Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MY NEW LIFE IS AMAZING

- PART 9 -
Jhony Brengsek.​


Pulau dewata nan indah memanglah tempat yang memorable untuk siapapun yang pernah kesana. Baik itu bulan madu atau pun hanya berlibur. Setiap orang pasti memiliki kenangan tiap kali berkunjung kesana. Begitu juga dengan Bu Silvy dan Adrian. 3 hari sudah mereka lalui disana dengan penuh keintiman. Tidak ada satu haripun terlewati tanpa memacu syahwat. Mereka bagai pasangan yang sedang berbulan madu yang lebih banyak menghabiskan waktu didalam kamar hanya untuk memanjakan gairah. Adrian seakan menjadi pelipur lara dan pemicu gairah bagi Bu Silvy yang mana dalam beberapa waktu terakhir hal itu tidak pernah ia dapatkan dari suaminya. Dan berkat Adrian lah Bu Silvy menemukan jawaban atas semuanya. Hadirnya Adrian dalam hidupnya bukan lagi sekedar karyawan bagi Bu Silvy, namun juga menjadi tempat yang membuatnya nyaman, entah itu sekedar teman kerja hingga teman diatas ranjang. Kehebatan Adrian di pekerjaan juga perlahan membuat Bu Silvy suka padanya dan tidak ingin kehilangannya. Perlahan, Adrian mulai memiliki tempat dihati Bu Silvy. Bagitu juga Bu Silvy, bagi Adrian ia bukan lagi sekedar atasan yang ia hormati. Rasa hormat Adrian yang besar terhadapnya mulai berubah menjadi sentimental. Adrian mungkin satu-satunya orang yang memahami dan mengetahui apa yang dirasakan Bu Silvy secara emosional. Sehingga membuat rasa hormatnya perlahan berubah menjadi rasa sayang yang membuatnya ingin selalu melindungi Bu Silvy. Terlebih setelah mengetahui apa yang menimpa rumah tangga Bu Silvy, yang juga membuat Adrian semakin menaruh dendam emosional terhadap Pak Jhony.

" Heii... kamu melamun.." tanya Bu Silvy.

" ah.. ga.. lagi mikir aja..." jawab Adrian.

Waktu menunjukkan pukul 15.00. Hujan mengguyur pulau dewata sedari pagi yang membuat mereka menghabiskan waktu diatas ranjang seharian. Adrian dan Bu Silvy menikmati obrolan hangat disore hari diatas ranjang sambil bermesraan. Keduanya telanjang dan hanya ditutupi selimut.

" mikir apa..?" tanya Bu Silvy

" aku ga nyangka kita bisa sejauh ini.. " jawab Adrian.

" emangnya kenapa..? " tanya Bu Silvy lagi.

" Kamu itu bos ku Silvy.. " jawab Adrian.

" so...?? ada yang salah kalo bos selingkuh sama bawahannya..?" tanya Bu Silvy

" eemm... yaa sering terjadi sih.. tapi aku tu awalnya ga pernah kepikiran kita bisa sampe kya gini.. bahkan kita sangat menikmatinya malah.." jawab Adrian.

" emang ekspektasi kamu awalnya kya gimana ? " tanya Bu Silvy penasaran.

" yaa.. kamu itu kan Bos ku.. orang yang paling ku hormati dikantor. Rasa respect ku ke kamu tu yang bikin aku ga pernah kepikiran ampe kya gini.." jawab Adrian.

Bu Silvy hanya diam mendengarkan. Senyum tipis menghiasi wajah cantiknya, ia sudah tau itu semua karena memang Adrian selalu bersikap sopan dan selalu menuruti apapun instruksi darinya.

" aku juga ga nyangka kita sejauh ini.. tapi setelah apa yang sudah kita lakuin, aku males mikirin.. toh kita sama-sama pengen, dan saling menikmati.. itu udah cukup buatku.." ujar Bu Silvy.

" aku tau kamu sangat menghargaku sebagai atasanmu, tapi aku juga tau sisi lain pikiranmu.." lanjut Bu Silvy.

" maksudnya..?" tanya Adrian.

" aku tau kamu sering memperhatikanku di kantor.. apalagi saat ku panggil ke ruangan ku, dari cara kamu curi curi pandang, aku bisa liat apa yang kamu pikirin Adrian.." jawab Bu Silvy

Adrian hanya diam mendengarkan kata kata Bu Silvy yang seakan menelanjanginya.

" yaaa setidaknya aku udah jujur sama kamu, kalo hal itulah yang tidak kusukai dari kamu.." jawab Adrian.

" kamu pikir aku kenapa sering manggil kamu keruanganku ?" tanya Bu Silvy

" eemm.. entahlah.. sebagai bawahan, aku cuma menuruti atasanku.. walau kadang kadang, aku juga bingung untuk apa.. karena terkadang yang kamu bicarakan disana tidak terlalu penting.." jawab Adrian.

Bu Silvy hanya tersenyum.. ia sudah menduga Adrian juga menyadarinya.


Hari hari tak terasa mereka habiskan berdua, hingga tiba saatnya mereka harus pulang dan kembali menjalani aktivitas seperti sedia kala. Pulau Dewata menjadi kenangan tersendiri bagi Bu Silvy dan Adrian. Kini mereka pulang dengan pikiran lebih ringan dan siap untuk kembali bekerja. Bu Silvy yang semula berangkat dalam keadaan galau dan galau seakan kembali menemukan gairah hidupnya. Kehadiran Adrian seakan me recharge dirinya kembali untuk siap menghadapi kehidupan.

Selesai check out, mereka pun berniat langsung menuju bandara karena 2 jam lagi jadwal pesawat yang mereka tumpangi akan take off. Adrian pun memesan taxi online untuk perjalanan mereka menuju bandara, dan notifikasinya menunjukkan 5 menit lagi jemputan mereka sampai.

" Eee... Silvy.. aku ke toilet dulu yaa.. kebelet pipis nih.." bisik Adrian.

" oke.. aku tunggu di loby yaa.. jangan lama ..." jawab Bu Silvy

" Siapp Bos..." ujar Adrian kemudian segera beranjak menuju tolet yang tak jauh dari lobby.

Saat sampai toilet ternyata toiletnya penuh, Adrian pun terpaksa menunggu menahan kebeletnya.


Di Lobby Hotel....
Bu Silvy yang menunggu Adrian pun memutuskan menunggunya di lobby, ia kemudian duduk disofa yang tersedia disana sambil menunggu. Matanya menerawang ke seluruh lobby menikmati mewahnya lobby hotel tersebut dibalik kacamata hitamnya. Tanpa sengaja mata Bu Silvy berhenti di pintu masuk lobby. Ia melihat seseorang yang sepertinya ia kenal. Ia menurunkan sedikit kacamata hitamnya, matanya menajam memastikan orang yang ia lihat memasuki hotel tersebut. Orang itu berjalan memasuki hotel menuju arah resepsionis dan semakin jelas terlihat dimata Bu Silvy yang tak lain adalah Pak Jhony suaminya. Dadanya berdegup kencang melihat suaminya berjalan bergandengan dengan wanita lain yang terlihat jauh lebih muda darinya. Emosinya mulai muncul melihat itu semua dengan mata kepalanya sendiri, ia pun segera berdiri dan berjalan menghampiri Pak Jhony yang begitu mesra bersama selingkuhannya. Langkahnya semakin cepat menghampiri Pak Jhony yang kemudian secara tak sengaja Pak Jhony pun melihat kearah Bu Silvy.

" Sayang.... kamu...? " ujar Pak Jhony salah tingkah melihat istrinya datang melabraknya.

" kamu ngapain disini ?!! " tanya Bu Silvy terlihat menahan emosi.

" Sabar sayang... aku........" jawab Pak Jhony gelagapan.

" sayang... ini siapa...?" tanya wanita yang digandeng Pak Jhony

Wajah Pak Jhony memerah panik, ia melihat orang orang sekitar yang tak sengaja melihat pertengkaran mereka.

" aku tanya kamu Jhon... kamu ngapain disini...?" tanya Bu Silvy tegas tanpa menghiraukan wanita yang digandeng Pak Jhony.

" Bentar sayang.. aku bisa jelasin ini ....." jawab Pak Jhony.

" Aku ga perlu penjelasan kamu.. aku udah tau semuanya..." ujar Bu Silvy tegas.

Tangannya bergetar seakan ingin menampar Pak Jhony.

" Bentar ya sayang..." bisik Pak Jhony pada wanita yang ia bawa.

Ia kemudian menarik tangan Bu Silvy perlahan menuju pojok ruang lobby karena bertengkar ditengah sana hanya akan membuat mereka malu.

" sayang... jangan marah dulu.. aku memang lupa kasih tau kamu...." ujar Pak Jhony perlahan menjelaskan.

" lupa jelaskan apa...??? kalo kamu punya simpanan dan berlibur kesini sama selingkuhanmu ??!! " tanya Bu Silvy setengah emosi.

" gak usah banyak omong lagi jhon.. aku udah tau semuanya.. bahkan sekarang aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri..." lanjut Bu Silvy.

Di tempat yang tak jauh dari sana, Adrian baru sajankeluar dari toliet dan berjalan menuju lobby dimana tadi ia meninggalkan Bu Silvy, namun tak ada Bu Silvy disana, hanya ada kopernya dan koper Bu Silvy. Matanya langsung menerawang seluruh lobby mencari Bosnya yang tidak ada ditempat, dan berhenti diujung ruangan dimana terlihat Bu Silvy sedang berdiri berbicara dengan seorang pria yang tak lain adalah Pak Jhony. Adrian ingin menyusul, namun ia mengurungkan niatnya karena mereka terlihat seperti sedang bertengkar. Adrian pun memilih untuk menarik kopernya dan Bu Silvy menjauh dan menunggu mereka selesai sambil mengamati.

" Itu bukan siapa siapa sayang.. itu asisten baruku..." ujar Oak Jhony menjelaskan.

" asisten mana yang pakaiannya begitu seksi saat jalan sama bosnya..?? " tanya Bu Silvy penuh Emosi.

" Jhon... jangan kamu kira aku bodoh.. aku juga wanita karir.. aku bisa bedain mana karyawan mana simpanan..." lanjut Bu Silvy.

Pak Jhony diam tanpa kata menahan malu.

" okee.. aku udah putuskan.. aku mau pisah sama kamu..." ujar Bu Silvy dengan tegas.

" sabar sayang... kamu jangan menyimpulkan sesuatu hanya dengan 1 kejadian donk.." ujar Pak Jhony yang masih ngeles.

" 1 kejadian....?? kamu bilang 1 kejadian...?? terus ini apa....??!! " tanya Bu Silvy sembari menunjukkan foto di handphonenya yang ia dapat dari Adrian.

Pak Jhony terkejut.. ia tidak menyangka Bu Silvy punya bukti lain, di foto itu bahkan memperlihatkan Pak Jhony menggandeng wanita yang sama.

Pak Jhony hanya terdiam skakmatt, ia seakan tidak lagi punya jawaban lagi.

" sudah ku putuskan jhon.. aku mau pisah sama kamu. .. " ujar Bu Silvy.
Matanya terlihat berkaca kaca menahan emosi.

" ku tunggu kamu pulang.. dan kita selesaikan semuanya di meja hijau..." lanjut Bu Silvy kemudian memasang kacamata hitamnya, dan beranjak pergi.

Pak Jhony hanya terdiam menahan malu.. ia kemudian berjalan menghampiri wanita gandengannya.

" kriing... kriing... kriing..." hp Adrian berbunyi.

Bu Silvy memanggil.

" yaa halo.." jawab Adrian.

" halo.. kamu dimana ?" tanya Bu Silvy.

" aku jagain koper kita, tadi ku lihat kamu masih sama Pak Jhon.." jawab Adrian.

" iyaa.. ga papa.. aku udah diluar.. " ujar Bu Silvy.

" oke.. tunggu..." jawab Adrian kemudian bergegas membawa koper mereka keluar hotel.

Adrian tidak tau apa yang terjadi.. ia hanya melihat raut wajah Bu Silvy yang terlihat sedih. Sepanjang perjalanan pulang Bu Silvy tidak banyak bicara seakan menahan emosi. Adrian yang merasa ada yang tidak beres pun tidak berani bertanya dan hanya sesekali mencoba menghibur bosnya agar bisa kembali seperti saat mereka hendak meninggalkan hotel tadi. Ia merasa ranah kali ini terlalu jauh jika ia ikut campur.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd