Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [No Sara] Kenangan Senior Kampus Cindo

Yang Tahu Tahu Aja (YTTA)

Seminggu berselang dari kejadian malam itu, aku merasa hubunganku dan Bety semakin dekat, bahkan beberapa dari temanku satu kos maupun teman jurusan yang cukup dekat denganku mengira kami ada suatu hubungan. Terutama teman satu kosku karena hampir setiap malam aku dan Bety telfon berdua, baik hanya panggilan maupun videocall. Namun, kita sebenarnya hanya menelfon dalam batas wajar, hanya menanyakan kabar masing-masing maupun aku memastika Bety tidak apa-apa. Dari seringnya kami berhubungan maka aku ketahui bahwa luka kemarin karena cowoknya melakukan pemukulan. Bety suatu waktu curhat bahwa dia dianiaya pacarnya, walupun curhat Bety hanya sepotong-sepotong dalam satu hari. Dari informasi yang aku dapat bahwa saat malam itu Bety tiga ditonjok di bagian muka dan pelipis sampai mulutnya kemarin berdarah. Luka yang ada di dada kemarin didapat saat beti tersungkur karena kaki ditendang oleh cowoknya. Kemudian selakangan Bety diinjak juga oleh lelaki itu. Cowoknya pergi kabur setelah Bety sudah lemah tersungkur dan menangis. Saat cowoknya pergi baru dia membuat status tersebut untuk meminta tolong, karena dia sudah tidak tahu lagi mau berbuat apa. Karena sudah menjurus ke tindak criminal maka akupun menyarankan untuk melaporkan ke pihak berwajib, namun Bety masih mempertimbangkannya.
Ketika suatu malam saat aku sudah hampir tertidur tiba-tiba HP berbunyi.
B : Halo Dan.
D : Oh iya mbak knapa?
B : Aku udah yakin sekarang
D : Yakin tentang apa mbak?
B : Aku mau buat laporan
D : Oh ya udah
B : Besok temein ya?
D : Jam berapa mbak? Aku ada kelas pagi sama sore sih
B : Sebisamu aja
D : Oke deh
B : Aku jemput ke kosmu ya
D : Tapi gak bisa masuk mobil kalau ke kos, gak dari kampus aja?
B : Gak mau! Nanti banyak orang tahu
D : Oke deh
B : Share lokasi ya?
D : Oke.. (sembari aku share lokasi ke Bety)
B : Oke besok aku kabarin lagi.
D : Oke mbak.
B : Daaahhh… ya
D : Iyaa mbak

Besoknya setelah kelas pagi sekitan jam 10 akupun pulang ke kos yang cukup dekat dengan kampus. Selang tidak beberapa lama Bety sudah sampai di depan jalan ke Kos. Akupun bergegas menghampiri Bety yang sudah menunggu di depan gang. Setelah menawarkan diri aku yang menyetir dan bergantian tempat kemudi akupun langsung injak gas menuju kantor p*lisi setempat.

Sesampainya di kantor P*lisi, kami langsung bertanya ke bagian informasi dan mengambil nomor antrian pengaduan. Setelah menunggu cukup lama, nomr antrian kami dipanggil, Bety langsung masuk ruangan sementara aku masih menunggu di ruang tunggu. Seetelah menunggu cukup lama, Bety keluar ruangan, wajahnya tampak lesu.
D : Gimana mbak?
Bety hanya menggeleng kepala. Lalu kita bersama menuju parkiran dan kembali naik mobil.
D : Mau kemana ini mbak?
B : Anterin pulang aja
Tanpa bertanya akupun mengarahkan mobil keluar kantor, menuju ke apartemen Bety. Aku merasa perjalanan siang itu cukup lama, karena selama perjalanan kami saling diam dan sepertinya Bety cukup sedih setelah keluar kantor tersebut. Setelah melewati kemacetan kota akhirnya sampai di apartemen Bety. Tiba-tiba Bety membuka percakapan.
B : Hmm… Gimana lagi ya Dan?
D : Kenapa mbak?
B : Maaf ya udah ngrepotin kamu.
D : enggak kok mbak, kenapa emang?
B : Ehhhmmm…. (Bety menghela nafas)
Lalu dia melempar sebuah map ke lantai sambil dia menjatuhkan diri ke sofa.

D : Apa ini mbak? (aku mengambil map itu)
B : Hasil visumku.
D : Buat? (tanyaku bingung)
B : Bodoh kamu, kmaren nyaranin lapor. Kan harus ada itu.
D : Oh iya ya. Terus gimana mbak? (aku membuka, membalik berkas-berkas hasil visum dan lainnya)
B : Aku gak jadi terusin?
D : Kenapa
B : Ya karena males aja
D : Kok males?
B : Ya gimana nggak males, kaya seolah aku yang disalahin, aku yang dibilang terlalu murah dan lain-lain. Sakit hati gak menurutmu? Udah aku yang jadi korban malah aku yang disalahkan ini itu, salah sendiri mbaknya gini mbaknya gitu, pakaian mbak lah, mbaknya mancinglah, pergaulan mbaklah, emang kalau cineese sukanya bebas dan lain-lain. Sedih sendiri didalem tuh aku dan.
D : (aku terdiam sejenak dan beranikan diri bertanya) Emm.. Maaf ya mbak kalau lancang, kalau boleh tahu.... Emang kejadiannya gimana?
B : Aku certain tapi jangan ada yang tahu ya
D : Iya mbak
B : Janji tapi
D : Janji
B : Ini kenapa aku kemarin dipukulin Erlan (Nama cowoknya). Jadi... Heemm... (Bety menghela nafas) Aku gak mau ngewe sama dia
D : Haaa? (ekspresiku kaget)
B : Ya dan, emang kami sering melakukan itu, tapi aku nemuin ini (sambil menunjukkan foto cewek yang sedang dicium dan dipeluk lelaki, namun tidak terlihat cowoknya karena terpotong hanya sebatas foto ceweknya)
D : Emang kenapa mbak?
B : Liat tangan cowok yang meluk cewek ini, aku tahu itu jamnya Erlan. Aku yang belikan. Aku yang ngasih waktu dia ulang tahun.
D : Jadi?
B : Iya dan, dia sama cewek lain. Maka dari itu aku gak mau daiajak ngentot sama dia. Lalu dia marah-marah dan bilang kalau aku gak sayang dia lagi. Ketika aku tunjukin foto ini dan minta penjelasan kepadanya malah aku di dorong dan dimakai maki cari masalah, aku yang punya selingkuhan, gak cantik lah dan lain-lain. Ketika dia bilang aku sering dipakai cowok dan dibilang lonte akupun marah, karena aku belum pernah selain sama dia. Ketika aku mulai marah dia mulai pukul wajahku. Akupun berusaha membalasnya, namun akupun dipukul dada dan wajahku. Akupun terjatuh ketika dia menonjok pelipisku sehingga aku pusing kemudian menendang kakiku hingga aku jatuh tersungkur. Bajuku yang kemarin sobek karena dia menarikku singga terlentang. Dia dengan kasar mencoba memperkosaku dengan mencoba mengangkangkan kakiku namun aku tolak. Lalu terjadilah injakan olehnya di dada dan di selakanganku kemarin yang kamu liat membiru di pangkal pahaku.
Akupun hanya terdiam mendengar Bety bercerita sambil Manahan tangis dan kecewa.
D : Mbak... Boleh aku... (aku membuka tangan berniat menawarinya sebuah pelukan)
Betypun langsung memelukku.
B : Apa aku salah ya Dan?
D : Enggak mbak, mbak berada di saat dan bersama orang yang salah.
Seketika pelukan Bety semakin kencang.
B : Terimakasih dan, kamu sangat membantuku.
D : Iya mbak, Aku siap membantu mbak kapanpun mbak Bety butuh
B : Iya dan (sambil berusaha melepaskan pulukan dan kemudian menyeka airmata yang ternyata Bety tadi mulai meneteskan air mata)
D : Udah ya mbak. (Aku mencoba mengusap air mata di pipi putih dan halusnya, suasanya sangat sendu dan syahdu)
B : Daan... mmmmmmmuuuaahh... (Bety langsung menciumku)
D : Emmmbhh.. Mmmmmuuaaaah... (akupun awalnya kaget dengan ciuman Bety yang tiba-tiba, namun siapa yang menolak ciuman cewek cantik sepertinya)
Setelah beberapa saat kita berciuman Bety melepaskan ciumannya.
B : Hehehe... maaf ya
D : Gak papa mbak, akhirnya bisa liat senyummu lagi mbak (gombalku, padahal ngarep dan pasti gak nolak diciumnya)
D : Berarti udah gak sakit ya bibirnya
B : Udah sih kayanya
D : Masa sih? (sambil aku coba memainkan bibirnya dengan jari)
B : Mmmmmuuuaahh... Tuh kan gak sakit... Mmuuuaahh... (Bety langsung menciumku kembali karena terbawa suasana)
D : Mmmmmuuaaaah... (akupun mengimbangi ciuman Bety)
Selang beberapa lama kita ciuman hasrat seksualku sudah tidak terbendung.
Akupun memasukkan tanganku ke dalam tanktop hitam Bety yang masih tertutup blazer warna abu-abu. Aku merasakan menyentuh sebuah bra. Jari-jariku menyelinap kedalam bra yang Bety kenakan sampai menyentuh daging embuk. Bety hanya terdiam dan terus melumat bibirku dengan sesekali menggigitnya.

B : Ahhh...(mulut Bety mendesah ketika jaruku menyentuh putting bety)
Bety berusaha membuka Blazernya ketika aku coba mengangkat bra tetapi masih di dalam tanktopnya. Ciumanku mulai kulepaskan dan aku alihkan dengan menciumi leher dan bagian belakang telinga.
B : Aaaahhh... sayang...eeemmmbbh... (suara bety lirih ketika menerima ciumanku di leher dan permainan jariku disekitar putingnya)
D : Aku buka ya? (kodeku untuk membuka baju dan bra Bety)
B : Kamu juga (sambil mengkodeku dengan menarik bajuku)
Akupun mengangkat tanktop berwarna hitam Bety kemudian segera aku buka seluruh bajuku sehingga kami berdua topless. Akupun kembali menciumi area lehernya dan kemudian kepalaku turun ke dadanya.
B : Ahhh...sayang (Bety mendesah dan menahan kepalaku ketika akummulai menjilat area sekitar putingnya)
B : Ahhh.. eemmbbhh… udaaah (sambil menengadahkan kepala dan tubuhnya meliukliuk seperti cacing kepanasan)
Akupun mebali menciumi dan mencilati putting dan semakin turun ke area pusar Bety. Tidak lama kemudian “haaaaahhhhhh...” tubuh Bety mengejang dan melemas seketika. Akupun berusaha menarik turun celana kain hitam Bety. Awalnya dia menahan celana, mungkin karena sudah lemah ataupun pasrah Bety melapaskan cengkeramannya. Akupun menarik kebawah langsung Bersama celana dalam hitam Bety. Awalnya Bety menutup kakinya namun ketika aku coba buka perlahan tidak ada perlawanan dan terpampang memek merah merekah dengan rambut sangat tipis di sekitarnya. Akupun berjongkok di selakangan dan menyentuhnya perlahan, awalnya Bety terkaget dengan sedikit menutupkan kakinya kemuda ia buka kembali.
B : Ehhhmmmbb... (desah Bety ketika kumainkan jari disekitar memeknya)
B : Aaaaahhh... (Bety sedikit berteriah ketika aku menyentuh gundukan mungil di bagian atas memeknya)
B : Daaann... janaaaannggaaan.. aaahh (Beti berusaha menahan kepalakuk ketika aku berniat menjilatnya namun tolakannya tidak kuasa karena terlalu lemah)
B : Ahhhaaaaaaah... eemmbbb... (kembali terdengan desahan dan erangan perlahan dari Bety)
Selang beberapa lama tubuh Bety kembali mengejang dan
B : Aaaaahhhh... saaaayaang.. (aku merasakan pada mulutku cairan keluar dari memek Bety)
D : Bentar ya mbak (sambil aku menunjuk mulut)
Aku biarkan Bety lemas tertidur, sementara aku berkumur karena merasa aneh dengan rasa cairan memek bety di mulutku.

Saat aku mengambil air dengan tangan di wastafel untuk berkumur, tiba-tiba Bety memelukku dari belakang. Kurasakan dua gundukan empuk di punggungku. Ketika aku berbalik Bety hanya tersenyum dan
B : Mmuuuuaaah... (Bety menciumku)
D : Mmmmuaah... (akupun mengimbangi ciuman Bety, dan akupun berusaha dengan lembut memainkan putingnya)
Tanpa ku duga tangan Bety berusaha membuka gasper dan celanaku. Seperti seorang ahli gampang sekali dia melepaskannya. “Plak” tanganku yang dari tadi meremas pantatnya depukulnya seolah menyuruhku menghentikannya dan dia melepaskan ciumannya, lalu tersenyum manis sekali. Bety langsung berjongkok dan “Llheeebbb” kontolku yang sedikit sudah mau lemas dilahapnya langsung.
D : oohhhhkkh... (desahku sedikit kaget, sebuah kehormatan ketika gadis cantik chineese idola kampus mengemut kontolku dengan lahapnya)
B : Ploookk.. plook.. slluurrp... (suara mulut Bety melumat kontol dan beberapa kali menjilatiyaa)
D : Aaah... (aku mendesah ngilu dengan perlakuan Bety)

Ploook.. ehhmm..bluuupp.. aaaahhh.. (suara emutan lembut dari mulut seorang gadis cina mungil yang sedang berjongkok di depanku dengan kontol di mulutnya)
Setelah sekian lama melakukan emutan dan jilatan, Bety melepaskannya dan melihat ke wajahku seolah bertanya mau apa selanjutnya. Akupun mengangkat tubuhnya mengajaknya berdiri.
D : Muuuuaaah (aku kembali menciumnya)
Belum sempat dia membalas ciuman aku langsung mengangkan kakinya dan kugesek dengan ujung kontol yang kuarahkan dengan tanganku lalu “Bleesss” kepala kontolku mulai masuk kedalam memeknya. Memek Bety ternyata masih sangat basah, atau mungkin dia keluar kembali ketika dia Blowjob kontolku.
B : Aaaaahh... (suara Bety mendesah ketika aku perlahan membenamkan kontolku semakin dalam ke memeknya)
“Ceplook... plook... ceplook...” suara memek Bety ketika perlahan aku goyang pinggulku.
B : Aaaahh... Aaahh... ooouuhhhch...(desah Bety ketika aku semakin dalam sampai mentok seluruh kontol masuk di memeknya sampai matanya terbelalak)
Kaki Beti aku tahan satu dengan tangan kananku den aku percepat sodokan ke memeknya “Cploook... plook... plook...” suara paha dan pinggul kami setelah beberapa lama beradu.
B : aaahh.. Den capek... (Bety memberi kode kakinya capek diangkat)
Aku langsung menurunkan kakinya sambil memegangi pinggang Bety takut jatuh di kamar mandi karena licin. Aku membalik posisi Bety sehingga dia menghadap cermin dan berpegangan wastafel.
Wajah Bety yang sekarang sudah sangat sange dengan pantat mulus dan terlihat memek merah dan basah cairan siap untuk dimasukkan kontol kembali. “Bleess” aku kembali memasukkan kontol ke memek Bety. Karena posisinya yang enak aku percepat goyangan pinggulku, “Ceplook... ceplook... ceplook...” suara semakin kencang karena pahaku dan Bety beradu semakin cepat. “aaaahhhhhhh... eeemmmm... saaayaang... eemmm.. eku keluaarrr...” erangan Bety sembari menahan pinggangku. Akupun mendalamkan Kontolku sembari merasakan semburan cairan di memeknya. Tiba-tiba tubuh Bety melemas, namun aku segera menahan supaya tidak terjatuh lunglai. Tanpa aku minta izin aku gendong tubuh bugil Mbak Bety yang penuh keringat dan sangat basah area selakangan dengan sedikit cairan menetes di lantai. Aku bawa ke dalam kamarnya, entah itu kamar siapa karena di apartemen ada 2 kamar, aku hanya membawa ke kamar yang tidak terkunci. Perlahan aku baringkan dia, Betypun tidak melepaskan tangannya yang melingkar di leherku, akupun lansung menidih tubuhnya dan menciumnya. Aku arahkan kontolku ke lubang memek Bety, dengan sedikit gesekan untuk memastikan tepat sasaran langsung aku benamkan perlahan “ouuuuhhhh...” lenguh Bety ketika perlahan kontolku masuk memeknya sampai mentok. Akupun kembali memompa tubuhnya. Setelah Bety melepaskan tangan di leherku aku aku coba balik Bety berniat melakukan dogystyle, akupun mengangkat sedikit pantatnya. "Blesss....." Kembali kubenamkan kontolku dari belakang. Suara "Plok... plok... plok..." kembali terdengar karena pantat Bety yang beradu dengan pahaku. Bety kembali mengangkat pantat dan mencengkeram seprei "aaaaahh...." lenguh beti kemudia melemas.

Setelah cukup lama kita memainkan posisi Dogy Style, aku balik posisi Bety dan kuangkat kaki dan tahan dengan tanganku sehingga kami bercinta dengan posisi legs up.
“Aaahh... ahhhh... aaahh...” suara Bety semakin kencang diiringi suara “Ceplo... ceplok... ceplok...”. Kerena posisi itu, kontolku berasa masuk semakin dalam pada memek Bety dan semakin kurasakan kehangatan dan betapa beceknya memek Bety. Goyanganku semakin cepat hingga aku merasa mau memuntahkan cairan putih dari kontolku. “Aaaaaahhh... “ tubuh Bety mengejang kembali menandakan dia keluar tanpa ampun aku masih menggenjotnya karena sudah mau di ujung klimaksku. “Plok” aku segera mencabut kontol dari memeknya dan “croooott... croot... crooott...” cairan putih menyembur pada perut mulus Bety. Kulihat sekilas wajah Bety seperti menghindar, mungkin karena takut terkena wajahnya luncuran spermaku saat itu cukup banyak dan semprotannya kencang. Beberapa saat aku memejamkan mata dan menyangga tubuhku supaya tidak menindihnya. Aku merasa puas karena Gadis Idola kampusku yang beberapa kali aku jadiin bacolan, sekarang aku nikmati juga memeknya, seperti mimpi menjadi kenyataan. Dulu gadis yang secara tidak sengaja aku intip dan pernah kubuat kesalahan dengan mencoba coli didepannya sekarang aku benar-benar kunikmati memeknya. “Bleeek” tubuhku lemas dan aku berbaring di sebelahnya. Aku masih menikmati rasa orgasme dan masih tidak percaya bisa menikmati tubuh mbak Bety.
Tiba-tiba mbak Bety berdiri dan jalan kekamar mandi, terdengar suara air entah shower atau spary kloset. Tidak lama bety kembali masuk kamar dengan memakai handuk dan membawa bajuku dan bajunya, digantungkan bajunya digantungan baju belakang pintu lalu kembali berbaring disebelahku. Terlihat sebelumnya dia melirik di bagian selakanganku dan kemudian memelukku.
B : Terimakasih ya dan... bisiknya di telingaku..
D : Maaf ya mbak, aku... (belum selesai aku berpicara aku sudah disuruh berhenti dengan menciumku)
“Mmuuuaah”
Bety melepaskan ciuman dan meniduriku di bagian lengan, dan tanpa sadar akupun ikut tertidur. Entah kenapa begitu lega dan capek. Bisa jadi karena Bety merupakan salah satu cewek idolaku bahkan bacolan idola kampusku. Atau mungkin juga karena telah bertahun-tahun aku hanya coli dan tidak pernah ngentot cewek, karena terakhir sebelum putus dengan pacarku saat SMA.
Aku terbangun saat adzan maghrib dan aku sedikit panik karena telah meninggalkan kuliah sore. Namun Bety menenangkanku dan aku ditawarinya makan. Namun aku lebih memilih untuk pulang karena berasa masih pusing atas bawah. Selain karena tiba-tiba dibangunkan oleh cewek putih mulus setengah bugil, aku juga selama tidur tidak berpakaian sama sekali, jadi sedikit meriang karena jarang tidur di tempat AC. Semalaman aku merasa menggigil seperti demam. Namun aku selalu bermimpi dan terngiang wajah Bety, Cici-cici yang telah aku semprot cairan sperma di perutnya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd