Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mendung Menggantung di Ambang Cinta

Yang saya suka dari suhu @Elkintong ini ceritanya ringan renyah guring dan pastinya ngangenin untuk ditunggu oleh banyak penggemar di forum ini (eh bukan satu ya 🤭😆)
Yang utama banget saya suka tentang perjuangan hidup seseorang untuk menggapai cita-cita dan impian.
Progressnya dapet, motivasi dapet banget, padahal pengen lagi lebih detil di selipin drama/konflik tentang merintis usahanya di perbanyak juga suhu 🙏🏻
Kalau soal ngiris bawang mah jangan di tanya, suhu paling bisa memainkan emosi pembaca setia.
Jadi kalau boleh disimpulkan perfect deh 👌
Terimakasih suhu @Elkintong sudah meluangkan waktu untuk manulis cerita2 indah penuh motivasi begini 🙏🏻🙏🏻
Semoga selalu di sehatkan badan dan di lancarkan segala urusan RLnya ya 🤲🤲
 
PART XVII



Langkah Pertama



Toko bakery Aby akhirnya dengan label AYA Bakery resmi dibuka. Setelah semalam didoakan oleh pendeta Richard selaku gembala gereja, acara yang sangat sederhana dilakukan di toko kue itu. Pak Richard berpesan agar Aby tetap mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Dalam kesaksiannya, Aby memang tidak menyebut nama Joanes, karena sudah dipesan oleh Joanes untuk tidak menyebut namanya, namun ucapan syukur penuh haru dari Aby, bagaimana dia menceritakan baiknya Tuhan yang sudah membuka jalan baginya.

Ucapan selamat dari teman-temannya berdatangan, dari grup imam musik juga berdatang ungkapan doa dan selamat untuknya. Meski ada juga yang bukan menyelamatinya malah minta diskon atau tester dibawa, sebelum mereka pesan.

Dan besok paginya Aby sudah dibuat sibuk. Dia harus menyediakan paket senilai 25 ribu per pax untuk pesanan seoarang dokter bernama Andreas sebanyak 700 pax, untuk perawat dan pegawai bahkan untuk pasien yang ada di RS Primera.

Hari pertama dan langsung mendapat orderan sebesar itu membuat Abigael pontang panting, untung ada tantenya Flory yang bantuin. Mamanya Lily juga ikut bantuin termasuk papanya Samuel turun tangan. Maklum tenaga mereka masih relatif baru, jadi masih sambil jalan dan dalam proses ditraining oleh Aby.

Untungnya semua mulai dus, plastik pembungkus hingga tisu sudah dipesan jauh-jauh hari. Dan jam 14.30 sudah siap, karena pesanan itu diantar pukul 15.00. anak buah Aby lalu ikut bersama Aby mengantar pesanan itu ke RS di depan.

Sekretaris dr. Andreas lalu berterima kasih banyak. Dia kaget karena Abigael sendiri yang mengantarnya. Pembayaran segera mereka lakukan, dan kemudian semua kue dibagi bagi ke karywan dan pasien yang ada, syukuran dari dr. Andreas.

Airmata haru menetes dari mata Abigael, dia memeluk Mima dan Papanya saat mereka berkumpul dan berdoa bersama di lantai dua ruangannya Abigael. Dia tidak menyangka di hari pertama dia langsung mendapatkan orderan sebesar ini.

“puji Tuhan Pa....” dia memeluk papanya dengan erat

“papa bangga sama Aby...... Tuhan bayar semua kesabaran kamu...” ujar Samuel sambil memeluk anak tertuanya itu.

Abigael lalu membagi tugas ke karyawannya, untuk adonan itu akan diracik sendiri oleh Abigael, semua jenis roti yang ada, karyawannya hanya bertugas untuk mencetak dan membakar serta mengatur di rak depan. Setidaknya hingga dia merasa nyaman dan puas dengan karyawannya yang masih baru, maka untuk sementara dia masih turun tangan handle khusus untuk adonan.



****************

Dr. Andreas diam-diam pergi berkunjung ke toko kue depan selesai dia berdinas. Lokasi toko bakery yang dekat itu dengan mudah dia jangkau. Tadi malam dia ditelpon oleh Jef, dan bertanya apa dia sudah mengadakan syukuran.

Dia tadinya memang ingin mengajak Jef untuk makan malam atau makan siang lah, hitung-hitung ucapan terima kasih karena sudah ditunjuk jadi direktur di RS Primera ini, namun waktunya Jef memang susah.

Dr. Andreas yang kini menjabat salah satu direktur di RS Primera Medika adalah dokter langganannya Jef yang dia sangat percaya. Selain satu gereja dengannya di bawah bimbingan Pak William, dia juga suka dengan cara dokter ini membangun klinik kecil hingga maju di kawasan jakarta utara, makanya dia minta dan dia titipkan di RS Primera sebagai direktur.

“dokter beliin aja roti kotak.... dan bagi-bagi ke karywan dan pasien... anggap saja sudah traktir saya...”

“boleh Boss...”

“di depan rumah sakit ada toko yang baru dibuka.... beli aja disitu...”

Lalu kemudian ada nomor telpon ownernya dikirim lewat whatsapp. Meski agak bingung, namun Andreas mengerti apa yang harus dia lakukan. Jef pernah minta dia datang dan menolong orang lain, jadi dia sedikit banyak tahu jika Jef sudah mengatakan demikian, dia hanya ikut saja apa perintahnya.

“sore....”

“sore Pak....”

“toko baru yah....”

“iya Pak....”

“saya mau beli roti coklat, srikaya, dan pisang deh... masing-masing 2 yah..”

“oke Pak....”

Karyawannnya dengan cepat mengambil pesanannya dan membungkusnya

“yang namanya Ibu Abigael yang mana?” tanya dia ke kasir

“sebentar Pak....”

Tidak lama Aby keluar dari dapur

“iya Pak....” sapanya ramah

“oh...selamat yah.... atas dibukanya toko rotinya.... sukses selalu...”

“makasih Pak.....”

Dia menyalami Abigael. Seketika dia seperti merasa bahwa ada sesuatu dengan Jef, sampai dia diminta untuk membeli disini. Namun seperti yang dipesan oleh Jef, agar jangan sebut kalau dia yang suruh pesan, maka Andreas pun demikian.

Dia pernah melakukan pengobatan di sebuah kawasan kumuh yang dibayarin semua oleh perusahaannya Jef, dan dia diminta untuk tutup mulut juga jika itu dari mereka. Maka hal yang sama pun berlaku kali ini.



*******************



Lily yang sempat pulang untuk mandi, lalu kembali sore harinya dengan diantar oleh oleh Alfret. Mereka semua pada berkumpul diatas, kecuali Alfred yang naik sebentar minta uang ke Aby., lalu langsung menghilang lagi. Sempat ribut dengan Yemima sebentar, karena dia mau pakai motornya Mima, tapi tidak diijinkan oleh Mima

“itu tadi paketan harga berapa?” tanya Lily

Mendengar pertanyaan itu langsung agak mual perut Aby

“25an Ma....”

“untungnya lumayan khan?”

“ya adalah Ma....”

Semua yang diruangan itu, termasuk adik sepupunya Lily, Flory. Semua mereka sudah hapal dengan kelakuan Lily, makanya agak malas mendengarnya

“jangan lupa buat di rumah.....”

‘iya ma....”

Semua agak diam

“papa kamu beliin jam tangan.... Alfred dibeliin hp, Mima juga dibeliin jam tangan... Mama ngga kamu ingat....” suara fals nya Lily mulai mendengung

“yah sudah Ma... nanti aku beliin jam tangan buat mama yah....” dengan lembut Aby

“ngga ah... mama ngga mau jam tangan....”

Semua agak kesal melihat perilaku Lily yang memang rada lain

“trus mau apa?”

Lily diam sejenak

“ih mama ngambekan kayak bocah.....lagian ka Aby juga baru mulai usahanya....” potong Mima

“ih... kamu mah... baru mulai juga udah banyak pesanan kayak tadi khan pasti ada untungnya....” cerocos Lily lagi

“udah-udah..... nanti aku beliin buat mama...” Aby menengahi

“beli apa?’

“ya mama maunya apa?”

Diam manyun. Lalu...

“yah...kalung kayak punya kamu itu.....”

Mendengar permintaan Mamanya Aby terkejut bukan kepalang. Baru juga dia mulai dan dapat pemasukan pertamanya, mamanya sudah meminta yang aneh-aneh

“mama gimana sih, anak juga baru mulai....” ujar Samuel menasehati istrinya

“mulai gimana? Mau aku minta sama kamu Pah??” cerocos Lily ke suaminya

“kamu sekian tahun mana bisa beliin aku perhiasan? Aku masih sabar dan bisa tahan.... ini kan aku minta sama anak...bukan sama orang lain...”

Semua terdiam dan kesal dengan Lily

“ kamu aja sudah beli laptop, kalung hp baru.....” tersunya lagi

“Ma... ini pemberian si abang.....”

“yah mana mama tau..... kamu bisa aja bilang pemberian dia kan.... bisa juga kamu yang beli sendiri....”

Aby rasanya mau marah mendengar celotehan mamanya, Yemima apalagi. Menurut dia mama sudah kelewat batas, namun dia masih berusaha menahan diri untuk tidak menjawab ke mama, karena ada Tante Flory disitu

“yah sudah..... nanti aku lihat... kalo ada lebih aku beliin kalung buat Mama....” Abigael memilih mengalah, meski Yemima gemes sekali dengan kelakuan mamanya. Samuel juga tidak kalah gondoknya dengan kelakuan istrinya, namun dia tidak bisa bilang apa-apa, sebagai suami memang dia tidak menghasilkan apa-apa lagi saat ini.



*******************



Ada yang berbeda dengan Abigael belakangan ini. Selain dia sudah menjadi owner di toko bakerynya sendiri, gaya dan dandannnya pun banyak berubah. Semua orang yang melihatnya rata-rata mengatakan kalau Abigael semakin menarik sekarang. Dia bukan lagi gadis yang kurang perawatan, tapi kini semakin glowing, ditambah dengan suasana hatinya yang kini lebih tenang dan damai tanpa takut diomeli oleh bossnya lagi.

Hubungannya dengan Joanes juga semakin membaik dan mesra. Joanes selalu tenang dan senyum jika menghadapi Aby yang suka melow kalau cerita kelakuan Mamanya, teman-teman di grup yang masih ada suka nyinyir, atau bahkan jika Aby agak ngambek karena Joanes tidak menelponnya atau menghubunginya, dia tetap saja tersenyum dan tidak pernah marah balik dengan Aby.

Perbedaan usia mencapai lebih dari 7 tahun membuat Joanes lebih bisa dewasa dalam menghadapi Aby. Untungnya Aby bukan sosok yang kepo dengan semua apa yang terkesan selama ini dia sembunyikan. Yang rewel sebenarnya orang-orang disekitarnya.

“lu ngga curiga dia tinggal sama siapa?” teman-teman di imam musiknya

“ lu ngga tanya dia masih sendiri atau gimana gimana?”

“lu ngga cek dia kerjaannya apa?”

Pertanyaan yang sama dan berulang sering mereka hadapkan ke Aby, dan Aby selalu dengan senyuman menepisnya. Bagi dia Joanes adalah sosok yang mencintainya tanpa syarat, jadi tidak ada alasan bagi dirinya untuk mencurigai atau harus memata matai orang yang sudah demikian tulus membantunya.

Sepulang dari pelayanan, hari Minggu ini mereka berempat minus Alfred yang punya acara sendiri, jalan ke mall. Selain ingin makan, Aby juga ingin membelikan kalung untuk Lily mamanya. Maklum mak mak sudah setengah seperti debt collector, nanya kapan dia dibelikan.

Joanes saat ditanya dengan santainya menjawab agar beliin saja, mau kalung mau gelang juga belikan saja. Dia malah mentransfer uang sebesar 10 juta tadi pagi untuk Aby, karena dia tidak ingin Aby terganggu uang operationalnya dengan permintaan mamanya. Meski Aby bilang bahwa uangnya masih ada, dan juga ada keuntungan dari toko yang bisa dia sisihkan, namun Joanes tetap saja mengirim uang ke dirinya.

“kamu kaka beliin anting aja yah...” bisik dia ke adiknya

Aby suka kasihan melihat adiknya yang selalu tampil polos selama ini.

“ih ngga usah Ka... buat si Nyak aja biar ngga bekoar dia....”

“ngga apa-apa, kamu diam aja.... si Abang transfer barusan....”

Yemima terkesiap

“si abang duitnya banyak yah... jangan-jangn dia boss besar kali... tapi lagi nyamar...” bisik Mima

Aby tertawa

“ngga lah... dia asisten boss, makanya dapat limpahan terus....”

Mereka lalu jalan menyusuri tenant yang ada, sambil mencari toko mas yang cocok buat mamanya dan adiknya. Samuel hanya diam dan ikut dari belakang.

Lily sibuk memilih perhiasannya yang cocok, Mima juga demikian sibuk milih anting.

“kaka ngga?” tanya si nci yang jaga toko

“ngga Ci... mama sama ade saya aja dulu....” ujar Aby

“atau mau lihat yang sebelah sini...?” tawarnya suaminya

“itu apa?” tanya Lily

“itu diamond Bu....”

“wah...ngga mampu kita...” tukas Aby sambil tertawa

“mampulah.... masa ngga?” gurau si Nci

Setelah agak lama memilih, akhirnya pilihan mereka berdua dapat. Dan setelah dihitung lalu si cici nya menyebut angka

“total semua sama anting 7,275.000,- Bu....”

Samuel agak terkaget mendengar angkanya, memang kalung dan liontin salibnya yang lumayan besar harganya. Aby lalu mengeluarkan dompetnya, menyodorkan kartu debitnya untuk membayar. Kalungnya langsung dipakai oleh Lily.

Antingnya juga langsung dipakai oleh Mima, dan Aby terharu melihatnya, meski bagaimanapun mereka adalah mamanya dan adiknya, sukacita mereka adalah sukacitanya juga.

“ini Ka....” cicinya menyerahkan resi, kartu dan juga dus kecil dan surat perhiasan

“makasih yah Ka...”

“makasih Ci.... Koh...”

“kaka ngga beli?” rayu si cici lagi

Aby menggelengkan kepalanya

“kita punya yang kayak modelnya kaka pakai.... tapi masih dibawah sih....”

Mereka kaget mendengarnya

“ini?” tanya Aby sambil memegang kalungnya

“iya... kita ada... tapi yah mendekatilah....”

Aby tertegun sejenak

“kalau mau lihat-lihat dulu boleh.... “koh nya menyuruh pegawainya membuka tray di sampingnya

“ah ini kalung biasa....”

Koh dan Ci yang punya tenant tertawa

“suka merendah anak ibu yah....” ujar si Cici ke Lily, yang masih kebingungan

“emang ini modelnya ada disini?” tanya Lily

“ada Bu... tapi dibawah yang itu....” dia lalu membuka tray dan mengeluarkannya

“ini khan berlian?” tanya Mima melihat kearah tray yang dibuka

Mereka tertawa mendengarnya

“punya Kaka itu diamond.....”

Semua kaget mendengarnya, termasuk Abigael

“ngga kok....ini katanya emas biasa...”

Mereka tertawa mendengarnya

“kan ada alatnya buat ngetest kan?” tanya Mima

“ada.... kita punya..” ujar si Cici

Lily lalu menengok ke arah Aby dengan tatapan yang aneh

“orang kata si abang emas biasa....”

“ih...ka.. ditest aja kali....” ujar Mima

Si yang punya toko tersenyum

“saya sudah puluhan tahun main di emas, kalo lihat sih itu berlian... yang bagus punya.... tapi kalau mau dipastikan kita test saja....” ucapnya lagi

“test aja Ka....pastiin...” ujar Mima

Lalu

“ngga bayar khan kalo tes?” tanya Lily

“ngga Bu....gratis...” ujar si Koko

Dengan agak berat hati, lalu Aby melepas kalungnya untuk ditest dengan alat diamond tester

“ini warnanya F....”

“apa artinya Koh....”

“ya gradingnya kelas F warnanya.....”

Dan begitu dites dengan diamond tester, lampunya menyala menunjukan indikator diamond.

Abigael kaget bukan kepalang. Semua juga anggota keluarganya kaget bukan main, mereka tidak mampu berkata kata

“salah kali alatnya....” ujar Aby sambil memegang dan memasang kalungnya lagi

“hahahah... alat kami akurat Bu....” dia tertawa melihat ekpresi wajah mereka semua yang kaget

“ini berapa hargnya Koh? Kira-kira....” tanya Lily setengah melongo

“berapa yah, ma?’ tanya dia ke istrinya balik

“hmmm....sekitar 80-90 juta....”

Mereka makin keder mendengarnya

“yang beli biasanya pejabat atau pengusaha.....” ujar si Koh

“berati pacarnya orang kaya tuh....” seloroh Cicinya lagi

Abigael hanya tersenyum kecut, lalu mengajak keluarganya keluar untuk cari makan.

“makasih yah Ko...ci...” pamitnya dia

“iya sama-sama, jangan lupa balik lagi kalau mau cari emas atau berlian....”

Mereka masih shock saat tahu kalung Aby itu berlian, termasuk Lily.

“gila lu Ka.... si abang kaya banget kali yah...”

“Palingan juga dikasih sama boss nya”

“atau jangan-jangan dia boss nya...”

Abigael hanya tersenyum sambil menahan gemetarannya.

Jujur dalam hati dia bergetar setelah tahu kalau itu memang berlian. Dia tidak menyangka sama sekali, namun dia memilih diam dan mengajak keluarganya untuk cari makan

“tuh...kamu aja punya berlian..., beliin Mama kalung emas biasa aja masih mikir-mikir...” celotoh Lily lagi

Aby memilih mendiamkan mendegra mamanya masih nyinyir masalah kalungnya. Lebih ekstrim lagi dia mengusulkan beli kalung yang miirp, lalu yang dipakai Aby dijual, jadi ada uang bisa mereka pakai buat DP rumah atau sewa rumah yang lebih besar lagi. Atau DP mobil baru yang lebih bagus dari mobil xenia menerka yang sudah mau 12 tahun lebih.

“mama apa sih? Ini aja dikasih sama abang.....” tukas Aby

“iya...tapi khan berlian.....”

Ah, Abigael pusing memikirkannya. Dia memilih diam dan menyodorkan menu untuk dipilih oleh Mama dan papanya. Dia mengambil foto selfie berdua Mima, sekaligus memamerkan antingnya Mima, untuk dikirim ke Joanes.

Saat makan, ponselnya aby berbunyi whatsapp masuk

Cantik sayang. Mama dibeliin juga

Makasih Bang. Sudah dibeliin kalung

Oke

Makasih yah sayang

Iya By.....


“lu ngga nanya masalah kalung ke si abang?” tanya Mima

“ngga lah... ngapain?”

Aby hanya tersenyum. Mima jadi aneh melihatnya. Dia jadi agak curiga dengan Joanes. Dia yakin Joanes bukan orang sembarangan. Semua pemberian yang diberikan ke kakaknya bukan hitungan jutaan, tapi ratusan juga, dan itu seperti hanya diberi dalam sekedip mata. Meski rasa ingin tahunya besar, namun dia tetap menjaga perasaan kakaknya.

Dia suka kesal saja dengan omongan mama yang kayak ngga tau terima kasih. Mencurigai kalau Joanes investasi bodonglah, jualan narkobalah, tapi tetap saja unagnya dimakan. Sama juga dengan teman-temannya, meski mereka diam didepannya, namun rumor dibalik usaha Abigael, semua dikaitkan dengan sosok misterius Joanes.

Mirip dengan Mama omongan mereka, semua curiga siapa Joanes, usaha dia apa. Soalnya dulu ngaku belum kerja. Tinggalnya dimana bahkan sampai ada isu dia sudah beristri dan isu-isu serem lain berkeliaran di seputar meraka. Namun jawaban Aby hanya satu, jangan pernah mencurigai orang yang sudah kasih kita piring dan makanan untuk kita makan.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd