Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT MIYANO

MIYANO




BAB 23
SEMINGGU SAJA




Acara Kresna tergelar secara luar biasa, semua pihak sangat suka dan senang sekali dengan acara itu. Ungkapan2 tentang persahabatan menjadi isyu2 utama anak2 muda dan bahkan orang2 dewasa…


Semuanya seolah terbius dengan penampilan Arturo dan Kresna yang sama2 muda dan berprestasi…

Ketampanan…

Kekayaan …

Ketenaran….

Semua mereka punyai…

Tapi tetap rendah hati….

Membuat seolah mereka adalah standar baru anak muda yang tak hanya berprestasi namun juga rendah hati….


Adalah Paijo dan Astrid yang juga merasa bahagia akan pencapaian Mas Kresna yang juga kakak mereka. Setidaknya Paijo dan Astrid memahami bahwa selama ini mereka punya andil dalam kemajuan pencapaian selama ini...


Paijo dan Astrid kali ini cukup puas dan bahagia melihat kebahagiaan kakak mereka Kresna yang telah memperoleh begitu banyak ketenaran, sahabat dan rasa hormat dari berbagai kalangan.


Setidaknya sejak kini nama Kresna sudah merupakan jaminan mutu bahwa namanya dapat disejajarkan dengan nama2 pebonsai dan pecatur kelas dunia sekalipun belum mempunyai gelar sama sekali.


Sekali lagi ini memang baru debut awal kemunculan Kresna, tapi bukan tak memiliki harga…

Baru langkah awal saja…

Tapi sudah sangat amat berarti bagi masa depannya…

Papa Kenji benar2 jitu dan tahu bagaimana mengorbitkan murid2nya di kancah internasional, tentunya dibantu oleh kawan2 yang juga cerdas dan sangat berkuasa…


Kenali sahabat2mu…

Pilih sahabat2mu…

Karena itulah hargamu nanti di masa depan…


Kamu dikenali sebagaimana bentuk sahabatmu dikenali…


Itu pepatah yang seolah nyata benar adanya…



***



Astrid dan Paijo memang sedang dalam masa2 terdekat mereka...

Minggu Madu….

Soalnya ga sampai sebulan…

Tepat waktu yang mereka punyai hanyalah satu minggu saja untuk mereguk kenikmatan bersama pasangannya…


Setelah itu Astrid akan ke Paris untuk memulai kuliahnya….

Dan Paijo tertahan di Madrid dan seterusnya berpindah ke beberapa kota selama 6 bulan kedepan sebelum akhirnya pulang ke Indonesia…


Astrid dan Paijo tak mau berandai2, kalau saja atau bila mana atau seandainya…..

Mereka sudah tetapkan tekad untuk saling percaya dan saling memberikan semangat walau hanya via handphone semata…

Mereka sudah tetapkan langkah bahwa setahun setengah kedepan adalah masa2 pembuktian kesetiaan diri…


Keduanya tampak sangat mesra satu sama lainnya, seharian ini mereka benar2 hanya berdua saja me"nyepi" dari keramaian.

Astrid belum bisa melepaskan Paijo, kemanjaannya juga pada titik tertingginya, bukan tanpa alasan, seolah semuanya ingin dituntaskan seminggu ini bersama kekasihnya memadu kasih sebisa mungkin.


Papa mama Astrid memahami itu semua…

Papa Kenji dan mama Sulastri juga paham…

Kresna dan Nilam juga paham…


Kisah cinta keduanya sungguh sangat berliku dan masih penuh liku kedepan….

Wajar sekarang seolah mereka mereguk semua kenikmatan hidup berdua, menghabiskan masa berdua…

Satu setengah tahun lagi…

Sepanjang itu…

Mereka akan berpisah…

Selama itu….

Dan itu seminggu lagi….

Tepatnya tinggal 5 hari lagi kurang bahkan.....



***



Sejak menikah….

Memang Paijo dan Astrid seolah "disembunyikan" dari publik…

Proses pernikahannya juga sekedar pernikahan agama, dengan kresna sebagai wali dari adeknya…

Disaksikan oleh papa Kenji, Nilam serta sepupu2nya Bunya dan Bayu…

Papa dan mama Astrid hanya melihat secara live streaming dan baru semalam mereka bertemu…

Mama Sulastri juga sama saja…


Tetapi sekalipun demikian, semuanya berlangsung dengan syahdu dan sangat berkesan….

Menikah jauh dari saudara dan handai taulan memang merupakan sesuatu yang luar biasa menyesakkan dada sebenarnya…


Namun saat ini mama papa Astrid dan mama Sulastri sudah disekitar mereka berdua…

Sebenar2nya itu sangat melegakan hati mereka berdua setidaknya cukup menenangkan hati dari rasa bersalah karena menikah tanpa ditunggui oleh orang tua mereka…


Papa Kenji dan Mas Kresna serta semua orang tua mereka memberikan waktu khusus untuk Paijo dan Astrid berdua menyelesaikan sisa 4 hari kedepan tanpa diganggu urusan pameran atau apa saja…


Mereka cukup jadi pengantin baru saja….

Dua hari dua malam mereka mempelajari kitab Miyano dengan seksama…

Banyak kemajuan mereka capai…


Apalagi Paijo, seolah dia dibukakan banyak hal yang selama ini dipelajarinya dari kitab pijat tapi masih belum jelas…

Melalui kitab Miyano seolah semua pertanyaan dalam benaknya terjawab…

Dan memang kitab pijat dan kitab Miyano.seolah bisa sejalan seiring…

Seolah kitab pijat nya adalah kitab lelaki yang bisa mendampingi kitab Miyano…


Dua hari dua malam….

Paijo dan Astrid berlatih dengan mengumbar birahi….

Tapi bukan birahi biasa…

Birahi yang dilandasi dengan rasa cinta kasih suami istri…

Birahi yang lurus….

Birahi yang putih….


Dua hari dua malam itu Paijo dan Astrid melatih isi kitab dan mempelajarinya….

Menyelami kedalaman isinya…

Mengarungi kekuatan cinta kasih mereka…

Ketulusan mereka dan segala kelebihan dan kekurangan pasangan…


Astrid seolah secara singkat dapat jauh lebih memahami Paijo suaminya…

Cita2nya..

Keinginannya…

Kelebihannya…

Kekuatannya…

Kekurangannya…

Sampai pada hal sekecil2nya…

Semua seolah terbuka begitu saja…

Seolah tiba2 tahu dari sononya….

Tiba2 paham keinginan suaminya mau bagaimana tanpa suaminya memberitahukannya…


Seolah Astrid bisa mencangkok semua isi hati dan kepala Paijo….

Tanpa bicara…


Sama halnya dengan Paijo….

Seolah sekaligus dirinya tahu luar dalam siapa istrinya sesungguhnya….

Tanpa komunikasi….


Satu2nya komunikasi adalah latihan yang berlandaskan hubungan badaniyah semata…

Tapi bukan hubungan badaniyah biasa…

Harus sepenuh cinta kasih dan sayang…

Harus melimpah rasa syukur…

Harus dengan saling memasrahkan diri…

Itulah penyatuan utama….

Penyatuan yang membuat iri para dewa…


Sebab mereka bukan lagi 2 orang….

Bukan lagi 2 jiwa dan 2 badan yang berbeda…

Dengan latihan itu mereka meleburkan diri…

Segalanya…

Meleburkan nafas…

Meleburkan tenaga…

Energi…

Hasrat dan cita2….

Keinginan…

Dan…..

Segenap cinta mereka melebur….

Menyatu…

Dengan alam….


Ya dengan alam….

Seolah mereka berdua bisa memahami sekitarnya dengan lebih baik dan jelas…

Keinginan alam sekitar dan orang2nya…

Memahami tanda2 alam yang seolah itu tahu begitu saja…



***


Paijo dan Astrid seolah menjadi pribadi baru…

Yang seolah terlihat tak memiliki kemampuan apapun…

Semua kebisaan dan kemampuan seolah sirna…

Lenyap tak bersisa…

Dan memang demikian adanya…


Paijo bukan lagi bertenaga dalam nggigirisi yang luar biasa…

Paijo bukan lagi sosok yang kuat sekuat baja…

Manusia biasa….

Semuanya seolah lenyap….

Menjadi manusia baru yang seolah lemah tanpa apapun kemapuan yang dulu mereka punya…

Lenyap tak berbekas seiring dengan menyatunya keduanya dalam cinta...


NAMUN…..


Paijo dan Astrid memiliki yang lainnya….

Kemampuan menyerap semua energi sekitarnya…

Semuanya…

Tenaga cinta yang luar biasa….

Kebebasan mutlak mengambil semuanya untuk mereka gunakan….



***



"Anakku…..

Kemana semua kebisaanmu ?

Apakah kau salah jalan ?"


"Mmm kami sudah leburkan semuanya papa Ito…

Sekarang ini, seolah Astrid hidup dengan semuanya yang baru papa….

Astrid seolah lebih mengenal suami Astrid….

Lebih paham dalam waktu yang singkat…

Paijo juga meleburkan semuanya menjadi lebur dengan tenaga Astrid papa…"


"Jadi semuanya hilang?"


"Iya papa, tanaga Astrid atau tenaga Paijo semuanya hilang melebur dengan alam papa"


"Lha…..

Ngapain belajar susah2 kalau ujung2nya semuanya hilang ?"


"Hi hi hi, papa ini ga mau sabar….

Astrid masih bingung caranya ngejelasin pa….

Tapi coba lihat ini…."


Perlahan Astrid memegang gelas, kemudian diisi dengan air dingin….

Tiba2 air di gelas mendidih…

Diikuti dengan meredupnya lampu dilobby hotel tersebut, tempat dimana Astrid dan papa Ito berbincang….


"Ya Tuhan…..

Apa itu tadi…?"


"Itulah pa…. Kami akhirnya bisa meleburkan diri kami dengan alam, sehingga kekuatan alam juga bisa kita pinjam…."


"Astaga…… Jadi tak terbatas dong kekuatan yang kamu bisa serap ? Waaaah luar biasa…"


"Hi hi hi…

Papa nih mesti kok buru2 nyimpulkan, sabar dikit napa sih pa…

Hi hi hi…

Kekuatan alam yang kita pinjam ya sebatas kemampuan kita pa…

Terbatas….

Pada wadah yang kita punya…

Pada sebesar apa cinta kita pada alam sekitar….

Penjelasannya kira2 begitu"


"Wwaaaaah penjelasan macam apa itu ? Ga masuk akal…."


"Hi hi hi, papa nih mesti kok, mas Paijo kesini deh habis ini….."



***



Tiba2 entah bagaimana caranya dan prosesnya, papa ito ga merasa jelas, tapi tanpa disadarinya disampingnya sudah duduk Paijo yang tersenyum simpul….


"Ha ha ha…. Kamu ngapain sayang? Manggil mas tiba2 begitu, untung mas ga lagi mandi…."


"Hi hi hi, ini mas sayang, papa ito lagi kumat keponya nih sayang, Astrid susah ngejelasinnya, hi hi hi papa ito kalau lagi kepo nanya2 terus soalnya"


"Husssh… Kamu nih ya, sama papa Kenji kok ya suka ngegodain sih, maaf papa kenji, Astrid suka nakal kalau lagi seneng pa….

Papa pengen tahu apa ya pa…?"


"Ha ha ha, papa cuma bingung saja, kok kekuatanmu seolah hilang kenapa ?"


"Mmm… begini pa, menurut papa kekuatan cinta itu segimana dahsyatnya pa?"


"Mmmm pertanyaan yang luar biasa….

Mmmm begini, aku bisa menjadi pebonsai handal yang dianggap paling jawara ya gara2 cinta papa pada mama Miyano…

Maaf ya Paijo, bukan papa ga menganggap mama Sulastri ya…"


"Mmm papa Keji… apa dalam catur juga sama ?"


"Mmm mungkin juga, sebab papa Kenji merebut hati mama Miyano dulu setelah jadi Grand Master di usia muda, seolah itu adalah mas kawin yang papa buat bagi mama Miyano…."


"Itulah cinta….

Sebuah persembahan bagi orang lain, pa….

Papa menjadi dahsyat di mata mama Miyano, sebagai usaha persembahan cinta….


Papa melakukan banyak hal karena itu dan berkorban banyak hal juga…

Mungkin waktu, mungkin biaya, mmmm mungkin juga kehilangan teman dan kerabat karen itu"


"Mmm haaasshhh iya sih, papa Kenji dulu ga pernah selewatpun memikirkan lainnya, semuanya hanya buat Miyano…."


"Naaah…. Kitab Miyano itu adalah tentang mempersembahkan cinta kepada pasangan tapi tanpa mengacuhkan lainnya….

Dalam kitab itu semua asa berusaha dilebur menjadi satu dalam penyatuan sebagai persembahan bagi pasangannya namun dengan meleburkan segala ego pribadi masing2 termasuk tenaga dalam yang kita punyai….


Awalnya Paijo pikir itu semacam pengorbanan untuk pasangan…

Lenyap sudah yang kita punyai….

Tiada lagi tenaga dalam yang kita pupuk…

Tergantikan tenaga rasa….

Mmmm barangkali cukup dengan kata "rasa" saja…

Rasa adalah kekuatan itu sendiri….

Rasa adalah pengatur….

Rasa adalah penggerak sekaligus penghancur….


Karena rasa adalah menisbikan lainnya….

Seperti halnya rasa cinta papa kepada mama Miyano mengeliminasi semuanya….


Namun dalam kitab Miyano, kita meleburkan semuanya….

Rasaku adalah rasa Astrid demikian sebaliknya…

Tenagaku adalah tenaga Astrid demikian sebaliknya…

Dan hasilnya sungguh luar biasa…

Tenaga kami utuh menjadi besar sekali…

Dan itu kami persembahkan pada alam…

Kami buyarkan semuanya hingga kosong pada alam sebagai pengikat rasa kami berdua…


Dengan itu alam adalah kami dan sebaliknya kami adalah alam…

Cinta yang menjadi sempurna kala memberikan semuanya kepada semesta…


Itulah kenapa Astrid bisa menggerakkan semesta di sekelilingnya…."


"Luar biasa….

Kamu tadi hadir disini tadi bagaimana bisa ?"


"Mmm itulah matahari memeluk rembulan pa….

Jurus mmm atau lebih tepat langkah pertama kitab Miyano…

Peleburan itu menjadikan kami seolah tunggal meski berjauhan…

Dimanapun kami masing2 bisa "memanggil" lainnya dan menghadirkannya….

Itulah isi kitab bagian pertama….


Inilah yang kita coba latih akhir2 ini agar dimanapun kami dan berapapun jaraknya…

Kami masih bisa saling berjumpa dan hadir…

Cuma ya tergantung latihannya sih…


Pengennya nanti kalau kami berpisah kami masih bisa saling menghadirkan satu sama lainnya pa…."


"Ha ha ha…..

Papa senang nak….

Papa bangga pada kalian….

Sayang papa dan mama Miyano tak berjodoh mempelajari itu semua dengan benar"


"Pa… kami mohon pamit sebentar ya pa, nanti papa akan tahu…."



***



Sulap bukan sulap, sihir bukan sihir….

Tiba2 saja Astrid dan Paijo mengabur dan lenyap begitu saja…..


Kenji jelas2 kagum kaget heran dan bangga sekaligus tak percaya dengan penglihatannya….


Tiba2 HPnya bergetar…..

Ada Video call dari Astrid...


Dianggatnya…

Tampak kenji dan Astrid sedang berpelukan dengan latar belakang menara eifel…..


Perancis….

Paris….


Sekejapan saja sudah disana mereka….


"Pa…..

Halloooooo

Hi hi hi"


"Wwaaaaaaaawwww…..

Ini kalian bener2 ?

Di Paris ?"


"Hi hi hi…. Iya nih pa…

Coba lihat sekeliling nih….

Nihhhh pa…. Es krim kesukaan papa disini khan?"


"Yaaa tuhan…..

Coba beli lantas kemari……"


"Hi hi hi….

Baik pa….

Sebentar ya antri dulu…

Papa pengen apa pa….?"


"Mmm papa pengen rasa vanilla plus taburan coklat ya….?"


"Siap pa….

Astrid matikan ya pa…..

Ini Mas Paijo dah didepan bentar lagi kami kesana ya pa…."



KLIK…..



Sejurus kemudian….


"Papa….

Ini es krimnya pa….

Masih dingin kok

Hi hi hi…."


Kenji terlompat saking kagetnya hingga terjungkal….

Gabruggghhhh….


"Hi hi hi….

Duh papa ini, kagetnya sampai kaya begitu…

Uuuppppshhh…

Yup…

Hi hi hi…

Ini pa eskrim pilihan papa"


Papa kenji bangun dibantu oleh Astrid dan masih saja bengong melihat segala yang diperagakan oleh Astrid dan Paijo….


"Duuh papa nih….

Masih bengong saja "


"Haasshh…. Gimana ga bengong tahu2 kalian di Paris habis itu balik lagi ke Madrid….

Gimana bisa begitu ?"


"Itulah bagian pertama kitab Miyano pa….

Tepatnya bagian Pertama dari bab Pertama…

Rembulan dan Matahari….

Namanya Matahari memeluk Rembulan…


Mas Paijo mempelajari dengan semangat pa…

Soalnya habis ini khan secara badan kita berpisah….

Astrid akan ke Paris belajar lagi….

Mas Paijo pengen bisa sering2 ketemuan…

Tadi pagi kita coba pa….


Papa adalah orang yang melihat kami melakukan kali ketiga percobaannya pa…

Kayaknya Astrid sudah siap sekolah dengan rajin pa sekarang…

Hi hi hi…

Astrid senang banget pa…."


"Hhmmmmm Paijo…."


"Ya pa…."


"Ha ha ha bajingan kamu ya….

Bisa2nya nemu beginian…

Papa suka dan bangga akan keberhasilanmu saat ini"


"Terima kasih pa….

Ini semua berkat papa juga kok…

Berkat mas Kresna juga…"


Itulah Paijo….

Dengan kerendahatiannya…

Menganggap kemajuan yang dimilikinya saat ini tak lepas dari bantuan banyak orang…


Seolah keberhasilannya hanyalah kebetulan semata…


Bagi Paijo dan Astrid, kepergian Astrid ke Paris bukanlah hal yang menakutkan dan patut dibuat suatu hal yang menyedihkan.


Saat ini kapanpun dan dimanapun mereka bisa bertemu dan berpindah tempat…


"Anakku, apakah kamu belajar ini adalah untuk supaya bisa bertemu setiap saat ?"


"Hi hi hi Papa ito tahu juga ya…

Setelah mas Paijo mempelajari "mati" dulu, dan melihat kemungkinan2 yang ada dalam kitab Pijit, mas Paijo melihat adanya kesamaan dalam hal memperpendek jarak di kitab Miyano…


Itulah kenapa Astrid mulai belajar kitab Miyano, untungnya mas Paijo memulai segera…

Kalau tidak bakalan lama Astrid bisa menikah dan kawin ala kitab Miyano pa…

Hi hi hi…"


"Kami baru samapai kemampuan berpindah di satu benua eropa ini pa…

Belum sampai ke Indonesia…

Entah nanti…

Toh masih lama khan Paijo di Eropa nya….

Kami masih bisa belajar bersama kok, kapanpun dimanapun"


Mereka berlima masih terus berbincang2 sambil menunggu semua yang undangan makan malam tiba.



***



Makan malam itu sungguh ramai….

Dihadiri oleh semua keluarga dan kawan karib…


Papa dan Mama Astrid…

Papa Kenji dan Mama Sulastri…

Papa dan Mama Nilam…

Tuan Schmitd

Tuan Horta dan keluarganya...

Mas Kresna dan Mbak Nilam…

Paijo dan Astrid...

Bayu dan Bunga…

Juga Tuan Antonio…


Semua saling berbicara ramai…..

Tiba2 datang sesosok pemuda yang gagah…

Arturo dan adik lelakinya yang juga tampan Pedro….

Putra sang mentri Horta….


"Ha ha ha…..

Arturo, Pedro sini kamu nak…

Kenalkan teman2 ayah sini….

Ini Tuan Kenji dan Istrinya Nyonya Sulastri…

Ini Tuan Schmitd…

Ini Tuan Atmo dan istrinya Nyonya Kinanthi…

Ini Tuan Fadil dan Istrinya Nyonya Miyano…

Ini adalah Tuan Antonio, sahabat baru kami nak….


Ha ha ha…

Itu kamu berdua ngobrol2 sana dengan anak2 muda di meja sana….

Sahabatmu adalah putra putri Tuan Atmo dan Tuan Fadil….

Dah sana….


Ha ha ha"


Dan entah kenapa, seolah secara alami, Bunga berpasangan dengan Arturo dan Bayu dengan Pedro…


Rupanya bagi Nilam itu merupakan hal yang biasa…


"Eh Arturo….

Kok sepertinya ada yang belum kamu klarifikasi…."


"Ya….

Apa itu?"


"Apa kamu ga takut kekasihmu cemburu kamu berduaan dengan Bunga ?"


"Ha ha ha….

Duuh iya ya, Kresna, perkenalkan inilah kekasihku Bunga….

Dan Bayu, belum lama ini menjadi kekasih Pedro Adikku…

Ha ha ha…

Aku dan Bunga ini sebenarnya teman kuliah tepatnya aku asisten dosen yang menjadi koordinator penelitian dimana Bunga menjadi salah satu peneliti utk keperluan Thesisnya…


Kemarin sepulang Bunga dari Indonesia aku memintanya jadi pacarku….

Untungnya dia mau…

Ha ha ha"


"Jadi, barusaja toh jadi pacar?"


"Ha ha ha…. Iya sih, cuma kami kenal.sudah lama, selama ini Bunga nolak2 terus….

Tapi aku tak patah arang…

Terus saja maju….

Akhirnya kami jadian juga…

Ha ha ha…


Lebih gila lagi si Pedro….

Saat Bunga diajak makan malam sama papa mama dia ajak Bayu…

Mereka bertemu di acara makan malam itu dan langsung jadian…

Ha ha ha…

Aku nembak kakaknya butuh 2 tahun 8 bulan terus menerus nempel baru jadian…

Pedro cuma perlu semalam itu…


Ha ha ha"



***



Itulah malam yang paling mengesankan bagi mereka semua…

Siapapun bergembira…

Siapapun senang…

Dan itulah makna persahabatan bagi mereka semua….


Lantas kenapa Schmitd datang sendiri ?

Kemana keluarganya….?

Tiba2….


"Papa….. Cucumu rewel banget kamu tinggal sehari saja…

Terpaksa aku ajak kemari, kangen dia rupanya…

Tapi kayaknya Harry dan Alexandra memang merencanakan kemari papa…

Eh...Fadil…. Miyanoooo

Kenjii….

Kinanthi…

Waaah semuanya hadir…"


Repotlah si Angeles istri Schmitd yang juga adek dari Horta menyalami semua hadirin…

Dibelakangnya, Harry yang merupakan putra papa dan mama Nilam, kakak tertua Nilam bersama istrinya Alexandra putri dari Schmitd dan Angeles, turut menyalami semua hadirin…


"Ha ha ha….

Sini mama…

Kesiniin si kecil Robert aku sudah pengen gendong…

Ha ha ha…

Fadil…

Miyano…

Ini cucu kita…

Kakak tertua dari semuanya nantinya…

Ha ha ha…

Jagoan kita…."


Ya begitulah suasana yang hangat dan penuh kebahagiaan terjadi di sana…

Di Madrid…

Tempat Paijo dan Astrid benar2 merasa bahagia melihat kebahagiaan para sahabat bertemu dan kini menjadi sebuah keluarga besar…


….



TAMAT…..
 
Congrat for tamat nya master..
Jian aneh², kenthu ae iso di gawe ngilmu sembarang kalir.

Top markotop..
 
aiichh:kk:hhhhh bisa tele_emprott
bye..bye..:bye: LDR....


maturr suwun:suhu: lho diberi kesempatan tuk belajar main catur, bikin bonsai hingga:genit: mijit..:o

tak terasa :sendirian: tiba waktunya berpisah dengan mbak Astrid nich
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd