Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NEW NORMAL versiku

kimpetpink

Semprot Lover
Daftar
8 Jan 2011
Post
228
Like diterima
401
Lokasi
cepu
Bimabet
Perselingkuhan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan! Puaskanlah… Puaskanlah! Plesetan ala Bang Napi itu seperti sebuah relevansi dari kisah hidupku, berawal dari sebuah kekecewaan akan rasa cinta pada seorang wanita hingga akhirnya menimbulkan sesal karena telah setia dan kini justru menyisakan trauma yang belum ada obatnya. Kerja… kerja… kerja… hal itulah yang aku lakukan agar tidak memikirkan cinta dan wanita, hingga tanpa terasa usiaku kini telah menginjak 27tahun.
Berbanding terbalik dengan keadaanku, saudara sepupu (Reza, 28th) yang rumahnya tepat disebelahku justru telah dua kali menduda dan kini telah bersama dengan Yulia (23th) isteri ketiganya, padahal dia cukup pemalas, hobi mabuk dan hanya bertumpu pada konter hape semata.
Berawal dari candaan Reza yang nenyebutku bujang lapuk, hampir semua tetangga kini menyebutku dengan kata serupa walaupun hanya berani di belakangku dan parahnya, hampir semua ibu-ibu menggosipkan bahwa aku homo dan juga letoy. Padahal kejantananku justru menjadi kebanggaanku, hobiku beronani dan berinovasi dengan bermacam obat pembesar membuatnya kasar dan membesar, setidaknya diatas standar garuda Indonesia. Hingga pada suatu malam, tepatnya pukul 18:30WIB Yulia meminta tolong untuk diantarkan ke sebuah klinik dan meskipun merepotkan tetapi hal itu bukanlah masalah, yang menjadi masalah adalah dia menelepon Reza untuk memintanya tetap menjaga konter serta tidak perlu cemburu kepadaku karena aku letoy dan itu ada di sebelahku.
Oya, namaku Ari, seorang supervisor di sebuah ATPM mobil, selalu berpenampilan rapi nan fashionable, postur proporsional (177cm:58kg) kulit kuning langsat, rambut cepak dan wajah cenderung manis mirip artis tahun 90-an Aaron Kwok, karena aku memang ada darah chineese. Kembali ke cerita, dengan penuh kesal aku injak pedal gas dengan asal, mengabaikan perutnya yang sakit dan (katanya) sudah telat 3 bulan. Hingga sampai disebuah lampu merah perempatan, terjadi sebuah kecelakaan hebat hingga membuat pembonceng motor terlempar jauh tepat di depan mobilku dan tanpa aku duga tiba-tiba Lia menjerit histeris, memeluk aku sambil menangis. Semakin aku minta tenang, Lia semakin tidak tenang, mempererat pelukannya dan bahkan terus menyembunyikan wajahnya di leherku. Sebagai lelaki normal dan jablai, tentu saja aku terangsang, aroma tubuhnya begitu harum melekat seakan sengaja memikat dan aku semakin terbuai dengan dengus nafasnya yang membelai leher, seakan mencium dan entahlah….
"sudah jangan menangis, gak enak ada banyak orang! Kataku sambil membelai gamis tipisnya yang tidak berBH
'enggak! Bodo amat orang-orang, buruan ayo pergi. Katanya gemas meremas
"gimana pergi, di belakang banyak kendaraan! Kataku sambil membelai semakin ke bawah
Benar, tidak memakai BH! Gumamku dalam hati memfokuskan rasa, bagaimana dua bulatan dadanya bebas memijit dadaku dan sejujurnya dalam waktu bersamaan aku merasakan kesakitan karena kont*lku mendadak menegang tidak dalam posisi yang tepat. Terpaksa akupun melepas tali celana triningku dan menyusupkan tangan kedalam CD untuk menata senyaman mungkin. 19 sentimeter tentu sudah diatas SNI dan posisi duduk membuat batang coklatku lurus seakan membentuk segitiga 90°. Mendadak hening, bersamaan dengan tangan Lia yang tanpa sengaja menggenggam ujung palkon yang menyeruak menerobos kolor hingga ke pusar.
Ehhhh…hanya ucapan itu yang terdengar dari bibirnya, lirih bercampur gagap nan gugup sambil meregangkan pelukan dan gerakan ingin menjauh tetapi setan membisik lantang untuk menahan tubuhnya tetap lekat. Maaf, tolong jangan lepaskan! Kataku sambil menjaga tubuhnya tetap erat dan tangannya tetap memberi hangat di palkon. Riuh orang-orang yang mengatur keramaian jalan dan memberi pertolongan tidak mampu mengusik nafsuku, faktanya aku justru sangat menikmati layaknya orang yang kelainan nan exibisionis.
Begitu tidak kurasakan penolakan, aku mencoba menuntun tangan kirinya untuk memberikan kocokan namun dia tahan dengan sekuat tenaganya. Posisi tubuhnya yang membungkuk dalam meraih tubuhku membuat kakinya membuka dinana tumpuan utamanya adalah lutut sebelah kanan. Aku beranikan diri untuk memainkan jari-jemariku di seputaran pinggang dan pantatnya, sambil sesekali menggalis lurus belahan pantatnya dengan harapan aliran geli bisa menyengat memeknya. Yessss! Hanya dalam detik, gairahku disambut oleh deru nafas yang memburu, semakin cepat dan semakin berasa hembusan hangat dileherku perlahan berubah menjadi kecupan. Aaaarrgghhh… dan begitu kurasakan gigitan lembut di leherku, aku kembali menuntun tangan kirinya untuk memberikan kocokan naik turun dan akhirnya berhasil, kami secara sadar telah membenamkan diri dalam genangan nafsu.
Seiring dengan kocokan yang berirama dan ciuman yang bertubi berpadu gigitan dan hisapan, akupun leluasa merekam aksinya dengan kamera hape dan kemudian menjelajahi selangkangannya. Saking asyiknya, aku sampai lupa sedang ada di perempatan jalan dan proses evakuasi telah selesai, beruntung aku berhasil menjaga ritme birahinya Lia sehingga diapun tetap asyik mencumbu aku walaupun mobilnya melaju. Dan hebatnya, dengan sukarela dia menundukkan kepala, menyapa kont*lku dengan satu kecupan sebelum kemudian menelan bulat-bulat hingga tiada tersisa dan menempatkan sepertiga ujungnya kedalam tenggorokanya yang sempit, lembut, hangat dan bahkan jika boleh jujur jauh lebih nikmat daripada jepitan memek. Mmmm… gumamnya tersumpal kont*l, merespon jari tengahku yang mengobok-obok memeknya dari celah CD yang aku pelorotkan dan pastinya sentuhan tanganku menjadi sesuatu yang tidak biasa serta sensasi yang berbeda hingga diapun semakin tak kuasa menahannya.
Saat melintasi hotel ast*n, hasratku memuncak dan tanpa basa-basi langsung membelokkan mobil menuju parkiran basemen sehingga membuat Lia tersentak dan langsung beranjak. Mendadak kesadaran Lia seakan pulih, dia menolak dan berusaha berontak namun aku tetap tidak melepaskan selakangannya dengan berpegang pada CDnya merah maroonnya. Kreeekkkk… pada akhirnya CD berenda itu koyak tepat di jahitan, sehingga walaupun genggamanku kokoh tetapi Lia bisa lolos. Entah apa yang merasuki, seketika aku menjadi beringas dan mengganas, aku tarik hijab Lia kuat-kuat saat dia berontak dan ingin turun, mencengkeram rahangnya untuk mengunci gerakan sekaligus membungkam mulutnya, dan seakan kehabisan tenaga diapun diam terengah.
"ayo kita tuntaskan! Kata
'kamu gila ya?! Aku tidak mau, ini sudah berlebihan. Ayo pulang atau aku adukan! Ancamnya
"mana hapemu… sini aku telponkan Reza! Kataku gambling
"ceritakan semua, pasti kamu dicerai…! ancamku sambil ne loud speaker hape Lia
"ini…lihat video ini dan ceritakan, disini kamu yang menghampiri aku… kataku menunjukkan apa yang baru saja terjadi
Saat panggilan itu dijawab, suara Lia nampak datar dan tenang melukis betapa dia pandai berbohong. Kesempatan itu aku pakai untuk memelorotkan trining berikut CD ku sehingga kejantananku begitu jelas terpampang di matanya dan tanpa membuang waktu aku kembali mengarahkan tangan kanannya untuk mengocoknya, sementara tanganku bekerja mempreteli kancing bajunya sambil menarik paksa kedua toketnya.
'sudah ya Pah, gak enak di dengar orang! Ini masih ngantri, mungkin pulang agak telat! Kata Lia
'jangan lupa makan Pah, emuuach! Tutup Lia
"checkin yuk? Ajakku lembut tapi dia jawab gelengan mengiba
"yaudah, buruan hisap sampai keluar! Kataku dengan kasar dan jambakan
"oowhhh…selain pinter bohong, mulutmu pinter juga nyepong! Kataku memuji nakal
Sialnya, dari kaca spion aku melihat ada seseorang yang berjalan mendekat sehingga akupun memilih keluar basemen dan terus melaju pelan tanpa tujuan. Lia yang intens mengangguk sempat protes dengan kont*lku yang tidak kunjung ngecrot, dia mengaku capek tetapi aku membaca hal lain dari intonasi kata dan perlakuan tangannya yang penuh perasaan.
"maaf ya, tapi kita harus menuntaskan ini. Kataku sambil memandangnya
'disini? Tanya Lia melihatku menepikan mobil
"mmm… kataku menggumam ragu
'ya udah buruan, sudah jam 7 lebih. Katanya berbalik mengajak
Dan tanpa kami duga, ternyata ada kursi panjang nan lebar dibelakang warung, berlapis busa dengan sprei plastik banner bergambarkan salah seorang Capres 2024. Buruan! Katanya sambil duduk bersandar dan membuka kedua kakinya lebar-lebar hingga belahan memeknya yang sudah merah merekah semakin membuatku bergairah. BLESSSSS…. memek yang becek nan tembem khas wanita hamil memang berbeda, lembut, kenyal dan begitu intens mengedut, memanjakan kont*l kasarku. Aaahhh… Lia mendesah dan tanpa sungkan melahap bibirku, memainkan putingku dan terus mengganas.
Meski minim gaya, namun untuk ukuran daya hentak jangan tanyakan bagaimana aku memacunya maju mundur hingga membentur dinding terdalam di memeknya dan itu adalah pengalaman pertama bagi Lia, setidaknya itulah yang terlantar dari mulutnya. Aaaahhhggg… enak banget kocokanmu, kerassss… cadas banget mainmu! Erang Lia sebelum menerkam leherku bak drakula betina yang haus akan darah segar. Plakkk… plaaakkk… cuuurrrrrr…. Tanpa aku duga Lia memancarkan upskirt yang hangat nan banyak hingga membasahi tubuhku. Anjiiiiiirrrrr…. Ngaliiiirrrrr… pekiknya sambil menjambak rambutku, mencengkeram kont*lku dan menariknya dengan paksa karena tidak kuasa lagi menahan nikmat yang teramat dahsyat. Mendadak aku dibuat panik olehnya, matanya melotot dengan mulut menganga seakan susah bernafas, sulit bicara dengan kefua kaki dan tangan mengejang. Kamu kenapa?! Tanyaku panik namun hanya dijawab gelengan kepala sambil mengangkat kedua tangannya yang artinya menyerah alias tidak sanggup melanjutkan.
"ya udah, istirahat dalam mobil aja! Kataku sambil memapahnya
'burungmu keren, bisa buat aku begini. Pujinya jujur
'makasih sudah memberikan surga dunia! Katanya sambil mencium bibirku
"kapanpun kamu mau, akan aku berikan! Jawabku
'jangan bahas itu, ini kesalahan… katanya sambil menatapku dalam
Baju yang kusut dan basah serta tidak lagi memakai CD membuat Lia urung memeriksakan diri ke klinik sehingga kamipun buru-buru pulang agar tidak keduluan Reza, dan inilah awal dari "new normal" kehidupanku. Sikap dan ucap yang Lia berikan membuatku kembali percaya diri, apalagi ketika mengingat nasehat nakalnya yang menyebut bahwa wanita tercipta bukan untuk menyakiti atau disakiti, tetapi untuk memadu birahi, lepas dari covernya nafsu atau cinta.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd