada suamiku, padahal HP itu tertinggal di toilet Mall saat aku berganti pakaian untuk berburu kontol yang mampu menghilangkan dahaga birahiku sore kemarin.

Berarti juga, semua barang, mulai dari uang, pakaian-pakaian seksi sampai ke minuman yang diberikan orang yang mengaku sebagai suamiku, bukanlah dari suamiku.. apa jangan-jangan aku dilanda birahi sampai tak terkendali karena meminum ramuan penyubur yang dibilang itu..??? Siapa orang itu? Kenapa dia berbuat begitu padaku?... Aku sudah kotor, masih pantaskah aku bersanding dengan suamiku...!?



BERSAMBUNG...

Update tipis-tipis dulu ya.. mumpung masih siang... Maaf kalau kentang terus..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd