Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mendung Menggantung di Ambang Cinta

PART XX


Sesal di ujung dosa yang indah







Sebuah taksi online masuk ke dalam halaman Griya Tirtasari. Dari dalam mobil turun sosok wanita cantik dengan kacamata gelap ditaruh diatas kepalanya, menenteng tas dan membawa sebuah sebuah drafting tube. Dia lalu berdiri sejenak di lobby, tanpa memperdulikan sekeliling, lalu menggapai ponsel iphone dari tasnya, lalu menelpon seseorang.

“Halo..... aku udah nyampe....” ujarnya lewat telpon ke seseorang, lalu menutup telponnya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi

“halo....”

Lawannya berbicara

“Oke”

Dia lalu bergerak ke bagian belakang dan sambil berjalan ada yang mengarahkannya

“oke, aku lihat dirimu, sekarang jalan terus, nanti ada sign do not park”

Dia mengikuti

Lalu berhenti di area yang bertuliskan do not park. Tiba-tiba tembok itu terbuka sendiri. Ternyata ada pintu rahasia di balik itu. Dia lalu masuk, ada sebuah halaman dan foyer dibalik pintu rahasia itu, dan kemudian sebuah lift terbuka. Dia tersenyum melihat kelakuan orang-orang kaya dalam membangun propertynya.

Dia masuk ke dalam lif yang kemudian bergerak naik. Merapihkan blazer coklat tuanya, yang dipadu dengan kaos ketat putih dengan belahan agak rendah, rok hitam diatas lutut dan sepatu sneaker putih yang dia pakai membuat dia semakin terlihat anggun.

Dadanya bergetar saat sosok ganteng itu berdiri di depan lift, menyambutnya keluar dari lift, ada sebuah lobby dan sepasang sofa set disitu.

“hi Hilda

“Hi Pak....”

“oh... panggil Jef....”

“oh oke..... thanks Jef...”

Mereka lalu masuk ke dalam kediaman Jef

“pakai saja...” ujar Jef saat Hilda akan membuka sepatunya

“it’s Ok... aku masih orang Indonesia...’ senyumnya sambil membuka sepatunya “ lagipula lebih nyaman nyeker kalau di rumah....”

Jef tersenyum, paha indahnya terlihat membuat mata pria tersedot ingin berbelanja disana

Hilda lalu mengedarkan tatapannya ke seisi ruangan kediaman Jef.

“excellent interior....”

“thank you...”

“ada yang kurang....” ujarnya sambil tersenyum

“wow.... apa tuh...”

Dia mengulum senyumnya

“ tidak ada kehidupan....”

Jef tertawa.....

Tiba-tiba Bomber muncul dan menyapa Jef sambil menggoyang ekornya dan menggongong kecil ke Hilaa

“oh hi....what a cute dog....”

Hilda lalu sedikit menundukan badannya, dan mengelus kepala Bomber

“ his name is Bomber...”

“Cakep banget....”

Bomber lalu kembali naik ke sofa dan duduk manis disana

“coffe? Teh, atau yang romantic ones?” tawar Jef

Diseberang ruang tamu ada bar dan juga lemari kaca besar tempat koleksi minuman milik Jef

“wow..... air putih mungkin baik untuk pembuka....” jawab Hilda

Jef lalu membuka lemari penyimpanan air mineral, lalu membukanya dengan tutupan botol, menyodorkan straw dan juga botol equil yang sudah terbuka

“thanks.....”

Lalu

“may I?”

Hilda meminta ijin untuk membuka blazer coklatnya

“sure....”

Jef membantu dan mengambil blazernya dan menggantung di gantungan topi dan coat di dekat pintu masuk.

Dada indah yang terbungkus kaos ketat putih, membuat wanita ini memang terlihat matang dan menarik. Apalagi dengan kaki telanjang yang indah, mulus, paha yang sangat sesuai dengan pinggulnya yang padat dibalik rok mini hitamnya.

“sendiri?”

“yup....”

“ouch....”

Lalu

“Boleh aku keliling lihat....?” tanya dia ke yang punya rumah “kalo diijinkan?”

“sure.... yuk....”

Jef lalu mengajak Hilda berkeliling ke bangunan satu lantai di lantai 4 itu, dan Hilda sangat terkesan dengan pengaturan ruangan, rancangan serta fasilitas mewah di kediaman Jef ini. Sambil berkeliling dan menerangkan ruangan satu demi satu, mereka berbicara dan ngobrol mengakrabkan diri.

“nice arrangement, great design...”

“thank you...”

Hilda makin penasaran sama sosok ganteng misterius disampingnya ini. Kediamannya yang super mewah ini rasanya melambangkan ‘saldo’ nya yang jumbo.

“ini merupakan hasil rancangan salah satu arsitek terbaik kami.....” ujar Jef

“sudah punya terbaik, lalu kenapa harus ke Bamboo?”

Jef tertawa

“aku sudah tebak pasti kamu akan tanya itu.....”

Mereka lalu berjalan kedalam lagi, duduk di meja bar

“wine?”

“hmmmm....boleh”

“ mau yang mana?”

Hilda menyipitkan matanya memandang deretan anggur yang tersedia

“ Docetto D’alba will be great” dia menunjuk satu botol

“nice choice....”

Jef membuka botolnya, lalu menuangkan ke gelas sampanye

“Ice?”

“yes, please....”

Lalu

“there you go....”

“thanks.....”

Seteguk untuk menyegarkan badan

“ ini rancangan terakhir dia sebelum dia pindah ke perusahaan lain..... kita tidak bisa menahan jika ada tenaga ahli kita dibayar lebih bagus.....”

“oh.... pantas...”

“tapi masalah pake Bamboo.... karena memang kita tertarik dengan rancangan Bamboo di rumah yang di Cinere...”

Hilda tersenyum

“forrest city house....”

“yup.... keren menurut aku....”

Seteguk lagi

“jujur saat kita pertama diminta untuk presentasi untuk bangun rumah seluas 2100 m3 dengan berbagai fasilitas mewah, kami sangat senang.....”

“tapi yang aneh ialah dari pertama kali kita presentasi, nego, dan bahkan mulai membangun.... ownernya malah kita belum bertemu......”

Jef tertawa

“ini pertama kali kami bangun rumah seharga milyaran seperti ini....” ujar Hilda

“bikin penasaran....”

“sekarang?”

“still......”

“jangan penasaran lagi yah.....” seloroh dia

“ngga sih.... kagum tepatnya...”

“karena?”

“you stay silent and humble, dan memilih tetap dalam tabir.... ngga semua CEO sperti itu...”

“aku bukan CEO....”

“hahahaha.... Pak Edward itu setahu kami salah satu BOD deh.... and he keep calling you, Boss....”

Hilda memperhatikan ternyata saat mereka melakukan survey di rumahnya

“planning untuk married?”

“aku? Belum kayaknya....”

“lalu rumah dengan 8 kamar ART dan 6 kamar akan sangat sunyi....”

“ preparation sih....”

Hilda tersenyum, sosok ini benar-benar tertutup. Tapi tatapan dan pesonanya memang luarbiasa menarik.

“ cerita dong tentang Bamboo...”

“mau tanya Bamboo atau tanya Hilda....”

“hm.... bamboo sih... tapi keduanya boleh juga...”

“hahahah... kamu pasti sudah survey secara mendalam tentang bamboo sebelum memutuskan...”

Jef tertawa, dia akui Hilda memang gadis yang smart

“ papa pejabat di lingkungan PU, makanya dia ingin aku jadi arsitek seperti dirinya. Kami berempat semua akhirnya terjun ke sipil, except yang bontot kini lebih suka jadi model....” bukanya sambil meneguk lagi anggurnya

“29 menuju 30, lalu beberapa tahun lalu sepulang dari sekolah diluar, ketemu seseorang yang punya passion yang sama di bagian arsitek, lalu diajak gabung buka bamboo.... hingga sekarang....”

Jef hanya menganggukan kepalanya, dia memang sudah mendengar siapa pemiliknya Bamboo ini, dan cerita dari Hilda juga sudah menjelaskan.

“wow.... happy ever after then....”

“hahahah... i hope so....”

Lalu

“boleh kita mulai?” tanya Hilda

“boleh....”

Dia lalu membuka tabungnya, dan melebarkan gambar kerja diatas meja bar. Dia lalu menjelaskan semua revisi sesuai permintaan yang diminta oleh Jef dalam pertemuan terakhir mereka. Semua perbaikan yang sebetulnya sudah dikirim via wa ke Jef, hanya pihak Bamboo ingin bertemu dan menjelaskan secara detail langsung ke dirinya.

“oke... looks all set....”

“yup.... rumah yang keren, berkelas,dan homey....”

“i wish so.....”

“mau aku pesankan makan malam...”

“ngga... thanks...”

“oh Ok....”

Jef maklum dengan peraturan tentang makan malam bagi wanita

“ kamu tinggal sendirian di rumah sebesar itu?”

“iya....”

“kamarnya?”

“ada dua, 3 tepatnya tapi yang satu dirubah jadi ruang meeting....”

“oh.....”

“assisten rumah tangga?”

“mereka datang pagi pulang sore.... kecuali ada kerjaan khusus... dan hampir ngga ada...”

Hilda mengakui kediaman Jef ini sangat bagus dan rapih, tamannya juga keren,

“oke....so....”

“oke.....”

“ ada yang lain... mungkin tambahan atau revisi lagi....”

“kayaknya semua oke deh.... bisa langsung proceed..”

“oke.....”

Hilda lalu menengguk anggurnya lagi

“aku ngga mau ganggu malam mingguan kamu....”

Jef tertawa

“i have no plan....”

“masa sih?”

Senyuman Jef terbuka lagi

“ kamu?”

“ngga ada.... dia lagi touring dengan offroad clubnya....”

“oh.....”

Hilda tersenyum sambil berdiri

“ kalo gitu bermalam minggulah disini....” tawar Jef sambil berdiri di samping Hilda

Hilda tersenyum manis

“kasih alasan yang bagus kenapa aku harus bermalam minggu disini....” sambil memasang wajah menggoda

Jef mendekatinya, wanita yang betinggi sekitar 165 cm dengan dada yang membusung dibalik kaos putih ketatnya itu, secara perlahan tangan Jef menahan pinggangnya, menariknya agak rapat ke pelukannya.

Tatapan Hilda kini sedikit syahdu, menatap wajah tampan didepannya, tanganya kini memegang dadanya Jef, sedangkan pelukan Jef kian mengetat dan menarik Hilda untuk merapat ke badannya.

“a kiss maybe..... “ tangan Jef membelai wajah Hilda

“ a gentle kiss....”

Tatapan Jef kini menghujam mata indah Hilda

Lalu dengan lembut bibirnya menyentuh bibir Hilda yang masih kaku, dan mata Hilda terpejam mendapatkan sentuhan pertama itu

Bibir Jef lalu mulai melumat bibir indah Hilda dengan lumatan lembut, pelan dan saling bertemu kedua bibir tersebut, dan lumatan yang lembut, lama –lama berubah menjadi lumatan yang panas. Bibirnya meraka saling bertautan, lidahnya kini mulai menyapu dan masuk ke mulutnya Hilda, lidah saling bertautan.

Tangan Jef merayap ke pantat dan meramas pantat yang besar dari balik roknya, dia menyandarkan badan wanita cantik itu ke meja bar, sementara bibir mereka saling bertemu dan mencumbu dengan panasnya. Anggur yang sedikit memabukan sudah membuat hawa dan aroma bercinta kini semakin kencang dan membara.

Jef mengangkat pantatnya Hilda, dan sambil masih bertautan bibirnya mereka, Jef menggendong Hilda menuju kamar depan yang kosong. Dan begitu masuk, dan pintu ditutup, kembali bibir mereka bertemu dan bertautan dengan french kiss mode yang begitu panas.

Wajah putih cantik Hilda kini memerah, ciuman dan bibir Jef kini merangsak ke lehernya yang merupakan area lemahnya Hilda, dia tidak mampu menahan naiknya birahinya saat bibir jantan itu menyusuri indahnya lehernya yang putih mulus dan memancarkan aroma Pleasure dari Este Lauder yang lembut.

Hilda mengangkat tangannya, saat Jef membuka kaosnya yang ketat, dan bra hitam pierra cardin yang membungkus buah dadanya yang indah berukuran 34 c, kini terbuka di depan mata Jef. Bukit putih mulus dengan ulir merah biru terlihat, membuat dada itu semakin menggoda.

Hilda sendiri memang tidak mampu menolak pesona gantengnya Jef. Wajah jantan dan tatapannya yang meluluhkan hati wanita, membuat dia seakan lupa dengan kesepiannya akibat tidak perdulinya orang yang dia harusnya peluk malam ini.

Rok mini hitam lalu dibuka retsluitingnya oleh Jef, dan dengan sekali tarik meluncurlah roknya ke lantai. Sambil berciuman bibirnya, lalu Hilda membantu Jef untuk membuka kaosnya, dan dada dan perut atletis itu kita terpampang membuat Hilda menggigit bibirnya, dia seperti menemukan bakal pejantan hebat malam ini dengan badan yang six pack dan wajah tampan mempesona.

Kembali bibir mereka bertautan, lalu tangan Jef kini menurunkan tali bra Hilda di pundaknya, dan membuka kaitan bra dibalik pungungnya. Dan begitu branya turun ke lantai, buah dada indah yang putih mulus menyembul keluar, dilengkapi dua buah pentil yang masih kecil dan belum diisep mulut bayi.

Dengan rakusnya buah dada itu dilumat oleh bibir dan mulut Jef. Sambil menjilatinya yang kiri, tangan kirinya meraih dan meremas buah kanan milik Hilda. Gigitan kecil dan jilatan di ujung pentilnya membuat sepasang payudara kenyal itu semain indah untuk dimainkan.

“oh...baby..... enak sayang.....”

Suara nakal dari bibir Hilda kini tanpa sadar keluar dari mulutnya.

Buah dada yang kini semakin mengeras itu menjadi sasaran yang indah untuk dihisap. Dan hisapan mulut pria tampan ini membuat wanita itu semakin tenggelam dalam birahinya, dia seperti tidak peduli dengan siapa dia malam ini, pesona pria yang dengan tubuh atletis dan wangi sudah membuatnya jatuh dalam perangkap birahi.

Celana panjang dan celana dalam Jef kini diturunkannya, dan batang kemaluannya yang sudah setengah menegang, kini menyembul keluar bergelantungan bebas. Mata Hilda sayu saat melihat jantannya batang itu. Kontol yang indah.

Jef menggendong Hilda dari posisinya yang bersandar di dinding, kini dia memindahkan tubuh indah itu ke tempat tidur yang besar. Badan Hilda kini menelentang pasrah, menanti sentuhan Jef lebih lanjut.

Ciuman Jef kini menjangkau perut indah itu, tangannya dan jemarinya bermain di selangkangan yang tertutup oleh celana dalam seksi hitam yang transparan, sehingga bisa terlihat vagina plontos dari luar. Hingga akhirnya tangan Jef menarik turun celana dalam senada dengan warna bra, dan kini keduanya sama-sama polos.

Sambil menjilat pentil puting Hilda, jari Jef kini turun ke belahan vaginanya yang polos, bibirnya merah dan seikit basah di celah bibir saat disentuh

“ough......gila....enak sayang...’

Bibir dan mulut Hilda meracau tiada henti.

Dan lalu kedua belah paha mulus itu dibuka lebar. Isi vagina yang mereka dan merah, menantang Jef untuk segera mencium aroma indah dari lubang nikmat tersebut. Dan pantat Hilda terangkat otomatis, tangannya menekan kepala Jef, saat lidah Jef turun dan bermain di belahan vaginanya. Dia bergerak dengan tiada henti, tangannya menelentang pasrah keatas, memperlihatkan ketiak indahnya yang tidak berbulu dan bersih licin

Lidah dan bibir Jef yang berexplorasi di bagian belahan dan lubang merah itu membuat Hilda semakin tidak karuan menahan birahinya. Dia benar-benar tidak mapu menahan, dan akhirnya dia menarik bahu Jef

“masukin sayang.... ngga kuat aku digituin...” pintanya penuh birahi

Tatapan nanar Hilda seolah penuh kagum melihat otot jantan milik Jef yang sudah bersiap untuk masuk. Kontol yang jantan dan tanpa bulu itu sangat indah dilihat. Dia sempat meremas lembut, dan mengarahkan ke vaginanya yang sudah basah dan lembab.

Dan kemudian kontol itu masuk pelan pelan hingga tenggelam.

Hilda menggigit bibirnya, dia memeluk erat badan Fef, kakinya kini melingkar di pantat Jef, dan memeknya berkedut kedut seperti meremas batang kemaluan Jef yang mengencang didalam vaginanya yang basah.

Sambil bertatapan mesra, bibir Jef kembali melumat bibir wanita cantik itu, dan dengan irama pelan, dia mulai memompa dan mengocok pinggulnya agar keluar masuk batang kejantanannya ke dalan lubang nikmat milik Hilda

Jeritan dan teriakan penuh nafsu disertai erangan dan dengusan dari mulut keduanya membuat kamar mewah itu semakin penuh gairah, mata Hilda berkejap menikmati keluar masuknya batang jantan itu, dan mulutnya bagai orang kepedasan seiring remasan jarinya ke punggung hingga pantat Jef yang sedang memompa batang kemaluannya keluar masuk

Bibir vaginanya menjepit dengan erat, dan rasanya bagaikan ikut bergeser keluar saat kontol berurat itu ditarik, dan dia menjerit lirih saat kontol itu ditekan masuk, ini membuat dia sangat menikmati persetubuhan indah ini, karena memang urat jantan itu memberi ransangan yang luar biasa indah bagi dirinya malam ini.

Jeritan dan ringisan nikmat saling bersahutan, ranjang yang rapih kini mulai berantakan akibat gerakan nakal kedua insan ini, dan mata Hilda merem dan melek menikmati sodokan yang sangat intens ditengah jepitan dinding vaginanya yang aktif menjepit.

Jef lalu mencabut batangnya sesaat, dia ingin memperbaiki posisinya lagi, namun melihat vagina indah yang botak licin dan merakah, dia lalu menjilat itilnya yang keluar akibat merekahnya vagina dan pahanya Hilda. Mendapat serangan lidah Jef setelah tadi ditusuk, membuat Hilda berteriak histeris.

Serangan lidah itu di satu titik membuat Hilda tidak kuat menahan

“sayang.... gila kamu sayang... gila.....”

“sayang...dia pain itilku,,,, diapain sayang.....”

Dia tidak mampu menahan lagi

“sayang... aku mo keluar sayang.....”

Jilatan Jef makin liar

“sayang...ah... augh.... auh... gila....”

“keluar kan...syaang....augh.....ohhhhhhhhh......”

Lengkingan Hilda sambil menekan kepala Jef ke lubang vaginanya sekaligus mengiringi orgasme pertamanya di ranjang ini. Dia berteriak keras, dan pantatnya bergetar tanpa mampu dia kendalikan, nafasnya terengah engah dan matanya terpejam

Nikmatnya luar biasa..... dia berdiam sejenak menikmati sensasi terdalam dalam nikmat kehidupan.... sebuah orgasme yang fantastis

Dia mengumpulkan kesadarannya, dia melihat Jef tersenyum melihatnya terkapar, segera dia bangun dan melumat bibir Jef

“nakal yah lidahnya.....” bisiknya

“enak??’

“the best.....” pujinya sambil mencium dada Jeff

Dia lalu mendorong Jef untuk berbaring, tangannya lalu meraih batang yang masih bertahan tegang dan keras. Bibir mungilnya lalu membuka dan memasukan batang kemaluan seksi itu kedalam mulutnya. Dengan penuh perasaan dan menghayati, bibirnya menjepit batang itu, lidahnya ikut bermain menggelitik. Dan matanya menatap ke wajah Jef yang sedang menikmati jialatannya.

Blowjob sang asrsitek ini memang dhasyat, dan batang kontol Jef kini tegangnya sangat luar biasa keras. Bibir mungil seksi itu masih menikmati lumatannya, kepalanya naik turun diselangkangan Jef menikmati lumatannya ke kontol tegang itu.

Jef lalu menarik badanya Hilda

Hilda masih ingin bertahan melumat batang seksi itu

Namun Jef bersikeras, dan akhirnya mulut Hilda melepas mainan batunya itu

“curang yah.....” bisik Hilda

Jef lalu mengatur posisinya, setengah bersandar di bantal yang dia susun, lalu Hilda naik ke atas pangkuan Jef.

Dengan bantuan tangannya, dan sebuah gelang emas seaakan menjadi saksi indah saat tangan Hilda mengarahkan kontol besar itu ke lubangnya yang mulai basah kembali. Dengan pelan tapi pasti, kontol itu lalu masuk kedalam vaginanya kembali.

Mata Hilda terpejam saat semua isi batang itu masuk.

Kenikmatannya sungguh luar biasa dan kembali mendera tubuhnya.

Lalu dengan perlahan dia mulai menggoyang pantat dan pinggulnya. Berada dengan posisi diatas dan memegang peranan sebagai yang tahu dimana letak kenikmatan dan titik yang dirangsang, membuat pantatnya secara otomatis bergoyang dengan pelan awalnya, lalu mulai agak cepat.

Jef yang dibawah kini tidak tinggal diam, dia lalu meremas buah dada indah yang ikutan bergoyang seiring dengan goyangan pantat Hilda, dan kini dia melumat buah dada itu bergantian kiri dan kanan, sambil meremas pantat Hilda, mulutnya menjepit putingnya, yang diselingi dengan gigitan manja saat setengah buah dada itu masuk ke mulutnya

Dan semakin dia menggoyang, semakin sulit dia menahan

“sayang.....”

“hmmmmm”

“enak sayang.....”

“ Banget.....”

“ouch.......”

“suka digoyang kayak gini......”

“banget.....”

Dan akhirnya goyangan yang makin kencang itupun mendekati puncaknya lagi

“aku mo keluar lagi sayang......”

“ouch.....”

“boleh sayang...”

“boleh... keluarin sayang...”

“bener...”

“iya sayang....

“ouch....aouch.....aohhhh ... aooooooohhhhh......sayang.....”

Sambil menggigit bibirnya dia lalu seperti mengejang penuh kenikmatan badannya dan tertahan sejenak, meinkmati dahsyatnya orgasmenya.

“aku keluar lagi.......” teriaknya sambil memeluk erat badan Jeff

Badannya kejang, matanya terpejam, seluruh tubuhnya bagai dialiri kenikmatan yang luar biasa indahnya, orgasme dan sensasinya yang kedua kali akhirnya menjebol pertahanannya.

Dia masih lemes dan badannya masih bertumpu di badan Jef.

Tanpa membuang waktu, Jef lalu membalikan badannya Hilda, dia lalu membuka lebar-lebar pahanya Hilda, dan kembali dia menusukan batang kontolnya yang tegang kedalam vagina yang basah. Dan dengan mulus kontolnya masuk.

Goyangan dia kini sangat kencang dan fokus. Sedangkan Hilda membelai punggungnya dan memberi semangat dengan pelukannya ke tubuh Jef. Bercinta dengan pria rupawan dan badan atletis seperti Jef memang memberi warna tersendiri bagi dirinya. Dan membuat dia sulit mengontrol birahi dan orgasmenya.

Dan akhirnya pertahanan Jef pun jebol.

Dengan kencang dia memeluk Hilda, dan kontolnya menusuk dengan kencang, dia lalu berteriak kecil, giginya gemertak beradu, dan dengan cepat dia mengangkat kontolnya dari dalam lubang basah itu, lalu ujung kontolnya menyemprotkan cairan kenikmatan yang sangat kental dan banyak di perut Hilda

Nafas Jef terengah engah, dia lalu rebah disamping Hilda.

Hilda memeluknya dengan erat, lalu mencium bibirnya Jef. Sebuah akhir pertaungan yang dahsyat bagi keduanya.

“sayang....”

“ya.....”

“enak.....??”

“banget....”

Hilda tersenyum dan kembali mengecup bibir Jef.

“kok dibuang diluar?”

Jef kaget

“buat jaga-jaga....”

Hilda mencium kembali bibirnya dengan lembut

“kamar mandi disitu?” dia menunjuk pintu di dalam kamar tersebut

“iya.....”

“Banyak banget....” ujarnya menunjuk serakan tumpahan air peju Jef di perutnya.

Jef tersenyum

Hilda lalu masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Lalu disusul Jef dengan membawa dua handuk masing dan menyerahkan satu ke Hilda. Mereka lalu membersihkan dirinya masing masing sambil tersenyum berpandangan.

Dengan berbalut handuk mereka keluar ke ruang makan, membuka kulkas dan makan buah dan cemilan yang ada, sambil sesekali bergurau, dan berciuman dengan mesra. Kehangatan dan kenikmatan bercinta yang dirasakan barusan, membuat mereka berdua lupa dengan segala hal yang lain.



******************

Pagi waktu menunjukan pukul 6.30 pagi. Jef terkaget dan terbangun. Sebenarnya dia sudah terbangun tadi subuh, namun bukannya bangun malah dia kembali menaiki tubuh indah Hilda, sehingga total mereka dari malam hingga tadi subuh sudah 3 kali bercinta.

Dia lalu berjalan keluar kamar, lalu masuk ke kamar pribadinya meninggalkan Hilda yang masih tertidur. Dia kaget saat mengecek ponselnya ada 56 pesan masuk, 42 dari Aby. Ada telpon juga 7 kali dari Aby di telpon biasa, dan 8 kali di whatsapp.

Seketika Joanes tersadar. Dia menyesali telah membuat Aby kuatir akibat dengan tindakannya yang tadi malam tidak memberi kabar. Ada rasa berdosa di didirinya karena sudah membiarkan gadisnya kalut dan cemas, sedangkan dia malah sibuk bercinta dengan wanita lain.

Lalu dia mengetikan sebuah pesan, karena pesan dari Aby barusan dia pelayanan di ibadah pagi jam 6.

Honey, aku baik-baik saja, maaf tidak sempat memberi kabar ke Aby. Oke semuanya, ngga apa-apa kok, aku maklum. Nanti siang selesai ibadah telp aku. Love you.....

Dia juga mengecek nomor yang satunya lagi, membalas whatasapp yang penting, dan lalu dia mencuci badannya, menyikat gigi, pakai celana pendek dan kaos, lalu kembali melihat Hilda.

Dan betapa kagetnya dia melihat Hilda sudah mandi, dan sedang berpakaian.

“hi.... sorry yah....”

“it’s Oke....”

“i have to go yah...”

“ Oke....”

Hilda lalu memeluk dan mencium Jef.

“amazing night.... love that...”

Jef memeluknya balik

“ ngga usah pesan taksi, aku sudah suruh Pak Darwin untuk antar....”

“oh oke.... thanks yah....”

Hilda lalu mengambil tasnya, memakai blasernya yang digantung dari tadi malam, mengambil drawing tubenya, lalu memeluk Jef di depan pintu saat hendak turun ke lift

“call me yah....”

“i will....”

Kembali mereka berpelukan sebelum Hilda masuk ke lift.
 
Terakhir diubah:
Ternyata buaya juga si joanes,bakal ke Hilda nih hatinya lama".sorry Aby,masa depan mu sebenarnya sudah terbentang luas ke depan nya..tak semua org tua itu benar dalam segala hal. Kalau merendam terus dan tiada ketegasan dalam bersikap bagi menghadapi mama mu itu, sorry to say,masa depan mu yang cerah bahagia bersama joanes kedepan nya yg sudah di gengaman itu,akan terlepas.. pasti... Kerana telah di patok orang.. welldone Suhu..terima kasih updatenya. Tetap semangat berkarya.👍👍👍👍👍
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd