Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MY NEW LIFE IS AMAZING

Bimabet
Wah.. gila ni.. jam segini update udah ada yg komen.. mohon maaf ya suhu suhu semua kalo pada nungguin.. butuh waktu soalnya buat nulis.. bisa sih sambil kerja nyicil nyicil.. tapi takut feelnya ga dapet.

Sekali lagi thanks suhu semua udah mau baca dan ampe nungguin updatenya
 
- PART 8 -
I Don't Care
Pukul 20.00 Adrian terbangun dari tidurnya, begitu terlelap ia tidur hingga baru terbangun. Terasa perih diperutnya mulai terasa tanda lapar. Ia melihat di handphonenya, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Bu Silvy.

“ sory lovely boss.. ketiduran,,, “ gumam Adrian dalam hati.

Kring... kring.... kringg..... Panggilan masuk dari Bu Silvy kembali muncul.

“ ya.. hallo Bu.. “ jawab Adrian.

“ saya nelpon angkat donk.. kamu ketiduran banget ya kayanya...?? ” ujar Bu Silvy

“ iya Bu.. maaf.. ada apa ya bu ? “ tanya Adrian

“ eemmm... kamu ada planing malam ini ? “ tanya Bu Silvy

“ ee... ga ada sih Bu.. “ jawab Adrian.

“ ya sudah kita makan di resto yaa.. bisa ? “ ajak Bu Silvy

“ ohh siap Bu... kalo ibu yang ajak, mana mungkin saya nolak..” Jawab Adrian

“ dasar kamu..” ujar Bu Silvy sedikit tertawa.

“ ya sudah.. saya tunggu 20 menit lagi.. “ lanjutnya

“ oke boss... “ jawab Adrian kemudian menutup teleponnya.

Bergegas dengan segera Adrian mandi membersihkan diri, kapan lagi bisa ngedate sama bos cantik pikirnya. Tak ada kata tidak sopan kali ini karena ini diluar jam kerja, ia akan ngobrol selues mungkin dengan Bu Silvy karena ini bukan saat yang formal seperti saat bekerja.

Selesai bersiap ia pun langsung menuju resto hotel untuk menemui Bu Silvy. Resto itu terlihat berbeda dibanding saat makan pagi, beberapa lay out dirubah yang sepertinya memang diperuntukan untuk diner makan malam. Mata Adrian menerawang mencari Bu Silvy kesetiap sudut resto. Terlihat di meja pojok seorang wanita melambaikan tangan kearahnya, wajah cantik Bu Silvy menyambut Adrian lengkap dengan keseksiannya. Segera ia menuju meja itu.

" maaf Bu telat.. udah lama nunggu nya..?" tanya Adrian basa basi.

" eemm.. lumayan lah.. hampir 10 menit.." jawab Bu Silvy

Bu Silvy terpana dengan Adrian malam itu. Dandanan casual nan rapi yang menunjukkan kedewasaan terlihat beda dari biasanya saat dikantor. Wangi parfum Adrian juga seakan menambah kesan seksinya di mata Bu Silvy.

" Maaf ya Bu.. bikin ibu jadi nunggu.." ujar Adrian

" kalo ampe 10 menit, ku kasih SP 1 kamu.." canda Bu Silvy

" waduhh... SP 1 ternyata berlaku juga ya di luar jam kerja.." canda Adrian balik

" khusus buat kamu IYA.." Lanjut Bu Silvy

" ga papa deh.. yang jelas saya lama dandan buat ketemu sama ibu kok.." jawab Adrian.

" dasar kamu yaa... bisaaa aja....." ujar Bu Silvy menyukai candaan Adrian.

Mereka pun menikmati diner dengan obrolan obrolan ringan seputar pekerjaan hingga luar pekerjaan bahkan hingga ke topik yang personal. Memang bisa dikatakan Bu Silvy merasa klik jika ngobrol dengan Adrian, ia merasa Adrian memahami tiap permasalahan yang menjadi topik pembicaraan. Apalagi terkait bisnis yang memang bidang dan Job Desknya. Sepanjang diner mata Adrian menatapnya begitu dalam, Bu Silvy tau betul Adrian menyukainya, sehingga momen kali ini ia manfaatkan bisa menatapnya sepuas yang ia mau. Bahkan Bu Silvy senang jika Adrian menyukainya layaknya perempuan mana yang tidak suka di kagumi lelaki seperti Adrian.

" Adrian.. kamu udah pacaran berapa kali..?" tanya Bu Silvy.

" eemm.. pacaran yaa..... kalo ga salah 3 kali .." jawab Adrian.

" seumur hidup ?" tanya Bu Silvi.

" yupp.." jawab Adrian

" wah.. setia juga ya kamu.." lanjut Bu Silvi.

" yaa bisa dibilang kya gitu Bu.." ujar Adrian.

" Kalo ibu..?" tanya Adrian.

" eemm.. udah lupa.. " jawab Bu Silvi.

" wahh.. banyak banget yaa kayaknya.." canda Adrian.

" hahaha.. begitu lah.. namanya juga masa muda.." jawab Bu Silvy.

" tapi ibu sekarang pun masih keliatan muda kok.." ujar Adrian.

" masa sih..?" tanya Bu Silvy.

" serius.. Ibu ga sadar mata para lelaki yang liatin ibu..??" Tanya Adrian balik

Bu Silvy seketika melirik sekitar dan memergoki berapa mata lelaki yang curi curi pandang ke arahnya.

" tau aja kamu.." ujar Bu Silvy sadar.

" kan termasuk saya Bu..." Canda Adrian jujur.

" hahahaha.. kamu tu yaa.. bisaa banget kalo ngomong.." Bu Silvy tertawa dengan candaan Adrian.

" ga kena SP 2 kan Bu....?? " canda Adrian lagi.

" eeeemmm... kalo kamu ga papa deh.. saya seneng kok.." jawab Bu Silvy.

Adrian tersenyum dengan jawaban Bu Silvy, matanya menatap dalam wajah cantik itu.. mengaguminya, dan dalam hati mempertanyakan apa yang kurang dari Bu Silvy sehingga Pak Jhony bisa menyelingkuhinya.

" Heii... kamu kenapa melamun gitu..? " tanya Bu Silvy membuyarkan lamunan Adrian

" gaa Bu.. Bersyukur aja bisa liat perempuan cantik kya ibu sedekat ini.." goda Adrian.

" yeee gombal dasar.." jawab Bu Silvy.

Mereka menikmati dinner dengan canda tawa menghiasi obrolan. Sesekali saling goda terselip di obrolan mereka yang membuat pasangan Bos dan Karyawan itu semakin betah menikmati momen malam itu.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.10 terlihat susana resto yang bersiap untuk tutup karena harus menyiapkan segala sesuatunya untuk sarapan pagi bagi para tamu hotel yang menginap. Adrian dan Bu Silvy pun menyudahi diner mereka dan kembali kekamar masing-masing untuk beristirahat. Adrian mengantarkan Bu Silvy hingga depan kamarnya.

“ Makasih ya untuk malam ini..” Ucap Bu Silvy sebelum membuka pintu kamarnya

“ yaa sama-sama Bu, saya juga seneng kok bisa diner dengan Ibu malam ini..” jawab Adrian

“ Oke deh klo itu.. saya masuk dulu yaa..” Bu Silvy pamit kemudian membuka pintu kamarnya.

“ byee.. jangan ga diangkat ya kalo saya telpon.. “ ujar Bu Silvy sembari menutup pintu kamar perlahan

“ okee siap.. “ jawab Adrian

Bu Silvy menutup pintunya. Ia diam sesaat, rasa masih ingin bersama Adrian masih menyelimuti. Ingin rasanya ia menarik Adrian masuk, namun entah mengapa tidak terpikir olehnya tadi. Ia segera membuka pintunya kembali, namun Adrian sudah tidak ada disana, rasa sedikit menyesal pun muncul namun sosok yang ia inginkan sudah tidak ada disitu. Bu Silvy pun kembali menutup pintunya dan segera mengganti baju untuk istirahat.
Adrian yang baru sampai kamar hanya bisa tersenyum saat itu, wajah cantik Bu Silvy masih terngiang dipikirannya, tatapan Bu Silvy pun seakan memberikan respon padanya, namun disisi lain ia tidak ingin asal terobos memasuki hati istri orang apalagi ini adalah bosnya sendiri, banyak hal yang dipertaruhkan jika ia asal-asalan. Sembari merebahkan diri, Adrian melamun membaca isi hatinya, wajah cantik Bu Silvy terus terbayang, entah mengapa ia merasa seakan rasa sukanya terhadap Bu Silvy menjadi serius. Berawal dari rasa hormat, kini perlahan mulai berubah pikirnya. Namun di sisi lain ia tidak ingin merusak reputasinya dengan merusak rumah tangga orang. Bu Selvy tetaplah Bu Selvy yang tidak lain adalah atasannya pikirnya.
Jam menunjukkan pukul 22.30, waktu yang masih dini untuk tidur bagi Bu Silvy, terlebih saat tidak bekerja seperti saat ini. Dari menonton tv hingga scrolling sosmed pun terasa membosankan. Ia kemudian melirik beberapa botol minuman soda yang ada di atas meja, dan mengambil handphonenya menelpon Adrian.

“kriiing... kriingg... kriing..” Handphone Adrian berbunyi panggilan masuk Bu Silvy.

“ Yaa halo Bu..” jawabnya

“ eee Adrian, kamu bisa kesini bawakan dokumen persetujuan deal hasil meet up kita sama klien hari ini..?” tanya Bu Silvy

“ oh.. iyaa bisa Bu.. “ jawab Adrian.

“ bawa kesini ya.. sama mau review berkasnya..” perintah Bu Silvy.

“ baik Bu..” jawab Adrian.

Ia pun segera menyiapkan semua berkasnya dan membawa ke kamar Bu Silvy.

Tok...tok..tok... Adrian mengetuk pintu.

Dengan segera Bu Silvy bangkit dan mengintip melalui kaca intip pintu kamarnya memastikan Adrian lah yang mengetuk pintu kamarnya, kemudian membukakan pintu.

“ Yukk masuk..” ajak Bu Silvy mempersilahkan Adrian masuk kamarnya.

Adrian pun masuk mengikuti. Lagi lagi ia disuguhkan pemandangan yang menggugah. Bu Silvy begitu menggoda dengan baju tidurnya yang tipis yang memperlihatkan belahan dadanya.

Kamar itu pun begitu mewah dengan ruang tamu didepan dengan sofa dan tv.
Ia pun duduk disofa sembari memperhatikan seisi kamar mewah itu.

" mana berkasnya..?" tanya Bu Silvy sembari duduk disamping Adrian.

" ini Bu.." jawab Adrian sembari memberikan berkas yang di minta Bu Silvy.

Bu Silvy terlihat fokus memperhatikan tiap lembar berkas itu. Rambut panjangnya ia sibakkan kesisi lain pundaknya membuat leher hingga dadanya terlihat begitu jelas. Kulit putih mulusnya seakan menambah keseksian Bu Silvy saat itu. Pemandangan yang tentunya membuat Adrian tidak bisa mengalihkan pandangannya. Bu Silvy yang merasa diperhatikan melirik kearah Adrian dan memergokinya, namun Bu Silvy hanya tersenyum.

" udah.. minum dulu tuh.. jangan melamun.." goda Bu Silvy membuyarkan lamunan Adrian.

" emm.. oke.. semuanya oke ini.. kerja kamu bagus.." ujar Bu Silvy setelah selesai mereview berkasnya.

" terima kasih Bu.." jawab Adrian.

" ya ya ya.. ga salah saya ngandelin kamu.." ujar Bu Silvy sembari menuangkan minuman untuk Adrian dan memberikannya.

" yaah.. saya cuma menjalankan tugas saya dengan sebaik mungkin aja Bu .." jawab Adrian sembari minum.

" yaahh.. itulah yang saya suka dari kamu.. kamu tu ga pernah merasa apa yang kamu lakukan itu luar biasa.. " ujar Bu Silvy memulai obrolan.

Bu Silvy mulai duduk mendekat.

" maksud ibu..?" tanya Adrian.

" yaa kamu bersikap biasa aja setelah melakukan sesuatu yang bagus atau luar biasa.." jawab Bu Silvy.

" saya anggap itu pujian Bu..." ujar Adrian seraya tersenyum

Matanya menatap Bu Silvy, menikmati pemandangan indah didepannya.

" terus menurut kamu, apa yang kamu suka dari saya.. dan yang ga kamu suka..?" tanya Bu Silvy lagi sembari menatap mata Adrian.

Adrian meminum satu tegukan, matanya menatap balik Bu Silvy kemudian menjawab

" eemmm.. terlalu banyak hal yang saya sukai dari ibu.. " jawab Adrian.

" seperti..?" tanya Bu Silvy penasaran

" secara personal, ibu menyenangkan, galak sesaat namun hal itu justru bikin saya penasaran.." jawab Adrian.

" terus yang kamu gak suka..?" tanya Bu Silvy sambil tersenyum.

" ibu terlalu menggoda buat saya.." jawab Adrian pelan.

Bu Silvy hanya tersenyum dengan jawaban Adrian. Mereka saling tatap, wajah mereka saling mendekat.

" kamu juga menggoda Adrian.." ujar Bu Silvy sembari meraih wajah Adrian dan mencipok bibirnya.

Adrian yang sudah terpancing nafsu sedari tadipun langsung membalas cipokan Bu Silvy.

Mereka pun saling melampiaskan nafsu dan birahi malam itu. Bu Silvy yang tadinya gundah gulana kini seakan menemukan tempatnya untuk meluapkan apa yang hatinya rasakan. Adrian seakan menjadi tempatnya lari dari kenyataan pahit yang ia terima dari suaminya. Ia tak lagi peduli dengan rumah tangganya karena Pak Jhony sudah menghancurkan semuanya. Adrian dan Bu Silvy seakan tak lagi peduli dengan status mereka di pekerjaan. Mereka tenggelam dalam situasi untuk saling memberikan kenikmatan.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd