Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT MIYANO

Waaaah .... ono opo kah areb fes 53 ra ono afdet .... wes jubel komene .... tangi wooooy .... sehat terus mr.pm
 
We ladalah paijo lali rek...
Jo..pai...joo.....
Astrid iku ojo d dekep terus lah
 
MIYANO




BAB 08
KEBAHAGIAAN ITU….



Pagi itu papa dan mama Astrid datang ke rumah Paijo. Berdua saja mereka, karena memang mereka tahu kalau Astrid tidur di rumah Paijo dari mas Kresna.

Sudah 2 hari mereka ada di Magetan dan menginap di hotel dekat alun2 Magetan untuk kelancaran kegiatan pameran dan eksebisi di kabupaten.

Mama Astrid memang ikut hadir mendampingi suaminya selama kegiatan eksebisi yang juga ada acara semacam workshop yang diasuh oleh papa Astrid dan tuan Nakanishi gang mengulas soal catur dan kiat2 belajar menjadi pecatur handal bagi para pemula.

Kegiatan yang sangat padat dan berkesan bagi mereka berdua, tampak antusiasme para pemula dan bahkan ada pelajar yang masih SMP juga antusias mengikuti workshop yang memang digelar gratis.

Selama acara kemarin, mama Astrid mendampingi putranya mas Kresna dalam memamerkan bonsai2 milik tuan Nakanishi, Paijo dan bonsai2 miliknya.

Astrid juga ikut mendampingi mereka. Namun lebih seringnya Astrid bergabung dengan Nilam, Bunga dan Bayu di pameran tersebut.

Bagaimanapun mereka saling kenal karena orang tua mereka bersahabat dan sering mengadakan pertemuan.

Mereka berdua ngobrol akrab, saling canda dan tawa.

"Hei Astrid, itu kangmasmu Paijo benar2 luar biasa ya…
Susah didekati dan diajak omong dia…
Kami ini kurang cantik dan sexy kaya apa, nengok saja dia ga lho…
Gila…"

"Hi hi hi, kasihan deh lu…
Memang kalau ga kita duluan maju susah dia bergerak Nilam…"

"Hi hi hi iya, kayaknya kalau diterusin aku godain dia, bisa2 aku yang kepincut beneran sama Paijo…"

"Awas kalau itu terjadi ya…."

"Hi hi hi iya neng iya…
Tapi aku kayaknya beneran jadi pengen sama mas Paijomu…. Mmmmm
Kalau kau ga bisa balikan sama dia, aku ga janji deh"

So….
Kamu usaha yang keras dapetin dia, atau buatku saja…

Mmm...
Eh nanti kamu kagetin saja dia waktu turun dari panggung ya Astrid, biar dia ga bisa lari lagi"

"Hi hi hi, iya deh iya…
Aku rencananya memang gitu kok, kalau semuanya dah kelar dan beres aku baru nongol deh mendadak di bawah panggung pas tangganya…
Makasih ya sudah bantuin jagain pangeranku itu…"

"Akur deh…
Asal bantuin aku dapat mas Kresna ya….?"

"Siap nona…."

"Hi hi hi hi*

Itulah kenapa Astrid akhirnya muncul di depan Paijo tepat setelah acara penganugrahan pemghargaan pemenang selesai…

Sebenarnya hati Nilam sedikit perih karena entah kenapa, akhirnya dirinya malah jatuh cinta kepada Paijo. Cuma perjanjiannya dengan Astrid untuk membantunya mendapatkan Paijo merupakan penghalang langkahnya…

Andai saja Nilam belum membuat perjanjian dengan Astrid, sepertinya saat ini Paijo sudah diperolehnya dan menjadi kekasihnya….

Sebenarnya tinggal selangkah lagi itu terjadi, cuma…
Janji adalah janji….

Nilam melenguh mendesah penuh kekecewaan malam itu akibat dirinya merasa tertekan dengab rasa cintanya pada Paijo yang tak tersampaikan….

Tapi Nilam adalah gadis yang optimis….
Setidaknya dia memiliki keyakinan akan mendapatkan Kresna….


***


Siang itu sekitar pukul 10 pagi, Pak Menteri datang lagi kerumah Paijo….
Seperti biasa, di depan dan belakang ada dua raider mengawal…

"Cuuukk, jian pak menteri iki rek….
Mbok teko glondangan dewe ra iso tah ?"
(Kalau datang sendirian saja ga bisa kah)

"Aasuuuu kowe mo, jian kadal kon iku, ha ha ha gara2 kamu mau ngajak ngobrol disini sekarang tiketku hangus, bajingan kamu Mo ha ha ha"

"Hei kunyuk…. Duduk dulu napa?, datang2 main maki saja kau nih kunyuk. Ini Sulastri bikin kopi enak ini, kunyuk"

"Ha ha ha , bajingan kau ini Kenji, makanya kamu betah, alasan saja si Paijo, ha ha ha, palingan kamu minta kopi diladeni makan ikan penyet tiap hari kau, ha ha ha"

"Cuuuk bener itu kunyuk, bajingan satu ini bener2 kok habis2in makanan kerjanya ha ha ha"

Itulah persahabatan….
Mereka bertiga adalah kawan2 pecinta catur…
Mereka tak dihalangi oleh negara dan bahasa…
Sebenarnya kalau bapaknya Paijo masih ada, pasti akan ikutan disana ngobrol sambil saling maki.


***


"Pak Fadil, papa Ito, silahkan dinikmati kolak buatan Astrid, semuanya hasil ladang di belakang"

"Terima kasih anakku sayang, Hei kunyuk, cobain masakakan anakku ini, dijamin kamu ketagihan ha ha ha"

"Ha ha ha, Bajingan, gimana ceritanya kamu dipanggil papa?"

"Bajingan satu ini memang kok, bayangin saja kunyuk, sudah muridku Paijo diambilnya, anak perempuanku juga diambilnya diaku sebagai anak, ha ha ha"

"Mantaaap, bajingan ini kalau ketemu anakku palingan diambil juga sebagai anak, ha ha ha"

"Ha ha ha, kayaknya bukan aku yang bakalan gatel kunyuk, tuh lihat anaknya Atmo deket2 sama Nilam Anakmu, sebentar lagi kayaknya minta kawin tuh anak ha ha ha"

"Sebentar, sebantar…. Itu Kresna anakmu laki2 yang dulu itu Mo?"

"Iya Dil, dia baru saja putus sama pacarnya gara2 gurunya sableng minta ditemenin terus disini, jadi we pacarnya kabur, ha ha ha
Untung disini ada anakmu jadi dia rada2 betah, ha ha ha"

"Tahu gitu aku plonco dulu si Kresna. Ha ha ha asuuu aku ga tahu soalnya kalau itu anakmu yang dulu suka kamu ajak Mo"

"Ha ha ha, untung si bajingan satu ini paham betul kamu gimana, kalau tidak anakku bisa2 menderita jantungan gara2 kamu"

"Ya iyalah slompret, si kunyuk ini rajanya wong edan, heran juga aku kok bisa jadi menteri dia, ha ha ha, makanya Kresna ga tak kenalin sebagai anaknya kamu Mo"

"Aaseemmmmm, heei Kresnaaaaaa sini kamu"

Pak Fadil berteriak kencang sekali sehingga semuanya kaget dan menoleh, tak terkecuali si Kresna yang lagi mojok sama Nilam.

Entah juga kenapa Nilam kok bisa dekat sama Kresna, boleh jadi karena patah hati melihat mesranya Paijo dan Astrid kemaren…
Boleh jadi karena rayuan si Kresna yang lagi jomnlo, yang pasti dua anak manusia yang sedang sakit hati ini bersama mendekatkan diri…

Kresna buru2 datang,

"Ya pak menteri, ada apa pak ?"

"Kamu tahu aku bapaknya Nilam haaah?"

"Ya baru tahu pak, Nilam ga kasih tahu pak, maaf"

"Kamu suka sama Nilam haaah"

"Maksudnya bagaimana pak? Duh"

"Hei anak lelaki kok aduh2 saja, kamu suka sama Nilam ?"

"Iya pak suka…."

"Kenapa ga kemari minta restuku haaah!"

"Duh pak baik pak"

Cepat2 Kresna mencium tangan pak Fadil dan berkata :

"Saya Kresna pak, mohon restunya untuk mendekati anak bapak"

"Lho kok mendekati saja….?
Kamu ga tertarik nikah sama dia haaahhh!"

"Saya eh saya tertarik pak cuma belum tentu anak bapak tertarik sama saya, maaf"

"Ha ha ha ha, yo tak restui, kamu boleh pacaran dan menikahi anakku kalau dia mau, ya sudah kamu sana sama Nilam lagi"

Lemas Kresna kala melihat papanya dan tuan Nakanishi tertawa terbahak2…
Akhirnya tahulah dia sudah dikerjain oleh bapaknya Nilam.


****


"Hi hi hi, kena kamu mas sama bapakku dikerjain hi hi hi, syukurin"

"Ha ha ha, dasar orang tua edan ngumpul semua, jadi we kita yang muda2 ini kena getahnya. Ha ha ha tapi mas Kresna plong dek"

"Plong kenapa mas?"

"Plong rasanya jadi bisa minta restu deketin dek Nilam… ha ha ha, bebas pacaran kalau adek mau jadi pacar mas"

"Hi hi hi, ayok lah kita pacaran, biar papa dan bapaknya mas kheki"

"Ha ha ha, ayok dek…."

Keduanya lantas berpelukan mesra dan kemudian bangkit sambil bergandengan tangan menuju keluar…

"Hai anak muda, mau kemana kau?"

"Maaf pak, sesuai restunya, saya pacaran dulu sama Nilam pak"

"Bajingan kau, kok langsung jadian sih?"

" hi hi hi, papa sih kasih ijin langsung, jadi Nilam khan harus nurut pa"

"Aseeem …..cuuukkkk, yo wes kono ndang minggat ha ha ha"

"Kena kau kunyuk ha ha ha ha"

"Sebentar kamu anak gadis nya si kunyuk, sini kamu"

"Iya papa….."

"Kok manggil papa sih?"

"Lha harus panggil siapa pa, papa khan papanya mas Kresna, apan mas Kresnanya sudah minta restu di depan papa, jadi ya sudah saya nurut saja pa"

"Ha ha ha, aseeeem yo wes….
Kamu baik2 saja ya sana pergi dulu, bapakmu biar aku yang urusi"

"Baik pa, saya pamit dulu, mari papa ito"

"Lho kamu kok nyebut papa ito juga?"

"Habisnya jadi minta murid ga dianggep, ya minta saja jadi anak angkat"

"Ha ha ha, baik2 lah kamu jadi anak angkatku….
Ha ha ha"

"Terima kasih papa ito…"


***


Paijo benar2 bersyukur dengan kehangat yang tercipta karena hubungan para sahabat bapaknya begitu erat tersuguh dihadapannya.

Paijo menyadari tanpa campur tangan tuan Nakanishi gurunya dan pak Atmo tentunya dirinya bukan siapa2. Dan Paijo memahmi bahwa tanpa campur tangan paman Fadil tentunya acara besar2an yang melambungkan namanya di kabupaten Magetan tak akan tergelar juga.

Paijo benar 2 terharu oleh keakraban sahabat2 bapaknya dan pengorbanan mereka untuk dirinya dan keluarganya.

Paijo juga akhirnya menyadari kehadiran Nilam juga merupakan kepanjangan tangan paman Fadil demi dirinya dan juga ada tujuan lain yaitu untuk mengetahui perasaannya kepada Astrid sudah berubah atau belum.

Luar biasa langkah catur para tetua itu untuk merangkapkan jodoh bagi putra putri mereka seolah bukan merupakan perjodohan, semuanya berjalan alami seolah tanpa paksaan.

Paijo teringat dengan maknya yang disela2 persiapan acara eksibisi catur dan bonsai kemaren.

"Nak, kemari, mak mau bicara denganmu penting"

"Ada apa mak ?"

"Duh anakku, mak ingin tahu pendapatmu saja nak?"

"Soal apa mak ?"

"Begini, tuan Nakanishi kemaren melamar mak untuk jadi istrinya, bagaimana menurutmu ?"

Paijo terdiam lama sekali….
Baginya ada sedikit kekagetan dan rasa tak percaya…
Ada kebingungan dan rasa haru juga untuk maknya…
Ada kebimbangan soal kebahagiaan maknya
Ada kebahagiaan buat mak dan tuan Nakanishi yang mamang sudah lama hidup sendiri.

"Mmmm mak bahagiakah dengan itu ?"

"Mak terserah kamu nak, bagi mak sekarang, kebahagiaan kamu adalah yang paling utama nak, asal kamu bahagia mak bahagia nak…"

"Duuh mak, kalau bagi Paijo kebahagiaan mak adalah yang paling utama mak, Paijo senang kalau mak bisa berbahagia dan Paijo yakin bapak dan ibu Miyano juga demikian mak…."

"Terima kasih anakku kalau kamu merestui pernikahan kami…"

"Kapan mak mau menikahnya ?"

"Sebelum kamu berangkat ke eropa nak"

"Baik mak, Paijo sangat bahagia melihat mak bisa berbahagia mak…."

Saat itu Paijo melihat maknya sangat bahagia dengan persetujuannya. Sesungguhnya Paijo sangat berbahagia melihat maknya begitu bahagia...


***

Hari ini Paijo benar2 sangat bahagia dan lega, ssetidaknya dirinya merasa sudah bisa melangkah maju kedepan bersama Astrid.

Kebahagiaan ibunya seolah sudah dikemas dan dibingkai indah oleh tuan Nakanishi dalam mahligai pernikahan dalam waktu dekat.

Dan dirinya punya waktu 2 tahun sampai selesainya kuliah S2 Astrid di kota Paris, perancis, waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri untuk meraih semua angan2nya selama ini di desa tercintanya.

Dalam 2 tahun Paijo berkeinginan memperbesar sawah ladangnya sekaligus membuat peternakan sapi dan kambing yang lebih luas lagi.

Ada banyak rancangan di kepalanya dalam dua tahun ini, bagaimana dia menciba membuat sawah2 yang lebih bagus lagi dan ladang2 yang juga produktif, tidak saja dengan pohon kayunya tetapi dengan pohon buahnya juga satu tanaman yang membuat Paijo tertarik…. Kopi.

Puluhan kambing dan Sapinya yang selama ini seolah asal2an dikembangkan rencannya juga akan dibuat lebih bagus lagi, baik kandangnya dan sistem pakannya.

Setidaknya Paijo sudah memulai menanam di beberapa ladangnya rumput2 berkualitas untuk penggemukan dan makanan lain yang juga sedang dirancangnya untuk diujicobakan.

Tak hanya itu, dirinya bertekad untuk membuatkan tuan Nakanishi rumah bonsai yang lebih bagus dan besar dengan ruang pamer yang juga lega sehingga beliau betah di sini.

Angan Paijo melambung tinggi penuh dengan rencana2 dan mimpi yang luar biasa bagi maknya dan dirinya 2 tahun kedepan.

Bagaimanapun juga Paijo ingin Astrid bahagia mendampinginya dan tak ingin kekasihnya hidup susah. Rasa cintanya pada Astrid sungguh telah meluber memenuhi segenap hati dan pikirannya saat ini.

Tak terasa Paijo tersenyum….


***

Ha ha ha…
Gimana ?
Suka tak ?

Ha ha ha


Salam Edan E
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd