bagian IX
setelah kris mendapat telepon dari sastri. Saya meminta bantuan pak surya utk mencari mereka dan mempekerjakan mereka. karena demi menolong pak surya dengan mengorbankan orang lain not my style. Pak surya pun mengiyakannya. Dan rencana selanjutnya adalah membuat suatu kejadian seperti kecelakaan utk menjauhi linda dari keluarga mereka. akhirnya kami memilih suatu tempat yang sepi dengan menabrakan mobil tersebut di pohon beringin yang besar. Dan membayar dokter di RS. sukamiskin utk memalsukan kondisi bu linda dan membuatnya terlihat koma.
Dan keesokan harinya rencana tersebut pun di eksekusi. Mobil yang sering di bawa bu linda kami tabrakkan ke pohon dan memanggil ambulan dari RS sukamiskin dan memasukannya di kamar VIP dengan di jaga 2 orang penjaga agar tidak boleh ada yang masuk kecuali oleh saya, pak surya, monika, dan dokter yang kami bayar.
Sebelum pulang saya memberi perintah kepada linda
“kamu akan tidur dan tak akan bangun kecuali saya yang memerintahkan mu utk bangun. Kamu akan tidur seperti orang yang mengalami koma.”
Dengan ini siapapun yang masuk meskipun pak budi, dia tidak akan mendapatkan informasi apa pun dari seorang pasien koma.
Setelah semua selesai, saya pun pamit pulang ke rumah. Dan tak lupa pak surya dan monika berterima kasih kepada saya karna sudah menyelamatkan keluarga dan bisnis mereka. mereka pun menawarkan bantuan jika saya memerlukannya. Saya pun mengiyakannya.
Setelah pulang, saya terkejut melihat mobil pak budi ada di depan rumah saya. Dengan perlahan lahan saya pun masuk ke rumah dan melihat ibu lagi berbincang dengan pak budi di ruang tamu, dan terkejutnya saya melihat pakaian ibu dan akaian pak budi terlihat kusut.
“eh anak kris uda pulang dari puncak”
“iya pak. Liburan akhir semester biasa lah pak.”
“ya uda bu suli saya permisi pulan dulu”
“iya sama sama.”
Setelah pak budi pulang. Saya pun mengajak ibu ke luar untuk makan. Ibu pun menyetujuinya. Setelah kami sudah siap, kami pun berangkat. Kami pun menuju sebuah restoran jepang, setelah sampai di restoran kami pun memesan makanan kami. Saya pun mengaktifkan alat MC dan mulai mengendalikan ibu saya.
“apa hubungan ibu dengan pak budi”
“pak budi adalah mantan kekasih ibu”
Setelah mendengar hal tersebut saya pun terkejut bahwa pak budi adalh mantan ibu. Saya pun melanjutkan pertanyaan saya
“apa yang tadi ibu lakukan sebelumsaya pulang bersama pak budi?”
“kami berhubungan sex “
Mendengar hal tersebut membuat saya marah . gelas di tangan saya hampir saya buat pecah. Bagaimana bisa ibu yang begitu saya hormati berselingkuh di belakang ayah, dengan seseorang yang mungkin membunuh suaminya.
“apa ibu tahu siapa yang membunuh ayah dan jika tahu siapa pelakunya?”
“iya, pak budi yang merencanakan pembunuhannya.”
Emosi saya sudah mencapai titik nadi. Dan sudah tidak tahan lagi jika saya menanyakan pertanyaan berikutnya.
“apa ibu terlibat pembunuhan ayah?”
“iya. Ibu memberikan obat tidur dosis tinggi.”
Setelah mendengar semuanya. Saya menyuruh pelayan utk membungkus makanan kami dan kami pun pulang.
Setelah pulang. Saya emnghack kamera pengintai dirumah saya dan di putar video yang telah saya siapkan.
Saya pun menemui ibu. Saya pun menekan tombol break agar ibu kembali tersadar.
“yo bukannya tadi kita di restoran”
“ibu jawab pertanyaan saya dengan jujur” dengan nada serius
“apakah ibu yang membunuh ayah?”
Muka ibu pun menjadi pucat”da...da...ri mana kamu mendengar berita tersebut”
“JAWAB!!!!!”
“kris saya ini ibu mu”
“YA, YANG KAMU BUNUH ITU JUGA AYAHKU!!!!”
Ibu pun mulai menangis
“jangan kau keluarkan air mata buaya mu!!!!!!”
“maafkan ibu anak”
“mengapa kau lakukan itu”
Dengan suara terputus putus “ka..ka..re..na pak budi adalah ayahmu.”
Duarrrrrr......
Suara petir menyambar di luar juga menyambar di hatiku. Saya tak percaya bahwa saya juga anaknya budi. Ibu pun mulai menceritakan bahwa sebelum menikahi ayah ibu telah hamil dengan anak budi dan menjebah ayah utk menikahinya. Setelah menikah pun ibu masih berhubungan dengan budi di belakang ayah, sampai suatu saat, budi menyuruh ibu memeberiakan obat tidur dosis tinggi kepada ayah agar kematian ayah seperti kecelakaan.
Setelah mendengar semuanya dendam kepada budi pun semakin menjadi jadi.
“JIKA KAU MENGUASAI IBUKU, MAKA SAYA AKAN MENGUASAI KELUARGA MU”
bersambung