Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA My Little Kingdom

cerita bagus kaya gini masa ga dilanjutin?? sakit tau om rasanya.. kaya digampar mama
 
Part 5

Malam itu jd malam yg tak terlupakkan utkku, dan entah mengapa ada perasaan puas dan senang dr dalam diriku bs turut merasakan pertempuran orgtuaku walau kali ini hanya menjadi "penikmat" dibalik pintu.
Dan sepertinya jg "batang" ini blm menunjukkan gejala kecapean walau sudah memuntahkan laharnya yg hangat. Kira2 mama menyadarinya gk yah?

Ku dengar sayup mama melangkah dr pintu kamarnya, aku bs merasakan dgn jelas langkah mama berhenti persis di depan pintu kamarnya, dan tidak salah lagi, mama pasti tau tentang "muntahan" ku td. Selang berapa saat kemudian mama menutup pintu kamarnya dan berlalu ke kamar mandi.

Jantungku berdegup dgn kencang, ketakutan setgh mati krn ulahku itu, ato emg perasaanku yg semakin menggebu2 membayangkan mama, sehingga aku tidak bs memejamkan mataku!
Jd selama mama di kamar mandi, aku terus berfikir bagaimana ato apa yg yg harus ku lakukan selanjutnya, krn lambat laun, mama akan mengungkit dan membicarakan hal ini, terlebih lagi obrolan kemaren sempat terputus.

Pikiranku yg tidak karuan malah menggiringku utk keluar kamar, ahh lebih cepat lebih baik daripada aku terus dihantui perasaan gk menentu ini, aku akan cb melihat reaksi mama kali ini. Jadi ku putuskan utk keluar dr kamar dan menunggu moment mama keluar dari kamar mandi.

"Lohh, belum tidur kamu Gaz?" kata mama terkaget melihatku sesat keluar dari kamar mandi.
"Iya ma, kebetulan td haus jd kebangun, ini mau minum." jawabku yg mencoba bersikap tenang dgn yg baru saja ku liat di kamar mandi.
"Ohh ya? Emg baru kebangun ato udah bangun dari tadi?" tanya mama curiga dgn nada yg lbh serius dan sptnya gk nyaman dgn caraku melihat mama.
"Maksud mama gmn?" kujwb dgn pertanyaan yg memancing arah pembicaraan mama.
"Klo udah minumnya, kita duduk dulu, mama ada yg mau diomongin." tegasnya disusul dgn langkah mama ke meja makan.

Aku tidak menyangka dgn yg ku lihat dari tadi, dgn kimono tipisnya yg transparan, ditambah dgn cahaya lampu kamar mandi saat itu, maka terlihat jelaslah tubuh mamaku. Kulitnya yg putih dgn dadanya yg tanpa bra benar2 menggoyahkan imanku saat itu, terbesit utk memperkosa mama saat itu, tp yg ku inginkan bukanlah tubuhnya semata, tetapi jg hatinya, ya aku ingin memilikinya seutuhnya. Ahh tidak, aku tidak boleh gegabah, yg membuatku urung utk melakukan aksi itu.

Akhirnya di meja makan kami duduk bersama, dan saling berhadapan, dan ditemani cahaya lampu yg dr kamar mandi. Walau dgn cahaya yg seadanya, tp aku menikmati apa yg ada dihadapanku saat ini.
Mama duduk dgn menyilangkan kedua tangan dan kakinya, entah krn benar2 marah2 ato mama sepertinya jg mulai tersadar bahwa kini anak laki2nya tak lagi melihat dirinya sebagai seorang mama. Namun spt mama jg kesulitan krn terus merapikan kimononya krn kedua tangannya tidak mampu mengamankan kedua payudaranya yg dr td bergerak dgn bebasnya. Terlebih lagi, meja makan kami adalah meja makan yg terbuat dari kaca, jd aku bs melihat kedua paha mulus mama krn kimononya tdk mampu menutupi pahanya. Mama benar2 salah tingkah saat itu.

"Kamu skrg kok jd anak yg kurang ajar!" kata mama memulai obrolan kami.
"..." aku terdiam dan menundukkan kepalaku yg aku melihat paha mama yg mulus.
"Kok kamu bs ky gt ya Gaz, ini mama loh, kok kurang ajar. Lihat mata mama!" perintahnya krn menyadari klo aku tdk memperhatikan kata2nya krn teralihkan pahanya di bawah meja.
"Jawab mama!" yg terdengar nada suaranya mulai berubah menjadi tangis.

Aku yg melihat wajah mama pun jd kalut kebingungan, ku liat mama menitihkan airmata di wajahnya, dan terlihat wajah sakit dan kecewa yg mendalam dari balik wajahnya.

"Aku mencintaimu ma." jawabku tanpa sadar krn situasi ini.
"Cinta? Cinta kamu Gaz? Ini bkn cinta! Ini nafsu." jawabnya terisak.
"Aku...aku benar2 mencintaimu ma...Aku tau ini salah, tp aku blm pernah merasakan ini sebelumnya ma." jawabku yg perlahan mendekati mamaku dan memegang tangannya.
"Tp tidak spt ini, terlebih dgn aku, aku mamamu Gaz, yg melahirkanmu." jelas mama yg ingin mengubah cara pandang yg ku rasa.
"Tidak ma, aku cinta mama spt layaknya aku menyukai org yg seusiaku, ijinkan aku ma." pintaku sambil mengusap air mata di pipinya dan lebih mendekatkan tubuhku utk memeluknya.
"Tidak anakku, jgn spt itu, ini salah, apa yg kamu pikirkan?" jawab mama terisak namun tidak menolak ketika ku basuh air matanya dan mendekapnya.
"Tidak ma, ijinkan aku mencintaimu, menjagamu seumur hidupku, aku tdk akan mengecewakanmu ma." tegasku sambil memeluk erat tubuhnya, dan payudaranya benar2 membuatku gila ketika bersentuhan dgn tubuhku.

Dan secara perlahan ku usap kepala dan rambut mama, berusaha menenangkannya. Ku harap mama mengetahui betapa besar keinginanku utk terus bersamanya.
Namun krn kesempatan emas ini tdk boleh lepas begitu saja, tanganku mulai bergerilya memasukin kimono mama, yg krn terbawa suasana sedihnya, mama lupa utk memastikan klo kimononya tertutup.
Tampak jelas kedua belah dada mamaku dgn putingnya yg imut nampak dr sela kimononya, dan tanganku secara perlahan mulai melepaskan kimono mamaku. Mama yg msh terbawa emosinya saat itu sama sekali tdk tersadar kalau ternyata dirinya telah ditelanjangi oleh anaknya.

Entah mama tersadar ato tidak dgn batangku yg sudah ereksi dari td, tp mama tdk menunjukkan tanda2 penolakkan, jd ku putuskan utk menjadi lebih berani mengambil tindakan. Dgn duduk yg sudah berkedekatan dan badan yg saling berhimpitan, aku sudah dgn bebas bs menentukan bagian mana dari tubuh mama yg ingin ku sentuh, namun aku melakukannya dgn sangat berhati2, krn tidak mau moment ini rusak ditengah jalan dgn keadaan yg tanggung.

Mama yg posisi kepalanya berada dipangkuan bahu terus ku serang dgn usapan lembut di kepalanya, dan tangan kiriku mengusap tangan dan perlahan demi perlahan turun ke paha mama. Aroma tubuh mama benar2 membuatku mabuk kepayang, tubuhnya yg sintal dan mulus jg menambah birahiku utk menjamahnya. Jantung2ku benar2 berdeguk dgn kencang saat itu, aku tidak menyangka kalo aku sudah sedekat ini dgn yg ku idam2kan selama ini.

"Ma, jgn sedih, klo mama sedih, aku jg jd sedih." kataku mencoba menenangkannya.
"Mama harus gmn Gaz? Mama gk ngerti kenapa semua ini hrs mama hadapi." celotehnya diiringi isak tangisnya yg sendu.
"Salah jika aku mencintaimu dgn cara spt itu ma?" tanyaku sambil terus mendekapnya.
"Salah nak, aku mamamu, ada byk perempuan di luar sana terlebih seusiamu yg lbh menarik dr mama, gk boleh nak. Ini gk boleh terjadi!" jawab mama yg terus melakukan penolakan.
"Tp jika aku tetap memilihmu ma, gmn?" tanyaku memastikan.

Adrenalin yg tinggi saat itu membuat diriku benar2 hilang kendali, dan membuatku lupa utk bermain cantik saat itu, maklum nafsu sudah menguasaiku sepenuhnya. Dgn perasaan ragu aku memberanikan diri menjamah tubuh area dada mama, spt tdk sengaja awalnya, tapi krn mama tdk menunjukkan reaksi, aku merasa yakin utk menyentuh lebih dada yg dimana dulu aku menikmati air murni dari tubuh mamaku ini. Putingnya seperti tidak menunjukkan klo pernah ada yg mengisap payudaranya sama sekali, tdk mengalami perubahan spt ibu2 yg telah memiliki anak dan menyusui, sungguh mama melakukan perawatan yg luar biasa.

Perlahan namun pasti, aku lbh berani utk mencumbui mamaku yg kumulai dari telinga dan lehernya, yg aktifitasku itu hanya dibalas dengan desahan mama namun masih dalam suasana sedihnya. Aku berani menjilati leher dan telinga mama, gerakan lehernya membuat aku yakin mama jg spt menikmati perlakuan yg sedang ku lakukan. Dan tanganku jg yg dari td perlahan mengelus pahanya berhasil membuat mama melepaskan silangan kedua kakinya, dan dgn lembut tanganku mulai merambah ke daerah sensitif mamaku.

Sampe akhirnya, ku rasakan tangan sudah menyentuh selangkangan mamaku, krn paha mama rupanya sudah menganga akibat cumbuanku dr td. Mama hanya bereaksi dgn mendesah, entah krn tubuh mama menikmati cumbuan yg ku berikan ato memang pertempuran dgn ayah terasa kurang utknya. Kimono yg dikenakan pun secara resmi tidak lagi melindungi tubuh mama, jd aku bs dgn leluasa memulai seranganku.

Ku mulai dgn jemariku yg menyapa bibir vagina mama yg msh bersembunyi di balik cd tipisnya, dan aku merasakan sesuatu yg yg basah ketika jariku bermain di daerah lubang vagina mamaku. Tadinya kupikir itu krn bekas air mama cebok sehabis bersih2 di kamar mandi, tp ini berbeda krn cairan ini terasa kental. Apa mama jg menikmatinya, pikirku.

Ku padangi wajah mama saat itu, dah ingin ku cium bibirnya, jd ku adahkan wajahnya persis menghadap wajahku, dan ku arahkan bibirku mengarah ke bibir mama. Walau dgn air mata, mama sgt cantik saat aku memadangnya dan kami pun berciuman. Ciuman itu terasa hangat, krn mama jg menyambut sentuhan bibirku, dan membalas dgn menggigit bibirku. Kubalas lembut ciuman itu dgn tanganku yg sudah berani meremas2 payudara mama. Ya kami berdua sudah terbuai nafsu saat itu.

Sinyal positif ini ku lanjutkan dgn terus menggerangi vagina mama dgn jari, yg walaupun msh memakai cd bkn menjadi hambatan utk jariku merasakan hangatnya lubang peranakan mama, dan sambil menunggu responnya, ku lanjutkan dgn menjelajahi leher mama menuju dadanya dgn lidahku yg dr td terus mencumbuinya.
Jariku jg mulai dibasahi dgn "getah" yg keluar dr vaginanya, dan gesekkan jariku membuat mama memelukku dan melumat bibirku dgn beringasnya. Dia kenikmatan saat itu.

Mama ku lihat sgt pasrah saat itu, jd ku arahkan tangannya utk menyentuh batang kemaluanku, anaknya sendiri. Walau sempat merasakan kaget ketika menyentuh batangku dan kami yg masih berciuman dgn hot, mama scr perlahan mulai meremas dan mengocokin batangku yg sudah ereksi dari td. Sungguh tak terpikirkan olehku kalau akhirnya kami akhirnya bs berada disituasi spt ini.

Ku cumbui dan ku remas dada mama, dan semakin aku menggagahi beliau, semakin tabjuk aku melihat begitu indahnya tubuh mama. AKu akan memilikimu, pikirku.
Moment ini sgt sayang klo ku lepas begitu aja, aku hrs mengambil langkah lbh maju. Mama boleh terlihat sedih dan hancur, tetapi tubuhnya tdk bs berbohong, mama jelas2 membutuhkan sentuhan laki2.

Mama jelas2 sudah dikendalikan nafsu dan aku yg melihat kesempatan ini tdk mau melepaskannya begitu aja, jd ku putuskan utk mengoral mama. Aku harus membuat mama tetap dalam "birahi"nya.
Jadi ku mulai dgn memposisikan diriku jongkok utk memulai inisiatif menjilatin lubang peranakan mamaku. Mama yg awalnya sempat terlihat ragu perlahan membuka lubang selangkangan yg seharusnya hanya suaminyalah yg berhak mendapatkan itu.
Dan perlahan ku turunkan cd mama yg masih terpasang dari td. Aroma yg wangi bergitu terasa ketika aku yakin dan akhirnya memposisikan wajahku persis diharapan vagina mama. Dgn tangan yg masih meremas payudaranya, akhirnya aku menjilatin kemaluan mamaku untuk pertama kalinya.

Sungguh pengalaman yg benar2 tdk terpikirkan olehku sebelumnya, mama yg seharusnya menjadi orangtua yg ku jaga dan ku hormati, kini berada di dalam nafsu yg dimana aku sendiri sebagai anaknya begitu ingin menikmati tubuhnya.
Ku jilatin dgn lebut bibir vagina mama yg telah dilumuri getah kemaluannya sendiri, bentuk vaginanya yg tembem jg menambah sensasi ketika aku mulai menjilatin dan mengigitnya dgn lembut.

Perlakuanku membuat mama bereaksi dgn meronta dgn lembut, sensasi jilatan yg dirasa yg membuat badannya bereaksi seperti itu, badannya benar2 menerima kehadiranku. Dan pahanya pun dikalungkan ke pundakku dan mama mencengkram kepala dan menjambak rambutku, beliau begitu mengiginkannya lebih lagi. Posisi kepalaku yg terbenam di bibir vagina mama membuat aku kewalahan, dan semakin nikmat yg ku berikan maka semakin ditekan kepalaku. Klitorisnya pun tak luput dari seranganku, mama benar2 tak kuat menahan sentuhan lidahku di area kelaminnya itu.

Ketika ku rasa semua sudah cukup, aku memutuskan utk mengambil langkah yg lbih maju, mama harus kudapatkan malam ini juga. Batangku yg sudah siap dari td di balik celanaku mulai ku lepaskan, dan nampaklah senjataku itu persis dihadapan mama. Aku yg sudah tidak sabar ingin menyetubuhinya, dan mama pun masih dalam buaian birahinya, jd ku pikir ini adlh saat yg tepat utk melakukannnya.

Aku sudah yakin betul mama telah menjadi milikku malam itu, dan sesaat mulai kuarahkan kepala batangku ke lubang peranakan mamaku,

PLAK...PLAK !!

Mama menggamparku.
Mantap terus kan cerita nya
 
Macet....
Lampu merahnya ga ada hijaunya..
Wkwkwkwkwwkkkkk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd