Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mendung Menggantung di Ambang Cinta

BAB XXXII


NEW DAY, NEW STEPS



“maafin Tante yah......” ujar Lily dengan wajah yang sangat ramah dan berbeda sekali dengan mimik wajahnya selama ini ke Joanes.

“iya Tan.... ngga apa-apa, saya yang harus minta maaf....”

Lily lalu memeluk Joanes

“panggil Mama juga boleh... khan sekarang sudah jadi Mamanya Jo....” tukas Lily

“iya kan Pa....” dia menoleh ke suaminya yang menyalami dan memeluk Joanes juga

Mima dan Flory rasanya ingin berteriak sekuat kuatnya melihat kelakuan Lily yang tidak ada malunya dan merasa bersalahnya sama sekali.

“iya iya.... saya belajar nanti pelan-pelan”

Senyuman Joanes menetralisir semuanya

“selamat yah Bang......” Mima kali ini dipeluk erat oleh Joanes.

“makasih banyak De.......”

Joanes tersenyum

“aku ama Tante nangis terus dari tadi.... ngebayangin masa-masa pahit abang.....” ujarnya pelan

“it’s Oke.... sudah lewat semuanya.... masa depan lebih penting...” hibur Joanes dengan lembut.

“selamat yah Bang....” kali ini Flory

“sama-sama Tante....”

Flory memeluk calon mantunya ini.

Suasana kini lebih cair, dan mereka kini berbicara sebagai satu keluarga, bercanda dan saling berbincang ringan di ruangan conference room, sementara para tamu sedang menikmati hidangan makan siang

“Oh iya Om dan Tante.... saya minta ijin sebelumnya... kalo diijinkan, saya ingin ajak Aby tinggal disini.... karena memang saya juga akan sering travelling, kayaknya rumah banyakan akan kosong.... itupun kalo Om dan tante ijinin...” ucap Joanes

Lily tersenyum dan melirik ke suaminya

“yah... kita terserah kaka aja.....”

Samuel juga mengangguk, karena dia bingung harus menjawab apa.

Mima hanya tersenyum melirik Tante Flory dan teratwa kecil melihat gelagat mamanya yang kini hampir tidak bisa menolak apa permintaan Joanes. Beda dengan waktu beberapa hari sebelumnya yang ngotot dan menolak punya menantu Joanes.

“yah... kalo abang minta kita temenin Aby juga pas abang lagi ke luar negeri juga ngga apa-apa...” ujar Lily lagi dengan sumringah.

Joanes tersenyum melihatnya

“makasih yah.... tante dan Om...”

“mama atuh.....” ledek Tante Flory yang disambut tertawa oleh Joanes

Lalu

“trus tuh rumah di Spica, sudah disetujui bank belum?” ledek Tante Flory lagi

Joanes hanya tertawa

“iya... itu benar ngga Bang...” tanya Lily lagi

Meski agak kesal dengan sok kenal dan sok dekat mamanya, tapi Aby mensyukuri Joanes tidak mendendam sama sekali. Tidak ada sama sekali sikap sini lagi dari Lily, yang ada hanya rasa bahagianya dia, punya menantu kaya raya.

“ itu kapan saja Papa dan Mama mau pindah silahkan.... itu sudah atas nama Aby kok....”

Mereka kaget mendengarnya, meski sudah menduga tapi mendengar jika itu sudah nama Aby tak ayal mengagetkan mereka. Terutama Aby tentunya, dia tidak menyangka akan menjadi pemilik rumah itu, dan sertifikat rumah akan diatasnamakan ke dirinya.

“ayo kita makan yuk....” ajak Joanes

Mereka lalu berjalan kedepan ke hall dekat kolam renang, foyer bagian depan dijadikan tempat makan yang juga dibuat berjejer hingga kolam renang dan ruang tamu.

“suka ngga?” tanya Joanes yang berjalan sambil merangkul Aby

Gadis itu hanya mengangguk senang

“istana yang indah seperti ini.... siapa yang ngga suka...”

Rangkulannya juga dibalas dengan memeluk pinggang Joanes

“eh... bang, btw kalo lu berkunjung ke Aby atau ke gereja... mobil taruh dimana?” tanya Flory penasaran

Joanes tertawa ngakak

“kadang Pak Darwin nunggu di POM Bensin, kadang parkir di RS....”

“RS prima?”

“iya”

“ katanya itu punya abang?” tanya Mima “tadi dengar mereka ngobrol didalam...”

“hmmmm, ada saham kita lah disitu...” senyum Joanes

Gila nih orang yah, pikir Flory. Pantas aja beliin tanah dan bangun gereja, lalu dengan entengnya kasih rumah dan ruko buat Aby. Uangnya ternayat ditaruh dimana mana.

Mereka lalu membaur, dan ikut bersama sama makan dengan tamu-tamu yang lain yang ikut hadir. Aby nampak duduk bersama tamu-tamu VIP dan makan bersama dengan Joanes di meja yang sudah disediakan. Dia juga mendapat banyak ucapan selamat dari semua yang hadir. Teman-teman pelayanan yang dulu sering sedikit merendahkannya kini semua berbalik dan menyalami Aby dengan ramah.

Mima tersenyum penuh haru melihat kakaknya. Dia masih seperti sulit mempercayai kakaknya yang kita jadi pusat perhatian, dengan gaun nya yang elegan dan berkelas lalu duduk disamping pangeran impiannya. Rasanya ini seperti sebuah mimpi yang jadi nyata.

Yang membuat dia dan tantenya Flory gendek ialah kelakuan mamanya, Lily. Selain sibuk bersalaman dan foto-foto dengan tamu yang hadir, dia juga jadi terlihat sibuk mengatur atur beberapa pengurus dan panitia yang ada, jadi seksi repot dia kali ini.

Saat dia balik ke mereka yang masih duduk makan di meja mereka, dengan santainya Lily lalu berkata

“ ini rumah sebesar ini pembantunya harus bener-bener diseleksi sama Aby nih...... barang-barang mahal dan canggih, kalo rusak karena mereka ngga paham kan kasian si Bang Joanes....”

Mima rasanya mau mabok mendengarnya, dia hanya menengok ke arah Tantenya tertawa menggelengkan kepalanya, malu rasanya dia.

“ kalau perlu mama harus ikut cek .....”

“ma... ngapain juga mama ikut campur..??’

“ngga mama ngga ikut campur, mama cuma mau pastikan kalo yang kerja disini itu bener kualitasnya...”

“ih mama ini... kan rumahnya si abang...” delik Mima ke Mamanya

“ kan kita ini keluarganya dia sekarang Mima.... wajar mama ikut kasih saran....”

Flory langsung mencolek Mima

“udah biarlah... mama kamu itu sudah lama ngga merasakan seeprti ini... diamin aja...” ujar Flory

“iya tapi kan lucu aja Tan....”

“kan tante bilang juga apa, yang Tante kuatirkan bukan masalah dia minta maaf apa ngga... tapi yang ini ini.....”

Flory tertawa melihat wajah Mima yang gemes lihat mamanya.



******************

Sore harinya, saat tamu-tamu sudah pada pulang, masih tersisa tim dan semua PA baik Hadi, Ayu dan juga Olivia serta management yang masih ada dirumah Joanes, dia lalu mengajak Aby dan keluarga keliling rumah dan juga memperkenalkan pegawainya yang terdiri dari 5 orang satpam, 2 tukang kebun, dan 6 orang assisten rumah tangganya ke Aby, juga mengajak mereka tour keliling rumah dan melihat kemewahan rumah tersebut.

Mulai dari kamar-kamar asisten rumah tangga dibawah, 3 kamar tamu di lantai 1, ruang gym, studio musik, ruang rekerasi, dapur dan ruang makan, hingga ke lantai 2 yang ada 4 kamar, serta semua ruangan yang ada. Fasilitas bintang 5 serta tekhnologi yang tersemat di rumah ini memang luarbiasa mengundang decak kagum. Mulai dari listriknya yang memakai 50 % tenaga surya, hingga perabotan dan alat canggih sebagai fitur keamanan dan kenyamananbenar-benar terjamin.



“ini buat spa, dan perawatan...” dia menunjukan ruang perawatan yang seperti ruang perawatan spa mewah. Decak kagum tentu muncul dari Aby dan keluarganya.

Dan yang lebih membuat mereka tercengang ialah kamar utamanya yang dilengkapi dengan sofa dan balkon pribadi ala hotel president suite room, dan walk in closet yang luar biasa mewahnya. Rumah yang hanya mereka selama ini lihat di youtube atau di website perumahan atau mansion mewah di luar negeri, kini ada di depan mereka.

Suami Tante Flory dan anak-anaknya juga datang bersama Alfred.

“abang hari ini ngga ada acara lain?”

“ngga ada.... mau dirumah saja....” ujar Joanes

“hmmm.... aku ambil baju dulu dirumah nanti....”

“baju?’

“iyalah...”

“di lemari di walk in closet baju ayang banyak....”

Aby kaget

“ih...kok bisa?”

“udah disiapin..... baju tidur juga banyak....”

Aby heran

“dalaman?” tanyanya malu malu

“ada juga.....” senyum Joanes

Aby memeluk Joanes

“tapi ngga apa-apa, sekalian juga barang-barang lain aku bawa....”

“ya sudah...”

“yang lain?”

“yang lain kenapa?”

“nginap disini ngga apa-apa?”

“ya ngga apa-apa lah, kamar banyak ini.....”

Aby terharu melihat Joanes yang begitu baik terhadapnya.

“makasih yah Bang.....”

Lalu

“ aku nanti dikamar atas yang satunya lagi kan? Tanya Aby

“terserah.....” jawab Joanes tersenyum

Aby memeluknya dari belakang

“awas yah nanti kalo masuk.....”

Joanes tertawa kecil

Flory lalu mendekati mereka berdua

“By... Damar mau berenang... dia datang telat tadi soalnya... tapi baju renangnya ngga bawa...” ujar Tante Flory

“ balik aja ambil.... Tante nginap sini aja..” ujar Joanes

Flory kaget

“boleh?”

“boleh dong....”

Anaknya langsung bersorak mendengar mereka akan menginap disini.

Keluarga Abigael kini bersiap untuk pulang dulu, dan akan kembali untuk menginap di rumah Joanes, dan rencananya senin mereka akan pindah ke rumah baru di Spica. Lili tidak henti-hentinya tersenyum lebar. Dia sibuk menelpon saudara-saudaranya untuk mengambil barang-barang yang dirumahnya karena besok seninnya mau pindah mereka.

“bang.... yang Xpander gimana jadinya?”

“kenapa Ma....?” tanya Joanes

“iya... itu mau ditinggal atau gimana....” Lily dengan setengah berpura-pura bertanya

“terserah Aby aja.....”

Lalu bertanya ke Aby

“ Xpander mau mama pakai....”

“iya kalo abang kasih yah....” Aby hanya tersenyum

“pake aja Ma....”

“makasih yah..... menantuku baik banget deh....” sambil merangkul Joanes

Aby dan Mima jadi geli melihatnya

“by... tapi kita ke rumah ambil pakaian pake Alphard kamu boleh kan?”

Aby garuk-garuk kepala

“iya Ma... aku juga mau kerumah ambil baju....”

“asyik......”

Lily langsung sibuk berselancar di dapur hingga ke ruang tengah, dia seperti mandor hari ini. Untung calon menantunya baik hati dan cuek.

“Bang... mau kopi atau teh?” tanya Aby

“kopi boleh....”

Aby lalu menyeduh kopi, dibantu salah satu asisten rumah tangga, dia lalu mencoba membuat kopi dengan coffee maker di dapurnya.

Setelah kopinya jadi dia lalu menyodorkan ke Joanes yang sedang berdiri memandang taman belakangnya. Dan sambil menemani Joanes yang melihat taman, dia memeluk kekasihnya dari belakang.

“enak dan pas kan?”

“yup...” sambil tersenyum dan tanganya mengelus lengan Aby yang merangkulnya

“Bang...”

“yah sayang?”

“makasih yah..... untuk semuanya”

“iya.... aku juga makasih...”

“untuk apa?” tanya Aby

“buat semuanya juga....”

Aby mempererat pelukannya

“aku bahagia sekali hari ini.....”

Joanes tersenyum. Lalu

“aku masih belum lega saja jika Ka Tirta belum ketemu dimana....”

Joanes menghela nafasnya. Jangankan kamu Aby, yang baru mendengar kisahnya hari ini, aku yang menghabiskan waktuku 19 tahun tanpa dirinya pun lebih kacau lagi rinduku kepadanya. Bisik hati Joanes.

“kita cari sama-sama sayang.....”

Kepala Aby rebah di pundak Joanes, dan dibalas dengan anggukan

Sementara itu Peter suami Flory yang sedang menemani anaknya berenang, masuk ke dalam ruangan tengah atau foyer, karena diajak minum teh oleh istrinya. Dia lalu berbisik ke istrinya sambil melihat Joanes dan Aby yang sedang berpelukan di taman belakang

“ma.... luar biasa yang nasibnya Aby....”

“ia Pa...”

“ngga nyangka... pacarnya disangka culun ternyata boss nya Andre....”

“andre sepupu kamu?”

“iya... dia khan marketing di Sirius Garden.....”

“oh.....”

Mereka melihat betapa bahagianya pasangan itu

“ ingat dulu Aby yah.....” mata Flory penuh haru

“iya...sasaran empuk mamanya melulu.... “

“itulah, Tuhan selalu lihat hati seorang hamba yang luar biasa....”

Peter tersenyum

“Pa, kayaknya tadi Aby bilang bakkery mau minta mama yang kelola..”

“lah? Dia mau kemana?”

“ya dia udah jadi nyonya boss pasti banyak urusan lah....”

Peter ketawa malu

“lagian mana mau dia sekarang lepas Joanes jalan sendirian?” tutur Flory

“anak yang diberkati pasti di sekelilingnya juga kebagian berkat yah....”

“amin pa....”

Lalu

“kita nginap disini malam ini?” tanya suaminya

“iya lah...disuruh si abang... kapan lagi bisa nginap di rumah kayak hotel begini...”

Peter lalu berbisik

“kakaknya mama mantap bener yah....”

“iya... tadi udah pesan-pesan ke Aby.... kalo tau gitu mobilnya kita minta yang Pajero aja yah... kan Joanes ada tuh Pajero ama Fortuner, ngga dipake pastinya....”

“ya ampun...’

Flory tertawa....

“ya begitulah.....”

Sementara itu Aby memeluk Joanes dari belakang, dia seperti sedang menikmati indahnya dan hangatnya punggung kekasihnya itu.

“bang.....”

“iya.....”

“I love you.....” bisiknya sambil tersenyum dan mengusap wajahnya di punggung Joanes

“I love you, too sayang....”

Lalu dia berbisik ke Aby

“ nanti kita bicara dengan keluarga.... dengan Papi William... karena dia pengganti keluargaku saat ini....”

“bicara apa sayang?”

Dada Aby seketika bergetar

“ kita urus pemberkatan aja dulu yah......”

Ya Tuhan, hati Aby bagaikan disiram air dingin. Seketika tangannya bagaikan gemetar, rasa harunya membuncah, matanya penuh haru

“bang.....”

“ya sayang....”

“beneran....??’

“apa aku bohong selama ini....?”

Aby jadi gemes mendengarnya

“ih, soalnya abang ngajak begitu kayak ngajak ke mall.....”

Muka Aby merah dan merona jadinya

“lah trus harus gimana aku?”

Ih, dia memang ngga romantis sih, tapi apa yang dia lakukan buat aku dan keluargaku, sungguh luarbiasa dahsyat rasanya

“mau kan?”

“mau banget.....”

Pelukannya makin ketat

“ngga sabar.....”

“sayang tinggal disini sama aku.... kalau belum ada ikatan ngga enak juga jadi omongan.....”

Aby hanya mengangguk penuh haru.

Tangan Aby dicium oleh Joanes dengan lembut.

“Kita pemberkatan dulu, resepsinya nanti jika Ka Tirta sudah ketemu....”

“ia Bang.....”

Aby merasa hidupnya kini semakin lengkap. Dia yang dulunya tidak pernah berpikir akan menikah diusia semuda ini, sekarang rasanya dia yang jadi tidak sabar untuk segera menikah. Tidak perlu ada resepsipun asal bersama Joanes, dia sudah merasa sangat bahagia.

“bang, aku ke rumah dulu yah.....”

“aku antarin....”

“ngga usah....”

“mau nyetir sendiri?”

Aby malu jadinya

“ngga ah... besok aja sama abang....”

Joanes lalu berbalik dan memeluk kekasihnya

“aby cantik banget hari ini....”

Aby malu dan merona wajahnya, dia memeluk kekasihnya dengan erat

“berkat Abang.... “

Dia mengelus pundak kekasihnya

“ ngga pernah mimpi akan pakai gaun rancangan desainer top.... Tuhan kasih lebih dari yang aku minta....”

Matanya dengan penuh haru menatap Joanes

“makasih sayang.....”

Joanes menganggukan kepalanya

“yah sudah.... suruh Pak Sudino antar....”

“iya Bang......”

Lalu sambil jalan ke arah meja makan

“abang masih mo ngumpul dengan mereka atau?”

“ngga lah...palingan aku suruh pulang.... nanti aku tunggu di ruang kerja diatas...”

“yang samping kamar?”

“iya.....”

“oke Bang....”

Setelah meminta mobil siap, Aby lalu menghampiri Joanes

“nanti mandi disini aja aku.....”

“oke... aku tunggu ayang balik...”

“nunggu kenapa?”

“kan mau mandi disini tadi....?” bisik Joanes sambil tersenyum

“ih abang......” malu dia menunduk

“bareng yah.....”

“apanya?”

“mandinya....”

Aby tersenyum malu malu

“iya.....” angguknya pelan namun mantap.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd