Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Office Story 2019

Status
Please reply by conversation.
It’s about time.. silahkan memantau, ninggalin jejak.
terimakasih atas berbagai saran dan kritik

Ada beberapa ide dan saran yang bagus, beberapa bisa ane masukkan ke cerita, :ampun:

Sedangkan Beberapa ide saran lainnya yang sebenarnya bagus, tapi gak bisa masuk di jalan cerita,
mungkin akan ane masukkan di cerita lain yang masih ane kembangkan.

Stay tune..
 
Memantau gan.. ane malah tertarik saam NiTa dibanding sama Bu Mia

Btw udah ada judulnya tuh chapter 6 :)
 
Terakhir diubah:
Chapter 6 : Learn from the expert.



Lemari, pukul 21.20 waktu setempat.. iya aku ada didalam lemari kamarku, di lemari super besarku ini bersama dengan Nita. yang masih belum sadarkan diri dari tidurnya.
iya, kami berdua dalam lemari yang sama. Lemari ini tadi kuisi dengan beberapa bajuku yang kugantung di hanger, sementara didasar lemari kulapisi dengan bantalan sofa dan beberapa kain yang kutemukan di kamar ini.. aku dan Nita duduk diatanya, khusus untuk Nita yang masih tertidur pulas, aku tambahkan bantalan sofa lain di belakang punggung dan kepalanya agar dia bisa bersandar dengan nyaman. Kalau tidak, akan berabe kalau dia sampai bangun nanti.
Mengapa harus di lemari? ceritanya bermula saat aku menerima telpon dari Jessie tadi.
————————————————————————————————-
“ gini, gue ada rencana.. lo dengerin gue baik-baik” Jessi menjelaskan rencananya padaku
“ ok.. gimana rencana lo? “ Aku mendengarkannya.
“ pertama, lo gak bisa mindahin Nita ke ruang tamu gitu? “ tanyanya
“ gue bisa sih, tapi bakalan gak enak aja kalau bu Mia tau.. kalau dia cuma pakai tank top tiduran di sofa ruang tamu” jawabku.
“ cuma pake baju daleman? Lo yakin tadi nggak apa-apain dia wkwkwkw” tanyanya
“ sumpah demi tuhan gue.. gue gak apa-apain dia, njiir” aku tambah sewot denger pertanyaannya tadi..
“ iya.. iya.. gue becanda.. wkwkwk.. “ dia tertawa senang mendengar aku sedikit sewot.
“ sekarang gue lanjutin rencananya, lo masih disana?” Tanyanya sambil melanjutkan penjelasan rencananya
“ iya gue lagi disini” jawabku
“ kalau lo gak bisa mindahin dia keluar, lo harus sembunyiin dia di suatu tempat yang gak keliatan“ lanjutnya
“ sembunyiin? Lo kira dia mayat apa” tanyaku heran
“ udah deh.. dengerin gue.. disitu ada tempat gak, yang bisa cukup untuk sembunyiin dia? kamar mandi, atau balkon?”
Aku melihat-lihat sekitar. kamar mandi, hm.. terlalu mencurigakan kalau untuk sembunyi. siapa tau James tiba-tiba pengen ke kamar mandi. Balkon, agak gila kali malam-malam gini bersembunyi di luar, apalagi angin dari pantai lumayan kenceng,. Bisa-bisa aku atau Nita yang cuma pakai daleman bisa masuk angin. So Kamar mandi dan Balkon, kucoret dari daftar tempat persembunyian
Lalu aku mengalihkan pandangan pada Lemari kamar ini. Lemari kayu jati yang tertanam di tembok ini cukup besar. Terdiri dari empat pintu yang masing-masing tersambung., kubuka dua pintu yang tersambung, kucoba masuk kedalam, melihat apakah lemari ini kuat atau tidak. dan bingo! Lemari ini cukup kuat. Dan kalau dipikir bakal cukup untuk 2 orang, terutama bagi orang yang berukuran tubuh sedang seperti aku dan Nita.
“ kayaknya gue nemuin tempat sembunyi, di Wardrobe, Lemari kamar gue sini” jawabku
“ lo yakin sembunyiin dia disitu? Ntr kalau mati gimana” tanyanya dengan suara sedikit khawatir.
“ tenang aja, gue bisa buka dikit, lagian ada sedikit ventilasi di depan, jadi aman..” jawabku yakin. Karena memang di lemari ini ada lubang seperti lubang ventilasi yang memanjang secara horizontal.
“ btw boleh gak gue ikut sembunyi disini? Kayaknya dari lemari sini kan muat buat dua orang tuh.. “ tanyaku asal aja
“ lo mau ngintipin gue?” Tebaknya.
“wkwkwk iya.. gue penasaran liat gimana lo berdua main” padahal sebenarnya alasanku adalah ingin menjaga nita, siapa tahu dia sadar ketika Jessie dan suaminya sedang berhubungan badan. Tapi Akupun juga penasaran melihat gimana mereka berdua bercinta.
“ hahaha.. ok then.. ya lo bisa nonton gue kok, ” dia tertawa menggodaku
“ serius lo? “ tanyaku memastikan,
“ iya.. anggap aja ini adalah Lesson kedua buat lo, lo bisa belajar dari ahlinya, gimana cara muasin cewek hahahah” lanjutnya..
“ setelah lo nonton.. lo bisa praktekin ke Nita ntar wkwkwk “ lanjutnya
“ we’ll see..tapi gue berharap lo gabung juga wkwkwk.. “
“ hahaha threesome?.... yeah we’ll see..” jawabnya..
“ deal! Ok gue siapin semua dulu semuanya “ kataku dengan antusias.
“ ok get ready .. bye“ balasnya sambil menutup teleponnya..
———————————————————————————————————————————
Dan disinilah aku, didalam lemari. Menunggu, Hampir 15 menit aku menunggu, sampai kakiku kesemutan hehehe. Tak apa , demi menonton Jessi disetubuhi Suaminya. Demi membuktikan apakah bener suaminya beneran perkasa seperti yang selama ini dia ceritakan.
Lalu kudengar suara pintu terbuka. Kucoba mengintip dari luhang ventilasi, sedikit susah bagiku karena aku harus agak berdiri. Lalu kucoba membuka sedikit pintu lemari. Nah, ini lebih mudah.
Dari lemari itu kulihat Jessie dan James masuk kedalam.sekilas dia melihat sekeliling ruangan, kulihat Jessie melihat ke arah lemari tempatku bersembunyi. dan tersenyum. Kurasa dia mencoba menemukan keberadaanku.
“ kamu yakin disini gak papa, gimana kalau Riza balik nanti” tanya James pada Jessie.
“ tenang aja sayang.. aku sudah ijin padanya..dan dia udah ngijinin.. dia sudah berencana balik agak malam sama Nita.. ” jawab Jessie.
“ hm.. baik banget dia, jangan lupa kamu kasih hadiah untuk dia lain kali., “ pesan James pada Jessie
“ pasti.. aku udah berencana ngasih sesuatu untuknya” jawab Jessie. sambjl melihat kearahku, dan tersenyum menggoda.
“ aku kangen banget sama kamu..” Jessie memeluk erat James, James pun memeluk kembali, mengelus-elus kepala Jessie..
James memandangi wajah Jessie , membiarkan Jessie melingkarkan tangannya di lebernya dan kemudian mencium Jessie dengan penuh perasaan cinta.. Sangat lembut, tenang dan terlihat tulus, sungguh menghanyutkan perasaan bagi siapa yang melihatnya.
Perlahan tapi pasti ciuman mereka semakin memanas, penuh gairah. Saling memagut, mengulum dan beradu bibir dan lidah.. kudengar nafas Jessie semakin berat. Telah terbangun hasratnya.. James kemudian turun menyerang leher putih Jessie, mengecup dan menjilatnya. Dan Jessie pun hanya menutup mata menikmatinya.
Perlahan Jessie membuka kancing kemeja James, dibukanya dan dilempar baju itu ke atas sofa kamar ini. Dirabanya dada bidang James hingga turun ke perut ratanya. James tak mau kalah, ditariknya resleting dress terusan Jessie kebawah dan dengan sekali tarik bajunya telah jatuh kebawah. Tampaklah tubuh indah Jessie hanya memakai Bra dan celana dalam.
James merebahkan tubuh Jessie diatas kasur King Size Kamar ini. Kembali berciuman dengan panasnya, saling melumat dan merasakan bibir masing-masing. Tangannya meraih pengait Bra Jessie, dengan sekali tarik lepaslah penutup payudaranya. Terlihat putingnya sudah mulai mengeras. Dipermainkannya puting kecil itu hingga Jessie medesah pelan.
“ ahh... “ suaranya sungguh menggoda sekali.
Aku jadi ikut terangsang melihat Jessie seperti itu. Ingin rasanya aku berada disitu, merasakan hangatnya tubuh Jessie. Ingin mendengar desahannya tepat di dekat telingaku.
Saat aku tersadar dari lamunanku, Mereka berdua yang sedang bergumul diatas kasur itu telah sama-sama telanjang. Tinggal celana dalam Jessie yang masih melingkar di kaki kirinya. Sementara baju dan celana lainnya sudah bertebaran kemana-mana. Sementara sekarang gantian Jessie menindih tubuh James. Menyerang bibir, leher, dada, dan perut James dengan lembut. Gerakannya semakin mengarah kebawah, aku tahu kemana dia akan mengarah, karena itulah yang biasanya dia lakukan kepadaku.dan aku sangat menyukainya.
"Sayang... Ahh....." desah James keenakan saat Jessi menggenggam batang penisnya dan mengocoknya perlahan.
Melihat suaminya keenakan, Jessi tersenyum sejenak, dan lantas dia merayap ke arah penis tegak suaminya. Merapikan rambutnya kebelakang, seolah membiarkanku melihat wajah cantiknya dari sudut pandanganku. Dia menatap penis suaminya, seakan merinduka setiap lekukannya dilanjutkan dengan menjilati kepala penis yang keras itu. Dilanjutkan dengan batangnya, dijilati dari atas kebawah. Dan langsung dikulumnya batang kemaluan itu.
“ oh.. sayang..” desahan James semakin bertambah kuat.
Sungguh Pemandangan yang erotis, istrinya yang cantik itu sedang mengulum penisnya perlahan, setelah sekian lama mereka berdua tidak berjumpa.
James menarik Jessie keatas tubuhnya, mencumbu bibirnya dengan buas sebelum membalik tubuh istrinya untuk berbaring di bawahnya. Memberikan akses padanya untuk Mengulum puting payudara kanan istrinya dan memainkan pauyudara kiri dengan tangan kiri nya.
“ oh.. sayaangg.. oh terusss” desahan Jessie manja..
Puas dengan payudara istrinya, tangannya lalu berinisiatif meraba bibir vagina istrinya. Meraba dengan perlahan permukaan klitorisnya, meraba bibir vaginanya, dan perlahan memasukinya dengan gerakan cepat
“ ah.. sayang.. ohhh..” manja Jessie pada suaminya
James tersenyum melihat istrinya bergerak-gerak liar tak karuan menahan birahinya, kemudian dia turun ke depan vagina, melihatnya dengan kagum, kemudian mengecupi dan menjilat-jilat selangkangan wanita pujaan yang telah lama dirindukannya itu.
“ Ssluurrpp.. Sslluurrpp..,”
“ aaahh.... ahh.. sayaaangg.. ahha” desah Jessie seakan merespon suara lidah James yang menyapu vaginanya..
beberapa kali tubuhnya bergetar pelan setiap jilatan James mengenai titik sensitifnya. Diiringi erangan erotis dan nafas yang semakin berat.. yang sepertinya membuat James bersemangat menyerang titik-titik itu.
“ ahhhhhhh...ahhhhhhh” Tak lama kemudian, tubuh, Jessie seperti mengejang.. matanya memejam menikmati setiap aliran kenikmatan yang menjalar dari kemaluannya menuju seluruh tubuhnya..
James pun tersenyum puas, setelah berhasil membuat istrinya keluar.. dia membiarkan istrinya menikmatinya dulu sebentar.. sesekali menciumi bibir dan pipi istrinya.
Kemudian dia lalu membuka kedua kaki Istrinya dan mengarahkan penisnya kebelahan Vagina memposisikan penisnya tepat di belahan vagina istrinya. Pelan tapi pasti didorongnya masuk ke liang kenikmatannya. . “Jlebbbss,” dengan mantap Penisnya berhasil masuk dalam Vagina..


““ahh... ahhhhshhhh,” Jessie merintih pelan.. matanya terpejam.. mencoba menikmati.
James pun menggoyangkan pinggulnya pelan tapi pasti, dengan irama teratur.. sembil menikmati gesekan kulit dan dinding vagina Jessie pada penisnya.. aku bisa membayangkan betapa nikmatnya dia, toh aku sudah beberapa kali menyetubuhi istrinya itu hehehe
Semakin lama, James semakin cepat memompa Vagina istrinya.. sesekali menciumi bibir atau mengulum puting payudara kecil kecoklatan milik istrinya.
"Uhh Uhhh Uhhhh.." suara yang terdengar sangat seksi itu keluar perlahan dari mulut Jessi ketika James tiba-tiba mengubah kecepatan genjotannya. Sungguh pemandangan yang memuaskan indra pendengaran dan penglihatanku.
Kira-kira sudah 20 menitan James menikmati tubuh istrinya dengan gaya missionaris, dengan beberapa variasi arah genjotan. Lalu kemudian dia mengangkat m badan Jessie, kini Jessie berada diatasnya, naik turun diatas batang kemaluannya. Membuat James merintih keenakan. Jessie sekarang dengan bebas mengatur tempo dan ritme goyangannya. Menggoyang pinggulnya maju mundur dan sesekali naik turun. Payudara indahnya bergoyang naik turun berirama. ingin rasanya aku bermain dengan buah dadanya itu.



“ ahhhhh... sayang.. ahhh Aaahhh...." erang Jessie ketika James menggoyang pinggulnya keatas masuk dalam vaginanya.. sektiar 15 menit kemudian. tubuhnya bergetar.. dia menggelinjang diatas tubuh kekar James..dia keluar lagi.. dan kini dia mencoba mengatur nafasnya yang terengah-engah.
“ ah.. sayang.. kamu emang selalu bisa puasin aku” kudengar Jessie berbicara di telinga James. Sedikit membuatku panas, tunggu saja nanti, aku akan memuaskanmu juga hehehe
“ kamu juga.. memekmu selalu enak” jawab James. Sambil mencium bibir istrinya yang masih lemas..
“ kamu mau lanjut? “ tanya james, Jessie pun mengangguk
“ i’m all yours .. ” bisiknya menggoda
Cukup beristirahat, James membalik tubuh Jessie, membuatnya berlutut di kasur.. mendatangi dari belakang, dan “bless..” masukklah batang kejantannannya ke vagina Jessie. Digoyangnya pinggulnya dengan super cepat. Hingga payudara Jessie yang sebenarnya tidak besar itu bergantung-gantung cepat..



“Uh... Uh... Uh.... Ahhh.... Ughhh" baru kali ini Jessie benar benar berisik saat bercinta. Dia menggengam selimut dan bantal didepannya dengan kencang. "Terus... Terus..." serunya kepada James agar makin bersemangat melakukannya. Semakin kuat Menggagahinya.
James sepertinya sudah merasa tak perlu lagi memuaskan Jessie, jadi dia tinggal mencari kepuasan bagi kemaluannya saja.. tapi apa yang dilakukannya justru membuat Jessie menjadi semakin belingsatan. hingga kemudian
"Uuuggghhhhhh... Ahhhh" badannya mendadak kaku, melenting ke belakang, lalu bergetar beberapa kali.dia orgasme lagi, untuk yang ketiga kali. Rasanya itu adalah penutup malam penuh kenikmatan mereka, karena setelahnya James pun semakin dalam menghujamkan penisnya, tubuhnya juga bergetar. Larut dalam segala rasa yang mengalir di sarafnya.. dan kemudian ambruk menindih Jessie yang lebih dulu tengkurap tak berdaya.
kemudian sambil membenarkan posisi tidur , mereka saling berciuman dengan penuh perasaaan. sambil menikmati sedikit sisa-sisa kenikmatan di masing-masing tubuhnya.
Mereka saling berbisik, kemudian tertawa kecil, entah apa yang mereka bicarakan. Sesekali dengan samar-samar mereka menyebut namaku , Bu Mia dan Nita dalam Lama mereka bercengkerama sambil bercumbu disana. Menikmati momen kebersaaman mereka yang langka.
Kembali lagi ke lemari ini, perasaanku sungguh bercampur aduk, aku sungguh sangat terangsang berat melihat mereka berdua tadi bersetubuh. Batang kemaluanku sudah berada pada ketegangan maksimalnya.

tak lama kemudian, mereka berdua bangun dari tempat tidur.. James segera berpakaian lengkap, sementara Jessie masih belum berpakaian, memakai selimut untuk menutupi dadanya.
“ kamu perlu dibantuin gak?” Tanya James saat melihat Jessie merapikan tempat tidurku. Jessie pun menggelengkan kepalanya
“ gak usah sayang, kamu duluan aja temenin anak-anak, kayaknya aku perlu mandi sekalian disini” James pun mengangguk dan kemudian mengecup kening Jessie dan lebih dulu meninggalkan kamarku,.
setelah James keuar kamar dan pintu tertutup, Jessie berjalan menuju lemari tempatku bersembunyi. Membuka lemariku, menemukan kami berdua yang bersembunyi di lemari.
dengan tersenyum, dia mengulurkan tangannya untuk menarikku keluar. Akupun menerima uluran tangannya dan keluar dari dalam lemari itu. Ah rasanya cukup lega bisa keluar dari lemari terkutuk itu.
“ how how was the show?“ tanyanya sambil tersenyum nakal.
“ great..” jawabku sambil mendekatinya.
“ mau gue lakuin sesuatu buat titit lo ini, kasian tegang banget” tanyanya sambil memandangku dengan wajah lemasnya, sebenarnya aku sudah sangat bernafsu sekali, tapi melihatnya kelelahan membuatku sedikit kasihan, hilang gairahku. Akupun menciumnya pelan.
“ hmpf.. “ dia membalas ciumanku, dan meraba dadaku di balik bajuku.
“ gapapa kok kalau lo capek.. lo istirahat aja..” jawabku
“ satu ronde lagi gue masih sanggup kok hihihi” dia lalu meraba penisku dari luar celanaku. Akupun menganggukkan kepalaku. Mungkin satu ronde sudah cukup. Tak perlu lama-lama juga.
“ okelah.. let’s make it quick.. suami lo pasti udah nunggu dibawah” kubuka kaosku dan kulempar ke kasurku.
“ tungu-tunggu.. dia gimana?” Tanyanya begitu melihat Nita didalam lemari. Tersembunyi dibalik baju-baju yang kugantung.
“ oiya.. gue lupa ada dia.. gue angkat dulu dia ke kasur, nanti kita main di sofa aja” jawabku,
“ kalau gitu gue ke kamar mandi dulu, bersih-bersih badan dikit” kata Jessie sambil beranjak ke Kamar mandi.
Aku membopong Nita dan menidurkanya di Kasurku. Tepat ketika kuletakkan dia di kasur, Sekilas kulihat dia mulai membuka matanya perlahan. Menatapku lemah. Aku mendekati kepalanya mencoba memastikan.
“Nit, lo udah bangun?” tanyaku padanya. Tak ada respon darinya. Matanya pun terpejam. Kubiarkan dia. Aku takut malah membangunkannya.
“ gimana? dia gak bangun kan?” Tanya Jessie begitu keluar dari kamar mandi. Masih menggubakan selimut untuk menutupi tubuhnya.
“ nggak.. tadi sempat melek bentar, tapi langsung merem lagi” jawabku, kupikir akan aman untuk sementara waktu. Aku bisa bercinta dengan Jessie dengan tenang.
“ sayang ya, coba bangun.. bisa diajakin threesome wkwkwk” bisik Jessie sambil mendekatiku, dia tahu harus berbisik dalam berbicara. Takut membangunkan Nita.
“ hm.. emang beneran lo mau berbagi? “ tanyaku, berbisik di telinganya. Sekalian aku meniupi telinganya dan Menciumi leher bagian belakangnya. Dia pun bergidik geli.
“ nggak, sejujurnya gue gak pernah mau berbagi hihihi.. “ jawabnya, sambil melingkarkan tangannya ke leherku.
“ prinsip gue dalam having sex selama ini adalah, no sharing dick wkwkwk.... “ lanjutnya. dia menegaskan bahwa dia tipe wanita yang gak bakalan mau diajak threesome dengan wanita lainnya.
“ tapi lo bisa ngewe dia nanti setelah gue pergi hahaha” tambahnya lagi sembari menunjuk ke arah Nita.. sepertinya memang ego wanita ini cukup tinggi, dia membebaskanku berhubungan dengan Nita setelah dia selesai.
Akupun tertawa pelan,berusaha tanpa mengeluarkan suara. Iya, akupun berpikiran sama seperti Jessie juga, mungkin threesome memberikan sensasi lain. tapi kalau dipikir-pikir aku mungkin tak akan begitu menikmatinya.
Lalu kudekatkan kepalaku padanya. Kucium lembut bibirnya. Kunikmati dan kuresapi pelan-pelan rasanya.
Kubawa dia mendekat ke sofa ruangan ini. Disitulah tempat kami nanti. Kurebahkan dan kutarik selimut yang menutupi tubuhnya. Dan kini selimut itu akan jadi alas percumbuan kami,
“Za.. langsung aja..” dia mendesah pelan, dan memintaku untuk segera melakukannya.
“ ok.. “ akupun langsung memposisikan diriku. Siap menakinya dan mengayuh kenikmatan berdua. Dan kemudian penisku pun kulesakkan dengan sempurna di belahan Vagina Jessie yang merekah.
"Emh.. Akh....ahh ss.." suara desahan Jessie sukses membuat nafas dan jantungku bekerja lebih kencang dari biasanya. Setiap desahan, rintihan dan lenguhannya bagaikan mantra. Mantra yang selalu bisa mendamaikan jiwa.
kamipun memadu birahi kami, aku berada diatas tubuhnya menggaulinya dengan penuh gairah. Kami bersetubuh, menyatukan tubuh kami, saling melengkapi rasa , saling menikmati , saling meresapi setiap rangsangan yang menyerang saraf-saraf kami.
Kami abaikan sejenak dunia diluar sana yang terus berputar, karena kami sedang tenggelam di dunia kami sendiri, memutar sendiri dunia kami berdua.



Bersambung
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd