Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT MIYANO

Bimabet
MIYANO



BAB 14
EROPA



Minggu sedih….
Perpisahan paling mengharukan terjadi sekali lagi,
Namun kali ini 2 pasang kekasih yang berpisah…
Paijo - Astrid
Kresna - Nilam

Pasangan fenomenal minggu terakhir kemarin yang merupakan pasangan yang sangat memukau di desa Paijo selain kehebohan pasangan antara Tuan Kenji dan Nyonya Sulastri…

Sejak menikah, orang2 di desa malu untuk menyebut Sulastri dengan nama begitu saja. Mereka semua yang di kampung atau lebih luas lagi di desa merasa tak elok kalau memperlakukan Sulastri layaknya mereka dulu biasa lakukan.

Bagaimanapun dulu miskinnya beliau, beliau tak pernah minta2 tolong. Setengah diacuhkan di desa dan di kampungnya, tapi masih mau membantu sesama…
Mengangkat harkat, taraf hidup dan kemajuan di kampung dan di desa bahkan sampai terasa hingga ke semua kecamatan di seantero kabupaten…

Itulah, kenyataan yang sangat membanggakan dan penduduk merasa malu kalau hanya memanggil beliau dengan sebutan nama seperti selama ini.

Memang Paijo adalah sosok yang paling dominan, tapi diyakini juga unsur atau perjuangan Sulastri sebagai ibu bukanlah sedikit bagi Paijo dan otomatis bagi seluruh masyarakat yang merasakan manfaat…


***

Bagi masyarakat kampung, lebih luas lagi masyarakat desa bahkan sampai dengan tingkat kabupaten, pertunangan Paijo yang bukan merupakan anak sekolahan, yang lulus SD pun tidak, dengan Astrid yang merupakan anak dari pejabat yang menjadi penasehat Presiden jelas merupakan fenomena luar biasa…

Memberikan semangat baru bagi para pemuda dan pemudi untuk berjuang keras dan berprestasi…
Kisah cinta antara pembantu dan majikan yang luar biasa…
Yang awalnya beruraikan air mata…
Hingga akhirnya menjadi semanis madu…

Kisah Paijo dan Astrid, entah dari siapa awalnya yang menghembuskan seolah menjadi kisah wajib yang harus diketahui oleh anak2 muda sekabupaten…

Bagaimana perihnya hidup bisa dibalikkan dengan perjuangan dan do'a seorang ibu…
Bagaimana perjuangan bisa membuat perbedaan…
Bagaimana cinta pada ibu bisa menghasilkan segala kehebatan dan keberhasilan yang bahkan menembus batas kemustahilan…
Bagaimana indahnya cinta akan bisa terwujud dengan segala perjuangan dan do'a…
Bagaimana tetap merendah dan menjadi orang yang bisa bergaul dengan siapa saja…

Paijo - Astrid merupakan fenomena pendobrak zaman, seolah kisah katak yang menikah dengan putri raja, masa kini terwujud dalam kedhasyatan yang hampir sama…

Namun kini mereka akan berpisah…
Sebab Astrid tetap harus berangkat ke Paris - Perancis untuk sekolah…
Melanjutkan cita2nya…
Meski untuk itu dia harus berpisah dengan kekasihnya…

Astrid dan semua orang paham, minggu depannya Paijo bakalan menyusul ke Eropa, tapi tidak untuk memadu kasih…
Masing2 memiliki tugas dan cita2 yang musti ditunaikan, yang musti dituntaskan…
Paijo memiliki jalannya sendiri di Eropa…
Mungkin akan ada pertemuan2 mereka disana kelak..

Namun semua paham dan meyakini, itu dengan waktu yang sangat singkat, sekedar pertemuan singkat saja dan dengan catatan, mereka bisa mencuri2 waktu disela2 kesibukan masing2...


***

Sosok Kresna dan Nilam yang dalam sedikit waktu mereka selalu berbaur dan belajar bersama dengan masyarakat terutama saat melakukan proses pengemasan dan menggelar pameran di alun2 kabupaten baru lalu, membuat semuanya menjadikan mereka berdua seolah "icon" anak muda yang santun dan berhati mulia, meski memiliki banyak hal untuk disombongkan…

Pesta pernikahan anak seorang menteri dan seorang anak dari penasehat presiden yang digelar sungguh sangat sederhana juga merupakan fenomena tersendiri bagi warga kabupaten…

Sekalipun diam2, tetap saja berita kehebohan "rumah baca" dan "teras bonsai" serta orang2 didalamnya selalu menjadi bahan tersendiri…

Apalagi soal pernikahan yang menghebohkan warga sekitar karena sangat sederhana…

Tak ada ucapan2 yang seolah menikah karena Hamil duluan dan sebagainya, tak ada yang berani berfikiran seperti itu…
Takut kualat…
Lagipula sebagian besar warga juga tahu Nilam dan Kresna jadiannya mendadak…
Karena Paijo bertemu dengan Astrid…

"Takut Dosa"
Itulah trending topiknya…
Dan akhirnya menjadi trend juga di kalangan masyarakat luas untuk menikah sederhana karena menghindari dosa…

Benar2 luar biasa…


***

Pagi itu Astrid sangat murung, matanya sembab…
Semalam dirinya tak bisa memejamkan matanya sedetikpun…
Bayangan nerpisah dengan tuangannya benar2 menganggu aktifitas otaknya…

Baru juga seminggu bertemu dan selama itu, sangat jarang dirinya bisa berduaan dengan Paijo…
Kesibukan mempersiapkan keberangkatan ke Eropa sungguh menyita waktu mereka semua…

Menyiapkan lebih dari 100 pohon bonsai bukanlah perkara mudah…
Mempersiapkan jadwal jaga dan sebagainya selama "rumah baca" dan "teras bonsai" ditinggal pemiliknya ke eropa juga bukan perkara mudah…

Paijo bahkan tak punya waktu mempersiapkan perlengkapannya…

Untung ada Astrid, sang kekasih pujaan hati yang berusaha menjadi calon istri yang baik membantunya mempersiapkan koper, baju, jaket dan segala keperluan disana…

Seminggu itu Astrid bolak balik pergi ke Surabaya membeli ini itu dengan nyonya Sulastri, atau mama sulastri begitu Astrid memanggilnya…
Masing2 berbelanja keperluan kekasihnya masing2…
Ibu dan calon menantunya ini, sangat kompak…
Segera saja semuanya beres dan terpacking sempurna…

Dan inilah setidaknya yang membuat Astrid berbahagia, bukan karena bisa berkasih mesra dengan tuangannya, melainkan bisa memberikan kebaktian kepada tunangannya, kekasihnya, calon suaminya…

Wujud cintanya yang dalam…

Dan hari ini dia harus pergi ke Surabaya, kemudian ke Jakarta, sehari saja dia istirahat dan langsung berangkat ke paris…

2 tahun di Paris…
Sepi sendiri demi cita2nya…
Astrid menangis sedih…
Saat ini cita2 nya adalah menjadi nyonya Paijo…
Dirinya, kalau saja tak mengucap janji untuk terus sekolah…
Ingin rasanya dirinya membatalkan kepergiannya ke Paris…
Satu2nya yang disesalinya…

Adalah berjanji belajar keras dan giat serta secepatnya lulus…


***

Paijo yang melihat Astrid duduk terpekur diam di teras rumah pagi2 menjelang matahari terbit, segera mendatangi dan memeluk kekasihnya, tunangannya Astrid…


Astrid mendapatkan pelukan itu segera menangis sedih dan memeluk erat kekasihnya…

Paijo tak berkata2 apapun…
Hanya memeluk dan menempatkan dadanya sebagai tempat Astrid menangis menumpahkan segala resah di hati…
Tangannya membelai mesra punggung dan kepala Astrid…
Dicium nya mesra kepala Astrid…

Itu saja….
Dan memang Astrid butuh itu saja…
Butuh pelukan dan belaian lembut kekasihnya…
Yang segera setelah matahari sepengalah ditinggalkannya pergi jauh ke sana…
Di negeri 4 musim…
Di mana dirinya akan kesepian….

Astrid ingin disaat terakhirnya ini, benar2 diresapinya sampai kelubuk hatinya pelukan mesra Paijo…
Belaian sayangnya...
Kecupannya...
Agar kelak dirinya bisa mengingat bagaimana hangatnya pelukan sang kekasih…
Belaian manjanya, untuk dikenangkan nanti….

Ada sekitar satu jam mereka berpelukan tanpa suara tanpa kata2….

Sampai akhirnya…

"Sudah belum sayang? Mmmmm?
Dua tahun itu tak lama sayang….
Toh aku juga disana setengah tahun…
Setidaknya kalau sekedar bertemu rasanya bisa lah"

"Hiks hiks…
Iya mas… iya sayang…
Astrid cuma ingin mengenangkan rasanya dipeluk mas …
Mudah2an ingatan akan pelukan kali ini bisa menjadi obat kerinduan kelak"

"Iya sayang…. Iya…."


***

Perpisahan Paijo - Astrid dan Kresna - Nilam adalah pertunjukan penuh tumpahnya air mata…
Berkali2 mereka berpelukan dan bertangisan…
Bantak orang yang melihat perpisahan itu tah tahan menitikkan air mata…

Setidaknya 3x mereka berpelukan lagi sebelum akhirnya benar2 berangkat….
Astrid memang berangkat bersama dengan rombongan Nilam, Bunga dan Bayu.


***

Paijo bukannya tak sedih….
Sedih dia…
Sangat sedih bahkan….
Kangen dia…
Sangat kangen bahkan….

Semuanya dilampiaskan pada latihannya…
Pada kerjanya….
Pada persiapan kepergiannya…
Tak ada tidur, kalau tak memang waktunya tepar saking habisnya tenaga….
Tenaganya diperas habis2an untuk segalanya yang bisa mempu mengalihkan perhatiannya dari rasa rindunya pada Astrid…

Paijo memang begitulah….
Semua orang melihat bagaimana dia kerja semakin salut dan hormat….
Akhirnya semuanya paham juga…
Bahwa selama ini dalam segala usaha edan2an nya, sebagaiannya digunakan untuk menekan segala rindu dan daya asmara yang menyiksa bathinnya…

Luar biasa…
Seolah waktu itu tak ada habisnya bagi Paijo, dan akhirnya sebelum seminggu persiapan kelar sudah…
Sisa waktunya dihabiskan lagi di dojo…
Latihan semua kitab yang ada…
Latihan kendo keluarga nakanishi…
Latihan apa saja yang harus dilatihnya….
Sambil membunuh waktu…



***

Akhirnya...

Berangkat ke Eropa…..
Kalimat ini menjadi trending topik lagi di desa…

Entah kenapa sejak adanya Paijo tinggal didesa, selalu saja isyu2 besar berasal dari arah rumah Paijo. Paijo benar2 seorang trend setter…

Seorang yang awalnya bukan siapa2 di desanya sekarang menjadi seorang yang gerak langkahnya begitu berpengaruh bagi sekitarnya…

Ada 11 orang yang akan ikut keliling eropa selain Kenji, Paijo dan Kresna…
8 diantaranya adalah pemuda pemudi penduduk desa yang jangankan ke eropa…
Keluar pula jawa saja belum bisa karena keterbatasan dana…

Proses persiapan bonsai sudah selesai…
Semuanya sudah dipacking dan siang ini akan dikirim ke eropa…

Persiapan surat2 dan dokumen keimigrasin sudah selesai dan lengkap.

Persiapan baju serta kelengkapan lain akan dilakukan hari ini dalam briefing yang dipandu langsung oleh petugas dinas pariwisata kabupaten Magetan.

Kabupaten Magetan turut mengirim 2 orang petugas pendamping para pemuda dan pemudi desa yang ikut demi alasan keamana dan memang untuk bertugas mempromosikan kabupaten Magetan di manca negara.

Hari itu, ada pembagian jaket, tas rangsel dan koper besar, slayer, tas pinggang, buku panduan dan tanda pengenal.

Acara dilakukan macam acara briefing anggota atau kontingen atlete atau macam briefing jamaah haji yang memang sudah baku di pemerintahan .

Setidaknya peserta dibriefing mengenai :

  1. Budaya tempat peserta berada selama di eropa
  2. Kondisi alamnya termasuk tatacara antisipasinya.
  3. Cara membawa diri di negeri orang.
  4. Jenis baju atau pakaian yang harus disiapkan
  5. Jadwal acara.
  6. Bagaimana melalui imigrasi.
  7. Apa yang boleh dibawa dan tidak boleh dibawa.
  8. Kondisi darurat.
  9. Uang saku dan biaya2

Briefing berlangsung dalam suasana yang santai namun tetap fokus pada materi dan diakhiri dengan do'a bersama dan pembagian perlengkapan.

Para peserta juga diwanti2 untuk menjaga kondisi tubuh, istrihat yang banyak dan sebagainya. Hal ini penting sebab akan sangat disayangkan bila ada yang batal berangkat karena kondiai tubuhnya tak memungkinkan.

Lusa mereka akan berangkat semua ke eropa…
Malam ini pak camat berkenan menjamu mereka dan mengadakan acara do'a bersama agar keberangkatan dan sampai pulangnya mereka memperoleh keselamatan dan keberkahan…

Tugas besar ada di pundak pemuda2 tersebut, tugas mengharumkan nama bangsa dan negara juga nama kota mereka tinggal, kira2 itulah yang pak camat sampaikan….


***

Rombongan berangkat seolah rombongan haji yang diantarkan oleh seluruh keluarganya handai taulan dan segenap masyarakat desa tempat tinggal Paijo…

Start dari kantor bupati, langsung diberangkatkan oleh pak bupati sendiri dengan bus mewah ke surabaya yang kemudian naik pesawat transit di Singapura….

Dari Singapura kemudian terbang ke London sebagai tempat pameran yang pertama. Ada 15 kota besar di eropa tempat pameran bonsai berlangsung. Tapi rombongan pemuda pemudi dari kampung Paijo hanya akan ikut di lima kota saja.

London - Paris - Vatikan - Muenchen - Barcelona

Sebulan kira2 perjalanan mereka keliling eropa sekalipun tidak semua tour tuan Nakanishi mereka ikuti.

Kebetulan di tempat lain, 10 kota lainnya tuan Nakanishi akan memberikan short course (pelatihan singkat) tentang bagaimana membuat suatu bonsai yang bagus dan bagaimana merawat bonsai sehingga lebih bagus lagi bila pemilik bonsai telah membeli jadi bonsai di pameran juga ada pertandingan catur dengan pecatur lokal.

Setelah dari Barcelona Kenji, Paijo dan Kresna akan berpindah ke Madrid dan tinggal disana agak lama sekitar sebulan.


***

Perjalanan panjang dan melelahkan bagi teman2 Paijo… lebih 18 jam perjalanan….

Sepekan mereka di London.

Pemuda pemudi kampung Paijo sangat bangga dan ceria berada disana, kebetulan sedang summer session sehingga banyak pengunjung…

Mereka aktif membagikan brosur2 pariwisata Indonesia dan khususnya pariwisata di Magetan dan sekitar jawa timur….

Pengalaman lucu nan aneh menjadi topik mereka di sana…
Bagaimana sebok pake air… karena adanya kertas tissue…
Bagaimana makan tanpa nasi….
Bagaimanapun mereka orang Indonesia tulen yang terbiasa makan nasi.

"Cuuk iki piye (ini gimana) … ga wareg blass (ga kenyang sama sekali) cuuk"
"Duuh aku mules (sakit perut) cuma susah iki ga ono banyune hare ga ada airnya euy) …."

Benturan budaya memang kadang menghadirkan kelucuan2 yang mengundang gelak tawa…

Ada momen lucu kala di Barcelona kota terakhir teman2 Paijo ikut keliling eropa…

Rupanya ada cewek cantik sekali lewat, hartono yang memang kocak entah sengaja entah tidak mencoba menggoda…

"Duh cewek cantik mau ga jadi pacarku ?"

"Ora gelem aku mas… awakmu elek"
(Ga mau saya mas ….kamu jelek)

"Ha ha ha semua"

Teman2 Paijo tertawa terbahak2 ketika mendengar jawaban si cewek yang rupanya belajar bahasa jawa di UGM…..

Akhirnya mereka berkenalan dan saling tukar nomor HP…

Banyak kisah2 yang lucu dan menyegarkan yang mereka alami langsung, misalnya kala mau naik kereta api dan lain sebagainya…

Yang pasti mereka memperoleh pemgalaman yang luar biasa membuka mata dan pikiran mereka tentang bagaimana eropa dan kemajuannya..

Bagaiamana tertibnya masyarakat disana..
Bagaimana kerja kerasnya…
Bagaimana mereka menghargai seni…
Bagaimana mereka taat aturan sekalipun tak ada polisi

Dan masih banyak lainnya…

Kenang2an yang mereka bawa pulang selain cindera mata dan uang saku yang cukup lumayan.
Setidaknya dalam benak mereka ada sesuatu yang mereka rancang untuk kehidupan mereka di masa depan yang berawal dari perjalanan ini.

Paijo melepas mereka dengan pelukan seorang sahabat…
Bagaimanapun perjalanan di eropa yang cukup lama membuat mereka seolah saudara…
Ada tangis duka perpisahan…
Ada senyum bahagia juga disana…

Ini bagi Paijo dan kawan2 bukanlah akhir…
Ini awal kemajuan yang akan mereka coba rancang demi masa depan…


***

Pindah suasana menjadi sepi memang lumayan berat bagi Paijo, bagaimanapun juga kehadiran teman2nya mendampinginya ikut membuat semangatnya menyala2 mengikuti acara demi acara.

Dari kota ke kota…

Paijo memang belajar bahasa ingris secara otodidak melalui kamus dan bahan bacaan serta internet. Mbak Astrid juga memiliki andil meningkatkan kemampuannya berbahasa ingris.

Di acara pameran ini, rupanya kemapuan Paijo benar2 meningkat tajam dengan seringnya menjawab pertanyaan2 dari para pengunjung.

Di kota pertama dan di hari pertama boleh dibilang Paijo hanya menjawab beberapa saja, selebihnya mas Kresna dan Papa ito yang menjawab, hari kedua meningkat kosa katanya…
Hp Paijo meningkat jumlah catatan2 kosa kata tambahan...

Paijo tetap menulis di "note" dan tetap baca kamus di HP…
Tetap menulis dan membaca….
Itulah yang diajarkan dulu dan sampai sekarang dia lakukan.

Hari ketiga meningkat lagi…
Sebulan Paijo mulai bisa agak fasih berbicara berbahasa ingris…
Setidaknya untuk percakapan sehari2 Paijo sudah tidak canggung lagi...

Papa Ito dan Mas Kresna sungguh sangat bangga dengan kemajuan yang dicapai oleh Paijo…
Mereka tahu kalau saja dulu Astrid tidak keras dan kejam mengajarinya mungkin akan berbeda hasilnya..


***

Paijo gontai berjalan menuju hotel tempatnya menginap. 2 hari lagi mereka bertolak ke Madrid dan agak lama disana. Cuma teman2nya sudah pulang itulah yang membuatnya berjalan dengan gontai….

Ada rasa sepi di hatinya….
Tak ada Astrid….
Tak ada lagi teman2nya juga…

Di Eropa, selama sebulan ini, Paijo dan kawan2 bahkan sempat seminggu di Paris..
Enam hari tepatnya…
Namun dirinya tak sempat bertemu dengan Astrid yang memang sedang sibuk2nya kuliah…
Paijo sendiri tak bisa kemana2 pula karena ternyata di Paris bonsai2 yang dipamerkan mendapatkan perhatian luas dari masyarakat…

Bejubel masyarakat datang dan ingin tahu serta banyak bertanya kepada semua rombongan…
Tak terkecuali kepada Paijo…
Semua rombangan desa Paijo, kebagian pertanyaan dan bahkan permintaan perkenalan…
Sebulan itu, terutama di Paris, banyak sekali rombongan menerina perkenalan komunitas bonsai lokal yang ingin berhubungan nantinya setelah acara selesai…

Kesyukuran yang besar sekali bagi mereka yang sekarang sudah mendunia….
Suatu hal yang membuat mereka ingin segera pulang dan membangun teras bonsai2 di semua kecamatan untuk menjawab permintaan kunjungan dari manca negara…
Ada beberapa program mereka buat dengan komunitas lokal tempat pameran kelak di magetan…
Luar biasa...

Sebulan bersama di negeri orang memang membuat ikatan menjadi sangat kuat…
Persaudaraan mereka menjadi begitu erat..
Seolah mereka bukan lagi tetangga atau sekedar teman sekampung…

Dan sekaligus kehilangan 11 orang teman itu benar2 menyesakkan dada.

Tiba2…

BRUGGHHHH

Ada yang menabrak Paijo dari belakang…
Lebih tepatnya memukul Paijo dengan tasnya…

Begitu menoleh….

Ada bidadari disana…
Dengan mata yang memancarkan bintang gemintang…
Dengan senyum yang sanggup merekahkan bunga dipagi hari…
Dengan wajah yang bidadaripun malu bersanding dengannya….

Paijo bengong….
Sungguh bengong….

Hingga mulutnya ternganga lebar…
Tatap matanya seolah tak percaya….

Dihadapannya…
Berdiri sesesok yang kecantikannya jauh melebihi bidadari….

ASTRID…..


****

Ha ha ha ha….
Hayoooo
Baper ga ???

Duuh…


Salam Edan E
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd