Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mimi dan Dunia Malam

sebenarnya ini merupakan cerita bagus, ane selalu mengikuti. namun kok berhenti :(
 
Bablas Part.2



Hari sudah siang saat kami pulang. Tidak ada kata-kata yang terucap selama dalam perjalanan. Hawa canggung sangat terasa sekali.

Sesampainya dikamar kost aku segera meninggalkan Jo kekamar mandi untuk membersihkan diri. Liang vaginaku masih penuh dengan cairanku serta sperma Jo. Aku membersihkannya dengan kembali meneteskan air mata.

Sempat kuperhatikan tidak ada darah sedikitpun diantara cairan yang memenuhi liang kemaluanku. Apakah aku salah satu wanita yang tidak mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan badan? Atau mungkin memang dari awalnya selaput daraku sebenarnya sudah rusak? Mungkin oleh kegiatan sehari-hari atau olah raga?

Entahlah. Yang aku tahu selama hidupku inilah kali pertama aku melakukan hubungan sex yang sebenarnya. Dan aku melakukannya bersama Jo adik kandungku sendiri.



* * *



Cukup lama sepertinya aku berada dikamar mandi. Ketika aku keluar Jo sudah terlelap tertidur dikasurku.
Ku termenung sejenak sambil memperhatikan Jo yang terlelap. Entah bagaimana nanti masa depanku. Air mata terus mengalir perlahan membasahi pipiku. Tubuhku lelah. Dan aku jatuh tertidur.


Dalam tidur aku bermimpi. Aku berada dipantai dengan bikini 2 pieces yang sangat minim bersama kawan-kawanku. Ada Ana, Thya, Karen, Ardy, ko Hengky, Binsar, dan bahkan Jo. Mereka semua memakai pakaian renang dan bikini yang minim-minim juga.

Kami tertawa-tawa bercanda bermain air bersama hingga kemudian semua laki-laki mendekati para perempuan dan kami mulai bercumbu. Semua bergantian tanpa ada rasa malu saling merayu dan menggoda.

Tak lama tubuhku sudah terbaring terlentang diatas pasir dengan telanjang. Jo menaiki tubuhku. Aku merasakan dadanya yang luas dan kuat merengkuhku dengan hangat mengalahkan dinginnya hembusan angin pantai.

Aku merasakan nikmatnya ketika jemari-jemari dan bibir Jo mulai mempermainkan payudaraku. Kelembutan lidah dan bibirnya terasa nikmat menggelitik puting dadaku yang sensitif.

Kuedarkan pandanganku sejenak. Kulihat yang lainnya pun sudah saling berpasangan dan mulai bercumbu dengan tidak kalah panasnya.

Tangan kiriku bergerak dengan sendirinya, merengkuh pinggul Jo sementara tangan kananku ke selangkangannya dan menemukan bahwa batang penis Jo telah terbuka. Aku bisa merasakan tekstur kulitnya yang seperti berulir oleh urat-urat yang menonjol.

Aku merasakan tangan Jo bergerak menyusup di antara pahaku. Jemarinya membelai-belai selangkanganku dan mengucek klitorisku dengan lembut memberikan kenikmatan. Pahaku semakin terbuka dengan sendirinya.

Jo tersenyum dengan manisnya memandangi wajahku. Dan ketika aku meraih wajahnya aku merasakan sesuatu yang hangat mulai masuk perlahan-lahan ke dalam tubuhku melalui selangkanganku. Gairahku semakin naik seiring dengan masuknya batang kemaluannya.

Jo meletakkan kedua sikunya di antara dadaku sehingga dadanya menghimpit payudaraku ketika tiba-tiba kurasakan sesuatu yang keras menghentak masuk kelubang vaginaku dan aku merasakan sedikit rasa perih tepat ketika sesuatu menggelitik klitorisku. Tampaknya seluruh batangnya telah masuk sempurna. Sensasinya terasa jauh sampai mencapai rahimku, memberi rasa ngilu sejenak.

Jo mengangkat pahaku dan membukanya lebar-lebar sebelum dia menarik pinggulnya sehingga batangnya terasa tertarik keluar perlahan-lahan. Rasanya mulai terasa nikmat. Aku merangkulkan tanganku ke leher Jo saat tiba-tiba dia menghentakkan pinggulnya kembali dengan kuat. Aku mengerang merasakan kenikmatan.

Ketika aku membuka mata aku akan menjerit tapi mulutku segera tertutupi sepasang bibir hangat. Tubuhku tergeletak terlentang dikasur telanjang dengan kedua tangan keatas dan kaki terpentang keluar. Tubuh telanjang Jo sempurna menindih tubuhku. Sepasang tangan merangkul punggungku dengan kuat.

Tapi bukan hanya itu yang membuatku menjerit. Sesuatu yang keras dan hangat terasa mengganjal di dalam liang kemaluanku yang terasa seperti tertusuk-tusuk jarum tapi juga memberi rasa enak dan kenikmatan ketika ditarik dan ditusukkan lagi perlahan-lahan.

Kesadaranku masih sedikit melayang antara mimpi dan kenyataan dan ketika aku mulai tersadar penuh aku meronta.

Jo menindihku dan sedang bergerak-gerak perlahan menusuk-nusukkan batang penisnya ke dalam liang kenikmatanku. Kedua tangannya merengkuh punggungku. Dadaku terhimpit kuat di bawah dadanya yang telanjang. Pinggulnya terus bergerak-gerak dengan kuat. Aku meronta-ronta sambil menjerit tapi kembali bibirnya menutupi bibirku sehingga jeritanku seperti tertelan.

Aku menjambak rambutnya dan meronta-rontakan kedua pahaku tapi himpitannya benar-benar kuat. Kedua tangannya mengelus-elus punggungku seakan ingin menenangkanku.

Tampaknya tenagaku tak cukup kuat melawan kehendaknya, apalagi kondisiku saat itu begitu lelahnya. Sehingga akhirnya yang terjadi aku menyerah, dan membiarkankan tubuhnya memompaku dengan cepat dan kuat.

Gesekan-gesekan batang kemaluannya betul-betul mengkanvaskanku. Antara rasa nikmat yang kadang-kadang sempat muncul dan rasa perih yang juga bersamaan terasa, membuatku benar-benar di bawah kungkungan nafsunya.

Rasanya lama sekali dia melakukan itu. Cukup lama untuk merubah semua rasa perih yang ada menghilang dan menggantikannya menjadi rasa nikmat yang aneh hingga tak sadar aku mulai mendesah dan merintih.

Sampai suatu saat Jo melepaskan rangkulannya dan mulai bergerak cepat sekali mengeluar-masukkan batang penisnya sambil mendengus-dengus dengan mata yang terpejam-pejam seakan merasakan kenikmatan yang teramat sangat.

Meskipun tubuhku lepas dari kungkungan, tapi tubuhku sudah tidak sanggup lagi bereaksi terhadap perbuatannya dan membiarkannya menyelesaikannya.

Beberapa saat kemudian nafas Jo semakin mendengus-dengus cepat dan tubuhnya mengejang dan tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang hangat didalam liang vaginaku, sesuatu yang tiba-tiba mengalirkan rasa nyaman dan nikmat yang teramat sangat di tubuhku. Aku terlena sejenak terbuai gelombang orgasme yang datang bersamaan sebelum aku sadar apa yang terjadi dan bangkit sambil berteriak dan mendorong tubuhnya sehingga menekuk
batang penisnya yang sedang menusuk-nusuk sangat cepat ke dalam tubuhku.

"Jo.. jangan di dalam..!" Tapi aku terlambat,

Jo telah menyuntikkan sejumlah besar spermanya ke dalam lubang kemaluanku. Untuk yang kedua kalinya hari itu.

Tubuh Jo berkeringat deras dan masih bergerak-gerak cepat ketika aku meronta dan menyebabkan batang penisnya terlepas dari dalam lubang vaginaku. Aku melihatnya tampak berkilat, kokoh dan mendongak ke atas, kepala penisnya tampak penuh dan berkilat merah tua, ujung masih sempat menyemprotkan sisa-sisa cairan spermanya dan jatuh bergerai-gerai di atas rambut kemaluanku.

Dengan lemah aku bangkit dan menampar pipi Jo keras sekali, dan dengan sisa-sisa tenaga aku berlari masuk ke kamar mandi dan
membanting pintunya dengan kuat. Aku segera menyiram lubang vaginaku dengan shower berusaha mengeluarkan semua sperma Jo sambil menangis kembali sejadi-jadinya hingga lemas.



* * *



Kejadian dihari itu membuatku tak bisa
berpikir sampai berhari-hari.
Bayangan Jo, adikku sendiri menyetubuhiku terus menghantuiku.

Meskipun aku sendiri tidak menganggapnya sepenuhnya salah. Aku merasa salah juga saat itu mengapa memberikannya peluang, di saat aku betul-betul lengah terbuai.

Aku bahkan tidak bisa bercerita kepada siapa pun. Tidak kepada kawan-kawan dekatku apalagi papa dan mama.

Salah satu pikiran terberatku, bagaimana kalau aku hamil mengingat begitu banyak sperma Jo yang masuk ke dalam liang vaginaku.
Juga aku bertanya-tanya kenapa tidak ada darah yang keluar, bukankah aku sendiri merasa belum pernah melakukan persetubuhan secara utuh sebelumnya.


Beberapa hari aku tidak masuk kerja. Setiap hari hanya merenung dan menangis menyesali apa yang telah terjadi. Serta selalu merasa ketakutan atas akibat perbuatanku.

Binsar dan kawan-kawanku yang lainnya beberapa kali menelphon dan sms menanyakan kabar. Aku hanya bisa menjawab pendek kalau aku sakit.
Beberapa sms dan telphon dari Jo meminta maaf atas semua perbuatannya tak kuindahkan sama sekali.

Hingga kemudian kawan-kawanku Thya, Karen, Ana, dan bahkan Binsar datang ke kos untuk menengokku. Mereka semua tampak sangat khawatir melihat keadaanku yang seperti lemas tak bergairah untuk hidup.

Binsar masih tampak kikuk dan tampak sebagai yang paling khawatir akan keadaanku. Ia pasti masih merasa kalau aku jadi begini karena perbuatannya. Tatapan matanya tampak sekali menunjukkan rasa penyesalan dan memohon maafku. Aku jadi merasa kasihan kepadanya, walau bagaimanapun dapat kurasakan betapa besarnya rasa sayangnya kepadaku.

Tapi setelah kejadian yang kualami dalam beberapa hari belakangan ini, mana bisa aku untuk berada dekat dengan laki-laki lagi. Setidaknya tidak dalam waktu dekat. Aku masih trauma.



* * *
:mantap::mantap::mantap:TOP banget suhu
 
masih berharap di update.... ceritanya bagus nih
 
masih berharap di update.... ceritanya bagus nih
 
Ah....mimi....mimi lagi mimi cucu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd