Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

My Sex Experience (Real Story)

PART 1



Singkat cerita saat itu aku membuat sebuah menfess dimana isinya yaitu berupaka ajakan untuk menjadi fwb online ku. Lalu setelah aku memilih beberapa orang yang menjawab menfess, aku pun mengirimi pesan kepada mereka. Setelah mengobrol beberapa saat, aku menjatuhkan pilihanku pada salah seorang laki-laki yang umurnya hanya beda satu tahun dari ku dan tempat tinggalnya tidak jauh dari tempatku. Secara penampilan dia bukan tipe laki-laki yang good looking. Dia memiliki tubuh yang kurus dan tinggi. Namun aku memilih dia karena aku merasa obrolan kita nyambung dan seru. Namanya yaitu Bara. Setelah itu aku membuat kesepakatan dengan dia. Aku lupa dengan isinya bagaimana. Kalau tidak salah, salah satu isinya yaitu aku ingin tau mengenai data pribadinya, hubungan kita hanya sebatas online saja, dan untuk saat itu aku tidak ingin bertemu. Dia pun menyanggupinya.

Semakin hari obrolan kami semakin intens. Lalu pada suatu hari aku iseng minta dia untuk membelikanku makanan via ojek online. Saat itu aku niatnya hanya bercanda saja tidak benar-benar minta dibelikan, namun ternyata dia mengiyakan akan membelikannya.

“Ih engga usah, aku kan Cuma bercanda doing engga beneran. Nanti malah ngerepotin kamu. Gamau ah” ujarku.
”Gapapa engga ngerepotin ko. Kan emang aku yang mau jajanin kamu bukan kamu yang maksa aku minta beliin” jawabnya.
“ih beneran engga apa-apa” tanyaku memastikan.
“iya beneran. Kamu mau apa? Rechxxse?”
“Yaudah deh boleh”
“Kirim ke mana nih?’

Aku pun menyebutkan alamat kosan ku. Padahal sebelumnya aku tidak ingin memberitahu dia dimana tepatnya aku tinggal. Tapi karena saat itu aku memang sedang lapar dan sedang mengirit uang jadinya aku berpikir yasudahlah lumayan makan gratis.

Dia pun akhirnya membelikanku makanan via ojek online sekitar pukul 7 malem. Setelah makanan sampai di tanganku, aku pun mengabarinya. Aku memfotokan makanan tersebut dan dia menyuruhku untuk menghabiskannya. Pada saat itu dia bilang sebenarnya kalau dia ingin mengantarkan makanannya secara langsung bukan lewat ojek online. Namun dia mengurungkan niatnya karena pada saat itu aku masih belum ingin bertemu dengan dia.

Keesokan harinya kami masih chat seperti sebelumnya. Saat sore hari dia mengabariku kalau dia sedang berada di kedai pempek temannya. Dia bilang pempek di tempat itu enak sekali. Dia menawariku lagi untuk membelikanku pempek tersebut. Tapi dia ingin mengantarnya secara langsung dan ingin bertemu denganku. Saat itu aku menolak tawarannya tersebut. Aku takut kalau aku tidak sesuai ekspektasi dia. Aku merasa insecure dengan diriku sendiri. Takut dia akhirnya meng-ghosting ku. Namun saat itu dia meyakinku dan akhirnya aku pun mengiyakan.

Pukul 7.30 malam dia mengabari akan ke kosan ku sekitar pukul 8 malam dan mungkin sampai sekitar 8.30 malam. Setelah itu aku langsung ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu aku memakai masker agar kulit wajahku terlihat lebih segar. Pada saat itu ternyata dia sampai lebih cepat. Aku pun langsung buru-buru membersihkan wajahku kemudian memakai skincare dan make up agar terlihat lebih cantik. Oh iya pada saat itu aku memakai baju kaos hitam, celana jeans, serta kerudung hitam. Walaupun kaos yang kukenakan agak longgar, namun kaos tersebut tidak berhasil menutup lekuk tubuh dan tonjolan payudaraku.

Jujur saja saat itu perasaanku campur aduk. Deg-degan sekali rasanya. Ketika dia sudah sampai pun aku tidak langsung menemuinya. Aku menunda waktu dulu sebentar dan kemudian mengirimnya chat.

“Ih aku deg-degan banget. Kalau aku gak sesuai ekspektasi kamu gapapa kamu langsung pergi aja tinggalin aku. Aku gapapa ko” tulisku.
“Iyaa iyaaa. Ayo sini cepet keluar” jawab dia.

Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk menemuinya. Kemudian kita saling menyapa satu sama lain. Dia pun memberikan pempek yang dia bawakan untuk ku dan menyuruhku memakannya. Sekitar satu jam kita mengobrol. Aku masih merasa malu-malu saat itu. Tapi dia bisa mencairkan suasana dan mengajakku membicarakan berbagai hal. Setelah itu dia pamit untuk pulang.

Setelah dia pulang, kemudian aku mengirimnya chat.

“Hati-hati yaa di jalannya. Makasih buat makanannya. Maaf kalau misalnya aku engga sesuai ekspektasi kamu” tulisku. Sudah beberapa menit dia belum membalas pesanku. Aku cukup takut saat itu. Namun beberapa saat kemudian dia sudah membalas pesanku.
“Aku baru sampai rumah. Engga ko. Kamu tau ga sih aku tuh horny liat dada kamu dari tadi. Bawaannya pengen megang, peluk, dan cuddle” balas dia
“Masa sih. Jangan bohong ah” ujar ku tidak percaya.
“Beneran. Gausah insecure. Pelukable kamu tuh” jawaban dia membuatku tersipu malu. Aku pun lega ternyata dia suka dan tidak meng-ghosting ku.

Setelah kejadian tersebut tiap hari kami saling memberi kabar. Kami belum sempat bertemu lagi. Namun sesekali kami melakukan video call sex untuk memuaskan libido kami. Oh iya karena kita sudah bertemu aku memberikan saat tambahan kepada dia. Aku memberika syarat untuk tidak ml dengan ku. Aku masih perawan jadi aku masih takut untuk memberikan keperawananku. Cukup sampat cuddle atau foreplay saja. Walaupun sebenarnya untuk cuddle dan foreplay pun aku belum pernah melakukannya. Tapi aku penasaran ingin mencobanya. Dia pun mengiyakan permintaanku.


Maaf yaaa kalau pendek soalnya gaenak ngetiknya di hp. Part selanjutnya mulai masuk ke cerita yang lebih hot. Ditunggu yaaa
 
Terakhir diubah:
Bimabet
PART 1



Singkat cerita saat itu aku membuat sebuah menfess dimana isinya yaitu berupaka ajakan untuk menjadi fwb online ku. Lalu setelah aku memilih beberapa orang yang menjawab menfess, aku pun mengirimi pesan kepada mereka. Setelah mengobrol beberapa saat, aku menjatuhkan pilihanku pada salah seorang laki-laki yang umurnya hanya beda satu tahun dari ku dan tempat tinggalnya tidak jauh dari tempatku. Secara penampilan dia bukan tipe laki-laki yang good looking. Dia memiliki tubuh yang kurus dan tinggi. Namun aku memilih dia karena aku merasa obrolan kita nyambung dan seru. Setelah itu aku membuat kesepakatan dengan dia. Aku lupa dengan isinya bagaimana. Kalau tidak salah, salah satu isinya yaitu aku ingin tau mengenai data pribadinya, hubungan kita hanya sebatas online saja, dan untuk saat itu aku tidak ingin bertemu. Dia pun menyanggupinya.

Semakin hari obrolan kami semakin intens. Lalu pada suatu hari aku iseng minta dia untuk membelikanku makanan via ojek online. Saat itu aku niatnya hanya bercanda saja tidak benar-benar minta dibelikan, namun ternyata dia mengiyakan akan membelikannya.

“Ih engga usah, aku kan Cuma bercanda doing engga beneran. Nanti malah ngerepotin kamu. Gamau ah” ujarku.
”Gapapa engga ngerepotin ko. Kan emang aku yang mau jajanin kamu bukan kamu yang maksa aku minta beliin” jawabnya.
“ih beneran engga apa-apa” tanyaku memastikan.
“iya beneran. Kamu mau apa? Rechxxse?”
“Yaudah deh boleh”
“Kirim ke mana nih?’

Aku pun menyebutkan alamat kosan ku. Padahal sebelumnya aku tidak ingin memberitahu dia dimana tepatnya aku tinggal. Tapi karena saat itu aku memang sedang lapar dan sedang mengirit uang jadinya aku berpikir yasudahlah lumayan makan gratis.

Dia pun akhirnya membelikanku makanan via ojek online sekitar pukul 7 malem. Setelah makanan sampai di tanganku, aku pun mengabarinya. Aku memfotokan makanan tersebut dan dia menyuruhku untuk menghabiskannya. Pada saat itu dia bilang sebenarnya kalau dia ingin mengantarkan makanannya secara langsung bukan lewat ojek online. Namun dia mengurungkan niatnya karena pada saat itu aku masih belum ingin bertemu dengan dia.

Keesokan harinya kami masih chat seperti sebelumnya. Saat sore hari dia mengabariku kalau dia sedang berada di kedai pempek temannya. Dia bilang pempek di tempat itu enak sekali. Dia menawariku lagi untuk membelikanku pempek tersebut. Tapi dia ingin mengantarnya secara langsung dan ingin bertemu denganku. Saat itu aku menolak tawarannya tersebut. Aku takut kalau aku tidak sesuai ekspektasi dia. Aku merasa insecure dengan diriku sendiri. Takut dia akhirnya meng-ghosting ku. Namun saat itu dia meyakinku dan akhirnya aku pun mengiyakan.

Pukul 7.30 malam dia mengabari akan ke kosan ku sekitar pukul 8 malam dan mungkin sampai sekitar 8.30 malam. Setelah itu aku langsung ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu aku memakai masker agar kulit wajahku terlihat lebih segar. Pada saat itu ternyata dia sampai lebih cepat. Aku pun langsung buru-buru membersihkan wajahku kemudian memakai skincare dan make up agar terlihat lebih cantik. Oh iya pada saat itu aku memakai baju kaos hitam, celana jeans, serta kerudung hitam. Walaupun kaos yang kukenakan agak longgar, namun kaos tersebut tidak berhasil menutup lekuk tubuh dan tonjolan payudaraku.

Jujur saja saat itu perasaanku campur aduk. Deg-degan sekali rasanya. Ketika dia sudah sampai pun aku tidak langsung menemuinya. Aku menunda waktu dulu sebentar dan kemudian mengirimnya chat.

“Ih aku deg-degan banget. Kalau aku gak sesuai ekspektasi kamu gapapa kamu langsung pergi aja tinggalin aku. Aku gapapa ko” tulisku.
“Iyaa iyaaa. Ayo sini cepet keluar” jawab dia.

Akhirnya aku pun memberanikan diri untuk menemuinya. Kemudian kita saling menyapa satu sama lain. Dia pun memberikan pempek yang dia bawakan untuk ku dan menyuruhku memakannya. Sekitar satu jam kita mengobrol. Aku masih merasa malu-malu saat itu. Tapi dia bisa mencairkan suasana dan mengajakku membicarakan berbagai hal. Setelah itu dia pamit untuk pulang.

Setelah dia pulang, kemudian aku mengirimnya chat.

“Hati-hati yaa di jalannya. Makasih buat makanannya. Maaf kalau misalnya aku engga sesuai ekspektasi kamu” tulisku. Sudah beberapa menit dia belum membalas pesanku. Aku cukup takut saat itu. Namun beberapa saat kemudian dia sudah membalas pesanku.
“Aku baru sampai rumah. Engga ko. Kamu tau ga sih aku tuh horny liat dada kamu dari tadi. Bawaannya pengen megang, peluk, dan cuddle” balas dia
“Masa sih. Jangan bohong ah” ujar ku tidak percaya.
“Beneran. Gausah insecure. Pelukable kamu tuh” jawaban dia membuatku tersipu malu. Aku pun lega ternyata dia suka dan tidak meng-ghosting ku.

Setelah kejadian tersebut tiap hari kami saling memberi kabar. Kami belum sempat bertemu lagi. Namun sesekali kami melakukan video call sex untuk memuaskan libido kami. Oh iya karena kita sudah bertemu aku memberikan saat tambahan kepada dia. Aku memberika syarat untuk tidak ml dengan ku. Aku masih perawan jadi aku masih takut untuk memberikan keperawananku. Cukup sampat cuddle atau foreplay saja. Walaupun sebenarnya untuk cuddle dan foreplay pun aku belum pernah melakukannya. Tapi aku penasaran ingin mencobanya. Dia pun mengiyakan permintaanku.


Maaf yaaa kalau pendek soalnya gaenak ngetiknya di hp. Part selanjutnya mulai masuk ke cerita yang lebih hot. Ditunggu yaaa
Waaaah.. udah mulai panas nih ya hihi gas sis..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd