Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG One Night Stand Specialist

Status
Please reply by conversation.
Ane biasanya ikutin cerbung cuma satu dua crt, tp ini ane ikutin trs dr page 1. Keren. Crtnya ngalir dan gak maksa. Top suhu...
 
Inspiratif doc,,
Cara conversation, membaca nelaah gestur mimik dan pandangan,,
Saya jadi lebih suka part saat" itu, ss jadi serasa pemanis dan hasil, point utama nya ya itu tadi, apalagi saat dengan dr. Nira, penuh dengan take and give buy and sold saling trap, bikin tegang dan punya sensasi yg berbeda,,
Tapi part itu selalu dipotong jadi serasa greget karena tidak dilanjut,,
Well itu hanya apa yg saya rasakan,,
Jd kangen Nira..
 
Based on my experience, there's no such thing as a smooth ONS. Awkwardness is unavoidable. Morning-after mouths taste like crime scenes.

But u are great ONS player ever, doc! Wash face, sleep, n life goes on...

Ohh... Teach us, doc... continue your story, plz...
:ampun::ampun:

Thanks, hows your story?
 
[PART 26]

Masih jam 00.30 Gw sudah keluar dari diskotek. Masuk mobil dan Gw terkejut ada beberapa missed call dari dr.Sri. Sambil nyetir keluar mall, Gw telpon balik dr.Sri yang langsung diterimanya.

”hi, maaf tadi ga pegang Hp.. ada apa?” tanyaku.

“oh gpp.. tadi cari si Yasin ga bisa, hp nya off. Mau tanya kamu, apa ada ketemu Yasin..”

”Ciye.. yang romantis, cowonya ga bisa dihubungin sebentar aja udah bingung.” ledekku, sambil berusaha berpikir apa yang harus Gw lakukan.

”jadi kamu ga ketemu ya?” tanya dr.Sri dengan nada serius, sekaligus membuatku tahu dia sedang tidak bisa diajak becanda.

”Gw sendirian sih, dari tadi bengong ga ada yang ngajakin jalan. Ya udah Gw jalan sendiri. Ada apa Sri kok serius sepertinya?”

”Kamu di kamar berapa? Aku kesana ya.” tanya dr.Sri

”Oh, okay.” Jawabku sambil menyebutkan nomor kamar.



Gw ambil HP untuk setting GPS karena belum hafal jalan-jalan di Surabaya. Ada beberapa chat WA yang belum Gw baca. Buka sekilas. Ada chat dari dr.Stella, dr.Nira, hmm.. i was thought that i have had enough of her. Nira..Nira.. hmm, ada lagi WA dari

nomor tidak dikenal.. dan dr.Albert. Memang dilarang nyetir sambil main HP. Tapi kalau main HP sambil nyetir ga ada larangannya.


Dr.Stella : mau ditemeni ngobrol malam ini?
Kevin : wah telat buka nih. Tadi jalan sendirian. Ga deh, uda terlalu malam, mau tidur aja. Bukan kode keras kan Stella?


Dr.Nira : kamu di Surabaya ya Dok?
Kevin : iya. Hmm.. berarti nomor baru kemaren bukan dr.Nira


+6283xxx : Ini Ibu Lei. Dokter dimana? Saya ingin ketemu.
Kevin : Oh tante Lei, apa kabar? Saya masih di Sby.


Dr.Albert : sori ya ga bisa nemenin jalan. Kalau butuh apa-apa kabarin aja.
Kevin : butuh teman bobok bisa bantu? Hahaha.. Tapi bukan cowo ya please..


Beberapa chat lain Gw malas buka.

**
Gw kaget ketika sampai di Lobby, dr.Sri sudah menunggu. Rambutnya sedikit kusut dan wajahnya terlihat lelah. Tas sporty merah yang dibawanya terlihat serasi dengan tubuhnya yang kurus berotot, mungkin rajin nge-gym.

”ke kamarmu aja ya.” katanya langsung sebelum Gw menyapanya. Gw menganggukkan kepala dan berjalan ke arah Lift. Sepi, tengah malam. Bahkan suara tapak kaki kami terdengar jelas.

Kami berjalan dalam keheningan di tengah pikiran yang berputar.


Apa dr.Sri sudah tahu tentang dr.Yasin?
Sejak kapan tahu?
Buat apa dia tiba-tiba menemuiku?


KLIK. Pintu kamar terbuka.

“Aku boleh nginap sini ya. Mau cerita banyak dan ingin tau pendapatmu.” Kata dr.Sri. “Cuma kamu yang kupikir masih bisa kubikin repot, karena teman-teman yang lain sudah menikah, tidak mungkin aku mengganggu mereka di jam segini.” Lanjutnya.

Masuk akal.

“Mau kupesankan minum apa? Teh, jahe, Soda, Cola, Orange?” tanyaku sambil berjalan ke arah telepon.

“oh bagus kalau mereka ada Jahe. Kalau ga ada, air mineral saja.” katanya lalu melepas sepatu dan rebah di ranjang. Raut wajahnya berkerut-kerut, tanda berpikir mau bicara mulai darimana.

”Jahe hangat dua ya.. thanks.” kataku lalu menutup telepon.

”ada apa tentang Yasin?” tanyaku. Tidak mungkin dr.Sri datang untuk bicara masalah pasien atau orang tuanya. It must be about Yasin.

”Kami sudah pacaran cukup lama. Tapi Yasin sama sekali tidak pernah bicara pernikahan.” dr.Sri memulai point nya. A good start. Gw ikut rebah di sampingnya.

“Lalu aku yang mulai membicarakannya. Kami sudah cukup umur, punya uang dan sudah cukup saling mengenal. Tunggu apa lagi?” lanjut dr.Sri.

Tampaknya kamu ga cukup mengenal dr.Yasin...

“Tapi setiap kali membicarakannya, dia terlihat enggan. Dan akhirnya kami mulai sering ribut karena aku jadi sering membahas pernikahan.”

“keluargaku menyukai Yasin. Dia sabar, pengertian, dewasa. Setiap kali aku badmood, dia selalu mengerti. Aku ga bisa bayangin putus dari dia hanya karena dia masih menunda menikah. Jangan salah, aku ga masalah lho belum menikah dalam waktu dekat, tapi maksudku..”

”kepastian.. sebuah rencana yang jelas” sela ku.

”Iyaaa.. masa bina hubungan ga tentu arah gini kan?”

”Yasin romantis ga?” tanyaku.

”loh, kok bahas romantis?” dr.Sri heran.

”ok, Gw to the point deh, kalian sudah ML?” tanyaku. Dr.Sri seperti terhenyak. Badannya bergerak tanda sedang gelisah.

”Aku ga tau harus jawab apa.. harus jelasin apa.. kenapa kamu tiba-tiba nanyain ML? Apa hubungannya?” tanya dr.Sri.

”cukup penting bagiku sih untuk tahu.” Jawabku.

“iya jelasin kepentingannya apa?” desaknya.

”kalau kalian sering ML.. dia mungkin udah mendapatkan yang dia inginkan. Jadi dia tidak ingin ribet menikah, kalau misalnya dia belum ingin punya anak. Buat dia status ga begitu penting. Bisa jadi kan?” jelasku.

Padahal bukan itu maksudku.

”kalau justru kami sama sekali ga ML.. menurutmu apa alasannya menunda pernikahan?” tanya dr.Sri.

”kalau atau kenyataannya ga ML sama sekali?” kejarku.

”ga ML sama sekali. Kissing pernah, and he’s good.” Jawab dr.Sri.

“Aku kagum sih dia bisa menahan diri. Padahal..” lanjutnya lalu berhenti.

”Padahal apa?” tanyaku.

”ga jadi, skip yang itu. Haha..” dia tiba-tiba tertawa, nadanya seperti malu.

“padahal kamu akan mau seandainya dia minta ML?” tebakku.

”Yee... bisa aja kamu.” dr.Sri tertawa.

”loh.. benar ga?” kejarku.

”ya kadang justru aku yang kepengen sih. Kita pacaran sudah cukup lama loh.” dr.Sri mengakuinya. Kasian.. haha..

”oh pantas.. ya minta aja lah. Atau serang dia sampai horny maksimal.” Kataku menjajaki seberapa jauh usaha dr.Sri.

“masa aku minta duluan sih. Gak lah. Udah kasih kode keras sebenarnya. Tapi dia kuat sekali.” kata dr.Sri. wow... jangan-jangan sebenarnya dr.Sri ini penggila seks haha..

”kamu masturbasi kalau uda ga tahan?” tanyaku. Semoga ini tidak melanggar garisnya. Gw sedang sekamar, seranjang dengan pacar teman baik Gw, dan ngomongin seks. How far it can be?

”iyalah. Masa iya Gw selingkuh? Beda kalau kamu single.. pasti.. ehm.. pernah tidur ama pasienmu?” tanya dr.Sri.

”bukan pasien sih. Tapi dia sengaja datang ke ruang praktek buat quicky.. dan gilanya celana dalamnya ketinggalan di ruang praktek.” kataku teringat Arneta. Dr.Sri tertawa keras. ”Gilak!” katanya sambil memukulku. Tubuhnya bergerak berdiri. Rupanya dia mau gosok gigi dan ritual malam hari lainnya.

”Lebih enak single sepertimu dari sisi seks. Tapi ga ada arahnya.. mau sampai kapan?” kata dr.Sri sambil mencuci muka. Gw diam saja, membiarkannya masuk kamar mandi dan keluar dengan baju tidur.

”Kalau mau single sepertimu, bisa aja sih. Tapi Gw pengen nikah. Pengen punya anak. Ga bisa gila seperti dulu.” sambungnya. Kali ini Gw pengen dengerin dia curhat.

”Menurutmu Yasin bisa jadi suami yang baik?” tanya dr.Sri. deg!

”ehm.. gw kenal Yasin, tapi ga dekat amat. Jarang ketemu, jadi pendapat Gw tentang Yasin tidak akan valid.” kataku mencoba keluar dari celah yang terlihat.

”kadang aku curiga dia gay..” kata dr.Sri. deg!

“loh, kenapa?” tanyaku. Sedari tadi Gw menahan diri untuk tidak bertanya apa dia pernah curiga dengan Yasin. Tapi pertanyaan itu pasti malah akan menjadi semacam petunjuk baginya. Nah, sekarang Sri sendiri yang mengungkapkan kecurigaannya. Titik tumpuan yang bagus buat Gw mengarahkan apa yang Gw tahu tentang Yasin, tanpa Sri sadar.

“satu, ga pernah jealous kalau Gw dideketin cowok, jalan ama cowok. Dua, dia sendiri kaya ga minat ama tubuhku. Ga pernah usaha cium, nempel, ngelaba dan ngeraba. Tiga, ga keliatan minat juga ama cewe lain. Matanya ga pernah ngelirik cewe. Empat, sukanya jalan ama cowok-cowok, kalau ga berdua, bertiga. Wajar kan Aku curiga?” tanya dr.Sri. Buset dah Yasin.. Sri ini ga cantik amat, tapi body nya maut bro.. tipikal ibu professor seksi.

“tapi kamu nyaman dengannya, karena merasa dia ngertiin kamu somehow?” kataku dengan yakin. Dr.Sri menganggukkan kepala.

“Nyaman, sampai bisa telanjang ganti baju di depannya, dan dia tetap ga bereaksi.”

“Jangan telanjang di depanku aja.” Kataku pendek. Dr.Sri memukulku lagi. “orang lagi serius kamu guyon aja!”

“ya bisa jadi dia gay. Kalau dia Gay trus gimana? Putus? Atau tertantang untuk bantu dia jadi straight?” tanyaku. Emang Gay sih Yasin.

fuck!” tiba-tiba Sri seperti orang kena strum. “Iya ya, kenapa aku ga sadar selama ini dia emang gay ya? Aku tuh ngerasa beruntung sekali dapetin cowo yang bener-bener jagain aku. Tapi kalau dia gay, mampus dah. Keluargaku gimana. Udah pada suka semua.”

”Kalau dia biseks?” tanyaku menambahkan satu benang lagi ke sekumpulan benang yang sudah kusut.

”kalau dia biseks, Aku masih bisa jagain dia deh. Brarti dia masih minat ama aku. Masih bisa punya babies. Ga ada beda dengan kawinin cowo tukang selingkuh kan. So, biseks sama aja lah problemnya. Yang gawat kalau dia pure gay.”

”putus?”

”ga semudah itu. Kami klik di hampir semua bagian.”

”kecuali seks.”

”yes”

”dan kamu suka seks.”

”everybody does.”

”ya tapi beda case”

”aku tahu!”

Gw brenti berbicara, membiarkan dia mengolah data yang dia punya. Melihatnya berbaring lagi di sampingku dengan aroma lembut wangi yang sontak menggodaku. Gw punya sedikit peluang untuk menawarkan kenikmatan sesaat malam ini.

Gw mulai mempertimbangkan resiko demi resiko jika Gw have sex dengan Sri. Pertemanan Gw dengan Sri akan jadi aneh. Kalau Sri cerita entah pada Yasin atau ke yang lainnya, akan makin rumit.

”kok bengong?” deg! Gw terkejut karena wajah Sri sudah di depan wajahku, hanya sejarak hembusan nafas.

”nungguin kamu curhat” bisikku. Berusaha menahan nafasku yang belum gosok gigi. Wajahnya berbinar. Bibirnya merekah, sedikit basah dengan warna pink yang menggoda. Giginya putih bersih. Hidungnya tidak panjang tapi juga tidak mungil dengan tahi lalat kecil di atas bibirnya. Ugh..

Gw memilih pergi dari situasi itu. Gw bergerak melepaskan diri, gosok gigi dan cuci muka. Entah mengapa Gw masuk kamar mandi dan mencuci penis Gw. Kebiasaan setiap sekamar dengan cewe.

Cahaya ingatan Gw melompat ke dalam tas dan mencari kondom.

Ada Condom.

Gw menenggak air mineral, lalu kembali berbaring di sebelah dr.Sri.

”mungkin aku akan mempertahankan Yasin.” kata Sri pelan. Jarak kami tidak sedekat tadi. Kupejamkan mataku, sebuah kode agar tubuhku rileks.

”secara biologis dia pria. Bisa menghamili.” lanjutnya.

”tidak bisa menghamili kalau tidak bisa ereksi.” kataku.

”belum ada bukti dia gay.” Katanya lagi.

“misal dia mau menikah dan baru terbukti setelah menikah bagaimana?” tanyaku.

“aku akan tanya baik-baik secepatnya. Kuharap dia jujur dan terbuka” kata dr.Sri.

good. Itu langkah yang lebih baik.”

”good nite, Kevin. Sleep well.” bisik Sri.

”you too.” jawabku.

**
Hanya terlelap sebentar Gw terbangun karena getaran HP di meja dekat kepala Gw. Ada missed calls dan WA dari dr.Dian.

Dian : Kevin, bangun please..
Dian : Urgent Kevin.. parah nih... Gw mergokin Albert..
Dian : kamu pasti gak akan nyangka, Kevin... please bangun!

Gw lihat jam, 02.30. Drrt.. HP bergetar lagi.

Dian : Nah, kamu baca chatku. Boleh kutelpon?
Kevin : Ok, ntar ya. Gw pipis dulu.


Gw bangun pelan-pelan, melihat dr.Sri yang tidur pulas dengan dengkuran halusnya. Gw masuk kamar mandi, menutup pintunya agar suara tidak terlalu tembus keluar. Gw telp dr.Dian.

”Halo Dian.. kamu dimana nih?” tanyaku.

”aku pergi dari rumah. Lagi di hotel sih. Jadi gini, aku mergokin Albert..”

“Yasin?” potongku.

“Loh, kok kamu tau?” tanya Dian keheranan.

”Tadi Gw ke diskotek, ga sengaja ngeliat mereka, trus sengaja gw amati dan gw lihat sendiri mereka berdua ciuman.”

”astaga..!! aku harusnya ga pulang tadi Kevin karena ada operasi mendadak trus mau urgent meeting gitu. Tapi abis operasi, meetingnya canceled. Eh pulang, lihat mereka berdua di rumahku, Kevin. Di rumahku!” Dian meledak-ledak bercampur dengan isak tangisnya.

”trus kamu marah-marah dan pergi ke hotel?” tanyaku memastikan.

”ga sampai marah-marah sih. Gw shocked, lalu lari ke mobil dan pergi. Ini dari tadi Albert coba telpon Gw cuekin. WA minta maaf puluhan kali dan nanyain aku dimana.”

Puluhan kali sangat masuk akal. Wanita lainnya akan menulis ratusan atau ribuan kali. Sebuah signal kuat si Dian ini relatif stabil secara emosional.

“kamu usahain calm down ya Dian. Besok kamu ijin sakit aja ga usah ikut simposium, ntar Gw ke hotelmu kita ngobrolin ini.” kataku mencoba memberi solusi.

”tapi kan kamu harus ikut simposim?” tanya Dian

. ”ga ada keharusan. Lagian km lebih urgent. Kita dokter diajarkan juga untuk mempertimbangkan tingkat kepentingan, bukan?”

”hmm ya udah. boleh deh. Thank ya Kevin. Sori ngerepotin.”

”gpp, kamu tenangin diri. Usahain bisa tidur ya..” kataku menenangkan Dian.

”iya.. kamu juga lanjut tidur deh. Ntar aja kabari kalau jadi ke hotel ya?”


Gw tutup telpon dan keluar dari kamar mandi. Pemandangan indah di depan Gw, baju tidur dr.Sri yang terbuka, paha nya yang mulus, gundukan payudaranya yang menantang dan posisi tubuhnya yang telentang.

Gw menelan ludah. Apalagi setelah Gw amati, baju tidurnya punya kancing di bagian payudaranya dan terbuka. Ukurannya mungkin sekitar cup C atau D sehingga kancing yang terbuka bisa membuat Gw melihat bukit payudaranya yang coklat muda bersih. Gw bengong sesaat menikmati posisi tubuhnya, sementara jantung Gw memacu darah lebih cepat dari biasanya, membangunkan penis Gw yang menggeliat bangun, mengeras..


** bersumbang..**
 
Bayangin nya Aja sampe sesek .. bgimana kalo liat aslinya yaa .. hahaha
 
kasian bgt dian, albert ama yasin gay. kayaknya enak dojter kevin nih dapet semua kenikmatan dari temen kantor :D
 
Aduh Suhu... Jangan fikasdi kentang dong gue.... Udah sangek berat niih...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd