PART 7UJUH
Nia telah sampai di ICU dan saat ini sedang di 'garap' oleh tim medis agar segera siuman. Berbagai usaha dengan berbagai bahan rangsangan untuk kasus pingsan telah dicoba. Lambat laun terdengar lirih suara Nia memanggil-manggil nama Nina. Dokter segera memanggil nama yang disebut agar membantu lebih cepatnya kesadaran Nia.
"Nin, aku mau ngomong sama kamu, tapi yang lain suruh keluar dulu" kata Nia lirih.
Nina dengan sigap segera 'mengusir' Kenji dan Roy dari ruangan itu.
"Nin, tadi Roy bilang kalau suka aku...tapi kamu perlu tahu, aku baru kemarin jadian sama Adis...cowok yang ketemu sama kita kemarin di studio...Roy terlambat Nin..aku sudah berniat untuk lupaln Roy demi pacarku itu dan juga demi menjaga perasaanku..Roy terlalu lama menimbang sesuatu yang dia tak sendiri tak sadar bahwa itu melukaiku, terlalu lama bagiku menderita demi dia Nin...kenapa baru sekarang....hikss...hiksss..." Nia bercerita sambil sesenggukan.
"tolong kamu sampaiin ke Roy ya, aku ga kuasa untuk ngomong sendiri dengan kondisi fisikku yang masih lemah seperti ini..." tambah Nia lagi.
Nina hanya mengangguk dan segera keluar untuk menemui Roy. Mendengar berita laksana geledek itu Roy bungkam, hanya satu yang ada dipikiran Roy, sebuah keanehan tentang Nia dan Adis yang jadian begitu mendadak. Sebuah tanda tanya besar muncul di kepala Roy.
"ini bukan faktor kebetulan, gue rasa janggal dengan kisah tentang Adis yang mendadak itu....sesuatu yang dipaksakan...eemmm bukan...bukan...sepertiiii sesuatu yang sudah direncanakan dengan licik...sepertinya Nia digiring dengan luwes....ehmmm...ini menarik..." Roy mengkerutkan dahi sambil bergumam dalam hati. Sejurus kemudian dia tersenyum. Nina dan Kenji menjadi bingung sendiri. Bukannya Roy harusnya bersedih? kenapa malah tersenyum?
Selama Nina diluar ruangan untuk menjelaskan kepada Roy, Nia teringat Hp disakunya. Dia segera menelepon Adis
KRIIIINGGGG !!!
TUUTTSSS....
"Halo...sebentar...gue lagi dijalan...silahkan tingggalkan pesan suara setelah bunyi BIP atau kirim sms saja...daaaadaa" suara automatic call answer dari HP Adis. Nia menghela nafas panjang dan kemudian mengetik sms buat Adis. Saat itu Nina masuk kembali keruangan.
"Nia...Roy pulang dianter Kenji, lo disini dulu gue temenin...kalau butuh bantuan gue bisa telepon Kenji lagi nanti" ucap Nina sambil duduk di kursi sebelah Nia yang sedang terbaring.
1 Jam berjalan, kondisi Nia semakin membaik. Setengah jam lagi sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
"Hallooo ken...jemput kita setengah jam lagi ya, Nia udah boleh pulang kata dokter" ucap Nina di telepon.
"Sori say...perutku lagi ga beres...berulang kali ke Double You C...mules...kamu naik taksi ga apa-apa kan say ???" jawab Kenji.
"iya deh ken...buruan minum obat ya biar cepet mampet anunya...hihihi...bye....muahhh" balas Nina di telepon.
"Permisi....." muncul seorang pria di ambang pintu menuju ke kasur Nia. Kedua gadis cantik itu menoleh.
"adisss..*** usah khawatir, tadi aku cuma kepeleset dan pingsan...betul kan Nin..??" ucap Nia sambil melirik kearah Nina.
"eeee...iiyaaahh" jawab Nina cengar-cengir.
Setelah berkenalan dengan Nina dan menemani Nia menyelesaikan administrasi pembayaran (lho??? Nia bayar sendiri? Adis cuma nganter ngurus administrasi? ahhh Adisss...bener-benr kau !!!), Adis segera mengambil mobil dan membawa kedua gadis itu pulang.
Sebelum mengantar Nia pulang mereka mampir dahulu ke rumah Nina untuk menurunkan Nina disana. Setelah itu meluncur ke Rumah Nina.
"Sayang...nanti temenin aku dulu ya dirumah, papa mama lagi ke lar kota, besok baru balik, tadinya sih mau nginep di rumah Nina, tapi aku jadi sungkan gara-gara pingsan malah nanti ngrepoti keluarganya" ucap Nia pada pacarnya.
"woooww ini yang gue tunggu hehehehe nanti malam gue garap lo cewek blo'on...tapi siang ini gue rampungin dulu urusan ama Dina...hahahaa..*** nyangka...sehari dapat dua lobang sekaligus...." batin Adis dalam hati.
"ehhmmm...iya say nanti sorean gue kesini lagi deh, tapi setelah ini gue mau langsung cabut dulu, mau anterin nyokap belanja hehehe...malu gue bilangnya...cowok kok belanja...hahaha" ucap Adis pada Nia.
"ihhh ga apa-apa lageee nemenin nyokap belanja...itu namanya anak berbakti..*** usah malu sayyy...aku malah bangga lho kalau ada cowok tapi peduli sama urusan kaum hawa..." jawab Nia.
Sampai depan rumah Nia langsung turun. Lambaian tangan Nia mengantar kepergian mobil Adis. Senyumnya terkembang, ia merasa menemukan pilihan yang tepat. Ganteng, baik, mau ngertiin dan bantuin urusan perempuan.
"ahhhh...tak salah kupilih Adis...meski aku baru belajar lagi untuk bisa mencintainya...tapi ku tahu dia pria yang baik..." Nia melamun sambil senyum-senyum sendiri.
Mobil Adis kembali parkir di halaman kos Dian. Liburan begini semua penghuni kos pada mudik. jadinya bebasss...
"Haiiii sayang...sori lama ya...nyokap belanjanya suka begitu...pilih ini pilih itu hahhh capeknya..." ucap Adis ketika menemui Dina yang sedang asyik FB-an pakai laptop di kamarnya.
(sebentar bro....ada yang janggal nih...gimana caranya Adis tadi berkontak dengan Nia saat nia di ICU ya...??? harusnya kan ketahuan Dina !!! ooowwww...tentu tidak, begitu mendengar bunyi telepon yang ter-reject oleh automatic answer-nya, Adis bilang ke Dina kalau ituh bunyi alarm...setelah itu dia ngacir ke kamar mandi...sms-an dengan Nia... daannnn...aman deh)
Kembali Adis 'menyergap' Dina untuk melanjutkan babak ke duanya yang tertunda. Di sisi lain tanpa di ketahui Adis tentunya, ada dua kepala (jangan ngebayangin dua kepala doang ngelinding gitu loh ya...maksudnya lengkap dengan tubuh dan kaki lahhh) mengendap dibalik kaca jendela kamar Dina yang tertutup korden namun ada bagian yang sedikit terbuka dipojoknya sehingga mudah untuk di intip. memang kawasan kos Dina terkenal sebagai kawan lingkar hitam. banyak orang kriminal dan pengangguran yang kerjaannya ngurusin urusan orang lain di tempat itu. Terdengar kasak-kusuk di sisi jendela itu, namun derit ranjang dan rintihan Dina menenggelamkan suara kasak-kusuk itu. Mereka tak sadar kalau aksi mesum mereka sedang dilihat oorang lewat jendela itu.
"auuuhhhh yanggg....ini kamuuuh apaiiinnn....ennakkkk sayayangggg...uuuhhh sssttttt" Teriak Dina saat jempol kaki Adis (iya beneran jempol kaki kok...) mengobok VG nya Dina. Saat itu Dina sudah telanjang bulat dan empat pasang mata diluar sana juga pasti bisa menikmati bentuk lekuk tubuh Dina yang aduhai itu.
Karena hari sudah mendekati sore dan Adis inget bahwa akan ada babak ke tiga hari itu namun dengan acar barunya, Adis segera melakukan intercourse dengan mengkangkangkan (mengkangkangkan ? susah bacanya ya...hihi...) kedua kaki Dina yang saat itu telentang di kasur dan kemudian menghujamkan KL botaknya yang berotot itu ke lobang VG Dina.
"ouuhhh...gghhhhh....yanggghhhh uuhhh" Dina mendelik tertahan dan kemudian menggeram nikmat saat batang jantan Adis 'mengoyak' lobang buaya milik Dina (hehehe...lobang buaya...serem amattt !!!).
"aiiihhhh ahhha hahh auhhwwaaahh sssttt aaahhhaakkkagghh" Dian semakin liar saat Adis mempercepat tempo genjotannya.
"aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..." Dian mengejang indah sambil tangannya meremas seprei kasur. Dian mencapai orgasmenya dengan cepat.
Tak lama berselang, "aaaaaaarrhhhhhhhhh..." Adis juga menggapai ejakulasinya dengan lega se lega leganya.
Mereka berpelukan erat, aliran cairan Adis mengalir keluar dari celah VG Dina. ciuman bibir yang panas mengahiri pergumulan yang ganas hari itu.
"yanggg...kalau gue hamil gimana dooong...??" tanya Dina kepada Adis.
"tenanggg...kan ada A'a sayang..." jawab Adis mantap.
(cieeeee....gombal gosong kau diss...mulutmu bau terasi !)
DIN..DIIINNNN...
sebuah mobil memasuki garasi rumah Nia sore itu. Mobil Adis tentunya.
"ehhh...gue mo pesta lageee hehehe" teriak batin Adis diiringi senyum sinis mirip pemain antagonis di sinetron.
BERSAMBUNG....