Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Omes ~Otak Mesum

Bimabet
Pinter ngatur tempoh nih suhu...
Asal jgn klman hu
 
KEMBALI KE LPTOP​



Wow ternyata sungguh kontras sepasang cd dan bh bu Novi yg berwarna ungu tersebut dengan kulitnya yg putih halus tanpa cacat itu yg kini terpampang jelass di hadapanku yg hanya berjarak kurang dari satu meter itu, mata sayu sang pemilik tubuh indah ini begitu menggoda sekali.

"Gerah yah ganteng" ucap bu Novi yg mengipaskan tangan kanannya yg seolah kegerahan

Aku hanya bisa menelan ludah dengan apa yg terlihat di depanku, wanita yg tak jelas statusnya itu yg seolah cuek di depanku. Kucoba tuk menahan semua gejolak nafsu yg sedari tadi sudah bergemuruh dalam otakku karena aku teringat ucapan mamah yg selalu mewanti-wantiku untuk tidak kembali melakukan kesalah yg kedua kalinya, wanita yg lebih muda 4thn dari mamahku ini tak berhenti sampai disitu saja bu Novi dengan santainya berjalan kedalam kamarnya dengan langkah yg dibuat seperti peragawati yg berjalan di atas catwalk dengan berlenggak legok yg hanya menggunakan pakaian dalam saja. Saat tbuh 165cm itu berada di dalam kamarnya ia menoleh dan memberikan kode dengan jari telunjuknya yg bergerak seperti menyuruhku untuk segera menghampirinya, namun saat aku hendak berjalan kearahnya terpintas dalam penglihatanku bahwa tubuh wanita di hadapanku berubah jadi sosok orang yg selama ini aku sayangi dan hormati yg tak lain mamahku.

Kagetnya aku sampai aku terdiam dan teringat sama mamah yg selama ini berjuang keras hanya untukku dan tak memikirkan dirinya sendiri, padahal pada usianya yg sekarang masih cukup muda kalau mau menjalin hubungan dengan seorang laki - laki supaya mendapatkan kasih sayang yg telah lama ia rindukan namun mamah seolah mengabaikannya dan hanya fokus untuk mencari nafkah untuk kehidupan kami berdua. Dengan perasaan yg bersalah aku segera berlari keluar dari rumah sang wanita cantik yg sudah siap untuk ku jamah namun aku malah meninggalkannya tanpa pamit dan mungkin membuatnya kaget dan bingung atas sikapku.

Tak kuhiraukan suara teriakan bu Novi padaku karena hanya perasaan bersalahku pada wanita yg sangat aku sayangi dan aku hormati selama ini yg ada dalam otakku. Otak boleh mesum tapi hati tak bisa mengelak kalau yg bener - bener tulus dan sayang padaku itu hanya seorang yg tak lain mamah Santy, wanita yg rela mengorbankan segalanya dalam hidupnya hanya untukku seorang.

Tak butuh waktu lama sampai akhirnya aku tiba di depan warung mamah yg berada persis di dapan rumah kami, mamah terlihat sedang menundukan kepalanya di dalam warung sembakonya itu.

"Bu ada obat buat penyesalan gak bu" ucapku diluar warung sembakonya

Terlihat sedikt kaget mamah mendengar suaraku dan gelagapan menjawabnya

"Waduh gak ada mas" jawab mamah yg terlihat mengelap pipi yg terlihat ada air mata yg sedang mengalir di pipinya itu

"Kirain ada bu" ucapku yg masih di luar warung

Memang mamah tak tau kalau itu aku karena kalau dari dalam warung ke posisiku berdiri terhalang barang dagangan hingga mamah masih menganggap aku itu orang lain

"Si mas aneh - aneh saja nyari obat penyesalan, gak bakal ada di warung mas kalau obat seperti itu"jawab mamah Santy sembari melangkah keluar

Pandangan kami bertemu dan terlihat kesedihan yg mendalam pada matanya yg masih terlihat sembab karena pasti mamah habis menangis, aku juga tak mampu membendung air mataku melihat mamah yg selama ini tegar menghadapi kehidupan walau sesulit apapun cobaan yg kami hadapi namun tak seklipun mamah meneteskan air matanya, tapi saat ini sungguh berbeda wanita di hadapanku ini dengan mata indahnya yg saat ini kembali meneteskan air matanya

Kuhampiri tubuh yg masih berdiri kaku dihadapanku itu dan segera aku daratkat kedua lututku ke ubin warung dan dengan cepat aku cium kaki wanita ini yg hanya beralaskan sandal jepit itu.

"Maafkan Wawan Mah,,,sudah tega membuat Mamah meneteskan air mata Mamah hanya karena keegoisan Wawan" ucapku sembari terus mencium kedua kaki Mamah

Mamah pun membungkukan tubuhnya supaya bisa mengangkat tubuhku yg sedang sujud bersimpuh di kakinya

"Sudah Wan,, km gak perlu meminta maaf sembari sujud gitu,, mamah sudah maafin Wawan,, ayo nak bangun" balas Mamah yg terus berusaha membangkitkan tubuhku

Karena merasa sia - sia usahanya agar aku bangkit tapi tetap bersujud Mamah segera menegakkan badannya

"BANGUN KAMU,,DAN TUTUP WARUNG" ucap Mamah dengan nada lantang dan berjalan ke arah rumah dengan meninggalkan aku

Terkejut aku dengan ucapan Mamah yg berubah kasar dan menyuruhku untuk mnutup warung sembako ini, dengan perasaan yg takut dan bertanya - tanya segera kulakukan apa yg Mamah perintahkan tadi.

Setelah menutup warung aku hanya bisa terdiam di depan warung ini karena masih ragu untuk melangkahkan kedua kakiku ke rumah dimana Mamah berada saat ini. Di saat aku berpikir tentang sikap Mamah yg berubah secara tiba - tiba terdengar suara dari arah rumah yg berada tak jauh dari tempatku berdiri

"KEMARI KAMU" suara lantang Mamah yg menyuruhku menghampirinya

Walau terlihat sangat marah wajah Mamah namun matanya tak bisa menyembunyikan kesedihannya, dengan sedikit tergesa - gesa aku segera menemui panggilannya

"Tutup pintunya dan kunci" ucap Mamah saat aku sudah berada di dalam rumah

Walau masih tegas suaranya namun sudah menurunkan volume suaranya.
Kukunci pintu depan rumah ini dan berbalik badan namun dengan menundukan kepalaku

"Duduk sini"ucapnya menyuruhku supaya duduk disampingnya

Aku hanya bisa menuruti semua perkataannya karena masih merasa takut dan menyesal karena sikapku belakangan ini.
Ku duduk tepat di sebeh kanan Mamah dan hanya berjarak kurang dari 20cm padahal sopa ini masih lumayan panjang dengan ukuran 2meter namun karena erintahnya supaya aku duduk dekat dengannya, aku tak munngkin duduk jauh dari Mamah karena menghindari omelannya seperti di warung tadi

"Apa yg kamu sesali" ucap Mamah yg terdengar masih marah

Aku tak mampu menjawab dengan pertanyaan yg Mamah sampaikan, bibirku terasa kelu bagai ada ratusan ton beton yg menempel di lidahku hingga membuat aku mati kutu

"Jadi tadi itu cuma omong kosong doang saat kamu bilang penyesalan" hardik Mamah

Kenapa lidah ini terasa kaku di hadapan Mamah, padahal aku ingin mengungkapkan rasa penyesalan yg belakangan ini kulakukan. Beberapa saat kami sama - sama terdiam dan tenggelam dalam pikiran masing - masing sampai akhirnya Mamah memulai dengan mencurahkan isi hatinya selama ini

"Kamu gak bakal tau gimana rasanya ditinggal orang yg paling kamu sayang, kamu gak bakal tau susahnya menahan segala nafsu birahi yg awalnya rutin terpenuhi dan dalam seketika hilang tanpa pamit, kamu juga gak tau susahnya menahan semua godaan dari luar" ucap Mamah yg memulai menceritakan penderitaan nya selama ini

Aku hanya bisa diam dan tak tau harus ngomong apa

"Kamu tau Mamah seorang diri membesarkanmu dengan segenap jiwa ragaku, bahkan aku gak perdulikan ajakan orang yg hendak mengajakku untuk hidup bersama,,,karna apa,,, karna Mamah hanya cinta dan sayang pada ayahmu seorang" pernyataan mamah

"Kenapa Mamah gak mencoba meringankan beban hidup Mamah dangan jalin hubungan dengan seseorang yg bisa meringankan beban Mamah" ucapku

Namun Mamah tak menjawab ucapanku dan malah tertunduk

"Kenapa Mamah gak coba lupain mendiang ayah dan jalani hidup baru"tanyaku

"Karena Mamah terlalu sayang dan cinta sama ayahmu" jawab Mamah

"Sadar Mah,, Mamah masih muda dan massih pantas untuk memulai hidup baru agar Mamah bisa lebih bahagia dan dapat mengurangi beban hidup Mamah" ucapku

"Sudah ratusan bahkan ribuan kali Mamah pikirkan itu tapi tetap hati ini tak bisa walau setampan apapun orang itu dan sekaya apapun orang itu tetap gak bisa alihkan hati ini" jawab Mamah dengan tetap menundukan kepalanya

"Aku gak abis pikir Mah kenapa bisa sampai seperti itu,,padahal kalau di lihat dari fisik Mamah masih pantas dan mudah mendapatkan pasangan,, tapi Mamah malah milih tetap hidup sendiri" ucapku kembali bertanya

Tak ada jawaban yg Mamah ucapkan atas pertanyaanku itu

"Kenapa Mah,,, sadar Mah ayah sudah gak ada" ucapku

PLAAKK

Telingaku panas dan pipiku terasa sakit dengan tamparan Mamah yg secara tak kusangka - sangka. Aku hanya bisa tertunduk dengan mengusap pipiku yg terasa panas dan sakit

Terlihat Mamah pergi meninggalkanku tanpa berkata sepatah katapun menuju kamarnya, namun Mamah kembali dengan membawa sesuatu barang persegi empat kecil namum dari bentuknya aku tau kalau itu adalah sebuah cermin yg bisa barada di dalam kamar Mamah

"Kamu mau tau kenapa Mamah sampai sekarang masih cinta dan sayang sama ayah kamu dan masih menganggap ayahku masih ada" ucapnya sembari memberikan cermin itu padaku

Aku hanya bisa bengong dengan apa yg Mamah nyatakan dan berikan,, mana mungkin ayah masih hidup dan mana mungkin juga ada di cermin itu tanyaku dalam hati

"Apa maksudnya ini Mah" tanyaku yg bingung

"Kamu tau itu apa" tanya Mamah

"Aku tau Mah ini cermin" jawabku

"Sekarang coba kamu lihat di cermin itu" ucapnya

"Sudah pasti ada bayangan aku di cermin Mah,,, maksudnya apa Mah,, aku makin bingung" ucapku

"Itulah yg Mamah yakini kalau ayahmu masih hidup" jawab Mamah

Aku makin bingung dengan jawaban Mamah,, aku tau kalau aku anak ayahku satu satunya tapi apa maksudnya dengan cermin ini gumamku dalam hati

"Orang yg selama ini Mamah sayang dan cintai itu sekarang ada di cermin itu,, pasti kamu tau" ucap Mamah

"Ya tuhan apa aku gak salah denger ini dan apa bener kalau selama ini Mamah menganggap aku sebagai ayahku yg tak lain suaminya yg telah memberikannya kebahagiaan,,, padahal kan dia tau kalau aku ini anak semata wayangnya" ucapku

"Bener Wan kamu gak salah lg,, apa yg kamu ucapkan tadi,, setelah kepergian ayahmu dulu Mamah tak pernah sedikitpun berhenti mikirin kamu. Awalnya Mamah kira perasaan ini hanya sebatas kasih sayang Mamah terhadap anaknya tapi itu semua berubah semenjak kamu beranjak SMP,,, Mamah telah menemukan sosok ayahmu padamu Wan dan tak sadar Mamah telah jatuh hati pada sosok itu,,, sekuat apapun Mamah menghindar dari perasaan itu tetap saja gak bisa malahan Mamah semakin sayang dan cinta sama Wawan, bukan cinta ibu terhadap anaknya tapi cinta dan sayang wanita pada laki - laki" ucap Mamah panjang lebar

Sedikit kaget mendengar cerita Mamah namun aku segera mengerti dan tau kalau memang itu terjadi bahkan sejak dari dulu aku mengetahuinya, terlihat dan tercermin dalam sikap Mamah dari beberapa tahun yg lalu sampai terakhir kmaren pas pulang dari sekolah aku mergokin Mamah sedang masturbasi dengan menyebutkan namaku hingga pada terjadinya persetuhanku dengan Mamah untuk pertama kalinya.

"Wawan sudah tau dari dulu Mah kalau Mamah sayang dan cinta sama Wawan, namun dulu Wawan belum yakin sampai pas kemaren saat Wawan mergokin Mamah dan selanjutnya Mamah tau yg terjadi kan,, jujur Mah Wawan juga gak bisa menyembunyikan perasaan Wawan sama Mamah dan Wawan hanya mencari pelampiasan saja di luar supaya perasaan selama ini bisa berubah, namun gak bisa Mah. Mamah tau tadi saat Wawan anterin bu Novi kerumahnya,,, jujur Mah waktu pertama memang terjadi Wawan dan bu Novi hingga berhubungan badan tapi tadi saat bu Novi sudah siap dengan pakaian yg hanya cd dan bh saja Wawan langsung tinggal lari" penjelasanku pada Mamah

"Kenapa kamu tinggal lari Wan,, bukannya body aduhai sang janda muda itu sangat bikin Wawan bergairan" tanya Mamah dengan keheranan

"Cuma satu alasan yg bikin Wawan lari dari tubuh seksi bu Novi itu Mah" jawab ku

"Apa itu Wan" tanya Mamah yg penasaran

"MAMAH" jawab singkatku

Terlihat wajah yg sedari tadi bersedih langsung berubah drastis mendengar jawabku dan dengan santainya Mamah segera memelukku dengan penuh kasih sayang dan di sertai kecupan lembut penuh perasaan dari bibir Mamah yg lembut namun hangat. Aku segera mengikuti dan melakukan hal yg sama dengan memeluk tubuh Wanita yg selama ini aku harapkan jadi kekasihku

Ciuman dan pelukan mesra terus berlangsung hingga sampai tak sadar kalau aku dan Mamah sudah tak berbusana lg, saat telah merasa bosan dengan permainan mulut dan lidah kami, segera kuturunkan jilatan dan ciumanku pada lehernya dan sesekali ku gigit - gigit kecil leher wanita yg telah melahirkan ku kedunia ini

UuuuuuuccChhhh

Aaaacccchhhhh

"Terus sayang" desahan Mamah kini mulai terdengar

Aku terus menyerang sekeliling lehernya hingga bercak merah kecil - kecil itu membentuk kalung alami nan eksotis,,, kuturunkan seranganku hingga sampai pada gunung kembar yg masih menjulang kokoh pada tempatnya. Terlihat seperti peta sungai nil terlihat dari leher hingga ke gunung kembarnya itu akibat jalur lidahku,, sungguh sempurna jeruk Bali ini di depan mulutku dan tanpa aba - aba aku segera kelilingi jeruk Bali yg menempel kokoh di dada Mamah ini sampai ke puncaknya

UuuuuccChhhhh

"Hisap sayang susu Mamah seperti dulu kamu hisap sampai usia 2 thn" ceracau Mamah

Terus kuserang susu Mamahku hingga sampai putingnya kuhisap kuat sembari memeluk tubuh hangat Mamahku dan ternyata Mamah tak mau kalah atas tindakanku dengan tangannya yg mulai mengurut pusaka bertuahku sembari di gesek - gesekan pada sarang pusakanya yg sudah mulai basah.

AaaaaaaCccchhh

Uuuuuuucccchhhh

Desahan kami saling bersautan

Dengan cepat Mamah segera menurunkan tubuhnya sampai sejajar dengan Pusaka bertuahku yg kini telah bangkit sempurna dengat otot yg terlihat jelas pada bagian bawah pusakaku,,, diawali dengan kecupan lembut bibir Mamah pada kepala pusaka ku


Pegel gan suhu di lanjut tengah malam yah,,, maaf dengan cerita yg acak"an ini maklum tread perdana
Tengah malam nanti akhir dari dari cerita acakadut ini,,,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd