Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menggapai Impian - All about Me

Part 35 – In room massage (4)

Ini benar-benar bikin aku nanggung, tinggal sedikit lagi aku orgasme, dia menghentikan tusukkan dan jilatannya, dan jilatan pelayan itu juga berhenti karena therapis tadi memegang kepalanya.
Melihatku kehilangan orgasmeku, terapis tadi menarikku, tubuhku direbahkannya telentang di atas ranjang.
Terapis itu kemudian menghampiri pelayan, secara perlahan membuka blazernya, lalu kemejanya dan terakhir rok mininya.
Sekarang pelayan itu sudah berdiri telanjang bulat, kulihat tubuhnya yang ramping dengan rambutnya yang masih acak2 an sebagian menutupi payudaranya yang tidak terlalu besar, terlihat sangat menggairahkan.
Pelayan itu hanya menurut saat dibawa untuk duduk di sisi bawah ranjang. Dia didudukkan bersimpuh, lalu terapis itu merenggangkan kedua pahaku dan diarahkannya pelayan itu untuk mengismek vaginaku.

Kurasakan lidah yang hangat dan lembut mejilati bibir vagina dan itilku, aku kembali mendesah “sssssshhhhhh, sssshhhhh”.
Vaginaku kembali basah, saat kurasakan ismek yang terus dilakukan pelayan itu, lidahnya begitu lembut menyapu bibir vaginaku, kakiku mulai bergerak untuk meminta kenikmatan lebih.
Terapis itu lalu bergeser dan berjongkok di atas wajahku, ditempelkanya vaginanya di atas mulutku, aku menjulurkan lidahku untuk mengismeknya.
Pertama kali aku mengismek wanita, kurasakan basah oleh lendir di sekitar bibir dan hidungku. Terapis itu pun menggoyangkan pantatnya untuk menekan lidahku, diarahkan vaginanya supaya lidahku menjilat di tempat yang membuatnya terus mendesah dan semakin banyak lendir yang keluar.

Aku terus menjilatinya sambil merasakan rangsangan yang sangat nikmat akibat diismek pelayan itu.
Kurasakan tangan cowo itu mengambil tanganku, dan kemudian digenggamkan ke kontolnya yang masih sangat keras dan besar, "ooouuucchhhh" aku semakin terangsang, aku kembali memikirkan kontol itu dan aku sangat menginginkan kontol itu memasuki vaginaku.

Pria itu sudah berdiri di sampingku, diremasnya payudaraku, aku semakin mendesah tak karuan sambil lidahku terus menjilati memek di atasku. Memekku sendiri terasa sangat basah, tapi aku tak mau orgasme karena ismek, aku menginginkan kontol itu yang membuatku orgasme.
Kukocok terus kontol besar itu, kurasakan urat-urat yang mengelilinginya, sepertinya kontol itu menjadi semakin besar dan keras seperti kayu kopi.
Aku menggenggamnya sangat erat sampai kemudian dengan tak sabar kutarik badan cowo itu untuk menindihku, aku ingin cowo itu memasukkan kontolnya ke memekku, aku sudah tak tahan.
Tapi cowo itu hanya jatuh berbaring di sisiku, kupegang lagi kontol itu dan kembali kurasakan kontol yang sangat keras dan besar di tanganku.

Terapis itu menyadari apa yang kulakukan, ditekannya memeknya ke wajahku, supaya aku terus menjilatinya. Dan pelayan tadi melihatku sangat terangsang, semakin mengismek memekku secara liar dan cepat, jarinya dimasukkan ke memekku, dan dikocoknya dengan cepat, sementara lidahnya terus menjilati itilku.
Aku tak tahan, tapi aku tidak mau orgasme karena ismek, aku ingin kontol yang kupegang memasukki memekku. Kutarik badan cowo itu untuk menindihku, tidak kupedulikan lagi memek terapis tadi yang berusaha menahan wajahku dan tidak kupedulikan juga ismek yang dilakukan oleh pelayan itu.
Melihatku sudah tak tahan ingin dimasukki kontol, terapis itu turun dari ranjang dan menarik pelayan tadi.

Aku yang sedang berusaha membalikkan badan cowo itu, tiba2 kulihat terapis itu menyuruh pelayan untuk mendudukki cowo itu dan memasukkan kontol itu ke memeknya.
Pelayan tadi yang juga merasa sangat terangsang langsung mengikutinya, dengan cepat dimasukkannya kontol itu ke dalam memeknya.
“AAAAAKKKKKKHHHHHHHHHH”, pelayan itu mendesah hebat, merasakan kontol itu memasuki memeknya yang sudah sangat basah. Digoyangkannya pantatnya untuk merasakan kontol itu menyentuh rahimnya. “eessssshhhh, eeessssshhhh, eeesssshhhh, eeeesssshhhh” dia mendesah dengan cepat mengikuti goyangan pantatnya.

Kulihat cowo itu sangat menikmati memek yang dimasuki kontolnya, cowo itupun ikut menggoyangkan pantatnya.
Melihat goyangan pantat cowo itu, aku semakin tak tahan, kulihat pantat itu begitu berotot, aku membayangkan tanganku memegang pantatnya saat cowo itu memasukkan kontolnya ke memekku.

Aku ingin cowo ini mengerti betapa aku ingin dieweeeeeee, oleh kontolnya yang besar dan keras itu.
Aku yang sedari tadi pasif langsung duduk bersimpuh, kucium bibirnya dengan liar, kucari lidahnya dengan lidahku, sampai lidah kami saling bertemu dan berputar, terus kuciumi mulutnya, tanganku melingkar di bawah lehernya untuk menekan mulutnya ke mulutku.

Aku MENGINGINKANMUUU, itu pesanku. Kutarik tangannya untuk meremasi payudaraku, kutekan tangannya pada payudaraku, sementara tanganku yang satunya sekarang meremasi dadanya secara kasar, aku ingin dia melakukan hal yang sama di payudaraku. Dan benar kurasakan sekarang tangannya meremasku dengan sangat kuat, sakitnya hilang oleh rasa terangsangku.

Tiba2 kudengar pelayan tadi berteriak “AAAAAKKKKKKKKKKKHHHHH, NIKMAT BANGETTTTTTTTTT, AKU KELUARRRRRRRRRRR” dan diapun ambruk di atas cowo itu.

Saat kupikir ini kesempatanku, tiba2 cowo itu ditarik terapis, dibawanya cowo itu ke arah meja kerja, lalu terapis tadi langsung duduk mengangkang dengan kedua kaki di atas meja. Ditariknya pantat cowo itu dan “blessss” kulihat dalam sekali tarikan kontol itu sudah masuk seluruhnya.
Terapis itu memaju mundurkan pantat cowo itu dengan cepat, dia ingin kontol itu memompa memeknya dengan kasar, diambilnya tangan cowo itu dan diletakkan di dadanya.
Kulihat cowo itu sekarang memompa memek dan meremasi payudaranya dengan kasar.
Aku sangat kesal, karena kesempatanku diewe kembali hilang, aku berjalan ke arah mereka, lalu bersimpuh di belakang cowo tadi dan mulai menjilati pantatnya,

Kusapukan dengan liar lidahku, mulai dari pahanya naik ke pantatnya, sementara kedua tanganku terus meremasi pantatnya. Lidahku sekarang masuk ke sela pantatnya, kubuka pahanya sehingga lidahku dapat menjilati liang anusnya, cowo itu berteriak sambil terus menggoyangkan kontolnya di dalam memek terapis itu.
Kujilati terus liang anusnya sambil tanganku meremas pahanya dari depan, sesekali kuremas payudaraku sendiri untuk mencari kenikmatanku sendiri, aku sudah tidak peduli dengan sekitar, sifat liarku sudah menguasai diriku, aku tidak lagi merasa malu dengan apa yang kulakukan, aku tidak lagi merasa jijik menjilati liang anus cowo itu.

Kurasakan pantat itu menyundul-nyundul kepalaku dengan cepat dan tangan terapis tadi sudah kembali memegang pantat cowo itu memintanya memompa lebih cepat, aku berhenti menjilatinya saat kurasakan pantat itu bergoyang maju mundur dengan sangat cepat, kaki terapis itu sudah ditaruh di dada cowo itu. Aku langsung berdiri ke samping meremasi payudara terapis itu, aku ingin dia cepat keluar, supaya aku bisa merasakan kontol itu, kujilati dengan liar payudaranya, kulihat ke bawah, kontol itu sangat keras keluar masuk memek terapis ini.

Aku kembali membayangkan kontol itu memasukki memekku, sekarang memekku sudah sangat basah sampai lendirnya menempel di pahaku.
Kujilati payudara itu semakin liar, dan kurasakan pinggul terapis ini terangkat tinggi, dan dia berteriak “AAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHH, KONTOLNYA GEDE BANGEEEEETTTTTT, GILLAAAAAAA, ENAAAAKKKKK BANGEEEEEETTTTT” dan seluruh tubuhnya bergetar, lalu dia terduduk dengan lemas.

Kontol itu keluar dan dia masih sangat keras. Mataku tidak bisa lepas dari kontol itu, aku menginginkannya, aku mau kontol itu merobek memekku, aku mau kontol itu memenuhi memekku, aku mau kontol itu manyentuh rahimku.
Tapi tiba2 aku menyadari ruangan itu terasa sunyi dan akupun hanya berdiri terdiam.
 
Terakhir diubah:
Part 36 – In room massage (5–AKU SANGAT MENGINGINKAN “NYA”) Session 1 (END)

Tangan cowo itu menyentuh daguku, dan mendongakkannya.
Kutatap mata cowo itu, tapi aku tidak mengucapkan apapun, aku tidak bergerak sedikitpun, aku hanya dapat berdiri mematung.
Cowo itu menatapku tajam.
“Kamu horni?” kata cowo itu dan aku tak bergerak
“Nikki, kamu horni?” kembali dia bertanya, aku tetap diam namun nafasku sudah sangat memburu, sehingga kurasa semua orang di ruangan ini pasti mendengarnya.

“Jawab Nikki” cowo itu mempertegas suaranya
Aku mengangguk perlahan

“Jawab Nikki” cowo itu semakin menajamkan suaranya
Aku mengangguk lagi dan menjawab perlahan “iya mas”

Dia tersenyum “sekarang jawab dan jangan sampai saya harus ngulang pertanyaan saya” katanya lagi
“kalo kamu horni, apa yang kamu inginkan, ingat omongan saya tadi, ngga usah saya harus ngulang pertanyaan saya” sambil menatapku tegas
“aku pengen kontol mas” jawabku perlahan
“kan dari tadi kamu sudah megangin kontol saya”
“bukan mas, saya pengen kontol itu masuk ke vagina saya mas” kembali aku menjawab perlahan
“jawab sekali lagi, ngga usah pake kata vagina, pake yang lebih binal”
“memek saya pengen dimasukkin kontol itu mas” kataku

“kalo kamu mau kontol saya masuk ke memek kamu, berarti kamu pengen diapain”
“Nikki pengen diewe mas” jawabku tanpa lagi merasa malu dengan bahasa itu
“Jawab yang lebih keras, kamu pengen diapain” ngomong yang jelas

“NIKKI PENGEN DIEWE MASSSS, KONTOLNYA MAS GEDE BANGET, NIKKI PENGEN KONTOL ITU MASUK KE MEMEK NIKKI, NIKKI PENGEN MEMEK NIKKI DIKASARIN SAMA KONTOL MAS, NIKKI PENGEN MAS BUANG PEJU DI MEMEK NIKKI” jawabku lebih kencang dengan nafas yang sangat memburu.

Cowo itu tersenyum, ditariknya kasar tubuhku, didorongnya tubuhku ke ranjang lalu dia berjalan dan menarik kedua wanita itu, disuruhnya kedua wanita itu mengismek ku.
Terapis itu langsung merenggangkan pahaku dengan kasar dan ditekuknya lututku, lalu keduanya mulai menjilati paha dan semakin naik ke memekku, kurasakan jilatan di memek dan itilku sangat kasar, terkadang mereka menggigit bibir vaginaku, terkadang juga menggigit pahaku, pinggulku bergerak liar.
Cowo itu sekarang berlutut di atasku lalu kontolnya digesekkan ke toketku, ke putingku.
“KAMU MAU KONTOL INI Nikki?”
“iya mas”
“KENAPA NIKKI”
“Kontolnya mas gede banget, kontolnya mas keras banget”
“KAMU MAU KONTOL INI NGAPAIN!!”
“Nikki mau kontolnya mas dimasukkin ke memek Nikki”

Dengan kasar diremasnya payudaraku, sementara kurasakan memekku sudah banjir, aku sudah sangat terangsang,
AKU MAU KONTOL INIIIII, tapi rangsangan ini membuatku tak tahan, kugoyangkan pinggulku dengan liar, kurasakan orgasmeku sudah semakin tak tertahan, aku ngga mau, aku terus berusaha menahannya, tapi ismekan kedua wanita ini membuat memek ini merasa sangat nikmat, aku mendesah keras “aaaaaaahhhhhhh, ssssssshhhhhh, aaaaaahhhh, sssssssshhhh, aaaahhhhhhh”
Nafasku semakin memburu, kepalaku sudah bergoyang ke kanan dan ke kiri “aku ngga tahaaaaannnnnn”

“kamu ngga boleh keluar Nikki, kamu hanya boleh keluar sama kontol ini” sambil dimasukkannya kontol itu ke mulutku, aku kewalahan karena kontol yang besar itu, tapi aku ingin cowo ini menikmati hisapanku, kucoba terus memasukkan kontol itu, hanya bisa setengahnya masuk.
Cowo itu terus mendorong kontolnya, dan ditariknya kepalaku supaya masuk semua, sampai akhirnya kurasakan ujung kontol itu di menyentuh kerongkonganku, "hoookkkkk" terdengar suara kerongkonganku, dan saat aku mulai terbiasa, kumaju mundurkan kepalaku, cowo itu mulai mendesah keenakan, terus dipegangnya kepalaku dan dia semakin mendesah, sampai kudengar suaranya menikmati hisapanku.
Ismekan di memekku terasa semakin nikmat sampai kuangkat pinggulku tinggi, aku ingin keluar

“Jangan sampe keluar Nikki, kamu harus tahan!!” dan kembali ditariknya kepalaku.
Aku sangat basah, aku sangat horni, aku tak tahan lagi, langsung kudorong badan cowo itu sampai kontolnya lepas,
aku bergerak duduk dan kodorong lagi tubuhnya hingga telentang, kedua wanita tadi langsung menghentikan jilatannya dan duduk di samping ranjang.

Kududukkan cowo itu dan kurentangkan kakinya, lalu aku langsung mendudukkinya, kumasukkan kontolnya ke memekku.
Kogoyangkan pantatku, kurasakan kontol itu sangat keras dan besar, pertama terasa perih dimasuki kontol sebesar itu, tapi aku tak peduli, terus kugoyang pantatku sampai akhirnya kurasakan ujung kontolnya menekan rahimku.
“aaaaaaaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhhh” aku mendesah hebat, kugoyangkan terus pantatku dan kutarik kepala cowo itu untuk menjilati putingku, dihisapnya dengan kuat, dijilatnya, digigitnya, dan akupun berteriak “AAAAKKKKKKKKKKKHHHHHH, KONTOLNYA GEDE BANGETTTTTT, NIKKI SUKA KONTOL GEDEEEE” sambil terus kugoyang pantatku.

Jilatan cowo itu semakin liar, hisapannya semakin kasar, pantatnya sekarang menekan dengan kuat. “MASSSSSS, KONTOLNYA MENTOOOOOOKKKKKKKK, KASARIN NIKKKI MASSSSS” dan aku semakin bergerak dengan kencang,
mengetahui aku akan keluar, didorongnya tubuhku telentang, dan sekarang cowo itu menindihku karena diapun ingin mendapatkan orgasmenya.

Dibukanya pahaku lebar lebar dan dia bersimpuh sambil kedua tangannya meremasi toketku dengan kasar, digoyangkannya pantatnya maju mundur dengan keras, sehingga aku merasakan kontol itu memenuhi lubang memekku.
“KAMU SUKA KONTOL GEDE NIKKI”
“NIKKI SUKA KONTOL GEDEEEEEE, NIKKI SUKA DIEWE SAMA KONTOL GEDEEEEEE, NIKKI SUKA DIKASARIN SAMA KONTOL GEDEEEEEEE”

Dan kami bergoyang semakin hebat, sekarang kedua kakiku dipegangnya dan ditekannya ke dadanya, sementara kontol itu terus menggoyang memekku.
“NIKKIIIII, MAS MAU KELUARRRRR, MEMEK NIKKI SEMPIT BANGETTTTT, MAS MAU KELUARRRR”
“KELUARIN MASSSSS, NIKKI MAU PEJUH KONTOL GEDENYA MASSSSSSS”

Dengan sangat kuat dia genjot kontolnya dan aku menggoyang pantatku dengan sangat keras, hingga akhirnya kurasakan kontol itu berkedut dan memekku juga tak tahan lagi.
“NIKKI KELUAR MASSSSSSS, KONTOL NYA ENAK BANGETTTTTT, GEDE BANGETTTTTTTT, NIKKI NGGA TAHANNNNNN”
Dan hampir bersamaan kami membenturkan dengan kuat kontol dan memek kami,
“AAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH”
Kami orgasme bersamaan, dan dia jatuh ke pelukanku. “Makasih mas, Nikki suka banget” kataku sambil memeluknya

Tiba-tiba kudengar suara “Ehm” itu suara mas Roni, aku terkejut dan aku takut,
aku takut mas Roni marah, secara reflex kudorong cowo itu ke samping, dan aku duduk.

“ini hadiah buat Nikki” kata mas Roni sambil tersenyum memelukku dan memberikanku hadiah.
“buka dong, masa diliatin doang” katanya tak melepas senyumannya.

Kuambil hadiah dari mas Roni dan langsung kubuka, aku senang sekali melihat hadiahnya.
Hadiah itu sepasang sepatu kets merk “Nike”, aku bahagia, ini sepatu idamanku, sepatu ini mahal sekali, seringkali aku melihatnya di mal dan hanya memimpikannya.

Aku diberi nama Nikki, karena saat ibuku hamil dia suka melihat iklan sepatu itu di televisi, sehingga saat aku lahir dia memberiku nama “Nikki”
“makasih mas Roni, makasih, Nikki suka banget” kataku sesenggukan sambil memeluk mas Roni.
“hehe, mas senang kalo Nikki suka sama hadiah dari mas” katanya sambil mengecup keningku

Aku melihat ke sekeliling dan mereka semua tersenyum ramah padaku.
“Nikki jangan takut ya, semua orang di sini kerja buat mas, jadi kamu harus percaya, apa yang terjadi tadi ngga akan ada orang yang tahu dan mereka ngga akan mungkin kurang ajar sama kamu, biarpun mas ngga ada” sambil mas Roni kembali mengecup bibirku.
Aku senyum dan menganggukkan kepala kepada mereka semua, dan senang karena tahu mereka semua bawahannya mas Roni.

“oke, makasih ya semuanya, sekarang saya sama Nikki mau mandi dan cari makan”
Mereka pun membereskan semuanya lalu pamit dan pergi meninggalkan kami.

Aku merasa bahagia sekali sudah mengenal mas Roni, dan berharap semoga dia tetap bersikap baik padaku.
Namun tanpa kusadari kejadian di kamar ini telah merubahku, vaginaku telah kecanduan kontol dan ismek pria maupun wanita.

End - Session 1
 
Sudah lepas nich si nicky nya..
Semoga aja tambah binal..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd