Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini terlalu kejam dan sadis? Perlu di softin lagi?

  • Dikurangi kejamnya

    Votes: 96 39,0%
  • Sudah pas

    Votes: 50 20,3%
  • lebih kejam lagi

    Votes: 100 40,7%

  • Total voters
    246
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Mending munculin dulu lagi aja jiwa si roni nya om, biar nggak ilang alur awal cerita, jadi masih nyambung.

Lebih seru klo ada perang antara jiwa rista dengan jiwa roni, si setan ngeliatin aja sambil ketawa
iya om nanti ada lagi kok jiwanya Rony, cuma belum tau nih merasuk lagi ngga ke tubuhnya Rista, secara Rista sudah semakin terbiasa berzina tanpa perlu dirasuki. masih belum bisa kasih spoiler hehehe..
Iya juga ya..
Referensi "latihan" pake alat² yang ada di film² bokep gt amankah?? Sayang bgt klo ke banned ceritanya..hehehe

Si Ronny dapetin beberapa budak lagi.. Terus bikin permainan..
Klo mau lebih panjang lagi di tambahin kaya ada organisasi rahasia gan..
Alat2 apa hu? Ane taunya cuma dildo wkwkw.. sama yang kecil kayak telor ada kabelnya itu entah apa namanya

Siap hu, saran akan ane pertbangkan soal permainan antar budak
Gak perlu suhu,perbanyakin ajah budaknya 🤣
Hahaha.. Wah jadi ga selesai2 ini cerita kalau akhwatnya makin banyak
 
Sekarang kurang sadis ya gan penyiksaannya? Kapok ane nanti kalau kebablasan jatuhnya ngelanggar rules violence kayak cerita ane dulu, malah ke banned ntar. Hehehe

Anjay turnamen antar budak. Sebentar2 turnamen macam gimana ya. Hehe.. menarik
Iya juga ya..
Referensi "latihan" pake alat² yang ada di film² bokep gt amankah?? Sayang bgt klo ke banned ceritanya..hehehe

Si Ronny dapetin beberapa budak lagi.. Terus bikin permainan..
Klo mau lebih panjang lagi di tambahin kaya ada organisasi rahasia gan..
 
Coba buat eksib hu, pake nipple clamp gt, penjepit uting, terus pake itu di t4 banyak org trus di grepe deh
 
Scene 12 : Tugas Baru (POV Endrix/Rony)

Aku sadar aku sedang bermimpi. Dimimpiku seluruh pandanganku berwarna hitam. Entah apa nama alam ini. Aku sebut saja ini alam mimpi. Rasanya aku sudah lama tidak datang ke tempat ini pasca kepindahan tubuhku ke Endrix. Kucoba memanggil sosok bertanduk dan memiliki sayap lebar berwajah mengerikan itu, sembari mengungkapkan beberapa uneg2 yang selama ini kutahan

"Blisss.. Keluar!! gw mau bicara...."

Benar saja, tidak beberapa saat kemudian, asap hitam mulai berkumpul menjadi satu. Membentuk sebuah makhluk beetubuh manusia dengan otot2nya yang besar. Berwajah mengerikan dengan taring-tarung yang tajam. Kepakan sayapnya membuat desiran angin kencang yang membuat tubuhku terasa mau terbang. Kali ini kemunculan iblis lebih dramatis. Ada petir2 menyambar pula disekujur tubuhnya. Aku sempat terkesima dengan cara muncul si iblis yang baru ini

"Hahahaha.. Ada apa Rony kau mencariku?"

"Anjirr keren sekali sekarang kemunculan lu. Heheheh", pujiku

"Oiya? Aku saat ini lebih kuat dari sebelumnya. Itu semua berkat kau. Kau semakin membuat akhwat itu rusak. Semakin dia rusak, semakin kuat tubuhku. Hahahahah..."

"Jadi kau akan semakin kuat saat aku merusak gadis alim?"

"Yaa begitulah.. Semakin banyak yang kau rusak, aku akan semakin kuat kaupun kelak akan menjadi tangan kananku yang paling kupercaya. Seiring kuatnya tubuhku, akan kuberikan beberapa ilmu baru kepadamu"

"Lu ada ilmu baru blis? Instal ke gw dong.."

"Enak aja, tidak semudah itu aku memberikan ilmu kepadamu. Tubuhmu harus kuat dulu sebelum aku berikan tambahan ilmuku. Sudah sekarang kau fokus menghancurkan akhwat itu saja"

"Bagaimana cara gw biar bs dapat ilmu baru?"

"Hmmm.. semakin sering kau berikan tubuh akhwat itu ke para lelaki dan buat mereka berzina tentu akan ada reward untukmu. Lalu jika kamu bisa membuat banyak gadis2 alim berjilbab panjang menjadi seperti Rista, semakin besar reward untukmu.. Hahahaha" kata iblis

"Jadi lebih baik aku suruh Rista melayani lelaki selain aku dan teman-temanku?"

"Yaa.. Buat dia menjadi pelacur yang wajib melayani pria2.. Semakin alim pria yang ia goda, semakin besar reward untukmu. Karena kau adalah tuannya", jelas si Iblis

"Begitu ya? Lalu, bagaimana caraku untuk memperdaya akhwat lain? Apakah aku bisa mensugesti mereka?"

"Hehehe.. Itu adalah PR bagimu Rony. Ingatlah sugestimu hanya berlalu saat kau berhasil menyetubuhi seorang wanita dan menumpahkan spermamu ke rahim mereka. Jika belum, sugestimu tidak mempan

*Hmmm agak sulit juga.. Secara gadis2 berkerudung lebar itu sulit sekali didekati*, kataku dalam hati

"Apakah aku bisa merasuki tubuh mereka?", tawarku

"Hahahahah.. Bukannya kau jijik jika harus mengulum batang penis pria? hahahahah.. Mau apa kau merasuki gadis2 itu lagi? Sudah kau konsentrasi saja membuat akhwat bernama Rista itu menjadi akhwat pelacur murahan. Hahahaha...", kata Iblis tiba2 menghilang dengan tiba-tiba menyisakan suara tawanya yang menggema


"Blis gw belum selesai.. Yeeee", kata gw dongkol

***

Siang ini,

Seperti biasa gw, Bobby dan Ithonk sedang duduk santai di sebuah mini market dekat rumah Rista, berharap aja si Cadaran Dewi, mbaknya Rista yang bikin penasaran itu lewat sekitar sini. Dewi adalah target utama gw selanjutnya. Namun Dewi berbeda dengan Rista, Kita belum punya kartu AS gadis bercadar itu. Didekati saja pasti lah sulit.

Sedangkan Rista sudah benar-benar menjadi budak kami. Apa yang kami perintahkan dia wajib melaksanakan. Rista sudah resmi menjadi gadis penghibur bagi gw dan teman2 gw. Sambil merokok, kita sedang menikmati sebuah video masturbasi yang dilakukan akhwat itu tadi malam. Betapa nakalnya akhwat itu memainkan tempiknya sendiri dihadapan kamera. Terlihat dengan jelas sprei ranjangnya telah basah terkena kencing dan cairan lendir tempiknya. Semua itu tak lain karena kemampuan sugesti gw yang sudah merasuk ke akal pikirannya

"Udah jadi lonte bener nih Rista. Tempik sampai nyemprot-nyemprot gitu. Hahahah..", ujar Bobby

"Ndrix, lu ada kepikiran gak buat sedekahin tubuh budak lu ke orang lain?", tanya Ithonk

Pertanyaannya membuat gw terkejut. Karena semalam gw rasanya bermimpi dan terlintas ide gila ini. Cuma gw gak ingat betul mimpi apa pastinya. Gw cuma ingat kalau gw kasih Rista ke lelaki lain, maka gw bisa dapat kekuatan. Lalu kalau gw dapat mangsa akhwat baru, gw juga akan dapat reward yang menguntungkan bagi gw . Kurang lebih begitu isi mimpi yang gw ingat

*siapa yang bakal kasih hadiah ya? Bodoamat lah gw lupa..*, kata gw dalam hati

"Woy Ndrix, malah ngelamun lu*

"Eh apa? sory gw lagi mikir..", jawab gw

"Mikir mesum lu pasti. Hahahah.. Lu ada niat buat sedekahin Tubuh Rista ke orang lain gak? Biar dia makin jadi lonte tuh kalau bisa dipake orang-orang"

"Gimana yaa.. Agak berat sementara ini buat kasih ijin dia ngentot sama orang lain. Cuma kalau nyuruh dia eksib-eksib gw ikhlas mah.. Secara kita juga dapetin tu lonte juga ga mudah", jawab gw

"Ya gapapa kali Ndrix, Biar budak sex itu semakin terbiasa ngentot. Coba lu pikir baik2, betapa menyenangkannya liat akhwat tapi bisa dipake, dan akhwat itu ternyata milik lu. Betapa bangganya lu.. Lu ga usah jual mahal2 tubuhnya. Toh lu juga ga butuh duit, duit di rekening lu bertambah tiap saat. Hehehe .", bujuk Bobby

"Ya gw pikir-pikir lagi deh", kata gw sambil menyulut sebatang rokok kembali sambil menghirup aroma tembakau itu dalam-dalam

"Ok coba lu pikir2 dulu. Sambil nunggu mangsa baru. Hehehe..", kata Bobby

"Mangsa baru? Siapa?", tanya gw

"Gw kepikiran Mbaknya Rista yang cadaran itu. Gmn menurut lu? Lu gak penasaran desahan suara akhwat alim cadaran gitu?", kata Bobby

"Gw juga kepikiran itu sih, cuma belum dalat kesempatan aja kita", jawab gw

Saat sedang asyik ngobrol, sepintas gw melihat seorang wanita bercadar masuk ke dalam mini market. Mata kita langsung tertuju kepada wanita itu. Sosok akhwat mengenakan gamis lebar dan kerudung berwarna pink yang ditutup cadar warna hitam, disampingnya ada seorang pria sedikit gemuk sepertinya dia adalah suaminya.

Pandangan mata gw menangkap pemandangan indah saat kedua pantatnya bergoyang sexy dibalik gamisnya yang tidak ketat saat berjalan. Memang pantat itu tertutup sempurna, namun entah mengapa, gw merasa pantat itu sangat menggoda dibalik gamisnya itu. Bongkahan daging kenyal itu terlihat secara kasat mata bergoyang ke kiri dan ke kanan perlahan saat berjalan. Terbayang betapa bulatnya pantat wanita bercadar itu di balik gamisnya

"Njir.. itu Dewi Mbaknya Rista?", tanya Bobby

"Iya... Bener... Harta karun terpendam..", kata gw sambil tak kuasa berhenti memandangi akhwat bercadar itu yang sudah masuk ke dalam mini market

"Ya udah langsung samperin Yukk... Sambil kita tunjukin kelakuan adiknya. Heheheh..", ajak Ithonk

"Tunggu, jangan begitu. Ga akan ada seninya. Kita taklukan dia dengan cara lain", kata gw

"Gimana caranya?" tanya Bobby dan Ithonk bersamaan

"Belum tau. Belum gw pikirkan", jawab gw

"Anjing lu Ndrix!! Yoweslah.. hahahahah"

Gw lalu ikutan masuk ke mini market. Berpura-pura cari camilan atau minuman di dalam sana. Gw lihat wanita bercadar itu sedang berjalan memilih-milih pembalut, sedangkan suaminya sedang berjalan di rak bagian lain sambil membawa keranjang belanja yang sudah mulai penuh. Gw berpura-pura melihat-lihat barang di rak pembalut sembari diam-diam memandangi Dewi yang masih terlihat bingung mencari pembalut yang dia mau.

Tiba-tiba wanita itu menungging untuk mengambil pembalut yang diletakkan di rak paling bawah, bongkahan pantatnya yang terlihat sexy itu menyembul tepat di depan mata gw. Gw terkesima beberapa saat melihat keindahan pantat itu selama beberapa detik. Walau dibalik gamisnya dia masih memakai celana rangkepan, cetakan pantatnya masih menggiurkan dan menantang. Nikmat sekali rasanya menyelipin kontol diantara bongkahan pantat akhwat cadaran ini sambil ditepuk-tepuk.

Menyadari keberadaan gw yang sedang asyik memandangi pantatnya, Dewi terlihat terkejut dan risih. Entah apa yang dia pikirkan saat ini. Apakah dia memergoki gw yang keasyikan memandangi pantatnya, atau dia sedang berpikir mengapa ada sosok pria bertampang urakan di rak pembalut wanita. Entahlah..

Raut wajahnya begitu menggemaskan dibalik cadarnya. Sinar matanya yang yang teduh dengan sedikit riasan pada mata dan alisnya membuat gw terpana. Walaupun sebagian besar wajahnya ditutup kain dan hanya terlihat bagian matanya saja, tetapi kecantikan akhwat bercadar itu tetap tidak mampu ia sembunyikan. Sepertinya, mata Dewi saja cukup mewakili kecantikan wajahnya secara keseluruhan. Mata gw bahkan secara terang-terangan terus menatap wajah Dewi. Menyadari gw memperhatikan wajahnya, buru-buru Dewi menundukkan pandangan dan pergi meninggalkan gw sambil melangkah cepat dengan tertunduk.

"Sudah bi? ini pembalut ku sudah dapat. Ya Tuhan abi belanja apa aja kok banyak banget... Hemat biii!", kudengar Dewi terkejut melihat keranjang belanja suaminya yang sudah penuh

"Gak papa mi, biar stok makanan dirumah banyak.. Lagian stok peralatan mandi abi juga habis nih mi. Jadi numpuk deh belanjaannya..", jawab suaminya

"Yasudah ayo ke kasir kalau gitu bi..", ajak Dewi manja sambil bergelayut manja pada lengan suaminya.

Lalu kedua pasangan yang terlihat berbahagia itu berjalan bergandengan menuju kasir. Aku turut mengantri di belakang mereka. Kulihat sesekali suaminya diam-diam mencuri kesempatan memeluk pinggang dan kadang sesekali menyentuh pantat istrinya. Dewi hanya membalas dengan mencubit lengan suaminya diam-diam pula. Sungguh sepasang suami istri yang terlihat begitu mesra dan bahagia.

Suami Dewi terlihat mulai menyerahkan satu persatu barang belanjaan mereka ke Mbak kasir yang selalu melayani customer dengan senyum. Karena jika cemberut sepertinya akan didenda sama pemilik mini market ini.

"Totalnya 547.500..", kata Mbak kasir sumringah

Wajah suaminya terlihat terkejut mendengar total belanjanya yang mencapai angka 500ribuan. Lalu dengan gemetaran suami Dewi menyerahkan sebuah kartu debet ke Mbak kasir. Mbak kasir mulai menggesek kartu tersebut ke mesin EDC, memasukkan angka dan Suami Dewi mulai menekan password, namun gagal. Mesin tidak mampu memproses total belanja Dewi dan suaminya. Beberapa kali Mbak kasir mengulangi memasukkan dan mencabut kartu itu ke mesin EDC, namun sayang sepertinya kartu tersebut gagal terbaca kembali

"Maaf pak apa ada kartu yang lain? kartu bapak tidak bisa terbaca sepertinya ada masalah..", kata Mbak kasir ramah

"Ah.. masak sih? seingat saya kemarin bisa mbak..", kata suami Dewi membela diri

"Iya pak, maaf.. Sudah saya coba beberapa kali tetapi tidak bisa. Apa ada kartu yang lain pak?", tanya Mbak kasir itu lagi

"Engg.. enggak ada mbak.. Gimana ya.. Ummi bawa uang ngga? Nanti abi ganti..", kata suami Dewi kepada istrinya yang terlihat mulai gelisah menahan malu

"Ngga ada bii.. Bulan ini saja abi belum terima nafkah dari abi..", jawab Dewi mengecilkan volume suaranya.

"Errrr....", Suami Dewi juga tampaknya mulai bingung harus bagaimana

"Saya aja yang bayar", kata gw tiba-tiba mengejutkan sepasang suami istri itu hingga menoleh ke arah gw dibelakang mereka

Dewi lalu menundukkan pandangan menyadari gw yang tadi terang-terangan memandangi wajahnya yang cantik bercadar itu hingga membuatnya salah tingkah

"Saya aja yang bayar mbak..", kata gw sok jadi pahlawan sambil menyerahkan kartu debet unlimited gw

"Ehh.. Jangan mas....", kata suami Dewi tidak enak, walau gw tau kata "jangan"nya itu hanya basa basi

"Udah gapapa mas. Ini mbak nitip barang saya dibayar sekalian aja", kata gw sambil melempar pembalut itu, entah mengapa gw jadi bawa pembalut ke kasir

"Waduh.. saya jadi ga enak mas.. Kan belum kenal sudah punya hutang..", kata suami Dewi, sedangkan kulirik Dewi masih tertunduk malu-malu menyembunyikan matanya yang indah

"Udah gpp mas santai aja", kata gw

*Bayarnya pakai tubuh bini lu aja ntar. lumayan harganya 500ribuan bini lu. Hehehe*, kata gw dalam hati

"Saya boleh minta kontaknya mas? Nanti saya bayar hutangnya", kata suami Dewi sambil mengambil handphonenya

"Oh boleh.. 08xxxxxxxxxxxx", kata gw selangkah lebih maju karena akhirnya gw punya kontak suami Dewi

Lalu suami Dewi menelpon nomor gw dan meminta gw menyimpan nomornya yang sudah ada pada hp gw

"Disimpen dulu mas. Nama saya Eko, kalau Mas siapa namanya? Biar saya simpan nomornya", kata suami Dewi ramah

"Ok saya simpan nomornya.. Nama saya Endrix", kata gw sambil kasih nama pria ini dengan nama "Eko (suami lonte bercadar)" di kontak handphone gw biar gw gak lupa karena nama Eko dikontak gw cukup banyak.

"Segera saya hubungi Mas Endrix buat lunasi hutang saya", kata Eko sambil menyalami tangan gw lalu berpamitan

"Afwan merepotkan..", kata Dewi menganggukkan kepalanya kepada gw, memandang wajah gw beberapa detik sebelum kembali menunduk dan mengikuti langkah suaminya sambil berjalan dibelakangnya

Akhirnya dua insan suami istri itu pamitan dan meninggalkan mini market. Gw pun kembali ke tempat Bobby dan Ithonk nongkrong. Satu langkah ke depan, akhirnya gw punya kontak handphone suaminya. Tinggal sedikit tipudaya gw bisa mendapatkan apa yang gw mau.

"Dear Iblis, beri aku kekuatan agar bisa membuat tipu daya.", kata gw dalam pikiran gw. Gw sendiri jg bingung mengapa gw malah minta kekuatan ke iblis

"Anjirrr lu balik2 bukannya bawa Dewi malah bawa pembalut. Sableng lu. Hahahaha", kata Bobby terheran melihat gw yang balik-balik malah ngasih pembalut

"Anjing ngapa gw malah beli pembalut", kata gw juga ikutan bingung

"Kalau pembalut bekas tempik gadis cadaran itu gapapa gw terima. Hahahah.. Lumayan buat ngelap peju gw setelah coli", kata Ithonk mesum disambut tawa kami

***

*jedag jedug jedag jedug*, suara bass House Music yang menggelegar

Ruang tamu gw terdengar berisik karena dentuman Bass House Music yang memekakkan telinga. Didepan kita, sudah ada sosok akhwat yang hanya mengenakan Kerudung panjang, berjoget telanjang meliuk-liukkan tubuhnya

Ya, tentu daja akhwat itu adalah Rista. Akhwat berkerudung syari yang sudah menjadi budak sex gw. Goyangan Rista masih sangat kaku, pinggulnya hanya bergerak ke kiri dan kekanan sebisanya sambil sekekali tangannya meremas kedua gunung kembarnya sendiri. Wajahnya terlihat memerah menahan malu. Matanya yang berhiaskan tahi lalat itu memandang malu-malu ke arah kami para tuannya

"Goyang yang bener lu Ris.. Lu mau jadi Lonte Pro Player gak??", Kata Ithonk sambil menenggak minuman keras memandangi tarian erotis akhwat berkerudung syari itu

"Eehhh.. Iya tuannnn..", jawab Rista

"Yaudah sekarang lu harus belajar ikhlas, goyangkan tubuh indah lu semaksimal mungkin. Buang rasa malu lu. Pikiran lu cuma satu, muasin pria pakai keindahan tubuh lu! Udah itu aja tips dari gw.", kata Bobby sambil mengocok batang kontolnya memandangi budak akhwat gw ini berjoget mengikuti irama musik

"Iya Tuan...", kata Rista masih tersipu sambil terus mencoba menggoyangkan tubuh telanjangnya

Gw maklumi gadis ini sebenarnya memang gadis alim dan baik-baik. Jadi memang butuh waktu membinalkan gadis seperti ini. Tapi gw menikmati sikapnya yang malu-malu itu. Itulah nilai jual akhwat bernama lengkap Rista Amelia Jihan ini, sosok akhwat alim, pintar, dan gadis baik2 yang akan menuruti apapun perintah tuannya. Dengan dia bersikap malu-malu maka kesan akhwatnya masih kental dan menjadikan ciri khas baginya. Berbeda dengan para lonte penari striptease di club malam gw yang emang binal dari sononya.

"Af.. afwan.. Tuannn tuan.. Ssshhhh.. Saya kebelet pipis.. Ngga kuat nahan lagi..", kata Rista sambil mendesis tiba2 kepada kita

Oiya sedari tadi memang lubang kelaminnya masih tertancap oleh batang dildo berwarna hitam sepanjang 25 cm. Mainan itu terus mengebor lubang kelaminnya hingga cairan tempik akhwat itu tercecer-cecer dilantai membasahi keramik marmer ruang tamu gw

"Lu mau pipis?", tanya gw

"I.. iya.. Tuann... Aahhhh....", desah Rista semakin terperangkap dalam birahinya

"Yaudah.. Nih, buat nampung kencing lu...", kata gw sambil menyerahkan botol miras yang sudah kosong

"A.. Ana kencing disini?", tanya Rista tidak percaya, gw memperlakukan gadis itu dengan rendah

"Ya..", jawab gw mantap

"Ba.. baik tuannn..", kata Rista sambil mulai berjongkok melepaskan dildo yang tertancap dalam lubang tempiknya

Wajah gadis itu mulai memerah memejamkan mata menahan malu yang amat sangat, mungkin ini pertama kalinya dia akan kencing dihadapan pria, dan hanya diwadahi botol bekas miras pula. Terlihat dia menggigit bibir bawahnya sambil mulai mengeden menahan nafas. Pelan tapi pasti, cairan bening kekuningan mulai keluar dari lubang kecil pada alat kelaminnya. Semburan pertama meleset, kencing Rista semburat kemana-mana. Pelan-pelan ia coba mengatur tekanan air kencingnya agar bisa tepat masuk ke dalam lubang botol miras.

Wajah Rista terlihat lega saat cairan yang daritadi ia tahan itu akhirnya bisa ia keluarkan. Semakin lama botol miras kosong itu semakin terisi penuh oleh kencing akhwat cantik berkulit putih itu. Rupanya cairan kencingnya begitu banyak sehingga tidak mampu tertampung sepenuhnya pada botol. Cairan kencing akhwat cantik itu bahkan mulai tumpah membasahi keramik marmer rumah gw karena tidak mampu tertampung dalam botol.

"Anjing.. gw bilang pipis di botol malah pipis sembarangan lu", kata gw kesal karena rumah gw jadi pesing akibat aroma kencing Rista yang menggenangi keramik rumah gw

Entah mengapa gadis alim ini kencing begitu banyak. Apakah karena memang suhu ruangan yang gw setel paling dingin, ataukah gadis ini memang lagi sange. Atau kah keduanya. Yang jelas gw jadi punya ide untuk menghukum akhwat alim ini

"Af..afwann.. tuannn.. Tidak muat botolnya....", Kata Rista ketakutan sambil terus terkencing-kencing semakin banyak

"Hahaha.. Anjingg lu Ris.. pipis sembarangan kayak anjing lu", kata Bobby sambil mendekati Rista sambil melucuti celananya hingga terlepas

Kontol Bobby bergelantungan berjalan ke arah Rista. Lalu dengan kasar Bobby menjambak kerudung Rista hingga kepalanya terdongak. Dalam sekali dorongan saja kepala Rista sudah dipaksa melumat kontol kawan baik gw itu, bibir Rista sudah mengulum batang kontol Bobby. Rista menciumi kontol Bobby sambil tempiknya terus mengeluarkan air kencing. Bobby terus mendorong kepala Rista dengan kasar agar Rista mendeepthroat batang kontol panjang Bobby seutuhnya.

Rista terlihat kelabakan saat rongga mulutnya menampung seluruh kontol Bobby. Gw lihat tempik Rista mulai berhenti meneteskan air kencing. Sepertinya ia sudah menuntaskan hajat kecilnya. Bobby semakin menjadi-jadi menghentak-hentakkan kepala Rista ke batang kontolnya, Rista terlihat sedikit menitikkan air mata, entah karena sedih memikirkan nasibnya. Atau karena kehabisan nafas tak kuasa menerima batang besar Bobby ke mulutnya

"Aarrrggghhhh...", pekik Bobby tiba-tiba sambil mencabut kontolnya dari mulut gadis berkerudung lebar itu

*crot crot crot crot* semburan-semburan peju Bobby menembak ke arah wajah putih mulus Rista beberapa kali.

Wajah cantik Rista mulai belepotan peju Bobby. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, pipinya yang merona merah menjadi landasan sempurna bagi Bobby untuk menumpahkan seluruh maninya. Ia sama sekali tak sungkan-sungkan menyemburkan seluruh pejunya ke wajah akhwat itu

"Cantik bener muka lu belepotan peju.. Dasar lonte anjing!! Awas lu kalau lu bersihin peju gw dari muka lu", kata Bobby sambil menampar2 wajah Rista dengan batang kontolnya, sambil memastikan tidak ada lagi sisa peju yang keluar dari kontolnya

"I..Iya Tuann.. Tidak akan ana bersihkan sperma tuan..", jawab Rista pasrah wajahnya tertempel cairan lengket beraroma anyir itu

"Kalau sudah, tutup botol itu, lalu bersihkan kencing lu yang berceceran di lantai itu", perintah gw sambil menunjuk genangan kencing Rista yang membanjiri lantai gw

"Hah? pa.. pakai apa tuannn...", kata Rista

"Terserah pakai apapun barang yang lu punya, tapi jangan pakai barang rumah gw sedikit pun", kata Gw

Terlihat Rista mulai kebingungan mencari sesuatu. Sempat dipandangnya gamisnya yang berceceran di pintu masuk rumah gw. Karena ketika ia tiba tadi gw langsung minta ia menanggalkan seluruh pakaiannya kecuali kerudung lebarnya. Namun sepertinya ia urungkan tidak jadi memakai gamisnya sendiri untuk membersihkan kencingnya. Sepertinya ia berpikir bisa repot kalau gamis itu sampai kotor karena gamis itu adalah pakaian satu-satunya.

Lalu gw terkejut Rista mulai melucuti kerudungnya, satu-satunya kain yang ada pada tubuhnya untuk membersihkan cairan kencingnya sendiri. Ia lalu menunggingkan tubuhnya dan mulai membersihkan ceceran kencingnya pelan-pelan dengan membuat kain lebar itu sebagai kain lap. Pantatnya yang putih mulus bergoyang-goyang menungging sambil terus mengelap air kencing dengan kerudung yang ia pakai.

Setelah beberapa saat Rista mengelap lantai rumah gw, akhirnya lantai rumah gw benar-benar bersih dari ceceran kencing akhwat itu. Hanya saja aroma pesingnya masih ada. Kain lebar yang biasa ia kenakan pada kepalanya itu sudah benar-benar basah oleh air pipisnya yang beraroma pesing menyengat.

"Kenapa lu pakai kerudung lu buat bersihin?", tanya gw penasaran

"Anaa.. bingung mau pakai apa.. tuann..", jawab Rista masih tertunduk, sisa sperma Bobby sudah mulai mengering di wajahnya

"Yasudah sekarang lu buang kain itu, baunya sangat menjijikkan. Heheheh..", kata gw

"Baik tuann..", jawab Rista dan mulai ia buang kain pesing itu ke dalam tempat sampah rumah gw

Tubuh akhwat itu sudah telanjang bulat tanpa kain sedikit pun, rambutnya yang sebahu sedikit bergelombang dibiarkan jatuh terurai tanpa ikatan. Ithonk langsung menarik tubuh Rista ke sofa. Entah sejak kapan kawan gw yang bertubuh big size itu sudah telanjang bulat. Dibukanya lebar kedua kaki akhwat yang putih mulus tanpa luka sedikit pun itu lebar-lebar. Menampakkan tempiknya yang berwarna cokelat muda sedikit berbulu dan berwarna pink pada bagian dalamnya. Tempik itu sudah terbuka, dan terlihat lezat siap untuk dinikmati

*juh juh juh juh juh*

Diludahinya lubang tempik Rista beberapa kali oleh Ithonk hingga air liurnya melumasi alat kelamin gadis itu. Ithonk mulai mengarahkan kontolnya yang pendek gemuk dan gadis itu mulai sedikit meronta

"Aaahhhhhh...", desahan Rista begitu merdu saat penis itu mulai membelah memeknya yang sudah terbuka dari tadi

"Anjing lu pakai meronta segala.. Lu itu lonte anjinggg ga usah sok jual mahal... Arrrgghh..", kata Ithonk sambil menyetubuhi Rista dengan kasar

Pantat hitam Ithonk yang berlemak dan penuh dengan selulit mulai maju mundur menyodok2 alat kelamin akhwat berwajah cantik berkulit putih bersih itu. Tampak jelas sekali kontras warna tubuh mereka berdua. Ithonk terus menyetubuhi Rista dengan tempo sedang, sepertinya Ia masih ingin menikmati hangatnya lubang tempik akhwat itu dan tidak ingin buru-buru menyudahinya

*jleb jleb jleb jleb*

"Aaahhh.. Ouuuuhhh... Aaahhh ..", desahan Rista begitu sexy terdengar samar diantara bersiknya suara musik dangdut yang kali ini gw putar

*cling cling cling* suara WA pada handphone gw

"Mas Endrix, maaf mas saya belum bisa bayar hutangnya.. Rupanya saldo di rekening saya sudah tinggal 200ribu mas..", kata Eko suami Dewi

"Oh ya gapapa mas", jawab gw

"Kalau boleh saya mau pinjam lagi boleh mas? Maaf ada kebutuhan mendesak..", kata Eko lagi membuat gw terkejut

Mudah sekali orang ini mau pinjam duit. Emang dia bisa bayarnya apa. Tentunya gw tidak masalah meminjamkan duit gw karena gw juga ada perlu dengan istrinya. Gw jadi ingat adegan film porno jepang yang menceritakan suami tidak bisa melunasi hutang lalu merelakan istrinya sebagai alat pembayaran hutangnya.

*Hehehe.. bisa juga nih ide gw pakai* kata gw dalam hati

"Boleh aja mas. Kebetulan saya juga bingung ngabisin uang direkening saya. Hehehe..", kata gw sombong

"Makasih banyak mas Endrix. Ini rekening saya.. Mas boleh pinjami saya beberapa pun. Saya lagi butuh mas untuk menghidupi istri saya..", kata Eko mengiba

"Ok", jawab gw mantab

Lalu gw mulai mentransfer sebesar Rp 20juta kepada lelaki itu. Sengaja gw besarkan pinjaman gw agar dia bingung bayarnya. Setelah selesai, gw kirim bukti transfer ke suami pecundang itu

"Banyak sekali mas.. Makasih banyak ya mas.. Segera saya kembalikan kalau ada rejeki lebih", kata Eko

"Udah bawa dulu aja mas. Uang itu gak seberapa kok.. Nganggur ditabungan saya", jawab gw dengan penuh kesombongan

"Iya mas terima kasih..", kata Eko

"Iya Mas, salam buat istrimu", iseng gw ketik kata itu

Eko mulai menulis sesuatu, tetapi lama sekali tidak ia kirim. Sepertinya ia bingung mengatur jawaban dari kata-kata gw barusan. Kudongak pandangan gw ke depan menonton Rista yang sedang melayani kawan gw. Rupanya bobby sudah turut serta mengerjai adik ipar Eko itu. Tubuh Rista sedang digerayangi oleh Bobby dan mereka berciuman dengan begitu panas. Sedangkan Ithonk masih terus menyetubuhi lubang tempik Rista yang becek tak habis-habis itu

"Hmpphh.. Tuannnn... Ssshhhh", terlihat air liur mereka berdua membentuk seperti benang yang memanjang saling menempel saat bibir mereka berhenti berciuman

Lalu Bobby kembali melumat bibir tipis Rista penuh nafsu. Bahkan kali ini Rista lah yang terlihat penuh nafsu menjilati lidah Bobby yang ia biarkan terjulur. Rista dengan nakal mulai mengecup dan mengulum lidah Bobby dengan bibirnya, sedangkan tangan Bobby masih terus memilin puting susu akhwat itu tanpa henti

*ceplok ceplok ceplok ceplok* suara tempik Rista yang terusbditumbuk kontol gemuk Bobby

"Aahhh anjing tempik lu enak anjinggg...", Kata Ithonk terus menyetubuhi Rista

Lalu kualihkan pandanganku ke layar handphoneku. Rupanya Eko sudah membalas pesan WA

"Maksud mas titip salam untuk istri saya?"

"Iya salam untuk istrimu yang bercadar itu", jawabku menggoda pria itu melihat responnya

"Iya mas, nanti saya sampaikan salam dari Mas Endrix untuk istri saya..", jawab Eko dari pesan WAnya

"Mampus lu.. Kesel kan lu.. Tp lu punya utang ama gw jadi lu ga bisa berbuat apa2. Hahahah..."

***

Suasana sudah gelap. Jam sudah menunjukkan pukul 19.30, waktu yang sangat terlambat bagi Rista untuk pulang ke rumah. Karena biasanya ia pulang setelah magrib. Namun sepertinya hari ini ia harus lembur. Terlihat akhwat itu kelelahan dengan rambutnya yang sudah acak-acakan. Ia tertidur ngos-ngosan diapit oleh Bobby dan Ithonk. Dari lubang tempiknya berceceran cairan putih kental, setelah dipakai bergantian oleh Bobby dan Ithonk lubang kelamin itu tanpa henti. Kedua kawan gw pun tertidur pulas memeluk tubuh telanjang Rista

Seharian ini gw sama sekali tidak setubuhi tubuh Rista. Karena gw sengaja menyimpan kesangean gw untuk Dewi yang cadaran itu. Biarkan imajinasi gw memainkan apa yang harus gw lakuin agar Dewi bisa menjadi milik gw. Jadi untuk hari, gw biarkan kawan-kawan gw yang seharian ini yang pakai tubuh budak sex gw.

*krucuk krucuk krucuk Kukuruyukk*, terdengar suara dari perut Ithonk

Mereka bertiga lalu terbangun setelah mendengar bunyi perut Ithonk yang menggelegar membangunkan tidur mereka

"Anjing suara petir apa itu?", kata Bobby

"Suara perut gw anjing. Gw lapar!!", jawab Ithonk

Rista terlihat tersenyum simpul memandangi tingkah kedua pria itu. Sepertinya ia mulai terbiasa dengan kami bertiga, Ia sudah tidak malu2 lagi dan sama sekali tidak berusaha menutup auratnya yang sudah biasa ia buka di ruangan ini.

"Ris, beliin makan dong.. Nasi Goreng Mas Tono didepan pos kamling disana enak", perintah Ithonk tiba-tiba sambil menunjuk ke arah timur

"Hah.. kok ana..? Ana mau pamit pulang ", jawab Rista

"Kata siapa lu boleh pulang sekarang?", kata Ithonk lagi

"Iya Ris, lu belikan kita makan dulu baru lu boleh pulang..", kata Bobby

Terlihat budak sex gw memandang ke arah gw seolah menunggu perintah resmi dari gw karena gw lah tuannya yang paling utama. Kawan-kawan gw cengengesan menunggu perintah gw

"Iya lu boleh pulang setelah belikan kita nasi goreng", jawab gw disambut jempol oleh kedua kawan gw

"Ta.. Tapi tuan.. Kerudung ana sudah ana buang..", kata Rista manja mencari alasan

"Ya salah sendiri lu jadikan lap..", jawab gw bodoamat

"Udah lu gak usah pakai kerudung sekali-kali.. Ingat beli 4 ya, kalau lu ga mau jatah lu bisa gw makan. Heheheheh..", kata Ithonk kesal karena perutnya semakin lapar

Rista lalu berjalan pasrah menuju gamisnya yang berserakan. Ia lalu mulai memnungut dan mengenakan kembali gamisnya menutup aurat tubuhnya, tentunya tanpa daleman sama sekali. Hanya gamis yang menutup tubuh telanjangnya. Dibiarkan rambut2nya tergerai tanpa kerudung untuk malam ini saja, demi melaksanakan perintah tuan-tuannya. Lalu ia sisir rambut sebahunya yang sedikit bergelombang dengan jemari lentiknya dan memastikan rambutnya sudah tidak acak-acakan lagi. Diambilnya dompat dari dalam tasnya. Wajahnya terlihat kecewa setelah memandang isi dompetnya

"Uang ana.. tinggal 20ribu tuan.. Sepertinya hanya cukup untuk sebungkus nasi goreng", kata Rista

"Sapa suruh lu beli pakai duit lu? Lu kan bisa Barter sama Mas Tono penjual nasgor itu", Kata gw tiba2 tercetus ide gila

"Barter?"

"Iya barter nasi goreng ama tubuh lu. Hahahahah"

"Hah? Tu..an.. Jangannnnn... ana tidak bisa", Rista mulai menolak

"Semua perkataan gw adalah kewajiban buat lu. Paham?", kata gw

"Tapi ana.. tidak bisa dengan pria lain...", kata Rista

"Jadi lu maunya cuma sama kita bertiga?", imbuh Bobby

"...", Rista tidak mampu menjawab

"Lu mau patuh apa gw panggil seluruh penjual nasgor dikampung buat gilir tubuh lu?", ancam gw

"Eehhh. Ja.. jangan.. Tuaann.. Baik.. saya bersedia", jawab akhwat itu ketakutan

"Ok kita anter lu ke Nasgor Mas Tono dekat pos kamling itu. Entar lu malah kabur lagi kalau berangkat sendiri", kata Bobby mulai mengenakan pakaian diikuti oleh Ithonk

"Ngga tuan.. Ana tidak berani kabur..", kata Rista

"Udah gapapa kita antar, sekalian kita mau lihat lu nawarin tubuh lu ke Mas Tono
Hehehe", jawab Bobby

Akhirnya kami berempat memutuskan naik mobil mengantarkan Rista menuju Mas Tono, penjual nasi goreng yang terletak di pos kamling pemukiman gw. Kurang lebih 1,5 KM dari rumah gw. Bobby dan Ithonk di depan sedangkan gw dan Rista dibelakang. Tak lupa di gamis Rista kita pasang microphone agar bisa kita dengar percekapan gadis ini nanti dengan Mas Tono si penjual nasi goreng. Selama perjalanan, gw gerayangi tubuh Rista, gw ciumi bibirnya penuh nafsu. Membayangkan sesaat lagi gw lihat budak sex gw pertama kalinya memuaskan lelaki lain diluar gw dan kawan-kawan gw, membuat gw sange berat.

"Inget lu itu lonte. Jadi tawarkan tubuh lu semaksimal mungkin agar para lelaki berminat sama tubuh lu! Anggap lu lagi jualan.. Jual diri..", kata gw mensugesti kembali pikiran gadis itu dan kembali gw ciumi bibir tipisnya

*sluruppp sluruupppp Ssshhhhhh* gw ciumi bibir tipis Rista penuh nafsu sambil tangan gw meremas tetek empuknya yang terbungkus dibalik gamisnya

"Udah udah, udah sampek Ndrix", kata Bobby lalu membuat gw menyudahi merangsang Rista

"Ana takut tuan..", kata Rista merajuk tidak berani keluar dari mobi

"Udah ga usah banyak bacot. Lu tinggal tawarin tubuh lu ke Mas Tono. Simple. Tenang kita juga tau dia suka nonton bokep kok kalau lagi gak ada yang beli. Jadi dia pasti mau pake tubuh lu. Heheheh", kata Ithonk

"Ta.. tapi...", jawab Rista masih kebingungan

"Udah ayo keluar dari mobil!!! Awas lu kalau sampai misi ini gagal!!", ancam gw sambil mendorong gadis itu keluar dari mobil gw

Akhirnya Rista keluar dari mobil. Ia mulai menoleh ke kiri dan kanan memastikan suasana aman. Sepertinya ia masih kikuk karena tidak biasa keluar rumah tanpa kerudung. Lalu gadis itu mulai menyebrang jalan berjalan mendekati rombong Mas Tono. Suasana disana lumayan ramai, ada 2 motor yang mengantri yang terdiri seorang bapak-bapak dan sepasang cowok cewek yang sepertinya mereka sedang berpacaran. Terlihat para lelaki disana langsung menengok dengan kehadiran Rista yang berjalan malu-malu.

Memang disuasana yang remang-remang ini, kulit tubuh Rista yang putih terlihat begitu menarik perhatian sehingga reflek pandangan mata langsung tertuju ke arah "cahaya" gadis itu. Dipandangi seperti itu Rista semakin tertunduk malu. Kecantikan wajahnya kali ini dibiarkan terbuka tanpa kerudung yang biasa menghiasi kepalanya, membiarkan rambut sebahunya tergerai begitu saja.

"Ya Mbak pesan apa?", tanya Mas Tono Ramah sambil tangannya cekatan memainkan spatula pada wajan mengaduk-aduk nasi goreng yang sedang ia masak

"Na.. Nasi goreng 4 mas..", jawab Rista terbata karena wajahnya masih menjadi target tatapan2 tajam para lelaki disana.

Mas Tono terlihat belum memandang wajah akhwat budak sex gw itu, karena saat ini matanya sedang fokus tertuju pada nasi goreng yang sedang ia masak.

"Ih matanya jelalatan yaaa", tiba2 terdengar suara wanita dari microphone Rista

Rupanya asal suara berasal dari pembeli nasi goreng sejoli tadi. Si wanita nampaknya protes cemburu karena si cowok terus memandangi wajah Rista yang terus tertunduk malu-malu.

"Maaf... Nggak lah Yankkkk.. Jangan cemburu lah...", jawab si cowok ngeles

"Au ah... Nyebelin kamu yank", protes si wanita

Rista hanya memandangi sejenak kedua sejoli itu lalu kembali menundukkan pandangan. Sepertinya hatinya sedang gundah gulana. Satu sisi ia ingin tidak menjalankan perintah gw, di satu sisi yang lain dia harus menjalankan perintah gw dan kebingungan bagaimana cara memulai menawarkan tubuhnya ke Mas Tono si penjual nasi goreng

Setelah 10 menit menunggu, sepasang sejoli itu sudah pergi. Tinggalah Rista dengan 2 orang lelaki yaitu Mas Tono, dan bapak pembeli nasi goreng.

"Eh..", terdengar Mas Tono terkejut setelah memandangi wajah cantik Rista, karena sedari tadi ia sibuk dengan nasi gorengnya sehingga tidak menyadari betapa cantiknya calon pembelinya kali inj

Tahi lalat di dekat matanya membuat wajah cantik Rista lebih memiliki ciri khas. elain hidungnya yang bangir dengan bibirnya yang tipis menggemaskan. Beberapa detik Mas Tono terpana memandangi wajah Rista sampai bapak pembeli disampingnya menepuk Mas Tono menyadarkannya dari lamunan kotornya.

"Errr.. Pedas apa ngga Mbak nasi gorengnya?"

"Ojo pedes2 Mas.. sakno mbak'e, mencret2 engkok" (jangan pedes2 mas, kasian mbaknya, mencret-mencret nanti), kata Bapak pembeli ikut berkomentar

"I.. Iya pak.. Sedang aja jangan pedes2", jawab Rista ragu-ragu

Mas Tono lalu mulai memasak, sepertinya pesanan Rista digoreng bersamaan dengan punya Bapak pembeli itu. Mata bapak pembeli mulai jelalatan memandangi tubuh Rista. Entahlah apakah bapak itu menyadari Rista disana berdiri tanpa mengenakan BH ataukah ada pikiran-pikiran nakal lain yang terlintas di dalam otaknya. Memang sepintas tetek Rista sedikit tercetak di balik gamisnya, apalagi ketika dia berjalan tetek indah itu ikut terguncang seirama dengan langkah kakinya

Tanpa terasa Mas Tono sudah selesai memasak dan mulai membungkus nasi goreng pesanan budak sex gw itu.

"Totalnya 48 ribu", kata Mas Tono sambil terus membungkus

"Errrr.... I.. iya...", Rista terlihat kebingungan

Akhwat itu mulai merogoh saku gamisnya dan seperti berpura-pura mencari uang. Tentu saja tidak ada uang di saku gamisnya karena itu hanyalah aktingnya saja. Terlihat Mas Tono dan bapak pembeli satunya melihat ke arah Rista sambil kebingungan.

"Hmmm.. Mas... Maaf.. Errr... Sepertinya uang saya.. jatuh...", kata Rista terbata-bata

"Oalah yasudah mbak gakpapa, kapan2 aja waktu beli kesini lagi baru dibayar", kata Mas Tono ramah sambil mulai membersihkan wajan.

Tentu saja pria polos itu tidak tahu rencana Rista yang akan menukar tubuhnya dengan 4 porsi nasi goreng. Gw lihat dari belakang kaki Rista sedikit gemetaran. Kedua kakinya gelisah dan terus bergerak-gerak.

"Ja.. Jangan.. mass....", kata Rista

"Ayo Mas, mie gorengku ojok lali", kata bapak pembeli (Ayo Mas, mie gorengku jangan lupa)

Bapak pembeli itu semakin kesal karena pesanan mie gorengnya tidak segera dimasak oleh Mas Tono karena Rista yang terlalu lama bernegosiasi.

"Udah gapapa mbak, bayar kapan-kapan saja", kata Mas Tono sambil mulai memanaskan minyak bermakud memasak mie goreng pesanan bapak pembeli disamping Rista

Rista menoleh ke arah gw, gw kasih instruksi agar Rista harus berani menawarkan tubuhnya sebagai transaksi jual beli ini. Dia menunjuk ke arah bapak pembeli yang "mengganggu", tapi gw tetap minta dia jalankan misi sesuai rencana awal. Kalau perlu bapak pembeli itu juga ketibanan rejeki nomplok. Wajahnya lemas karena gw tetap bersikeras misi ini harus berhasil dengan baik

"Ma.. Mass.. Kalau saya bayar tidak dengan uang bo.. boleehh?", kata Rista tiba-tiba mengejutkan Mas Tono dan bapak pembeli

"Hah? maksud mbak??", Mas Tono sampai bingung menghentikannya mengaduk mie goreng sejenak

"Ya.. saya.. bersedia.. lakuin.. apa aja... permintaan mas..", kata Rista terbata-bata dengan pipinya yang semakin bersemu merah

"Ah mbak ini bercanda aja. Udah gapapa, dibayar besok besok aja..", kata Mas Tono masih tidak percaya

Tetapi bapak pembeli itu rupanya sedikit tergoda, ia pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas dengan penawaran menarik itu. Sepertinya bapak itu cukup pengalaman dalam memahami situasi. ia berbisik-bisik ke Mas Tono. Mas Tono terlihat sempat terkejut dan mulai mengangguk-angguk sambil tersenyum

"Gi.. gimana mas.. saya boleh bayar selain dengan uang.. saya ngga mau ada hutang ke masnya..", kata Rista kembali

"Ya.. Yakin mbaknya mau melakukan apapun? Jadi saya yang tentuin harganya ya. Heheheh..", kata Mas Tono mulai tersenyum mesum

"Yakin mas.. I.. iya bol.. boleh mas...", jawab Rista pasrah

"Tadi mbaknya pesan nasi goreng 4 kan. Jadi saya punya 4 permintaan ke Mbaknya:1. Untuk nasi goreng pertama saya minta mbaknya lepas semua baju mbak dan masuk ke dalam pos kamling belakang,

2. untuk nasi goreng kedua, saya minta Mbaknya ngijinin bapak pelanggan setia saya ini gerayangi tubuh mbak,

3. Untuk nasi goreng ketiga, Mbak harus sepong kontol pelanggan setia saya ini sampai crot

4. Untuk nasi goreng keempat saya minta besok pagi jam 6, mbak sudah ada dikost2an saya. Saya minta Mbak menjadi istri saya selama satu hari

Gimana mbak bersedia?", tanya penjual Mas Tono penuh kemenangan

Rista kembali menoleh kearah gw dengan ketakutan. Pandangan matanya yang sayu menampakkan rasa getir yang teramat sangat. Ia meminta persetujuan dari gw dan berharap gw mengurungkan niat gw menawarkannya ke pria lain. Tentu saja gw terima usul nakal dan luar biasa dari Mas Tono itu dengan senang hati dan suka cita. Gw berikan tanda 2 jempol ke arah Rista tanda gw setuju dengan syarat2 Mas Tono si penjual nasi goreng. Rista hanya bisa mengangguk pasrah menyadari takdirnya yang begitu murah. Tubuhnya setara dengan 4 bungkus nasi goreng

"I.. iya mas.. saya bersedia...", jawab Rista pasrah sambil berjalan masuk ke dalam pos kamling

"Aku dhisikan yo Mas. Kon masak seng enak ae gawe aku. Hahahah.. Tak test sek arek wedok iki, layak po ora dadi bojomu mene", (Aku duluan ya mas. Kamu masak yang enak aja buat aku. Hahahah.. Aku test dulu cewek ini layak ngga jadi istrimu besok) kata bapak itu sambil menyusul Rista masuk ke dalam Pos kamling

Sayangnya gw tidak bisa melihat kejadian di dalam pos kamling itu karena pintu ditutup rapat. Tapi gw yakin bapak itu akan memperlakukan Rista dengan baik karena besok Rista masih harus menjadi istri Mas Tono sehari. Akhirnya gw cuma bisa mendengar percakapan mereka samar dari microphone yang terpasamg lada gamis Rista.

"Lepas bajumu cantik..", gw dengar suara bapak pembeli nasgor dari microphone Rista

"Iya pak...", kata Rista, sepertinya ia mulai melucuti pakaiannya sendiri

"Anjirrr lonte emang ya kamu.. ga pake BH sama sempak.. Gatal ya tempikmu? Memang berharap dientot ya kamu??"

"Aaahhhh.. Bapak.. Ssshhh... Ngga pak..."

"Alaahh.. Sejak awal saya udah curiga kok tetek mbaknya goyang-goyang kayak gak pake.. Ternyata beneran.. Sange ya mbak??"

"Aahhhh.. pak.... "

"Susumu bagus mbak.. Bulet kenceng empuk pentilnya pink.. Beda sama susu istri saya yang mulai kendor dan pentilnya item. Hahahah.."

"Aahhhhh... Pelan2 pak... Sshhh.."

"Mana bisa pelan bapak mainin tetek seindah ini sayang..."

"Ooohhh pakkkk..."

"Gatel nih tempik kamu pasti. Sini saya kocok memekmu lonte!!!"

"Aduhh aduuuuhhh pak...... Ssshh.."

"Jancuk.. belum apa2 udah becek tempikmu mbak.. Dasar pecun... Ayo berlutut, kulum kontol saya"

Lalu yang terdengar hanya suara "cepok-cepok" basah sepertinya berasal dari bibir Rista yang mulai menjilati dan mengulum kontol bapak itu

"Teruss.. Yang semangat dong kulumnya!!!", terdengar perintah bapak itu dari microphone

"Eeehh.. Iya pakkk... Hmmmpphhh..", jawab Rista sambil terhenti sepertinya mulai mengelum kontol bapak gendut itu tadi

"Ooohhh.. bagus.. Ayo jilati endokku (telor) juga mbak.."

"I.. iya pak...."

"Aaahhhhh... bagus jilatin sampai bersih endok saya.. Heheheh.."

*sluruppp sluruuupppp sluruuuppp*

"Bagus sekarang kulum kontol saya seluruhnya.. Aaahhhh"

"Hmmppphhh... Sshhh.."

"Aaahhh.. enak sekali seponganmu lonteee... Lebih enak daripdada istri saya dirumaaahhh... Arrrrgggghhh.. Bapak gak kuat.. Terima peju bapak lonteee...."

"Aaahhhh pak.... Jangan dimulut sa.. Hmmmm"

"Harus dimulutmu cantik biar pos kamling ini ngga kotor. Heheheh.. Jangan di buang peju saya.. Ayo telaaannn.. Nah pinter.."

Lalu gw lihat bapak itu sudah keluar dari pos kamling sambil menutup resleting celananya. Bapak itu tersenyum puas sambil cengegesan dengan Mas Tono. Lalu Mas Tono menyerahkan pesanan nasi goreng dan mie gorengnya kepada bapak pembeli itu. Lalu ia pergi dengan sepeda motornya meninggalkan lokasi. Tidak berapa lama, Rista keluar sudah berpakaian lengkap. Sesekali disekanya wajahnya yang nampak berkilau karena keringat itu. sepertinya ia kepanasan karena suasana didalam ruangan pos kamling itu pasti pengap dan gerah.

"Ini alamat saya mbak, besok jangan terlambat ya. Besok kamu kusewa 1 hari buat jadi istriku", kata Mas Tono sambil memberikan secarik kertas ke Rista

Lalu Rista berjalan lunglai ke arah gw. Wajahnya pucat, pandangannya begitu penuh dengan kesedihan.

"Gimana rasanya kontol bapak2? Ris...", tanya Bobby

"Gak enak.. bau..", jawab Rista dengan lugunya

"Terus pejunya lu telan?", tanya Ithonk

"I.. iya.."

"Hahahahaha.... Nelen peju bapak2 lu. Hahaha...", tawa kami mengejek Rista

Tampak jelas sekali emosinya yang coba ia tahan, tangannya mencengkeram erat gamisnya. Menyesali takdir yang begitu kejam bagi akhwat sebaik dirinya. Namun apalah daya, Dia adalah budak gw, perintah gw adalah kewajiban baginya. Hahahahah..

**bersambung**
 
Terakhir diubah:
heheheee, yg penting semangat gan, moga semakin banyak ide. tapi jangan kebanyakan gan, takut bingung:Peace:
btw ane agak kangen Echa Rio tapi ya, hihihiiii, maklum cucko lovers.
Iya suhu, idenya ntar dibagi sama cerita yang lain, next project.. ngga dituangin disini semua. Hehehe

Echa Rio udah nikah kali ya.. apa jangan2 malah udah pisah. Wkwkwkw
 
Iya suhu, idenya ntar dibagi sama cerita yang lain, next project.. ngga dituangin disini semua. Hehehe

Echa Rio udah nikah kali ya.. apa jangan2 malah udah pisah. Wkwkwkw
jadi tambah penasaran ide ide yg lain dari ente gan:tidak:

hihihihiiii. udah nikah dong, tapi kadang kadang Rionya merantau deh, di kabupaten sebelah, sebulan sekali dua kali pulang, terus dapet kejutan. seru keknya tuh:pandaketawa:
 
jadi tambah penasaran ide ide yg lain dari ente gan:tidak:

hihihihiiii. udah nikah dong, tapi kadang kadang Rionya merantau deh, di kabupaten sebelah, sebulan sekali dua kali pulang, terus dapet kejutan. seru keknya tuh:pandaketawa:
Perlu dibuatkan sequel mereka berdua udah nikah nih keknya. Hehehe.. Duh jadi gak fokus. Fokus ke cerita Rista ini dulu suhu baru mikir yg lain. Wkwkw
 
Bimabet
Suruh rista cobain narkoba sama miras hu sekalian di tidik biar lebih resmi jd budak kalo boleh hu terima kasih
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd