Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mendung Menggantung di Ambang Cinta

menarik certianya
 
BAB XLV



BERKAT YANG TIDAK MENGENAL TEMPAT



Mobil BMW Oppulance seri 7 nampak masuk ke lobby Tirtasari Tower, dan Joanes yang baru saja turun dari mobil dengan cepat bergerak masuk ke lobby, dan kemudian naik melalui lift special buat Direksi di Tower ini untuk menuju ke lantai 9

Hari ini dia baru selesai meeting dengan salah Kepala Dinas PUPR di salah satu provinsi di bagian timur Indonesia untuk menyelesaikan proyek besar kompleks olahraga. Dan selesai meeting dia dikabari oleh Aby untuk datang ke ruangannya di lantai 9, karena dia mau fitting gaun pengantinnya dan kebayanya.

Kebaya akan dipakai untuk untuk pemberkatan, sedangkan gaun pengantin akan dipakai untuk resepsi. Pesta besar dan mewah akan digelar di salah satu Gedung pertemuan besar di Jakarta sebagai tanda syukur mereka atas bersatunya cinta mereka.

Dengan sedikit terburu buru kemudian Joanes lalu masuk ke kantornya Abigael. Disana sudah ada Olivia, Lily, Flory dan Mima. Meski sedikit kaget, tapi dia kemudian menyalami mereka satu persatu, sambil menunggu Aby yang sedang di dalam ruangannya.

“dari tadi Mama bertiga?”

“sudah setengah jam disini…..”

“ Oh oke”

Joanes tidak duduk, dia masih melongokan lehernya menunggu Aby keluar

“ Mima ngga kuliah?”

“ngga Bang…. Libur kami hingga minggu depan”

“oke…..”

Dan tidak lama pintu ruangan Aby terbuka, dan dengan baju pengantinnya dia keluar.

Joanes terpana melihatnya

Meski belum dimakeup, namun kecantikan Aby memang terpancar saat gaun pengantin itu melekat di badannya.

Mata Joanes tidak berkedip memandang kekasihnya

“abang……” sapanya lembut

“cantik banget sayang……” puji Joanes yang membuat Aby tersipu malu.

Tak ayal dia pun jadi bahan ledekan Tante Foly dan Mima yang ada disitu.

Hati dan perasaan Aby pun berbunga bunga. Senyuman manisnya ditebar tidak henti-hentinya, karena hanya dalam hitungan hari dia akan segera resmi menjadi istri sah secara agama dan hukum dari Joanes, kekasih hatinya yang selalu dia bilang the one and only.

“abang suka?”

“banget dong….”

Perancang busananya yang juga datang ikutan memberi sedikit keterangan dan masukan, serta berdiskusi dengan Aby dan Joanes terkait bagian mana yang agak minor, untuk dia perbaiki. Lily juga ikut memberi pendapat pastinya, meski dia mengakui keindahan gaun pengantin mewah milik anaknya itu.

Namun yang paling merasa bahagia tentu Aby dan Joanes, karena setelah sekian lama tertunda acara mereka, akhirnya mereka bisa semakin dekat dengan hari H nya, dimana mereka akan dipersatukan lewat sakramen pernikahan yang kudus.

Begitu juga saat kebaya modernnya dicoba oleh Aby. Joanes sangat berbahagia melihatnya. Apa yang dia impikan dan inginkan benar-benar dilakukan oleh perancang busana pengantinnya ini. Dan Aby terlihat sangat elegan dan cantik dengan busana rancangan mereka. Warna dan coraknya serta modelnya benar-benar membuat Aby semakin terlihat berbeda dan mempesona.

Ada rasa haru dimata Mima selaku adik, dan tentunya di mata Lily. Meskipun dia lebih sering menyebalkan bagi Aby, namun sebagai ibu, melihat anak sulungnya dengan pakaian pernikahan seperti yang dia kenakan 26 tahun yang lalu, rasa haru pun timbul di hatinya.

Bangga sekali dia anaknya akn menikah di Gedung mewah, dan dengan konsep pernikahan yang sangat akbar, membuat dia tidak henti-hentinya memotret anaknya itu dengan Samsung Ultra S22 yang baru dibelikan Aby untuk dirinya.

Statusnya di whatsapp nya pun bertebaran semua isi foto anak dan menantunya, lengkap dengan caption keren ala Lily, fitting Kebaya dan Gaun Pengantin untuk anakku Jo dan Aby. Lancar hingga hari H nya yah anak2ku.

Status yang lebay yang sering diketawain oleh Mima dan Tantenya Flory. Maklum sekarang ini semua puja puji selalu meluncur dari mulut mamanya untuk menantunya. Anak baiklah, anak ganteng lah, menantu royal lah, dan banyak pujian lain. Mereka sebal karena mereka tahu bagaimana mamanya dengan mudah berubah dari A ke Z begitu tahu siapa sebenarnya Joanes.



**********************************



“abang udah makan?” tanya Aby

“udah…..”

“makan dimana?”

“tadi sama Michael sepulang dari Cengkareng”

Pembicaraan antara Aby dan Joanes setelah sesi pengukuran dan fitting baju sudah selesai. Mereka duduk di sofa di ruangan kerja Abigael. Flory dan Mima duduk di sofa panjang, Lily di sofa tunggal, demikian juga Joanes di sofa tunggal di sisi kanan Lily, sedangkan Aby duduk di sandaran tangan sofanya disamping Joanes. Tangannya melingkar di bahu Joanes

“ jadi nanti setelah menikah manggilnya apa nih…..” ledek Tante Flory

Aby dan Joanes hanya tersenyum

“apa sayang?”

“apa?”

“itu ditanya Tante Flo…..”

“ih….. abanglah yang jawab….” Tolak Aby malu

“ Mom dan Dad? Atau back to basic papa dan mama…..”

Aby dan Joanes tertawa lepas

“ ngga tau Tan…..”

“lho… kayaknya Amar suka manggil Mami dan Papi deh…..” celetuk Mima

“hahahahah, dia memang suka manggil begitu…. Kayaknya diajarin sama Ellen…..” ujar Joanes

“iya itu juga bagus kok…..” ujar Lily sambil matanya di ponsel menjawab WA yang masuk karena postingannya di status wa dan IG nya. Senyumannya tidak lepas dari wajahnya karena banyaknya komen dan doa yang masuk ke whatsappnya semenjak dia posting itu beberapa saat yang lalu

“nanti ajalah yah Bang…..”

Joanes hanya tersenyum mengiyakan

“ sudah pada makan semua? Mama? Tante dan Mima?”

“sudah….” Kompak mereka menjawab

Lalu Flory gantian bertanya

“kalian ngga ada acara lagi?”

Joanes melirik ke arah Aby

“saya jam 2 ada meeting, lalu jam setengah 4 ada internal management BOD briefing….” Jawab Joanes

“aby?”

“aku ngga Tan…. Ikut abang aja….”

Joanes tersenyum melihat ke arah Aby

“boleh kan?” tanyanya sambil melirik mesra Joanes

“boleh lah…..” senyuman manis Joanes dikulum

“ beberapa hari ini sibuk…. Jadi ngga sempat bareng-bareng, maunya sore ini ama abang aja…..” tutur Aby lagi

“ehem ehem……” ledek Mima yang disambut tertawa lepas mereka

Aby seperti tidak meperdulikan ledekan mereka. Dia terlihat menikmati sekali masa-masa indahnya menjelang hari pernikahan. Debaran dan rasa gelisah, hari-hari yang suka membuat tensi naik dan juga mood berubah ubah seperti banyak pengantin alami, ternyata dialaminya juga.

Perdebatan kecil juga sering dia hadapi bersama Joanes. Hal-hal yang harusnya tidak mereka debatin pun suka jadi masalah. Untungnya, Joanes lebih banyak mengerti kondisi Aby. Dia tahu bahwa wanita menjelang hari H seperti ini pasti tingkat stressnya bertambah tinggi. Dia lebih banyak mengalah dan mendengar jika Aby sudah mulai cerewet dengan semua persiapannya, meski asistennya dan WO kapan saja ditelpon siap membantu.

“ naik apa kesini?” tanya Joanes

“ naik grab…..” jawab Lily

“ mobil kemana?”

“ Xenia dipake Alfret ke Bandung ada acara pemuda gereja, xpander dipake papah....”

“oh…..”

Aby mulai tidak nyaman hatinya jika Lily sudah mulai bahas masalah mobil. Karena bukan sekali dua kali Lily suka mengeluh masalah kendaraan. Dia ingin salah satu mobil Joanes jika boleh dia pinjam pakai di rumahnya dia, bukan dia datang ke rumah Aby jika perlu pakai mobil.

“ ngga ke rumah aja?”

Lily tersenyum agak malu-malu

“masa iya setiap mau jalan atau ada perlu harus ke Altair sih, Bang……”

Mima dan Flory saling saling bertatapan penuh makna, Aby juga hanya tersenyum kecil mendengarnya

“ bukannya mama juga sering ke rumah Ka Aby, ah……” celetuk Mima

“ yah….. khan boleh dong sesekali pinjam mobil…..”

Bukannya sekali si mama ini…. Tapi sering…. Kata hati Mima

“ ya ngga apa-apa sih Ma…..” ujar Joanes seperti memberi angin

“nah tuh… abang aja ngga keberatan….”

Mima dan Flory bahkan Aby suka kadang sebal dengan gaya Lily yang lebay dan sangat oportunis sekali. Sedangkan yang disebalkan malah seperti tidak merasa bahwa dirinya itu menyebalkan bagi sekeliling dirinya selama ini.

“ gini lho Bang…. Khan Mama ini semua tahu… siapa Mama……” gaya lebaynya muncul kali ini.

Joanes hanya tersenyum kecil melihat Lily, disaat wajah mereka yang lain manyun melihatnya

“ kalau mama ada acara, atau ada arisan…. Trus Mama naik grab misalnya… atau naik Xenia… coba apa yang ditanyakan oleh teman-teman Mama?” sentil Lily

Aby yang agak kesal lalu menyerobot

“ngga ada kali yang akan nanya…..”

“ih… kamu khan ngga ada disana, Ka….. makanya ngga tahu….”

“trus?”

“yah… wajar aja Mama pinjam mobil di Altair…. Apa kata mereka nanti?? Ibunya Joanes dan Abigael naik grab atau xenia?? “ mulutnya agak monyong sedikit

“bisa jatuh pamor dah…..” sambungnya lagi

Aduh ampun sampai geli perut Flory dan Mima melihat gaya Lily kali ini

“ah itu bisanya Mbak aja…..” sambar Flory

“ih, beneran De……”

Joanes tertawa lucu, membuat Aby yang disampingnya heran melihatnya

“abang kenapa sih malah ketawa?” protesnya ke Joanes

“iya…. Mama lucu soalnya….”

“apanya yang lucu….?”

Joanes hanya tertawa dan tidak menjawab pertanyaan Aby

“ kalau pakai mobil keren, atau diantar Alphard kan ngga nanya mereka…. Malah pada bilang, jeung beruntung banget yah… punya anak dan menantu yang baik hati….” Kenes sekali gayanya dia

“kan nama kalian berdua yang dipuji……”

Joanes kembali tertawa. Memang dirasanya benar omongan Lily, cuma Aby dan Mima memang merasa tidak enak hati dengan gaya Ibunya yang suka tidak pada tempatnya. Untung Joanes cuek dan tidak mepermasalahkan itu.

“ yah ngga apa-apa Ma… kalau mau pinjam mobil di rumah boleh……” ujar Joanes

Aby jadi agak kesal sebenarnya, dia tahu mamanya pintar memanfaatkan kebaikan hati dan royalnya Joanes. Hal yang sama juga dirasakan oleh Mima dan Flory. Mereka lebih ke kesal dan sebal dengan Lily, karena mereka tahu bagaimana Lily dulu memandang Joanes, dan saat sudah tahu kondisi Joanes sekarang, 180 derajat sikapnya langsung berubah dan memuji entah dimana dia duduk dan lagi ngobrol dengan siapapun, menantunya saja yang dia puji setinggi langit.

“tuh kan By…. Boleh sama Abang…..” merasa diatas angin

Aby hanya diam saja. Masih agak kesal dengan gaya dan sikap mamanya sebetulnya.

Lalu

“emang mama suka pake mobil yang mana?” tanya Joanes lagi

Lily tertunduk malu-malu

“yah mana aja sih Bang…. Kadang pinjam Alphardnya Aby…. Tapi seringnya kan yang Pajero atau Fortuner Mama pinjamnya…..”

Aby agak mencium nada-nada yang agak lain sepertinya

“Mama suka yang mana pakainya?”

Lily semakin salah tingkah, sedangkan Mima dan Flory kembali berpandangan

“ yah mana aja Bang….. Fortuner boleh, Pajero juga boleh dipinjamin ke Mama…. Jadi kalau mau keluar-keluar Mama kalo boleh pinjam itu….” Nada sumringah muncul seketika

Aby hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil. Dia dan tantenya serta adiknya saling bertukar pandangan dan sama-sama tersenyum geli melihat gaya Lily.

Joanes lalu mengetikan sebuah pesan lewat whatsapp di ponselnya

Dan tidak lama muncullah Hadi, personal assistant Joanes, sehingga obrolan mereka terputus mendadak karena kehadiran Hadi.

“ Boss, adanya yang ready Dark Grey Metalic hari ini……” ujar Hadi

“ ini yang tipe VRZ?”

“iya Boss, yang 2.8….”

“ya sudah…. Itu aja….”

Mereka yang mendengar agak bengong seketika

“bang…..”

Joanes tersenyum ke arah Aby, dia hanya mengangguk pelan .

“suruh antar aja sore ini…..”

Mima dan Flory kaget bukan kepalang. Lily apalagi, dia bagai tidak percaya

“mau yah Ma?”

Masih bengong

“fortuner, warnanya abu-abu metalik…. Diantar sore ini….”

Lily hampir mau copot jantungnya

“eh…. Ini mobil baru….??” Tanyanya takjub

“iya… buat Mama….” Jawab Joanes santai, namun membuat Aby, Flory dan MIma kaget bukan kepalang.

Lily seakan tidak mampu berkata-kata. Kagetnya bukan kepalang tidak ada angina tidak ada hujan tiba -tiba dibelikan mobil oleh menantunya.

Seketika dia tiba-tiba berteriak dan langsung bangun menghambur dan memeluk Joanes seketika

“ makasih yah abang…… makasih banget…..” dia memeluk Joanes.

Saat mereka yang lain bengong, Lily malah memeluk erat menantunya

“aduh… mama hampir mau copot jantung Mama….. “

Air mata haru mau tidak mau mengalir dari mata Lily

“makasih yah Bang…. Mama kaget… ngga nyangka…..”

“iya Ma…” Joanes mengelus punggung Lily yang setengah menimpa dirinya yang sedang duduk

“makasih juga Ka…..” dia memeluk anaknya Abigael yang

Abigael nyaris bengong dengan keputusan Joanes membelikan mobil baru untuk ibunya. Dia masih bengong, meski akhirnya tersenyum sambil meenrima pelukan dari ibunya. MIma nyaris ternganga mendengarnya, dia bagai tidak percaya sambiltangannya menggenggam erat tangan tantenya Flory.

Sementara Lily sambil mengepalkan tangannya penuh kegembiraan. Air mata haru dan bahagia masih menghiasi wajahnya karena mendapat hadiah sebagus ini dari menantunya. Dia tidak henti-hentinya berterima kasih ke menantunya itu. Senangnya luar biasa wanita paruh baya ini mendengar dia mendapat hadiah

“Mama harus bilang ke papa ini……” dia heboh sendiri saking senangnya.

Aby hanya bisa diam sambil memandang Joanes yang sedang membalas pesan di ponselnya. Dia agak kecewa karena Joanes mengambil keputusan tanpa bicara dengan dirinya dulu, meski itu untuk keperluan ibunya atau keluarganya sendiri.

“aduh…. Nyak noraknya makin jadi ini….. bisa sekompleks tahu ini……” gerutu Mima setengah manyun.

Mungkin bagi banyak orang ini sangat menggembirakan. Tapi buat mereka yang dekat dan tahu bagaimana ceritanya selama ini, entah kenapa mereka merasa aneh dan lucu melihat Joanes seperti tidak ada beban untuk menghadiahkan mertuanya hadiah semahal itu.

Flory apalagi, dia sungguh merasa sedikit jengah melihat kakaknya itu. Baginya Lily nasibnya yang sangat beruntung, memiliki anak yang sesabar Aby, dan memiliki menantu sebaik Joanes, yang selain berlimpah berkat, juga tidak pernah berhitung untuk memberi ke keluarganya.

Banyak orang yang hartanya segunung, namun punya hati memberi itu yang sulit. Dan hari ini Flory kembali diperlihatkan bagaimana Lily yang dulunya jutek dan agak judes ke Joanes, kini berubah sangat manis dan sayang sekali dengan menantunya itu.

Sementara itu Lily setengah histeris menelpon suaminya, memberi tahu jika sore ini mobil barunya akan dikirim langsung dari showroom ke rumah.



************************************

Abigael menyusuli dari belakang langkah Joanes yang masuk ke ruangan kerjanya di lantai 7. Lily, Flory dan Mima sudah bergegas pulang. Lily apalagi, dia bagai tidak sabar menunggu mobilnya datang sore ini. Pembelian mobil secara cash membuat mobil yang ready bisa segera diantar.

“Bang…..”

“ya sayang…..”

“abang kok buang uang aja sih beli mobil buat mama?”

Joanes tersenyum

“khan mama bisa pinjam mobil kita kalau perlu…..”

Joanes meletakan ponselnya di meja

“ atau kalau niat mau kasih, kan ada fortuner atau Pajero di garasi yang jarang kita pakai…..”

Joanes hanya diam. Dia seperti tidak memperdulikan protes calon istrinya itu.

Lalu dia memberi kode agar Aby yang masih menatapnya dengan pandangan yang aneh, agar mendekat ke arahnya. Dan begitu Aby mendekat, pelukan Joanes langsung menenggelamkannya ke dalam pelukan hangatnya.

“yang…..”

Diam…..

Joanes lalu melepaskan pelukannya, lalu memutar balik badan Aby, dan sambil dia memeluk dari belakang, Joanes menunjuk tulisan di sebuah canvas yang tergantung di ruang kerjanya Joanes.

1 Tesalonika 5:18 - "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Aby membacanya dalam hati, meski tidak mengerti apa korelasi pertanyaannya dengan ayat yang ditunjukan oleh Joanes ke padanya.

Dia lalu membalikan badannya, dan matanya menatap ke mata Joanes, seperti meminta jawaban

“abang juga ngga nanya ke aku dulu…..” protesnya lagi

Joanes tersenyum lebar. Dia lalu mengambil tangan Aby, membelai lembut dan menepuk nepuk punggung tangan yang di dalam genggaman tanganya itu

“Yang…….”

Aby diam

“ aku… kalau bisa aku bayar dengan tabungan aku yang ada….. mungkin akan aku lakukan agar almarhumah Mama Danum bisa ada buat aku dan Ka Tirta…..”

Aby tertegun kini…….

“ aku bahkan nyaris tidak pernah merasakan hangat kasih sayang seorang Ibu…….” Tutur Joanes pelan

Aby terdiam dan temangu kini. Di usia yang masih sangat kecil, 2 tahun bukanlah usia yang cukup untuk bisa mengingat sebuah memory tentang ibu kandungnya. Dan itu yang dialami oleh Joanes dan Tirta di waktu kecilnya

“ aayang, Mima dan alfret sangatlah beruntung…. Masih lengkap punya Mama dan Papa…..”

Dada Aby bagaikan diketuk oleh kata-kata Joanes, kata-kata kekasihnya bagai menusuk ke ulu hatinya.

“ Mama Lily memang kadang menjengkelkan…. Tapi dialah Mama kita berdua saat ini…. Meski banyak hal yang suka buat ayang atau aku kesal dulu… tapi itulah ibu kita yang Tuhan kasih…..”

Aby terharu mendengar suara Joanes. Suara yang seperti menyadarkan dia

“ aku walau bisa beli selusin mobil… tapi tidak mungkin bisa membeli sukacita seorang ibu yang menerima hadiah dari anaknya…. Tapi ayang masih bisa…. Ini bukankah hal yang harus ayang syukuri??”

Aby tidak terasa menitikan airmatanya. Dia seketika malu dan kagum dengan kebesaran hati Joanes

“mama Lily meski demikian, dia tetaplah Mama kita…… “

Pelukan Aby kini dengan erat merangkul tubuh kekasihnya. Dia sangat bahagia dengan kebesaran hati dan kebaikan Joanes. Dia bagaikan tidak mampu berkata kata

“makasih yah Bang….. makasih…..”

Joanes menganggukan kepalanya

“iya sayang…..”

Abigael hatinya bagai dibuat campur aduk oleh Joanes hari ini. Disaat dia kesal dengan Joanes yang diam-diam tanpa diskusi dengan dirinya membeli hadiah mahal buat ibunya, namun disisi lain dia juga disadarkan oleh Joanes tentang sikap mereka sebagai anak terhadap orangtua.

“nanti Ka Tirta kalo tahu bagaimana?”

Joanes tertawa

“Ka Tirta ngga ngurusin yang begitu sayang…..”

Aby hanya bisa menganggukan kepalanya. Dia seperti diingatkan untuk mensyukuri apa yang Tuhan beri untuk dirinya. Memang sikap Mamanya suka membuat dia kesal karena gayanya yang suka overacting dan menyebalkan. Namun dia ingat apa yang disebutkan oleh Joanes barusan, bahwa bagaimanapun tidak ada satupun didunia ini yang bisa menggantikan kasih sayang seorang ibu, meski ibu yang Tuhan sediakan untuk dirinya bukanlah gambaran ibu yang ideal menurutnya.

“makasih yang Bang…. Sudah ingatkan aku…..” bisiknya lembut ditelinga Joanes

“sama-sama cintaku…..” senyuman manis itu muncul di wajah gantengnya

Dan benar saja, sore hari saat mereka hendak bersiap untuk keluar kantor untuk jalan berdua, status whatsapp dan instagram mamanya langsung heboh dengan postingan foto-foto mobil Fortuner barunya dan kata-kata indah yang juga menyebut nama Joanes dan Aby.

Meski memaklumi, namun Aby tak urung juga geli melihat noraknya ibunya.

Dia sambil tertawa dan cerita ke Joanes tentang kelakuan ibunya, sambil membalas whatsapp yang masuk. Termasuk whatsapp dari Mima dan Mama yang bergantian masuk dengan kalimat dan nada yang bertolak belakang.

Udah Mim, toh nanti juga kamu yang nyetir juga kok

Nggalah, paling anak kesayangan yang sering pakai
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd