Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Mr Thief

Ikut nyimak om...asik kayanya kalo baca gang...
 


Tahun 2021. Sudah nyaris sepuluh sejak hari dimana aku membunuh Bernard. Ketika aku mendarat di Jakarta , semua sudah berubah. Petugas immigrasi sama sekali tidak mengenaliku. Mereka menyambutku dengan berkata “ Welcome to Indonesia , Mr. Lee “ . Segala macam mulai dari izin tinggal sampai uang tabungan HSBC telah kuurus di hari hari sebelumnya , jadi aku dapat hidup dengan tenang paling tidak lima tahun ke depan. Mini sangat antusias dengan Jakarta. Apalagi setelah ia melihat apartemen yang kami sewa. Tak kalah mewah dibandingkan apartemen di Hollywood. Ia pun begitu menyukai masakan Indonesia. Aku membelikan Mini sebuah porsche agar ia dapat jalan jalan sendiri di jakarta. Aku bekerja di sebuah dealer mobil mewah dengan upah yang hampir sama persis dengan yang kudapat di LA. Tiba-tiba aku teringat kedua orang tuaku . Aku penasaran bagaimana kabar mereka. Jadi sore itu aku menyempatkan diri pulang ke rumahku tanpa sepengetahuan Mini. Mereka masih disana , hidup bahagia bersama kakak perempuan dan adik laki-lakiku. Mereka tertawa bahagia tanpaku. Awalnya aku sempat berpikir buruk. Namun aku bahagia , mereka baik-baik saja , tanpa aku. Lagipula aku bukan tipikal anak yang akan dirindukan orang tua. Aku juga mencari kabar tentang temanku dahulu lewat sosial media. Mereka semua sukses. Ada yang jadi PNS , ada yang jadi pengusaha real estate, ada yang jadi pengacara terkenal bahkan ada yang jadi artis terkenal. Sementara kasus Bernard , sepertinya sudah dilupakan. Lalu dimana petualangan yang aku maksud? Cerita yang sebenanya baru saja dimulai.


Sore itu aku menangkap basah seorang pencuri yang nyaris mencuri mobil Mercy-ku yang terparkir di depan mini market. Modusnya nyaris sama seperti di LA. Lengah sedikit , aku bisa kehilangan mobilku. Mungkin ini yang namanya hukum karma. Aku langsung menerbabnya dan beberapa pukulan kemudian, aku berhasil membuat dia mengaku kalau ia hanya anak buah dari seseorang berinisial Om Richard. Tadinya aku ingin membuat ia bersaksi tapi teman kantorku yang saat itu di TKP tiba tiba bilang itu percuma. Om Richard adalah seorang konglomerat yang juga Boss sindikat penadah mobil curian berkedok showroom mobil import. Nyaris setiap mobil curian di Jakarta bermuara ke Beliau. Berbeda dengan sindikat amatir , Om Richard memiliki backing Aparat kepolisian sehingga membuat Beliau kebal hukum. Setiap tuduhan yang tertuju padanya selalu mentah dan justru berakhir buruk bagi penuduh. Jadi menuntut di meja hijau sama saja percuma dan menghabiskan uang.


Tapi si pencuri itu tetap di penjara. Polisi berjanji akan mengusut kasus ini sampai tuntas namun aku tahu itu hanya bualan belaka. Atasan mereka pasti berpikir lain. Aku menceritakan hal ini kepada Mini namun ia justru memintaku untuk merelakannya saja. Toh , si pencuri telah tertangkap. Tapi jujur saja , aku belum puas. Aku ingin memberi tahu mereka kalau mereka telah main main dengan orang yang salah. Saat itu juga aku menelusuri siapa Om Richard ini sebenarnya. Setelah berhari-harin, aku berhasil mengetahui alamat kediamannya , alamat kantornya , bahkan jadwal kegiatannya. Jangan tanya bagaimana aku mendapatkannya. Itulah gunanya bertahun-tahun berkecimpung di dunia kriminal internasional. Yang menarik perhatianku adalah roll royce kesayangannya yang bernilai jutaan dollar. Aku segera menghubungi kenalanku Micky yang kebetulan mafia penyelundup mobil jaringan International


“ You gonna steal a car in Jakarta? Really? They’re no match for you. Are you Bore or What?” (lu mau nyuris mobil di Jakarta? Serius? Mereka itu bukan tandingan Elo? Lu lagi bosen ya?)


Itulah yang dikatakan Micky. Aku menjawab kalau aku hanya sedang balas dendam. Esoknya , aku standby di Pondak Indah Mall II , tempat dimana mobil itu parkir siang ini. Beruntung pintu keluar sedang sepi jadi aku dapat lolos dengan mudah. Masalahnya , mobil itu dijaga oleh dua orang ajuda dan seorang sopir. Aku hampir menggunakan cara kekerasan. Namun tiba tiba Azan berbunyi dan mereka pun pergi untuk salat Zuhur. Ini bukan pertama kalinya aku mencuri mobil mewah , jadi jangan samakan aku dengan pencuri biasa. Kurang dari semenit, aku dapat menghidupkan mobil itu , dan satu menit lainnya , aku berhasil keluar Mall dengan Aman. Aku punya waktu kurang dari dua jam sebelum Om Richard sadar mobil kesayangannya lenyap. Dalam waktu kurang dari dua jam , aku berkendara setenang mungkin menuju komplek pergudangan yang dikelola Micky. Diluar dugaanku , dengan aplikasi Waze , aku bisa tiba dengan dalam waktu lima puluh menit. Aku ingat reaksi wajah Pak penjaga gudang waktu mobil pesanan Micky tiba. Micky menyuruh bawahannya Leo , yang pagi itu terbang dari singapura dan akan kembali malam ini juga. Ia tertawa kagum begitu melihat Roll Royce hasil curian.


You are indeed a legend ... (Anda memang Legenda)” itulah yang ia katakan padaku siang itu. Leo bilang Micky hanya sanggup membayar seratus ribu dollar untuk mobil ini dan ia berjanji , besok pagi Mobil ini telah lenyap dari Jakarta. Aku memastikan kalau tidak ada polisi yang membuntutiku dan jalur yang kulewati juga aman dari cctv. Pelacak? Itu hanya mainan anak-anak. So, everything’s fine. Uang seratus ribu dollar mengalir ke rekening bank , dan dendamku terbalas. Malam harinya , Mini kebingungan melihat wajahku yang segitu gembiranya.


“ Ada apa sih? Kok keliatannya seneng banget?” kucibit pipinya dengan gemas lalu aku menjawab


“ tadi ada cerita lucu di kantor hahaha “ aku terpaksa mengarang cerita lucu karena kita semua tahu kalau aku tidak masuk kantor. Mini tertawa terbahak-bahak. Dengan gemas kuraih dagunya lalu kulumat bibir merahnya. Mini terkejut. Ia membalas ciumanku dan makan malam itu menjadi kami ganti dengan event “ kissing All night”


Two hours later


“ unch.... unch.... dedeknya mabok nih... kepalanya merah gitu.... sllrrup “ Mini yang mabuk berat malah mengajak bicara penisku seraya mengusap dan sesekali mengecup bagian kepalanya.


“ unggh.... Mini-ya.... “ aku melenguh ketika bibir manisnya mengecup kejantananku. Mini begitu menikmatinya karena ia sedang membalas dendam. Sebelumnya aku mengobok-obok vaginanya dengan lidahku , membuat kami basah terkena cairan orgasme.


Mini kemudian mendekat dan dengan sengaja ia tempelkan payudaranya di lengan kananku. Dengan nakalnya ia berbisik


“ ngghhh... oppa kenapa hmmm? Enak??? “ jemarinya masih terus mengusap-usap Penisku yang sudah merah tegang. Dengan gemas, kuremas payudaranya dengan tangan kananku. Mini mendesah nakal. Ia lalu mengecup leherku seraya mengocok-ngocok kejantananku sekencang kencangnya. Mini memang pintar dalam urusan mengerjaiku. Gelitikan lidahnya membuat nafsu birahiku terbakar membara. Sambil tertawa centil , ia gelitik kepala penisku dengan jari jari manisnya


“ Mini-ya.... ayo kita lakukan “ Ia tertawa geli mendengar aku memohon seperti itu. Ia lumat bibirku sekilas lalu ia turun kembali ke selangkanganku. Ia usap batang penisku dengan pipinya lalu ia jilat. Jilatannya turun dan turun hingga lidahnya tiba di buah zakarku. Ia gelitik buah zakarku dengan lidahnya lalu ia kecup dan ia hisap dengan nakal. Sementara tangan kirinya kembali mengocok-ngocok batang penisku.


Wajahku makin memerah , jika terus seperti ini maka bisa bisa aku keluar lebih awal. Mini terus menghisap buah zakarku dengan lidahnya. Tangannya terus memompa batang penisku yang hampir meledak. Mini kembali mengecup batang penisku yang sudah memerah , lalu bibir manisnya naik dan mendarat di kepala penisku. Ia mengecup pelan ujung penisku. Kini ia siap menghajarku dengan jurus andalannya. Ia benamkan penisku ke ujung tenggorakannya , lalu dengan liarnya ia memompa-mompa batang penisku. Kulumannya menjadi semakin cepat dan makin liar namun tiba tiba ia menghentikan kulumannya dan melepas penisku tepat sebelum ejakulasi. Wajahku memerah dan aku terus melenguh keenakan. Mini benar benar berhasil mengerjaiku. Ia dekati wajahku dan berbisik


“ Oppa, aku ngantuk.... tidur yuk..... “ bisiknya dengan nada tanpa dosa.


“ Heh.... jangan tanggung begitu !!! “


“ unch .... unchh.... jangan marah oppa.... Mini Cuma becanda ... hihihi “ sambil melumat lukat bibirku , Mini memasukkan penisku kedalam vaginanya. “ Nngghhh .... shh “ ia sedikit berdesis ketika kejantananku menyeruduk masuk kedalam vaginanya.


“ nggh oppa.... gimana... susah gerak. Nih .. ahh “ sambil mendesah dan merintih nikmat , Mini berusaha mengenjot kejantananku. Mini kelihatannya kelewat mabuk. Ia sampai tak sanggup lagi bergerak. Langsung kutangkap pinggangnya lalu kegenjot-genjot vaginanya tanpa ampun


“ Ya!!! nngghhhh nghh ahh oppa.... pelan-pelan!! “ Mini menepuk-nepuk pelan dadaku. Wajahnya mendongak keatas berusaha menahan genjotan liarku. Payudaranya bergoyang naik turun.


Wajah Mini makin memerah. Hanya desahan dan lenguhan yang keluar dari bibirnya. Ia hanya pasrah. Ia benar-benar menikmati permainan liarku dan tak lama , penisku mulai berkedut-kedut dan akhirnya memuncrat di dalam vaginanya. Mini tersenyum nakal. Ia menikmati setiap tetes air maniku yang hangat. Vaginanya terus menghisap dan menelan setiap air mani yang menyemprot dari penisku. Ia jatuh kepelukanku dan bernafas lega. Untuk yang kesekian kalinya ia begitu puas. Sambil terengah-engah ia berbisik


“ oppa , kalo aku hamil.... oppa mau kan tanggung jawab... “ aku tertawa geli. Walaupun aku seorang kriminal setidaknya aku pria yang bertanggung jawab.


“ Iya sayang.... ini kan benih cinta kita... “ Mini tersenyum malu. Pipinya memerah. Kami kembali berucumbu dan beberapa saat kemudian , kami mengulangi aksi nakal kami setidaknya dua atau tiga kali semalaman. Nikmat rasanya , bercinta tanpa takut hamil atau tidak


Aku terbangun jam lima di pagi hari. Sejak di timur tengah hingga sekarang , aku terbiasa bangun jam lima pagi dan tidur lagi jam enam pagi jika tidak ada urusan. Kepalaku agak sakit karena aku hanya tidur kurang dari tiga jam. Dengkulku nyeri pegal karena... kalian tahu alasannya. Mini tertidur lelap. Aku segera melaksanakan ‘tugasku’ lalu duduk untuk menonton TV.


Berita tentang pencurian mobil Roll Royce Richard Simanjuntak heboh dimana-mana. Polisi kesulitan mencari bukti karena tidak ditemukan sidik jari dan naasnya CCTV sedang tidak berfungsi dengan baik. Om Richard menuntut pihak pengelola parkir namun pihak pengelola menolak karena karcis parkir mobil itu , tersimpan di dalam mobil yang artinya itu keteledoran sang sopir sendiri. Usaha pelacakan juga gagal. Mobil itu benar benar lenyap. Mungkin Micky telah memecah belah mobil itu menjadi jutaan bagian kecil. Uang seratus ribu dollar mengalir ke rekeningku dengan aman. Dendamku benar benar terbalaskan



Siang harinya , aku mengajak Mini karaoke di sebuah Mall tak jauh dari apartemen kami. Kutatap wajahnya , ia tertawa , ia tersenyum bahagia. Aku pun ikut bahagia. Tak kusangka rencananya berhasil. Aku melupakan Karen dan mulai jatuh cinta padanya. Padahal tadinya aku ingin meninggalkan dia di LA. Aku senang , bisa memiliki Mini sebagai kekasihku. Dulu , aku hanya menganggapnya teman tidurku dan sekarang , aku merasa dialah kekasihku yang sebenarnya. Dia selalu ada untukku. Dia mewarnai hidupku ketika aku baru saja kehilangan orang yang kucintai. Ya , aku sadar aku telah jatuh cinta padanya.


Lalu apakah cerita ini lalu berakhir bahagia seperti cerita drama pada umumnya. Sayangnya tidak segampang itu. Petualangan sebenarnya baru dimulai. Selama beberapa minggu setelahnya , aku hidup tenang dan bahagia bersama Mini. Tapi aku lupa bahwa aku telah mencuri salah satu mobil termewah di Indonesia yang senilai satu juta dollar. Meskipun mobil itu dicuri dengan sangat mudah, tentu saja masalah sebenarnya bukan saat aku mencuri , tapi setelahnya. Sang pemilik pasti geram dan mengerahkan apa saja yang ia miliki demi menemukanku. Aku lupa ini bukan LA , dimana sindikat pencurian mobil akan berusaha keras melindugi jidadku dari pembunuh bayaran ataupun polisi. Ini JAKARTA , dimana aku berbuat sendiri dan menanggung ulahku sendiri. Micky hanya menadah dan menjual mobilku, tapi ia tidak bisa melindungiku dari mereka. Ia bahkan harus berusaha keras melindungi dirinya sendiri yang sebenarnya aman di luar negeri. Jadi aku menerima ganjaranya nyaris satu bulan setelahnya


Saat itu aku sedang pulang kerja. Lalu tiba tiba , dua mobil SUV menghalau mobilku di sebuah jalan sepi. Padahal saat itu baru pukul tujuh sore. Sekitar delapan orang turun dari mobil itu , tiga diantaranya mengeluarkan pisau lipat, dan dua orang memegang golok yang tajam. Aku ingin mundur dan lari tapi sebuah mobil sedan lagi lagi muncul di belakangku , kemudian dua orang pemuda dengan tongkat golf , dan pukuluan base ball dari mobil itu. Sebenarnya , aku hanya memukul orang jika aku ingin membunuhnya. Jadi bukan keselamatanku yang kukhawatirkan tapi keselamatan mereka. Karena di timur tengah , aku juga dilatih untuk menghadapi situasi seperti ini.


Pertarungan dimulai. Hanya dengan beberapa tendangan saja , aku berhasil menghajar dua pemuda yang menyerangku dengan tongkat gollf dan baseball. Sekarang tinggal delapan orang lagi. Tiga orang dengan tangan kosong seketika menyerangku namun dengan santai aku mengelak dan menyerang mereka dengan beberapa pukulan dan sikutan ke dagu mereka. Sekarang tinggal lima orang lagi. Aku tidak mau main-main. Aku segera menghajar mereka dengan berbagai jurus tae kwon do. Senjata mereka tidak bisa melindungi mereka . Kelima orang itu pun tumbang. Aku menang tanpa masalah karena mereka bukan tandinganku , mereka hanya tukang pukul yang dibayar hanya seratus ribu per orangnya. Aku pernah bergulat dengan pasukan AS dan dikeroyok pasukan kurdi jadi bagiku ini bukan masalah. Tak lama warga tiba di TKP dan aku pun segera pulang. Mereka sepertinya preman dan geng jalanan yang disewa untuk membunuhku. Bukan masalah besar. Namun peristiwa yang menyakitkan malah terjadi setelahnya.


Baru bebeapa menit dari kejadian itu , aku mendapat kabar kalau Mini kecelakaan. Mobil Porsche-nya hancur lebur sementara Mini langsung dilarikan ke rumah sakit. Langsung kuputar mobilku menuju rumah sakit itu dan beruntung nyawa Mini masih bisa diselamatkan. Namun lukanya cukup parah dan Mini masih koma. Mini ditabrak sebuah trailer yang tiba tiba menerobos lampu merah. Bukan hanya Mini, dua orang telah meninggal dunia karena kejadian itu. Peristiwa ini luput dari media dan yang membuatku geram , aku mendapat kabar kalau sopir itu tidak di penjara karena kelainan jiwa . Tanpa diberi tahu aku sudah bisa menerka siapa dalang di balik semua ini.


Orang tua Mini datang esok paginya dari Korea. Mereka menangis meratapi anaknya yang terbaring Koma. Aku menyujudi mereka dan meminta maaf atas kejadian ini, namun mereka hanya bisa menangis. Musibah hanyalah musibah , kita tidak bisa menghindarinya. Teman-teman kami juga datang jauh dari LA dan tiba di rumah sakit itu pada malam hari. Tak terkecuali teman satu geng ku di koreatown. Mereka turut berduka. Jika di LA , mereka akan membantuku menghabisi cecunguk itu namun aku paham , kenapa mereka tidak bisa membantu apa apa. Lagipula ini masalahku. Mereka hanya dapat membantu dengan menjaga Mini di rumah sakit saja. Karena musuhku bisa saja datang kapan saja ke rumah sakit ini untuk membunuh Mini.


Malam itu , malam kedua Mini terbaring Koma. Aku duduk disampingnya, menatap dia yang terbaring tak sadarkan diri. Aku masih ingat betapa manisnya ia tersenyum pagi ini. Ia tersenyum sehabis membuatkanku bekal untuk makan siang. Aku menyesali perbuatanku. Aku lah yang membuat ia seperti ini. Kugenggam tangannya dan sambil berlinang air mata , aku berbisik


“ Mini-ya , maafkan aku... “


Ini pertama kalinya aku melihat orang yang aku cintai seperti ini. Rasa sakit, ketika kita melihat orang yang kita cintai tak berdaya sementara kita tak bisa berbuat apa apa. Aku bersumpah , akan kucabut nyawa siapapun yang berani melakukan ini pada Mini. Aku bersumpah, akan kuakhiri apa yang telah aku mulai. Akan kubunuh orang yang paling ia cintai , seperti yang ia coba lakukan pada Mini.


Bermodalkan ilmu yang kudapat selama di timur tengah , aku merakit dua buah bomb sederhana. Satu untuk putra Om Richard yang tercinta , satu untuk dirinya sendiri. Bahannya dijual bebas di berbagai toko bahkan apotik. Aku merakit sebuah bomb mobil sederhana dan sebuah bomb khusus untuk om Richard. Semuanya kukerjakan dengan rahasia. Aku cuti selama dua hari di tempat kerja dan selama dua hari itu juga aku berusaha keras. Di malam hari kedua, bomb milik putra Om Richard meledak di gedung parkir klub malam di jakarta utara. Keamanan yang minim serta tidak adanya cctv membuat aku bebas beraksi , hanya bermodalkan baju asuransi mobil dan sedikit penyamaran. Bagaimana dengan om Richard? Bomb milik Om Richard meledak esok pagi di rumahnya sendiri, menewaskan sang istri tercinta , dua putrinya yang masih kuliah, dan beberapa keluarga dekat yang berada di rumah itu. Bomb itu aku samarkan ke dalam kue ulang tahun dan meledak tak lama ketika kotaknya dibuka. Om Richard sendiri yang membuka Bomb itu ketika sang istri tercinta memanggil Beliau. Saat itu mereka sedang bersiap untuk upacara kematian anaknya. Beberapa tabung LPG di dapur membuat ledakan makin dahsyat dan menyebabkan kebakaran hebat. Aku sendiri yang mengantar kue itu dengan menyamar sebagai petugas katering. Aku memberikan kue itu langsung ke istri om Richard dan tanpa kusangka , beliau langsung memanggil suaminya. Beruntung aku sempat melarikan diri sebelum bomb itu meledak.


Kematian keluarga Richard menjadi Trending Topi nomor satu di Asia Tenggara. Meskipun jasad mereka hancur , namun mereka masih dimakamkan secara mewah . Kami belum pernah bertatap muka namun aku berhasil menyingkirkan Beliau dengan gampanv. Itulah akibat jika seseorang macam-macam denganku. Dendamku masih belum terbalas. Masih ada satu lagi putri om Richard yang masih hidup. Ia tinggal di LA dan juga artis instagram terkenal di Indonesia . Begitu aku mengetahuinya, aku membayar temanku Marcos , seorang member geng perto Rico untuk menculik dan memperkosa putri cantiknya , sebelum gadis itu sempat kembali ke Indonesia. Video mesum gadis itu akan dirilis bertepatan tujuh hari setelah kematian Om Richard. Sedangkan di Indonesia. Polisi dan Intel kebingungan karena kurangnya bukti dan petunjuk yang mereka dapat. Tidak adanya saksi mata , sidik jari , rekaman cctv ataupun rekaman amatir membuat pencarian makin mustahil namun bukan berarti tidak mungkin. Tapi aku masih tenang. Sambil duduk disamping Mini yang masih Koma , aku tersenyum puas. Hanya dalam hitungan hari , mereka semua merasakan akibat dari perbuatan mereka. Dendamku terbalas. Sekarang aku tinggal berdoa dan berharap , agar Mini kembali bangun lalu tersenyum menyapaku kembali.
:mantap:... gw suka yg kayak gini hu,
Lancrrroootkan hu...
 
Ini baru opening aja kan....?
Biasanya tensi makin tinggi
 
Cerita keren nih...lanjut suhu...lanjutkan..***ya bahasa nya keren....salut ama suhu...
 
Ini masih prolog kan??
Belum sampai ke inti cerita hu?
 
Kerenn hu... Ceritanya tp rasanya kurang interaksi antar karakter nya. Moga bisa tamat sperti putri bintang ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd