Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 

3. Namaku Sherry, Sahabatnya Marsha : Pesta Sex Lanjutan (Dianal Pengantar Air)​


(Flasback)

Setelah ngerekam video bokepnya untuk pertama kali, setelah habis dikentotin pacarnya, Marsha wa aku.

“Sorry baru bangun. Habis enak banget orgasme berkali-kali. Wekk..” itu awal wa-nya

“Wahhhh....jadi pengennnnn gw.....” jawabku.

“Mau cobain batang pacarku ga?”

Ntah setan apa merasuki Marsha sampai begitu. Apakah sudha diskusi dengan Billy

“Memang bisa? Ah lu mah becanda” Tanyaku memastikan.

“Serius ini” Kata Marsha

“Ah ga percaya gw”

“Tapi ada syaratnya” Katanya

“Apa?”

Aku deg-deg an menunggu syarat dr Marsha. Jangan-jangan ini anak mau ngerjain aku.

“Gw juga bisa rasain batang cowo lu...wkwkwkwk” Ternyata ini syarat dari Marsha.

Aku kembali memastikan: “Ini serius apa becanda sih?”

Dia malas meledekku.

“By sherry.....mau ML lagi”

“Dasar Marcha pecunnnnn...” Jawabku

“Sesama pecun jangan saling menghina ya”

“Hahahahha”

“Hahaha”

Yes, Marsha saat itu sudad declare kalau dia pecun. Tinggal dikit lagi ini, siapa kontol kedua yang akan jebol memeknya. Jangan-jangan pacarku, seperti yang dia bilang. Aku sih fine-fine aja, asal bisa rasakan batangnya Billy. Mungkin Marsha bisa jadi pasagan swingerku. Fantasi yg selama ini masih terpendam.



“Neng…hoi..Neng..melamun aja..” Kata dadang membuyarkan lamunanku.

“Eh maag mang….kenapa?”

“Mamang nafsu lagi nih setelah lihat body telanjang teman Neng Sherry. Lebih mantap dari body Neng Sherry setelah dilihat lama-lama…hehehe”

“Trussss???” Tanyaku kesal. Enak aja banding-bandingin. Aku kan bete ya.



Kuperhatikan kontolnya sudah tegang maksimal, bahkan hanya dengan menonton film Marsha.



“Mau kentotin neng sherry lagi. Hehehe…” katanya.

“Ngapain sama Sherry. Sama Marsha saja.” Kataku sebel.

“Kan sekarang ada Neng Sherry”

“Ojo dibanding-bandigin, mang”

“Hahaha..maap neng…”



Berhubung nafsuku juga sudah mulai naik karena aura mesum di kamar kostku ini, ditambah lagi aku melihat kontolnya yang tegang itu serasa pengen dikulum. Maka aku bilang:



”Walau Marsha lebih cantik, dan lebih sexy, tapi dia ga bisa muasin cowo. Dia ga ada pengalaman sex. Kalau sama Sherry, pasti puas. Sherry jauh lebih pengalaman.”



Mang Dadang tersenyum. “Ayo buktikan neng…hehehe…”

Aku langsung melepas jubah mandiku, sehingga tubuh telanjangku terexpose kembali. Payudara kencangnya tepat ada didepan wajahnya.

Aku lalu memposisikan diri untuk menduduki penisnya dengan gaya dipangku berhadapan dengannya. Dia menatap tajam ke vaginaku saat aku pegang batangnya. Saat penisnya sudah mantap didepan vaginaku, maka segera aku turunkan tubuhku dengan sekali hentakan.

“AHHHHH…” Kami berdua sama-sama menjerit kaget.

Batangnya yang hitam itu sempurna tertelan vaginaku. Dan tanpa menunggu waktu lama kemudian aku mulai memompa batangnya. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa puaskan laki-laki, sama seperti cowo-cowo yang pernah having sex denganku. Dia mendesah keenakan.

“Ahhhh…shhhhh..ahhhh…”

Dengan semangat 45 aku mulai menaik turunkan tubuhku di atas tubuh hitamnya yang bau. Sesekali kuputar pinggulku juga membuat Mang mengerang keenakan. Dadaku bergoyang indah didepan wajahnya, hanya berjarak 5 CM saja.

“Sshhhh…enak sekali goyangan Neng Sheryyy….”

“Iya mang. Enak kan? Lebih jago Sherry tahu..dibanding Marsha” Kataku.

“Iyaaa….terus….tapi masih pensaran sama Marsha juga neng..”

“Auwwww…mang…” Teriakku.

Dia dengan bernafsu menghisap puting merah mudaku yang sebelah kanan, yang memang tepat di depan mulutnya. Buah dadaku yang kiri yang sedang berguncang juga tidak disia-siakannya dan diremas-remasnya dengan gemas.

Combo.

Enak sekali yang aku rasakan.

Dia mulai ikut membalasan “serangku dari atas”. Pengantar air mineral itu dengan tempo cepat menghantam vaginaku dengan penisnya dari bawah. Aku serasa melayang karena nikmatnya digenjot sambil dihisap putingku yang memang jadi salah satu titik rangsangku yang paling kuat.

Aku yang tadinya mau menaklukkanya justru aku yang KO. Dalam waktu tidak lama, aku dibuatnya oargasme.

“Aaaahhhhhhhhhrggghhhhhhhh……!”. Aku melenguh sangat kuat saat gelombang itu hadir. Dari vaginaku menyembur cairan orgasmeku beberapa kali. Aku pun rebah ke tubuhnya.

Tiba-tiba pintu kamar kostku dibuka dan ada seseorang yang berjalan mendekati kami. Aku tahu kalau itu pasti Mang Asep. Tidak lama pun orang itu sudah di depan tubuh telanjang aku dan Mang Dadang yang masih menyatu.

“Wah lanjut kalian, dang”

“Hehehe..iya sep… Neng Sherry mau buktiin lebih jago dibandingin Marsha yang divideo.

“Tapi??” Tanya Asep

“Tapi KO juga barusan..Hahahahaha..”

Setelah itu Mang Asep pun berdiri di hadapanku sambil menyodorkan penis hitamnya yang berurat yang aku tak sadar sudah dibukanya. Penisnya sudah cukup ereksi akibat melihat persetubuhan kami.

“Ayo neng Sherry. Katanya lebih jago dari Marsha, coba buktikan” Katanya, sambil menampar-nampar kontolnya ke wajahku.

Aku yang memang masih capek karena baru orgasme, tapi seperti ada dorongan dari dalam diriku untuk memuaskan kontol mereka.

Aku gerakkan wajahku kearah batangnya yang belum ereksi sempurna itu. Aku masukkan ke mulutku yang mungil, kemudian kukulum dan kuhisap-hisap terus sampai perlahan-lahan penisnya makin mengeras dalam mulutku.

“Arrgghhhhhh.. mulut mahasiswi emang beda sama lonte ya…..”,ceracau Mang Asep sambil merem melek.

“Memek anak kuliahan juga enak bro…Neng Sherry walaupun sudah sering dipake memeknya masih tetap jepit begini…hahaaha..” Timpal Dadang.

“Kita beruntung ya bro..hahahaha…”

“Iyaa..hahahha….”

Mereka berdua tertawa bahagia, karena ini memang kesempatan langka.

“Apalagi Neng Marsha yang katanya masih polos..sesempit apa memeknya ya..”

“Iya penasaran euy”

“Sama”

Kupingku panas juga mendengar ocehan mereka terkait Masrha.

“Eh mang, ini mau ngentot ga. Kalau ngobrol di warkop aja” Kataku

“Maaf neng…hahaha…ga sabar pengen dikentot ya..hahaaha..”

Dadang lalu menyuruhku untuk nunggging, karena dia mau nyodok lagi. Asep memposisikan dirinya tepat dihadapaku dengan kontolnya terhunus seolah mau membelah mulutku.

“Pantatnya bahenol pisan. Pasti karena sering ditunggangi pacarnya ya neng..Hahaha…” Kata Mang Dadang, saat menatap pantatku yang putih mulus sedang menungging sexy ke arahnya. “Pantat Neng Marsha juga sebagus ini ga ya aslinya..hahaha”

Ditepuk dan diremasnya pantatku dengan gemas. Lalu sambil dipegangnya pantatku, Mang Dadang mulai mendorong penisnya memasuki liang vaginaku dari belakang. Vaginaku yang sudah basah oleh cairan cintaku mempermudah masuknya penis Mang Dadang.

“Anjissss….memek anak kuliahan bro…...” Ceracau Mang Dadang menikmati sempitnya liang vaginaku. Ditariknya tangan kiriku ke arahnya lalu segera digerakkannya pinggulnya maju mundur memompaku dari belakang, membuat kedua buah dadaku berayun-ayun.

“Ahhhhh…ahhhhhhhh…..ahh.ahh..”desahanku memenuhi kamar kostku.

Sekarang kenikmatan yang aku rasakan, saat vaginaku dengan brutal disodok dari belakang. Aku ikut menggerakkan pinggulku berlawanan dengan sodokan penisnya, sehingga menambah sensasi nikmatku.

“Jangan berisik neng. Nanti digerebek..” Kata Asep, sambil kembali menyodorkan batangnya ke mulutku.

Aku yang sudah birahi segera menggenggam dan memblowjob penisnya.

“Ahh.. enak sepongannya..”,ceracau si Mang Asep.

“Nghh..mmmhhhh..mmhhh..”,suara desahanku teredam penisnya.

Kedua bandot kelas rendahan itu secara bersamaan mereguk kenikmatan dari tubuhku. Tubuh seorang wanita dari kelas atas, yang beda status sosial dengan mereka. Sungguh perbandingan yang luar biasa.

Mang Asep tanpa perlu diperintah segera meremas-remas kedua susuku yang terayun indah. Dipilinnya juga kedua pentilku yang keras dan sesekali dicubitnya juga. Menambah kenikmatan bagiku. Aku suka sex yang brutal begini.

Lalu tidak lama aku pun orgasme lagi dan hampir berbarengan dengan Mang Dadang.

“Aahh..aaahhhhhhhhhh..Arggghhhhhhhhhhh……….”,lenguhku saat orgasme.

Mang dadang meremas kencang pantatku. Kurasakan hangat didalam vaginaku karena semprotan spermanya yang sembarangan.

“Uhhh..puas mamang nembak di memek anak kuliahan gini. Kalau hamil mamang tanggung jawab. Hahahaha……” ucapnya, lalu mencabut penisnya dari vaginaku.

Mang Asep kemudian menggantikan posisi Mang Dadang. Dibuatnya diriku yang masih lemas telentang. Dikangkangkannya kedua pahaku lalu segera dicoblosnya batang kejantanannya dengan kasar membuatku memekku kaget.

Tak ada gunanya meminta dia sabar sebentar, karena pasti nafsunya sudah diawang-awang. Ini berdasarkan pengalamanku dikentot orang kasar seperti ini.

Segera dimaju mundurkannya pinggulnya menyodok-nyodok liang senggamaku dengan tempo cepat.

“Aahh..ahhh..ahhh..”,rintihanku menerima pompaan penisnya.

Caranya yang brutal dan cenderung cepat menggenjot membuatku perlahan mulai merasakan kenikmatan.

Begitu cepatnya tempo sodokannya membuatku benar-benar keenakan. Malah dia menaikkan tempo permainan untuk merangsangku. Sambil memacu penisnya di kemaluanku, mulut si pengantar air mineral ini pun menyosor ke buah dadaku lalu menjilat-jilatinya.

“Nghh..ahh..ahhh..”,desahku keenakan.

Bibirnya lalu mencaplok puting susuku yang sudah tegang itu.

Tanpa kuduga, Mang Asep kembali mendekati kami. Diarahkannya batangnya yang masih lemah dan belepotan sperma itu kemulutku.

“Ayo bersihkan neng..”

Aku lalu menghisap batangnya. Dengan sepenuh hati aku bersihkan kontol bau itu. Bahkan buah jakarnya aku hisap-hisap. Batangnya tidak hanya bersih mengkilap, malah kembali tegang karena terangsang dengan seponganku.

“Dang, lu masih lama ga? Ini kontol ane sudah tegang lagi”

“Sabar napa. Lagi enak nih” Katanya masih dengan brutal menggenjotku.

Aku juga merasakan masih enak karena sebentar lagi badai akan menghantam liangku.

Dengan posisi misionaris ini Dadang dengan tempo cepat menggenjot tubuhku. Aku akhirnya orgasme dibuatnya. Dia masih terus menggenjotku sampai membuat orgasmeku panjang.

Sekitar 2 menit kemudian dia berhenti, dan mencabut kontolnya yang belepotan cairan orgasmeku sambil berucap,

”Kasep, mae mau coblos memeknya sekarang ga? Gua mau nyoba pantatnya neng Sherry. Jadi samaan aja kita”.

Oh tidak. Mang Dadang mau menyodomiku sambil vaginaku dimasuki penis Mang Asep. Walau aku sudah pernah dianal, tapi tetap saja ada keraguan. Tapi aku ga menolak saat mereka mulai memposisikan tubuhnya masing-masing untuk menyodok kedua lubangku.

“Pelan-pelan ya mang…” Hanya itu yang keluar dari mulutku.

Dimulai dari Mang Asep yang berbaring sambil meemang kontolnya. Lalu Mang Dadang mengangkatku untuk menduduki kontol Asep.

BLESSSSSS.

Suara penisnya yang tertanam di vaginaku.

“Ahhh..akhirnya rasain lagi ini memek…*** bosan-bosan…..”ceracau Mang Asep.

Kini Mang Dadang membasahi tangannya dengan ludahnya lalu mulai diusap-usapkannya tangannya ke lubang anusku untuk melumasinya. Mang Asep membantunya dengan memeluk tubuhku ke arahnya sehingga kini aku sudah menelungkup. Aku yang sudah pasrah hanya bisa bersiap menerima masuknya penis besar itu ke lubang anusku.

“Siap-siap ya neng..ini pengalaman Dadang pertama juga sodomi pantat…penasaran sama bokep-bokep yang sering kita tonton di gudang air” Katanya.

Setelah dirasa anusku cukup pelumas ia pun mulai mendorong penisnya memasuki duburku. Berkali-kali ia mencoba tapi tidak berhasil.

“Susah” Katanya.

Lalu mulai diludahinya tangannya dan diusapkan ke lubang pantatku. Kini mulai dicobanya lagi arahkan kontolnya dan akhirnya bisa masuk ke anusku.

“Argghhhhhhh! RGgggghhhhhhh! Sakit pak! Rghhhhhhhh…….”, jeritku yang kesakitan.

“Akhirnya masuk juga….sempit!” Ujarnya.

Walau sudah pernah anal seks sebelumnya, momen ketika penis dipaksa masuk tetap lah menyakitkan walaupun tidak sesakit saat pertama kali anusku diperawani dulu saat SMA (nanti aku ceritakan).

“Arghh! Sakit mang! Tolong berhen..mmpphhh..”,

Aku yang masih menjerit kesakitan kemudian dibungkam Mang Asep dengan pagutannya di bibirku. “ughhhh..gila non..peret banget anusnya..”ucap Mang Dadang keenakan penisnya serasa dijepit anusku.

Setelah mendiamkan penisnya beberapa saat untuk menikmati jepitan lubang pantatku, Mang Dadang pun mulai menggerakkan pinggulnya menyodok-nyodok anusku. Mang Asep tidak mau ketinggalan juga mulai menggenjot vaginaku.

“Ahhhh…sak…it…” Desahku,

Kini 2 lubang di tubuhku terisi penis mamang-mamang. Dengan tanpa komando mulailah mereka memacu penisnya di vagina dan anusku.

Rasa sakit bercampur nikmat menjalari tubuhku yang sedang disandwich oleh kedua pria bejat ini. “aduh..ahh..sakit..ahh..”erangku antara sakit dan nikmat.

Kini aku yang seorang gadis dengan status sosial tinggi dengan tubuh putih mulusku yang selalu kurawat sedang dihimpit dan digenjot dari dua arah, anus dan vaginaku, oleh dua pria kelas rendahan berkulit gelap, yang berstatus pengantar air mineral, yang mungkin hanya digaji 25rb sehari.

Benar-benar pemandangan yang sangat kontras dan cerita yang kontras juga. Erangan kami bertiga balas membalas di kamar kostku.

Sesekali mereka juga memainkan tubuhku, seperti Mang Asep yang mengemut putingku dan juga menciumiku. Mang Dadang juga menepuk-nepuk pantatku sambil terkadang meremasnya dengan kasar.

“Ahhhhh….nghhh..ahh..ahhh..”,aku mulai mendesah seiring rasa nikmat yang sekarang lebih mendominasi dibanding rasa sakit tadi.

Melihatku yang mendesah itu membuat Mang Asep berkatau: ”Neng Sherry selamat ya, sudah ambil perjaka mamang di anusnya…hahahaha…..”.

“Suka kan neng di hajar berdua begini?” Tipal Asep.

Aku yang memang sudah dikuasai birahiku menjawab jujur dan nakal,”nghhh..iya Mang…Sherry..suka kontol mamang di memek dan anus Sherry…...ohhh.. terus…yang cepat…nikmati…..”

Mang Asep dan Mang Dadang tertawa-tertawa nahagia mendengar jawabanku.

Begitu hebatnya thereesome seks ini hingga tubuh kami semua sudah keringatan. Cermin di kamar kamr kostku memperlihatkan betapa kontrasnya persetubuhan yang terjadi di sore hari ini. Tubuhku yang putih mulus diantara dua pejantan jelek dengan kulit gelap yang sedang menikmatiku sungguh pemandangan yang erotis.

“Ahhhh..ahhhh…ahhhh…”

Aku dihimpit oleh dua orang pengantar aqua galon, dengan penis mereka sedang disodok ke kedua lubangku. Kuakui aku sangat menikmati digangbang oleh mereka berdua ini. Penis-penis yang dipompa keluar masuk dalam rongga vaginaku dan lubang anusku memberikan kenikmatan yang fantastis.

“Ahhhhh…” Mang Asep menghisap dadaku.

Sedotan di pentil susuku juga makin menambah kenikmatan itu. Aku sampai ikut menggoyang-goyangkan pinggulku saat sedang digenjot mereka.

Sekitar 10 menit disandwich akupun mencapai klimaks yang sudah kutunggu-tunggu.

“AHHHHHHHH…AHHHHHH…….. SHERRY SAMPAI…ARGGGGGHH….”. Teriakku.

Cairan orgasmeku mengalir deras membasahi kontol Mang Asep dan juga pahanya di bawah tubuhku. Saat vaginaku masih berkedut-kedut itu Mang Dadang yang tidak tahan dengan sempitnya anusku pun orgasme.

Crot..crot..crot..

Berkali-kali penisnya berkedut menyemprotkan spermanya ke dalam liang anusku.

“Anjisss……..gila gila..pantatnya mantap……..” ceracau Mang Dadang dan lalu mencabut penisnya. Ia berbaring sambil terengah-engah di kasur.

Sekarang Mang Asep terus menggenjotku dengan posisi cowgirl.

“Ahh..ahhh..ahhh..ahhhh….”. Aku terus mendesah akibat genjotan-genjotan kuat Mang Asep. Tangan Mang Asep meraih buah dadaku yang sedang memantul dan memencet-mencetnya dengan bernafsu. Dipilinnya puting susuku, makin menambah nikmat yang kurasakan.

MUngkin karena sudah nge-crot tadi sekali, Mang Asep jadi tahan lama. Dia dengan brutal menyodkku.

Sekitar 10 menit kemudian, juatru aku yang mendapat orgasmeku lagi. Gila.

"Ohhh..mang..Sheryyyy..keluar….lagi…..aahhhhhhhhh!!",jeritku dengan tubuh berkelojotan diatas tubuh Mang Asep.

Kontraksi di vaginaku kali ini membuat Mang Asep akhirnya tidak tahan dan segera menuju orgasmenya.

“Ohh..non..mamang keluarin di mulut ya..”. Katanya, seolah aku ada pilihan.

“Sini cepet isap neng.”perintah Mang Asep yang segera mencabut kontolnya dari memekku.

Mang Asep yang masih tetap berbaring menarik kepalaku mendekat ke penisnya. Segera kubuka mulutku dan kumasukkan penisnya yang sudah basah oleh cairan orgasmeku itu. Aku dengan cepat menaik turunkan kepalaku membuatnya mengerang keenakan.

“Dikit lagi neng…terus…” Katanya mulai menjambak rambutku.

Kurasakan penisnya berkedut-kedut tanda sudah siap menembakkan lahar putihnya. Aku meresponnya dengan makin mempercepat sedotanku pada penisnya.

“Ahh..neng..mamang keluar..oohhhh…isap semua….”lenguh Mang Asep saat orgasme.

Cukup banyak semburan spermanya yang masuk ke mulutku.

“Telen, jangan ada yang keluar.”perintahnya sambil memegangi kepalaku. Aku pun terpaksa menelan sperma si pengantar aqua mesum itu.

Setelah itu aku pun terbaring lemas di sebelah Pak Asep. Aku dihimpit kedua lelaki beruntung itu. Kami bertiga sama-sama ngos-ngosan, dan sama-sama puas. Nikmat sekali memang sex beauty and the beast ini. Membuatku ingin selalu mengulangnya.

Makanya mau aku ajarkan ke sahabatku yang aku sayangi. The one and the only: Marsha Alona
 
EPILOG



TOK..TOK..TOK…

Kemudian pintu kamarku terbuka, tanpa aku suruh masuk.

“Sheryy…ditungguin dikampus ga datang. Ditelpon ga angkat. Ternyata gini kelakuan lu ya, bitchy.”

“Neng Marsha???” Tanya kedua lelaki yang disebelahku.

“Eh, kok tahu aku?”

“Hehehe..kita juga sudah tahu dalamnya non…hehehe…” Kata Asep.

“Toket dan meki lu sudah kita lihat” Kata Dadang.

“Maksudnya??”

Kemudian aku jawab.

“Lu bawel amat sih. Tutup pintunya. Sini aku jelaskan”

Sahabatku itu kemudian mendekati kearah tempat tidur, dimana kami bertiag masih telanjang. Dengan kontol-kontol yang terhunus menyeramkan itu.


THE END?



=====
NB: Silahkan dinikmati cerita gratis ini hu. Akan ane coba upload rutin disini, setidaknya sekali atau bahkan 2x sebulan, biar semprot ini ga mati karena sepi. Selama saling menghargai saja.

Silahkan follow twit**ter ane @lampetgadong untuk info cerita.
atau PM ane untuk nanya2 cerita selanjutnya.

-
FYI, cerita Marsha sudah selesai semua (sudah ada endingnya TAMAT). Tapi ane masih galau mau upload dimana. Hehehe...
 
Thank you for the story, bro...
Awesome
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd