Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA My Hijab Girlfriend
- Thread starter riverscuomo
- Start date
mr_xxx
Guru Besar Semprot
ninggalin jejak dulu hu. thanks
riverscuomo
Semprot Baru
- Daftar
- 24 Aug 2014
- Post
- 34
- Like diterima
- 108
Flashback 3 tahun lalu
"Eh Dave, elu rupanya. Pagi amet datengnya? Dapur gua aja belum buka nih"
"Iya nih suk. Saya udah laper. Ga sempet sarapan dirumah."
"Ya udah kebetulan nih bini gua masak tadi dirumah. Ada babi kecap sama sayur asin. Porsinya kebanyakan. Gua bagi sama lu aja."
"Wah jangan suk, saya kesini kan bukan minta traktiran."
"Udah lu ga usah banyak cincong. Makan aja. Lu udah kayak anak gua sendiri. Udah berapa lu langganan disini? 5 tahun lebih kali. Sekali - kali ajak makan langganan boleh dong."
"Ya udah suk makasih ya kalo gitu."
"Iya sama-sama. Kalo nasi kurang dibelakang masih banyak tuh."
Aku jadi tidak enak hati. Malah diajak makan bareng. Ya udah aku anggap rejeki aja deh. Itung - itung memang hampir setiap hari aku kesana. Wajar saja mungkin kalau aku jadi langganan spesial hehehe.
Tiba-tiba ada suara perempuan dari pintu depan.
"Papa, ini aku gimana ntar... oh... sorry.." kata perempuan itu lagi.
Wow. Itu kata pertama yang ada di pikiranku. Cantik sekali perempuan ini. Putih. Khas perempuan Chinese. Rambutnya panjang. Dan body nya yang lumayan oke. Bokong yang bahenol. Kutaksir juga ukuran dadanya 32B. Tidak begitu besar tapi cukup menggoda. Toh bagiku ukuran dada tidak begitu penting. Buat apa berdada besar tapi tidak cantik? Aku rasa banyak lelaki yang sepemikiran denganku juga.
Tunggu dulu. Ia menyebut papa? Jangan - jangan dia anak suk suk Aliang.
"Oh.. kamu anaknya suk suk Aliang? Beliau lagi kebelakang sebentar katanya." Jawabku sedikit gugup.
"Iya aku anaknya. Ngomong - ngomong kamu siapa?" Tanyanya padaku.
Aku menghentikan makanku sejenak dan memperkenalkan diri.
"Namaku Dave. Aku langganan disini. Tadi pas mau pesen makan eh malah aku disuruh makan bareng suk suk Aliang. Katanya mama kamu masaknya banyak. Aku sendiri ga enak sebenarnya" Jelasku padanya.
"Jadi kamu Dave. Papaku sering sih cerita katanya ada langganan nya yang hampir tiap hari datang. Papaku kalo nyeritain kamu pasti semangat banget."
Gadis ini lucu juga kalo lagi bercerita, batinku.
"Eh aku lupa memperkenalkan diri. Aku Ling -Ling." katanya sambil mengulurkan tangan nya padaku. Aku pun balas menjabat tangannya.
"Ling, udah lama? Sorry papa lupa nih gara-gara abis teleponan sama customer. Ada yang mau booking tempat malam ini." terlihat suk suk Aliang begitu tergopoh-gopoh.
"Papa, udah kayak apa aja nyebut nya customer. Hihihi. Ya udah kalo gitu aku bisa naik taksi online pa kalo papa sibuk."
"Lho, jangan. Biar aku anter aja Ling. Jangan naik taksi online. Kemarin aku dengar ada berita penculikan."
"Jangan Dave, ngerepotin." kata suk suk Aliang
"Nggak papa suk. Itung - itung aku uda ditraktir makan. Ga ada salahnya aku nganterin Ling - Ling. Kebetulan aku juga hari ini nggak ada jadwal ngampus."
"Iya pa aku ikut Dave aja deh. Takut juga abis denger begitu."
"Haduh elu Ling ngerepotin orang. Ya udah Dave gua kamsia banget ama elu. Kalo ngerepotin turunin aja tengah jalan" suk suk Aliang tertawa keras sekali setelah mengucapkan kalimat terakhir. Seakan itu impian terdalam nya.
"Papa ih jahat. Ya udah aku jalan dulu pa."
"Suk, kami jalan dulu ya." aku berpamitan pada suk suk Aliang. Sekali lagi makasih suk ajakan makannya.
"No problem, Dave. Yang gw bagi ke elu kan babi mati kemarin. Hahahahahaha"
"Papa ih bercanda mulu." Ling - Ling terlihat sedikit marah. Walau sambil tertawa sedikit. "Ya udah jalan dulu pa."
"Hati - hati lu orang ya."
Aku melambaikan tangan kepada suk suk Aliang dan menuju ke mobil Mercedes Benz S500 milikku.
Sepertinya akan menjadi perjalanan yang menyenangkan, batinku.
Tapi aku tak pernah tahu bahwa perjalanan ini justru membawa masalah buatku
"Eh Dave, elu rupanya. Pagi amet datengnya? Dapur gua aja belum buka nih"
"Iya nih suk. Saya udah laper. Ga sempet sarapan dirumah."
"Ya udah kebetulan nih bini gua masak tadi dirumah. Ada babi kecap sama sayur asin. Porsinya kebanyakan. Gua bagi sama lu aja."
"Wah jangan suk, saya kesini kan bukan minta traktiran."
"Udah lu ga usah banyak cincong. Makan aja. Lu udah kayak anak gua sendiri. Udah berapa lu langganan disini? 5 tahun lebih kali. Sekali - kali ajak makan langganan boleh dong."
"Ya udah suk makasih ya kalo gitu."
"Iya sama-sama. Kalo nasi kurang dibelakang masih banyak tuh."
Aku jadi tidak enak hati. Malah diajak makan bareng. Ya udah aku anggap rejeki aja deh. Itung - itung memang hampir setiap hari aku kesana. Wajar saja mungkin kalau aku jadi langganan spesial hehehe.
Tiba-tiba ada suara perempuan dari pintu depan.
"Papa, ini aku gimana ntar... oh... sorry.." kata perempuan itu lagi.
Wow. Itu kata pertama yang ada di pikiranku. Cantik sekali perempuan ini. Putih. Khas perempuan Chinese. Rambutnya panjang. Dan body nya yang lumayan oke. Bokong yang bahenol. Kutaksir juga ukuran dadanya 32B. Tidak begitu besar tapi cukup menggoda. Toh bagiku ukuran dada tidak begitu penting. Buat apa berdada besar tapi tidak cantik? Aku rasa banyak lelaki yang sepemikiran denganku juga.
Tunggu dulu. Ia menyebut papa? Jangan - jangan dia anak suk suk Aliang.
"Oh.. kamu anaknya suk suk Aliang? Beliau lagi kebelakang sebentar katanya." Jawabku sedikit gugup.
"Iya aku anaknya. Ngomong - ngomong kamu siapa?" Tanyanya padaku.
Aku menghentikan makanku sejenak dan memperkenalkan diri.
"Namaku Dave. Aku langganan disini. Tadi pas mau pesen makan eh malah aku disuruh makan bareng suk suk Aliang. Katanya mama kamu masaknya banyak. Aku sendiri ga enak sebenarnya" Jelasku padanya.
"Jadi kamu Dave. Papaku sering sih cerita katanya ada langganan nya yang hampir tiap hari datang. Papaku kalo nyeritain kamu pasti semangat banget."
Gadis ini lucu juga kalo lagi bercerita, batinku.
"Eh aku lupa memperkenalkan diri. Aku Ling -Ling." katanya sambil mengulurkan tangan nya padaku. Aku pun balas menjabat tangannya.
"Ling, udah lama? Sorry papa lupa nih gara-gara abis teleponan sama customer. Ada yang mau booking tempat malam ini." terlihat suk suk Aliang begitu tergopoh-gopoh.
"Papa, udah kayak apa aja nyebut nya customer. Hihihi. Ya udah kalo gitu aku bisa naik taksi online pa kalo papa sibuk."
"Lho, jangan. Biar aku anter aja Ling. Jangan naik taksi online. Kemarin aku dengar ada berita penculikan."
"Jangan Dave, ngerepotin." kata suk suk Aliang
"Nggak papa suk. Itung - itung aku uda ditraktir makan. Ga ada salahnya aku nganterin Ling - Ling. Kebetulan aku juga hari ini nggak ada jadwal ngampus."
"Iya pa aku ikut Dave aja deh. Takut juga abis denger begitu."
"Haduh elu Ling ngerepotin orang. Ya udah Dave gua kamsia banget ama elu. Kalo ngerepotin turunin aja tengah jalan" suk suk Aliang tertawa keras sekali setelah mengucapkan kalimat terakhir. Seakan itu impian terdalam nya.
"Papa ih jahat. Ya udah aku jalan dulu pa."
"Suk, kami jalan dulu ya." aku berpamitan pada suk suk Aliang. Sekali lagi makasih suk ajakan makannya.
"No problem, Dave. Yang gw bagi ke elu kan babi mati kemarin. Hahahahahaha"
"Papa ih bercanda mulu." Ling - Ling terlihat sedikit marah. Walau sambil tertawa sedikit. "Ya udah jalan dulu pa."
"Hati - hati lu orang ya."
Aku melambaikan tangan kepada suk suk Aliang dan menuju ke mobil Mercedes Benz S500 milikku.
Sepertinya akan menjadi perjalanan yang menyenangkan, batinku.
Tapi aku tak pernah tahu bahwa perjalanan ini justru membawa masalah buatku
anyasavarina
Semprot Lover
- Daftar
- 10 May 2017
- Post
- 256
- Like diterima
- 177
hajarhuuuu
Abdulloh_umar
Semprot Addict
- Daftar
- 27 Nov 2018
- Post
- 478
- Like diterima
- 260
Kamsia suhu updatednya 
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
