Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT OKASAN NO HATSU KOI - my mom's first love (racebannon)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kopi mana kopi..
Zul kopi itam 1 ya...
Ai nya mana Zul?
Eh ada Kyoko
Skalian deh buatin cemilannya dong Kyoko.
:D
 
Ya memang untuk menulis cerita itu tidak gampang. Apalagi agan racebannon memang pernah bilang bakal namatin bastardverse dulu baru memulai cerita lain.
Saya suka krna konsistensi masbrow @racebannon patut diacungi jempol. Bayangkan klo bastardverse selesai. Bisa dijadiin berapa novel tuh? Wkwkwkkw....

Yg pasti jangan seperti penanti dan amyra yg kekurangan intrik pedas seperti pendahulunya lucky bastard,mdt 1 dan mdt 2
 
Ya memang untuk menulis cerita itu tidak gampang. Apalagi agan racebannon memang pernah bilang bakal namatin bastardverse dulu baru memulai cerita lain.
Saya suka krna konsistensi masbrow @racebannon patut diacungi jempol. Bayangkan klo bastardverse selesai. Bisa dijadiin berapa novel tuh? Wkwkwkkw....

Yg pasti jangan seperti penanti dan amyra yg kekurangan intrik pedas seperti pendahulunya lucky bastard,mdt 1 dan mdt 2

sempet bicara sama temen yang bukan pembaca cerita saya, waktu saya ceritain soal hobi saya ini dan ide2 cerita. Katanya mendingan fokus di bastardverse aja, ngapain sentuh2 ranah di luar intellectual property kita wkwkwkwk...

Haha, kalo Amyra dan Penanti kan emang cuma serial pendek aja.... Kalau Okanohako memang akan panjang. Ini aja Kyoko baru masuk kuliah, umur 18. Ketemu arya umur 30. Still a long way to go :D
 
Bimabet
kyokob10.jpg

OKASAN NO HATSU KOI – PART 3
(my mom's first love)

------------------------------

haruko11.jpg

“Apaan sih Om” jawabku dengan muka bete.
“Gue cuman nanya, elo abis pacaran yak, pulangnya sore amat?” tanya Om Stefan.

“Enggak, aku habis ngerjain tugas sekolah di rumah temen”
“Kirain udah pacar-pacaran elo”
“Enggak lah!”

“Gak usah dijawab kalo gak mau dijawab sih Haruko….” potong Om Anin.
“Lo tau gak, ni orang baru punya pacar di umur 31!!” teriak Om Stefan.

“Haha…. Tau kok, Papa sama Okasan pernah cerita” lagi-lagi aku menjulurkan lidahku. Kata orang-orang aku lebih mirip Hana, kucing yang dulu pernah ada di rumah ini yang sekarang udah entah ke mana, gara-gara aku sering ngejulurin lidah dan bikin muka sok lucu.

“Eh?” Papa keluar dari dalam ruangan studio musiknya dan duduk di samping Om Anin. Om Anin sama Om Stefan ngerokok gak berhenti-berhenti, hebat juga Papa gak ikut-ikutan ngerokok kayak mereka. “Makasih kopinya ya” Papa senyum ke aku yang masih pake seragam sekolah ini. Iya, habis pulang dari rumah temen menjelang maghrib ini, aku nemuin Okasan lagi bikin kopi di dapur, buat Papa dan temen-temennya. Dan begitu tahu aku pulang, Okasan suruh aku nganterin kopi-kopi ini ke studio.

“Sama-sama Pah”
“Ya, anak lo habis pacaran lho”
“Hahaha masa”

“Om Stefan bohong!!”
“Iya, tau kok bohong, kan kamu tadi bilang pulang sore mau ngerjain tugas” jawab Papa sambil nyeruput kopi panas tersebut.

“Anak lo yang bo’ong kali Ya…”

“Gapapa juga kalo bohong sih… Udah umurnya pacaran juga, asal hati-hati dan bilang sama Mama aja biar Mama gak senewen” senyum Papaku. Ya, Papa emang orangnya santai dan easy going banget. Dia gak pernah ngambek kalo aku bikin salah atau lagi males. Yang ngambil part ngambek di keluarga ini Okasan. Tapi ngambeknya karena sayang kok, bukan karena galak, hehe.

“Jadi gapapa? Kalo anak lo sebenernya gak ngerjain tugas sama temennya? Tapi di rumah cowok, atau di kosan cowok kuliahan, ngamar sore-sore…..”

“Om Stefan apaan sih!”

“Ya siapa tau aja, lo kan masih keturunan bokap elo” seringainya.
“Maksudnya?

Mendadak Papa ngerogoh asbak dan ngambil puntung rokok. Dan dia sentil, tepat kena ke muka Om Stefan.

“KONTOL!!!!!!”


==================
==================


2028_110.jpg

“Mixer Party?”
“Iya Kyoko chan…. Sekarang musim semi, sebentar lagi musim panas…… Terus liburan, sekarang ini saat yang tepat untuk ketemu cowok-cowok keren dari Meiji!!”

“Tapi Marie…” ya, pada titik ini, Kyoko dan Marie sudah akrab satu sama lain, jadi mereka bisa saling memanggil nama depan.

Mereka berdua sedang menunggu bis yang akan membawa mereka ke stasiun kereta, setelah perkuliahan habis hari itu.

“Tenang saja, kita gak cuma berdua kok, ada beberapa teman perempuan lain yang aku ajak…. Dan mereka mau…. Teman SMA-ku, cowok, ada yang kuliah di Meiji, pasti nanti kita bakal ketemu dengan ikemen-ikemen keren!!!”

“Ano….” potong Kyoko. “Mixer Party?”
“Kyoko-chan pasti mau ikut kan?”

Kyoko hanya tersenyum. Mixer party… Dia pernah melakukannya beberapa kali sewaktu SMA dulu, tapi semuanya tidak sukses. Mungkin karena waktu itu dia tidak begitu berani untuk menanggapi beberapa lelaki yang bicara kepadanya dengan serius. Mixer party biasa dilakukan oleh muda-mudi Jepang untuk berkenalan. Biasanya, geng cewek dari sekolah A akan janjian bertemu dengan geng cowok dari sekolah B. Biasanya salah seorang dari geng cewek dan geng cowok yang akan berkenalan, ada yang sudah saling mengenal terlebih dahulu.

Dan di mixer party kali ini, mungkin kondisinya akan berbeda.

“Sayang Kana tidak mau ikut…”
“Ah, Marie juga mengajak dia?”
“Iya, tapi dia bilang, kalau kenal sama cowok, nanti mengganggu belajarnya…. Padahal, kita baru mulai semester pertama, musim semi masih muda….” tawa Marie.

“Hahaha, dia memang orang yang terlalu serius”
“Padahal sekali-kali kita harus bermain-main kan?” Dan padahal, Marie Taniguchi selalu bermain-main.
“Ano…. Tapi aku tidak pernah merasa nyaman di Mixer Party, Marie…”
“Kenapa memang?”

“Ya, tiba-tiba bertemu dengan orang baru terlalu banyak, itu agak membingungkan, dan lagipula, aku tidak terlalu luwes di hadapan cowok” Kyoko menjelaskan sambil meringis. Dan bis yang akan membawa mereka ke stasiun kereta sudah tiba. Mereka langsung berdiri dari tempat duduk di halte dan masuk ke dalam bis beriringan.

“Ah, cobalah santai saja, dan jangan terlalu banyak bicara dengan banyak orang, pilih salah satu saja yang paling menarik menurutmu” seringai Marie.
“Ano….”

“Dan karena ini mixer party anak kuliahan, kita bisa minum minuman keras, Kyoko-chan!” bisik Marie dengan antusias.

“Eh… Hahaha” tawa Kyoko ringan di dalam bus.
“Ah, tapi aku tidak percaya kalau kamu bilang kamu tidak populer di kalangan anak lelaki sewaktu SMA”
“Betul Marie, aku tidak populer”
“Tapi kamu pernah pacaran kan”

“Pernah… Hehe” senyum Kyoko ringan.

Mendadak Marie tampak tertawa kecil dan dia mendekat ke arah telinga Kyoko.

“Jadi Kyoko sudah pernah melakukannya atau belum ya?”
“Maksudnya?”
“Sekarang kan musim semi….. Musim yang tepat untuk memulai cinta….. Dan memori musim semi akan berlanjut ke memori musim panas yang indah”

“Maksudnya?”
“Ini musim cinta”

“Ano……”
“Jadi, Kyoko-chan sudah melakukannya ketika di SMA atau belum?”
“Melakukan apa? Wakarimasen ne….”

“Dengan lelaki”
“Dengan lelaki melakukan apa? Nan desuka?”

“Love Love”
“Nnn….”

“Haha” Marie mengambil handphone flipnya dari dalam tasnya, lalu mengetik mail ke Kyoko dan mengirimkannya. Kyoko makin bingung dan dia merogoh tasnya, setelah handphonenya bergetar, tanda ada mail masuk.

Marie sudah mengirimkan mail kepadanya. Isinya sangat singkat.

エッチする

“Ecchi suru” alias hal mesum. Alias sex. Alias coitus. Atau apa namanya lah, pokoknya nganu.

“Eeee!!!” Kyoko kaget dan menggelengkan kepalanya kencang-kencang. Mukanya berubah merah.
“Belum?”
“Ano….. Iya… Belum” jawab Kyoko tersipu-sipu malu.

“Tenanglah, Jumat malam besok akan banyak ikemen-ikemen keren dari Meiji, jadi Kyoko-Chan harus ikut!”
“Ano tapi….”
“Ah, pasti mau bilang, melakukan harus dengan orang yang disukai kan” bisik Marie, mungkin khawatir pembicaraan mereka didengar orang. Padahal bisnya tidak penuh.

“Ano….”
“Justru begini Kyoko-Chan, Kyoko-Chan harus bisa melakukan yang disenangi orang yang Kyoko-Chan suka…. Dan oleh karenanya, Kyoko-Chan harus belajar dari laki-laki lain yang berpengalaman, hihihi” tawanya.

“Ano tapi….”

“Ah, pokoknya nanti Jumat malam, Kyoko-Chan akan dapat lelaki yang ganteng!!”

------------------------------
------------------------------
------------------------------

ad10.jpg

“Eh?” Kyou-Kun bingung melihat Kyoko hari ini. Biasanya dia mengenakan atasan yang longgar, rok selutut, atau celana panjang. Sekarang, Kyoko tampak mengenakan kemeja tanpa lengan, dan rok yang agak pendek. Dan lucunya, riasan wajahnya terlihat agak berbeda di hari Jumat ini.

“Kenapa nyebut eh?” balas Miyoshi Kaede.
“Itu Okasan, Kyoko….”
“Ah, biasa saja, sudah waktunya bukan?”

“Okasannn…. Waktu apa memangnya??” Kyoko sedang memulai sarapannya. Ya, hari ini dia terlihat lebih modis dan lebih centil daripada biasanya.
“Kamu sudah mulai beranjak dewasa, Otosan kalo masih ada pasti tertawa melihat anak kecilnya berdandan seperti ini”
“Tidak ada bedanya dengan hari-hari biasanyaaaaaa” rajuk Kyoko dengan muka sebal.

“Pertama… Ini pertama kalinya kamu bakal keluar rumah pakai baju tanpa lengan di musim semi…… Kedua…. Make up setebal itu?” goda Kyou-Kun.
“Tidak tebal!!”

“Jadi siapa lelaki yang beruntung itu? Aku ingin melihat keberuntungannya habis saat dia makan masakanmu” tawa kakak yang usil itu.

“Laki-laki apaaa”

“Kamu mau ngedate atau apa? Pasti ngedate kan?” tawa kakaknya lagi.
“Bukan ngedate, ano……”

“Kalau begitu apa? Mixer Party”
“Eh… Ano… Itu….”
“Ah, benar… Hahahahaha, Mixer Party”

Miyoshi tersenyum ke arah dua anaknya, sambil berdiri dan mengambil apron yang tergeletak di meja. Dia sepertinya akan siap-siap untuk membuka coffee shop nya.

“Mixer Party…. Dasar anak jaman sekarang”
“Oh kalau kamu sih memang sudah tua ya Nak…” ledek Ibu mereka.
“Tua? Okasan, aku baru mulai masuk umur 20an….” keluh Kyou-Kun.

“Tapi tingkah kamu seperti ojisan-ojisan…. Merokok, berkaca mata hitam kemana-mana, main musik jazz… Benar-benar Ojisan…” ledek sang ibu sambil berlalu dan tertawa.

“Ah…” kesal Kyou-Kun.
“Makanya jangan terlalu banyak meledekku… Sendirinya banyak kelemahan seperti itu….”
“Enak saja main jazz dibilang kelemahan!! Awas kamu, nanti kamu akan menikah dengan musisi Jazz”
“Musisi Jazz jarang yang kakkoi” ledek Kyoko balik.

“Ada kok….”
“Siapa?”
“Kaede Kyoushiro?” senyum kakaknya sambil mengambil sebatang rokok dan membakarnya.

“Kasihan sekali menyebut dirinya sendiri Kakkoi…. Pasti tidak ada yang pernah menyebut begitu” tawa Kyoko.
“Sialan”

“Haha….”
“Oh, kalau banyak meledekku, nanti Mixer-nya gak lancar lho…. Ngomong-ngomong, dimana mixer partynya?”
“Kata Marie sih di sekitar Shibuya… Mungkin Shimokitazawa…”
“Hahahaha”

“Kok Nii-san tertawa?”
“Aku juga ada manggung di sana malam itu, kalau begitu, boleh tidak nanti bergabung setelah aku selesai show?” goda kakaknya. “Aku ingin bertemu dengan mahasiswi-mahasiswi yang cantik”
“Ah, malas sekali membayangkannya…. Nanti kalau Nii-san datang, aku pura-pura tidak kenal”
“Haha, pokoknya aku akan usil sehabis show, cari-cari kalian….”

“Silakan saja, paling aku sudah pulang” Kyoko meneguk air di dalam gelas lalu dia menjulurkan lidah ke arah kakaknya.

Pokoknya, walaupun dia malu-malu, dia diam-diam ingin supaya mixer partynya datang dan dia mengalami summer romance di tahun pertama kuliahnya.

------------------------------

cockta11.jpg

Sukses? Entahlah. Tapi yang pasti Kyoko sekarang duduk di pojok di meja itu. Mereka semua sudah saling mengobrol, bercanda. Apalagi sebelum dari bar, mereka habis karaoke bersama. Dan lucunya, walaupun dia berani untuk bernyanyi asal-asalan di depan Marie dan Hiroshi, tadi suaranya tidak keluar sedikitpun, dan dia selalu menolak ketika disuruh menyanyi.

Tentu saja karena malu. Pertama, dia belum begitu akrab dengan anak-anak kuliah lainnya, tak seperti Marie yang super supel. Kedua, karena cowok-cowok dari Meiji ini benar-benar ganteng-ganteng seperti yang dikatakan Marie! Kyoko akhirnya tidak dapat berkonsentrasi dan hanya meminum minumannya.

Tadi beberapa gelas bir ketika sedang karaoke, dan sekarang ada screwdriver di tangannya. Dia hanya bisa minum sambil melihat ke kanan kiri, bingung harus bicara dengan siapa karena sepertinya semua sudah asik ngobrol. Dan bahkan Marie pun melupakannya. Marie sedang nempel ke salah satu cowok berkaca mata yang terlihat sangat-sangat berpendidikan dan masa depannya cemerlang. Tentu saja cemerlang, anak Meiji.

“Kamu dari tadi diam saja” Kyoko kaget dan dia melihat ke arah orang ini.

“Eh… Ah, Tidak…” balas Kyoko sambil tersipu.
“Aku memperhatikan kamu dari tadi, tampaknya kurang nyaman ya di acara seperti ini?”
“Ah…. Ya.. Mau bagaimana lagi, aku jarang datang ke mixer party” senyum Kyoko.

“Ah, ngomong-ngomong maaf belum memperkenalkan diri….. Aku Hiroshe Takashi” senyum pria itu.
“Ahaha… Hai… Aku Kaede Kyoko…”

“Kamu boleh memanggilku Taka kalau kamu mau, soalnya semua temanku memanggil seperti itu, baik yang belum akrab maupun yang sudah akrab”
“Baiklah…” senyum Kyoko.

Dia sedikit gugup. Karena Taka terlihat sangat ganteng di mata Kyoko. Kulit yang kecoklatan, rambut yang rapi dan trendy, serta dandanannya begitu modis. Dia seperti keluar dari majalah fashion pria kekinian.

“Berarti Taka-San anak Meiji bukan?” tanya Kyoko bersopan santun.
“Betul… Tapi… Agak sedikit canggung bukan memanggil Taka-San? Panggil saja Taka atau Taka-Kun boleh” senyumnya ramah.

“Hehehe…”
“Bolehkah aku memanggilmu Kyoko? Biar kita cepat akrab?”

“Boleh saja” jawab Kyoko malu-malu. Dia agak risih sebenarnya, tapi tidak apa-apa, karena bukankah ini tujuan utama sebuah mixer party? Untuk cepat akrab dengan lawan jenis? Lagipula, tidak ada salahnya kan untuk terlalu akrab dengan lelaki sekeren ini? Anak Meiji pula.

“Kalau begitu, ini untuk perkenalan kita” bisik Taka mengangkat gelasnya.
“Hehe”
“Kanpai”
“Kanpai”

Mereka berdua lantas meminum minuman yang ada di tangan mereka. Dan Kyoko terpaksa menghabiskan screwdrivernya, menambah alkohol di aliran darahnya.

“Kyoko jurusan apa di Senmon Gakkou-nya?” tanya Taka.
“Belum mengambil, nanti ketika tahun kedua”
“Oh begitu…. Rencananya apa nanti?”
“Cafetaria”

“Apakah punya mimpi buka café sendiri?”
“Meneruskan usaha orang tua lebih tepatnya…”
“Sugoi… Keren sekali” senyum Taka.

“Ah masa?”
“Betul….”
“Temanku beberapa ada yang bilang kalau itu bukan mimpi yang besar” senyum Kyoko.

“Berbakti pada orang tua itu mimpi yang besar” balas Taka. Kyoko tertawa kecil dan tersipu malu. Secara tak sengaja matanya bertemu dengan mata Marie. Marie lalu nyengir dan mengerling ke arah Kyoko. Kyoko hanya membalasnya dengan senyuman kecil yang begitu manis.

“Kalau Taka-Kun, di Meiji ambil apa?”
“Hukum”
“Wah…” Kyoko berbinar mendengarnya.

“Tapi, aku bukan mahasiswa yang baik kok… Jadi kecil kemungkinan akan jadi pengacara sukses” sambung Taka, berusaha terlihat rendah hati.

“Ah, tapi kalau dari Meiji sih…”
“Haha, lagipula, aku terlalu banyak menghabiskan waktuku di lapangan baseball”

“Hah!”
“Kenapa?”
“Aku baru ingat dua hal….. Tats Yamashita kan dulu kuliah hukum di Meiji juga! Dan kakakku suka sekali baseball, seingatku, tim baseball Meiji keren” lanjut Kyoko.

“Hahaha…. Tats Yamashita? Kamu suka dia?”
“Tentu saja bukan? Siapa yang tidak ingat Chrismast Eve, atau Sparkle” senyum Kyoko.

“Aku tidak tahu banyak soal Tatsuro Yamashita, tapi aku tahu dia legendaris…. Selera musik kamu bagus juga”
“Ahaha, tidak… Biasa saja”
“Benar kok, agak tidak umum perempuan seusia kamu suka pada Tats Yamashita, biasanya mereka suka SMAP atau V6… Oh iya, dan aku juga di tim baseball pemain cadangan kok hahaha, tidak sanggup masuk ke tim utama…”

“Ahaha… Banyak yang bilang seperti itu kok… Seleraku tidak sesuai zamannya…. Eh tapi, pemain cadangan di Meiji pun kan juga keren…”

“Ah tidak keren, sampai tidak laku sama mahasiswi”
“Apa standar mahasiswi Meiji ketinggian” tawa Kyoko, mencoba akrab.
“Kalau yang ketinggian sih standarku” senyum Taka.
“Maksudnya?”
“Karena standarku tinggi, jadi aku mengajak ngobrol kamu”

“Eh… Masaka… Uso!” Kyoko tersipu malu dan menutup mulutnya saat tertawa.

“Masa bohong? Oh, aku mau tambah minuman lagi…. Kamu mau?”
“Ah cukup sepertinya….”
“Malam masih muda, santai saja…. Aku pesankan ya, yang sekarang aku traktir”
“Eh? Ano… Baiklah” Kyoko mengiyakan dan kembali tersenyum.

“Hei… Kyoko jangan sampai mabuk ya” teriak Marie dari seberang meja.
“Hahaha tidak Marie… Tidak akan mabuk”
“Jaga dirimu” Marie lalu kembali fokus ke lelaki yang sedang mengobrol bersamanya dan tidak melihat ke arah Kyoko lagi.

Kyoko menarik napas. Well, mungkin malam ini dia akan beruntung. Taka terlihat nyaman berbicara dengannya dan dia cukup sopan walau agak sok akrab.

“Nah, ini”
“Apa ini, Taka-Kun?”
“Vodka… Pakai es” senyum Taka.

“Eh, apa tidak terlalu keras?”
“Jangan hanya minum cocktail Kyoko, dengan seperti ini, rasa minumannya akan lebih terasa…. Lebih segar”

“Begitu?”
“Benar”

“Baiklah”
“Kanpai”

Tenang, dia tidak akan mabuk. Tapi kalau mabuk, memang hal buruk apa yang bisa terjadi?

------------------------------

maxres14.jpg

“Mnnnn….” bisik Kyoko dengan tidak jelas. Dia berjalan dengan linglung di jalan Shimokitazawa yang masih agak ramai itu.

Tapi dia tidak sendiri. Taka berjalan bersamanya dan memeluk bahunya. Tunggu. Sejak kapan mereka jadi seakrab itu? Tidak sebegitu akrabnya ternyata. Tapi Kyoko sedang mabuk berat. Napasnya berat, mukanya merah, pandangannya kabur dan dia takut bicara. Karena sepertinya kalau mulutnya terbuka, hanya akan ada bahasa-bahasa ngawur dan ucapan-ucapan yang tidak mungkin dia ucapkan ketika sadar.

“Mabuk susah jalan ya?” bisik Taka.
“Nnn…”

“Untung ada aku” Taka menatap Kyoko dengan senyumnya. Tapi dia tidak menatap ke Kyoko. Dia menatap ke sela-sela kerah kemeja tanpa lengan Kyoko. Dari atas, pemandangannya cukup menggiurkan. Sela-sela buah dada Kyoko dapat terlihat jika kamu mau usaha sedikit. Dan pemandangan itu, dari tadi dinikmati oleh Taka.

“Mau langsung pulang?”
“Nnn…. Wakaranai….”
“Atau mau istirahat dulu, lalu naik kereta terakhir ke Mitaka?” bisik Taka langsung ke telinga Kyoko. Dan Taka mempergunakan kesempatan itu untuk menghirup wangi tubuh Kyoko yang menggoda dan membuat sebuah benda lembek di antara kedua kaki Taka sekarang mengeras.

Kyoko berjalan terhuyung, dan Taka membimbingnya, memeluk bahunya, sambil curi-curi melihat ke area organ seks sekunder Kyoko yang memang ukurannya besar dan bentuknya bulat itu.

Mixer Party sudah selesai, ada yang langsung pulang, ada juga yang langsung entah kemana. Dan Taka sukses mencekoki Kyoko dengan banyak-banyak minuman keras. Akibatnya Kyoko jadi begini sekarang. Jalan musti di rangkul, dan dia bisa didikte arah jalannya.

“Istirahat sebaiknya pilihan yang baik ya?” bisik Taka.
“Nngg…”

“Bagaimana kalau kita istirahat di sini dulu” Taka lalu menggiring Kyoko ke gerbang sebuah love hotel. Kyoko ingin menolak, tapi dia tak kuasa. Ya, sekarang terlihat apa motif Taka mengajak Kyoko minum terus. Pasti ini ada hubungannya dengan hal-hal yang berbau seks. Kyoko dijebak. Kyoko dibuat mabuk dan digiring ke love hotel.

85791310.jpg

“Nnn… Jangan” bisik Kyoko, berusaha melawan.
“Kenapa?”
“Jangan.. aku….”
“Tak apa-apa, kita istirahat saja dulu, kalau merasa tak nyaman, kan bisa mandi…..” bisik Taka, dengan nada yang menggoda.

“Tak usah…. Aku pulang…..”
“Sudah sampai sini, tidak apa-apa ya” Taka menarik Kyoko terus untuk mendekat, sepertinya nafsunya sudah di ujung kepala. “Kita istirahat sebentar, kamu bisa tidur…… Dan kalau tak kuat kereta paling malam, besok pagi saja pulangnya, menginap” bisik Taka lagi.

“Tidak… Pulang….”
“Tidak apa-apa, Kyoko” Taka memeluk bahu Kyoko semakin erat dan dia menggiring anak manis ini ke dalam love hotel.

“Mungkin kita bisa lebih akrab lagi sambil istirahat” bisik Taka.
“Nnnggg…. Pulang…”
“Besok pagi ya”
“Ima… Onegai…..” bisik Kyoko tak bertenaga.

“Terlanjur, aku sudah pesan, mari kita langsung masuk dan kita akan makin akrab” senyum Taka dengan liciknya.
“Dame…”
“Tenang, kalau tidak familiar dengan cara mengakrabkan dirinya, aku bisa mengajari”

“Dame… Yada…”
“Rileks saja….”

“Ah! Nggg….” Tangan Taka pindah ke pinggang Kyoko dan dia meremas pinggul Kyoko dengan penuh nafsu.

“Sepertinya kau ingin juga”
“Tidak….”

Di depan love hotel, selangkah lagi menuju ke dalam, Taka menghirup wangi rambut Kyoko dan dia berbisik ke arah perempuan yang sedang sangat mabuk ini.

“Ayo kita cari tahu di dalam”

------------------------------

BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd