Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini terlalu kejam dan sadis? Perlu di softin lagi?

  • Dikurangi kejamnya

    Votes: 96 39,0%
  • Sudah pas

    Votes: 50 20,3%
  • lebih kejam lagi

    Votes: 100 40,7%

  • Total voters
    246
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Scene 6 : Pra-Taaruf

Hari H Pra-Taaruf pun sudah tiba, aku memutuskan memakai gamis dan daleman model standard saja, agar kesan akhwat baik2 masih melekat selama proses pra-taaruf kali ini. Karena aku yakin, pasti ada ikhwan yang tidak suka melihat daleman dan gamis ketat seperti yang sudah kubeli, kurang berasa kesan akhwatnya.

Undangan sudah kusebar melalui pesan WA kepada siapa saja yang sudah transfer ke rekeningku. Kuputuskan untuk menyewa 1 kamar hotel yang cukup layak ditengah kota ini. Sesi pra-taaruf kulaksanakan start pukul 15.00 - selesai

"Kemana nih pagi2 kok udah cantik aja Ris?", goda Mbak Dewi memergokiku

"Eh iya mbak, ada acara nih. Oiya mbak, paling malam ini aku ngga pulang ya", jawabku singkat

"Hmm.. Gak boleh pacaran lho dek. Ga boleh berdua2an juga. Inget kalau berduaan yang ketiga itu setan"

*Ngga berduaan kok mbak, ini berlima belasan, dan setannya aku sendiri* kataku dalam hati sambil terkekeh

"Acara apa sih kok sampai gak pulang segala?", tanya Mbak Dewi lagi penuh curiga, sambil merapikan sedikit cadarnya yang miring

"Rahasia. Hehe.. Udah ya mbak aku berangkat dulu.. Daaahhh...", kataku sambil berjalan keluar rumah.

"Astgfrlhdzm.. Jangan lupa salam dek!", kata Mbak Dewi sambil geleng-geleng kepala

aku memang tidak mau menceritakan kegiatanku ini kepadanya, malas saja jika dia akan menceramahiku macam-macam. Masak iya aku berkata Aku mau kasih lihat auratku untuk dilihat kepada para ikhwan sebelum taarufan. Bisa diceramahi habis2an aku. Kulihat Mbak Dewi tidak mencercaku dengan berbagai pertanyaan interograsi yang detail, sehingga aku tidak perlu menyiapkan kebohongan yang lain.

Aku berangkat ke hotel menggunakan jasa Taxi Online, singkat cerita aku telah tiba di resepsionis, aku tunjukkan code booking onlineku kepada pria staff resepsionis itu. Aku sempat deg-degan khawatir resepsionis itu tidak mengijinkanku menginap . Ternyata pemikiranku salah, aku lega ternyata dia tidak bertanya macam2 kepadaku dan langsung memberikanku sebuah kartu kamar. Untungnya aku mendapatkan kamar di lantai 1, sehingga para ikhwan nanti tidak perlu repot kujemput ke lobby untuk naik lift, karena akses lift memerlukan kartu kamar agar bisa berfungsi.

"Langsung menuju kamar 112 ya, bersikaplah seperti biasa agar karyawan hotel tidak curiga ya akhi", ketikku dan kukirimkan ke sebuah grup yang kubuat dengan ikhwan2 yang mengikuti kegiatan pra-taaruf ini.

Aku rebahkan tubuhku dikasur hotel yang empuk. kunyalakan AC kamar dan sedikit menikmati dinginnya ruangan yang sudah lama tak kurasakan. Kuputuskan untuk kencing sebentar dan tak lupa kucuci vaginaku agar wangi. Tidak lucu aja kalau tiba2 aku nanti kebelet pipis ditengah sesi. Sambil menunggu kedatangan mereka. Aku menonton film porno kembali melalui handphone agar bisa menaikkan libidoku.

Kuberbaring diatas springbed ukuran king size yang begitu nyaman, jauh berbeda dengan kasur di kontrakanku. Kuangkat gamis keatas dan mulai kucolek memekku dengan jari telunjukku. Gerakan colmek kubuat perlahan saja kali ini agar tidak begitu basah. Yang penting terasa sensasi gelinya yang nikmat

"Sshhh.. Aaahhh" lenguhku menikmati pemanasan kali ini

*Tok tok tok* suara pintu diketuk setelah aku colmek kurang lebih 10 menit

*Jam berapa ini kok udah datang* kesalku

Jam menunjukkan pukul 14.15 masih lama sebenarnya dari sesi yang kujadwalkan. kubukakan pintu kamar, ternyata sudah berdiri 7 orang ikhwan yang tersenyum ke arahku. Demi menjaga image, kubalas senyuman itu dengan senyum tipis sambil menundukkan pandangan berlagak malu-malu.

"Aslmlkm ukh..",kata mereka sambil tidak menjabat tanganku dan hanya memberikan isyarat dengan merapatkan kedua telapak tangan didepan dada. Mereka paham untuk tidak bersentuhan dulu antara ikhwan dan akhwat.

"Wlkmslm, masuk dulu akhi", kataku mempersilakan mereka masuk

Baru 8 orang (termasuk aku) diruangan ini, ternyata ruang kamar hotel yang kupesan sudah terasa sempit. Para ikhwan yang hadir untungnya bersedia menunggu kedatangan ikhwan yang belum datang dan sambil membuang waktu, mereka mengajak ngobrol

"Afwan total ada berapa ikhwan ukh yang mau pra-taaruf dengan anti?"

"Ada 15 orang akhi", jawabku

"Banyak juga yaa.. Wah bisa sempit ruangan ini ukh.."

"Cukup lah ya walau agak dempet2an. Hehehe"

"Boleh dimulai sekarang aja ukh? Ana udah tidak sabar"

"Iya ukh sekarang aja, nanti yang lain bisa menyusul, demi mempersingkat waktu ", kata ikhwan yang lain

"Sabar akhi, kasian yang lain. Ana malas kalau ngulang lagi perkenalan dari awal"

Akhirnya para ikhwan mengerti alasanku dan setuju untuk menunggu kedatangan ikhwan yang lain. Beberapa menit kemudian akhirnya tibalah beberapa tamu undangan yang lain

*tok tok tok* suara pintu diketuk

Kubukakan pintu kamar dan ternyata 7 orang ikhwan sisanya sudah hadir. Akhirnya acara pra-taaruf bisa dimulai tepat waktu. Pukul 15.00 bahkan sudah kami mulai

"Bisa dimulai ukh.. Kami disini ingin prataaruf dengan Ukhti Rista sebelum melanjutkan ke proses taaruf", kata seseorang ikhwan disambut anggukan kepala ikhwan2 yang lain

"Jadi nanti Ukhti bisa pilih salah satu dari kami mana yang ukhti pilih untuk menjalani proses taaruf"

Aku berdiri ditengah2 mereka, suasana seperti ini membuat jantungku berdebar kencang. Bagaimana nantinya acara ini akan berlangsung.

"Ayo ukh, perkenalkan diri ukhti dulu", pinta salah satu ikhwan yang tak kuingat nama2 mereka.

"Iya akhi.. Nama ana Rista Amelia Jihan, ana usia 25 tahun..", kataku memulai acara

"Udah 25 ya Ukhti? Wah udah waktunya nikah tuh ukh.. aktivitasnya apa ukh?", tanya salah satu ikhwan, ikhwan yang lain menyimak dengan seksama

"ana kuliah jurusan pendidikan guru di Universitas Majuterus Pantangmundur, dan biasanya ana juga kerja sambilan dengan menjadi guru privat", jawabku

"Guru privat kelas berapa?"

"SD dan SMP akhi", jawabku

"sebelumnya Ukhti Rista apakah pernah taaruf?"

"Pernah akhi, tetapi kandas tengah jalan. Ternyata beliau berbohong dan sudah beristri 2", kataku mengarang cerita

"Oh begitu.. langsung anti hentikan saat itu juga prosesnya?"

"Iya akhi, ana tidak suka ikhwan pembohong"

"Sejak kapan Ukhti Rista berjilbab syari?", tanya salah seorang ikhwan lagi

Aku kemudian berpikir sejenak. Mencari jawaban yang tepat dan terkesan natural

"Waktu SMA, ana masih belum memakai kerudung. Seragam sekolah ana bahkan masih ketat dan roknya pendek hingga diatas lutut akhi. Baru awal masuk kuliah, ana mulai mengenakan jilbab syari"

"Wow selama SMA brarti Ukhti bajunya masih sexy sexy?"

"Iya akhi. Hehe.. Tapi ya akhirnya saya mutusin hijrah", kembali aku mengarang cerita

"Alasan pakai gamis syari kenapa ukh?"

"Ana lihat wanita bergamis itu terlihat anggun. Ana coba pakai pakaian syari ternyata ana cocok. Akhirnya keterusan akhi sampai sekarang", jawabku

Para ikhwan mengangguk mendengar jawaban yang kuutarakan. Semua terkesan jujur dan tidak dibuat-buat.

"Jadi anti menggunakan pakaian syari agar karena terlihat lebih anggun ya? Klo suami minta lepas hijab ukhti bersedia?", tanya seorang ikhwan

"Jujur saja awalnya iya akhi, ana memakai gamis awalnya memang ingin terlihat lebih anggun dan dewasa, keterusan deh.. Kalau lepas hijab, afwan ana belum bisa. sudah terbiasa berpakaian seperti ini akhi"

"Menurut kami, anti memang cantik kok pakai kerudung, apalagi kalau polosan cuma pakai kerudung aja. hehehe", goda seorang ikhwan disetujui oleh ikhwan yang lain sambil tertawa malu2

"Akhi bisa aja"

"Tapi menurut ana, anti itu akhwat paling berani dibanding akhwat2 yang pernah ana kenal. Anti orangnya to the point, Anti yang paling bisa bersuara, itu yang membuat kami kagum dengan anti", kata salah satu ikhwan disambut anggukan yang lain

"Syukron akhi. Ana hanya merasa perlu menyampaikan hal hal yang menurut ana mengganjal dipikiran ana, termasuk pentingnya aurat kami para akhwat bagi calon suami kami"

"waktu SMA pernah pacaran?", tanya yang lain

"Pernah akhi"

"Berapa kali?"

"3 atau 4 kali. jawabku mengada-ada"

"Wow dulu suka ganti2 pacar ya..ngapain aja waktu pacaran ukhti?"

"Ana tidak pernah sampai ML akhi waktu SMA dulu.. sebatas berciuman dan saling raba saja. Karena itu ana ingin hijrah setelah itu. Afwan jika antum semua jd sedikit kecewa"

"Oh tidak apa2 ukhti. Setiap manusia punya masa lalu, menurut ana tidak masalah", kata salah satu ikhwan dan diamini yang lain

"tetapi anti masih perawan kan ukh?"

"Masih kok akhi, bisa antum cek sendiri biar sama2 enak"

"Yasudah yuk dimulai ukhti. Tolong ukhti perlihatkan aurat ukhti, agar penis kami bisa semakin tegang dan mengeras melihat aurat anti yang anti tutup rapat itu"

Para ikhwan semakin mengerubungiku dan mendekat kearahku. Mereka mulai melucuti celana dan baju yang mereka kenakan. Hingga akhirnya mereka hanya mengenakan sebuah celana dalam yang dibiarkan menutup sementara aurat mereka. Tubuh2 ikhwan yang mengerubungiku bermacam-macam bentuk. Ada yang kurus kering, ada yang standard, ada yang gemuk, dan ada yang atletis kekar.

"Ayo Ukhti Rista, perlihatkan auratmu. Kami penasaran apakah auratmu sesuai dengan kriteria istri kami", kata salah satu ikhwan

"Perlu ana buka pula kerudung ana akhi?"

"Jangan dulu ukh, nanti saja. Kami ingin menikmati auratmu versi ukhti-ukhti terlebih dahulu"

Akupun mengangguk dan perlahan. Mereka duduk mengerubungiku. Sedangkan aku berdiri ditengah-tengah para ikhwan. kusingkap kerudung lebar yang dipakai tubuh Rista yang menutup dada ke belakang. sehingga tonjolan payudara yang bulat terlihat dari gamisnya. Langsung kutampakkan buah dada Rista yang membulat dibalik gamis yang sedikit ketat.

"Arggggghh Gak kuat..*

*crot crot crot*

Seorang ikhwan berperut gemuk langsung tidak tahan mengeluarkan spermanya begitu melihat lekuk buah dadaku dibalik gamis yang kukenakan. Padahal ia hanya menekan2 penisnya dari celana dalamnya saja. Tak kusangka bisa keluar begitu cepat ikhwan gemuk itu..

Wajah ikhwan itu terlihat malu, karena dia sudah keluar lebih dulu. Sedangkan ikhwan yang lain masih pemanasan mengumpulkan birahi sambil memandangi tubuh Rista yang perlahan kupreteli pakaiannya.

"Ana tidak lolos kualifikasi ya ukhti?", tanya ikhwan itu dengan wajah penuh kekecewaan, mengapa ia bisa keluar secepat itu

"tidak belum ana putuskan kok akhi, antum masih boleh lanjut ikut akhi", jawabku menghibur wajahnya yang perlahan sumringah

Wajahnya langsung bahagia, dia kembali semangat mengikuti proses ini, walau penisnya telah layu.

Beberapa bahkan sudah ada yang memelorot celana dalam sambil mengocok kelamin mereka. Kuturunkan resletingku Perlahan hingga kulit putih tubuh akhwat ini semakin terbuka. Sebentar saja aku sudah setengah telanjang dihadapan mereka, menyisakan bra, celana dalam, dan kerudungku saja.

"Sexy sekali tubuhmu ukhti.. Kulit anti putih mulus.. Sungguh beruntung siapa diantara kami yang bisa meminang ukhti kelak. Coba anti berputar 360 derajat sambil angkat tangan ukhti.."

Aku turuti permintaan mereka dengan berputar pelan2 agar mereka bisa memandangi tubuh Rista lebih detail. Lalu kuangkat kedua tanganku keatas tinggi-tinggi, kutampakkan kulit ketiakku yang putih bersih tanpa bulu itu dihadapan mereka

"Sexy banget anti... Luar biasa, wanita idaman sekali anti ukh.. Ayo ukhti remas payudara anti, kami ingin lihat calon istri kami pintar menggoda hingga hubungan badan menjadi lebih intens dan panas"

Aku kembali menuruti permintaan mereka, kumainkan payudara Rista dengan kedua tangannya. Kuremas2 dadanya yang bulat itu dihadapan para ikhwan dengan nakal dan bitchy. Semakin banyak ikhwan yang menanggalkan celana dalamnya dan mulai mengocok sendiri batang penis mereka

"Goyang bokongmu.. Ukhti Rista.. Menarilah erotis sambil perlahan anti buka tali bra anti. Perlihatkan puting susumu sayang", pinta ikhwan semakin berani dan riuh

Kugoyangkan pantat Ukhti Rista dihadapan para ikhwan dengan erotis. Sesekali kumainkan karet celana dalamnya dan kuturunkan sedikit memamerkan bulu jembut Ukhti alim ini. Lalu kugoyang sambil berjongkok dengan kaki mengangkang, memperlihatkan betapa basahnya celana dalamnya tepat ditengah penutup kelaminnya itu

"Arrghhh Ukhti sexy sekali..." erang seorang ikhwan dan dia mencapai klimaksnya melihatku goyang jongok. Padahal aku hanya bergoyang ala kadarnya dan asal2an, tetapi mereka sudah mulai mencapai klimaksnya

*crot crot crot crot*

Lahar panasnya yang putih kental itu jatuh ke lantai hotel. Ikhwan itu langsung loyo dan sedikit mundur kebelakang. Memberikan space kepada rekannya untuk melihatku lebih dekat. Sambil terus bergoyang erotis, mulai kubukakan pengait bra Ukhti Rista hingga jatuh perlahan dari pundak hingga terlepas cupnya menahan menutup payudaranya yang selalu ia jaga. Kuputar tubuh Gadis berjilbab ini membelakangi mereka dan kututup payudaranya dengan kedua tanganku. Sebelum kubalikkan tubuhnya menghadap kepada para ikhwan kembali sambil terus kututup payudaraku dan kuremas-remas nakal dihadapan mereka

Penis2 mereka semakin tegak dan mengeras melihat tubuh Ukhti cantik yang kukendalikan ini semakin berani memperlihatkan auratnya semakin terbuka. Kocokan pada penis mereka semakin cepat. Terdengar suara desahan bersahutan yang keluar dari mulut para ikhwan dengan nafasnya yang mulai berat

"warna puting susu ana Pink kecokelatan atau cokelat tua? Yang paling cepat angkat tangan dan jawab yang benar ana kasih hadiah", godaku semakin membuat para ikhwan riuh dan bertepuk tangan

"cokelat tua.. pink kecokelatann.. cokelat mudaa .. ", para ikhwan mulai menerka warna puting susuku sambil mengacungkan jari

Kutunjuk satu ikhwan yang gemuk, yang tadi keluar sperma paling cepat. Terlihat wajahnya bingung saat tau aku memilihnya untuk menjawab

"pink kecokelatan..", jawab ikhwan gemuk.

Kubuat tangan Ukhti Rista perlahan mulai melepas kedua tangan yang dari tadi menutup payudaranya. Seluruh mata memandang terkesima ke arah gunung kembar Ukhti cantik yang selama ini tidak pernah dia perlihatkan kepada siapapun.

"Betulll..", kataku sambil membuka lebar payudara indah milik Rista dihadapan para ikhwan

Ikhwan itu begitu senang sebentar lagi menerima hadiah dari Akhwat cantik yang sudah berdiri topless dihadapannya

"Kuijinkan antum sentuh puting ana selama 30 detik", kataku membuat seluruh ikhwan begitu riuh iri dengan keberuntungan si ikhwan gemuk

"Beruntung sekali ikhwan itu" beberapa ikhwan telihat ngobrol lirih seperti rasan-rasan

"Ana mulai sentuh susu anti ya Ukhti..", ijin ikhwan gemuk dan kuanggukkan kepala mengijinkannya

Tangannya yang penuh lemak itu mulai meremas payudara Rista, secara bersamaan. Tubuh Rista terasa menegang dan kurasakan detak jantungnya semakin meningkat. Sang ikhwan gemuk lalu mulai mencubit puting susu yang mancung menggoda itu. Lalu dengan jempol dan telunjukknya mulailah ikhwan itu memuntir puting susu Rista bersamaan

"Aahhhhh.. ", Sebuah desahan terdengar manja keluar dari bibirnya yang tipis

Pentil susu akhwat ini semakin terasa menebal dan keras karena sentuhan ikhwan gemuk itu yang terus memilin2 kedua puting susunya selama beberapa saat

"Sudah 30 detik akhi hah.. hah.. hah.." ,kataku mengingatkan sambil tersengal-sengal karena rangsangan pada puting susu akhwat ini

Lalu aku berdiri tegak, payudara Rista menggantung bebas, dan ujung putingnya mengacung. Kubiarkan sejenak mereka memandangi tubuh bagian atas yang sudah terbuka seutuhnya dihadapan mereka.

"Melihat ukhti seperti ini saja kami sudah ereksi ukh, gimana kalau anti sudah telanjang bulat. Luar biasa pesona anti. Wajah lugu tetapi begitu berani dan pandai membuat kami terangsang hebat. anti sungguh cantik, mata bulat anti sayu dan meneduhkan, bibir tipis anti juga terlihat menggoda sekali, nikmat sekali rasanya untuk dicium. tubuh anti begitu sexy. Aahhh ..", kata salah satu ikhwan mulai mendesah sambil memuji tubuh Rista, tak mampu ia menahan konaknya. Tubuhnya mulai mengejang dan menegang, hingga kembali tumpah sperma salah satu peserta yang mengukuti pra-taaruf ini

*crot crot crot crot crot*

3 orang ikhwan tak sanggup menahan ejakulasinya dan dikeluarkannya dengan deras menggenangi keramik hotel tempat kami berada.

"Afwan anti, tubuh anti terlalu menggairahkan hingga belum apa2 kami sudah keluar. Sangat sexy dan sempurna.."

"Syukron atas pujiannya antum ya akhi", jawabku

"Remas dan mainkan pentil susu anti dong ukhti...", kami ingin lihat anti mendesah kenakan sambil mainin puting susu anti yang kecil mungil itu..

"Iya akhi", jawabku lalu segera meremas gunung kembar Rista dengan kedua tangannya sendiri. Kupelintir dan kucubit puting susu akhwat ini dengan nakal dihadapan para ikhwan, suhu ruangan begitu dingin, tetapi suasana mulai memanas.

Aku lalu memutuskan untuk rebahan pada ranjang. Kunaikkan tubuhku keatas kasur dengan sprei berwarna putih itu dengan merangkak, sedikit memamerkan pantat Rista dalam posisi menungging. Lalu sambil terlentang, Kumainkan puting susu Rista sebelah kiri, sedangkan tangan kanannya kukendalikan menyusup ke dalam celana dalam dan mulai menggaruk alat kelaminnya

"Ssshhhh... aaahh....", desahku

Aku mulai masturbasi dihadapan para ikhwan. Para ikhwan langsung berdiri mengelilingi kasur hotel, memandangi akhwat dihadapannya sedang menikmati tubuhnya sendiri. Ikhwan berjumlah 15 orang ramai2 mengocok mengelilingi tubuh Ukhti Rista yang kurasuki ini dengan pandangan penuh birahi.

"Oohhh.. Oohhh.. Ssshhh.. ", lenguhan2 suara para ikhwan yang terus beronani memandangi akhwat dihadapan mereka yang keasyikan masturbasi

"Afwan Ukhti.. Ana tidak sabar lihat tempik anti.. ijinkan ana turunkan celana dalam anti agar tempik anti terlihat oleh kami"

"Silakan akhi.. Ingat jangan bersentuhan akhi..", kataku sambil kuangkat pantatku agar ikhwan itu bisa memelorot celana dalam yang menempel pada tubuh Rista.

"Wowww....." mereka begitu riuh melihat alat kelamin akhwat cantik yang sedang tiduran.

Vaginanya merekah, tidak hitam, samar terlihat warna pink pada bagian dalamnya. Belum lagi, jembutnya yang dipangkas rapi model segitiga menghiasi bagian atas kelaminnya

"Arrrggghh gak kuat ana ukhhh.. Liat aurat anti saja ana sudah cepat keluarr.. aaahhh", sambil terdengar desah beberapa ikhwan

*crot crot crot crot crot crot*

Beberapa ikhwan langsung muncrat tidak sanggup menahan birahi mereka yang sudah diubun-ubun. Mereka tumpahkan semuanya diatas kasur tempatku sedang terbaring pasrah

Kehormatan Rista yang selama ini Ia jaga sudah kurusak. Tubuhnya telanjang totalnya sudah kuexpose ke ikhwan2 pengajiannya. Aku pertontonkan aurat indah dan terjaganya muslimah cantik bernama Rista ini. Tubuhnya sudah tersaji telanjang bebas. Para ikhwan mencoba menahan konaknya dengan melambatkan tempo kocokan penisnya.

Pandangan mereka semua sudah sangat bernafsu memandangi tubuh telanjang gadis ini. Kain satu2nya yang menempel ditubuhnya hanyalah kerudung yang saat ini masih menutup rapi aurat rambutnya. Kukendalikan tangan Rista dan kututup kelaminnya dengan tangannya karena sedari tadi para ikhwan terus menatap ke area paling rahasia dari seorang wanita.

"Jangan ditutup atuh ukhti. Kami ingin melihat kelamin calon istri kami. Ayo Ukhti Rista buka vagina anti ukh, jangan malu-malu. biar penis kami bisa tau seperti apa lubang memek tempat pensis kami bersarang nanti. Hehehe", ujar salah satu dari para ikhwan mulai ngomong kotor

Pelan2 aku singkirkan tanganku dan kubuka vaginaku dihadapan mereka. Pandangan mereka menatap tajam ke lubang senggamaku. Terlihat masih rapat belum terjamah penis pria

"Aaahh.. Bagus banget tempik anti. Kayaknya masih rapet nih. Terlihat tempik anti begitu terawat, warnanya bagus. Aaaahhh.. ngaceng ana ukh... Aarrggghh ane keluarin aja gak kuat ini penis ana nahan..", erang seorang Ikhwan

*crot crot crot crot*

Penisnya menembakkan sperma cukup banyak dan sedikit terciprat ke pahaku. Namun kumaafkan karena ia memang tidak sengaja. Lalu penis yang tadinya tegak itu perlahan mulai layu dan mengecil.

"Sekarang kami ingin tau apakah anti benar2 perawan. Coba anti buka lebar2 memek anti dan tunjukkan kepada kami kalau anti memang masih perawan.", kata seorang ikhwan

"Iya akhi"

Kubuka lebar kulit labiaku dan kuperlihatkan bagian dalam lubang memekku dihadapan mereka. Seseorang bahkan iseng menyinari lubang memekku dengan senter handphonenya.

"Selaput daranya masih utuh nutup sebagian besar lubang vaginanya, iya nih ukhti Rista masih perawan", katanya entah benar atau cuma sok tau

Mereka berkerumun memandangi bagian dalam lubang memekku dari jarak dekat. Dengus nafas hangat mereka samar2 terasa berhembus menyentuh kulit dalam lubang kewanitaanku. Hanya terkena hembusan nafas dan dipandangi begitu saja, birahi tubuh Rista semakin bergelora

"Boleh ana jilat memek anti Ukhti Rista? Ana tidak ingin salah pilih, memek calon istri ana harus nikmat cairan lendirnya", kata seorang ikhwan

"Ana juga mau.. Ana juga mau.. Ana juga...", kata ikhwan yang lain.

Tanpa menunggu persetujuanku mereka mulai mengantri untuk menjilati lubang kewanitaanku. Ikhwan yang tadi langsung berada di garis terdepan berlutut dan mulai menjilati lubang memekku

"Aaaaaahhhhh... Ooooohh.. Geli akhiii.. Ingat perjanjiannya antum semua dilarang sentuh anaaaa. ", desahku saat lidah basahnya mulai menyapu bibir vaginaku

"Kami tidak menyentuh anti, kami hanya menjilati lubang memek anti yang udah becek itu Buka lebih lebar ukhti.. Ana ingin jilat bagian dalam memek anti", pintanya

Suasana semakin memanas, mereka semakin semaunya. Kubuka lebar lubang memekku dengan kedua tanganku dan ikhwan-ikhwan itu mulai berbaris rapi menjilati vaginaku yang sangat basah

*slurupppp slurupppp sluruppp*

*Sssshhh.. Geli akhi... Aaahhh.." aku mulai terbuai dengan permainan lidahnya

Kemudian secara bergantian satu persatu ikhwan ikhwan itu menjilati bagian dalam vaginaku dan merasakan rasa lendir memekku seperti apa.

"Segerrr.. Sama sekali tidak bau amis cairanmu ukhti.. Enak sekali cairan memekmu ukh.. slruppp sluruppp", puji seorang ikhwan sambil terus menjilati lubang pribadi ku itu

"Iyyaaahhh.. Aaahhh.. Syukron akhi... Sshhh.. Afwan ana keluarrrr", desisku sambil menarik sprei kasur saking nikmatnya jilatan yang kurasakan pada vaginaku..

"keluarkan anti. jangan anti tahan"

"Ooohhh... Aaahhhh..", desahku

*srett sreettt sreetttt* cairan dari kelamin Rista meluber keluar dari lubang vaginanya

Para ikhwan itu berebutan menyeruput cairan vagina Rista seperti kucing yang sedang kehausan.

"Aaaahhh.. Jangan rebutaannn. Satu satu akhiiii.. Sssshh... Ana keluar lagiiii Oouuhh"

*sret sret sret sret* air cintaku kembali mengucur bak air mancur.

"Luar biasa akhwat ini. Bisa squirting berkali kali. Tak sabar ana meminang anti ukhti. Dilayani tubuh seindah ini. It's my dream.." Puji seorang ikhwan

"Sekarang kami sudah tau kenikmatan aurat anti. Syukron untuk sajian nikmatnya ukh.. Sekarang giliran anti yang memilih kontol kami. Kata para ikhwan sambil mendekatkan alat kelamin mereka kepada gadis ini

Mereka langsung mengerubungi tubuh Rista, mengocok penis mereka dekat2 ke tubuh telanjangnya. Desahan demi desahan semakin terdengar ramai. Mereka beronani diatas tubuh akhwat yang sedang kukendalikan ini

"Aaaahhh ana tak tahan lagi, Ana pejuin wajah cantikmu Ukhti Rista"

*crot crot crot crot* semburan cairan putih kental itu langsung mendarat tepat dikeningku. Rasanya terasa lengket dan hangat. Ditambah lagi aromanya membuat mual.

*crot crot crot crot* kembali lahar panas kental berwarna hitam kembali ditembakkan ke wajahku. Membuat wajahku semakin penuh ceceran sperma mereka

"Ana juga keluarrrrr... Aaaahhh..", kata ikhwan sebelah kananku ambil tubuhnya bergetar hebat

*crot crot crot* kali ini tumpahannya menyembur tepat di bibir serta sebagian hidungku

Suasana semakin tak karuan, mereka bergantian menyemburkan spermanya ke wajahku. Menjijikkan tapi juga bikin sange berat. Mereka benar2 menumpahkan wajah cantik Ukhti Rista si muslimah alim dengan peju2 kental mereka

*crit crit" semburan ikhwan terakhir ini begitu lemah dan hanya menetes karena encer

"coba anti berdiri", kata salah seorang ikhwan

Aku turuti permintaannya, ternyata dia lalu tiduran dibawahku. Kemudian aku disuruhnya duduk berjongkok dan vaginaku tepat diatas kepalanya.

"Aaaaahhh...", kembali dari mulut Rista keluar desahan merdu. Terasa sekali lidah ikhwan itu kembali menjilati vagina Rista. Rasa geli luar biasa, membuat tubuhnya bergetar hebat, ditambah lagi, posisi Rista yang berjongkok membuatku harus mempertahankan keseimbangan dan butuh tenaga extra. Vagina akhwat ini kembali terasa lembab dan mulai becek kembali.

"Oohhh Ukhti Rista... Memek anti becek lagi... Anti gampang sange ya ukh?"

"Iya akhiiiii.. adduuhh.. Ssshhh..", aku mencoba menahan bibirku kembali mendesah. Tubuh ini benar2 menikmati permainan gila ini

*Serrr serrrr serrrr serrrr serrrrr* aku kembali squirting dengan semburan kencang, kali ini dengan posisi berjongkok

Cairan lendir ku menyemprot 5x menyemprot hingga terkena wajah ikhwan yang sedang tiduran menjilati memekku. wajah ikhwan itu menjadi basah terkena lendir memekku yang muncrat muncrat.

"afwan akhi ana muncrat tidak permisi", kataku

"tafadhol ukh. Anti boleh sesukanya yang penting anti tidak jaim", jawabnya sambil kembali menjilati sisa cairan vagina yang masih menempel di garis vaginaku

Kaki akhwat ini terasa lemas hingga aku tak sanggup lagi untuk berjongkok. Tubuhnya langsung terduduk tepat di kepala ikhwan dibawah. Memek Rista tepat menancap di bibirnya

"Afwan akhi kaki ana terasa mau copot. Hah.. Hah.. Hah..", kataku dengan nafas tersengal sengal akibat orgasme yang hebat barusan

Tubuhku langsung ambruk dilantai, Lalu beberapa ikhwan membenarkan posisi tidurku kembali terlentang. Ikhwan-ikhwan itu terus mengocok penisnya memandangi tubuh akhwat cantik yang sudah terbaring lemah didepan mereka

"Kami juga ingin merasakan puting susu calon istri kami. Karena dari puting susu terbaiklah asi berkualitas bisa diproduksi. Hehehe .", kata seorang ikhwan diamini ikhwan yang lain.

Mereka berebutan mengenyot puting susu Rista bergantian. Aku hanya bisa pasrah membiarkan mereka menjilati payudara Rista sesuka mereka. Desahan lenguhan kami bersahut-sahutan dari ruang kamar hotel ini. membuat suasana kamar ini menjadi terasa meriah

"Puting susu anti menggemaskan sekali. Udah pink, bentuknya pun sempurna. Bener2 puting susu idaman..", puji seorang ikhwan sambil terus memelintir dan menetek ke pentil susuku

"Aaahh.. Ssshh.. Syukron akhi...Nikmatin pentil ini akhii", hanya itu yang kubisa kujawab.

*crot crot crot crot crot crot crot* mereka menumpahkan isi buah zakar mereka bergiliran. Kebanyakan mereka tumpahkan ke wajah muslimah ini. Sebagian lainnya jatuh di leher dan payudaranya

"Sekarang ukhti ratakan, peju kami ke wajah ukhti. Tanda kami telah menyelesaikan pra-taaruf ini dengan baik. Ayo patuhi perintah ana. Istri yang baik adalah yang patuhi kepada suami", perintah salah satu dari mereka

Setalah rata, salah satu diantara mereka menarik kerudungku, hingga terlepas. Rambut hitam Rista jatuh terurai

Mereka membantu membersihkan sisa sperma yang mereka tumpahkan ke wajah akhwat ini dengan kerudung yang kupakai. Pelan2 mereka bersihkan dengan telaten menggunakan kain kerudungku

"Akhirnya kami bisa melihat anti tanpa kerudung, cantik sekali luar biasa.. Namun anti lebih menarik tetap dalam versi akhwatnya, bikin sange abis. Hehehe..", ujar salah satu ikhwan

"Gimana Ukhti Rista? Siapa diantara kami yang paling pantas melanjutkan proses lebih jauh?", tanya seorang ikhwan yang sudah cukup puas menikmati aurat Rista yang ia jaga mati2an kupertontonkan semudah itu.

"afwan akhi, ana belum punya jawaban. Sperma antum semua rasanya hampir sama. Ana belum bisa membedakan mana yang terbaik bagi ana kelak", jawabku

"Mungkin anti sempat melihat ukuran kami, siapa yang paling anti suka dari sisi ukuran dan bentuknya", kata seorang ikhwan

"Ana belum ada jawaban akhi", jawabku sambil menggelengkan kepala

"Ok kami tunggu jawabannya ya ukhti"

lalu satu persatu mereka mulai mengenakan pakaiannya dan meninggalkan ruangan kamar hotel. Meninggalkanku yang sudah mereka pejuin rame2 di dalam ruang hotel ini

**bersambung**
mksh updatenya suhu
 
Scene 6 : Pra-Taaruf

Hari H Pra-Taaruf pun sudah tiba, aku memutuskan memakai gamis dan daleman model standard saja, agar kesan akhwat baik2 masih melekat selama proses pra-taaruf kali ini. Karena aku yakin, pasti ada ikhwan yang tidak suka melihat daleman dan gamis ketat seperti yang sudah kubeli, kurang berasa kesan akhwatnya.

Undangan sudah kusebar melalui pesan WA kepada siapa saja yang sudah transfer ke rekeningku. Kuputuskan untuk menyewa 1 kamar hotel yang cukup layak ditengah kota ini. Sesi pra-taaruf kulaksanakan start pukul 15.00 - selesai

"Kemana nih pagi2 kok udah cantik aja Ris?", goda Mbak Dewi memergokiku

"Eh iya mbak, ada acara nih. Oiya mbak, paling malam ini aku ngga pulang ya", jawabku singkat

"Hmm.. Gak boleh pacaran lho dek. Ga boleh berdua2an juga. Inget kalau berduaan yang ketiga itu setan"

*Ngga berduaan kok mbak, ini berlima belasan, dan setannya aku sendiri* kataku dalam hati sambil terkekeh

"Acara apa sih kok sampai gak pulang segala?", tanya Mbak Dewi lagi penuh curiga, sambil merapikan sedikit cadarnya yang miring

"Rahasia. Hehe.. Udah ya mbak aku berangkat dulu.. Daaahhh...", kataku sambil berjalan keluar rumah.

"Astgfrlhdzm.. Jangan lupa salam dek!", kata Mbak Dewi sambil geleng-geleng kepala

aku memang tidak mau menceritakan kegiatanku ini kepadanya, malas saja jika dia akan menceramahiku macam-macam. Masak iya aku berkata Aku mau kasih lihat auratku untuk dilihat kepada para ikhwan sebelum taarufan. Bisa diceramahi habis2an aku. Kulihat Mbak Dewi tidak mencercaku dengan berbagai pertanyaan interograsi yang detail, sehingga aku tidak perlu menyiapkan kebohongan yang lain.

Aku berangkat ke hotel menggunakan jasa Taxi Online, singkat cerita aku telah tiba di resepsionis, aku tunjukkan code booking onlineku kepada pria staff resepsionis itu. Aku sempat deg-degan khawatir resepsionis itu tidak mengijinkanku menginap . Ternyata pemikiranku salah, aku lega ternyata dia tidak bertanya macam2 kepadaku dan langsung memberikanku sebuah kartu kamar. Untungnya aku mendapatkan kamar di lantai 1, sehingga para ikhwan nanti tidak perlu repot kujemput ke lobby untuk naik lift, karena akses lift memerlukan kartu kamar agar bisa berfungsi.

"Langsung menuju kamar 112 ya, bersikaplah seperti biasa agar karyawan hotel tidak curiga ya akhi", ketikku dan kukirimkan ke sebuah grup yang kubuat dengan ikhwan2 yang mengikuti kegiatan pra-taaruf ini.

Aku rebahkan tubuhku dikasur hotel yang empuk. kunyalakan AC kamar dan sedikit menikmati dinginnya ruangan yang sudah lama tak kurasakan. Kuputuskan untuk kencing sebentar dan tak lupa kucuci vaginaku agar wangi. Tidak lucu aja kalau tiba2 aku nanti kebelet pipis ditengah sesi. Sambil menunggu kedatangan mereka. Aku menonton film porno kembali melalui handphone agar bisa menaikkan libidoku.

Kuberbaring diatas springbed ukuran king size yang begitu nyaman, jauh berbeda dengan kasur di kontrakanku. Kuangkat gamis keatas dan mulai kucolek memekku dengan jari telunjukku. Gerakan colmek kubuat perlahan saja kali ini agar tidak begitu basah. Yang penting terasa sensasi gelinya yang nikmat

"Sshhh.. Aaahhh" lenguhku menikmati pemanasan kali ini

*Tok tok tok* suara pintu diketuk setelah aku colmek kurang lebih 10 menit

*Jam berapa ini kok udah datang* kesalku

Jam menunjukkan pukul 14.15 masih lama sebenarnya dari sesi yang kujadwalkan. kubukakan pintu kamar, ternyata sudah berdiri 7 orang ikhwan yang tersenyum ke arahku. Demi menjaga image, kubalas senyuman itu dengan senyum tipis sambil menundukkan pandangan berlagak malu-malu.

"Aslmlkm ukh..",kata mereka sambil tidak menjabat tanganku dan hanya memberikan isyarat dengan merapatkan kedua telapak tangan didepan dada. Mereka paham untuk tidak bersentuhan dulu antara ikhwan dan akhwat.

"Wlkmslm, masuk dulu akhi", kataku mempersilakan mereka masuk

Baru 8 orang (termasuk aku) diruangan ini, ternyata ruang kamar hotel yang kupesan sudah terasa sempit. Para ikhwan yang hadir untungnya bersedia menunggu kedatangan ikhwan yang belum datang dan sambil membuang waktu, mereka mengajak ngobrol

"Afwan total ada berapa ikhwan ukh yang mau pra-taaruf dengan anti?"

"Ada 15 orang akhi", jawabku

"Banyak juga yaa.. Wah bisa sempit ruangan ini ukh.."

"Cukup lah ya walau agak dempet2an. Hehehe"

"Boleh dimulai sekarang aja ukh? Ana udah tidak sabar"

"Iya ukh sekarang aja, nanti yang lain bisa menyusul, demi mempersingkat waktu ", kata ikhwan yang lain

"Sabar akhi, kasian yang lain. Ana malas kalau ngulang lagi perkenalan dari awal"

Akhirnya para ikhwan mengerti alasanku dan setuju untuk menunggu kedatangan ikhwan yang lain. Beberapa menit kemudian akhirnya tibalah beberapa tamu undangan yang lain

*tok tok tok* suara pintu diketuk

Kubukakan pintu kamar dan ternyata 7 orang ikhwan sisanya sudah hadir. Akhirnya acara pra-taaruf bisa dimulai tepat waktu. Pukul 15.00 bahkan sudah kami mulai

"Bisa dimulai ukh.. Kami disini ingin prataaruf dengan Ukhti Rista sebelum melanjutkan ke proses taaruf", kata seseorang ikhwan disambut anggukan kepala ikhwan2 yang lain

"Jadi nanti Ukhti bisa pilih salah satu dari kami mana yang ukhti pilih untuk menjalani proses taaruf"

Aku berdiri ditengah2 mereka, suasana seperti ini membuat jantungku berdebar kencang. Bagaimana nantinya acara ini akan berlangsung.

"Ayo ukh, perkenalkan diri ukhti dulu", pinta salah satu ikhwan yang tak kuingat nama2 mereka.

"Iya akhi.. Nama ana Rista Amelia Jihan, ana usia 25 tahun..", kataku memulai acara

"Udah 25 ya Ukhti? Wah udah waktunya nikah tuh ukh.. aktivitasnya apa ukh?", tanya salah satu ikhwan, ikhwan yang lain menyimak dengan seksama

"ana kuliah jurusan pendidikan guru di Universitas Majuterus Pantangmundur, dan biasanya ana juga kerja sambilan dengan menjadi guru privat", jawabku

"Guru privat kelas berapa?"

"SD dan SMP akhi", jawabku

"sebelumnya Ukhti Rista apakah pernah taaruf?"

"Pernah akhi, tetapi kandas tengah jalan. Ternyata beliau berbohong dan sudah beristri 2", kataku mengarang cerita

"Oh begitu.. langsung anti hentikan saat itu juga prosesnya?"

"Iya akhi, ana tidak suka ikhwan pembohong"

"Sejak kapan Ukhti Rista berjilbab syari?", tanya salah seorang ikhwan lagi

Aku kemudian berpikir sejenak. Mencari jawaban yang tepat dan terkesan natural

"Waktu SMA, ana masih belum memakai kerudung. Seragam sekolah ana bahkan masih ketat dan roknya pendek hingga diatas lutut akhi. Baru awal masuk kuliah, ana mulai mengenakan jilbab syari"

"Wow selama SMA brarti Ukhti bajunya masih sexy sexy?"

"Iya akhi. Hehe.. Tapi ya akhirnya saya mutusin hijrah", kembali aku mengarang cerita

"Alasan pakai gamis syari kenapa ukh?"

"Ana lihat wanita bergamis itu terlihat anggun. Ana coba pakai pakaian syari ternyata ana cocok. Akhirnya keterusan akhi sampai sekarang", jawabku

Para ikhwan mengangguk mendengar jawaban yang kuutarakan. Semua terkesan jujur dan tidak dibuat-buat.

"Jadi anti menggunakan pakaian syari agar karena terlihat lebih anggun ya? Klo suami minta lepas hijab ukhti bersedia?", tanya seorang ikhwan

"Jujur saja awalnya iya akhi, ana memakai gamis awalnya memang ingin terlihat lebih anggun dan dewasa, keterusan deh.. Kalau lepas hijab, afwan ana belum bisa. sudah terbiasa berpakaian seperti ini akhi"

"Menurut kami, anti memang cantik kok pakai kerudung, apalagi kalau polosan cuma pakai kerudung aja. hehehe", goda seorang ikhwan disetujui oleh ikhwan yang lain sambil tertawa malu2

"Akhi bisa aja"

"Tapi menurut ana, anti itu akhwat paling berani dibanding akhwat2 yang pernah ana kenal. Anti orangnya to the point, Anti yang paling bisa bersuara, itu yang membuat kami kagum dengan anti", kata salah satu ikhwan disambut anggukan yang lain

"Syukron akhi. Ana hanya merasa perlu menyampaikan hal hal yang menurut ana mengganjal dipikiran ana, termasuk pentingnya aurat kami para akhwat bagi calon suami kami"

"waktu SMA pernah pacaran?", tanya yang lain

"Pernah akhi"

"Berapa kali?"

"3 atau 4 kali. jawabku mengada-ada"

"Wow dulu suka ganti2 pacar ya..ngapain aja waktu pacaran ukhti?"

"Ana tidak pernah sampai ML akhi waktu SMA dulu.. sebatas berciuman dan saling raba saja. Karena itu ana ingin hijrah setelah itu. Afwan jika antum semua jd sedikit kecewa"

"Oh tidak apa2 ukhti. Setiap manusia punya masa lalu, menurut ana tidak masalah", kata salah satu ikhwan dan diamini yang lain

"tetapi anti masih perawan kan ukh?"

"Masih kok akhi, bisa antum cek sendiri biar sama2 enak"

"Yasudah yuk dimulai ukhti. Tolong ukhti perlihatkan aurat ukhti, agar penis kami bisa semakin tegang dan mengeras melihat aurat anti yang anti tutup rapat itu"

Para ikhwan semakin mengerubungiku dan mendekat kearahku. Mereka mulai melucuti celana dan baju yang mereka kenakan. Hingga akhirnya mereka hanya mengenakan sebuah celana dalam yang dibiarkan menutup sementara aurat mereka. Tubuh2 ikhwan yang mengerubungiku bermacam-macam bentuk. Ada yang kurus kering, ada yang standard, ada yang gemuk, dan ada yang atletis kekar.

"Ayo Ukhti Rista, perlihatkan auratmu. Kami penasaran apakah auratmu sesuai dengan kriteria istri kami", kata salah satu ikhwan

"Perlu ana buka pula kerudung ana akhi?"

"Jangan dulu ukh, nanti saja. Kami ingin menikmati auratmu versi ukhti-ukhti terlebih dahulu"

Akupun mengangguk dan perlahan. Mereka duduk mengerubungiku. Sedangkan aku berdiri ditengah-tengah para ikhwan. kusingkap kerudung lebar yang dipakai tubuh Rista yang menutup dada ke belakang. sehingga tonjolan payudara yang bulat terlihat dari gamisnya. Langsung kutampakkan buah dada Rista yang membulat dibalik gamis yang sedikit ketat.

"Arggggghh Gak kuat..*

*crot crot crot*

Seorang ikhwan berperut gemuk langsung tidak tahan mengeluarkan spermanya begitu melihat lekuk buah dadaku dibalik gamis yang kukenakan. Padahal ia hanya menekan2 penisnya dari celana dalamnya saja. Tak kusangka bisa keluar begitu cepat ikhwan gemuk itu..

Wajah ikhwan itu terlihat malu, karena dia sudah keluar lebih dulu. Sedangkan ikhwan yang lain masih pemanasan mengumpulkan birahi sambil memandangi tubuh Rista yang perlahan kupreteli pakaiannya.

"Ana tidak lolos kualifikasi ya ukhti?", tanya ikhwan itu dengan wajah penuh kekecewaan, mengapa ia bisa keluar secepat itu

"tidak belum ana putuskan kok akhi, antum masih boleh lanjut ikut akhi", jawabku menghibur wajahnya yang perlahan sumringah

Wajahnya langsung bahagia, dia kembali semangat mengikuti proses ini, walau penisnya telah layu.

Beberapa bahkan sudah ada yang memelorot celana dalam sambil mengocok kelamin mereka. Kuturunkan resletingku Perlahan hingga kulit putih tubuh akhwat ini semakin terbuka. Sebentar saja aku sudah setengah telanjang dihadapan mereka, menyisakan bra, celana dalam, dan kerudungku saja.

"Sexy sekali tubuhmu ukhti.. Kulit anti putih mulus.. Sungguh beruntung siapa diantara kami yang bisa meminang ukhti kelak. Coba anti berputar 360 derajat sambil angkat tangan ukhti.."

Aku turuti permintaan mereka dengan berputar pelan2 agar mereka bisa memandangi tubuh Rista lebih detail. Lalu kuangkat kedua tanganku keatas tinggi-tinggi, kutampakkan kulit ketiakku yang putih bersih tanpa bulu itu dihadapan mereka

"Sexy banget anti... Luar biasa, wanita idaman sekali anti ukh.. Ayo ukhti remas payudara anti, kami ingin lihat calon istri kami pintar menggoda hingga hubungan badan menjadi lebih intens dan panas"

Aku kembali menuruti permintaan mereka, kumainkan payudara Rista dengan kedua tangannya. Kuremas2 dadanya yang bulat itu dihadapan para ikhwan dengan nakal dan bitchy. Semakin banyak ikhwan yang menanggalkan celana dalamnya dan mulai mengocok sendiri batang penis mereka

"Goyang bokongmu.. Ukhti Rista.. Menarilah erotis sambil perlahan anti buka tali bra anti. Perlihatkan puting susumu sayang", pinta ikhwan semakin berani dan riuh

Kugoyangkan pantat Ukhti Rista dihadapan para ikhwan dengan erotis. Sesekali kumainkan karet celana dalamnya dan kuturunkan sedikit memamerkan bulu jembut Ukhti alim ini. Lalu kugoyang sambil berjongkok dengan kaki mengangkang, memperlihatkan betapa basahnya celana dalamnya tepat ditengah penutup kelaminnya itu

"Arrghhh Ukhti sexy sekali..." erang seorang ikhwan dan dia mencapai klimaksnya melihatku goyang jongok. Padahal aku hanya bergoyang ala kadarnya dan asal2an, tetapi mereka sudah mulai mencapai klimaksnya

*crot crot crot crot*

Lahar panasnya yang putih kental itu jatuh ke lantai hotel. Ikhwan itu langsung loyo dan sedikit mundur kebelakang. Memberikan space kepada rekannya untuk melihatku lebih dekat. Sambil terus bergoyang erotis, mulai kubukakan pengait bra Ukhti Rista hingga jatuh perlahan dari pundak hingga terlepas cupnya menahan menutup payudaranya yang selalu ia jaga. Kuputar tubuh Gadis berjilbab ini membelakangi mereka dan kututup payudaranya dengan kedua tanganku. Sebelum kubalikkan tubuhnya menghadap kepada para ikhwan kembali sambil terus kututup payudaraku dan kuremas-remas nakal dihadapan mereka

Penis2 mereka semakin tegak dan mengeras melihat tubuh Ukhti cantik yang kukendalikan ini semakin berani memperlihatkan auratnya semakin terbuka. Kocokan pada penis mereka semakin cepat. Terdengar suara desahan bersahutan yang keluar dari mulut para ikhwan dengan nafasnya yang mulai berat

"warna puting susu ana Pink kecokelatan atau cokelat tua? Yang paling cepat angkat tangan dan jawab yang benar ana kasih hadiah", godaku semakin membuat para ikhwan riuh dan bertepuk tangan

"cokelat tua.. pink kecokelatann.. cokelat mudaa .. ", para ikhwan mulai menerka warna puting susuku sambil mengacungkan jari

Kutunjuk satu ikhwan yang gemuk, yang tadi keluar sperma paling cepat. Terlihat wajahnya bingung saat tau aku memilihnya untuk menjawab

"pink kecokelatan..", jawab ikhwan gemuk.

Kubuat tangan Ukhti Rista perlahan mulai melepas kedua tangan yang dari tadi menutup payudaranya. Seluruh mata memandang terkesima ke arah gunung kembar Ukhti cantik yang selama ini tidak pernah dia perlihatkan kepada siapapun.

"Betulll..", kataku sambil membuka lebar payudara indah milik Rista dihadapan para ikhwan

Ikhwan itu begitu senang sebentar lagi menerima hadiah dari Akhwat cantik yang sudah berdiri topless dihadapannya

"Kuijinkan antum sentuh puting ana selama 30 detik", kataku membuat seluruh ikhwan begitu riuh iri dengan keberuntungan si ikhwan gemuk

"Beruntung sekali ikhwan itu" beberapa ikhwan telihat ngobrol lirih seperti rasan-rasan

"Ana mulai sentuh susu anti ya Ukhti..", ijin ikhwan gemuk dan kuanggukkan kepala mengijinkannya

Tangannya yang penuh lemak itu mulai meremas payudara Rista, secara bersamaan. Tubuh Rista terasa menegang dan kurasakan detak jantungnya semakin meningkat. Sang ikhwan gemuk lalu mulai mencubit puting susu yang mancung menggoda itu. Lalu dengan jempol dan telunjukknya mulailah ikhwan itu memuntir puting susu Rista bersamaan

"Aahhhhh.. ", Sebuah desahan terdengar manja keluar dari bibirnya yang tipis

Pentil susu akhwat ini semakin terasa menebal dan keras karena sentuhan ikhwan gemuk itu yang terus memilin2 kedua puting susunya selama beberapa saat

"Sudah 30 detik akhi hah.. hah.. hah.." ,kataku mengingatkan sambil tersengal-sengal karena rangsangan pada puting susu akhwat ini

Lalu aku berdiri tegak, payudara Rista menggantung bebas, dan ujung putingnya mengacung. Kubiarkan sejenak mereka memandangi tubuh bagian atas yang sudah terbuka seutuhnya dihadapan mereka.

"Melihat ukhti seperti ini saja kami sudah ereksi ukh, gimana kalau anti sudah telanjang bulat. Luar biasa pesona anti. Wajah lugu tetapi begitu berani dan pandai membuat kami terangsang hebat. anti sungguh cantik, mata bulat anti sayu dan meneduhkan, bibir tipis anti juga terlihat menggoda sekali, nikmat sekali rasanya untuk dicium. tubuh anti begitu sexy. Aahhh ..", kata salah satu ikhwan mulai mendesah sambil memuji tubuh Rista, tak mampu ia menahan konaknya. Tubuhnya mulai mengejang dan menegang, hingga kembali tumpah sperma salah satu peserta yang mengukuti pra-taaruf ini

*crot crot crot crot crot*

3 orang ikhwan tak sanggup menahan ejakulasinya dan dikeluarkannya dengan deras menggenangi keramik hotel tempat kami berada.

"Afwan anti, tubuh anti terlalu menggairahkan hingga belum apa2 kami sudah keluar. Sangat sexy dan sempurna.."

"Syukron atas pujiannya antum ya akhi", jawabku

"Remas dan mainkan pentil susu anti dong ukhti...", kami ingin lihat anti mendesah kenakan sambil mainin puting susu anti yang kecil mungil itu..

"Iya akhi", jawabku lalu segera meremas gunung kembar Rista dengan kedua tangannya sendiri. Kupelintir dan kucubit puting susu akhwat ini dengan nakal dihadapan para ikhwan, suhu ruangan begitu dingin, tetapi suasana mulai memanas.

Aku lalu memutuskan untuk rebahan pada ranjang. Kunaikkan tubuhku keatas kasur dengan sprei berwarna putih itu dengan merangkak, sedikit memamerkan pantat Rista dalam posisi menungging. Lalu sambil terlentang, Kumainkan puting susu Rista sebelah kiri, sedangkan tangan kanannya kukendalikan menyusup ke dalam celana dalam dan mulai menggaruk alat kelaminnya

"Ssshhhh... aaahh....", desahku

Aku mulai masturbasi dihadapan para ikhwan. Para ikhwan langsung berdiri mengelilingi kasur hotel, memandangi akhwat dihadapannya sedang menikmati tubuhnya sendiri. Ikhwan berjumlah 15 orang ramai2 mengocok mengelilingi tubuh Ukhti Rista yang kurasuki ini dengan pandangan penuh birahi.

"Oohhh.. Oohhh.. Ssshhh.. ", lenguhan2 suara para ikhwan yang terus beronani memandangi akhwat dihadapan mereka yang keasyikan masturbasi

"Afwan Ukhti.. Ana tidak sabar lihat tempik anti.. ijinkan ana turunkan celana dalam anti agar tempik anti terlihat oleh kami"

"Silakan akhi.. Ingat jangan bersentuhan akhi..", kataku sambil kuangkat pantatku agar ikhwan itu bisa memelorot celana dalam yang menempel pada tubuh Rista.

"Wowww....." mereka begitu riuh melihat alat kelamin akhwat cantik yang sedang tiduran.

Vaginanya merekah, tidak hitam, samar terlihat warna pink pada bagian dalamnya. Belum lagi, jembutnya yang dipangkas rapi model segitiga menghiasi bagian atas kelaminnya

"Arrrggghh gak kuat ana ukhhh.. Liat aurat anti saja ana sudah cepat keluarr.. aaahhh", sambil terdengar desah beberapa ikhwan

*crot crot crot crot crot crot*

Beberapa ikhwan langsung muncrat tidak sanggup menahan birahi mereka yang sudah diubun-ubun. Mereka tumpahkan semuanya diatas kasur tempatku sedang terbaring pasrah

Kehormatan Rista yang selama ini Ia jaga sudah kurusak. Tubuhnya telanjang totalnya sudah kuexpose ke ikhwan2 pengajiannya. Aku pertontonkan aurat indah dan terjaganya muslimah cantik bernama Rista ini. Tubuhnya sudah tersaji telanjang bebas. Para ikhwan mencoba menahan konaknya dengan melambatkan tempo kocokan penisnya.

Pandangan mereka semua sudah sangat bernafsu memandangi tubuh telanjang gadis ini. Kain satu2nya yang menempel ditubuhnya hanyalah kerudung yang saat ini masih menutup rapi aurat rambutnya. Kukendalikan tangan Rista dan kututup kelaminnya dengan tangannya karena sedari tadi para ikhwan terus menatap ke area paling rahasia dari seorang wanita.

"Jangan ditutup atuh ukhti. Kami ingin melihat kelamin calon istri kami. Ayo Ukhti Rista buka vagina anti ukh, jangan malu-malu. biar penis kami bisa tau seperti apa lubang memek tempat pensis kami bersarang nanti. Hehehe", ujar salah satu dari para ikhwan mulai ngomong kotor

Pelan2 aku singkirkan tanganku dan kubuka vaginaku dihadapan mereka. Pandangan mereka menatap tajam ke lubang senggamaku. Terlihat masih rapat belum terjamah penis pria

"Aaahh.. Bagus banget tempik anti. Kayaknya masih rapet nih. Terlihat tempik anti begitu terawat, warnanya bagus. Aaaahhh.. ngaceng ana ukh... Aarrggghh ane keluarin aja gak kuat ini penis ana nahan..", erang seorang Ikhwan

*crot crot crot crot*

Penisnya menembakkan sperma cukup banyak dan sedikit terciprat ke pahaku. Namun kumaafkan karena ia memang tidak sengaja. Lalu penis yang tadinya tegak itu perlahan mulai layu dan mengecil.

"Sekarang kami ingin tau apakah anti benar2 perawan. Coba anti buka lebar2 memek anti dan tunjukkan kepada kami kalau anti memang masih perawan.", kata seorang ikhwan

"Iya akhi"

Kubuka lebar kulit labiaku dan kuperlihatkan bagian dalam lubang memekku dihadapan mereka. Seseorang bahkan iseng menyinari lubang memekku dengan senter handphonenya.

"Selaput daranya masih utuh nutup sebagian besar lubang vaginanya, iya nih ukhti Rista masih perawan", katanya entah benar atau cuma sok tau

Mereka berkerumun memandangi bagian dalam lubang memekku dari jarak dekat. Dengus nafas hangat mereka samar2 terasa berhembus menyentuh kulit dalam lubang kewanitaanku. Hanya terkena hembusan nafas dan dipandangi begitu saja, birahi tubuh Rista semakin bergelora

"Boleh ana jilat memek anti Ukhti Rista? Ana tidak ingin salah pilih, memek calon istri ana harus nikmat cairan lendirnya", kata seorang ikhwan

"Ana juga mau.. Ana juga mau.. Ana juga...", kata ikhwan yang lain.

Tanpa menunggu persetujuanku mereka mulai mengantri untuk menjilati lubang kewanitaanku. Ikhwan yang tadi langsung berada di garis terdepan berlutut dan mulai menjilati lubang memekku

"Aaaaaahhhhh... Ooooohh.. Geli akhiii.. Ingat perjanjiannya antum semua dilarang sentuh anaaaa. ", desahku saat lidah basahnya mulai menyapu bibir vaginaku

"Kami tidak menyentuh anti, kami hanya menjilati lubang memek anti yang udah becek itu Buka lebih lebar ukhti.. Ana ingin jilat bagian dalam memek anti", pintanya

Suasana semakin memanas, mereka semakin semaunya. Kubuka lebar lubang memekku dengan kedua tanganku dan ikhwan-ikhwan itu mulai berbaris rapi menjilati vaginaku yang sangat basah

*slurupppp slurupppp sluruppp*

*Sssshhh.. Geli akhi... Aaahhh.." aku mulai terbuai dengan permainan lidahnya

Kemudian secara bergantian satu persatu ikhwan ikhwan itu menjilati bagian dalam vaginaku dan merasakan rasa lendir memekku seperti apa.

"Segerrr.. Sama sekali tidak bau amis cairanmu ukhti.. Enak sekali cairan memekmu ukh.. slruppp sluruppp", puji seorang ikhwan sambil terus menjilati lubang pribadi ku itu

"Iyyaaahhh.. Aaahhh.. Syukron akhi... Sshhh.. Afwan ana keluarrrr", desisku sambil menarik sprei kasur saking nikmatnya jilatan yang kurasakan pada vaginaku..

"keluarkan anti. jangan anti tahan"

"Ooohhh... Aaahhhh..", desahku

*srett sreettt sreetttt* cairan dari kelamin Rista meluber keluar dari lubang vaginanya

Para ikhwan itu berebutan menyeruput cairan vagina Rista seperti kucing yang sedang kehausan.

"Aaaahhh.. Jangan rebutaannn. Satu satu akhiiii.. Sssshh... Ana keluar lagiiii Oouuhh"

*sret sret sret sret* air cintaku kembali mengucur bak air mancur.

"Luar biasa akhwat ini. Bisa squirting berkali kali. Tak sabar ana meminang anti ukhti. Dilayani tubuh seindah ini. It's my dream.." Puji seorang ikhwan

"Sekarang kami sudah tau kenikmatan aurat anti. Syukron untuk sajian nikmatnya ukh.. Sekarang giliran anti yang memilih kontol kami. Kata para ikhwan sambil mendekatkan alat kelamin mereka kepada gadis ini

Mereka langsung mengerubungi tubuh Rista, mengocok penis mereka dekat2 ke tubuh telanjangnya. Desahan demi desahan semakin terdengar ramai. Mereka beronani diatas tubuh akhwat yang sedang kukendalikan ini

"Aaaahhh ana tak tahan lagi, Ana pejuin wajah cantikmu Ukhti Rista"

*crot crot crot crot* semburan cairan putih kental itu langsung mendarat tepat dikeningku. Rasanya terasa lengket dan hangat. Ditambah lagi aromanya membuat mual.

*crot crot crot crot* kembali lahar panas kental berwarna hitam kembali ditembakkan ke wajahku. Membuat wajahku semakin penuh ceceran sperma mereka

"Ana juga keluarrrrr... Aaaahhh..", kata ikhwan sebelah kananku ambil tubuhnya bergetar hebat

*crot crot crot* kali ini tumpahannya menyembur tepat di bibir serta sebagian hidungku

Suasana semakin tak karuan, mereka bergantian menyemburkan spermanya ke wajahku. Menjijikkan tapi juga bikin sange berat. Mereka benar2 menumpahkan wajah cantik Ukhti Rista si muslimah alim dengan peju2 kental mereka

*crit crit" semburan ikhwan terakhir ini begitu lemah dan hanya menetes karena encer

"coba anti berdiri", kata salah seorang ikhwan

Aku turuti permintaannya, ternyata dia lalu tiduran dibawahku. Kemudian aku disuruhnya duduk berjongkok dan vaginaku tepat diatas kepalanya.

"Aaaaahhh...", kembali dari mulut Rista keluar desahan merdu. Terasa sekali lidah ikhwan itu kembali menjilati vagina Rista. Rasa geli luar biasa, membuat tubuhnya bergetar hebat, ditambah lagi, posisi Rista yang berjongkok membuatku harus mempertahankan keseimbangan dan butuh tenaga extra. Vagina akhwat ini kembali terasa lembab dan mulai becek kembali.

"Oohhh Ukhti Rista... Memek anti becek lagi... Anti gampang sange ya ukh?"

"Iya akhiiiii.. adduuhh.. Ssshhh..", aku mencoba menahan bibirku kembali mendesah. Tubuh ini benar2 menikmati permainan gila ini

*Serrr serrrr serrrr serrrr serrrrr* aku kembali squirting dengan semburan kencang, kali ini dengan posisi berjongkok

Cairan lendir ku menyemprot 5x menyemprot hingga terkena wajah ikhwan yang sedang tiduran menjilati memekku. wajah ikhwan itu menjadi basah terkena lendir memekku yang muncrat muncrat.

"afwan akhi ana muncrat tidak permisi", kataku

"tafadhol ukh. Anti boleh sesukanya yang penting anti tidak jaim", jawabnya sambil kembali menjilati sisa cairan vagina yang masih menempel di garis vaginaku

Kaki akhwat ini terasa lemas hingga aku tak sanggup lagi untuk berjongkok. Tubuhnya langsung terduduk tepat di kepala ikhwan dibawah. Memek Rista tepat menancap di bibirnya

"Afwan akhi kaki ana terasa mau copot. Hah.. Hah.. Hah..", kataku dengan nafas tersengal sengal akibat orgasme yang hebat barusan

Tubuhku langsung ambruk dilantai, Lalu beberapa ikhwan membenarkan posisi tidurku kembali terlentang. Ikhwan-ikhwan itu terus mengocok penisnya memandangi tubuh akhwat cantik yang sudah terbaring lemah didepan mereka

"Kami juga ingin merasakan puting susu calon istri kami. Karena dari puting susu terbaiklah asi berkualitas bisa diproduksi. Hehehe .", kata seorang ikhwan diamini ikhwan yang lain.

Mereka berebutan mengenyot puting susu Rista bergantian. Aku hanya bisa pasrah membiarkan mereka menjilati payudara Rista sesuka mereka. Desahan lenguhan kami bersahut-sahutan dari ruang kamar hotel ini. membuat suasana kamar ini menjadi terasa meriah

"Puting susu anti menggemaskan sekali. Udah pink, bentuknya pun sempurna. Bener2 puting susu idaman..", puji seorang ikhwan sambil terus memelintir dan menetek ke pentil susuku

"Aaahh.. Ssshh.. Syukron akhi...Nikmatin pentil ini akhii", hanya itu yang kubisa kujawab.

*crot crot crot crot crot crot crot* mereka menumpahkan isi buah zakar mereka bergiliran. Kebanyakan mereka tumpahkan ke wajah muslimah ini. Sebagian lainnya jatuh di leher dan payudaranya

"Sekarang ukhti ratakan, peju kami ke wajah ukhti. Tanda kami telah menyelesaikan pra-taaruf ini dengan baik. Ayo patuhi perintah ana. Istri yang baik adalah yang patuhi kepada suami", perintah salah satu dari mereka

Setalah rata, salah satu diantara mereka menarik kerudungku, hingga terlepas. Rambut hitam Rista jatuh terurai

Mereka membantu membersihkan sisa sperma yang mereka tumpahkan ke wajah akhwat ini dengan kerudung yang kupakai. Pelan2 mereka bersihkan dengan telaten menggunakan kain kerudungku

"Akhirnya kami bisa melihat anti tanpa kerudung, cantik sekali luar biasa.. Namun anti lebih menarik tetap dalam versi akhwatnya, bikin sange abis. Hehehe..", ujar salah satu ikhwan

"Gimana Ukhti Rista? Siapa diantara kami yang paling pantas melanjutkan proses lebih jauh?", tanya seorang ikhwan yang sudah cukup puas menikmati aurat Rista yang ia jaga mati2an kupertontonkan semudah itu.

"afwan akhi, ana belum punya jawaban. Sperma antum semua rasanya hampir sama. Ana belum bisa membedakan mana yang terbaik bagi ana kelak", jawabku

"Mungkin anti sempat melihat ukuran kami, siapa yang paling anti suka dari sisi ukuran dan bentuknya", kata seorang ikhwan

"Ana belum ada jawaban akhi", jawabku sambil menggelengkan kepala

"Ok kami tunggu jawabannya ya ukhti"

lalu satu persatu mereka mulai mengenakan pakaiannya dan meninggalkan ruangan kamar hotel. Meninggalkanku yang sudah mereka pejuin rame2 di dalam ruang hotel ini

**bersambung**
Sesuai prediksi ane
:D
 
Bocoran : Jiwa Rista asli akan balik pada scene 7 akhir, mengingat banyak yg protes.. bodyswap scene 7 terakhir, scene berikutnya lebih ke ngatur2 rista menjalani hidupnya. semoga bs lebih baik lagi
Yaaah, kenapa harus ikuti protes orang om? Kan tiap orang punya imajinasi, padahal alurnya udah terbangun, jadi kecewa
:(
 
mantapp hu,, lanjutin lg smngat suhu hehe jarang² ada cerita genre body swap bratherr,,

masukan lg nih hehe banyak masukan ya maap hu,,
bisa tlng nnti saat ruh riata balik d tambahkan percakapan hati rista, biar greget, ada gejolak batinnya ,hehe
trs jg bedain saat hati rista yg brkata sama bicara scr biasa / lngsng dr mulut 🙏🏻
 
Bocoran : Jiwa Rista asli akan balik pada scene 7 akhir, mengingat banyak yg protes.. bodyswap scene 7 terakhir, scene berikutnya lebih ke ngatur2 rista menjalani hidupnya. semoga bs lebih baik lagi
Sy tinggal menikmati sj
 
Bocoran : Jiwa Rista asli akan balik pada scene 7 akhir, mengingat banyak yg protes.. bodyswap scene 7 terakhir, scene berikutnya lebih ke ngatur2 rista menjalani hidupnya. semoga bs lebih baik lagi
Kalau aku udah ga mikir jiwanya siapa soalnya yg kebayang fisiknya si Rista kok Author 🙏. Imho let your imagination run wild, kita hanya reader yg harusnya respect dan enjoy saja. Thanks so much, ttp semangat hu 🔥🔥🔥🙏
 
mksh updatenya suhu
Terima kasih sudah sering ngisi kolom komentar hu 🤣
Manttuuulll bikin binal hu
Pasti hu udah menjadi tabiat ane wkwkw
Sesuai prediksi ane
:D
Apa hu prediksinya?
Yaaah, kenapa harus ikuti protes orang om? Kan tiap orang punya imajinasi, padahal alurnya udah terbangun, jadi kecewa
:(
Gpp om, setelah ane pikir2 biar tubuh rista yang asli yang lebih merasakan dirusak parah harga dirinya, drpd ane totalkan semua scene dg si begal masih ada diraganya nanti pembaca jadi bosan.. Kalau tubuhnya sudah kembali menjadi Rista, ada gejolak dalam hati yang lebih kena feelnya, drpd tetap dikuasai tetapi emosinya flat feelnya ga ada. Cuma memuaskan dan merealisasikan fantasy Rony buat ngerusak harga diri Rista aja
mantapp hu,, lanjutin lg smngat suhu hehe jarang² ada cerita genre body swap bratherr,,

masukan lg nih hehe banyak masukan ya maap hu,,
bisa tlng nnti saat ruh riata balik d tambahkan percakapan hati rista, biar greget, ada gejolak batinnya ,hehe
trs jg bedain saat hati rista yg brkata sama bicara scr biasa / lngsng dr mulut 🙏🏻
Siap suhu makasih sudah ngasi saran yang ngebangun cerita ini
Sy tinggal menikmati sj
Siapp hu thx udah baca
Lanjutkan suhu
Siap hu
Mantapp suhu.. Terimakasih banyak ya huu...
Sama2 hu makasih udah baca
mantap party.rame2
Hahaha mau taarufan hu bukan party. Dilarang sentuhan dan berciuman. Wkwkw
 
Terakhir diubah:
Suhun updatenya. Kalo gak diprotes alurnya bakal gmn hu? Hehehe
Yg pasti akan dikendalikan sampai menikah hu.. masukan suhu2 banyak jadi pertimbangan ane.. ane rasa pergolakan hati Rista nantinya lebih berasa feelnya, drpd kondisi saat tubuhnya dikuasai si pembegal jiwa yang terkesan flat tanpa emosi.. begitu huu..

Tebak siapa suaminya? Hahaha.. scra garis besar nanti tetep gt cuma rony ngendalikan dari tubuh yang berbeda, sedangkan jiwa Rista sudah kembali ke tubuhnya
Hot bgtt, mantapp. 🙏🙏🔥🔥🔥
Waa makasih hu... Jadi gerah kan
Kalau aku udah ga mikir jiwanya siapa soalnya yg kebayang fisiknya si Rista kok Author 🙏. Imho let your imagination run wild, kita hanya reader yg harusnya respect dan enjoy saja. Thanks so much, ttp semangat hu 🔥🔥🔥🙏
Betul hu, semoga tetep setia dan tidak kecewa dengan lanjutan ceritanya. Yg pasti tetap liar, blackmail, slavery dan humiliation bgt hu. Haha
 
Dengan jiwa rista balik lagi, tapi sayangnya semua sudah merasakan rista yang binal. Pasti nanti ada ancaman2 ke rista wkwkkw.
Btw penasaran nih kapan dewi jatuh ke lubang yg sama hehehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd