Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NO QUOTE - Istri Nakal yang Suka Tantangan

Setelah melihat penampakan bodyku, berapa nilai yang kamu berikan ?

  • 5 : Jelek

    Votes: 44 5,0%
  • 6 : Biasa

    Votes: 50 5,7%
  • 7 : Lumayan

    Votes: 83 9,4%
  • 8 : Bagus

    Votes: 143 16,2%
  • 9 : Sexy

    Votes: 389 44,0%
  • 10 : Sempurna

    Votes: 175 19,8%

  • Total voters
    884
Update Part 20.
🥰 Silakan Menikmati 🥰

Pagi itu aku terbangun sekitar jam 8 pagi. Dengan sekuat tenaga aku menuju ke kamar mandi, ingin ku segarkan tubuhku dengan mandi pagi ini. Setelah aktivitas kemarin yang cukup menguras tenaga, tentunya aku ingin menyegarkan diri.

Malam tadi setelah pak Robert dihubungi istrinya, dia langsung menjemput istrinya di lokasi yang dikirimkan ke pesan singkatnya. Sementara anak buahnya juga ikut bersamanya, sehingga praktis di villa ini hanya ada aku dan pak Karyo. Aku sudah menghubungi suamiku agar dia bisa menjemputku hari ini, dan katanya dia akan sampai di villa ini baru sekitar jam 1 siang.

Aku sangat menikmati mandiku pagi ini, dengan lembut kugosok dan kusabuni tubuhku ini. Dan ditengah aktivitas itu, rasa hornyku terselip karena ingat kejadian tadi malam dimana setelah aku mencapai orgasmeku, pak Karyo datang secara tiba-tiba dan cepat, sehingga dia bisa melihatku telanjang bulat.

Aku merasa ada kebanggaan tersendiri ketika membuat seorang pria tertegun melihat kepolosan tubuhku. Yah, meskipun sebelumnya aku merasa malu ketika tubuhku dipelototi dengan penuh nafsu oleh pria selain suamiku. Kini rasanya aku harus lebih bisa mengeksplor fantasiku. Yang bisa jadi akan membuat suamiku makin "panas" ketika bergumul denganku.

Selesai mandi, kubalutkan handuk ke tubuhku dan kemudian keluar menuju ruang makan. Aku pikir pak Karyo pasti sedang di belakang, sehingga aku bisa bebas hanya mengenakan handuk berkeliaran di bangunan villa ini. Kulihat menu sarapan pagi ini yang cukup menggoda selera. Sayur, lauk pauk dan buah-buahan lengkap tersaji di meja makan.

Kuambil sebuah piring dan sendok garpu untuk memulai sarapanku. Kuambil secukupnya untuk mengobati rasa laparku dan mengisi energi yang cukup untuk hari ini. Kunikmati sarapanku dengan melihat-lihat kembali suasana villa ini. Sungguh menyenangkan suasana di villa ini. Next time mungkin aku akan meminta suamiku untuk mohon ijin ke pak Robert agar bisa menggunakan villa ini untuk liburan kami.

Masih jam 9 pagi, dan aku masih harus menunggu suamiku sampai jam 1 siang nanti. Apa yang harus kulakukan untuk mengisi penantianku hari ini ? Akhirnya aku terpikir untuk coba menemui pak Karyo, siapa tahu dia bisa mengajakku berkeliling sekitar villa.
Aku menuju ke belakang villa, ke kamar pak Karyo tempat dia biasa beristirahat. Mencoba mencari keberadaannya. Sayangnya aku masih tidak sadar kalau aku sendiri masih hanya mengenakan handuk saja, bahkan tanpa dalaman sama sekali.

Kulihat pintunya tertutup, kuhampiri kamar itu dan kemudian aku melongok ke dalam lewat jendela yang tertutup tirai tipis. Kucoba menyapukan pandangan ke seluruh ruangan itu untuk mencari pak Karyo. Namun apa yang kulihat membuatku terkejut setengah mati. Aku tak mengira harus melihat hal seperti ini. Meskipun bukan hal baru, tetap saja membuatku merasa kaget.

Kulihat pak Karyo sedang bersandar di ranjang kamarnya, hanya mengenakan kaos dan tanpa pakaian di bagian bawah. Yang otonatis membuat batang penisnya terlihat olehku. Ini yang membuatku terjerumus dalam perasaan yang campur aduk, antara kaget, takut, penasaran dan sedikit horny. Kulihat batang itu sedang dikocok dengan teratur oleh pak Karyo. Aku tak bisa mendengar suara apapun dari luar sini, meskipun aku melihat pak Karyo seperti sedang mengucapkan kata-kata. Batang diantara 2 paha itulah yang menyelipkan rasa penasaran dan hornyku ketika melihat ini semua. Ukurannya yang menurutku istimewa, terbesar dari kontol-kontol yang sudah kulihat secara langsung.

Horny yang menyelimuti tentu saja karena aku takjub dengan ukuran kontol yang sebegitu besarnya. Sementara rasa penasaran juga terselip, sambil sedikit berimajinasi. Bagaimana rasanya ketika memekku terhunus batang kontol sebesar itu. Yah, meskipun sebenarnya aku sendiri tak mempermasalahkan ukuran. Selama batang kontol itu keras layaknya batang kayu, sudah sangat bisa membuatku orgasme. Hanya saja kupikir pastinya ada sensasi tersendiri ketika disodok dengan ukuran yang wah seperti itu.

Sebuah ide gila pun muncul dalam pikiranku, untuk menutupi rasa penasaranku dengan batang kontol pak Karyo itu, aku akan mencoba membalas perbuatannya tadi malam. Sehingga aku tidak terlihat seperti perempuan murahan yang sengaja menggodanya. Aku berencana untuk dengan tiba-tiba membuka pintu kamar itu dengan dalih mencari pak Karyo. Namun pintu itu akan kubuka tepat bersamaan dengan waktu orgasme yang diraih pak Karyo. Yang mana tentu saja itu akan membuat pak Karyo gelagapan melihat kedatanganku, sementara kondisinya masih telanjang di bagian bawah.

Kulanjutkan kegiatan mengintipku ini, sambil menunggu saat yang tepat untuk "menggerebek" Pak Karyo. Pak Karyo masih asyik dengan ayunan tangan di batang kontolnya yang besar itu, sambil berkata-kata yang aku tidak bisa mendengar dengan jelas. Aku mencoba mencari solusi agar aku bisa mendengar apa yang pak Karyo katakan sembari tangannya aktif tersebut.

Kulihat jendela ini tidak terkunci, dengan hati-hati kubuka kaca jendela ini, agar pak Karyo tidak mengetahui keberadaanku. Berhasil sepertinya usahaku ini, akhirnya aku bisa memahami dengan jelas apa yang pak Karyo ucapkan.

"Dek Rossa… . Uuuuuuh… Susumu bikin kontolku cenat cenut lho dek… . "

"Aaaaahhh… rasanya pengen remesin susumu, pengen tamparin kanan kiri, biar makin bikin gemeeees… . "

"Eeeeeeerrghhh… pengen tak sodokin semua lubangmu itu dek… pasti seret dan anget… "

"Nanti aku ajakin sekalian suamimu ya dek, biar dia bisa liat istrinya digarap orang lain. Kamu juga harus liar ya di depan suamimu, tapi jangan kasih memekmu dek… cukup kocok aja pake mulutmu ya dek… memekmu aku sita dulu dari suamimu… aaaaaahhh… "

Sungguh tambah kaget mendengar erangan dari Pak Karyo yang ternyata dia sedang berimajinasi dengan kemolekan tubuhku. Bahkan dia berfantasi untuk bisa menggarap semua lubangku di depan suamiku. Aku menganggap ini seperti angin segar buatku, jadi pastinya aku akan bisa mengobati rasa penasaranku akan batang kontolnya itu, dan tentu saja dia akan memberikan kenikmatan luar biasa untukku karena fantasinya bisa terwujud nyata.

Kunikmati sajian audio visual mesum pagi itu, sambil tetap cermat memperhatikan waktu klimaks pak Karyo, sehingga aku bisa menemukan momen tepat tersebut. Aku masih setia menunggu waktu itu datang, sementara pak Karyo tetap dengan aktivitas kocokan yang sangat teratur. Terlihat sekali ayunan tangannya sangat berirama, aku jadi ikut membayangkan bagaimana kenikmatan yang diberikan ayunan tangannya itu apabila kualihkan ke klitorisku. Ah, rasanya pasti akan nikmat sekali.

Bosan juga menunggu momen itu, aku berdiri mengintip sudah hampir 30 menit. Putus asa rasanya mengapa pak Karyo tak kunjung mencapai klimaksnya. Hampir saja aku ingin berbalik saja ke villa, karena kupikir lama sekali pak Karyo mencapai klimaksnya. Kudengar irama ayunan tangan dan erangannya meningkat. Ya, sepertinya inilah momen itu akan datang. Akhirnya kuputuskan untuk siap-siap "menggerebeknya", melakukan pembasalan atas perbuatannya tadi malam yang dengan bebasnya melihat ketelanjanganku.

" Pak Karyoooo… " Aku dengan tiba-tiba membuka pintu kamarnya, masuk ke kamar itu sambil meneriakkan namanya.

"Kyaaaaaaaaaaa… . " Aku pura-pura kaget melihat ketelanjangan pak Karyo, yang saat itu sedang menikmati klimaksnya. Kututup kedua mataku, namun tetap tak beranjak pergi dari tempat itu. Aku hanya berdiri mematung dan sambil menutup mata.

Sialnya bukan ekspresi kaget yang kuterima. Pak Karo dengan santainya menikmati klimaksnya sambil meneriakkan namaku.

"Dek Rossa… . Aku bakalan ketagihan memek kamu sayaaaaaaaang… . "

Aku dengan mengintip dari sela-sela jariku, sama sekali tak kulihat ada ekspresi kaget yang tergambar di wajahnya. Bahkan yang bikin aku tertegun adalah ketika spermanya dibalurkan ke seluruh batang kontolnya, meskipun dia tahu aku sedang berdiri di dekatnya. Tidak seperti harapanku yang mana dia akan kaget dan kemudian gelagapan untuk menutupi ketelanjangannya.

Aku masih tetap dalam posisiku saat ini, aku mendengar sepertinya dia beranjak dari ranjangnya, dan rasanya dia akan menghampirku. Kuintip lagi dengan merenggangkan jari-jari yang menutupi wajahku. Benar saja, dia menghampiriku dan bahkan tanpa menutupi batang kontolnya yang berayun-ayun.

Kurasakan dia menyentuh kedua pundakku, dan sepertinya dia mengarahkan aku untuk berubah posisi. Aku yang memang hanya pura-pura kaget menuruti petunjuknya. Didudukkannya aku di ranjang kamarnya. Perlahan dia mencoba menggapai kedua tangan yang sedang menutupi wajahku.

Diletakkannya kedua tanganku di pahaku, sementara aku masih berusaha menutup mataku. "Dek Rossa… " Panggilnya.
Kubuka mataku perlahan.

"Dek Rossa pengen nyobain ini kan ? " Tanya pak Karyo yang membuatku shock. Kenapa dia malah sesantai ini. Posisiku yang sedang terduduk di ranjangnya, sementara pak Karyo berdiri tepat di depanku membuat batang kontolnya pas di depan kedua mataku.
"Sini dek, ga usah takut. Nanti saya bakal pelan-pelan kok. Aman deh pokoknya." Timpal pak Karyo.

Kulihat batang kontol yang mengkilat karena baluran sperma itu, posisi yang sangat erotis dimana aku dengan jelas melihat batang kontol itu membuat memekku berdenyut lembut. "Sini dek, dielus pelan-pelan aja dulu. Biar terbiasa." Kata pak Karyo sambil menarik tanganku dan memposisikannya ke batang kontol itu. Dituntunnya tanganku untuk mengocok batang itu dengan penuh keramahan.

Kulihat senyum mengembang di bibirnya ketika aku harus mendongak menatap wajahnya. Dengan ekspresi yang malu-malu, aku tetap mengocok kontolnya itu sesuai arahan dari tangannya.

"Pelan-pelan aja gpp dek, ga usah terburu-buru. Biar sama-sama nanti kita dapatkan kepuasan."

"Saya tahu dari awal dek Rossa menghampiri kamar ini. Jarak antara pintu dan lantai kamar ini membuat saya bisa melihat adanya pergerakan di depan kamar ini. Karena bayangannya akan bisa terlihat dari jarak pintu dan lantai itu. Saya sendiri sengaja untuk tetap melanjutkan onani saya, karena saya liat dek Rossa sangat menikmati live show dari saya."

"Makanya saya ga kaget kalau kemudian tiba-tiba dek Rossa masuk ke kamar ini dan akhirnya bisa melihat kontol saya secara langsung. Dek Rossa kalau mau ngicipin atau nyobain sih ga perlu pura-pura gitu. Dek Rossa kalo bilang terus terang pasti saya kasih. "


Penjelasan pak Karyo membuat aku merasa di skakmat dengan sangat tragis. Skenario yang kubuat demi menutupi rasa horny dan penasaranku ternyata terbongkar. Aku jadi malu karena pada akhirnya aku ketahuan memang menginginkan kontol itu.

Pak Karyo kemudian menuntunku untuk berdiri, dan kemudian memeluk tubuhku. Kurasakan payudaraku tergencet diantara tubuh kami berdua, sementara area memekku rasanya seperti tertekan benda tumpul yang keras. Yang mana tentu saja benda tumpul itu adalah kontol pak Karyo yang memang sudah tegang sempurna kembali, setelah tadi berhasil menyemburkan laharnya.

Digesek-gesekkan tubuh kami berdua olehnya, sehingga menghasilkan tekanan-tekanan yang saling menguntungkan. Dimana dia menikmati "tekanan" payudaraku, sementara aku juga menikmati "tekanan" kontolnya di area memekku. Meskipun tentu saja masih terbalut handuk yang menutupi tubuhku. Terdengar dia membisikkan sesuatu yang jelas membuat memekku makin berkedut. Hembusan nafasnya membuatku menggelinjang, "nikmati aja batang kontolku dek, kamu bakalan puas". Bisik pak Karyo.

Diputarnya posisi kami berdua sehingga kini posisi kami bergantian. Dilepaskan pelukannya, dan kemudian gantian kini dia duduk di ranjang. Dia bertumpu dengan kedua tangan yang ditarik agak ke belakang. Sehingga kini dia terlihat setengah berbaring, sambil bertumpu dengan kedua tangannya. Posisinya ini membuat batang kontolnya yang tegak terekspos dengan sangat jelas oleh kedua mataku.

"Ayo dibuka dek… " Perintahnya. Aku yang seperti terhipnotis tanpa jawaban sama sekali kemudian mengendurkan ikatan handuk yang menjadi satu-satunya penutup tubuhku. Ikatan yang kendur itu praktis membuat handuk itu meluncur jatuh dan membuat tubuhku kini telanjang sempurna di depan Pak Karyo. Aku masih memunculkan kesan malu-malu saat ini. Terbersit rasa "dendam" pada pak Karyo dan aku ingin membalasnya. Sengaja aku menampilkan sisi malu-malu ku saat ini, nantinya begitu masuk ke sesi utama, akan kutunjukkan padanya seberapa juaranya rasa memekku untuk kontolnya. Kupastikan spermanya akan kuperas dengan penuh nafsu.

Aku tetap berdiri mematung, menunggu instruksi pak Karyo. Aku melihat kearahnya, dan dengan isyarat kepalanya aku paham apa yang diinginkannya. Perlahan aku bersimpuh didepannya, dengan tanganku bertumpu di kedua lututnya. Kemudian dia mengangguk seakan memberikan persetujuan kepadaku.

Tanganku kemudian kutempatkan diatas batang kontol itu dan kemudian menggenggamnya. Mulai kuayunkan tanganku dengan irama pelan, memberikan kenikmatan ke seluruh batang keras itu. Kocokan tanganku sedikit terbantu dengan licinnya batang kontol itu yang mana tadi telah dibalur dengan sperma pak Karyo. Pandanganku terpusat pada batang kontol yang kini sedang kugenggam. Kini kukerahkan kedua tanganku untuk memberikan kombinasi sempurna sebuah pijat sensual pada kontol pak Karyo.

Dengan telaten kucoba memberikan rasa nikmat terbaik pada pak Karyo, dimana selanjutnya bibirku ikut terjun juga menyuguhkan hisapan pada lubang kencingnya. Pak Karyo mulai mengeluarkan geraman karena aksiku ini. Namun tangannya masih tetap digunakannya untuk bertumpu, tanpa sedikitpun berubah posisi, yang mana bisa saja tangannya digunakannya untuk membelai tubuhku yang polos tanpa sehelai benang ini.

Sedikit demi sedikit aku mulai terhanyut dengan geraman-geraman dari pak Karyo, kicauan burung-burung di area villa ini seakan ikut menghiasi kegiatan kami saat itu. Burung-burung itu seakan riuh memberikan semangat pada "burung" Pak Karyo untuk segera menggapai puncak kenikmatannya. Kutingkatkan tempo belaian tangannku yang diselingi dengan kulumanku pada kontol pak Karyo.

10 menit aku terus berada dalam posisi itu, tiba-tiba pak Karyo meraih kepalaku. Berusaha menghentikan kegiatanku. Tapi aku yakin, dia menghentikanku bukan karena dia akan mencapai klimaksnya. Aku belum merasakan tanda-tanda dia akan mencapai puncaknya.

Dituntunnya aku untuk bangkit, sementara dia juga ikut bangkit dari ranjang itu. Digandengnya aku untuk berjalan mengikutinya dengan keadaan kami sudah sama-sama telanjang bulat. Dia mengajakku keluar dari kamarnya dan kemudian membawaku ke tengah halaman belakang villa ini. Digelarnya alas yang sempat dia ambil sebelum keluar kamar, dan kemudian dia telentang di alas itu.

"Ayo sayang, mari kita saling memberikan kepuasan hari ini. " Ucap pak Karyo dengan ekspresi yang meneduhkan. Aku pikir sebelumnya aku akan diperlakukan dengan sedikit kasar, yang mana pada umumnya akan dilakukan oleh pria-pria saat dalam puncak nafsunya. Tapi perlakuan pak Karyo ini benar-benar membuatku dihargai, bukan hanya pemuas nafsu belaka.

Aku berpikir inilah waktunya, menunjukkan sisi liarku padanya. Akan kukerahkan seluruh kemampuan yang tersimpan dalam diriku untuk memberikan kepuasan maksimal pada kontolnya. Aku langsung memposisikan tubuhku diantara kedua pahanya, dan melahap sempurna batang kontolnya meskipun sedikit kesulitan karena ukurannya. Aku menghisap dan meremasi kontolnya dengan posisi menungging. Sementara pak Karyo sepertinya juga sudah mulai menikmati hisapanku.

Dipeganginya kepalaku untuk ikut memposisikan irama yang dapat memberikannya kenikmatan pada batang kontolnya. 5 menit aku menghabiskan waktu memberikan kenikmatan di kontolnya, aku berinisiatif merubah posisi dimana aku menyuguhkan lubang memekku di kedua wajahnya. Ya, aku jongkok mengangkangi kepalanya. Tanpa ampun dijilatinya seluruh area memekku dengan selingan gigitan-gigitan lembut di klitorisku.

"Aaaaaarrrghhh… terus pak… iyaaah, disitu pak… terus pak… kamu pinter banget… Uuuuuuhhh… . "

Aku mulai meracau menikmati jilatannya di area lubang kenikmatanku. Kutekan-tekan memekku ke wajahnya. Tak butuh waktu lama untuk aku meraih orgasmeku. Aku teriak sejadi-jadinya ketika aku berhasil menggapai puncak kenikmatanku. Aku squirt dan cairannya benar-benar menyemprot ke wajah pak Karyo. Pak Karyo sedikit kaget dengan muncratnya cairanku secara tiba-tiba, namun kemudian kembali menguasai kondisi dengan menjilati cairan yang meluber di wajahnya. Seakan menikmati hasil karya jilatannya. Aku ambruk, kemudian terkulai lemas di samping pak Karyo.

Pak Karyo memberikan waktu istirahat untukku agar bisa menikmati orgasmeku, dimana nafasku masih tersengal-sengal karena klimaksku. Setelah dirasa aku sudah menyelesaikan waktu kenikmatanku, pak Karyo kemudian bangkit, dan mengangkat tubuhku. Menelentangkan tubuhku tepat di tengah alas itu, dan kemudian membuka pahaku.

Dipandanginya aku seakan meminta persetujuan. "Ayo pak, memekku milikmu pagi ini". Ujarku sambil tersenyum manis dan tanganku membukakan lubang surga duniawiku. Pak Karyo tanpa menunggu lama, memposisikan ujung kontolnya ke memekku. Dengan penuh kelembutan, mulanya digesek-gesekkan ke permukaan memekku, dan pelan tapi pasti kepala kontolnya ditekan membelah lubang memekku. Dengan hati-hati dia menyodokkan kontolnya, sehingga kini batang kontolnya telah sepenuhnya berada di dalam memekku. Aku meringis merasakan memekku saat ini, penuh berisi dan hangat.

Pak Karyo mulai menindihku dan menyusuri setiap jengkal tubuhku. Dengan kombinasi belaian tangan, kecupan jilatan lidahnya, membuat darahku berdesir menikmati rangsangan yang diberikannya. Dengan sedikit demi sedikit menaikkan tempo sodokan kontolnya di memekku. Aku kelojotan menikmati sensasi dan rangsangan yang di berikannya, baik itu di sekujur tubuhku, juga di lubang memekku.

Aku yang terhanyut dengan kenikmatan yang diberikannya sudah tak dapat lagi mengontrol diriku. Kami berdua sibuk saling memberikan kenikmatan dan kepuasan hari itu, berbagai gaya kami lakukan, dan bahkan kami berganti-ganti tempat. Di halaman belakang, ditepi kolam renang, di gazebo kami jelajahi berdua. Aku takjub dengan keperkasaan pak Karyo.

Kini aku sedang disodok dari belakang, sementara aku bertumpu pada patung yang ada di halaman belakang itu. Aku sudah akan meraih orgasmeku yang kelima, sementara dia sendiri sama sekali belum memuntahkan spermanya.

"Ayo pak, sirami memekku dengan spermamu." Pintaku pada pak Karyo. Dia seakan mengerti bahwa kini aku sudah lemah menerima serangkaian orgasmeku. "Siap-siap sayang, memekmu bakal kubanjiri spermaku. " Katanya.

Digenjotnya aku dengan kecepatan penuh. Aku yang menerima sodokan itu sampai terlonjak-lonjak. Aku merasa batang kontol itu berkedut bersiap memuntahkan lahar kenikmatannya. Aku pun ingin segera menuntaskan orgasmeku ini.

"Aaaaaaaarrgghhh… .. " Teriakan kami berbarengan, dimana kami berdua kelojotan menikmati klimaks kami masing-masing. Aku ambruk telungkup ditindih oleh pak Karyo. Meskipun spermanya telah dikeluarkannya di dalam, kurasakan ada sisa-sisa sperma yang meleleh di pantatku.

Kami telungkup bersamaan kurang lebih selama 3 menit. Pak Karyo sambil membelai tubuhku ketika kami sedang asyik menikmati orgasme yang telah diraih. Kurasakan ada genangan di sekujur area memekku. Kuangkat sedikit tubuhku untuk melihatnya. Benar saja, sperma pak Karyo yang dikeluarkannya di dalam memekku, ternyata keluar meluber sampai membasahi bagian luar memekku. Gila, spermanya banyak banget !



 
Mancroootttt update nya @missrossa
Karyanya gak sia2 ditunggu2....
C'mon updare yg makin liar miss.....
Crooottttzzzz.....
 
Lanjutkan miss petualanganya semoga makin ketagihan disemprot peju memeknya hehehehe
 
Terima kasih untuk semua yang masih setia menanti dan support miss buat melanjutkan cerita ini.

Sebelumnya miss mau tanya, untuk ukuran istri yang udah 2 kali turun mesin, miss masih napsuin ga sih ?

:pantat:
 
Terakhir diubah:
Masih nafsuin miss... Apalagi body miss mirip2 yang di rumah. Jadi dari cerita miss bisa berkhayal kalo kejadian amanyg di rumah... Hehe
 
Masih nafsuin apa, gak?
Duh gimana ya jawabnya...
Yang jelas ngacengin miss... 😘😘😘
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd