Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MY NEW LIFE IS AMAZING

- PART 5 -
Oh.. Elia​


" Mas.. gimana perkembangan Nisa...?" tanya Mas Daus.
Adrian dan Mas Daus seperti biasa ngobrol didepan rumah Adrian.

" Lancar aja sih Mas. Cepet nangkepnya.. dia malah minta ajarin hintung-hitungan tuh kalo udah bisa baca.." jawab Adrian

" owh gitu... wah.. luar biasa donk.." ujar Mas Daus.

" iyaa saya juga kaget.. tapi seneng sih liat dia suka belajar gitu.." jawab Adrian

" terus mas gimana oke aja nanti kalo lanjut ngajarin itung itungan ?, masalah bayaran mah gampang.. nanti istri saya yang urus.." ujar Mas Daus.

" kalo itu mah gampang mas.. lagian saya kalo ga bisa pasti kabarin kok.." jawab Adrian.

" oke deh klo gitu, pokoknya kalo ada apa-apa bilang aja ke istri saya.." ujar Mas Daus.

" siap mass.. " jawab Adrian

" ngomong-ngomong.. gimana mas disini, betah..?" tanya Mas Daus

" Sejauh ini enak aja sih.. betah banget malah.." jawab Adrian

" hhhmm gitu yaa.. emang sih enak suasananya disini, aku aja betah.. istriku juga makin betah kayanya.." jawab Mas Daus.

" iyaa.. lagian pulang kerja udah ngajarin Nisa.. itu udah ku anggep kaya ngajarin anak sendiri sih mas.. setidaknya ga sepi kalo pulang kerja.." ujar Adrian

" hahaha.. gitu yaa.. pantes nisa seneng sama sampeyan mas.. syukur deh klo gitu.. kalo ada apa-apa, bilang aja mas.. siapa tau ada yang bisa saya bantu.. kalo saya ga ada.. istri saya ada dirumah.." ujar Mas Daus.

" ooh.. siappp mas.. " jawab Adrian singkat.

" paaah.. papahh.... " suara nisa terdengar.

" iyaa nak.. papah disini sama om adrian.." jawab Mas Daus
Nisa pun berlari menyambangi ayahnya.

" Heeii... kenapa sayang...? " ujar Mas Daus.

" papa ngapain ?" tanya Nisa.

" gaa lagi ngobrol aja sama om Adrian.." jawab Mas Daus

" hai oom.... malam ini nisa libur dulu yaa.. mau jalan sama mamah papah.." ujar nisa

" iyaa.. jalan jalan yaa sama papah mamah.. " ujar Adrian.

" om Adrian.. om adrian.. Nisa nanti mau keluar kota loh.. sama mamah papah.." ujar Nisa.

" oh yaa.. mau kemana..?" tanya Adrian

" liburan om.. " jawab Nisa polos.

" oh gitu.." jawab Adrian melihat kepolosan Nisa yang menggemaskan.

" iyaa mas.. rencananya kita mau keluar kota, yaa liburan aja sekaian saya cuti.." ujar Mas Daus menjelaskan.

" owh gitu.. wah sepi donk ga ada nisa beberapa hari.." ujar Adrian kearah Nisa.

" dadah oom.." ujar Nisa dengan tingkah manjanya." Iya mas.. nanti titip rumah yaa.. yaa sambil di tengok-tengokin aja.. kalo ada yang mencurigakan telpon aja saya.." ujar Mas Daus.

" siap mas.. " jawab Adrian.

" oke deh.. klo gitu mas.. udah sore.. kami balik dulu.. mau ngajak mereka makan malam diluar soalnya.." ujar Mas Daus.

" Okee.. deh Mas.. " jawab Adrian

" dadah oom.... " Nisa ikutan pamit.

" dadah nisa... have fun yaa.." jawab Adrian.

Mas Daus dan Nisa pun beranjak menuju rumah mereka, kemudian terlihat Elia keluar rumah.

" Oh.. kamu nyamperin papah.. mama kira kemana tadi.." ujar Elia ke Nisa.

" mandi gih Pah.. sekalian mandiin nisa.." ujar Elia lagi menyuruh suaminya kedalam rumah.

Ia menengok ke arah Adrian yang memperhatikannya, kemudian menyapa Adrian dengan senyum cantiknya dan mengedipkan matanya kearah Adrian.
Adrian hanya membalasnya dengan senyum, sembari melihat Elia masuk kerumahnya.
Mereka memang hanya bisa saling sapa setelah apa yang mereka lakukan terakhir. Karena mereka sadar segala sesuatunya tidak memungkinkan jika mereka lanjutkan, namun mereka tetap bertukar chat dan saling memupuk gairah untuk kesempatan selanjutnya.

" Mah.. jadi gimana nanti rencana kita..? soalnya jadwal pendaftaran sekolah Nisa kan bentar lagi.." ujar Mas Daus.

" eemm... gini aja.. Kamu berangkat duluan sama Nisa, biar aku yang ngurus pendaftaran sekolah Nisa, terus nanti aku nyusul.." Jawab Elia.

" kamu yakin bisa sendirian..?" tanya Mas Daus.

" iyaa bisa kok.. " jawab Elia

" okee deh.. nanti kamu susul aja kalo gitu.." ujar Mas Daus.

Elia hanya tersenyum mendengarnya.


. . . . . . . . . . . . .


Malam terasa dingin dengan keheningannya, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00. Elia masih terjaga, entah kenapa ia masih sulit tidur. Ia pun membuka handphonenya dan mengirim chat ke Adrian

Elia :
" Udah tdr ?"

Adrian yang memang belum tidur dan masih scrolling sosmed di handphonenya melihat chat Elia, ia pun segera membalas.

Adrian :
" Blm.. knp? kmu blm tdr jg ? "

Elia :
" iya nih.. blm ngantuk "

Adrian :
" Suami kamu ?"

Elia :
" Dia udah tdr "
" ga tau nih pengen chat kamu aja.. "

Adrian :
" aku jg kok.. mau chat kamu tp takut ketahuan suami kamu kan brabe nanti.."

Elia :
" kangen ya..?"

Adrian :
" bukan kangen sih.. gemes aja tiap liat kamu.."

Elia :
" sama.. aku juga pengen 💋👄"

Adrian :
" 👅💋👄 "

Elia :
" uuhhh.. kamu bikin pengen.........."

Adrian :
" bikin kamu mendesah.. "

Elia :
" emmhh.. kamu konak ya..?"

Adrian :
" kamu sih bikin kebayang.."

Elia :
" ak juga pengen sayang.."

Adrian :
"Tapi situasinya ga memungkinkan Lia, terus kalian kan mau liburan.."

Elia :
" nanti suamiku berangkat duluan sama Nisa. Aku nyusul belakangan 2 hari kemudian buat ngurus pendaftaran sekolah Nisa, jadi kita bisa cari tempat.."


Adrian :
" oh.. oke deh.."

Mereka berdua terus bertukar chat hingga larut malam, memupuk gairah masing-masing seakan tidak sabar menanti waktu yang telah mereka tentukan. Malam kepalang tanggung waktu itu seakan membuat mereka berdua benar benar ingin melampiaskannya kali ini.

" Pastikan segala sesuatunya siapnya.. " Bu Silvy mengingatkan Adrian didalam ruangannya.
Adrian dipanggil keruangannya seperti biasa.

" baik Bu. segala sesuatunya sudah saya siapkan, rencananya kita berapa hari Bu untuk meet up kali ini ? " tanya Adrian.

" sampai semuanya selesai hingga dealnya.." jawab Bu Silvy

" Baik Bu.." ujar Adrian.

Waktu keberangkatan Adrian dan Bu Silvy untuk meet up dengan klien pun sudah ditentukan. Ia sudah menyiapkan semua yang harus disiapkan karena tidak ingin membuat Bu Silvy malu, apalagi ini dengan ikut sertanya Bu Silvy, ini juga secara tidak langsung membawa nama perusahaannya. Kesalahan kecil akan terlihat tidak profesional hingga membuat segala sesuatunya menjadi kacau bahkan kepercayaan Bu Silvy pun menjadi taruhannya. Begitu rutin Adrian melakukan crosscheck ulang list persiapannya untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana agar berjalan sempurna. Karena untuk pertama kalinya ia meet up dengan klien didampingi Bu Silvy langsung.

" good luck ya kak.. " ujar Rara

" inget.. jangan lupa oleh oleh.." ujar Dika menimpali.

" siapp.. nanti saat saya tidak ada, kalo adaa apa apa, kontak aja ya.. saya akan tetap keep up kok dari sana.." jawab Adrian.

" siapp kak.." jawab Rara.

" jagain boss cantik kita ya bang.. kalo ada yang macem-macem, tampol aja.." ujar Dika

" hahahahaha... jangankan ngejagain, ngeliatin beliau 3 detik aja aku ga berani.." jawab Adrian.

Gelak tawa suasana ruang marketing mengisi hari kerja mereka, waktu pun kadang berlalu begitu cepat tiap harinya. Adrian memang membuat suasana kerja mereka lebih fun karena ia sudah cukup sering gugup saat dipanggil Bu Silvy Sehingga timnya lah yang seakan menjadi rumah kedua baginya, sehingga ia begitu betah bekerja diperusahaan itu.
Tak terasa, hari yang mereka tentukan tiba, Mas Daus dan Nisa sudah berangkat lebih dulu namun Elia menyelesaikan pendaftaran sekolah Nisa. Elia dan Adrian kemudian janjian ketemuan disebuah hotel dimana Elia sudah menunggu disana setelah semua proses pendaftaran sekolah Nisa sudah beres. Sepulang kerja, Adrian pun pulang mandi dan langsung menyusul Elia kehotel. Sekitar 20 menit perjalanan Adrian pun sampai dihotel tersebut, letaknya memang ditengah kota dan bisa dibilang lumayan mewah, terlihat parkiran dipenuhi mobil tamu yang menikmati malam minggu hingga berakhir pekan.

" aku udah di parkiran.. kamu dimana..?" Adrian menelpon Elia.

" Naik aja.. aku dikamar 699" jawab Elia

" Oke..." Jawab Adrian.

Ia kemudian bergegas memasuki loby dan langsung masuk lift menuju lantai 6 menuju kamar yang dikatakan Elia.

" tok..tok...tok..." Adrian mengetuk pintu kamar 699.

Elia yang mendengar ketukan segera menuju pintu, matanya mengintip di kaca intip pintu memastikan Adrian lah yang datang dan mengetuk, setelah memastikan Adrian yang mengetuk, ia pun membukakan pintu kamar.

" hei.. udah lama nunggu ?" tanya Adrian.

" lumayan sih... kamu kok lama ?" tanya Elia

" yaa lumayan lah, nyelesein kerjaan dulu.. " jawab Adrian.

" yuk masuk.." ujar Elia.

Ia begitu cantik dan seksi dengan baju tidurnya. Bentuk tubuh dan kulit mulusnya sangat memanjakan mata dan nafsu Adrian.

Adrian pun segera masuk kemudian mengunci pintu dan mereka pun menikmati moment penuh birahi yang sudah mereka pendam. Entah berapa kali mereka malam itu mereka memacu birahi, hingga terlelap tidur, kemudian Elia menambah waktu inap mereka 1 hari lagi untuk kembali saling memacu birahi, Apalagi hari itu merupakan hari minggu, yang mana Adrian pun libur bekerja dan mereka habiskan hari libur berdua. Elia begitu menikmati perselingkuhannya dengan Adrian, tetangga tampannya itu benar benar membuatnya ketagihan dan mabuk gairah. Karena saat itu Elia sempat bercerita bahwa ia memang kurang bergairah dan kurang mendapat nafkah bathin dari suaminya karena bekerja diluar kota dan jarang pulang. Ia juga pernah mencurigai suaminya memiliki selingkuhan saat jauh darinya karena ia pernah membaca chat mesra di handohone suaminya namun suaminya berkilah itu hanya sebatas teman kerja. Hal itu lah yang membuatnya begitu menikmati perselingkuhannya dengan Adrian. Tetangga yang membuatnya mendapatkan gairah yang sudah lama tidak ia rasakan.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd