Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Office Story 2019

Status
Please reply by conversation.
Siapa yang merindukan bu mia?? :D

Mohon bersabar wkwkwkw Mengingatkan lagi kalau seminggu ini tidak akan ada update.. karena blm ada waktu menyelesaikan dan mereview Chapter 4..

Paling cepat hari minggu depan baru bisa diupdate.. :ampun:

Terimakasih atas Like, komen dan sarannya..
 
Wahh menarik banget huu, tema yg dibangun gk murahan dan gk sabar buat nunggu updatetan barunya
 
Chapter 4 : Love

Hari pertama tugas dinas kami berjalan lancar, walaupun untuk melakukan rekonsilasi cukup melelahkan, karena banyak berkas yang kami butuhkan ternyata tidak tersedia di kantor cabang. Kami bisa memaklumi, karena itu bukan karena administrasi yang buruk. Melainkan karena Pulau Lombok habis dilanda bencana gempa yang cukup besar pada pertengahan tahun lalu dan kantor cabang disini, yang berlokasi di sebuah ruko sewaan di tengah kota Mataram pun terkena imbasnya. gudang berkas di lantai 2 sempat kejatuhan retuntuhan plafon, dan atap. Dan alhasil beberapa berkas rusak atau sulit untuk diidentifikasi.
Walaupun begitu kondisi itu dapat kami handle dengan baik. Thanks to bu Mia dengan segala pengalamannya.

Hari kedua, tugas kami lebih ringan, karena kami hanya perlu menginput hasil scan berkas yang diminta kedalam sistem pengawasan kami. kami cukup terbantu dengan kerjasama pegawai Kantor Cabang yang berinisiatif melakukan scan arsip berkas berkas yang kami minta, sehingga tak perlu waktu lama bagi kami untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini.
Bahkan pukul 12 siang pun, aku, Jessi dan Bu Mia sudah bisa kembali ke hotel, kecuali Nita yang memang masih harus melakukan audit sesuai dengan audit plan yang telah disusun.
Aku dan Jessie akan beristirahat sebentar, dan kemudian kami akan keluar untuk jalan-jalan lagi dan berencana nonton di bioskop sini nanti sore, nantinya Nita akan menyusul kami setelah auditnya selesai.
Sementara Pak Doni akan bertolak ke Makassar pada sore nanti, direct flight dari Bandara Internasional Lombok.
Bu Mia memilih tidak ikut dengan kami berdua, dia ingin istirahat di kamar saja. Walaupun itu mungkin hanya alasannya saja untuk menghindariku. Entah kenapa sikap bu Mia kepadaku sedikit berubah,, semenjak tiba disini beliau seperti canggung setiap bertemu denganku, selalu seperti salah tingkah ketika menatap wajahku.
Aku jadi semakin yakin, ketika mendengar ringtoneku di bandara kemarin, kurasa beliau sudah menyadari kalau itu adalah ringtone yang sama yang berbunyi tepat setelah beliau dan pak Doni bercinta di ruangan kantornya. dan mungkin beliau mencurigai kalau aku mengetahui hubungan rahasianya dengan Pak Doni beberapa hari lalu..
Walaupun aku selalu mencoba bersikap biasa ketika bersamanya, bahkan sesekali mengajaknya bercanda, beliau tidak meresponnya seperti biasa ketika aku bercanda dengannya.
Secara pekerjaan memang ini tidak mengganggu. tapi tetap aku perlu mengkomunikasikan persiapan rencana kejutan pada Jessie besok lusa. Karena bagaimanapun sebagian besar pendanaannya adalah dari beliau, sementara aku hanya sebagian kecil saja
Rasanya aku harus menemuinya siang ini, sebelum aku dan Jessie berangkat keluar. Sebentar saja tak masalah, yang penting aku bisa menyampaikan perkembangan dari apa yang aku lalukan. Akupun bergegas mandi, dan bersiap-siap.
Selesai bersiap-siap, tanpa ragu aku langsung berjalan ke arah kamarnya. Dan Kuketuk pintu kamarnya.
Tak sampai beberapa detik aku menunggu
“ kok cepet amat mas? “ tiba-tiba kudengar suara beliau bersamaan saat pintunya dibuka . Dan kulihat beliau ada di dibalik pintu itu dengan muka kaget, beliau sepertinya sangat terkejut melihatku berada didepan pintunya.
“ oh.. Riza? “ tanyanya, sedikit menyembunyikan kekagetannya
“ i.. iya bu.. emm.. “ jawabku terbata-bata.. karena akupun juga terkejut melihat penampilannya dibalik pintu itu.
Pertama-tama aku terkejut, beliau sebelumnya memanggil “mas”?, sepertinya beliau memang sedang mengharapkan kedatangan orang lain, entah siapakah seseorang yang dipanggil “mas “ itu.
Kedua, aku sedikit terkejut lagi melihat Beliau sedang dihadapanku tanpa penutup kepalanya, bahkan hanya memakai baju tidur tipis yang dilapisi outer mirip kimono, yang berbelahan rendah,, sehingga aku bisa melihat jelas belahan payudaranya dibalik bajunya.
“ oo maaf za.., “ kata bu Mia sambil berbalik sedikit, untuk merapikan bajunya, dengan menarik outernya menutupi dadanya dan mengikat tali di depan perutnya
“ ada perlu apa ya za? “ tanyanya lagi..
Aku masih belum bisa menyembunyikan kekagumanku.. beliau tampak cantik natural tanpa riasan di wajahnya. Beda dengan apa yang biasa kulihat di kantor atau di kesempatan formal lainnya.
“ oh iya bu, maaf kalau mengganggu.. “ jawabku setelah tersadar dari lamunanku
“ saya cuma ingin membicarakan rencana kita buat memberi surprise ke Jessie besok lusa.. tapi mm.. itu kalau ibu ada waktu aja” lanjutku dengan canggungnya. karena aku tak tahu harus mengarahkan pandanganku kemana.
“ oooh.. itu ya.. hm.. sebentar ya za, bagaimana kalau besok malam saja, nanti aku kabarin kamu “ jawab beliau tenang, beliau sepertinya telah berhasil menguasai dirinya, dan mengatasi kecanggungannya.
“ hm.. ok deh bu.. nanti saya tunggu kabarnya..” akupun mencoba lebih tenang
“ ok.. aku juga ingin mengajak Nita ikut besok, biar kita ada temen tambahan ” balas beliau.
“ siap bu.. kalau gitu saya permisi dulu kalau gitu.. maaf bu mengganggu” akupun berpamitan dan beranjak pergi.
Akupun menuju kamar Jessie, kami sudah berjanjian tadi, harusnya dia sudah siap sekarang. Kuketuk pintunya, dan menunggu sebentar. Pintupun terbuka, dan kulihat dia dibalik pintu.
OMG.. godaan macam apa lagi ini? kulihat dia didalam hanya memakai handuk hotel untuk menutupi tubuhnya. rambutnya sedikit basah, karena mungkin dia baru saja selesai mandi.
“ anjirr.. gue kira lo udah siap dari tadi, Jess.. “
“ santai aja keles.. ini masih jam segini, lagian kita udah gak ada kerjaan hari ini.. sini masuk dulu..” ajaknya
“ iya deh.. cepetan sana lo siap-siap.. “ lanjutku sambil mengikutinya masuk
“ bawel deh..” balasnya cuek. kulihat dari belakang dia berjalan, rasanya seperti melihat adegan slowmotion lagi. entah kenapa selalu slowmotion ketika melihat dia berjalan seperti itu.
aku duduk di kasur kamarnya, sementara dia sudah melepas handuknya, telanjang bulat dan bersiap untuk berganti baju di depan cermin. aku sengaja memandanginya, memperhatikan setiap lekuk tubuh indahnya.
Dia seolah menggodaku, tak segera memakai pakaiannya.. dia melirikku dengan nakal, dan kemudian dia menghampiriku, duduk disampingku. bermain-main dengan payudaranya..tangan kanannya meremas-remasnya, dan memilin putingnya sendiri.
Sementara tangan kirinya meraba klitorisnya, dan sesekali dimasukkan jarinya kedalam lubang vaginanya..
“Ah... shhhh... ah” dia mendesah lirih, berusaha menggodaku untuk ikut permainannya, suaranya desahannya sungguh melengkapi pemandangan yang sensual tersebut.
• Ah sial.. aku sudah berjanji dalam hatiku untuk tidak berhubungan badan dengannya lagi, karena ini adalah salah satu bagian dari rencana kejutanku untuknya besok lusa. Aku ingin dia tetap di kondisi prima sampai saat itu tiba.
Akupun berdiri dan menghampirinya. Kemudian, sambil kuciumi lehernya dari belakang, aku berbisik kepadanya.
“ not today.. hahaha” , sejujurnya batang kemaluanku sudah keras. apalagi terakhir kali aku menggunakannya untuk bercinta adalah 5 hari lalu, ketika aku bercinta habis-habisan di rumah kontrakannya. tapi sekarang si batang kemaluanku harus bersabar dulu. bukan saatnya baginya sekarang hehehe
“ yah.. gue pengen banget za?” Katanya merengek manja. Aku hanya tersenyum dan mengecup pelan bibirnya
“ lain kali.. kita udah ada rencana, just stick to the plan” jawabku, sambil kuseret dia kedepan cermin lagi
“ iya iyaa” jawabnya, sambil memonyongkan bibirnya. lucu sekali, mirip anak-anak remaja yang merajuk.
By the way, Sejak kami bercinta pertama kali di kontrakannya dulu, aku merasakan Jessie jadi lebih sering manja padaku, terutama ketika kami sedang berduaan saja. Cukup menarik, mengingat di luar dia kelihatan sangat dewasa, dan kebanyakan bersikap cukup jutek pada orang lain.
Sambil menunggunya berpakaian, Aku jadi berpikir dalam hati, jika dia jadi resign dalam waktu dekat ini, dan kembali ke Manado, aku pasti akan sangat merindukannya. Entah dengan siapa lagi aku akan memuaskan nafsuku. Pacarku mungkin? Hehehe
Setelah Jessie selesai berganti pakaian, kami berdua keluar dari kamarnya. Begitu kami keluar kamarnya, kami melihat di samping kamarku, sosok pria yang kami kenal masuk ke kamar Bu Mia. Ya, itu adalah pak Doni. Entah beliau tadi sepertinya tidak menyadari aku dan Jessie melihatnya masuk ke kamar bu Mia, walaupun sebenarnya jarak antara kami mungkin hanya sekitar 5-6 meter, walaupun sedikit tertutup 2 buah pot besar yang dipasang di tiap depan kamar.
Aku dan Jessie saling memandang. dia mengangkat alisnya, tampak heran dan bertanya-tanya, sedangkan aku yang sebelumnya sudah pernah memergoki mereka sudah tidak heran lagi.
Aku pun berpikir, mungkin pak Doni lah “mas” yang disebut bu Mia tadi, mungkin bu Mia tadi sedang menangikan kedatangan pak Doni, jadi ketika ku ketul pintunya dipikirnya itu adalah pak Doni yang datang.
“ nanti gue ceritain, sambil jalan.. ” kataku sambil menggandeng tangan Jessie dan menuntunnya ke luar. Sementara dia mungkin merasa heran bagaimana aku tidak kaget sedikitpun.
Tadinya kami ingin mencari tempat makan tradisional disini, tapi berhubung cuaca yang sangat panas. Kamipun memutuskan menuju tempat makan di salah satu mall disini. Kami berencana nongkrong disini sambil menunggu Nita gabung nanti sore.
“Jadi lo tahu selama ini?” Tanyanya sedikit kaget setelah kuceritakan semua yang kulihat sore itu sehari sebelum kami berangkat ke Lombok.
Tentunya tidak kuceritakan setiap detil persetubuhan panas pak Doni dan Bu Mia.
“ gue baru tahu kemarin itu, kalau sebelum-sebelumnya jelas gue gak tahu” jawabku
“ pantesan lo tanya soal bu Mia kemarin,.. “
“ iya.. gue heran aja, kalau bu mia yang biasa gue lihat dia di kantor, bisa jadi gitu”
“Iya gue juga gak habis pikir..” balas Jessie.
“ btw lo gak konak, liat bu Mia digarap pak Doni gitu.. langsung di depan mata lo? “lanjutnya
“ anjiir.. ya pastilah gue konak.. sampe dirumahpun kemarin gue sampai keinget-inget terus”
“Wkwkwkw.. kenapa lo gak nyari gue,, gue rela kok jadi pelampiasan hahaha”
“ gua gak kepikiran sih.. kemarin gue langsung pulang.. dan coli di rumah wekwkwk”
“Hahaha.. “ diapun ikut menertawakanku
Kami menghabiskan siang sampai sore di mall tersebut, tepat pada pukul 5 sore, Nita menyusul kami, masih dengan Kemeja kerja dan muka lelahnya.. kami akan menonton film Captain Marvel di Bioskop pada pukul 17.30.

Hari ketiga, hari terakhir kami berdinas disini, kami hanya perlu mencocokkan data pembukuan kantor cabang yang telah diaudit Nita kemarin, hanya perlu duduk depan komputer.. membaca setiap item pembukun dan memeriksa apakah aspek perpajakannya telah dipenuhi seluruhnya. Aku menganalisa pembayaran pajak, Jessie melakukan sinkronisasi, dan bu Mia seperti biasa melakukan supervisi. Nita malah lebih santai, pekerjaannya telah selesai.. dia hanya mendampingi kami saja ketika dirasa ada proses pembukuan yang kurang.

Malamnya kami diajak makan malam pimpinan kantor cabang sini di salah satu hotel bintang lima disini. Sebelum besok pagi kami, check out dan pindah ke salah satu resort di daerah senggigi.. kami rencananya menyewa satu Villa dengan tiga kamar, bu Mia dan Nita akan menempati satu kamar, sementara aku dan Jessie akan menempati masing-masing satu kamar.
Aku sudah membicarakan dengan bu Mia, soal rencana kami, buat besok.. dan seperti kata beliau, beliau menanggung seluruh biaya akomodasi selama 3 hari, sementara aku menanggung biaya lainnya..
Pagi-pagi kami berkemas dan bersiap untuk jalan-jalan dulu sampai sore nanti, dan kemudian pindah menginap ke Resort yang ku sebut tadi , setelah sarapan nanti kami akan berangkat menggunakan Mobil yang telah kusewa untuk 3 hari mulai hari ini. Lokasi resort yang akan kami tempati kira-kira akan memakan waktu sekitar 45 menit dari hotel kami sekarang.
Aku menunggu sendirian di mobil setelah sarapan, ada beberapa orang yang harus kuhubungi, tanpa sepengetahuan yang lain, Jessie terutama.
Tak lama Kemudian bu Mia datang menyusul membawa kopernya, kubukakan pintu dan kubantu memasukkan kopernya di mobil. Beliau hanya bilang terimakasih, dan kami saling diam. Aku merasa kami masih saling canggung satu sama lain.
Untungnya tak lama kemudian datang Nita dan Jessie. Aku ingat Nita sebenarnya telah membeli tiket pulang ke Jakarta hari ini, tapi begitu tahu kami menambah liburan tiga hari disini, dia rela membatalkan tiket pesawatnya, dan ikut kami liburan
“ kapan lagi liburan gratis hehehe” katanya kemarin, begitu tahu bu Mia telah menyewakan Villa untuk kami, walaupun karena dia harus rela berbagi kamar dengan bu Mia nantinya.
Kami berangkat. Bermodal navigasi gps, pertama-tama kami menuju beberapa tempat wisata di daerah yang dekat dengan kota mataram, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa objek di bagian selatan pulau lombok. Lalu menjelang sore, kami melanjutkan ke tempat kami menginap
Dalam perjalanan beberapa wilayah yang berbatasan dengan laut. Sepanjang jalan suasana relatif lebih sepi, aku tak tahu apakah efek gempa tahun kemarin masih mempengaruhi industri pariwisata di sini. Yang jelas, banyak tempat indah di pulau ini, siapapun yang kemari pasti tidak akan menyesal.
Kami sampai di Resort tujuan kami, lokasinya tepat di pinggir pantai, sekitar 5-7 kilo dari Pantai Senggigi yang terkenal itu. resort ini bergaya minimalis, dan terlihat asri dikelilingi rumput hijau dan pohon kelapa. Karena jauh dari keramaian, maka privasi kami juga lebih terjaga.
Setelah memarkir mobil di area parkir dekat villa kami, Kami pun turun melihat-lihat, Nita sudah sibuk selfie dan membikin instastory, sementara Bu Mia, sibuk mengambil video pantai yang cukup dekat dari villa.
“ Mamaaa...” tiba-tiba terdengar teriakan riang dua anak kecil yang berlari ke arah kami.
“ Kevin!! Ryan!! “ Jessie terkejut melihat dua anaknya ada disini.. dan serta merta berlari menyambut mereka.
Mereka berpelukan diatas rumput dekat Villa yang telah kami sewa, melepas rindu mereka.. setelah terakhir bertemu hampir setahun yang lalu ketika ayahnya Jessie meninggal.bahkan libur natal dan tahun baru yang seharusnya jadi kesempatan berkumpul bersama keluarga tidak dapar di manfaatkannya, karena kesibukannya akhir tahun kemarin.
“Kok kalian ada disini? “ tanya Jessie setelah mereka berpelukan
“Hehehe “ mereka berdua hanya tersenyum saja.. ah sungguh lucu sekali anak-anak ini..
Belum cukup kekagetan Jessie, satu sosok laki-laki tegap muncul dibalik pintu Villa, ia adalah James, suami dari Jessi. Dia berjalan kearah Jessi dan anak-anaknya
“Sayang.. “ panggilnya
Tanpa bersuara, Jessie bangkit dan memeluknya. Air mata bahagianya terlihat menetes di pipi putihnya. Sungguh pemandangan yang mengharukan. Kulihat bu Mia dan Nita pun sampai berkaca-kaca. Akupun jadi Ikut terharu melihatnya.
Dan Aku pun turut bahagia untuknya.. seperti kata mutiara yang berbunyi Love is when the happiness of others is more important than yours. yang berarti cinta adalah ketika kebahagiaan orang lain lebih penting daripada kebahagianmu sendiri.

Jadi inikah cinta itu?

BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd