Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NO QUOTE - Istri Nakal yang Suka Tantangan

Setelah melihat penampakan bodyku, berapa nilai yang kamu berikan ?

  • 5 : Jelek

    Votes: 44 5,0%
  • 6 : Biasa

    Votes: 50 5,6%
  • 7 : Lumayan

    Votes: 83 9,4%
  • 8 : Bagus

    Votes: 144 16,3%
  • 9 : Sexy

    Votes: 389 44,0%
  • 10 : Sempurna

    Votes: 175 19,8%

  • Total voters
    885
Wah.. Maraton nich bacanya.. Baru tau soalnya.. Ceritanya mantabb sist.. Apalgi setipa story ada pict aslinya.. Lebih hot sist..
 
Lanjut Ya...

"Maaf bu, saya ga bermaksud lancang. "
Katanya tergagap melihatku dengan tampilan seperti itu. Sepertinya dia tak punya cukup nyali untuk berbuat nekat. Padahal andai dia mau, bisa saja dia langsung menyergapku. Dengan kondisi malam itu, aku yakin rontaan ku tak akan begitu berarti buat dia.

Setelah mengambil uang yang kuberikan, dia segera keluar rumah dan meneruskan kegiatan jualannya.

Kuambil nasi goreng pesananku dan kemudian kunikmati sambil rebahan di sofa, melihat tayangan TV. Tak sadar aku sudah lebih dari 2 jam menyaksikan tayangan TV, sampai pukul 23.00 WIB. Karena tak tahu mau apalagi, kuputuskan untuk kembali tidur.

*****

Nyaman sekali tidurku malam tadi, sampai aku bangun kesiangan. Kulihat sudah jam 9 pagi. Sembari masih bermalas-malasan di ranjang, kuraih HP ku untuk sekedar memeriksa pesan masuk. Barangkali suamiku memberikan kabar.
Tapi yang kuharapkan ternyata tak terjadi. Suamiku tak memberikan kabar bahkan hanya sekedar pesan whatsapp. Ya sudahlah, mungkin dia sibuk, pikirku.

Segera aku bergegas bangkit dari tempat tidur, kemudian menuju ke kamar mandi. Meskipun belum ada rencana mau apa hari ini, yang penting fresh dulu.

Setelah selesai mandi, ternyata suamiku mengirimkan pesan kepadaku.

"Sayang, kamu bisa nyusul kesini ga ? Kabari ya, nanti aku yang urus semuanya. "

Membaca pesan itu membuatku bingung, apa iya aku harus menyusulnya ke Pontianak. Meskipun mungkin perjalanan tak begitu lama, aneh rasanya bepergian sendiri seperti itu.

"Kemana ? Berapa hari ? "
Kubalas pesan suamiku untuk meminta kejelasan dari permintaannya.

"Paling 2 hari aja, bawa pakaian seperlunya aja, nanti bisa beli disini. Aku di Bali sama client. " Jelasnya.

"OK sayang. " Kubalas singkat pesan suamiku meskipun tetap tambah bingung dengan jawabannya. Kenapa dia di Bali, padahal kemarin pamit ke Pontianak. Tapi daripada aku bingung memikirkannya sendirian, mending segera aku bersiap. Nanti tinggal menunggu cerita dari suamiku saat aku sudah bertemu dengannya.

Sebelum packing, kukirim pesan lagi ke suamiku.

"Udah siap packing, terus gimana ? ".
Sambil menunggu jawaban dari suamiku, aku segera menata pakaianku untuk kumasukkan kedalam koper.

Ting… notifikasi Whatsappku berbunyi. Kulihat pesan suamiku hanya mengirimkan tiket online rencana perjalananku. Tertera jelas nanti aku dijemput oleh mobil rental ke bandara, untuk kemudian berangkat sesuai jadwal penerbangan ke Bali. Jika sesuai jadwal aku sampai di Bali sekitar jam 5 sore. Sesampainya disana, aku akan dijemput mobil rental lagi untuk diantar ke villa tempat suamiku stay. Villa mewah ini, batinku.

*****

"Minta tolong aja ke front office, nanti diantar. "
Kulihat pesan suamiku saat aku di perjalanan menuju ke villa. Kompleks villa yang terbilang mewah untukku.

Sesampainya disana, Segera kuketuk pintu unit villa yang disewa suamiku. Pintu dibukakan oleh seorang pria tua menurutku, seperti orang Jepang atau Korea mungkin. Dia mempersilakanku masuk.

Aku yang hanya menuruti instruksi suamiku menurut saja saat dipersilakan masuk. Meskipun setelah itu ada rasa lega saat kulihat suamiku sedang duduk dan ngobrol dengan 2 orang lagi disana.

"Hai sayaaang… " Sambut suamiku dengan suka cita. Dengan setengah berlari menghampiriku dan kemudian mencium keningku. Diambilnya koperku dan kemudian mempersilakanku bergabung dengan mereka.

Aku dikenalkan dengan pria-pria yang ada di villa ini. Yang membukakan pintu tadi Mr. Han, orang Jepang kutaksir usianya sudah 55 tahun. Kemudian ada Mr. Patrick, berkebangsaan Afrika Selatan, kemungkinan paling muda meskipun juga sudah 45 tahunan dan selanjutnya ada Mr. Chris, dari Selandia Baru, perkiraanku usianya juga sudah 60-an.

Masing-masing bersalaman denganku, sambil mengenalkan namanya. Tak lupa mereka juga menceritakan usia dan keluarga mereka. Ternyata perkiraanku tentang umur mereka benar adanya.

Jadi rupanya setelah melihat pekerjaannya di Pontianak, partner suamiku mengenalkan mereka bertiga ini ke suamiku. Mereka bisa dibilang adalah Trio investor yang seringkali membangun properti baik untuk disewakan ataupun dijual lagi.

Karena urusan di Pontianak sudah clear dengan cepat, ketiga pria ini mengajak suamiku untuk membahas rencana mereka yang akan membangun resort masing-masing. Ya, mereka rencana membangun sebuah resort di 3 tempat yang mereka incar. Mereka berniat agar suamiku bisa menghandle project-project mereka. Tentu saja suamiku merasa tertantang untuk bekerja sama dengan mereka, selain bisa menambah portfolio suamiku, nilainya pun tak bisa dianggap remeh. Sangat besar apabila project ini dikerjakan.

Setelah sesi basa-basi dan aku merasa sudah cukup puas dengan cerita suamiku. Aku pamit untuk sekedar bersantai sembari melihat-lihat unit villa ini. Suamiku lantas mengantarku ke kamarnya agar aku bisa mandi dan berganti pakaian.

Sampai di kamar, aku segera mengganti pakaianku dengan setelan piyama. Aku ingin melihat-lihat apa saja yang ada di villa ini sebelum memutuskan untuk mandi. Karena kupikir hanya ada 4 orang pria, dan salah satunya adalah suamiku, tak kukenakan jilbab yang umumnya aku pakai saat di luar rumah. Ada rasa ingin sedikit bebas untuk menikmati kunjunganku ke pulau dewata ini. Bukan tak mungkin besok aku akan mencoba memakai bikini saat jalan-jalan di pantai. Itu pun kalau ada kesempatan. Hihihi…

Ketika keluar kamar, kehadiranku seperti tak dianggap oleh mereka. Mereka tetap asyik dengan diskusi mereka, dengan kertas-kertas dan dokumen yang bertebaran di ruang tengah itu. Bahkan aku yang sudah tampil sedikit "terbuka" pun tak membuat mereka bergeming.

Aku mulai dari bagian depan terlebih dahulu ya. Jadi ini adalah komplek villa yang cukup luas. Walaupun aku sendiri tak bisa memastikan berapa luas per unit villa disini. Kenapa aku bilang cukup luas, karena aku sempat sekilas melihat ada 5 kamar tidur di unit villa ini. Kamar yang ditempati suamiku saja cukup luas, tinggal dikalikan 5 saja. Itu belum termasuk ruangan-ruangan lain.

Pintu depan yang aku lewati sebelumnya bermodel jati gebyok ala pulau dewata. Dengan ukuran yang cukup besar, karena pastinya untuk memudahkan memasukkan furniture dan perabot lainnya untuk villa ini. Memiliki semacam kebun atau halaman di bagian depan, dilengkapi sebuah gazebo berukuran 2 x 3 m di sisi kanan. Sementara di sisi kiri terdapat 2 bangku panjang dan meja khas set bangku taman.

Untuk masuk ke bangunan utama villa, ada pintu full kaca berukuran besar, dimana setelah membuka pintu tersebut akan langsung terhubung ke ruang tamu. Masuk lagi ke dalam, maka akan langsung menuju ruang berkumpul, ruang keluarga atau apalah namanya. Set sofa untuk sekitar 10 orang, lengkap dengan berbagai hiburan seperti TV besar, sistem karaoke, set alat musik dan meja billiard. Di sebelah kanan, lengkap ada sebuah mini bar beserta dapur.

Di ujung atau pojok ruang keluarga ini, ada jalan ke kanan dan kiri, dimana ada 2 kamar baik di kanan dan kiri. Setiap kamar ini, di bagian belakang langsung terhubung dengan kolam renang, jadi begitu buka pintu bagian belakang kamar, akan mudah untuk bisa langsung berenang.

Kamar yang kutempati sendiri ada di bagian ujung unit villa ini, jadi memang agak memutar. Ukuran kamar ini paling besar dibanding yang lain. Jadi ukuran 1 kamar ini setara dengan 2 kamar lainnya. Sementara disampingnya berdampingan langsung dengan kebun belakang yang terhampar, dimana kita akan bisa melihat pemandangan pantai dan tebing. Di kebun belakang ini, kita bisa bersantai bersama karena memang disiapkan alat barbeque dan beberapa beanbag.

Mungkin itu saja yang bisa kuceritakan tentang villa ini. Mungkin buat kalian yang familiar dengan villa-villa di Bali, paham dimana villa yang kutempati ini. Cukup melelahkan menelusuri bagian-bagian di villa ini.

Inisiatif aku kembali menuju ke ruang tengah dimana suamiku dan klien-kliennya berkumpul, aku bermaksud untuk menanyakan menu dan membuatkan mereka santap malam.

Tapi tak kusangka ternyata malah berbagai makanan mulai dari hidangan pembuka, sampai hidangan penutup sudah tersaji.

"Kenapa sayang ? "
Tanya suamiku keheranan dengan ekspresiku.

"Enggak, kaget aja. Tadinya mau tanya mau dimasakin apa. Kok malah udah siap semua gini. "

"Tidak perlu repot-repot, kami disini tidak hanya bicara masalah bisnis, tapi juga sedikit relaxing di tengah kepadatan pekerjaan. "

"Bu Rossa santai saja, kalo bu Rossa ada kebutuhan, langsung telepon aja, nanti biar disiapkan. "

Justru Mr. Chris yang menjawab. Dia cukup fasih dalam berbahasa Indonesia. Mungkin sudah lama di Indonesia.

"Oh, baik Mr. Chris. Terima Kasih. "

Karena makanan sudah terhidang, kami pun segera menikmati santapan malam itu bersama. Sambil bercerita diri masing-masing.

Ketiga pria ini bisa dibilang memang tinggal di Indonesia, walaupun juga bolak-balik ke negara asalnya. Mereka kenal satu sama lain saat menempuh pendidikan di Australia. Jadi wajar keakraban mereka bertiga terlihat. Ketiganya juga sudah cukup lama menduda, meskipun aku tak berani menanyakan detailnya. Anak-anak mereka ada yang sudah menikah, dan yang masih kuliah juga menempuh pendidikan di negara yang sama, yaitu Singapura.

Jadi wajar kalau mereka cukup fasih dalam berbahasa Indonesia. Karena mereka punya aset-aset properti di Indonesia, serta beberapa bisnis lain. Selain itu, anak-anak mereka juga cukup betah untuk liburan di Indonesia saat mengisi kosong kuliah.

Malam itu, setelah makan malam selesai, kami kembali ke rutinitas sebelumnya. Suamiku dan klien-kliennya lanjut ke diskusi project mereka, sementara aku menghabiskan waktu sendiri di sisi sofa lainnya dengan nonton TV. Sengaja kupelankan volume TV, agar tidak mengganggu mereka.

Tepat jam 11 malam, mereka mengakhiri diskusi mereka dan sepakat untuk kembali ke kamar masing-masing. Kami pun mulai meninggalkan ruang tengah ini dan menuju ke kamar.

Baru saja menutup pintu kamar, suamiku langsung menyergapku dari belakang dan menciumiku dengan ganas.

"Nanti aja sayang… Aku belum mandi. "

Ya, aku yang tadinya menunda sejenak mandiku ternyata malah sampai lupa waktu. Kulepaskan pelukan suamiku, kemudian mendorong tubuhnya agar rebahan di tempat tidur. Kulihat mata sayu khas orang kecapekan.

Sebelum mandi, kubongkar koperku untuk memindahkan pakaianku ke lemari. Karena tadi aku hanya sempat mengambil piyama saja untuk kupakai. Sekalian kubereskan juga koper suamiku.

Aku teringat adanya kolam renang di villa ini kemudian terbersit ide nakal. Mumpung private pool seperti ini, kenapa nggak berenang aja. Tapi disinilah ide nakal ini muncul. Karena aku memang tak membawa baju renang, kenapa nggak aku coba untuk berenang bugil aja. Pasti dinginnya air kolam di malam hari akan memberikan kesegaran buatku. Aku sendiri yakin kalau klien-klien suamiku juga pasti sudah tertidur kelelahan seperti suamiku saat ini. Jadi walaupun kolam renang terhubung lamgsung dengan kamar, tak perlu khawatir kalau tiba-tiba mereka muncul. Toh mereka pasti sudah nyenyak dalam tidurnya.

Segera kulucuti semua pakaianku, dan membuka pintu kamar yang terhubung langsung dengan kolam renang. Pelan-pelan kubuka agar tak menimbulkan berisik, sambil celingak celinguk memeriksa keadaan. Kuperiksa satu persatu kamar klien-klien suamiku. Lampu-lampu kamar mereka sudah padam, artinya sesuai dugaanku, kalau mereka pasti sudah terlelap dalam tidurnya.

Kucelupkan kakiku ke dalam kolam agar tubuhku bisa menyesuaikan dulu dengan dinginnya air kolam. Kubasahi sampai sebatas paha. Beberapa menit, setelah kurasa tubuhku sudah bisa menyesuaikan, kuturunkan tubuhku agar terbenam seluruhnya di kolam. Putingku mengeras, merespon dinginnya air kolam malam ini. Cukup dalam juga pikirku, karena permukaan air ini sampai ke batas leherku. Tapi bagus juga pikirku, jadi kalau-kalau klien suamiku ada yang tahu aku berenang, mereka tak akan menyadari kalau aku berenang tanpa sehelai benang pun.

Dingin yang menjalar, disertai sedikit rasa khawatir kalau ada yang menyadari aku berenang bugil malam ini, membuat birahiku perlahan naik. Aku berenang bolak balik dari sisi satu ke sisi lainnya, mungkin ada sekitar 5-6 kali. Rasanya segar sekali karena selain aku belum mandi, rasa capek karena perjalanan tadi juga terobati dengan segarnya berenang bugil malam hari ini. Hahaha…

Kunaikkan tubuhku ke atas kolam, sudah cukup rasanya aku menikmati acaraku malam ini dengan berenang bugil. Aku berbaring dengan santainya di tepian kolam tanpa khawatir ada yang melihatku dalam kondisi telanjang seperti ini, karena kulihat tak ada aktivitas apapun dari dalam kamar-kamar.

Syahdu sekali malam ini, merasakan diriku begitu bebas lepas. Tiduran di tepi kolam, tanpa busana, dan memandang bintang-bintang di langit. Sebegitu menikmatinya aku dengan keadaan ini, sampai aku tak menyadari kehadiran seseorang dari sisi atas kepalaku.

"Bu rossa seksi sekali. "

Kulihat Mr. Patrick tepat diatas kepalaku, sembari tersenyum.

"Eh… . "

Aku yang kaget kemudian reflek bangun dan berbalik membelakangi Mr. Patrick sambil menutupi area payudara dan vaginaku dengan kedua tangan.

Masih ada yang berharap miss rilis foto-foto terbaru ?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Btw.. Kok langsung part 24.. Part 23 nya page berapa ya sist?? Apa aku yg kurang nyimak.. 😀😁
 
Oh iya sist.. Baru tau kalau parr 23 di page 46.. Thanks sist.. Btw ceritanya manteb banget..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd