Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Menjadi Istri Ayahku

begawan_cinta

Guru Semprot
Daftar
27 Oct 2023
Post
553
Like diterima
9.463
Bimabet

Menjadi Istri Ayahku


S I T I harus berhenti dari masa lajangnya sebagai seorang gadis. Pernikahan Siti bukan karena kemauan Siti sendiri, melainkan kemauan yang datang dari kedua orang tua Siti. Kedua orang tua Siti takut Siti menjadi perawan tua.

Maklum, Siti sudah berumur 25 tahun belum punya pacar. Di kampung Siti, jarang ada perempuan berumur 25 tahun yang masih gadis, apalagi paras Siti lumayan cantik, pantat membongkah, dan payudaranya berukuran 36B. Kalau ada, pasti mereka yang sudah tidak tinggal di kampung itu.

Coba saja lihat teman-temannya Siti, mereka muda-muda sudah menggendong anak. Siti umur 25 tahun belum punya pacar atau belum menikah, sebentar lagi ia akan menjadi perawan tua, kalau tidak mau dibilang 'sudah kadaluarsa', sebab bagi laki-laki di kampung itu, umur seperti Siti, 'barang'nya sudah alot. Darah perawannya sudah tidak sesegar gadis berusia muda.

Tetapi, apa lacur. Siti baru menikah 2 minggu ia sudah pulang ke rumah orang tuanya karena Siti tidak tahan terhadap suaminya yang suka melakukan KSDRT (kekerasan seksual dalam rumah tangga).

"Jadi, kamu nggak 'digituin' sama suami kamu?" tanya ibunya.

"Sudah, Bu." jawab Siti sedih.

"Sudah berapa kali?"

"Setiap malam!"

"Bagus, dong... suamimu penuh perhatian dan sayang sama kamu..." balas ayahnya yang duduk di sebelah Siti.

"Bagus apa? Sakit, Ayah...!!" jawab Siti manja.

"Sebagai seorang istri, kamu harus tahan dong, sayang..." kata ibunya menghibur Siti.

"'Tahan bagaimana Bu, kalau 'barang'nya besar..."

"Besar bukannya lebih enak...?" balas ibunya. "Ibu suka yang besar kalau ditusuk lebih terasa, apalagi panjang..." kata ibunya. "Punya ayahmu juga besar, ya kan, Pak?"

"Kalau tusuknya pelan-pelan sih gak papa Bu, tapi ini tusuknya kasar...! Pernah ia ngajak temannya. Aku disuruh melayani temannya semalaman! Pokoknya Siti mau cerai saja Bu, Ayah... Siti sudah gak tahan... hidup seperti di neraka..."

"Sabar.... jangan buru-buru ngomong mau cerai. Jadi janda itu nggak enak, nanti kamu menjadi cibiran tetangga." kata ibunya. "Kecuali kalau kamu menjadi janda yang bisa menghasilkan banyak duit... kawin kontrak, atau menjadi janda langganan bos-bos. Tapi kamu bersedia nggak 'barang'mu dipakai gonta ganti laki-laki... ini saja... barang suamimu besar kamu sudah ngeluh.... pikir-pikir lagi, ya." ujar ibunya. "Sudah, kamu tenang saja di rumah, Ibu mau pergi beli soto tangkar buat ayahmu, ayahmu lagi ngidam soto tangkar... kamu mau nitip beli apa?"

"Nggak Bu. Siti lagi nggak nafsu makan...!"

Sepergi ibu Siti, ayah Siti langsung menjulurkan tangannya mengelus rambut Siti yang hitam tergerai sepundak. "Kamu cantik, sayang." kata ayahnya terangsang sudah sejak tadi mendengar Siti ngomong begitu vulgar.

"Ayah juga sih, sama Ibu..." kata Siti. "Siti belum mau kawin, dijodoh-jodohin..."

Sang ayah merangkul pundak Siti, "Maafkan Ayah, sayang... kalau suamimu tidak sanggup memberimu kepuasan, serahkan pada Ayah..." jawab ayahnya.

Leher Siti seperti tidak bertulang. Kepalanya jatuh ke pundak ayahnya. Ayahnya mencium rambut Siti yang wangi, sehingga membuat kontol sang ayah semakin kejang-kejang di balik sarung yang dipakainya.

"Sebenarnya seberapa besar sih 'punya' suamimu?" tanya ayah Siti. "Boleh nggak Ayah tau lebih besar punya Ayah, atau lebih besar punya suamimu, coba kamu lihat..." kata ayahnya mengeluarkan kontolnya dari sarungnya.

"Hmmm.... Ayah..." desah Siti menatap kontol sang ayah yang gemuk panjang dengan kepala bulat mengkilap berwarna kemerah-merahan.

"Kamu suka? Bantu Ayah kulum dong, sayang..." kata sang ayah.

Seperti dihipnotis, tanpa perlu sang ayah berkata dua kali, Siti langsung mengulurkan tangannya menggenggam batang kontol ayahnya yang tegak berdiri dengan gagah di depannya, lalu menundukkan kepalanya membuka mulut menyambut kontol ayahnya.

Siti menjilat kontol ayahnya, mengulumnya panjang-panjang di dalam mulutnya, diemutnya, dikocoknya dengan mulutnya.

Rasanya begitu nikmat kontol sang ayah. Sang ayah hanya duduk bersandar di sofa mendesis dan mendesah keenakan, "Sesstth.... ahhhh.... sesstt... ahhh.... sestth.... ahhh..." tidak pernah ia berpikir hal ini akan ia alami.

Namun begitu Begu teringat dengan istrinya yang pergi membeli soto tangkar dan sebentar lagi istrinya akan kembali ke rumah membawa pulang soto tangkar pesanannya, ia harus cepat-cepat mengeksekusi Siti.

Kapan lagi ia akan mendapat kesempatan seperti ini menikmati tubuh bahenol seorang cewek yang memiliki tetek yang montok?

Tidak dihiraukannya lagi bahwa yang akan dinikmatinya adalah darah dagingnya sendiri. Dan lagi pula... bukankah Siti sudah menjadi milik orang lain, dan sudah tidak perawan?

"Ayah masukin sekarang ya, sayang?" kata sang ayah tanpa penolakan dari Siti.

Begu segera mendorong Siti ke sofa, dan mencomot celana jeans Siti bersama celana dalam Siti. Siti pura-pura malu. Siti menutup memeknya dengan telapak tangannya yang sudah ditelanjangi oleh ayahnya.

Pria paruh baya ini segera melumat bibir Siti. Siti tidak melawan. Bahkan napasnya menjadi tidak teratur dan jantungnya berdebar-debar. Siti merasa dirinya terbang melayang.

Begu terus melakukankan serangan yang memabukkan pada tubuh Siti yang mulus. Siti menggelinjang saat teteknya diraba oleh ayahnya. Akibatnya, membuat Siti semakin tidak bisa mengendalikan dirinya.

Siti merasa nikmat teteknya dicium-cium, teteknya diremas-remas dan dihisap-hisap oleh sang ayah. Seandainya suamiku seperti ayahku, batin Siti memejamkan matanya...

"Oohhh... Aya..aahh... mmmphh..." Siti merintih saat lehernya disedot oleh mulut ayahnya dan ketiaknya dijilat. "Ohhh... ooohhh... Ay...aahh..."

Pentil susunya dihisap membuat Siti merasa benar-benar seperti berada di surga. Siti merasa ia seperti mendapatkan seorang suami yang baru. Kini ia bebas menggoyang pantatnya naik-turun ke kiri dan ke kanan tanpa menolak saat memeknya dijilat oleh ayahnya. "Nikmat, Ayah... awwwhh... Siti gak tahan, Ayah... ooohhh..."

Sedangkan ayahnya seperti mendapat seorang janda bertubuh sintal, berbuah dada besar dan kenyal. Pentilnya saat dihisap seperti keluar madu manis.

Bibir memeknya juga tebal. Kelentitnya seperti kacang goreng yang renyah. Pantesan zat yang keluar dari lubang memek Siti begitu memabukkan sang ayah.

Sang ayah seperti tidak ingin beristirahat sedikitpun menjelajahi memek Siti yang merekah basah! Lidahnya bergoyang mondar-mandir terkadang menyelusup ke balik lubang menimbah madu yang rasanya lezat, sedang hidungnya mendengus-dengus di hamparan seonggok rambut hitam yang tumbuh di atas 'perabot' Siti.

"Ohhh... Ayah, Siti sudah gak tahan, Ayah.... cepet masukin tonggaknya, Ayah..." rengek Siti yang sudah mabuk kepahyang. Memeknya berdenyut-denyut sudah tidak tahan dan gatel ingin digaruk oleh 'tonggak' ayahnya yang keras dan panjang.

Ayah Siti pun segera mengambil posisi untuk mencangkokkan 'tonggak'nya ke lubang kelamin Siti, tidak perlu terlalu lama proses pencangkokan itu berlangsung, blesssss...

"Owwhhh.... Ayahhh...!!" Siti memekik seketika merasakan kontol ayahnya melesat masuk ke lubang memeknya dan menusuk rahimnya. "Addawwwhhh...."

Benda besar yang menyumbat di lubang memek Siti itu dirasakan Siti sangat nikmat berbeda dengan batang kontol suaminya meskipun hampir sama besar dan sama panjangnya dengan milik ayahnya, tetapi Siti tidak bisa menikmati kontol suaminya. Siti merasa sangat tersiksa.

Kini pantatnya yang bahenol itu mulai bergoyang bebas menimpali gerakan kontol ayahnya yang maju-mundur keluar-masuk.

"Nikmat banget memekmu Sit... tebal, kenyal dan sempit..." kata ayahnya.

"Ya Ayah, Siti senang sekali. Bersama Ayah, Siti benar-benar merasakan menjadi seorang wanita... menjadi seorang istri... tidak seperti sama suami Siti si bejat itu menjadikan Siti sebagai lonte..." balas Siti teringat bagaimana lubang memeknya dikeroyok oleh 2 kontol laki-laki secara bergantian. Kontol suaminya dan kontol teman suaminya.

"Mmmpph... Ayah gemes melihat susumu, Sit... mengkal, gedhe... padet... kenyal... pentilnya, Sit... mmmphh... keluar susu yang manis..." racau ayahnya.

Ayahku begitu bangga dengan tubuhku ini, batin Siti tetapi suamiku menjadi aku sebagai 'perek' dijual pada temannya.

"Ohhh... Ayahh..." rintih Siti ketika pentil susunya dihisap bersamaan dengan memeknya digoyang keluar-masuk oleh kontol besar itu. Siti merasakan memeknya berdenyut-denyut nikmat, napasnya semakin cepat dan jantungnya berdebar-debar.

Sodokan kontol ayahnya juga sudah tidak teratur. Kasar dan cepat, tetapi justru yang dirasakan oleh Siti adalah kenikmatan luar biasa bukan siksaan yang membuatnya trauma.

Sodokan kontol ayahnya membuat Siti melayang-layang ke langit tingkap ke tujuh. Demikian juga dengan sang ayah. Sang ayah sudah tidak tahan lebih lama lagi dengan himpitan dan belitan memek Siti.

Dhesss.... crroottttt.... crootttttt.... crooottt.... crroottttt.... crootttttt.... crooottt.... crroottttt.... crootttttt.... crooottt.... crroottttt.... crootttttt.... crooottt.....

"Uuggghhh... nikmatnyaaaa.... Sii...iiitt," lenguh Begu selonjotan mengejang-ngejang masih menyemburkan cairan spermanya di dalam memek Siti. Cairan spermanya keluar seperti menggumpal-gumpal.

Crroottttt.... crootttttt.... crooottt... crooottttt.... crroooottt.... crroottttt.... crootttttt.... crooottt.....

Sementara itu Siti sangat menikmati sambil ia memeluk ayahnya erat-erat, hatinya berbahagia sekali sampai berbunga-bunga merasakan rahimnya hangat.

Baru sekarang ia mendapatkan menikmati semacam ini, 'nikmat abadi' yang tak lekang disirami panas matahari dan tak lapuk disiram hujan.

Siti membiarkan lehernya dikecup dan ketiaknya dicium dan dijilat oleh ayahnya.

☆☆☆☆☆

"Kenapa Siti menjerit-jerit?" tanya ibunya membatin di dapur.

"Wadawwwhh...!!" jerit ibunya kaget membuka pintu kamar melihat suaminya di atas tubuh Siti yang telanjang.

Kontol Begu saat itu sedang kejang-kejang memancutkan air maninya di rahim Siti untuk yang ke sekian kalinya, sekarang baru diketahui oleh sang ibu.

Crroottttt.... crootttttt.... crooottt... crooottttt.... crroooottt.... crroottttt.... crootttttt.... crooottt....

Siti yang tadi asyik menikmati 'siraman rohani' sang ayah kaget melihat ibunya berdiri di depan pintu kamar dengan mata melotot, "Maaf Bu, jangan salahkan Ayah..." kata Siti pada ibunya. "Aku yang pengen, Bu..."

Begu seperti tidak merasa bersalah. Dicabutnya kontolnya dari lubang memek Siti. Siti tetap membuka lebar pahanya membiarkan air mani ayahnya keluar meleleh dari lubang memeknya.

Tadinya ibunya ingin marah melihat suaminya menggagahi anak kandungnya sendiri. Tapi kemarahan ibunya segera mencair ketika dilihatnya lubang memek Siti yang menganga terbuka lebar mengeluarkan cairan putih sperma ayahnya.

Ibunya segera berlari memeluk tubuh Siti yang telanjang. "Ya Nak, demi kebahagiaanmu Ibu rela Ayah melakukannya untukmu..." jawab ibunya merasakan detak-detak jantungnya tidak teratur.

"Siti bahagia sekali, Bu. Sekarang Siti benar-benar merasa menjadi seorang wanita yang sempurna. Siti sudah mendapatkannya dari Ayah..."

Tapi ibunya Siti mengomel juga pada suaminya, "Dasar sudah tua pikun, anak sendiri dientot. Tunggu balas dariku..." dengusnya. (@bc_restareapemalang20122023_19:33pm)
 
suhu satu ne memang spesialis tema incest
 
@BC rest_area_Rosalia_pml... mantap gan... :Peace: ada stoc bisa mlipir kah ? buat kekepan di R-gina
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd