Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Office Story 2019

Status
Please reply by conversation.
Ijin pasang radar suhu...

Wow...makin terbuka semuanya.
Jessie yg sudah merasakan penis Riza .
Bu Mia mulai meradakan dan Nita yg akan merasakan ..
Semuanya akan menjadi menjadi rahasia berempat.

Mantaaabh Riza akhirnya punya "istri" teman sekantor..bener bener sekantor, krn 3 wanita.

Langcrooot suhu .. :semangat:
 
Minor Update! enjoy!!


Chapter 9.5 : Heart (part II)

[ POV JESSIE ]








Aku berdiri di balkon kamar Riza, disini masih menunggu suamiku James yang harus menemani anakku tidur dulu. Karena anak bungsuku sangat lengket dengannya. Aku tadi harus kesini dulu untuk menyiapkan kamar Riza yang biasanya sangat berantakan. Tentu sangat tidak nyaman kalau aku dan James harus bercinta di tempat berantakan seperti sebuah kota yang habis diporak porandakan Godzilla.

Selesai berberes-beres kamar, aku berdiri di balkon ini, melihat-lihat pemandangan dari atas. Dari sini aku melihat sang empunya kamar ini, Riza berjalan berdua dengan Nita menuju pantai. Mereka ini lucu sekali kalau aku lihat. Selalu bertengkar layaknya dua anak kecil yang berebut mainan. Layaknya dua anakku dulu ketika mereka masih kecil. Walaupun saling bertengkar ada kalanya mereka saling perhatian satu sama lain. That was cute, I think.

Kadang aku lihat Riza cukup dewasa, dia tipe kakak yang sering mengalah ketika bersama Nita yang childish dan manja. . Lain hal jika dia bersamaku, akulah yang sering mengalah, dan dia jadi sering manja padaku hihihi. Sebagai anak tengah di keluarganya, mungkin itulah yang mempengaruhinya, dia dapat mudah memposisikan dirinya sebagai seorang kakak ketika dengan Nita, dan memposisikan diri sebagai adik ketika bersamaku. Sebenarnya Lucu aja membayangkannya yang sudah di usia yang sangat pas untuk menikah, tetapi bersikap manja padaku. Namun itulah daya tariknya Riza, Itulah yang membuatku care dan sayang sama dia.

Entah kenapa, melihatnya bersama wanita lain sedikit membuatku merasa aneh. Sulit bagiku mendeskripsikan perasaan ini. Karena aku baru merasakannya mulai hari ini. Atau kemarin.

Tok tok tok

“ sayang..” itu suara suamiku

“ masuk aja sayang.. gak dikunci kok..” panggilku. Dan dia pun masuk kedalam sambil tersenyum. Terlihat raut capek di wajahnya. Seharian kami jalan-jalan, lalu harus mencari oleh-oleh. Terjebak macet. Harus melewati rute yang lebih jauh dan jalan yang berkelok-kelok. Tentu dia capek.


“ lama ya? Si kevin lagi susah tidur” dia mendekatiku dan memelukku. Pelukannya hangat dan nyaman. Menenangkanku. Mirip seperti pelukan Riza. Pikirku.

“ gapapa sayang.. “ kucium bibirnya perlahan. Meski harus berjinjit untuk meraih bibirnya, aku Menikmati setiap sentuhan bibirnya. Bibir itulah yang bibir yang pertama kali kucium, ciuman pertamaku. Hampir sekitar dua belas tahun yang lalu. Ciuman yang masih kuingat setiap detilnya. Awkward tapi berkesan hihihi.


“ maaf telah membuat kamu nunggu” bisikinya setelah bibir kami terpisah lagi.

“ kan udah aku bilang nggak papa..memang kevin perlu ditemenin” jawabku heran. Tadi dia sudah bilang itu.

“Bukan itu.. “ jawabnya lagi sambil mencium keningku. Membuatku bertanya-tanya lagi.

“Harusnya kita bisa sering-sering seperti ini.. dari dulu.. kalau aku tidak terlalu sibuk mengejar karirku” lanjutnya.

“ hussh.. not tonight” bisikku lagi menghentikan pembicaraannya. Jujur aku tak ingin membicarakan ini lagi.

Bagi kami ini pembicaraan yan sensitif. Kali terakhir kami membicarakan ini, melalui hubungan telepon. sekitar tiga minggu yang lalu. Dan berakhir dengan pertengkaran.

Aku dan James sama-sama ambisius soal karir. Tapi tak seperi aku yang begitu cepat meningkatkan karir, karirnya di Perusahaannya seakan berhenti di tempat. Ketika kami sama-sama bekerja keras, fokus pada karir itulah, anak-anak kami seakan mulai kami lupakan. Maka sempat kami bicarakan bahwa salah satu dari kami harus mengorbankan karir kami.

Aku bersikeras harusnya James yang mengorbankan karirnya, karena bagaimanapun karirnya jalan ditempat. Sedangkan James bersikeras akulah yang harus berkorban karena tugas ibulah yang merawat anak-anakya. Dan akhirnya tidak ada titik temu.

Dari situlah aku semakin dekat dengan Riza. Walaupun aku tak menceritakan detil sebenarnya pertengkaran kami, dia selalu mensuportku, yang memberikan perhatiannya kepadaku. Mengisi kekosongan yang ditinggalkan sejenak oleh Suamiku. Dan akhirnya kami menjadi, lebih dekat, dan dekat lagi. Hingga akhirnya aku rela menyerahkan tubuhku padanya seminggu yang lalu. Walaupun lebih tepatnya aku yang mengajaknya bercinta. Karena memang aku benar-benar menginginkannya saat itu.

Riza jugalah yang berjasa mempersatukan kami lagi. Memulihkan hubungan kami berdua lagi. Dengan bertemu disini, banyak hal yang kami bicarakan. Dan kini, saat ini aku kembali lagi berada di pelukan suamiku. Beruntungnya aku memiliki Riza.

Ah. Kenapa selalu terpikirkan soal Riza. Aku harus menikmati waktu-waktu bersama suamiku.

Kutatap mata suamiku, Lalu Kupeluk dia dan kutarik dia ke atas kasur , dan kita berdua saling berciuman lagi. Bibir kami berdua menyatu dengan pelan dan lembut. Sementara kuraih baju kaos yang dipakainya dan kutarik keatas. Kulepaskan pakaian itu. Terlihat perut suamiku yang ramping dan berotot, serta dada bidangnya yang keras. Beda dengan Riza yang walaupun punya tubuh yang proporsional, tetapi tubuhnya tidak sekekar dan beotot seperti suamiku.

Dengan tenaganya dibaliknya tubuhku jadi tengkurap, kemudian diciuminya rambutku, leher Dan bibirku dari belakang. Dan perlahan dibukanya resleting dressku yang berada di punggungku. Ditariklah semua pakaianku hingga terlepas. dan diciuminya punggungku, ditariknya bra yang kupakai,. Hingga terbuka semua penutup badan bagian atasku. Menyisakan g-string yang tak menutupi bokongku. Kulihat James tersenyum melihat pemandangan belakangku.



Lalu dia membalikkan badanku, memberinya akses pemandangan depan tubuhku. Lalu dia memainkan payudaraku yang putingnya telah mengeras karena terangsang. Dia meremas dengan lembut area SensitifKu itu

. “Nnn… Ohh” keluar suara seperti itu dari mulutku ketika Dia memainkan payudaraku dan menjilatinya dengan liar.

“James … Ah.langsung ajaa.. “ aku sudah tak tahan. Kurasakan vaginaku sudah basah. Dan kasihan kalau Riza tidak bisa memakai kamarnya bila kami berlama-lama bercinta.

James mengangguk, lalu membuka celana dan celana dalamnya. Mebuangbya ke samping kasur ini. Lalu dengan sekali tarik, lepaslah g-string yang kupakai. Lalu disiapkannya penis kerasnya tepat didepan vaginaku.

“Ahhh…” desahku ketika benda itu masuk kedalam. Begitu nikmat. Kehangatan benda itu dapat kurasakan di dalam vaginaku yang basah itu.

Kami bersetubuh dengan tempo sedang, salin memberikan kenikmatan kepada pasangan kami masihg-masing. Saling memandang dengan perpaduan cinta dan nafsu. Aku sangat menikmati setiap perlakuan suamiku ini.

Di pertengahan persetubuhan kami, kucoba Kupenjamkan mataku untuk memudahkanku meresapi setiap kenikmatannya. Namun .entah kenapa pikiranku justru melayang. Selalu terbayangkan akan wajah Riza, terbayang setiap inci tubuhnya, setiap sentuhan dan setiap perlakuannya padaku. Ada apa denganku?

Kubuka mataku, kulihat suamiku dengan bergairah mencumbu dan menggenjot tubuhku. Aku semakin bingung.

Lalu kucoba kututup mataku lagi, bayangan itu muncul lagi. Seolah aku sedang bercinta dengan Riza. Sedang bercumbu dengan Riza, dan Rizalah yang sedang menggenjotkan pinggulnya menyetubuhiku.

“ terus za.. ahhh…riza” itu desahanku yang kudengar dalam bayanganku. Aku sungguh tak mengerti.

Kubuka mataku lagi, Dan kulihat kini aku berada diatas tubuh suamiku. Akulah yang menggoyangkan pinggulku naik turun, dan maju mundur diaatas batang kemaluannya. Aku merasakan nikmat yang sama.

Lalu pikiranku membawaku kembali ke bayangan dalam kepalaku. Disini kulihat Riza yang ada dibawahku, dan akulah yang menggerakkan pinggulku hingga penisnya keluar dan masuk di vaginaku.

“ aahhh.. Jess.. ahhh” suara itu yang kudengar, suara Riza yang ada di kepalaku.

Akhirnya persetubuhan kami selesai setelah suamiku menembakkan isi kemaluannya ke dalam vaginaku, beberapa saat setelah aku terlebih dulu mengalami orgasme yang hebat.

Aku masih bingung dengan apa yang barusan terjadi, namun kucoba bangkit dan memakai kembali pakaianku. Kalau itu tadi hanya lamunanku, aku harus mencoba memulihkan kesadaranku.


Kudekati suamiku yang terbaring lemas setelah bercinta tadi.

“ Thanks honey.... I Love you .” Kataku sambil menciumnya. Diapun tersenyum. Sejujurnya meski sudah hampir 11 tahun menikah, kata itu tidak pernah sekalipun kuucapkan padanya setelah kami bercinta.

“ itu ucapan yang lo ucapin ke suami lo saat abis ML kan?.”

Tiba-tiba ucapan Riza kemarin sehabis berhubungan badan denganku terngiang-ngiang dI kepalaku. Aku jadi ingat. Aku mengucapkannya pertama kali justru pada Riza!. Aku semakin bingung dengan perasaanku.
Entahlah



Pagi ini. Kami bersiap check out dan meninggalkan resort ini. Kubantu anak-anakku berpakaian, dan bersiap. Sementara James, suamiku membantu membawakan koper-koper yang besar. Sisanya nanti akan aku bawa.

Saat kubantu anak-anakku memakaikan pakaian dalamnya, aku baru ingat kalau kemarin aku kembali ke kamar ini tanpa memakai celana dalamku. Aku hanya memakai dressku. Bra yang kupakai kemarin sudah kubawa tetapi g-stringnya aku lupa tidak membawanya. Aku harus mengambilnya nanti.

Kulihat di tempat makan Riza ada disana, tepat disamping James, dan di depan bu Mia. Entah kenapa aku jadi sedikit nervous melihatnya. Kulihat dia memandangiku cukup lama, lalu tersenyum kearahku dan Nita yang juga baru datang. Dengan canggung aku membalas senyumnya. Lalu duduk didepan suamiku.

Makan pagi kali ini entah rasanya seperti apa, aku tak bisa merasakan dengan baik. Sesekali aku melirik ke arah riza. Dia sedang asyik mengobrol dan bercanda dengan Bu Mia dan Nita. Kualihkan pandanganku ketika dia seakan memergokiku sedang melirik ke arahnya, dan mengarahkan pandangan matanya kearahku, aku berpura-pura ngobrol dengan anak-anaku dan suamiku.

Tak lama kemudian Riza sudah selesai makan duluan, dan bergegas ke atas untuk mengambili barang-barangnya. Tak lama bu Mia jug masuk kedalam untuk ke toilet dan untuk mengambil barangnya juga. Akupun dengan cepat menghabiskan sarapanku yang sekarang tinggal sedikit saja., toh aku sudah tidak berselara untuk melanjutkan makan. Aku harus segera menyusul Riza keatas.

Selesai makan, aku ijin pada suamiku untuk ke toilet dulu. Lalu aku bergegas meninggalkan tempat makan. Kulihat di ruang tamu tidak ada oranf, berarti Riza kemungkinan masih berada di atas. Maka akupun segera naik ke atas dengan cepat.

Kembali aku merasakan perasaan nervous, aku jadi semakin bingung dengan perasaanku sendiri. Kucoba menenangkan diri, , mencoba bersikap biasa seperti saat sebelum-sebelumnya.

Aku hampir berada di depan kamar Riza, kulihat pintunya masih tertutup dengan kunci masih menempel di lubang kunci bagian depan. Jadi kupikir tak masalah untuk langsung masuk Kedalam.. Kembali kutenangkan diriku, dan


“ Za, lo liat g-string gue gak?” aku sedikit mengeraskan suaraku seperti aku biasa ngobrol dengannya., sambil membuka pintu kamarnya dengan keras tanpa mengetuknya.


“Oh tuhan!!.” Aku berteriak dalam hati seiring dengan kekagetanku melihat apa yang terjadi di dallam sana.


Betapa kagetnya aku melihat Riza berdiri didalam, resleting celananya sudah terbuka dan penisnya telah mengacung keluar., dan Bu Mia berada di depannya memegang penisnya di depan wajahnya, yang sedikit belepotan semprotan sperma.


Seketika pikiranku kosong. Rasanya ada sedikit tusukan di dadaku. Dan Berhenti berputar dunia ini. Why?

[POV JESSIE END]

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Sepertinya dengan minor update ini, suhu Wawanwgp secara tersirat menjelaskan bahwa wanita LDR ini sekuat apapun bakal goyah juga sama orang yang perhatian ke dia,
Bu Mia goyah juga sama Pak Doni, sekarang Jessie yang gue kira bakalan cuma FWBan, akhirnya goyah juga :beer:

Genius level update :tepuktangan:
 
Thank suhu nice updatenya menusuk ke hati inilah bila cinta mulai bicara dan hati mulai ada getar2 cinta maka cemburu yang didapat.
Bagai mana lancutnya hubungan antara reza dan jessi mudah2an ngak terjadi apa2 kalau mereka sepakat tak menggunakan hati. Mungkinkah? .
Lanjut suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd