Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT MIYANO

MIYANO



BAB 03
RUMAH BACA KEDUA




Paijo datang cepat dan menjatuhkan dirinya di depan tuan Kenji Nakanishi…

Memberikan sembah kepada gurunya yang selama ini mendidiknya….

"Selamat datang tuan, baik2 sajakah selama ini ?"

"Ha ha ha Jo….
Punya murid bajingan macam kamu, mau mati juga susah aku…
Disuruh main catur di jakarta eh kamu malah main di kelas kampung…
Ha ha ha…
Memalukan sekali…"

"Duh tuan, maaf tuan, Paijo terpaksa ikut demi menghormati pak Camat tuan…
Maaf…."

"Ha ha ha
Sulastri, baik2 sajakah kamu selama ini?
Anakmu mau aku ajak keliling eropa boleh ?"

"Duuh Kenji, terima kasih telah mengambil anakku sebagai murid, kau ajak kemana saja boleh…
Biarlah paijo terbang tinggi jauh mencapai cita2nya.
Aku biarlah disini menunggunya.
Toh nanti dia bakalan pulang juga

Mari masuk…
Maaf rumah kami kecil…."

"Ha ha ha….
Sepanjang jalan aku benar2 pengen lihat rumah Paijo yang begitu dipujikan orang2…
Ternyata benar2 luar biasa….

Jo….
Angkat tasku…
Antar aku masuk"

"Baik tuan…."

Paijo kemudian mengambil tas milik tuan Kenji Nakanishi masuk kedalam rumah…

Penduduk kampung Paijo masih saja kepo menunggu di depan rumah Paijo…


***

Isyu memang berhembus melebihi kecepatan suara.
Paijo ternyata murid orang jepang…
Ilmunya luar biasa…
Paijo mau keliling eropa…

Begitu gila isyu itu merebak sampai2 akhirnya telinga para pembesarpun tahu…

Kenji Nakanishi
Grand Master Internasional
Master of Bonsai

Datang berkunjung ke rumah Paijo….
Paijo ternyata murid Tuan Kenji Nakanishi…

Sebelum petang menjelang, para pecinta catur dan pecinta bonsai, di Magetan akhirnya tahu mereka kedatangan tamu luar biasa….


***

"Tuan….
Boleh saya memeriksa tuan dulu ?
Maaf waktu itu belum sampai tuntas saya mengobati tuan"

"Ha ha ha Jo….
Bajingan betul kamu ini ha ha ha ha
Belum juga minum teh sudah kamu mau siksa aku…
Hayolah jo biar kamu puas"

Sejurus kemudian Paijo memeriksa kondisi tuan Nakanishi….
Terbelalak mata Paijo…

"Duh tuan….
Hamba bersyukur, tuan sudah sehat betul saat ini"

"Ha ha ha….
Pengobatan kamu sungguh luar biasa Jo…
80% penyakitku sembuh…
Aku hanya tinggal menjalani pernafasan saja untuk pemulihannya…
Begitu sehat aku kemari, menengok kamu sekaligus ingin mengajak kamu jalan2 ke eropa, ada undangan buatku disana, cuma rasanya aku butuh kamu dampingi…."

"Duh tuan, hamba bersyukur telah bisa membantu kesembuhan bagi tuan…
Soal ke eropa….
Duh…
Saya harus menyelesaikan rumah saya dulu tuan…
Rumah saya yang lama sedang saya perbaiki untuk jadi rumah baca tuan…"

"Ha ha ha, 3 bulan lagi kita berangkat, kamu harus ikut. Sekarang saya tinggal disini menemani kamu Jo…
Sekaligus berlatih ilmu rahasia Nakanishi bersamamu sebelum berangkat"

"Duuh terima kasih tuan…
Kebetulan saya membangun rumah ini dengan 3 kamar tuan, cuma sangat sederhana tuan, semoga tuan berkenan"

"Ha ha ha Sulastri, kau tak keberatan khan aku tinggal disini sambil mendidik Paijo?"

"Duh Kenji, terima kasih telah bersedia tinggal disini, saya suka menerima kamu sebagai tamuku…
Silahkan diminum ini wedhang ronde, kebetulan tadi saya bikin…."

"Ha ha ha….
Jo, mak mu ini dulu sahabat miyano paling dekat. Begitu menghilang dulu, Miyano sangat bersedih, makanya aku keliling daerah sini sampai menemukan kamu"


***

Kedatangan tuan Nakanishi di rumah Paijo begitu menggemparkan kisah Paijo yang luar biasa menjadi lebih luar biasa karena ajakan keliling eropa…

Belum lagi sebulan Paijo menggemparkan penduduk desa karena mambuat sendiri rumahnya, disusul penghargaan dari pak Camat lanjut ke juara catur sampai menjadi trending topik di kabupaten gara2 bonsainya…

Ini malah mau keliling eropa
Meleleh para gadis….
Meleleh para orang tua yang memiliki anak gadis…


***


"Mmmm Jo, kenapa buat "rumah baca" disini kamu Jo ?"

"Duh tuan, Paijo masih ingin baca2 menambah ilmu tuan, lagi pula disini banyak anak2 yang ga sekolah kaya Paijo tuan, biarlah nanti "rumah baca" ini menjadi tempat bacaan teman2 yang ingin belajar"

"Ha ha ha… bagus Jo bagus, mmmm buku2nya bagaimana Jo?"

"Sebagian Paijo menyisihkan hasil sawah buat beli2 buku di pasar loak yang masih bagus tuan, lumayan untuk dipajang nanti meski ga banyak tapi cukup beragam tuan, nanti tiap panen Paijo tambah lagi bukunya, da beli buku bekas juga lumayan tuan. Maklum Paijo harus atur2 untuk keperluan membesarkan sawah dan ladang tuan"

"Mmmm disana ada bangunan apa Jo?"

"Oh itu, belum jadi tuan, itu nanti semacam bangunan penghubung dr rumah ke rumah baca, semacam pergola tuan tapi beratap…

Rencananya sih disana saya buat semacam area bonsai tuan, tepat di sisi kamar untuk tamu tuan.

Itulah yang ada dikepala saya tuan"

"Mmmmm teras bonsai di sisi sana mau dibongkarkah ?"

"Tidak tuan, rencananya saya tetap buat teras bonsai disana tapi yang disana buat orang luar lah tuan. Yang disini buat dilihat sendiri, semacam simpanan saja. Kalau disana selalu dibeli orang tuan, habis nanti bonsai saya dibeli terus sama orang2"

"Ha ha ha, akhirnya kamu mikir juga.
Aku baca2 di internet bonsai Paijo sampai dihargai ratusan juta ya ? Ha ha ha"

"Itulah tuan, kolektor bonsai beli disini puluhan, mereka jual ratusan… "

"Ha ha ha itulah bisnis Jo, biarkan saja, merekalah yang nanti ikut melambungkan namamu dan menaikkan harga jual bonsaimu, syukur kamu punya simpenan, itu anggap saja tabunganmu lah, ha ha ha"


***

Bagitulah keseharian Paijo dan Tuan Nakanishi…
Berbincang santai kala Paijo di rumah membangun "rumah baca" dan teras bonsai dalam sebagai penghubung antara rumah dan "rumah baca".

3 hari sudah tuan Nakanishi tinggal di rumah Paijo. Bahkan turut membantu mambuat "rumah baca" sehingga belum juga seminggu, rumah baca sudah kelihatan wujudnya…

Sungguh sangat indah kelihatannya meski belum selesai. Tuan Nakanishi ternyata memiliki ketrampilan olah bambu yang luar biasa. Kehadirannya seolah magnet bagi penduduk kampung Paijo.

Mereka suka datang melihat2 dan membantu juga membangun "rumah baca" apalagi setelah tahu bahwa bangunan itu nantinya buat anak2 kampung bisa ikut belajar dan membaca disana…

Pak Haji Nur ikut menyumbang bahan2 bangunan malah.

Pak kades juga semakin trenyuh dengan niatan Paijo ikut menjanjikan sumbangan berupa buku2 dan majalah.

Hanya sepuluh hari "rumah baca" dan teras dalam Bonsai itu jadi…
Karena dibantu oleh banyak pihak…
Yang mengerjakan juga senang bisa menimba ilmu olah bambu ala jepang yang indah.

Rak2 buku dibuat dengan bambu yang diolah ala Jepang. Luar biasa indah berjajar di "rumah baca"

Apalagi tuan Nakanishi sangat jenaka penuh canda dan tawa juga umpatan2 yang segar ala jawatimuran yang terdengar lucu ditelinga…
Itulah yang membuatnya begitu nge"blended" menyatu dengan penduduk desa…


***


Kedatangan Tuan Nakanishi, guru Paijo ternyata membuat mak Paijo atau Sulastri seolah bergairah lagi hidupnya. Sulastri sebenarnya seorang wanita yang cantik mempesona, namun tempaan hidup yang penuh penderitaan membuatnya seolah tampak jauh lebih tua umurnya dari yang seharusnya hanya menjelang 40an.

Paijo juga merasakan gairah hidup dan semangat hidup menyala2 mak-nya. Dengan kemampuan memijat jarak jauh, tiap malam Paijo akhirnya membantu memijat mak-nya agar bisa kembali tampil mempesona kembali.

Malam2 sejak kedatangan tuan Kenji Nakanishi, Sulastri seolah gairah birahinya terangsang tinggi, tanpa disadarinya, Paijo melakukan pemijatan pada dirinya. Malam2 yang dingin itu selalu Sulastri menggeliat dan mendesah2 seolah wanita yang sedang mengalami rabaan, elusan dan rangsangan yang begitu tinggi sehingga tak bisa ditahannya dirinya mengalami orgasme yang luar biasa.

Hampir tiap malamnya Sulastri mengalami Big O….

Perlahan namun pasti….
Kecantikan Sulastri mengembang kembali…
Tubuhnya seolah mekar kembali menjadi bak seorang gadis yang sedang mekar2nya…
Susunya dan pantatnya kembali padat berisi dan sungguh mempesona…

Seolah gadis yang sedang dilanda birahi masa muda, Sulastri mulai mematut matut diri lagi, mulai tampil dengan baju dan pakaian yang tak lagi lusuh dan mulai memakai baju2 bagus dan pantas yang dibelikan oleh Paijo.

Sejak kedatangannya memang Paijo suka membelikan maknya baju2 baru sebagai hadiah. Bahakan sering maknya diajak jalan2 ke kota kabupaten untuk berbelanja baik alat rias dan baju2 baru, namun selama ini tak pernah atau jarang dikenakannya….

Perlahan namun pasti, Nakanishi pun mulai tertarik dengan penampilan Sulastri.

Apalagi kala pernah secara tak sengaja dirinya melihat Sulastri mengenakan baju tidur tipis yang tersingkap hingga sampai ke perut dan menampilkan paha mulus serta pantat yang seksi pemiliknya….

Entah sedang mesturbasi atau bermimpi, tampak oleh tuan Nakanish, Sulastri sedang meremas2 susunya yang terbuka…..

Susu yang padat berisi dan puting yang sungguh mempesona…
Tangannya tampak memelintir putingnya dan satu lagi mengelus2 memeknya dari luar celana dalamnya……

"Duuuh… ooooh"
"Aaashhhhhh"

Sulastri semakin tampil bergairah merangsang tubuhnya yang sangat sexy di hadapan tuan Nakanishi yang awalnya tak sengaja melihat sekilas kamar Sulastri, namun kemudia dia membuka pintu dan menikmati pemandangan didepannya.

Tuan Nakanishi sungguh terpesona melihat kemolekan tubuh dan kecantikan wajah Sulastri yang terpejam matanya sambil terus memerah susunya dan mengocok memeknya…
Tubuhnya menggeliat sangat erotis…
Desahannya sungguh sangat merangsang….

"Ossssshhhh...aaaaahhhh"
"Aaah aaaahhhh"

Desahan demi desahan Sulastri akhirnya mengantarkan dirinya mencapai big O…
Dan kemudian ambrug tertidur….

Tuan Nakanishi benar2 terpukau dan sangat terangsang oleh pemandangan dihadapannya…
Kontolnya membesar …
Sungguh tak disangkanya dirinya masih bisa terangsang oleh wanita lain selain Miyano…

Tak tahu dia, bahwa dibalik dinding kamar Sulastri, Paijo di kamarnya sedang pernafasan tersenyum senang melihat tubuh ibunya sudah menampakkan hasil pijatan2nya selama ini…

Hari itu tuan Nakanishi tidur lelap setelah onani sambil membayangkan tubuh indah Sulastri yang menggeliat dilanda birahi...


***

Hari itu……
Tepat sehari setelah "rumah baca" selesai dibuat...
Siang saat para pemuda istirahat…
Tiba2 datang satu truk paket berisi buku2 bagus…

"Ha ha ha tepat waktu Jo….
Ini sumbangan dari saya Jo….
Buat dibaca2 oleh masyarakat juga…
Masa kamu saja yang bisa berbuat buat orang lain Jo…. Ha ha ha…
Ayo jo… kita susun Jo…."

Itu belum semuanya….
Tiba2 datang teknisi dari telkom memasang sambungan internet dan wifi…

"Ha ha ha…
Satu lagi dari saya Jo….
Sambungan internet Jo, kebetulan kawanku yang kerja di Telkom mau ikutan nyumbang Jo…

Baca2 saja kalau ga berselancar pake internet juga susah berkembang Jo…."

Luar biasa sumbangan Tuan Nakanishi….
Paijo menjatuhkan dirinya di depan tuan Nakanishi…

"Duh tuan, terimakasih tuan…
Paijo sangat bangga bisa belajar dari Tuan"

"Ha ha ha bangun Jo….
Saya yang belajar dari kamu Jo…
Selama ini hidup saya hanya untuk diri saya sendiri, tapi kamu mengajari arti berbagi Jo….
Setidaknya ini bisa menjadi bahan cerita dengan Miyano kalau aku mati Jo….
Ha ha ha"

Tuan Nakanishi tertawa sambil mengalirkan air mata mengenangkan mendiang istrinya…..
Dan hanya Paijo yang tahu kenapa…

Para pemuda desa juga gadisnya sangat gembira menyambut banyaknya buku2 bagus yang tersedia di "rumah baca"

Ada majalah mode…
Ada majalah tentang sawah…
Ada majalah tentang kerajinan tangan….
Ada buku2 serial masakan yang berseri mulai dari masakan nasional hingga masakan nternasional…
Ada buku2 serial tentang buah dan bagaimana membudidayakannya.
Ada buku2 serial tentang berternak
Dan masih banyak lagi.

"Rumah baca" semakin semarak dan sangat menarik untuk dijadikan tempat membaca dengan koleksinya yang cukup lengkap….


***


Keesokan harinya….
Lagi2 penduduk kampung dan bahkan seluruh desa gempar lagi….

Datang rombongan pak Bupati beserta staf nya didampingi oleh pak Camat berkunjung…
Mereka membawa 20 kardus buku2 bacaan baru untuk disumbangkan di "Rumah Baca"

Berikut bangku2 beserta meja yang bisa digelar di halaman karena diset lengkap dengan atapnya yang berupa kain bercorak warna warni.

Halaman rumah Paijo yang sebenarnya cukup luas, penuh sesak oleh tamu2 yang hadir…

Entah dari mana datangnya tiba2 mengalir makanan dan minuman untuk para tamu. Tak henti2 sumbangan mengalir…

Pak Bupati dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian Paijo bagi penduduk desanya. Juga atas prestasinya di bidang Bonsai dan Catur.

Sekaligus beliau menyampaikan selamat datang dan sekaligus mengundang Tuan Nakanishi untuk hadir di dalam eksebisi catur dan bonsai di kabupaten.

Ternyata pak bupati tak tanggung2, beliau bekerja sama dengan percasi pusat dan penggemar bonsai level nasional untuk menggelar eksebisi tingkat nasional di kabupaten.

Gayung bersambut…

Tuan Nakanishi menyanggupi hadir di kedua acara tersebut dan akan membagikan ilmunya disana, tak itu saja…

"..... Tuan Bupati dan rombongan, tuan Camat dan rombongan, serta tuan kepala desa serta penduduk desa yang saya kagumi…

Saya disini sebenarnya ingin menengok murid saya dan sekaligus mempersiapkan keberangkatan kami dalam pameran keliling eropa sebulan lebih dari sekarang….

Saya mohon kerjasama seluruh pihak agar murid saya bisa dengan mudah mengurus surat2 msemacam paspor dan sebagainya….

Selama saya disini, saya membuka diri untuk membagikan ilmu saya, bagaimanapun juga saya juga akan mati, dan ingin dikenang sebagai warga penduduk desa ini….

Saya persilahkan pemuda pemudi yang ingin belajar catur atau bonsai rame2 belajar bareng murid saya Paijo dan Kresna dan akan saya dampingi langsung, semoga ke depan desa ini akan melahirkan bibit2 unggulan pengganti tulang2 saya yang sudah rapuh….."


***

Seolah gayung bersambut…
Sejak itu berdatangan kaum muda mudi yang ingin belajar di rumah baca dan teras bonsai…

Tak kurang mas Kresna ikut hadir mambantu juga dan memang dia disuruh oleh Tuan Nakanishi membantu…

Hanya pak Atmo yang tahu cerita ini….
Sambutan kejutan untuk Astrid sebelum keberangkatannya ke Perancis…..


***


Aneh...
Ada 3 orang gadis cantik jelita yang ikut belajar dirumah baca…
Entah dari mana mereka…
Selalu datang naik mobil bertiga…
Sepertinya mereka memasuki masa liburan di kampus hingga setiap hari bisa nongol di rumah baca…

Mereka belajar selalu didampingi oleh mas Kresna dan tuan Nakanishi…

Entah kenapa Paijo seolah enggan dekat dengan mereka…
Ada rasa enggan disana…
Ada rasa….. Ntahlah…

Bayu Andraswati
Bunga Setyowati
Nilam Cahyaningrum

Sejak datang hari pertama mereka, selalu saja mereka ingin berdekatan dengan Paijo….
Namun Paijo seolah tiba2 selalu sakit perut sehingga undur diri…
Dan tak muncul lagi…


***

Besoknya hari ke-4

"Mas Paijo, sudah sakit perut belum ?"

"Eh… anu…."
Sambil garuk2 kepala…

"Iiih… mas Paijo ini anunya masa di kepala sih?"

"Eh anu…. Duh anu…."

"Isssh bicara sama Nilam kok anu2 terus sih mas? Anunya kenapa mas?
Sakit, mau diapain sama Nilam mas anunya?"

"Eeh...anu...duuhhhh"


***

Ha ha ha
Anu….
Anuku…
Anumu…

Pokok e …

Salam Edan E

 
MIYANO



BAB 03
RUMAH BACA KEDUA




Paijo datang cepat dan menjatuhkan dirinya di depan tuan Kenji Nakanishi…

Memberikan sembah kepada gurunya yang selama ini mendidiknya….

"Selamat datang tuan, baik2 sajakah selama ini ?"

"Ha ha ha Jo….
Punya murid bajingan macam kamu, mau mati juga susah aku…
Disuruh main catur di jakarta eh kamu malah main di kelas kampung…
Ha ha ha…
Memalukan sekali…"

"Duh tuan, maaf tuan, Paijo terpaksa ikut demi menghormati pak Camat tuan…
Maaf…."

"Ha ha ha
Sulastri, baik2 sajakah kamu selama ini?
Anakmu mau aku ajak keliling eropa boleh ?"

"Duuh Kenji, terima kasih telah mengambil anakku sebagai murid, kau ajak kemana saja boleh…
Biarlah paijo terbang tinggi jauh mencapai cita2nya.
Aku biarlah disini menunggunya.
Toh nanti dia bakalan pulang juga

Mari masuk…
Maaf rumah kami kecil…."

"Ha ha ha….
Sepanjang jalan aku benar2 pengen lihat rumah Paijo yang begitu dipujikan orang2…
Ternyata benar2 luar biasa….

Jo….
Angkat tasku…
Antar aku masuk"

"Baik tuan…."

Paijo kemudian mengambil tas milik tuan Kenji Nakanishi masuk kedalam rumah…

Penduduk kampung Paijo masih saja kepo menunggu di depan rumah Paijo…


***

Isyu memang berhembus melebihi kecepatan suara.
Paijo ternyata murid orang jepang…
Ilmunya luar biasa…
Paijo mau keliling eropa…

Begitu gila isyu itu merebak sampai2 akhirnya telinga para pembesarpun tahu…

Kenji Nakanishi
Grand Master Internasional
Master of Bonsai

Datang berkunjung ke rumah Paijo….
Paijo ternyata murid Tuan Kenji Nakanishi…

Sebelum petang menjelang, para pecinta catur dan pecinta bonsai, di Magetan akhirnya tahu mereka kedatangan tamu luar biasa….


***

"Tuan….
Boleh saya memeriksa tuan dulu ?
Maaf waktu itu belum sampai tuntas saya mengobati tuan"

"Ha ha ha Jo….
Bajingan betul kamu ini ha ha ha ha
Belum juga minum teh sudah kamu mau siksa aku…
Hayolah jo biar kamu puas"

Sejurus kemudian Paijo memeriksa kondisi tuan Nakanishi….
Terbelalak mata Paijo…

"Duh tuan….
Hamba bersyukur, tuan sudah sehat betul saat ini"

"Ha ha ha….
Pengobatan kamu sungguh luar biasa Jo…
80% penyakitku sembuh…
Aku hanya tinggal menjalani pernafasan saja untuk pemulihannya…
Begitu sehat aku kemari, menengok kamu sekaligus ingin mengajak kamu jalan2 ke eropa, ada undangan buatku disana, cuma rasanya aku butuh kamu dampingi…."

"Duh tuan, hamba bersyukur telah bisa membantu kesembuhan bagi tuan…
Soal ke eropa….
Duh…
Saya harus menyelesaikan rumah saya dulu tuan…
Rumah saya yang lama sedang saya perbaiki untuk jadi rumah baca tuan…"

"Ha ha ha, 3 bulan lagi kita berangkat, kamu harus ikut. Sekarang saya tinggal disini menemani kamu Jo…
Sekaligus berlatih ilmu rahasia Nakanishi bersamamu sebelum berangkat"

"Duuh terima kasih tuan…
Kebetulan saya membangun rumah ini dengan 3 kamar tuan, cuma sangat sederhana tuan, semoga tuan berkenan"

"Ha ha ha Sulastri, kau tak keberatan khan aku tinggal disini sambil mendidik Paijo?"

"Duh Kenji, terima kasih telah bersedia tinggal disini, saya suka menerima kamu sebagai tamuku…
Silahkan diminum ini wedhang ronde, kebetulan tadi saya bikin…."

"Ha ha ha….
Jo, mak mu ini dulu sahabat miyano paling dekat. Begitu menghilang dulu, Miyano sangat bersedih, makanya aku keliling daerah sini sampai menemukan kamu"


***

Kedatangan tuan Nakanishi di rumah Paijo begitu menggemparkan kisah Paijo yang luar biasa menjadi lebih luar biasa karena ajakan keliling eropa…

Belum lagi sebulan Paijo menggemparkan penduduk desa karena mambuat sendiri rumahnya, disusul penghargaan dari pak Camat lanjut ke juara catur sampai menjadi trending topik di kabupaten gara2 bonsainya…

Ini malah mau keliling eropa
Meleleh para gadis….
Meleleh para orang tua yang memiliki anak gadis…


***


"Mmmm Jo, kenapa buat "rumah baca" disini kamu Jo ?"

"Duh tuan, Paijo masih ingin baca2 menambah ilmu tuan, lagi pula disini banyak anak2 yang ga sekolah kaya Paijo tuan, biarlah nanti "rumah baca" ini menjadi tempat bacaan teman2 yang ingin belajar"

"Ha ha ha… bagus Jo bagus, mmmm buku2nya bagaimana Jo?"

"Sebagian Paijo menyisihkan hasil sawah buat beli2 buku di pasar loak yang masih bagus tuan, lumayan untuk dipajang nanti meski ga banyak tapi cukup beragam tuan, nanti tiap panen Paijo tambah lagi bukunya, da beli buku bekas juga lumayan tuan. Maklum Paijo harus atur2 untuk keperluan membesarkan sawah dan ladang tuan"

"Mmmm disana ada bangunan apa Jo?"

"Oh itu, belum jadi tuan, itu nanti semacam bangunan penghubung dr rumah ke rumah baca, semacam pergola tuan tapi beratap…

Rencananya sih disana saya buat semacam area bonsai tuan, tepat di sisi kamar untuk tamu tuan.

Itulah yang ada dikepala saya tuan"

"Mmmmm teras bonsai di sisi sana mau dibongkarkah ?"

"Tidak tuan, rencananya saya tetap buat teras bonsai disana tapi yang disana buat orang luar lah tuan. Yang disini buat dilihat sendiri, semacam simpanan saja. Kalau disana selalu dibeli orang tuan, habis nanti bonsai saya dibeli terus sama orang2"

"Ha ha ha, akhirnya kamu mikir juga.
Aku baca2 di internet bonsai Paijo sampai dihargai ratusan juta ya ? Ha ha ha"

"Itulah tuan, kolektor bonsai beli disini puluhan, mereka jual ratusan… "

"Ha ha ha itulah bisnis Jo, biarkan saja, merekalah yang nanti ikut melambungkan namamu dan menaikkan harga jual bonsaimu, syukur kamu punya simpenan, itu anggap saja tabunganmu lah, ha ha ha"


***

Bagitulah keseharian Paijo dan Tuan Nakanishi…
Berbincang santai kala Paijo di rumah membangun "rumah baca" dan teras bonsai dalam sebagai penghubung antara rumah dan "rumah baca".

3 hari sudah tuan Nakanishi tinggal di rumah Paijo. Bahkan turut membantu mambuat "rumah baca" sehingga belum juga seminggu, rumah baca sudah kelihatan wujudnya…

Sungguh sangat indah kelihatannya meski belum selesai. Tuan Nakanishi ternyata memiliki ketrampilan olah bambu yang luar biasa. Kehadirannya seolah magnet bagi penduduk kampung Paijo.

Mereka suka datang melihat2 dan membantu juga membangun "rumah baca" apalagi setelah tahu bahwa bangunan itu nantinya buat anak2 kampung bisa ikut belajar dan membaca disana…

Pak Haji Nur ikut menyumbang bahan2 bangunan malah.

Pak kades juga semakin trenyuh dengan niatan Paijo ikut menjanjikan sumbangan berupa buku2 dan majalah.

Hanya sepuluh hari "rumah baca" dan teras dalam Bonsai itu jadi…
Karena dibantu oleh banyak pihak…
Yang mengerjakan juga senang bisa menimba ilmu olah bambu ala jepang yang indah.

Rak2 buku dibuat dengan bambu yang diolah ala Jepang. Luar biasa indah berjajar di "rumah baca"

Apalagi tuan Nakanishi sangat jenaka penuh canda dan tawa juga umpatan2 yang segar ala jawatimuran yang terdengar lucu ditelinga…
Itulah yang membuatnya begitu nge"blended" menyatu dengan penduduk desa…


***


Kedatangan Tuan Nakanishi, guru Paijo ternyata membuat mak Paijo atau Sulastri seolah bergairah lagi hidupnya. Sulastri sebenarnya seorang wanita yang cantik mempesona, namun tempaan hidup yang penuh penderitaan membuatnya seolah tampak jauh lebih tua umurnya dari yang seharusnya hanya menjelang 40an.

Paijo juga merasakan gairah hidup dan semangat hidup menyala2 mak-nya. Dengan kemampuan memijat jarak jauh, tiap malam Paijo akhirnya membantu memijat mak-nya agar bisa kembali tampil mempesona kembali.

Malam2 sejak kedatangan tuan Kenji Nakanishi, Sulastri seolah gairah birahinya terangsang tinggi, tanpa disadarinya, Paijo melakukan pemijatan pada dirinya. Malam2 yang dingin itu selalu Sulastri menggeliat dan mendesah2 seolah wanita yang sedang mengalami rabaan, elusan dan rangsangan yang begitu tinggi sehingga tak bisa ditahannya dirinya mengalami orgasme yang luar biasa.

Hampir tiap malamnya Sulastri mengalami Big O….

Perlahan namun pasti….
Kecantikan Sulastri mengembang kembali…
Tubuhnya seolah mekar kembali menjadi bak seorang gadis yang sedang mekar2nya…
Susunya dan pantatnya kembali padat berisi dan sungguh mempesona…

Seolah gadis yang sedang dilanda birahi masa muda, Sulastri mulai mematut matut diri lagi, mulai tampil dengan baju dan pakaian yang tak lagi lusuh dan mulai memakai baju2 bagus dan pantas yang dibelikan oleh Paijo.

Sejak kedatangannya memang Paijo suka membelikan maknya baju2 baru sebagai hadiah. Bahakan sering maknya diajak jalan2 ke kota kabupaten untuk berbelanja baik alat rias dan baju2 baru, namun selama ini tak pernah atau jarang dikenakannya….

Perlahan namun pasti, Nakanishi pun mulai tertarik dengan penampilan Sulastri.

Apalagi kala pernah secara tak sengaja dirinya melihat Sulastri mengenakan baju tidur tipis yang tersingkap hingga sampai ke perut dan menampilkan paha mulus serta pantat yang seksi pemiliknya….

Entah sedang mesturbasi atau bermimpi, tampak oleh tuan Nakanish, Sulastri sedang meremas2 susunya yang terbuka…..

Susu yang padat berisi dan puting yang sungguh mempesona…
Tangannya tampak memelintir putingnya dan satu lagi mengelus2 memeknya dari luar celana dalamnya……

"Duuuh… ooooh"
"Aaashhhhhh"

Sulastri semakin tampil bergairah merangsang tubuhnya yang sangat sexy di hadapan tuan Nakanishi yang awalnya tak sengaja melihat sekilas kamar Sulastri, namun kemudia dia membuka pintu dan menikmati pemandangan didepannya.

Tuan Nakanishi sungguh terpesona melihat kemolekan tubuh dan kecantikan wajah Sulastri yang terpejam matanya sambil terus memerah susunya dan mengocok memeknya…
Tubuhnya menggeliat sangat erotis…
Desahannya sungguh sangat merangsang….

"Ossssshhhh...aaaaahhhh"
"Aaah aaaahhhh"

Desahan demi desahan Sulastri akhirnya mengantarkan dirinya mencapai big O…
Dan kemudian ambrug tertidur….

Tuan Nakanishi benar2 terpukau dan sangat terangsang oleh pemandangan dihadapannya…
Kontolnya membesar …
Sungguh tak disangkanya dirinya masih bisa terangsang oleh wanita lain selain Miyano…

Tak tahu dia, bahwa dibalik dinding kamar Sulastri, Paijo di kamarnya sedang pernafasan tersenyum senang melihat tubuh ibunya sudah menampakkan hasil pijatan2nya selama ini…

Hari itu tuan Nakanishi tidur lelap setelah onani sambil membayangkan tubuh indah Sulastri yang menggeliat dilanda birahi...


***

Hari itu……
Tepat sehari setelah "rumah baca" selesai dibuat...
Siang saat para pemuda istirahat…
Tiba2 datang satu truk paket berisi buku2 bagus…

"Ha ha ha tepat waktu Jo….
Ini sumbangan dari saya Jo….
Buat dibaca2 oleh masyarakat juga…
Masa kamu saja yang bisa berbuat buat orang lain Jo…. Ha ha ha…
Ayo jo… kita susun Jo…."

Itu belum semuanya….
Tiba2 datang teknisi dari telkom memasang sambungan internet dan wifi…

"Ha ha ha…
Satu lagi dari saya Jo….
Sambungan internet Jo, kebetulan kawanku yang kerja di Telkom mau ikutan nyumbang Jo…

Baca2 saja kalau ga berselancar pake internet juga susah berkembang Jo…."

Luar biasa sumbangan Tuan Nakanishi….
Paijo menjatuhkan dirinya di depan tuan Nakanishi…

"Duh tuan, terimakasih tuan…
Paijo sangat bangga bisa belajar dari Tuan"

"Ha ha ha bangun Jo….
Saya yang belajar dari kamu Jo…
Selama ini hidup saya hanya untuk diri saya sendiri, tapi kamu mengajari arti berbagi Jo….
Setidaknya ini bisa menjadi bahan cerita dengan Miyano kalau aku mati Jo….
Ha ha ha"

Tuan Nakanishi tertawa sambil mengalirkan air mata mengenangkan mendiang istrinya…..
Dan hanya Paijo yang tahu kenapa…

Para pemuda desa juga gadisnya sangat gembira menyambut banyaknya buku2 bagus yang tersedia di "rumah baca"

Ada majalah mode…
Ada majalah tentang sawah…
Ada majalah tentang kerajinan tangan….
Ada buku2 serial masakan yang berseri mulai dari masakan nasional hingga masakan nternasional…
Ada buku2 serial tentang buah dan bagaimana membudidayakannya.
Ada buku2 serial tentang berternak
Dan masih banyak lagi.

"Rumah baca" semakin semarak dan sangat menarik untuk dijadikan tempat membaca dengan koleksinya yang cukup lengkap….


***


Keesokan harinya….
Lagi2 penduduk kampung dan bahkan seluruh desa gempar lagi….

Datang rombongan pak Bupati beserta staf nya didampingi oleh pak Camat berkunjung…
Mereka membawa 20 kardus buku2 bacaan baru untuk disumbangkan di "Rumah Baca"

Berikut bangku2 beserta meja yang bisa digelar di halaman karena diset lengkap dengan atapnya yang berupa kain bercorak warna warni.

Halaman rumah Paijo yang sebenarnya cukup luas, penuh sesak oleh tamu2 yang hadir…

Entah dari mana datangnya tiba2 mengalir makanan dan minuman untuk para tamu. Tak henti2 sumbangan mengalir…

Pak Bupati dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian Paijo bagi penduduk desanya. Juga atas prestasinya di bidang Bonsai dan Catur.

Sekaligus beliau menyampaikan selamat datang dan sekaligus mengundang Tuan Nakanishi untuk hadir di dalam eksebisi catur dan bonsai di kabupaten.

Ternyata pak bupati tak tanggung2, beliau bekerja sama dengan percasi pusat dan penggemar bonsai level nasional untuk menggelar eksebisi tingkat nasional di kabupaten.

Gayung bersambut…

Tuan Nakanishi menyanggupi hadir di kedua acara tersebut dan akan membagikan ilmunya disana, tak itu saja…

"..... Tuan Bupati dan rombongan, tuan Camat dan rombongan, serta tuan kepala desa serta penduduk desa yang saya kagumi…

Saya disini sebenarnya ingin menengok murid saya dan sekaligus mempersiapkan keberangkatan kami dalam pameran keliling eropa sebulan lebih dari sekarang….

Saya mohon kerjasama seluruh pihak agar murid saya bisa dengan mudah mengurus surat2 msemacam paspor dan sebagainya….

Selama saya disini, saya membuka diri untuk membagikan ilmu saya, bagaimanapun juga saya juga akan mati, dan ingin dikenang sebagai warga penduduk desa ini….

Saya persilahkan pemuda pemudi yang ingin belajar catur atau bonsai rame2 belajar bareng murid saya Paijo dan Kresna dan akan saya dampingi langsung, semoga ke depan desa ini akan melahirkan bibit2 unggulan pengganti tulang2 saya yang sudah rapuh….."


***

Seolah gayung bersambut…
Sejak itu berdatangan kaum muda mudi yang ingin belajar di rumah baca dan teras bonsai…

Tak kurang mas Kresna ikut hadir mambantu juga dan memang dia disuruh oleh Tuan Nakanishi membantu…

Hanya pak Atmo yang tahu cerita ini….
Sambutan kejutan untuk Astrid sebelum keberangkatannya ke Perancis…..


***


Aneh...
Ada 3 orang gadis cantik jelita yang ikut belajar dirumah baca…
Entah dari mana mereka…
Selalu datang naik mobil bertiga…
Sepertinya mereka memasuki masa liburan di kampus hingga setiap hari bisa nongol di rumah baca…

Mereka belajar selalu didampingi oleh mas Kresna dan tuan Nakanishi…

Entah kenapa Paijo seolah enggan dekat dengan mereka…
Ada rasa enggan disana…
Ada rasa….. Ntahlah…

Bayu Andraswati
Bunga Setyowati
Nilam Cahyaningrum

Sejak datang hari pertama mereka, selalu saja mereka ingin berdekatan dengan Paijo….
Namun Paijo seolah tiba2 selalu sakit perut sehingga undur diri…
Dan tak muncul lagi…


***

Besoknya hari ke-4

"Mas Paijo, sudah sakit perut belum ?"

"Eh… anu…."
Sambil garuk2 kepala…

"Iiih… mas Paijo ini anunya masa di kepala sih?"

"Eh anu…. Duh anu…."

"Isssh bicara sama Nilam kok anu2 terus sih mas? Anunya kenapa mas?
Sakit, mau diapain sama Nilam mas anunya?"

"Eeh...anu...duuhhhh"


***

Ha ha ha
Anu….
Anuku…
Anumu…

Pokok e …

Salam Edan E
Eeee kepala anu nya paijo di apain sama nilam,,, wkwkwk,, matap suhu,, matur nuwun update e,, salam edan, ora edan ora keduman
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd