Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA My Hijab Girlfriend

Chapter 4

Sepertinya mati lampu. Padahal biasanya lampu jalan di sekitar komplekku pasti nyala. Nah ini nggak. Begitu aku memasuki gerbang komplek ku, aku langsung membuka kaca dan bertanya pada satpam.

"Pak, mati lampu ya?" tanyaku heran

"Iya mas Dave, baru sekitar sepuluh menitan gitu" jawabnya

"Tumben amet sih. Ya udah pak bentar saya telpon dulu ke pusat." aku meraih iPhone ku dan menghubungi seseorang. Lima menit kemudian listrik pun kembali memenuhi setiap rumah di komplek perumahanku.

"Pak, aman ya." aku mengacungkan jempol dan membunyikan klakson pelan

"Makasih mas Dave" ucap si satpam sambil tersenyum lebar.

Aku langsung memacu kendaraanku menuju ke rumah.

Omong-omong, papaku pemilik komplek perumahan ini. Jadi kalau ada apa-apa aku tinggal menghubungi pihak yang bersangkutan. Aku sendiri tak suka memakai cara seperti ini. Seolah menggunakan kekayaan keluargaku untuk kepentingan pribadi. Tapi aku berpikir skala luas seperti penduduk-penduduk disini. Pasti kasihan kalau sampai mati lampu.

Aku pun tiba didepan garasi mobil. Begitu mobilku mendekat ke arah pintu, garasi pun terbuka. Ya, garasi rumahku memang memakai sensor otomatis. Sebuah teknologi yang mungkin baru ada di rumahku saja seluruh indonesia ini.

Sesampainya diruang tamu, aku disambut oleh pelayan. "Tuan Dave, mau dibuatkan makan/minum?"
"Nggak usah bi. Tadi udah makan. Makasih ya. Papa sama Mama udah tidur?"
"Udah tuan. Sekarang kan udah jam sebelas lewat."
"Oh iya ya saya sampai lupa waktu. Ya udah bi Sumi tidur aja. Makasih udah nungguin." aku langsung menuju kamarku.

Aku memutuskan untuk mandi dulu dan rebahan sesudahnya. Aku lupa kalau ada WhatsApp dari Anissa. Kuraih iPhone ku untuk membalasnya.

"Lho, bukan Anissa rupanya. Tessa. Aku tertawa pelan dan tiba-tiba ingat kalau kata ayahnya Anissa ia sudah tidur. Aku tetap membuka pesan dari Tessa. Soal kerjaan. Nothing special. Aku memutuskan untuk tidur.

30 menit kemudian aku masih terbangun. Entah kenapa aku tidak mengantuk. Kuambil iPhone ku dan iseng-iseng browsing.
Ada Facetime dari Sheila. Wah aku lupa mau Facetime dengannya. Kok malas ya rasanya? Aku bilang saja besok kalau aku sudah tidur. Perbedaan waktu yang lumayan jauh membuat kami harus berhubungan dengan susah. Disini malam, disana pagi.

Aku mengambil iPhone ku yang lain. iPhone ini khusus kugunakan untuk keperluan pribadi. Seperti browsing situs porno misalnya. Akun Whatsapp, Akun instagram. twit**ter, FB lain nya yang merupakan alter dari sisi diriku selama ini.

Aku membuka instagram dan mengetikkan sebuah username.

anissa.rahmasari

Aku mengecek fotonya satu persatu. Ampun cantiknya. Tak terasa satu jam aku sibuk melihat fotonya. Rasanya tak ingin menutup instagram ini.

Akhirnya kuputuskan menutup instagram. Sekarang di pikiranku hanya ada Anissa. Tanpa sadar aku memainkan penisku. Aku kocok pelan - pelan. "Ohh Anissa.... Hisap terus sayang... Yak terus begitu... Mulutmu begitu nikmat..." aku meracau tidak jelas. Sekitar sepuluh menit kemudian aku merasa akan keluar.

"Anissa biarkan aku keluar di hijabmu sayang... Arghhhhh aku keluarhhhh....."

Air maniku muncrat tak beraturan. Rasanya lega sekali. Aku memejamkan mataku sejenak sesudahnya bersih bersih badan. Tapi itu tak pernah terjadi. Karena aku tertidur sampai pagi.
 
Terakhir diubah:
Ceritanya dibuat sedemikian. Menarik perhatian pembaca tidak langsung grusa grusu. Pembaca ikut terbawa alur
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd