Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT (Mini Series) ISTRIKU MODEL DADAKAN

Bimabet
Di kantor aku disibukan oleh pekerjaan administrasi. Baru baru ini perusahaan memyewa sebuah tempat, yang tidak jauh dari kantor. Kata karyawan bagian property, tempat itu nanti di khususkan untuk pemotretan model dewasa.

Aku tidak punya akses lagi untuk menyaksikan pemotretan itu, karena aku sudah dipindahkan Pak Okta kebagian administrasi. Pikiranku pun kembali melayang saat pertama kali istriku menjadi model. Kejadian yang membuatku sangat cemburu dan marah.

“Lebih baik kamu jadi Ibu rumah tangga saja sayang”Ucapku dalam hati, sambil menoleh ke foto istriku di ataa meja kerjaku.

Hari yang melelahkan. Sore itu akhirnya semua pekerjaanku selesai.

“Trinnggg”Bunyi teleponku.

Ada apa Pak Okta menelepon sore sore begini, bukankah hari ini dia tidak masuk kantor. Hari ini Pak Okta memang tidak masuk kantor, kata sekretarisnya, Pak Okta ada keperluan penting, jadi tidak masuk kantor.

“Halo Pak”Kataku.
“Shhhsss ahhh.. ahhh”Suara desahan pelan wanita terdengar.
“Pak... halo Pak Okta”Panggilku kembali.
“Ahhh... ohh.. yaa.. Adrian... oh...”Suara Pak Okta putus putus.

Aku tersenyum ketika mulai mengetahui apa yang terjadi dengan Pak Okta. Dia meneleponku saat sedang bersetubuh. Itu jelas sekali karena suara wanita dan Pak Okta yang terdengar olehku sedang mendesah keenakan.

“Oh ya Adrian, nanti jangan pulang dulu, tunggu saya di kantor, ada yang ingin saya bicarakan”Ujar Pak Okta.
“Tapi Pak, saya sudah janji sama istriku saya untuk pulang cepat”Ucapku.
“Shhhsss ahhh.. ya istrimu.. ahhhh”suara Pak Okta mendesah.
“Eh.. kenapa dengan istri saya Pak?”Tanyaku.
“Mhhhmmhhh ahhhh.. ahhhh.. ouhhh..”Desah suara wanita yang kembali terdengar.
“Oh itu.. ah.. tidak apa apa, pokoknya jangan pulang dulu dan tunggu saya dikantor”Kata Pak Okta sambil mematikan sambungan teleponya.

“Ah sial”Ucapku kesal.

Rencanaku untuk pulang cepat hari ini pun gagal. Entah kenapa si tua bangka itu menyuruhku menunggunya di kantor. Padahal dia bisa membicarakannya di telepon.

“Aku kabari istriku dulu, agar dia tidak khawatir dan marah”Ucapku sambil menekan nomor Ayu.

Aku ingin mengabarkannya kalau aku pulang telat. Aku takut dia sudah bersiap siap, karena aku ingin bersetubuh dengannya malam ini. Aku tidak ingin dia kecewa karena menungguku.

“Kok tidak diangkat”Tanyaku dalam hati.

Aku terus menelepon Ayu berulang ulang, tetap tidak diangkat.

“Sedang apa istriku?, kenapa teleponku tidak diangakatnya”Pikirku dalam hati.

Akhirnya aku terus mencoba menghubungi istriku selama 10 menit, hasilnya nihil tidak mendapat jawaban apaun. Karena merasa bosan sendirian aku kemudian kembali menghidupkan komputerku.

Tidak terasa sudah hampir 1 jam aku menunggu kedatangan Pak Okta. Sama seperti istriku, Pak Okta juga tidak kunjung ada kabarnya. Disaat aku sedang larut dengan pikiranku, tiba tiba hpku berdering, ya itu dari Pak Okta.

“Halo Adrian”
“Iya Pak, saya dikantor sedang menunggu bapak”Ujarku.
“Oh maaf Adrian, saya tidak jadi kekantor, sudah malam soalnya, jadi besok saja kita bertemu dikantor”Jelas Pak Okta, kemudian mematikan teleponnya.

Sungguh keterlaluan, aku dibuatnya menunggu hal yang tidak jadi. Gara gara itu juga aku jadi telat pulang ke rumah, padahal aku sudah sangat ingin menyetubuhi istriku.

“Kringggg”Hpku kembali berbunyi.

Istriku menelepon. Aku jadi lega dan segera mengangkat panggilan itu.

“Halo Ma”Sapaku.
“Iya Pa”Jawab istriku.
“Kok tadi telepon Papa tadi tidak di angkat Ma?”Tanyaku.
“Eh itu, Mama sibuk Pa, Ada Apa memang Pa?”Ujar istriku.
“Cuma mau kasih kabar kalau Papa pulang telat”Ungkapku.
“Oh gitu Pa, Mama kira ada apa, ya udah kalau gitu, Mama mau mandi dulu, badan Mama penuh keringat dan lengket.. upssss”Kata istriku tapi diakhir kata dia sedikit terkejut.
“Kok keringatan? Mama habis ngapain sih? Kan ngk ada pekerjaan rumah yang berat”Tanyaku.
“Eh itu Pa, Mama habis olah raga”Jawabnya sedikit gugup.
“Hah.. sejak kapan Mama mulai olah raga? Trus olah raga apa Ma?”Tanyaku penasaran.
“Itu Pa yang itu”Jawab istriku gugup.
“Apaan sih Ma? Yang jelas donk kalau ngomong, ini itu ini itu”Kataku sedikit kesal.
“Itu Pa yang tiduran, trus ngangkang, trus nungging, trus duduk ngangkang sambil turun naik”Jawab istriku.
“Olah raga apaan sih Ma?, baru tahu Papa kalau ada olah raga yang seperti itu”Terangku.
“Ada Pa, ada gerakan berdiri sambil mengangkat sebelah kaki dan ada yang sambil di gendong”Lanjut istriku.
“Oh.. yoga madsud Mama”Ucapku.
“Nah benar itu Pa, ya udah Mama mau mandi dulu ya, bau Mama udah ngak enak, bye Pa”Kata istriku langsung mematikan teleponya.

Malamnya setelah makan malam, aku pun mengajak istriku bersetubuh. Tapi kembali dia menolak karena alasan badannya capek.

“Kenapa sih dua hari badan Mama selalu capek?, Mama ngapain?”Tanyaku emosi.

Dia hanya diam saja, tampak raut ketakutan dari wajahnya.

“Akhir akhir ini Mama selalu menolak Papa, istri macan apa kamu”Bentakku emosi.

Dia terus diam dan kemudian mulai menitikan air matanya. Aku yang sedang dilanda emosi itu tidak peduli. Karena sudah terlanjur birahi dan sudah lama tidak menyalurkannya, akhirnya aku seret Ayu kedalam kamar.

“Ah jangan Pa”Kata istriku sambil mendorongnya ke atas kasur.
“Kamu itu harus nurut sama suami”Kataku.
“Mama capek banget Pa”Ujar istriku saat aku berusaha melepaskan celana dalamnya.

Malam itu istriku hanya memakai daster pendek selutut.

“Ahhhh”Desah istriku, saat aku mulai memasukan penisku ke dalam vaginanya.

Ayu hanya diam saat aku mulai menyetubuhinya. Dia memalingkan wajahnya sambil tampak raut wajah kesal. Aku tidak memperdulikan itu karena nafsu sudah menguasaiku.

“Eh.. kok rasanya beda”Ucapku dalam hati, saat merasakan vagina istriku tidak sesempit biasanya.

Sambil terus bertanya tanya, aku gerakan pinggulku maju mundur.

“Kok jadi longgar sih Ma?”Tanyaku ke istriku.
“Ehh.. longggarr apaanya?”Tanyanya balik.

Raut wajah kesal di wajah istriku pun berubah menjadi raut ketakutan.

“Ini vagina Mama terasa longgar”Ujarku
“Shhhsss.. ahh.. masak sih ahh.. mmmmemmekk Mama longgar.. ahhh”Kata istriku saat mulai mendesah.
“Kok memek?, Mama kok berkata kata kasar sih?”Tanyaku kembali.
“Ahh.. iya.. maaf.. ahhh.. keceplosan Pa..mhmmm”Jawab istriku.

Aku merasa ada yang berubah pada istriku. Rasa penasaran dan bingung membuat nafsuku hilang. Kemudian aku mengeluarkan penisku dari vagina istriku.

“Ahhhhh kok dikeluarin sih Pa?”Protes istriku.
“Sudah tidak nafsu lagi”Ucapku, sambil kembali menaikan celanaku.
“Kok Papa egois gitu sih? Papa tidak pernah mau ngertiin perasaanku”Ujar istriku.

Aku hanya diam dan kemudian pergi keluar, meninggalkan istriku. Pikiranku semakin kalut. Memikirkan perubahan perubahan sikap istriku akhir akhir ini, membuatku bertanya tanya sendiri.

“Ada apa dengan Ayu”Itulah pertanyaan yang tertanam di hatiku.

Belakangan ini dia sulit dihubungi, bahkan saat bersamaku, dia sibuk dengan hp nya, komunikasi dengan orang lain dan tidak memperdulikanku. Dia pun makin sering menolakku untuk menyetubuhinya, hal aneh lainnya, dia sering mengeluh capek, padahal Cuma dirumah saja, di tambah tadi, aku merasakan vaginanya sudah tidak sesempit beberapa minggu lalu.

“Apa mungkin karena olah raga yoga, vagina istriku bisa jadi longgar”Ucapku dalam hati.

Karena banyaknya pertanyaan pertanyaan dibenakku yang membutuhkan jawaban, akhirnya aku memutuskan untuk diam diam menyelidiki istriku.

#

POV AYU

“Hampir saja aku ketahuan”Desahku dalam hati.

Jujur aku tadi kesal dengan perlakuan kasar suamiku. Dia sangat egois, meski aku sudah memberitahu dia kalau badanku sangat capek, dia tetap saja menyetubuhiku.

“Uhhh kesal, mana kontolnya kecil ngak enak, eh pas aku mulai nafsu, dia cabut gitu saja”Kataku dalam hati.

“Oh Pak Okta, kenapa sih anda bisa jago sekali dan mengerti apa yang aku ingin”Ucapku kembali.

Tiba – tiba nafsuku kembali muncul. Entah kenapa sekarang aku gampang sekali birahi. Sejak Rendy dan Pak Okta memperkenalkanku pada kenikmatan, aku semakin terlena dan candu.

“Ya ampun, aku salah. Seharusnya aku lebih mementingkan kemauan suamiku. Tapi disaat aku sadar bahwa bersetubuh dengan suamiku tidak senikmat dengan Pak Okta, aku mencari cari alasan untuk menolaknya. Beda sekali saat bersama Pak Okta, meskipun dari tadi siang sampai sore dia tidak henti menyetubuhiku, aku tidak menolaknya menyetubuhiku lagi, saat sore hari ketika dia ingin balik dari rumahku, meski pun badanku sudah sangat letih” Ucapku dalam hati.

#

POV ADRIAN

Aku kembali kedalam kamar. Sesampainya di dalam kamar, aku melihat istriku sudah tertidur dengan lelapnya.

“Itu dia hp istriku”Kataku dan kemudian mengambilnya.

Aku tahu cara membuka hp itu. Setelah membuka kuncinya, aku pun mulai berselancar.

“Degggg”Aku terkejut ketika melihat ada beberapa kali panggilan telepon dari Pak Okta.

Dasar tua bangka, tidak henti hentinya dia menelepon istriku untuk membujuknya menjadi model. Tapi itu bukan sebuah masalah bagiku. Istriku masih mematuhiku untuk tidak menjadi model.

Kemudian aku scroll kebawah chat Pak Okta dan mataku terbelalak melihat sebuah foto yang dikirimkan Pak Okta ke istriku.




“Anda sangat cantik sekali nyonya, tubuh anda begitu seksi dan mengairahkan”Tulis Pak Okta pada foto itu.

Hatiku terasa panas. Entah kapan Pak Okta mengambil istriku yang sedang telanjang itu. Di foto itu sangat jelas posisi istriku sedang berada disebuah kamar mandi. Kemudian aku kembali mengscroll kebawah dan lagi lagi aku dikejutkan oleh balasan chat istriku ke Pak Okta.

“Sudah Pak, hapus foto itu. Saya kan sudah menuruti semua keinginan Pak Okta”Kata istriku dipesanya.

Kepalaku langsung terasa berat. “menuruti semua keinginan Pak Okta?, keiinginan apa?”Tanyaku dalam hati. Ada apa ini, kenapa aku tidak tahu, kenapa aku merasa ada sesuatu yang terjadi dibelakangku.

“Kenapa Ma?, kenapa Mama seperti itu?”Tanyaku dalam hati sambil menatap istriku yang sedang terlelap tidur itu.

Setelah itu tidak ada lagi chat antara istriku dengan Pak Okta, hanya beberapa panggilan telepon. Kemudian aku membuka chat lain, mataku tertuju pada sebuah nama dengan emot love “Rindy❤️”.

“Bukankah Rindy itu teman wanita istriku, kenapa ada emot love?, aku yang suaminya sendiri saja, tidak diberikan emot love pada namaku oleh istriku”Kembali aku bertanya tanya.

Aku kemudiam membuka chat dari Rindy ke istriku.

“Deggg”Kembali aku terkejut.

“Rindy : Sayang lagi apa?”
“Istriku : Lagi santai saja kok sayang” Balas Ayu.

Apa ini, istriku dan Rindy sayang sayangan. Darahku pun berdesir mendapat kenyataan ini. Ya ampun, apa istriku ada hubungan khusus sama teman wanitanya itu, pikirku. Karena semakin penasaran, akhirnya aku semakin mengscroll kebawah.

“Aku kangen sayang, Cuma aku lagi diluar kota”Chat Rindy.
“Aku juga sayang, kangen banget malah”Balas istriku.

Darahku semakin mendidih, istriku mesra mesraan dengan orang lain. Sementara aku suaminya, tidak dia perlakukan seperti itu.

“Kamu sudah makan sayang?”Tanya istriku.
“Belum sayang, pengen makan bareng kamu lagi, trus suap suapan gitu”Jawab Rindy.

Sungguh sangat keterlaluan sekali, diam diam istriku menjalin hubungan terlarang dengan temannya.

“Kangen banget sayang”Tulis istriku kembali, sambil mengirimkan sebuah foto.
“Oh kenyataan apalagi ini”Ujarku setelah melihat foto yang dikirimkan istriku ke temannya itu.

Foto dirinya sedang memakai pakaian seksi. Seolah dia ingin menunjukan tubuhnya kepada temannya itu. Aku syok, istriku yang lugu selama ini sudah menjadi nakal. Foto yang ia kirimkan itu membuat darahku semakin mendidih.




“Uhhh sayang, kamu sangat seksi, udah ngak tahan pengen jilatin tubuh kamu”Sialan, ujarku saat membaca pesan dari Rindy itu.
“Iya sayang, aku juga sudah kepengen kamu jilatin.. ayo sayang cepat pulang”Tulis istriku.

Kepalaku menjadi berkunang kunang. Marah, kesal dan merasa dipecundangi. Jantungku semakin memacu dan air mataku tiba tiba saja menetes. Istri yang selama ini aku anggap lugu, sopan dan baik, ternyata nakal, liar, binal layaknya seorang wanita murahan.

“Jilat apanya sayang?”Tanya Rindy.
“Memek aku sayang.. ini udah basah sayang”Bangsat, aku mengumpat dalam hati, istriku ternyata bisa mengeluarkan kata kata kotor.

Aku kemudian memandangi istriku kembali. Perasaanku sangat perih mengetahui kenyataan bahwa istriku sudah sangat jauh berubah.

Pedih menderaku, membuat hatiku terasa seperti tercabik cabik. Istri yang selama ini aku banggakan, sudah menjadi wanita murahan, wanita yang mengemis kepuasan kepada temannya, yang membuatku semakin binggung, kenapa ia seperti itu kepada teman wanitanya, apa dia sudah tidak normal, apa aku selama ini kurang memberinya kepuasan.

Pakaian yang ia pakai dalam foto itu juga baru pertama kali aku melihatnya. Aku tidak tahu jika istriku punya pakaian super seksi seperti itu, kapan dia membelinya dan kenapa dia tidak memberitahu dan memperlihatkan dirinya memakai itu kepadaku dan lebih memilih memperlihatkannya kepada orang lain.

“Kenapa Ma? Apa salah Papa?”Tanyaku dalam hati, sambil menatap wajah istriku yang sedang terlelap itu.

Selama ini saat kita besetubuh, tidak ada masalah. Istriku selalu berkata puas saat kita selesai bersetubuh. Tapi dilihat dari kata katanya dalam berbalas pesan dengan temannya itu, ia sepertinya puas dan menagih kenikmatan kepada temannya itu, bukan dari aku suami syah nya.

“Papa tidak menyangka Mama bisa suka sesama jenis, apa kurangnya Papa Ma? Kenapa Mama tidak berterus terang?”Tanyaku saat mulai tidur samping istriku.

#
POV AYU

Pagi itu aku melayani suamiku seperti biasa. Aku berusaha bersikap sebaik mungkin kepadanya. Meski peristiwa semalam masih tergambar di ingatanku.

“Mau tambah Pa kopinya?”Tanyaku yang sedang berusaha bersikap manis.

“Tidak usah, aku mau cepat cepat pergi ke kantor”Katanya dan langsung segera pergi.
“Hati hati dijalan Pa, semoga harinya menyenangkan”Kataku mengantar kepergian suamiku.

Dia hanya diam dan aku merasakan keanehan atas sikapnya itu.

“Ya ampun, aku semalam sudah salah karena menolaknya bersetubuh, jadi suamiku masih kesal dan marah kepadaku”Ucapku sambil menaruh tanganku ke dada.

Kemudian aku duduk dikursi makan sambil berpikir. Selama ini aku sudah salah terhadap suamiku. Kesalahan yang besar dan begitu fatal, aku telah menghianatinya.

“Maafkan aku Pa, aku berjanji akan berubah, aku tidak ingin lagi menjadi istri yang tidak setia, istri penghianat yang selingkuh dan menikmati disetubuhi oleh laki laki lain”Ucapku dalam hati.

Penyesalan pun menyerang hatiku. Bagaimana mungkin aku bisa berbuat sejauh ini. Dari seorang istri yang baik dan setia, menjadi seorang wanita liar, nakal dan binal. Semua itu terjadi begitu cepat dan aku kemudian meneteskan air mataku.

Setelah aku tertidur, aku dikejutkan oleh panggilan telepon. Pak Okta mengabariku bahwa 2 hafi depan ada sesi pemotretan. Aku awalnya menolak karena tidak ingin menghianati suamiku. Tapi Pak Okta terus membujukku.

“Nanti bukan kamu sendiri modelnya, ada satu model wanita lagi, honornya lumayan”Jelas Pak Okta.

Perasaanku sedikit lega, aku merasa sedikit aman, karena ada model wanita lain. Jadi tidak akan ada kejadian mesum, baik dari Rendy atau pun Pak Okta, pikirku.

“Baik Pak saya akan datang ke kantor, tapi saya harap suamiku tidak ada dikantor saat pemotretan itu”Kataku.
“Tenang nyonya cantik, pemotretan ini bukan di studio kantor, tapi studio baru. Jadi Adrian tidak akan mengetahuinya”Terang Pak Okta.
“Baik Pak”Ucapku.
“Saya kangen jepitan memek sempit nyonya”Tiba tiba Pak Okta berbicara mesum kepadaku.
“Maaf Pak saya tidak bisa lagi, saya tidak mau menghianati suami saya lagi”Terangku.
“Sudahlah nyonya, anda juga sangat menikmatinya kan, kemarin saja anda yang minta saya terus memasukan kontol saya ke dalam memek nyonya”Ujar Pak Okta.
“Sekarang sudah beda Pak, maaf saya tidak bisa lagi seperti itu”Tolakku.
“Bukankah nyonya sendiri yang bersedia untuk menjadi lonte saya, pemuas kontol besar saya, bahkan nyonya siap menerima genjotan kontol saya kapan pun, bukankah begitu yang nyonya katakan kemarin” Terang Pak Okta.

#

Aku kembali teringat kejadian kemarin. Saat itu Pak Okta datang setelah makan siang. Sesampainya di rumahku, Pak Okta langsung menerkamku. Pak Okta mendekatkan wajahnya ke wajahku dan melakukan ciuman panas dibibirku

“Ahhhhh Pak jangan”Tolakku, ketika Pak Okta meremas remas payudaraku.

Tangan atasan suamiku itu pun mulai masuk kedalam pakaianku, sambil mencari cari sesuatu, Ciuman Pak Okta beralih turun ke leherku.

“Ahhhh.. ohh... ah... jangan.. shhsss ahh..“ desahan saat Pak Okta menemukan puting susuku kemudian memilinnya.

Aku semakin terbawa suasana dan akhirnya Pak Okta berhasil menelanjangiku. Jilatan Pak Okta pun pindah turun menuju gundukan payudaraku, disitu Pak Okta mencium, menjilat payiudaraku sesekali menggigit gigit kecil puting susuku.

“Ouhhh Pak.. aduhhhh.. sakit.. shssss.. pelan.. Pak.. jangan.. digigit ahh..”Kataku sambil mendesah.

Pak Okta tidak memperdulikanku sama sekali, dia terus menjadikan payudaraku bulan bulanan mulutlu. Bagai seorang bayi yang sedang kelaparan, Pak Okta terus menyusu kepadaku.


Tangan Pak Okta pun mulai turun dan menyentuh vaginaku yang tanpa bulu sehelai pun. Pak Okta mengelusnya dengan lembut dan kemudian dikocoknya biji kecilku dengan jarinya.

“ Ahhh.. ahhhh... ahhh “ kembali eranganku merasakan kocokan tangan Pak Okta divaginaku.

“Aduhhh.. Pakkkkk.. ahhh.. akuuuu.. mauuuu pipis.... ahhhh “Kataku, yang tidak kuat menahan kocokan tangan cepat Pak Okta itu.

Sepertinya Pak Okta tidak ingin membuang kesempatan. Setelah menghentikan kocokamnya pada vaginaku, Pak Okta menelanjangi dirinya sendiri. Aku merinding saat melihat penis gemuk dan panjang milik Pak Okta yang sudah siap tempur itu.

Setelah mendorongku jatuh ke sofa, Pak Okta memegang kedua kakiku dan mengangkangkannya. dia merapatkan tubuhnya, serta menepelkan penis besarnya di vaginaku yang sudah basah.

“Pak jangan, aku tidak mau lagi“ rengekku sambil mendorong dan berusaha lepas dari tubuh Pak Okta.

Tapi apa daya dengan tubuh Pak Okta yang membuat tubuhku tidak dapat bergerak.

“Diam kamu lonte, sama Rendy saja mau selalu minta minta untuk dipuaskan”Ucap Pak Okta.
“Tidak Pak, itu tidak benar”Ujarku.
“Sudah, jangan munafik, Rendy sudah menceritakan semuanya kepada saya”Lanjut Pak Okta yang langsung membuatku terperanjat.

Aku tidak menyangka Rendy seperti itu. Orang yang selama ini aku kagumi dan mulai aku cintai, memberitahu orang lain tentang hubungan terlarang kami.

“Bangsat kamu Rendy”Ucapku dalam hati.

“Sungguh beruntung saya bisa jadi orang kedua yang mengentoti memek kamu nyonya, hahaha.. sungguh malang nasib Rendy yang tidak bisa memasukan kontolnya ke memekmu ini nyonya cantik” Kata Pak Okta yang mulai mengarahkan kepala penis gemuk panjang miliknya itu, ke pintu masuk vaginaku.

Kemudian terlihat sedikit demi sedikit penis itu mulai masuk ke dalam vaginaku.

“Ahhh.. sakit Pak.. jangan.. aku mohon ahhh ampun.. pelan pelan... ahhh sakitttt Pak “erangaku kembali terdengar.

Pak Okta tidak menghirukanku dan..

“Bleessss “ dengan sekali hentakan semua batang besar dan panjang Pak Okta kembali tertanam masuk ke dalam vaginaku.

“Ahhhhhhh sakitt.. Pak... ahhhh “Aku kesakitan karna hentakan Pak Okta tersebut.

Air mataku menetes dipipiku. Aku kembali merasakan sakit dan nyeri di vaginaku. Meski ini kedua kalinya aku dimasuki penis gemuk dan besar milik Pak Okta, tapi entah kenapa aku masih merasan sakit di vaginaku.

Terlihat Pak Okta menghentikan aksinya dengan posisi semua penisnya yang tertancap divaginaku. Seperti kemarin, Pak Okta memberikan waktu pada vaginaku, untuk kembali beradaptasi dengan penis besarnya.

“Memek anda sungguh luar biasa nyonya. Padahal baru kemarin saya entot, sekarang sudah sempit kembali, seperti memek perawan”Pujinya.

Seiring pujian yang dilontarkan Pak Okta, rasa sakit divaginaku mulai berkurang. Vaginaku sungguh terasa sesak, penuh dan semakin berdenyut. Aku kemudian melihat kebawah dan kembali terkejut menyaksikan apa yang ada di depan mataku.

“Ya ampun, penis gemuk dan panjang itu kembali hilang ditelan vaginaku”Ucapku dalam hati, seakan tidak percaya dengan semua itu.

Setelah melihatku sudah membaik, perlahan lahan Pak Okta mulai mengoyangkan penisnya didalam vaginaku. Perlahan lahan tapi pasti, vagkinaku kembali mulai terbiasa dengan penis besar dan panjang Pak Okta.

“Ahhhh Pak aahhhh pelan Pak perihh ahhh sshhhh sshh “Desahanku saat penis besar itu menghantam vaginaku.

“Nikmatin aja nyonya cantik, lama lama pasti nikmat “Kata Pak Okta meyakinkanku

“Ahh.. uuhhh ..ahhh uuhh.. Ppppakkkk”Desahku kembali muncul
“Shhssss.. sshhh ahhh.. punya Bapak gemuk dan panjang l, sampai mentok dirahimku ahhh Paaakkk ahh “Kataku disela desahanku.

Entah kenapa dengan reflek kakiku makin mengunci di pinggang Pak Okta, seakan tidak ingin terlepas dari tusukan penis besar itu.

Pak Okta tersenyum kepadaku, lagi lagi dia meraih kemenangan.

“Ahhhh.. sshhh terus Pak..enak penisnya.. ahh “ desahku.

Genjotan penis Pak Okta pun semakin cepat keluar masuk di vaginaku. Dengan piawai pria setengah baya itu mengauliku, menjadikanku mainannya.

“Ouhhh Pak.. aku gak kuat pengen pipis... Hhsss.. Pak.. ahhh oohhhh “ suaraku makin menjadi jadi seiring genjotan Pak Okta yang makin cepat.

“Plok”Tiba tiba Pak Okta melepaskan penisnya dari dalam vaginaku.

Aku yang sebentar lagi akan mendapatkan orgasmeku, terkejut. Desakan desakan dari dalam vaginaku yang ingin mendapatkan kepuasan, mendorongku untuk meminta disetubuhi kembali oleh Penis besar Pak Okta itu.

“Pak, masukin lagi, aku udah mau pipis”Pintaku
“Masukin apa nyonya cantik?”Tanya Pak Okta.
“Penis Bapak.. ayo Pak, saya sudah tidak tahan”Bujukku sambil mengelus vaginaku.
“Ini namanya kontol nyonya”Kata Pak Okta sambil mengocok penisnya yang besar itu.
“Iya Pak.. ayoo Pak masukin sekarang”Rayuku.
“Masukin kemana cantik?”Tanya Pak Okta kembali, sambil mengelus pipiku.

Aku tiba tiba jadi malu. Apa tanggapan Pak Okta jika aku menjawab pertanyaannya itu, apakah aku akan dianggap sebagai wanita murahan atau istri yang tidak setia karena mengemis minta disetubuhi laki laki lain, selain suamiku.

“Ah.. aku tidak peduli itu semua, terserah dia mau menganggap aku apa. Yang jelas saat ini, aku ingin dia kembali memasukan penis besarnya itu kedalam vaginaku” Kataku dalam hati, karena desakan birahi yang semakin mengebu.

“Masukin kontol Bapak ke dalam vaginaku”Jawabku, sambil membuka belahan vaginaku.
“itu namanya memek nyonya”Ucap Pak Okta.
“iya Pak memek”Kataku.
“Coba ulangi permintaan nyonya tadi”Pinta Pak Okta.
“Iya Pak, Pak.. masukin lagi kontol Bapak kedalam memekku”Kataku dengan wajah yang tersipu malu.
“Dasar binal, lonte”Ucap Pak Okta, sambil menarikku berdiri.

Dengan posisi bediri Pak Okta menaikanku dalam pelukannya. Aku yang saat itu berada didalam gendongan Pak Okta, kemudian melingkarkan kedua tanganku ke lehernya.

Sungguh pengalaman baru bagiku, Pak Okta ternyata kuat membopongku. Kemudian dengan satu tangannya, dia melesatkan kembali kontolnya masuk kedalam memekku.

“Ouhhhh enak Pppakkk”Ujarku.

Dengan perlahan Pak Okta mulai mengerakkan punggulnya maju mundur. Aku merasakan sensasi baru, ternyata ini nikmat sekali, disetubuhi sambil digendong.

“Shhhss Ahhh... mhhmmm ahhhh enakkkk”Desahku.
“Apanya yang enak lonte?”Tanya Pak Okta.
“Kooonnntoolll Bapak.. shhhsss ahhhh enakkk”Jawabku sambil terus mendesah.
“Dasar lonte binal, maunya di entot kontol trus”Ujar Pak Okta yang terus memompaku.
“,Ahh.. ahhh.. iyaaa ahhh akuuuu.. shhhhss lonteeee... ahhhh enakkk”Kataku yang mulai tidak terkontrol.

Aku semakin lupa daratan. Rasa enak dan nikmat dari kontol Pak Okta, membuatku berubah menjadi liar.

“Plo plok plok plok “ suara kontol Pak Okta yang makin cepat keluar di memekku yang semakin banjir.

“Ahhhh ouhhh ahhh Pppppakkk aku mau keluar ahh cepatin lagi Pakkk ahhhh“ kaki dan peganganku semakin kuat memeluk Pak Okta.
“aku gak tahan Ppppakkkk ahhhhhh,.... ahhhhh “Teriaku dan..
“ suurrrrr..... “Cairan cintaku yang panas menyembur kontol Pak Okta.
Aku kejang kejang didalam pelukan Pak Okra, saat mencapai puncaknya dan terlihat air keluar dari memekku membasahi kontol Pak Okta, yang masih menancap di memekku.

Pak Okta langsung menidurkanku diatas sofa dengan posisi kontolnya yang masih menancap di memekku. Dengan cepat kontol itu keluar masuk lagi di memekku.

“Ahhh nyonya, memek kamu enak banget kontolku serasa diremas remas ahhh oohh “Kata Pak Okta sembari mengenjotku yang sudah lemas.
“Ouhhh terus Pppakk ahh kontol Bapak juga enak banget besar dan panjang ahhh ahh “Kataku yang kembali birahi.

Erangan dan desahan kami mememuhi ruang tamu. Tubuh kami terus bersatu, mengayuh kenikmatan demi kemikmatan. Aku lagi lagi tidak peduli dengan statusku yang seorang istri. Di otakku sekarang hanya ada keinginan untuk terus digauli atasan suamiku itu, dia bagai seekor kuda jantan, yang terus memberikan kenikmatan pada kuda betinanya.

Detik dan menit terus berlalu, entah sudah berapa kali aku dibuat orgasme oleh lelaki setengah baya itu. Meski umurnya jauh di atas suamiku, tapi dia begitu kuat dan tahan lama dalam menyetubuhiku, aku bisa lupa dengan suamiku jika terus mendapatkan kenikmatan demi kenikmatan dari pria paruh baya ini.

“Ahhh nyonya saya sudah tidak tahan, mau keluar ahhh ahh “ Genjotan Pak Okta makin kuat dan cepat.
“Alu juga mau pakk mau keluar lag.. ahh terus pakkk ahhhh“ Balasku.
“Nyonya ahhh ahhhh ahhhhhhhh.. crroot... crotttt.. crotttt.. croott..”jerit Pak Okta, bersama derasnya sperma yang menyempot keluar didalam memekku.
“Ahhhhhhh ppppaaaaaaakkkk”Lolongku yang kembali mencapai puncak.

Aku melingkarkan kakiku dipinggang Pak Okta. Pelukanku semakin kuat, seakan aku tidak mau pejantanku ini terlepas. Meski badanku terus bergetar karena dilanda orgasme yang sangat hebat, Pak Okta tidak bergeming, dia terus menyatukan tubuhnya di tubuhku.

Persetubuhan panas kami kemudian berlanjut. Permainan gila itu terus tak terhenti sampai sore hari. Bahkan Pak Okta meminta suamiku untuk tidak pulanh dulu dan menunggunya dikantor. Aku sadar itu akal bulusnya agar terus bisa menikmati tubuhku. Tapi aku tidak marah, malah semakin senang karena bisa mendapatkan kenikmatan dari atasan suamiku itu. Entah berapa belas kali aku dibuat orgasme pada hari itu oleh Pak Okta.

“Duh.. tubuhku capek banget, bagaimana jika nanti suamiku minta bersetubuh”Ujarku dalam hati.

“Ah aku tolak sajalah, lagian ngentot dengan dia tidak enak” Kataku setelah mengantarkan Pak Okta sampai pintu rumah.

#

“Maaf Pak sayaa..”Kataku melanjutkan panggilan telepon dari Pak Okta, kemudian di potong oleh Pak Okta.
“Ok terserah anda saja nyonya. Tapi jangan sampai tidak hadir pada sesi pemotretan nanti”Kata Pak Okta yang memotong perkataanku tadi.
“Baik Pak”Ucapku.
“Nanti jika anda tidak kunjung mendapat kepuasan dari suami anda, ingat, kontol besar saya siap membuat memek anda kelonjoran nyonya.. hahaha” Goda Pak Okta, sambil mematikan sambungan telepon itu.

Aku kemudian menjadi bimbang. Aku seperti tengah berada di dua pilihan yang sangat sulit. Pilihan pertama berubah jadi istri setia, tapi tidak mendapatkan kepuasan. Pilihan kedua adalah,jadi istri penghianat dan mendapatkan kepuasan dari kontol laki laki lain. Bagai buah simalakama.

BERCYAMBUNG DULU HU.. IDENYA UDAH MENTOK. SEMENTOK KONTOL PAK OKTA DI MEKINYA SI AYU.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd