Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(No Repostl) Ketika Pacar Masuk Kerja Shift Malam

genjotmaria

Semprot Baru
UG-FR
Daftar
16 Apr 2013
Post
27
Like diterima
28
Bimabet
Aku kesal sekali karena pas malam minggu rupanya pacar kebagian shift malam di perusahaannya. Pacarku namanya Nia dengan tinggi sedang tapi buah dadanya sangat besar. Padahal malam minggu ini sudah ancar ancar mau menggarap buah dada yang ranum itu. Tapi apa daya tidak jadi.

Untuk melampiaskan kekesalanku, akhirnya aku ambil laptop dan membuka forum tercinta ini dan menonton beberapa film JAV kesukaanku. Baru satu jam menonton Si otong berontak ingin mendapat pelampiasan. Aku mulai berfikir bagaimana caranya. Kalau untuk jajan di luar lagi malas aja. Pengen di rumah aja.

Tempat tinggalku adalah sebuah rumah kos dengan banyak kamar. Kebanyakkan yang tinggal di sini adalah pasangan dan rata-rata mereka adalah istri simpanan. Dimana para suami/pacarnya kadang hanya datang sekali seminggu. Di sebelah kamarku tinggal seorang Panlok yang lumayan cantik dan badannya sangat proporsional. Dan yang penting putih kulitnya itu yang kusuka.

Tadi sore kulihat pacarnya tidak datang mengunjungi entah kenapa. Akhirnya kutunggu sampai jam 10 malam pacarnya tidak kelihatan juga. Aku tahu dia sudah masuk ke kamar sebelah karena aku memperhatikannya. Aku mencari akal bagaimana bisa mengajaknya buat ML. Aku memutar otak.

Akhirnya aku dapat akal, dengan meminjam hand body kepada dia. Perlahan kuketuk pintu kamar sebelah dengan pelan. Tidak ada sahutan. Kucoba keraskan ketukan, akhirnya ada sahutan, "ya!" jawab suara di dalam. Dia membukakan pintu dan menjulurkan kepalanya. Lalu ku berkata "Moy, pinjam handbodynya ada nggak". Dia menjawab, "ada, tapi buat apa sih".

Aku jadi kebingungan menjawabnya, "anu buat pakai di badan lah" jawabku. "Kok cowok pakai handbody sih" katanya lagi. Ehmm nanti kuceritain, tapi boleh masuk nggak? Lama dia berfikir, dan akhirnya berkata " ya sudah masuklah".

Lalu aku masuk dan dia mengambil handbody dari lemari di sebelah pintu kamarnya. "Nih Mas" katanya. "Memang buat apaan?" tanyanya lagi. Aduh aku jadi salah tingkah lagi nggak berani ngomong. Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya aku berkata: "Begini, pacarku kan hari ini masuk shift malam. Jadi tadi kesal aja bawaannya. Trus aku nonton bokep, jadinya nggak tahan pengen dikeluarin. Makanya pinjam handbody" Mendengar cerita itu mukanya memerah sambil cekikikan.

"Kok tertawa?" Tanyaku. "Nggak, lucu aja", "nonton gituan kok sendirian jadi konak kan repot." Iya sih, jawabku. Namun bagaimana lagi sudah terlanjur. "Pinjam sebentar ya", ujarkua. "Ya sudah bawa sana", katanya.

Aku keluar kamarnya dan kembali ke kamarku sendiri persis di sebelah kamarnya. Aku sengaja berdiam diri selama 15 menit, akhirnya balik lagi mengetuk kamarnya. "Moy..." panggilku. Dia membukakan pintu. "Ada apa lagi mas?" tanyanya. Dengan gagap aku menjawab, "boleh masuk lagi nggak??" Dia membukakan pintu dan menyilahkan masuk. "Begini moy," Aku sudah berusaha mengeluarkan spermanya dari tadi, tapi susah amat. Sepertinya nggak biasa sendiri. Mmmm...boleh minta bantu nggak"? Tanyaku. "Bantuin dikocokin, dong". Hampir saja dia berteriak "What, kamu gila ya?" Ujarnya.

"Pleasee.." jawabku. Aku janji nggak bakalan ngapa ngapain kamu. Sumpah. Janji" kataku. "Nggak mau!" Jawabnya. Aku tidak putus asa, "Please moyy..." Mohonku. Dia hanya diam sambil menggeleng. Akhirnya aku mengambil langkah nekat, dan menurunkan celana pendekku sekaligus kolornya dan menyembullah si otong yang sudah tegang dari tadi. "Heeiii..." ucapnya setengah berteriak. Aku tidak mempedulikannya, dan mengoleskan hand body ke penisku dengan perlahan kemudian mengocoknya. Dia memejamkan mata.

Aku mengocok dengan pelan, sambil mengeluarkan wajah yang penuh rangsangan. Setelah dua menit aku berkata: "please moy..masa kamu nggak kasihan sih? Nggak bisa keluar nih" Kataku. Dia mulai kelihatan berfikir. Akhirnya dia berkata:"Tapi beneran ya kamu nggak macam-macam"? Serrrr....darahku berdesir. "Akhirnya" katakaku dalam hati. Sambil mengangkat dua jari aku berkata: "Suer aku janji" ujarku. "Ya sudah sini" katanya. Aku mendekati tempat tidur dia duduk. Perlahan dia meraih penisku dan mengocok pelan. "Gede juga" katanya. "Masa sih? Kamu suka ya?" tanyaku. Dia tidak menjawab hanya meneruskan mengocok dengan tangannya yang lembut. Rasanya seperti terbang ketika tangannya yang basah dengan handbody menyentuh penisku. Aku sampai merem melek diperlakukan begitu.

Setelah 10 menit mengocok, dia berkata:"kok belum keluar juga?" Tanyanya. "Itulah soalnya," Ujarku. Aku tidak terbiasa onani jadi susah keluarnya kalau dikocok begitu. "Trus bagaimana ini?" Tanyanya. "Begini deh, kamu kocokin punyaku sambil kucium bibirmu, mau nggak"? "Iiiiih...nggak mau ah, katanya tadi nggak bakal ngapa ngapain". "Iya sih, tapi susah keluar gitu gimana dong, kasihan kamu jadi cape mengocoknya". Tanpa menunggu jawaban, aku menyergap bibirnya yang merah ranum itu. "Mmmppphhh...jangan mas", katanya. "Pleaseee.." kataku. Akhirnya dia membiarkan aku melumat bibirnya sambil dia terus mengocok penisku. Kudengar nafasnya mulai memburu. Kucoba menjulurkan lidah untuk membuka bibirnya, akhirnya perlahan lahan dia membukanya. Tidak menyia-menyiakan kesempatan, lidahku bergerilya mencari lidahnya. Setelah kutemukan lidah kami berpagut karena dia membalasnya. Mungkin dia sudah dilanda nafsu, fikirku. Inilah saatnya.

Ku beranikan tanganku memegang bahunya dan membelai rambutnya sambil terus melumat bibirnya. Dia diam saja ketika kulakukan itu. Akhirnya tanganku mengusap usap lenganya dan di ternyata juga diam. Akhirnya tanganku sedikit kugeser ke depan menyentuh payudaranya, dia sedikit terkaget tapi aku tidak melepaskan bibirnya. Dengan berani aku mulai meremas dadanya yang ukuran sedang itu. Aku jadi tak sabar ingin melihatnya, tapi aku harus bertahap, batinku. Dengan lembut kuremas kedua payudara itu sementara bibir kami tetap berpagutan. Dia juga semakin kencang mengocok penisku.

Setelah dirasa pas, akhirnya tanganku mulai menelusup, dari atas baju kausnya menuju ke balik BHnya. Dia melepas ciumannya sambil mendelik: "Mas..!!" tegurnya. "Maaf, habisnya kocokanmu enak banget, bikin nafsu sampai kepala" ujarku. Sambil kemudian aku kembali mencium bibirnya. Kami kembali berpagutan, perlahan namun pasti tanganku mulai berusaha lagi masuk ke balik BHnya. Kali ini entah sadar atau tidak dia hanya membiarkan. Dadaku tambah berdebar kencang. Dengan perlahan kucari puting susunya dan memainkanya. Rupanya putingnya sudah tegang dari tadi. Dia mengerang "Masss...sshh". Aku meneruskan ciumanku sambil memainkan putingnya menembuk baju dan BHnya. Lalu kulepaskan ciumanku sambil kulihat ekspresi wajahnya yang sudah merah padam dilanda nafsu. Aku pura pura mengerang karena kocokannya. "Owh, moyy..aku serasa terbang". "Nikmati aja" katanya dengan suara serak.

Mendengar suaranya, aku semakin berani. Kemudian kuletakkan tanganku di pahanya yang putih mulus. Dia hanya memakai celana pendek hotpan. Dia membiarkan tanganku mengusap usap pahanya. Kemudian tanganku mulai ku geser ke atas mendekati pangkal pahanya yang kuyakin sudah basah. Dia awalnya memegang tanganku, dan akhirnya kuturunkan lagi tanganku. Kemudian aku mencium lagi bibirnya, dia menyambut dengan liar. Akhirnya pelahan tanganku mulai naik lagi ke pangakal pahanya. Sepertinya dia membiarkan karena sudah dilanda nafsu. Tanpa menyia nyiakan kesempatan, kuusap belahan pangkal pahanya dari balik celan hotpantnya. "Wow...basah moy" kataku. "Iyalah, mas sih, mancing-mancing terus". "Ya sudah biar sama sama enak, biar kubantu juga ngeluarin punyamu ya". Dia hanya diam dan kelihatan berfikir. Aku terus mengusap-usap belahan vaginanya yang sudah semakin basah itu. Perlahan kuraih kancing hotpantnya dan menurunkan resletingnya. Dia diam bahkan mengangkat pantatnya ketika celananya kutarik. Aku sengaja mempelorotkan celana dalamnya sekalian. Wow...terpampanglah pemandangan indah di depanku. Vagina dengan bulu yang hitam pekat dan sudah membuka dan ditengahnya basah dengan cairan. Perlahan kuusap belahan vaginaya, "Owwwhh mas.." rintihnya. Ku perkuat usapan tanganku sambil memasukan satu jari. Dia semakin menggila, dan mulai menggerakan pantatnya maju mundur perlahan. Aku semakin semangat mengocok lubang vaginanya dengan satu jari. Nafasnya memburu dengan kencang.

Tanganku satu lagi kemudian menyingkap baju kaos dan BHnya ke atas. Terpampangnya dua payudara yang ranum dan masih sangat kenyal dengan puting berwarna pink. Aku tak tahan lagi dan menurunkan kepala sambil menjilati putingnya perlahan. Tanganku masih mengocok vaginanya dengan lembut. " Auuhhh...masss...shhhhh...sshhh". "Enak moy" tanyaku. "Iyaaaa..." katanya dengan suara serak. Aku terus menjilati dan menghisap putingnya yang pink itu. Mungkin karena nafsu yang memuncak, dari posisi duduk akhirnya dia berbaring. Rebahlah kami di tempat tidurnya, sambil tanganku tetap di vagina dan lidahku menjilati putingnya. Aku lalu berkat: "lepas aja dulu punyaku" ujarku. Akhirnya dia melepas tangannya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang semakin melanda.

Tanpa disadarinya aku terus menjilati puting dan menjolok vaginanya dengan jari dan aku memasang kuda kuda di atas selangkangannya dengan penis yang sudah menegang maksimal. Dia masih memejamkan mata. Aku mengusap usapkan kepala penisku ke vaginanya. Mungkin di mengira itu masih jariku. Dengan berani kemudian, kutekan penisku dengan lembut. "Masss..sshhh" Matanya terbuka. "Kamu lagi ngapain?" Katanya. "Aku nggak tahan moyy.." kataku. Sambil berkata begitu kutekan penisku lebih dalam. "Mas owwwhh..gede banget". "Tapi enakkan?" Tanyaku. Dia diam saja.

Akhirnya aku lega penisku sudah masuk sepenuhnya di vaginanya tanpa dia protes. Perlahan kemudian ku cabut dan dia mengerang dengan keras "Oowwwwhhhh...Mas". Aku masukan lagi dengan pelan. Dia mulai memainkan pantatnya mengikuti irama keluar masuk penisku di lubang vaginanya.

Lalu kupeluk dia, sambil kulumat bibirnya dan mempercepat goyangan pantatku menghujuam vaginanya. Dia jadi menggila sambil ikut ikutan memutar pantatanya dan melumat bibirku dengan liar. Kunikmati semua permainan itu dengan sungguh-sungguh dan aku ingin memuaskannya.

"Moy..coba dogy style yuukk". Dia mengangguk dan menarik pantatnya lalu menungging di depanku. Wow, pantatnya begitu bulat dan sekal dengan setumpuk daging penuh bulu terselip diantara buah pantat itu. Tidak menyia nyiakan kesempatan, ku tusukkan penisku ke vaginanya dari belakan. "Auuhh...masss" katanya. "Sakit ya?" tanyaku. "Nggak mas, terusin...ssshhh" rintihnya. Kumulai menggoyang vaginanya dari belakang. Rintihannya begitu keras terdengar menahan kenikmatan. Kupercepat gerakan pantatku dan dia semakin menggila dengan erangannya. Perahan mulai kurasakan air maniku akan menyemprot keluar. Sementara dia berteriak tertahan: "Masssss....aaaaaauuuu, aku keluar" katanya. Aku mempercepat gerakan pantatku karena ingin momen keluar bersamaan dengan dia. Dan akhirnya "Crooott..croott..." maniku menyembur beberapa kali dengan kuat. Dia berteriak sembil menutup mulutnya. Mungkin takut ketahuan tetangga kamarnya.

Lalu kami saling menjatuhkan diri bersebelahan. Aku berkata: "Maaf ya, aku tidak bisa menepati janji". "Tidak apa-apa, aku belum pernah merasakan ML yang seperti ini" katanya. Mukakanya memerah lagi. "Masa sih?" tanyaku. "Iya, katanya, pacarku kalau main keluarnya cepat sekali, aku belum apa apa dia sudah keluar aja" katanya. "Duh..kasihan kamunya". "Ya sudah, kapan saja kamu mau dan ada kesempatan, kita ulangi lagi ya?" Dia berkata: "Ihhh...maunya lelaki" katanya. "Ya sudah kalau tidak mau" kataku. Dia diam sambil tersenyum manis.


Sekian...



Demikian dulu ya suhu. Ini cerita karangan ane sendiri jadi tidak mungkin repost. Harap memberikan thanks atau GRP kalau merasa crooot :D
 
Ajiiibb mantep bener bisa begitu,ssi nya hebatt om kalo itu knyataan, :konak:
 
Wahh mantap juga ceritanya
Imajinasi tinggal di kos2n
Sayang belum pernah ngekos
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd