Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Office Story 2019

Status
Please reply by conversation.
Demen nih tema" kantoran gini... Kejutannya juga gak disangka" banget nih.
 
Terakhir diubah:
Jessie kluar ke kota sambil dinner ama suami dan anak. Nita balik kamar. Bu mia jalan ke kamar sambil interogasi nada dering coldplay. Tutup mulut dengan badannya.
Apa begitu suhu?

Hampir benar wkwkwk

Kereeewn ini mah cerita nya
dapet semua nya

cuman satu yg kurang
kurang cepet update nya
hehehehe

kalo bisa seminggu 3 kali
atau malah tiap hari

sempurnaaaaa

:mantap:

Diusahakan, dan sebenarnya sudah siap beberapa kelanjutannya cuma ane lagi di daerah susah sinyal hehehe..bahkan belum tentu bisa update tiap minggu sekali :Peace:
 
Chapter 5 : The Plan

Resort , sekitar pukul setengah lima sore waktu setempat.. Akhirnya harapan Jessi untuk bertemu keluarganya, melepas rindunya sudah tercapai. kulihat dia sedikit berbincang dengan Suaminya James, dan kemdian menatap kearahku dengan mata berkaca-kaca.
Dia pun menghampiriku dan memelukku, tanpa sepatah katapun dia menatap mataku, dan aku paham dia sedang mengucapkan kata β€œ Thanks”.. aku pun mengangguk pelan.. β€œyou’re Welcome..”
James pun menghampiriku, tersenyum kecil lalu menepuk bahuku.
β€œ thanks ya zaβ€œ bisiknya. Akupun mengangguk padanya.
Kemudian mereka pun berjalan menuju bu Mia dan Nita, tak lupa mereka berterimakasih pada bu Mia yang punya andil juga dalam rencana ini.
Kami pun mengambil barang-barang kami dari mobil dan bersiap memasukkannya ke kedalam kamar kami masing-masing.
β€œ jadi ini ide mas Riza β€œ tanya Nita penasaran. setelah mendengar cerita bu Mia, bagaimana aku merencanakan kejutan ini untuk Jessie hari ini.
Aku tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
β€œ ya kebetulan aja” jawabku mencoba sedikit merendah.
β€œ cuma ini yang bisa gue pikirin dulu, dan kebetulan semua pihak mendukung.. Bu Mia, James dan orang tua Jessie juga membantu” jawabku, Senang rasanya apa yang kusiapkan bisa berjalan lancar, dan berakhir sesuai harapanku.
β€œ hmm.. pasti kak Jessie seneng banget” kata Nita
β€œ iya.. aku lihat dia tadi, bahagia banget” sambung bu Mia
Aku mengangguk menyetujui kata bu Mia, ekspresi Jessie tadi menunjukkan semuanya. Senang bertemu orang yang selama ini dijumpai lewat telepon atau video call.
Aku jadi mengingat-ingat bagaimana aku dan bu Mia mempersiapkan kedatangan anak-anak dan suami Jessie kesini.
Bu Mia mempunyai andil untuk mengatur jadwal perjalanan dinas kami ke lombok sebisa mungkin selesai pada hari jumat, sehingga kami bisa berlibur di hari sabtu, minggu dan ditambah hari libur nasional pada hari senin.
Sedangkan aku bertugas mencari lokasi penginapan, dan menghubungi langsung James dan Mamanya Jessi di manado, untuk mengajak mereka kemari.
Untuk meyakinkan mereka untuk kemari, aku sengaja menceritakan keresahan Jessie yang sangat ingin bertemu langsung dengan suami dan anak-anaknya. Bahkan untuk semakin meyakinkan James untuk datang menemuinya disini, tiket pesawat pulang pergi aku siap menanggungnya bila perlu.
Untungnya James dan Mamanya Jessie cukup mendukung, karena James dan anak-anaknya juga sama-sama merindukan Jessie. Hanya saja Kesibukan kantor dan sekolah, membuat mereka tak memungkinkan mengunjungi Jessie selama ini. Mereka sangat berterimakasih padaku, karena telah menyampaikan keresahan Jessie yang selama ini tak pernah disampaikan pada mereka semua.
Tapi dengan sopan mereka menolak aku menanggung semua tiket pesawat mereka. Dalam hati aku bersyukur, karena aku tahu itu akan sedikit menguras tabunganku hehehe. Mungkin James tahu kemampuan finansialku, karena aku dan Jessie memang mempunyai penghasilan yang sama. Dan secara finansial tentu James lebih mapan dari aku. Maka sebagai gantinya, aku menyiapkan reservasi makan malam mewah untuk mereka. Dan kusewakan juga kendaraan terpisah,sehingga mereka bisa berlibur bersama keluarga mereka sendiri.
Aku sering geli ketika memikirkan kembali bagaimana cara aku memperoleh nomor James dan mamanya Jessie. Aku melihatnya langsung dari handphone Jessie saat dia sudah terlelap, sehabis aku menyetubuhinya di kamar kontrakannya sekitar seminggu yang lalu. Sungguh ironis. Demi membawa suaminya kesini, aku harus meniduri istrinya dulu hehehe
β€œ oiya, yang didepan itu kamar Jessie dan keluarga, yang ditengah kamar Bu Mia dan Nita, sementara kamarku ada diatas.. β€œ aku menjelaskan pembagian kamar sambil membagikan kuncinya.
Villa ini berukuran cukup besar, terdiri dari tiga kamar. Dua kamar di lantai bawah, satu kamar di lantai atas. Selain dua kamar, di lantai bawah juga Terdapat dapur kecil dengan model bar. Ada ruang tamu lengkap dengan semua home entertainment. Sementara di lantai atas selain kamar yang kutempati, hanya ada ruangan seperti aula dengan ukuran kecil.
Kamipun masuk ke kamar masing- masing. aku di kamar atas, sendirian.. kulihat kamarku cukup besar, masih dengan gaya minimalis , di ruangannya terdapat sebuah lemari kayu berukuran super besar,, tertanam di dalam tembok kamar itu. yang saking besarnya. Terdapat sebuah tv 32 inchi, kulkas mini dan sebuah sofa. aku tak tahu apakah kamar lain mempunyai isi yang sama.

Kuterima pesan WA dari Nita, dia mengajakku untuk berjalan- jalan di sekitar untuk menikmati sunset sekitar sejam lagi. Akupun mengiyakannya. Dan begregas berberes- beres dan mandi.
Setelah mandi, aku mencoba melihat-lihat, pemandangan dari balkon kamarku. Dari atas pemandangannya sama indahnya. Dari atas aku bisa melihat infinite pool villa ini, kolam renang yang tepiannya dirancang seolah menghilang dan menimbulkan kesan memanjang sampai tak terhingga.
kulihat bu Mia sudah berenang disana bersama beberapa orang yang mungkin berasal dari villa lain. Beliau Memakai baju renang terusan yang menutup kepala sampai kakinya. Sedikit ketat, sehingga Membentuk tubuhnya yang walaupun tidak begitu kurus, tetapi masih kencang.
Aku lalu turun kebawah. Dibawah, Nita sudah menungguku sambil bermain hpnya. dia tampil santai dengan tanktop hitam, celana hotpants jeans warna biru muda dan jaket tipis warna putihnya dilingkarkan di pinggangnya.
β€œ yang lain gak ikut” tanyaku padanya
β€œ bu Mia gak ikut, lagi berenang di kolam samping itu .. i” katanya sambil menunjuk salah satu sudut resort dimana lokasi kolam berada.
β€œ Iya gue juga udah liat tadi.. kalau Jessie?”
β€œ kayaknya udah berangkat duluan sama keluarganya” jawabnya. Okelah, biarkan saja dia menikmati waktunya bersama keluarganya dulu..
β€œ ok deh..let’s go!” Ajakku
Kamipun berangkat menuju kearah pantai. Sebenarnya di sekitar 100 meteran dari villa kami ada pantai dengan pasir putih yang cukup bagus. Tetapi kami direkomendasikan untuk menuju ke arah bukit yang tak jauh dari villa. Disana kami bisa melihat sunset di atas tebing, di bibir pantai, kami harus berjalan sekitar 500 meter dengan jalan menanjak.
Di jalan aku banyak ngobrol ngalor ngidul dengan Nita. Cukup asyik mengobrol dengannya, Walaupun kadang seperti kekanak-kanakan, dia termasuk orang yang berisi otaknya, wawasannya cukup luas dan pemikiran-pemikirannya sungguh diluar dugaanku.
Dan dari obrolan-obrolan tadi akhirnya kutahu kalau dia sudah bertunangan dengan pacarnya, seorang pegawai negeri yang sedang menyelesaikan tugas belajar kuliah S2 sampai bulan depan di Inggris. Dan mereka akan menikah 4 bulan lagi. Dan kami pun saling sharing mengenai persiapan pernikahan yang telah kami lakukan.
Di beberapa bagian jalan, ternyata banyak tanjakan yang cukup terjal, sehingga perjalanan ini sedikit melelahkan. aku yang cukup rutin berolahraga saja sampai bercucuran keringat. apalagi Nita, dia sangat anti olahraga hehehe, kulihat dari belakang beberapa bagian tanktop polosnya pun basah oleh keringat. mencetak bentuk tubuhnya yang ramping. Bulir-bulir keringat juga bercucuran dari dahinya. menetes turun sampai lehernya yang jenjang.
β€œ fiuhhh.. akhirnya sampai juga hahaha” teriaknya lega.. ketika kami sampai di atas bukit , ya Akhirnya kami sampai juga diatas. diatas ternyata sudah ada Jessie dan keluarganya, berfoto-foto bersama dengan background matahari yang mau terbenam.
β€œWaah.. indahnya.. β€œ Nita terkagum-kagum melihat pemandangannya
Matahari sedang tepat berada diantara lautan dan rangkaian awan diatasnya. Warna kemerahan yang ditimbulkannya begitu indah, sayang kalau tidak diabadikan. Aku pun , akhirnya jadi fotografer dadakan bagi Nita dan Jessie, dan Kami pun berfoto bersama sambil menunggu bola cahaya di ufuk barat itu ditelan lautan.



Tepat setelah sunset, udara pun berubah menjadi sedikit lebih dingin karena hembusan angin dari laut. tak mau berlama-lama di bukit ini, kamipun bergegas turun. Jessie dan keluarganya sudah ditunggu makan malam mewah di restauran resort kami, yang tak jauh dari pantai. Sementara Aku, Nita dan Bu Mia akan makan malam barbeque yang telah kami siapkan di depan halaman villa.

Makan malam kami bertiga berlangsung hangat, banyak cerita-cerita lucu dari Nita tentang kehidupan teman-teman di bagian accounting, film-film terbaru dan menceritakan hubungannya dengan pacarnya yang ternyata belum berlangsung lama. Tepatnya setelah dia berhenti bekerja di Bali, orangtuanya yang menjodohkannya dengan anak kolega ayahnya. Untungnya begitu ketemu mereka saling tertarik, apalagi Pacarnya cukup ganteng dan sudah mapan. Tak lama berpacaran mereka pun memutuskan bertunangan dan menikah di tahun ini.
Sementara bu Mia, banyak bercerita dan curhat tentang suaminya yang menurutnya sangat overprotektif, bagaimana tidak bila bu Mia sedang pergi keluar pasti suaminya mengecek keberadaannya, kemudian dengan siapa beliau pergi. Pasti tak luput dari pengawasannya.
Beliau juga menceritakan keresahannya menghadapi Anak-anaknya yang sudah mulai berpacaran, dan kadang sedikit curhat mengenai perusahaan ini, tentang kebijakan-kebijakan perusahaan yang dianggapnya kuno.
Dari ceritanya itu aku baru tahu seperti apakah bu Mia dan keluarganya. Sedikit tambahan clue bagiku, Dengan informasi itu aku bisa mencoba menyimpulkan, dan menarik benang merah. Menghubungkan cerita-ceritanya dengan kejadian-kejadian yang terjadi antara bu Mia dan Pak Doni beberapa waktu belakangan ini.
Selesai makan, sekitar pukul 8 malam. Bu Mia kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Memang hari ini kelihatannya beliau cukup lelah. bayangkan setiap lokasi yang kami kunjungi berlokasi cukup berjauhan.
Sementara Nita mengajakku nongkrong di Bar Resort ini. Dia sedang pengen minum-minum katanya tadi, dan menurutnya suasana pantai yang cerah dan hembusan angin pantai seperti ini sangat pas dipakai untul minum-minum. Aku nggak heran sebenarnya, di instagramnya pun dia sering memposting fotonya sedang party, Beach Party terutama ketika dia masih bekerja di Bali dulu.
Bar disini cukup keren menurutku, berada di lantai atas dari bangunan utama resort, sedikit jauh dari lokasi villa kami. Dari sisi sebelah barat barnya kami bisa melihat lautan, yang memantulkan cahaya bulan diatasnya. Selain itu suasananya juga tambah hidup didukung dengan live musik sari band lokal yang membawakan beberapa lagu dengan sangat bagus.
Aku yang emang tidak minum minuman keras hanya memesan Cola dingin, sementara dia memesan salah satu cocktail yang aku gak tau namanya. Kami mencari tempat duduk yang menghadap pantai.
β€œ Nit, udah setahun kan lo kerja di kantor.. gimana kesan lo selama ini?” Tanyaku membuka obrolan
β€œ so far gue seneng mas, beban kerja gue gak seberat dulu di kantor lama..dan beberapa sistem kerja disini lebih simple β€œ
β€œ tapi gue kurang seneng dengan suasana kerjanya, walaupun gue dapat mengatasinya. Dan soal gaji, sekarang gaji gue lebih kecil dari sebelumnya wkwwk ” jawabnya lagi sambil menikmati minumnya yang berwarna kuning dan sedikit beraroma jeruk itu.
β€œ hahaha.. β€œ akupun tertawa mendengar jawabannya
β€œ suasana kerja gimana yang gak lo sukai” tanyaku penasaran.
Dengan panjang lebar dia menceritakannya, dia jadi lebih terbuka bercerita disini, dibanding dengan saat makan malam tadi. Mengeluarkan apa saja keluh kesahnya bekerja disini. Serta pengalamannya sering diremehin kemampuannya. dilecehin, oleh senior-seniornya di bagian accounting, karena dia satu-satunya cewek disitu.
β€œ pernah suatu waktu, ketika gue di ruangan sama mereka. mereka malah tak malu-malu membicarakan pengalaman mereka main cewek.. jujur aja gue sebagai cewek merasa dilecehin, sebel aja” ceritanya
β€œ lama kelamaan gue jadi terbiasa, gue udah mulai cuek sama mereka semua, gua fokus sama kerjaan gue aja, diluar itu gue gak peduliin mereka. β€œ lanjutnya
β€œ makanya gue gak punya temen di bagian accounting, walaupun gue banyak temen deket di bagian-bagian lain” ceritanya menambahkan, sambil meminum minumannya, btw ini adalah minuman ketiganya.. sementara aku masih bertahan dengan minumanku yang belum habis
β€œ asal lo tau mas, udah ada beberapa bos-bos kita yang ngegodain gue” tambahnya tanpa kutanya. aku ragu dia berkata sebenarnya atau memang bicara ngelantur karena pengaruh alkohol.
Walaupun sebenarnya Aku nggak heran, jujur aja dia punya daya tarik yang kuat. parasnya cantik , dia pintar, sifatnya yang menggemaskan, dan masih belum menikah. jadi pasti banyak yang tertarik.
Kuharap dia tidak melakukan hal-hal bodoh ketika dia mabuk nanti. Seperti halnya beberapa tamu disini, ada beberapa bule yang sedang mabuk, bernyanyi-nyanyi sambil memainkan replika piano yang tidak bisa berbunyi di bar ini.. ada lagi seorang bule wanita kaukasia yang sedang berdansa gila-gilaan dan berciuman dengan teman wanitanya.
β€œ Pak Roby, Pak Santoso, Pak Roy, Mas Fadil, Mas Iman, mas Jacob.. dan siapa lagi ya.. β€œ dia berkata tanpa kutanya, tahu-tahu dia mengabsen satu persatu beberapa nama teman sekantor kami, mungkin itulah daftar cowok-cowok yang pernah menggodanya di kantor. hampir semuanya ada di level manajer atau direktur.
β€œ kalau pak doni? β€œ tanyaku penasaran, mumpung ada kesempatan mengorek informasi tentang pak Doni
β€œ ah.. kalau pak doni sih gosipnya, hanya suka wanita yang sudah matang.. hehehe penyuka wanita dewasa” dia menambahkan sambil tertawa konyol dan memegang kepalanya.
β€œ mungkin gue masih dianggap anak kecil sama pak Doni wkwkwk” tambahnya
β€œAsal lo tau mas, gosipnya, dia gak pernah gagal dapetin wanita yang diincarnya” sambung Nita. dia sudah kesulitan menahan kepalanya.
Aku mendapat informasi baru lagi, ternyata pak Doni menyukai wanita paruh baya. Tak heran beliau dekat dengan bu Mia. Karena bu Mia memenuhi standar pak Doni. Berusia matang, cantik dan menarik.
Sebenarnya Ingin kutanyakan lebih lanjut, ingin kugali informasi lebih lanjut. tapi Nita sudah tidak merespon pertanyaanku dengan baik. Dia sudah tipsy sekarang. sudah saatnya aku membawanya pergi.
Akupun menuntunnya kembali ke villa, untungnya dia masih bisa jalan pelan-pelan cuma aku perlu menuntun tangannya agar dia tidak terperosok ke selokan atau jatuh di anak tangga.
And shit!. dia tiba-tiba muntah, mengenai sebagian baju kemejanya, ah bagaimana ini, tak mungkin aku membawanya ke kamarnya dengan bu Mia. kasihan nanti bu mia kalau istirahatnya terganggu.
Akupun berinisiatif membawanya ke kamarku diatas, biar dia tidur disana, aku bisa tidur di sofa villa ini. kurebahkan di di kasur kamarku. Dia sudah tertidur, kudengar dia mendengkur pelan, lucu sekali melihatnya. Kemudian kucoba melepas kemejanya yang tadi terkena muntahannya, aku tak mau kamarku bau karena bau muntahan itu.
Tak Sulit aku membuka bajunya. kini dia hanya memakai tanktop hitam dan celana pendek jeansnya. Sejenak kuperhatikan, payudaranya yang menyembul dibalik tank topnya tidak terlalu besar. Mungkin tak sebesar Jessie. aku pun segera bergegas memasukkan bajunya ke wastafel dan mencucinya seadanya.
Baru beberapa saat, ringtone Viva La Vida HPku berbunyi, sepertinya aku mendapat panggilan telepon di HPku. ternyata dari Jessie.
β€œ halo.. kenapa Jess? β€œ
β€œ za, gue bisa pinjem kamar lo gak sekarang” tanyanya to the point
β€œ kamar gue?? buat apa?? β€œ
β€œ iya kamar lo.. gue pengen ML sama laki gue” jawabnya membuatku heran
β€œTrus?” Tanyaku padanya. Aku belum berhasil menangkap maksudnya.
β€œ di kamar gue anak-anak pada tidur, gue gak bisa main disini..” lanjutnya. ooo iya aku lupa kalau ada anaknya disana.
β€œ hm.. gimana ya..gue sih sebenarnya gapapa Jess, tapi sekarang lagi ada Nita di kamar gue, lagi teler dia” jawabku
β€œ lo mau ngewe sama nita sekarang” tanyanya lagi
β€œ kampret.. nggak lah.., dia mabok tadi.. dan gue gak berani bawa dia ke kamar bu Mia.. makanya gue bawa dia ngungsi ke mari” jawabku sewot.
β€œHm.. sabar-sabar.. gausah sewot keles.. hmm.. tunggu bentar deh.. sebentar, gue mikir dulu” aku mulai gelisah.
Aku sangat mengenal Jessie, biasanya kalau dia bilang mikir-mikir dulu, pada akhirnya dia pasti bisa menemukan solusi brilian untuk setiap masalah dalam waktu singkat. hanya saja biasanya solusinya sangat ekstrim, Out of the Box. Gila. Tetapi efektif. Mostly hahaha.
Aku gelisah, sekaligus penasaran, rencana apa yang akan dia buat. Hanya demi memuaskan nafsu birahinya.
β€œ gini.. gue ada rencana.. lo dengerin gue baik-baik” Jessi menjelaskan rencananya padaku. Aku mendengarkannya dengan seksama.


BERSAMBUNG

β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd