Part 19. Siti is back
21:00 dimess budi
“AAAARRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGG” budi menjerit tertahan, dirinya geram sekali.
“SIAAaaaL, permaian apa ini, apa yang terjadi dengan keluargaku!~!!!! aku bisa gilaaa ARRRRRGGGHHHHHH”
Budi mulai membentur benturkan kepalanya kemeja dikamar mess nya,setelah ketegangannya reda budi hanya bersandar di kursi dengan mata terpejam.
Pikirannya seperti kosong, melayang layang tak terarah. Dia tidak menyadari ada lelehan darah di pelipis kirinya…!!!!
<awal kisah nyata>
09.00
Mata budi terpejam, duduk bersandar kursi diruang tamu.
tina:
“lho kok belum berangkat kuliah dek budi??”
Budi membuka matanya.
Didepannya ternyata ada bu TINA, ibu kost budi. Ibu muda 1 anak ini, tampak mengeluarkan payudara kirinya didepan budi. Tampak bibir mungil anaknya yang kemudian melahap cepat sodoran susu bi TINA.
budi:
“gak tau ini bu, mau berangkat kok rada pening kepala saya.”
Tina:
“sudah minum obat?”
budi:
“barusan, ini jadi ngantuk, kayaknya bolos kuliah hari ini.”
tina:
“ya gak papa sekali kali bolos. Nanti embak kerokin ya, tapi nunggu aria selesai neteknya, biar tidur dulu .”
budi:
“waduhgak usah bu, minum obat nanti juga sembuh, efek ujan ujanan kemaren”
Tina:
“ya gak papa dikerokin biar tuntas ilang anginnya, biasa dikerokin tho??”,
Budi:
“enggak pernah dikerokin bu, sakit”
Tina:
“yahdi coba aja, kerokan mbak gak sakit kok,”
Aria bayi yang cerdas, dia tau apa klo ada yang butuh pertolonganibu-nya. tidak berapa lama aria tertidur pulas.
budi:
“nah, bayiku udah selesai mas, neteknya udahan dia, sebentar mbak bawa kekamar dulu”
Selepas menidurkan bayinya dikamar, TINA keluar sambil membawa baby oli dan uang krenceng 1000an. Spertinya TINA tiak pakai BH, karena tonjolan putingnya jelas sekali tercetak didasternya.
tina:
“ayo sini mbak kerikin,”
Budi:
“gak usah ajalah mbak, ini juga udah baekan, udah mulai keringatan.”
tina:
“udah , gak usah bantah, biar anginnya cepet keluar?”
Budi:
“ih mbak ini, mau ngerokin kok maksa.”
Tina:
“halah kamu ini, ayo buka bajunya!!”.
budi:
“I iya mbak, tapi kerokinnya jangan kuat kuat, aku gak tahan dikerok… “
Tina:
“iya iya tenang aja..”kayaknya mbak susah posisinya ini , kerokinnya dikamar aja yuk,”
Budi:
“enakan disini bu, klo dikamar takutnya fitnah”
Tina:
“justru klo diruang tamu malah bisa jadi fitnah, klo orang lewat ngeliat kita lagi kerokan, malah curiga, mending di kamar. Khan gak keliatan”
Budi:
“ya udah lah… ayo”
Setelah dikamar,
tina:
“buka bajunya!!!”
Budi membuka bajunya. tina mulai mengerok budi
“aduhh bu, pelan pelan , sakit.”
tina:
“aaahhh masak cowok dikerokin segini aja sakit, “
Budi:
“ya memang sakit, soalnya ama ibu dirumah, gak pernah dikerokin, paling diurut”
tina:
“oooo ya udah, mbak urut aja”
Budi:
“gak usah di urut bu, klo diurut suka geli“
Tina:
“gimana sih dek budi ini, dikerokin sakit, di urut geli, orang mau ditolong kok protes mulu”
Budi:
“maaf bu,bukan protes , cuman kenyataannya gitu.”
Tina:
“ya udah, ibu urut aja, sana tengkurap”
Setelah diurut sebentar,
Tina:
“gimana , gak geli khan, enak gak??”
budi:
“gak geli bu, iya enak. Urutan ibu NOMERO UNO”
Tina:
“apa itu uno uno??”
Budi:
“urutan ibu numero uno , nomer satu”
Tina:
“ooooo bahasa mana itu??”
Budi:
“bahasa jepang bu.:”
Tina:
“nah sekarang buka celananya”
budi:
“loh kok celananya dibuka bu??”
tina:
“emang gak pernah diurut ya? “
budi:
“ya pernah”
tina:
“dibuka gak celananya?”
budi:
“ya dibuka bu.”
Tina:
“ya udah dibuka, “
Budi:
“malu bu.”
Tina:
“klo malu pake sarung, nih udahaku siapin”
budi:
“iya bu.”
Budi mulai diurut kakinya oleh TINA, tak lama urutan mulai kearah paha bagian dalam, perlahan tapi pasti urutan mulai menyentuh paha bagian dalam. Sesekali jemari tina menyentuh selangkanganbudi. Dedek budi menegang,
Karena kontol budi sudah tegang, maka akibat desakan maju yang tertahan cd, budi merasakan tidak nyaman dibagin selangkangan. Beberapa kali budi mengeliat menggeser pinggulnya. Kontolnya tertekuk, tergencet tekanan darah dari dalam. Butuh pelurusan secepatnya
Tina yang mellihat tingkah budi mulai tersenyum.
Dia bergumam “sedikit lagi!~!!”
budi:
“apa bu yangsdikit lagi???”ternyata budi mendengar suara bisikan tina
tina:
“ooooohhh ini, sebentar lagi selesai..ya udah sekarang tidurnya telentang..”
budi:
“bagian depannya gak usah bu. Ini sudah baikan, udah keringetan juga. Ini kayaknya obatnya udah kerja.”
tina:
“ya tanggung lah, sekalian tuntas, biar anginnya keluar semua., ayuk cepet telentang,” hardik tina sambil menepuk pantat
budi:
“aduh, iya iya, gak pake pukul pantat juga keles. A adaaauuuuhhhh sakit bu geelii buuu adduhhh”
tina:
“sakit apa geliii??yang bener!!!???”
budi:
“sakit bu..aduuh gelii buu!!!lepasin buu. Iya iya budi mau telentang..!!”
TINA mencubit pangkal paha bagian dalam, terang aja budi blingsatan gak karuan, kontolnya makin tegang sempurna
Budi mulai terlentang tapi sarungnya dikondisikan menutupi selangkangannya, karena dia malu kalo kelihatan tegang diurut TINA.
Tak lama setelah diurut kakinya sampai paha.
Budi dapat memandang dengan jelas , cetakan susu bu TINA. Sebenernya dia sudah sering lihat susu tina saat netekin bayinya. Tapi ini terlihat lebih seronok.
Mata budi tanpa sadar mulai menjelajah dari wajah sampai leher, leher sampai dada, balik lagi kewajah dan seterusnya.
Dipandangi begitu tina hanya tersenyum, apa lagi dari sudut mata budi, tina dapat mebaca kearah mana mata budi berlama lama memandang.
budi:
“bu, susu ibu keluar ya?”
Tina:
“mana….?? Ooo ini air susunya kebanyakan, jadi merembes., gara gara bapaknya aria ini”
budi:
“ “loh kok gara gara suami ibu?”
tina:
“Dia tadi gak sempet sedotin susu yang kanan ini. Klo kiri khan jatah aria. Lah ini bapaknya aria tadi pagi gak sempet sedot akhirnya banjir gini.”
Budi takjub dengan pemandangan yang ada, keberaniannya muncul setelah tahu tina tidak marah dipelototi dadanya.
Bahkan tina terkadang melonggarkan dasternya dan melihat susunya sendiri dari celah lobang leher dasternya, seolah olah memeriksa sesuatu.
tina:
“dek budi pernah pegang susu pacarnya ?”
Budi:
“belum bu”
Tina:
“aahhh gak percaya saya”
Budi:
“bener bu, pernah nya cuman pegang dari luar,”
Tina:
“jadi tangannya gak dimasukin ke beha pacarnya,?”
Budi:
“iya”
Tina:
“mau pegang susu mbak??”
Budi:
“enggak mbak. Gak enak ama suami mbak”
Budi:
“pegang,!!! Suami gak bakalan tahu klo kamu gak ngomong. Ayo pegang!!!”
Tangan budi gemetar, pelahan tapi pasti, tangan itu mulai menyentuh susu tina, hanya dari luar daster, budi membelai belai susu kiri tina, tina mengarahkan tangan budi agar meremas susunya.
Budi meremas remas susunya dan muali berani memilin milin putting susu tina. Kemudian budi memindah kan tangannya ke susu kanan yang terlihat keluar ASInya itu.
Meremas remas dan memencet mencet putting susu tina.
Tangan tina perlahan mermas selangkangan budi. Budi tersentak seperti berontak, tapi itu hanya sekejab, hanya reflek semata. Setelah itu budi merasa tenang dan nyaman atas belaian tina.
tina:
“pake dua tangan dong, ngeremesnya.”
budi:
“iya mbak, ini pake 2 tangan”
Setelah budi asik memegang kedua susunya, tina lalu menahann budi dan memintanya melepaskan tangannya. Budi heran, tapi menurut saja.
Tina kemudian melepaskan dasternya, TUINGG!!!! Muncullah sepasang susu yang menantang untuk disentuh.
Tina menyuruh budi memegang dan menghisap hisap susu nya.
Budi yang kini sudah duduk, mulai bergerilya tanganna meremas remas susu tina.
tina:
“hisap tetek mbak , dek”
Budi:
“di hisap mbak??”””budi ragu sambil memandng mata tina.
Tina tidak menjawab, tangannya meraih bagian belakang kepala budi dan menempelkannya ke susu kanan.
Budi anak yang pintar, mulai lah dia menyedot sedot susu tina, awalnya perlahan lahan. Terasa ada susu yang keluar dari putting susunya. Tina mendongakkan kepala dan terpejam pejam. Budi yang melihat tina keenakan dan terdengar mendesis desi, makin semangat mengisap susu tina. Sedotannya makin kencang, dan tina makin membenamkan kepala budi dan mendekapnya kuat kuat.
Tangan budi mulai menjelajah semua permukaan kuli tina, kulit punggung, kilit perut, kulit paha
Budi sering meraba raba kulit paha tina, karena ternyata bagian terhalus dan enak untuk dielus ternyata kulit paha tina, treutama paha bagian dalam.aluuus bangeeetttt
Budi kemudian melepaskan sedotan susu kanan, dan beralih kesusu kiri. Baru saja disedot, tina kemudian melarangnya, dia menatap budi dan menggeleng kepalanya.
tina:
“jangan yang kiri , itu punya aria”
Budi kembali menyedot susu kanan tina. Tangannya mulai menjelajah keselangkangan tina, jemarinya mulai menelusup kedalam cd tina, terasa rada basah.
Mulut budi mulai berani menjelajah i wilayah seputar susu, mulai dari leher, lidahnya mulai sering menjilati leher tina, yang menggelinjang dan menjerit kecil.
Ketika budi mulai mau mencium mulut tina, tina melarang dan kembali membenamkan wajah budi kedadanya.
Kemudian tina meraba pelan selangkanagn budi, keras sekali kontolnya.
tina:
“kita maen yuk??”
Budi hanya mengangguk
Tina:
“lepas celananya!!”
Budi melepas cd nya. Tuiingg kontol budi terlihat mengacung keras sekali. Tina sempat mendelik melihat barang yang ditunggu tunggunya itu.\
tina;
“bukain cd mbak,!!”
Budi membuka cd tina, dan terbelalak melihat tina tanpa malu memperlihatkan memeknya kearah budi. Dikangkanginnya paha dan tina membiarkan mata budi memelototi bagian rahasia tina. Jembutnya yang lumayan lebat, tapi tidak terlalu panjang, dapat terlihat dengan jelas.
Jembut tina terlihat teratur, alur tumbuhnya terlehat seperti rumpun padi yang tertiup angin kencang saat hujan dimalam hari. Ketika pagi hari, sebagian batang padi rebah dan menimbulkan pemandangan yang khas.
tina:
“ayo masukin”
Budi mulai mencoba memasukkan kontolnya ke memek tina. Tina yang sekarang terlentang mulai membuka lebar lebar pahanya.
Budi berjongkok mendekati paha maya. Tangankanannya memegang batang kontol
Dan mulai menggesek gesekkan kepala kontol dimemek tina.
Bulu kudungnya merinding, merasakan sensasi nikat, saat kepala kontol menggesek mulut memek yang terasa lembut sekali itu.
Dicobanya ditekan tekan. Ternyata sulit sekali. Seperti tidak ada lubangnya, budi heran “mana lubangnya susah banget dimasukin.”
Tina hanya tersenyum melihat tingkah budi, tangan kirinya kemudian mengambil alih kendali atas tongkat komando yang masih dipegang budi
Setelah terpegang, tangannya mulai mengarahkan kelubang memek, ytang teryanta terletak agak kebawah dekat lubang anus. Pikir budi”pantes gak masuk, lubangnya bukan disitu, teryata agak kebelakang, gak kelihatan sih”gumamnya.
Setelah kepala kontol menempel dilubang, budi kemudian menekan nekan kelubang memek tina. Terasa peret. Dan ketika dipaksa tekan, terasa rada perih dikit.\
tina:
“diludahi Bud kepalanya, biar gampang masuknya.”
budi:
“iya bu”
Butuh eksperimen sampai akhirnya kepala kontol budi bisa masuk dan tenggelam dimemek tina. Ketika budi coba mendorong lebih jaun, ternyata masih sempit dan tertahan aleh otot memek yang belum iklash menerima sodokan.
Butuh tekanan dan kendorkan lagi, tekan lagi kendorin lagi, baru setelah itu otot memek tina mulai mengendurkan cengkramannya dan………….
BLESSSS (horeeee) kontol budi masuk semuanya.
Budi makin semangat memompa memek tina
Aaassssjhhhhhhhhhhhhhh ahhhh u
Hosh hoshhh hoshhh
Budi merasa jika menggenjotnya cepat cepat, rasa geli dikepala kontolnya akan memancing orgasme, maka budi mulai diam, agar jangan cepat keluar maksudnya.
tina:
“ayo digenjot terus, “
Budi:
“iya bu, tapi nanti cepet keluar”
tina:
“genjot aja terus, ga papa keluar”
Budimulai lagi menggenjot cepat cepat, dan benar saja, hanya total waktu 5 menit, budi akhirnya
Budi:
”buuuu,, aaaahhh aahhhh”
Crot crot crot
Budi:
“aahhh keluaaaar buuuu?”
Budi kejang kejang, dan akhirnya terhempas dalam pelukan TINA.
Budi menahan nikmat, dengan mata terpejam.
<AKHIR KISAH NYATA>
Dalam terpejamnya, budi samar samar mendengar suara memangilnya.
Siti:
“pak budi, hey hey bangun bangun, kenapa ini pak budi…ya tuhan, banyak darahnya ini….”
Budi terbangun dari lamunannya, dan heran mendapati wanita yang membangunkannya dengan penuh rasa kekhawatiran.
siti:
“ya ampun paak, kenapa kok bisa beginiiiii”
Budi:
“Sitii??? Kok kamu disini, bukannya kamu udah pulang kampung????”